Hospital Disaster Plan TINJAUAN PUSTAKA

c. Comparing performance with the standard and ascerting the difference, it any bandingkan pelaksanaan dengan standard dan temukan jika ada perbedaan d. Correcting the deviation by means of remedial action perbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat.

2.5 Hospital Disaster Plan

2.5.1 Definisi Hospital Disaster Plan Merupakan rencana aksi plan of action untuk situasi yang tidak terencana contingency plan untuk rumah sakit pada keadaan bencana Anonim, 2010. Menurut Hendro Wartatmo, pada situasi bencana, Rumah Sakit akan menjadi tujuan akhir dalam menangani korban sehingga RS harus melakukan persiapan yang cukup. Persiapan tersebut dapat diwujudkan diantaranya dalam bentuk menyusun perencanaan menghadapi situasi darurat atau rencana kontingensi, yang juga dimaksudkan agar RS tetap bisa berfungsi-hari terhadap pasien yang sudah ada sebelumnya business continuity plan. Rencana tersebut umumnya disebut sebagai Rencana Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit, atau Hospital Disaster Plan HDP. 2.5.2 Gambaran Bencana Internal dan Eksternal Rumah Sakit 1. Bencana Internal Rumah Sakit Bencana internal rumah sakit adalah bencana yang terjadi di dalam rumah sakit. Dalam bencana internal rumah sakit dibutuhkan personil rumah sakit tambahan untuk merawat pasien dan memindahkan jika terjadi kecelakaan pada peralatan, seperti kebakaran, tornado atau ledakan Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi Rumah Sakit, 2009. Pada kasus dimana bencana terjadi didalam rumah sakit Internal Disaster, seperti terjadinya kebakaran, bangunan roboh dsb, target dari HDP adalah : a. Mencegah timbulnya korban manusia, kerusakan harta benda maupun lingkungan, dengan cara: 1 Membuat protap yang sesuai 2 Melatih karyawan agar dapat menjalankan protap tersebut 3 Memanfaatkan bantuan dari luar secara optimal. b. Mengembalikan fungsi normal RS secepat mungkin Wartatmo, 2011 2. Bencana Eksternal Rumah Sakit Bencana eksternal rumah sakit adalah bencana yang terjadi di luar rumah sakit, didalam masyarakat, dimana terdapat kesenjangan jumlah staf rumah sakit untuk pasien atau korban di IGD Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi Rumah Sakit, 2009. Untuk penanganan korban di luar rumah sakit, bantuan medis diberikan dalam bentuk pengiriman tenaga medis maupun logistik medis yang diperlukan. Pada situasi bencana yang terjadi diluar rumah sakit, hasil yang diharapkan dari Hosptal Disaster Plan adalah korban dalam jumlah yang banyak mendapat penanganan sebaik mungkin, melalui optimalisasi kapasitas penerimaan dan penanganan pasien, dan pengorganisasian kerja secara profesional, sehingga korbanpasien tetap dapat ditangani secara individu, termasuk pasien yg sudah dirawat sebelum bencana terjadi Wartatmo, 2011. 2.5.3 Tujuan Hospital Disaster Plan 1. Sebagai kebijakan untuk merespon situasi bencana internal dan eksternal yang dapat berefek pada staf rumah sakit, pasien, pengunjung dan komunitas. 2. Mengidentifikasi responsibilitas individual dan departemen pada situasi bencana. 3. Mengidentifikasi Guideline Operational Standart untuk aktivitas emergency dan responnya. Anonim, 2010 2.5.4 Konsep Dasar Hospital Disaster Plan Menurut Hendro Wartatmo, konsep dasar hospital disaster plan adalah: 1. Melindungi semua pasien, karyawan dan tim penolong 2. Respon yang optimal dan efektif dari tim penanggulangan bencana yang berbasis pada struktur organisasi rumah sakit sehari-hari 2.5.5 Prinsip Hospital Disaster Plan Beberapa prinsip Hospital Disaster Plan adalah: 1. Dapat diprediksi : Hospital Disaster Plan harus dapat diprediksi ke rantai manajemen. 2. Sederhana : rencana harus sederhana dan operasional 3. Fleksibel : rencana harus memiliki bagan organisasi. Rencana harus dapat dilaksanakan untuk berbagai bentuk dan dimensi bencana yang berbeda –beda. 4. Singkat : otoritas yang jelas. Rencana harus menentukan berbagai peran, tanggung jawab, hubungan kerja administratif dan kelompok teknis. 5. Komprehensif : dapat digabungkan dengan rumah sakit lain. Harus cukup komprehensif untuk dilihat oleh fasilitas kesehatan lain bersama dengan perumusan kebijakan transfer antar rumah sakit saat terjadi bencana. 6. Dapat disesuaikan : meskipun rencana dimaksudkan untuk memberikan standar prosedur yang mungkin diikuti dengan sedikit pemikiran, itu tidak lengkap jika tidak ada ruang untuk adaptasi. 7. Antisipatif : semua rencana rumah sakit harus dibuat berdasarkan skenario terburuk. 8. Merupakan bagian dari Regional Disaster Plan : sebuah rumah sakit tidak bisa membuat kesatuan rencana sendiri. Perencanaan rumah sakit harus diintegrasikan dengan Regional Disaster Plan. Emergency and Disaster Preparedness for Health Facilities

2.6 Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi Rumah Sakit