Proyeksi Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Di Kota Tebing Tinggi Tahun 2012

(1)

PROYEKSI KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA TEBING TINGGI

TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

JONIAR M PASARIBU 082407033

PROGRAM STUDI DIPLOMA (D3) STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

PROYEKSI KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA TEBING TINGGI

TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

JONIAR M PASARIBU 082407033

PROGRAM STUDI DIPLOMA (D3) STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI KENDARAAN BERMOTOR

MENURUT JENISNYA DI KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : JONIAR M PASARIBU

Nomor Induk Mahasiswa : 082407033

Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2011

Komisi Pembimbing :

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Prof. Drs. Tulus, Vordipl, M.Si, Ph.D Drs.Djakaria Sebayang NIP. 196 209 011 988 031 002 NIP. 196 304 051 988 112001


(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2011

JONIAR M PASARIBU 082407033


(5)

PENGHARGAAN

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpahan karunia-Nya akhirnya Tugas Akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Drs. Djakaria Sebayang sebagai pembimbing pada penyelesaian Tugas Akhir ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Panduan ringkas, padat dan profesional telah diberikan kepada penulis agar penulis dapat

menyelesaikan tugas ini. Begitu pula Bapak Prof. Dr. Tulus, Vordipl, M.Si, Ph.D selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA USU, Dr. Sutarman, M.Si selaku Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua Dosen dan staf pegawai pada Departemen Matematika FMIPA USU.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak

Pendi Dewanto dan seluruh staf pegawai BPS Provisi Sumatera Utara yang telah membantu dalam pengumpulan data riset. Yang paling penulis sayangi Ayahanda F. Pasaribu dan Ibunda T. Sitanggang, karena dengan dorongan dan motivasinya sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini, begitu juga dengan Dedi Pasaribu dan semua keluarga yang mendukung. Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada seluru teman-teman saya yang turut membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Semoga penulis bisa membalas kebaikan dan perhatian kalian semua, dan apabila terkendala semoga Tuhan Yang Maha Esa yang dapat membalasnya.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Maksud dan Tujuan 5

1.5 Metodologi 6

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian 1.7 Sistematika Penulisan

6 7

Bab 2 Landasan Teori 9

2.1 Defenisi Variabel 9

2.2 Tinjauan Teori 11

Bab 3 Axnalisis Kebutuhan 20

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Langkat 20

3.2 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) 29 3.3 Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat 33

3.4 BPS Kabupaten Langkat 2010 – 2014 39

Bab 4 Pengolahan dan Analisis Data 41

4.1 Pengolahan Variabel 41

4.2 Analisis Variabel 43

4.3 Implementasi Sistem 67

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 75

5.1 Kesimpulan 75

5.2 Saran 76

Daftar Pustaka 77


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1.1 Jumlah Kendaraan bermotor menurut jenisnya di kota tebing tinggi

tahun 2012 28

Tabel 4.1.2 Analisa Proyeksi Mobil Penumpang 38

Tabel 4.1.3 Analisa Proyeksi Mobil Barang 41

Tabel 4.1.4 Analisa Proyeksi Sepada Motor 42

Tabel 4.1.5Hasil Ramalan kendaraan Bermotor Menurut jenisnya di Kota Tebing

tinggi tahun 2012 42

Tabel 4.1.6 Analisa Kesalahan Mobil penumpang 43

Tabel 4.1.7 Analisa Kesalahan Bus 45

Tabel 4.1.8 Analisa Kesalahan Mobil Barang 45


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap Negara mengalami keuntungan dan kerugian pada perekonomian. perkembangan perekonomian suatu Negara dapat di ukur dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia industri di Negara tersebut. Contohnya yaitu dalam perindustrian otomotif atau di lihat dari meningkat atau menurunya minat masyarakat dalam memiliki kendraan bermotor.

Dilihat dari perkembangan penduduk pada Negara Indonesia bahwa minat masyarakat dalam memiliki kendaraan bermotor semakin meningkat pesat seiring dengan semakin mudahnya untuk memiliki kendaraan bermotor melalui jasa perbankan dalam bentuk kredit.

Oleh karena itu penulis mencoba untuk memproyeksikan banyaknya kendraan bermotor di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2012, untuk mengetahui apakah proyeksi yang di peroleh dapat menggambarkan jumlah kendaraan bermotor di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2012.


(9)

1.1. Identifikasi Masalah

Penyusunan Tugas Akhir ini akan menguraikan tentang aspek-aspek jumlah kendaraan bermotor di Kota Tebing Tinggi serta metode-metode perhitungannya.

Maka permasalahan yang dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah :

a. Berapa banyak Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Kota Tebing Tinggi Pada tahun 2012

b. Jenis Kendaraan Bermotor manakah yang banyak terdapat di Kota Tebing Tinggi tahun 2012

c. Seberapa besar peningkatan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya Kota di Tebing Tinggi tahun 2012

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2012. Penulis berharap hasilnya nanti dapat memberikan informasi bagi pemakai data, pembaca serta bagi kepentingan pemerintah daerah guna melihat jenis kendaraan bermotor manakah yang paling banyak terdapat di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2012, serta dampak-dampaknya.


(10)

1.3. Metodologi Penelitian

Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir, maka penulis membutuhkan data yang diperoleh melalui serangkaian tinjauan, penelitian, riset maupun pengambilan data. Data didalam riset tersebut penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dapat dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran yang didapat diperkuliahan ataupun umum serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka - angka dengan tujuan untuk mendapat gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Metode Pengolahan Data

Adapun pengolahan data dalam meramalkan jumlah kendaraan bermotor di Kota Tebing Tinggi 2012 dengan menggunakan perumusan :


(11)

a. Menentukan Smoothing pertama (S’t) S’t =

N

X X

X

Xt+ t−1+ t−2+...+ tN+1 S’t = Smoothing pertama periode t Xt = Nilai riil periode t

N = Jumlah periode

b. Menentukan smoothing kedua (S”t)

S”t =

N

S S

S

S't+ 't−1+ 't−2+...+ 'tN+1

S”t = Smoothing kedua periode t c. Menentukan besarnya konstanta (at)

at = S’t + ( S’t - S”t ) = 2 S’t - S”t at = besarnya konstanta periode t

d. Menentukan besarnya metode slope (bt)

bt =

1 ) " ' ( 2 − − N S

S t t

bt = slope / nilai trend dari data yang sesuai

e. Menentukan besarnya Forecast

Ft+m = at + bt (m)


(12)

m = jangka waktu Forecast

1.4. Lokasi dan waktu

Dalam melakukan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil data yang sudah ada pada Badan Pusat Statistik (BPS) prov. Sumatera Utara. Penulis mengambil data tahun yang lampau sampai tahun tertentu guna melakukan analisis. Sedangkan waktu yang digunakan untuk peninjauan adalah selama satu minggu.

1.6. Sistematika Penulisan

Seluruh penulisan dari Tugas Akhir disusun dalam beberapa bab yang setiap bab tersebut berisikan sub – sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahami isi penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan, Metode Penelitian yang mencakup lokasi serta waktu

pengambilan data dan Sistematika Penulisan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang diutarakan.


(13)

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BPS

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya Badan Pusat Statistik beserta struktur Organisasinya.

BAB 4 PEMBAHASAN

Bab ini menerangkan penganalisisan data yang telah diamati dan dikumpulkan.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini membahas tentang software yang digunakan dalam analisis data serta cara penggunaan dari software yang dipakai.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menerangkan tentang kesimpulan data yang telah dianalisis serta saran-saran.


(14)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pengertian – pengertian

Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara, diantaranya adalah Metode Smoothing (Pemulusan), Rata-rata Bergerak Linier. Metode peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar kata yang releven pada masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif.

Dalam menggunakan Metode Smoothing (Pemulusan) Rata-rata bergerak Linier untuk peramalan didapat definisi atau pengertian yang digunakan, antara lain:

a. Variabel Bebas yaitu variabel yang mudah didapat atau banyak tersedia b. Variabel Tak Bebas yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas c. Jumlah Kuadrat yaitu jumlah dari setiap data yang terlebih

dahulu dikuadratkan


(15)

e. Analisa Data Waktu yaitu peramalan yang menggunakan variabel bebasnya adalah deret waktu

f. Rata-rata Bergerak 1 periode yaitu tekhnik peramalan yang menggunakan data masa lalu satu periode kebelakang

g. Rata-rata Bergerak 3 periode yaitu tekhnik peramalan yang menggunakan data masa lalu tiga periode kebelakang

h. Trend yaitu perubahan yang relatif panjang, jika data yang ada menunjukkan kenaikan, ini menunjukkan bahwa trend nya positif, demikian juga sebaliknya apabila data tersebut menunjukkan penurunan maka trendnya negative.

2.2. Metodologi Penelitian

a. Metode Smoothing

Metode smoothing merupakan tekhnik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada masa atau periode yang akan datang. Dalam metode smoothing ini data histories digunakan untuk memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan.

Metode Smoothing ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Metode Average (MOVA)/rata-rata bergerak 2. Eksponensial Smothing


(16)

b. Moving Average

Metode ini dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan,mencari rata-ratanya kemudian menggunakan rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang. Metode ini disebut rata-rata bergerak karena setiap kali data observasi baru tersedia, maka angka rata-rata baru dihitung dan digunakan sebagai ramalan (Forecast).

Metode moving average ini dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Rata-rata Bergerak Tunggal (Single Moving Average)

Metode ini mempunyai karakteristik khusus yaitu:

a) Untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data histories selama jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan 4 bulan moving average, maka ramalan bulan ke-5 baru bisa dibuat setelah bulan ke-4 selesai berakhir. Jika 6 bulan moving avarage, ramalan bulan ke-7 baru bisa dibuat setelah bulan ke-6 berakhir.

b) Semakin panjang jangka waktu moving avarage, efek pelicinan semakin terlihat dalam ramalan atau menghasilkan moving avarge yang semakin halus.


(17)

2. Rata-rata Bergerak Ganda (Double Moving Average)

Adapun prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi tiga aspek: Sesuai dengan judul yang telah dibuat, bahwa analisis data dengan menggunakan metode rata-rata bergerak linier. Metode ini merupakan bagian dari Rata-Rata Bergerak Ganda (Double Moving Avarage). Dasar dari metode ini dalah menghitung rata-rata bergerak yang kedua. Rata-rata-rata bergerak ‘ganda’ ini merupakan rata-rata-rata-rata bergerak dari rata-rata bergerak, dan menurut simbol sebagai MA (M×N) dimana artinya adalah MA M-periode dari MA N – periode.

Adapun prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi tiga aspek a. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis S’t)

b. Penyesuaian, yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t (ditulis S’t – S”t),dan

c. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t+1 (atau periode t+m jika kita meramalkan m periode ke muka).

Secara umum pembahasan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:

Prosedur rata-rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut:

a. Menentukan smoothing pertama (S’t) persamaan ini mempunyai asumsi bahwa saat ini kita berada pada periode waktu t dan mempunyai nilai masa lalu sebanyak N, sebagai berikut:


(18)

S’t =

N

X X

X

Xt+ t−1+ t−2+...+ tN+1 S’t = smoothing pertama periode t Xt = nilai riil periode

N = jumlah periode

b. Menentukan smoothing kedua (S”t), persamaan ini menganggap bahwa semua rata-rata bergerak tunggal (S’t) telah dihitung. Persamaan itu kita menghitung rata-rata bergerak N-periode dari nilai-nilai S’t tersebut.

(S’t-S”t) S”t =

N

S S

S

S't+ 't−1+ 't−2+...+ 'tN+1

S”t = smoothing kedua periode t

c. Menentukan besarnya konstanta (at), persamaan ini mengacu terhadap penyesuaian MA tunggal, S’t, dengan persamaan sebagai berikut:

at = S’t +(S’t-S”t)=2S’t – S”t at = besarnya konstanta periode t

d. Menentukan besarnya Slope (bt), persamaan ini menentukan taksiran kecenderungan dari periode waktu yang satu ke periode waktu berikutnya, persamaannya sebagai berikut:


(19)

bt =

1 ) " ' ( 2

− − N

S

S t t

bt = Slope / nilai trend dari data yang sesuai

e. Menentukan besarnya Forecast, persamaan ini menunjukkan bagaimana memperoleh ramalan untuk m periode ke muka dari t. Ramalan untuk m periode ke muka adalah at – dimana merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m kali komponen kecenderungan bt, persamaannya sebagai berikut:

Ft+m = at+bt(m)

Ft+m = besarnya Forecast m = jangka waktu forecast


(20)

BAB 3

TINJAUAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Kantor statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijeverheid en Handel) pada bulan Februari tahun 1920. Kantor ini bertugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik. Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi untuk statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut bertugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang Statistik di Indonesia.

Pada tanggal 24 September 1924 nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih juga pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA).


(21)

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

Pemerintah baru mengaktifkan kembali statistik pada bulan Juni 1944 yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa itu Centra Voor Statistik diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Umum RI). Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai hasil dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) mengaktifkan kembali CKS. Berdasarkan surat Edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 juni 1950 Nomor 219/S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada mentri Kemakmuran.

Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor. P/44. lembaga KPS berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Mentri Perekonomian. Selanjutnya Keputusan Mentri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor. 18.099/M KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A, dan bagian tata usaha disebut Afdeling Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 131 tahun 1957, Kementrian Ekonomi dipecah menjadi Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya Keputusan Presiden RI Nomor 172 tahun 1957,


(22)

terhitung sejak tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan Urusan Statistik.

3.1.4 Masa Orde Baru sampai Sekarang

Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan dan evaluasi pembangunan, untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistik.

Dalam masa orde baru ini Badan Pusat Statistik mengalami beberapa kali perubahan Struktur organisasi.

1. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 1986 tentang organisasi BPS 2. Peraturan pemerintah nomor 6 tanun 1998 tentang organisasi BPS

3. Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas dan fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

4. UU nomor 16 tahun 1997 tentang statistik.

5. Keputusan presiden RI nomor 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik. 6. Keputusan kepala BPS nomor 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja

BPS.

7. Peraturan pemerintah nomor 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik. Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah nomor 16 tahun 1968, yaitu yang mengatur organisasi dan tata cara di pusat dan di daerah. Peraturan pemerintah nomor 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai penggati peraturan pemerintah nomor 6 tanun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 6 tahun 1980 di tiap perovinsi terdapat


(23)

perwakilan BPS. Pada tanggal 17 juni 1998 dengan keputusan Presiden nomor 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik, sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

3.1.5 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik

a. Visi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.

b. Misi Badan Pusat Statistik

Untuk menunjang pembangunan nasional, Badan Pusat Statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik dan penyajian data statistik yang bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.

3.1.6 Program Pengembangan Statistik

Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Badan Pusat Statistik membagi kedalam 4 (empat) kelompok, yaitu :

1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik 2. Program penyempurnaan sistem informasi


(24)

3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur Negara

4. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara

3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Badan Pusat Statistik

3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik sebagai lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (Kepres Nomor 86 tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kepada beberapa ketentuan perundangan :

1. UU Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik

2. Keputusan Presiden nomor 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik 3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tentang penyelenggaraan Statistik

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik koordinasi dan kerja sama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik :

1. Perumusan kebijaksanaan nasional di bidang statistik. 2. Penyelenggaraan statistik dasar.

3. menyusun rencana dan program nasional di bidang statistik.

4. koordinasi dan kerja sama statistic dengan instansi pemerintah, lembaga organisasi, perorangan dan unsur masyarakat lainnya.


(25)

5. Pelayanan data informasi serta hasil kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan statistik.

6. Pembina penyelenggaraan statistik, responden dan pengguna statistik.

7. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan, pengendalian dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS.

3.2.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik di dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas mereka masing-masing. Kemudian para Deputi melaporkan kepada Kepala BPS. Setiap pimpinan satuan unit organisasi kelompok jabatan fungsional di lingkungan BPS dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi baik dalam lingkungan masing-masing satuan unit organisasi di lingkungan BPS. Maupun dengan instansi lain dari luar BPS sesuai dengan bidang dan tugasnya masing - masing

3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Sebagaimana dimuat dalam lampiran struktur organisasi kantor, pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala dan dibantu oleh bagian tata usaha.

Disamping itu kepala dibantu oleh bagian tata usaha yang terdiri dari : 1. Sub bagian Urusan Dalam


(26)

2. Sub Bagian Perlengkapan 3. Sub Bagian Keuangan 4. Sub Bagian Kepegawaian

Sedangkan bidang panjang statistik dibagi menjadi 5 (lima) bagian yaitu : 1. Bidang Statistik Produksi

2. Bidang Statistik Distribusi 3. Bidang Statistik Pengolahan data 4. Bidang Statistik Kependudukan 5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisa

Setiap bidang mempunyai tugas-tugas yaitu :

a. Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan statistik pertanian, industri serta statistik konstruksi pertambangan dan energi.

b. Bidang Statistik Pengolahan dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyiapkan data, penyusunan sistem dan program serta operasi pengolahan data dengan komputer.

c. Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, statistik ketenaga kerjaan, serta statistik

kesejahteraan.

d. Bidang Neraca Wilayah dan Analisa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi dan akumulasi penyajian dan analisa serta kegiatan penerangan statistik.


(27)

Dalam pembagian tugas yang diketahui penulis, maka dapat diuraikan menurut tugas masing-masing bagian, yaitu :

1. Tugas Bagian Tata Usaha

a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputu tata usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan.

c. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggara berbagai pelatihan teknis dan pelatihan administrasi.

d. Mengatur dan melaksanakan urusan pelaksanaan administrasi lainnya kepada pihak semua satuan kerja di lingkungan kantor statistik provinsi.

e. Membantu kepala kantor statistik dalam pengendalian kegiatan kegiatan dan pengendalian anggaran

f. Menyusun laporan kegiatan secara berkala dan sewaktu-waktu. g. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan langsung.

2. Tugas Bidang Statistik Produksi

a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat di bidang statistik produksi.

c. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.

d. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi.


(28)

e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.

f. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik produksi melalui komputer sesuai dengan yang ditetapkan.

3. Tugas Bidang Statistik Distribusi a. Menyusun Program kerja tahunan.

b. Membantu Kepala akuntor statistik provinsi atau pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek statistik.

c. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.

d. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.

e. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik secara sederhana sesuai dengan yang ditetapkan.

f. Menyusun laporan kegiatan bidang secara berkala dan sewaktu-waktu.

4. Tugas Bidang Pengolahan Data

a. Menyusun program kerja tahunan bidang.

b. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama-sama dengan bidang yang bersangkutan menentukan sistem pengolahan dengan komputer.


(29)

c. Mengatur pembuatan sistem dan program pelaksanaan penyiapan data dan operasi pengolahannya.

d. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen yang diolah dengan komputer. e. Mengatur dan melaksanakan tugas yang diberikan atasan langsung.

6. Tugas Bidang Statistik Kependudukan a. Menyusun program kerja tahunan bidang.

b. Melaksanakan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistik kependudukan lainnya yang ditentukan. c. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk

pelaksanaan lapangan.

d. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik kependudukan.

e. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik kependudukan melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

6. Tugas Bidang Neraca Wilayah dan Analisa a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Mengatur dan melaksanakan penerangan kegiatan statistik baik kepada masyarakat, instansi lainnya maupun media massa.


(30)

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1. Analisa Data Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Di Kota Tebing Tinggi

Setelah mengambil data jumlah kendaraan bermotor menuurut jenisnya di Kota Tebing Tinggi yang di ambil dari Badan Pusat Statistik (BPS), maka didapat data jumlah kendaraan bermotor dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2009 dan dapat dilihat pada tabel 4.1.1. Pada tabel 4.1.1. ini nantinya akan memperlihatkan beberapa hal yang akan dianalisis dan dievaluasi dengan menggunakan Metode Rata-Rata Bergerak Linier. Dengan demikian jumlah kendaraan bermotor di Kota Tebing Tinggi dari tahun 2009 sampai dengan 2011 dapat diramalkan. Sebelumnya data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:


(31)

Tabel 4.1.1. Jumlah Kendaraan Bermotor Di Kota Tebing tinggi Dari Tahun 1999 s/d 2009

Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Terdaftar Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara

Tahun Mobil

Penumpang Bis/Bus

Mobil Barang

Speda

Motor Jumlah

1999 4292 116 3392 31806 3906

2000 4463 114 3567 26441 34585

2001 4932 97 3907 24152 33088

2002 5503 114 4175 31828 41620

2003 6048 86 4324 31433 41891

2004 5552 69 4145 47655 57421

2005 5563 75 4165 47689 57492

2006 4838 68 3163 39179 47248

2007 4886 59 3079 41636 49660

2008 3790 50 2944 44999 51783

2009 3615 397 3901 64485 72398


(32)

Setelah melihat data yang ada maka dapat di ramalkan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya di Kota Tebing Tinggi dari tahun 2010 sampai dengan 2012 yang akan di jabarkan sebagai berikut ini:

Tabel.4.1.2, Analisa Proyeksi Mobil Penumpang

Tahun Mobil Penumpang SMOOTHING PERTAMA S't SMOOTHING KEDUA S''t KONSTANTA a SLOOPE b FORECAST (RAMALAN) 1999 4292

2000 4463

2001 4932 4562.33 2002 5503 4966.00

2003 6048 5494.33 5007.56 5981.11 486.78

2004 5552 5701.00 5387.11 6014.89 313.89 6467.89 2005 5563 1854.33 4349.89 -641.22 -12495.56 6328.78 2006 4838 5317.67 4291.00 6344.33 1026.67 -3136.78 2007 4886 5095.67 4089.22 6102.11 1006.44 7371.00 2008 3790 4504.67 4972.67 4036.67 -468.00 7108.56 2009 3615 4097.00 4565.78 3628.22 -468.78 3568.67 Jumlah 53482 41593.00 32663.22 31466.11 -598.56 27708.11


(33)

Tabel.4.1.3, Analisa Proyeksi Bus

Tabel.4.1.4, Analisa Proyeksi Mobil Barang

Tahun Mobil Barang SMOOTHING PERTAMA S't SMOOTHING KEDUA S''t KONSTANTA a SLOOPE b FORECAST (RAMALAN) 1999 3392

2000 3567

2001 3907 3622.00

2002 4175 3883.00

2003 4324 4135.33 3880.11 4390.56 255.22

2004 4145 4214.67 4077.67 4351.67 137.00 4645.78 2005 4165 1388.33 3246.11 -469.44 -1857.78 4488.67 2006 3163 3824.33 3142.44 4506.22 681.89 -2327.22 2007 3079 3469.00 2893.89 4044.11 575.11 5188.11 2008 2944 3062.00 3451.78 2672.22 -389.78 4619.22

2009 3901 3308.00 3279.67 3336.33 28.33 2282.44

Jumlah 40762 30906.67 23971.67 22831.67 -570.00 18897.00 Tahun Bis/Bus

SMOOTHING PERTAMA S't SMOOTHING KEDUA S''t KONSTANTA a SLOOPE b FORECAST (RAMALAN) 1999 116

2000 114

2001 97 109.00 2002 114 108.33

2003 86 99.00 105.44 92.56 -6.44

2004 69 89.67 99.00 80.33 -9.33 86.11

2005 75 25.00 71.22 -21.22 -46.22 71.00

2006 68 70.67 61.78 79.56 8.89 -67.44

2007 59 67.33 54.33 80.33 13.00 88.44

2008 50 59.00 65.67 52.33 -6.67 93.33

2009 397 168.67 98.33 239.00 70.33 45.67


(34)

Tabel.4.1.5, Analisa Proyeksi Sepeda Motor

Tahun Sepeda

Motor SMOOTHING PERTAMA S't SMOOTHING KEDUA S''t KONSTANTA a SLOOPE b FORECAST (RAMALAN)

1999 31806 2000 26441

2001 24152 27466.33 2002 31828 27473.67

2003 31433 29137.67 28025.89 30249.44 1111.78

2004 47655 36972.00 31194.44 42749.56 5777.56 31361.22 2005 47689 15896.33 27335.33 4457.33 -11439.00 48527.11 2006 39179 44841.00 32569.78 57112.22 12271.22 -6981.67 2007 41636 42834.67 34524.00 51145.33 8310.67 69383.44 2008 44999 41938.00 43204.56 40671.44 -1266.56 59456.00 2009 64485 50373.33 45048.67 55698.00 5324.67 39404.89 Jumlah 431303 316933.00 241902.67 282083.33 20090.33 241151.00


(35)

1. Mobil Penumpang

a. Smoothing Pertama (S’t), menggunakan periode 3 tahunan.

S’2006 =

=

= 5317,67 S’2007 =

=

= 509 5,67 S’2008 =

=

= 4504,67 S’2009 =

=


(36)

b. Smoothing Kedua (S”t), menggunakan periode 3 tahunan.

S”2008 =

=

= 4972.67

S”2009 =

=

= 4565.78

c. Menentukan besarnya Konstanta (at)

a2008 = 2S’2008 – S”2008

= 2 (4504,67) - (4972,67) = 4036,67

a2009 = 2S’2009 - S”2009 = 2(4097) - (4565,78) = 3628,22


(37)

d. Menentukan besarnya Slope (bt)

b2008 =

= = - 468

b2009 =

=

= - 468,78

Dari analisa di atas maka dapat diperoleh: Ft+m = at + bt(m)

Untuk meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis Mobil Penumpang Di Kota Tebing Tinggi dari tahun 2010 sampai dengan 2012 berikut :

Ramalan untuk periode 2010 : F2009+1 = a2009+b2009(1)

= 3628,22 + (-468,78)(1) = 3159,44

Yaitu berkisar 3159 unit Ramalan untuk periode 2011 :

F 2009+2 = a2009+b2009(2)


(38)

= 2690,66 Yaitu berkisar 2691 unit Ramalan untuk periode 2012 :

F2009+3 = a2009+b2009(3)

= 3628,22 +(-468,78)(3) = 2221,88

Yaitu berkisar 2222 unit

2. Bus

a. Smoothing Pertama (S’t), menggunakan periode 3 tahunan.

S’2006 =

= = 70,67 S’2007 =

= = 67,33 S’2008 =

= = 59 S’2009 =


(39)

=

= 168,67

b. Smoothing Kedua (S”t), menggunakan periode 3 tahunan.

S”2008 =

= = 65,67

S”2009 =

= = 98,33

c. Menentukan besarnya Konstanta (at)

a2008 = 2S’2008 – S”2008 = 2 (59) - (65,67) = 52,33

a2009 = 2S’2009 - S”2009 = 2(168,67) - (98,33) = 239,01


(40)

d. Menentukan besarnya Slope (bt)

b2008 =

= = - 6,67 b2009 =

= = 70,34

Dari analisa di atas maka dapat diperoleh: Ft+m = at + bt(m)

Untuk meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis Bus Di Kota Tebing Tinggi dari tahun 2010 sampai dengan 2012 berikut :

Ramalan untuk periode 2010 : F2009+1 = a2009+b2009(1)

= 239,01 + (70,34)(1) = 312,05

Yaitu berkisar 312 unit

Ramalan untuk periode 2011 : F 2009+2 = a2009+b2009(2)


(41)

= 379,69 Yaitu berkisar 380 unit

Ramalan untuk periode 2012 : F2009+3 = a2009+b2009(3)

= 239,01 +(211,02)(3) = 450,03

Yaitu berkisar 450 unit

3. Mobil Barang

a. Smoothing Pertama (S’t), menggunakan periode 3 tahunan.

S’2006 =

=

= 3824,33 S’2007 =

= = 3467 S’2008 =

= = 3062 S’2009 =


(42)

= = 3308

b. Smoothing Kedua (S”t), menggunakan periode 3 tahunan.

S”2008 =

=

= 3451,78 S”2009 =

= = 3279

c. Menentukan besarnya Konstanta (at) a2008 = 2S’2008 – S”2008

= 2 (3062) - (3451,78) = 2672,22

a2009 = 2S’2009 - S”2009 = 2(3308) - (3279) = 3336,33


(43)

d. Menentukan besarnya Slope (bt)

b2008 =

=

= - 389,78 b2009 =

=

= - 28,33

Dari analisa di atas maka dapat diperoleh: Ft+m = at + bt(m)

Untuk meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis Mobil Barang Di Kota Tebing Tinggi dari tahun 2010 sampai dengan 2012 berikut :

Ramalan untuk periode 2010 : F2009+1 = a2009+b2009(1)

= 3336,33 + (-28,33)(1) = 3308

Yaitu berkisar 3308 unit Ramalan untuk periode 2011 :

F 2009+2 = a2009+b2009(2)

=3336,33 + (-28,33)(2) = 3279,67


(44)

Yaitu berkisar 3280 unit Ramalan untuk periode 2012 :

F2009+3 = a2009+b2009(3)

= 3336,33 + (-28,33)((3) = 3251,34

Yaitu berkisar 3251 unit

4. Sepeda Motor

a. Smoothing Pertama (S’t), menggunakan periode 3 tahunan.

S’2006 =

= = 44841 S’2007 =

=

= 42834,67 S’2008 =

= = 41938 S’2009 =


(45)

=

= 50373,33

b. Smoothing Kedua (S”t), menggunakan periode 3 tahunan.

S”2008 =

=

= 43204,56 S”2009

=

=

= 45048,67

c. Menentukan besarnya Konstanta (at) a2008 = 2S’2008 – S”2008

= 2 (41938) - (43204,56) = 40671,44

a2009 = 2S’2009 - S”2009

= 2(50373,33) - (45048,67) = 55697,99


(46)

d. Menentukan besarnya Slope (bt)

b2008

=

=

=

- 1266,56 b2009

=

=

= 5324,66

Dari analisa di atas maka dapat diperoleh: Ft+m = at + bt(m)

Untuk meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis Sepeda Motor Di Kota Tebing Tinggi dari tahun 2010 sampai dengan 2012 berikut :

Ramalan untuk periode 2010 : F2009+1 = a2009+b2009(1)

= 55697,99 + (5324,66)(1) = 61022,65

Yaitu berkisar 61023 unit Ramalan untuk periode 2011 :

F 2009+2 = a2009+b2009(2) = 55697+(5324,66)(2) = 66347,31


(47)

Yaitu berkisar 66347 unit Ramalan untuk periode 2012 :

F2009+3 = a2009+b2009(3)

= 55697,99 +(5324,66)(3) = 71671,97

Yaitu berkisar 71672 unit

Dengan didapatnya ramalan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya, maka dapat dibuat suatu tabel ramalan jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Di Kota Tebing Tinggi Tahun 2012 yang dapat dilihat pada table 4.1.6. berikut:

Tabel 4.1.6. Hasil Ramalan Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Dari Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012

Dari nilai peramalan pada tabel diatas dapat dikatakan bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 terjadi kenaikan dan penurunan terhadap setiap jenis jumlah kendaraan bermotor di Kota Tebing Tinggi.

TAHUN

JENIS KENDARAAN MOBIL

PENUMPANG BUS

MOBIL BARANG

SEPEDA MOTOR

2010 3159 312 3308 61023

2011 2691 380 3279 66347


(48)

4.3. Analisa Kesalahan Data Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Di Kota Tebing Tinggi

Dalam meramal situasi peramalan, ketepatan dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam banyak hal, kata “ketepatan” menunjuk ke “kebaikan sesuai” yang pada akhirnya menunjukkan seberapa jauh model peramalan tersebut mampu mereproduksi data yang telah diketahui.

Ada tiga macam mengetahui nilai kesalahan yang biasa dipakai pada metode rata-rata bergerak linier, yaitu:

a. Mean Absolute Error ( Nilai Tengah Kesalahan Absolute) MAE = ; = -

Dimana :

ei = nilai kesalahan

n = jumlah periode waktu pada peramalan b. Mean Squared Error ( Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat)

MSE =

Dimana :

= nilai kesalahan kuadrat

Xi = nilai pengamatan (data sebenarnya)

Fi = nilai peramalan (data setelah mengalami proses peramalan) n = jumlah periode waktu pada peramalan

c. Mean Absolute Persentage Error ( Nilai Tengah Kesalahan Presentase Absolute) MAPE = /n ; APE = ∣Xi –Fi)/Xi∣*100


(49)

1. Nilai Kesalahan Dari Peramalan Jumlah Mobil Penumpang

Untuk mengetahui nilai kesalahan dari peramaln mobil penumpang dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.1.7.Analisa proyeksi Mobil Penumpang

Tahun Mobil Penumpang (Xi) Forecast (Fi) Error (Xi-Fi) Absolute

Error Square Error APE

1999 4292

2000 4463

2001 4932

2002 5503

2003 6048

2004 5552 6467.89 -916 915.89 838854.4921 16.496578 2005 5563 6328.78 -766 765.78 586419.0084 13.765594 2006 4838 -3136.78 7975 7974.78 63597116.05 164.8363

2007 4886 7371 -2485 2485 6175225 50.859599

2008 3790 7108.56 -3319 3318.56 11012840.47 87.56095

2009 3615 3568.67 46 46.33 2146.4689 1.2816044

jumlah 536 15506.34 82212601.49 335

Mean Absolute Error (MAE) 2584.39

Mean Square Error (MSE) 13702100


(50)

2. Nilai Kesalahan Dari Peramalan Jumlah Bus

Untuk mengetahui nilai kesalahan dari peramalan Bus dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tahun Bus (Xi) Forecast (Fi)

Error (Xi-Fi)

Absolute

Error Square Error APE 1999 116

2000 114 2001 97 2002 114 2003 86

2004 69 86.11 -17 17.11 292.7521 24.797101

2005 75 71 4 4 16 5.3333333

2006 68 -67.44 135 135.44 18343.9936 199.17647 2007 59 88.44 -29 29.44 866.7136 49.898305 2008 50 93.33 -43 43.33 1877.4889 86.66 2009 397 45.67 351 351.33 123432.7689 88.496222

jumlah 401 580.65 144829.7171 454

Mean Absolute Error (MAE) 96.775

Mean Square Error (MSE) 24138

Mean Absolute Presesntage


(51)

3. Nilai Kesalahan Dari Peramalan Jumlah Mobil Barang

Untuk mengetahui nilai kesalahan dari peramalan Mobil Barang dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.1.9.Analisa proyeksi Mobil Barang

Tahun Mobil Barang (Xi) Forecast (Fi) Error (Xi-Fi) Absolute

Error Square Error APE 1999 3392

2000 3567 2001 3907 2002 4175 2003 4324

2004 4145 4645.78 -501 500.78 250780.6084 12.081544 2005 4165 4488.67 -324 323.67 104762.2689 7.7711885 2006 3163 -2327.22 5490 5490.22 30142515.65 173.57635 2007 3079 5188.11 -2109 2109.11 4448344.992 68.499838 2008 2944 4619.22 -1675 1675.22 2806362.048 56.902853 2009 3901 2282.44 1619 1618.56 2619736.474 41.4909

jumlah 2500 11717.56 40372502.04 360

Mean Absolute Error (MAE) 1952.926667

Mean Square Error (MSE) 6728750

Mean Absolute Presesntage Error


(52)

4. Nilai Kesalahan Dari Peramalan Jumlah Sepeda Motor

Untuk mengetahui nilai kesalahan dari peramalan Sepeda Motor dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.1.10.Analisa proyeksi Sepeda Motor

Tahun Sepeda Motor (Xi) Forecast (Fi) Error (Xi-Fi) Absolute

Error Square Error APE 1999 31806

2000 26441 2001 24152 2002 31828 2003 31433

2004 47655 31361.22 16294 16293.78 265487266.7 34.191124 2005 47689 48527.11 -838 838.11 702428.3721 1.7574493 2006 39179 -6981.67 46161 46160.67 2130807455 117.81993 2007 41636 69383.44 -27747 27747.44 769920426.6 66.642905 2008 44999 59456 -14457 14457 209004849 32.127381 2009 64485 39404.89 25080 25080.11 629011917.6 38.892936

jumlah 44492 130577.1 4004934343 291 Mean Absolute Error (MAE) 21762.85

Mean Square Error (MSE) 667489057 Mean Absolute Presesntage


(53)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi Sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyesuaikan desain yang ada dalam desain system yang disetujui, menginstal dan memulai system baru yang diperbaiki.

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming (coding).Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak (software) sebagai implementasi system yaitu program Excel dalam masalah memperoleh hasil perhitungan.

5.2. Mengoperasikan Excel

Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan bahwa pada computer Anda telah terpasang program Excel. Setelah computer terpasang program, selanjutnya Anda dapat menjalankan program ini dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Setelah komputer dalam posisi hidup, klik tombol Start. 2. Pilih Programs


(54)

3. Klik Microsoft Excel untuk memulai program, selanjutnya Excel akan menampilkan buku kerja (Workbook) yang kosong.

Selain cara tersebut diatas, ada cara lain untuk menjalankan program ini, yaitu jika pada komputer Anda telah diinstal Office Shortcut, untuk memulai Excel Anda cukup mengklik tombol Excel pada Shortcut Bar. Selanjutnya Excel akan menampilkan buku kerja seperti gambar berikut:

Gambar 5.1. Tampilan buku kerja Excel

Tampilan Excel di layar akan bervariasi bergantung pada jenis monitor yang dipakai. Ketika Anda memulai program Excel, workbook Excel yang pertama disebut Book 1. Jika Anda membuka workbook lainnya saat itu juga, Excel secara otomatis akan menamai Book 2, demikian seterusnya.


(55)

a) Aturan pengoperasian

Untuk mempermudah pengoperasian Excel dengan mudah ada beberapa istilah yang perlu kami ulas, diantaranya adalah:

Klik : menekan tombol kiri mouse satu kali kemudian melepaskan

Klik Ganda : menekan dan melepas tombol kiri mouse sebanyak dua kali secara dan berurutan

Geser : menekan dan menggeser tombol kiri mouse sambil menggerakkan pointer mouse ke arah yang dikehendaki

Ctrl + C : menekan tombol Ctrl, selanjutnya tekan C dan lepaskan kedua tombol tersebut

Icon : gambar grafis yang terdapat pada layar dan biasa diklik untuk melakukan suatu perintah atau program tertentu

b)Jendela workbook

Bagian layar yang digunakan oleh suatu program disebut jendela. Jendela workbook Excel terdiri dari banyak elemen windows.

c) Workbook

Workbook atau sering disebut buku kerja adalah dokumen yang terdapat pada Excel yang setiap buku kerja terdiri dari tiga lembar kerja atau sering disebut sheet, dimana jumlah sheet ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan Anda.


(56)

Umumnya jika Anda memulai Excel, sebuah workbook kosong akan terbuka dengan judul sementara Book 1 kecuali jika Anda memulai Excel beserta sebuah file yang telah ada.

Untuk membuka file-file tambahan, pilih New atau Open dari menu File atau gunakan tombol Newbook dan Open pada Toolbar standart.

Anda juga dapat membuka workbook sebanyak yang diinginkan sampai computer Anda kehabisan memori. Workbook yang baru tampil diatas jendala workbook yang terakhir aktif dan menjadi jendela workbook aktif.

d)Lembar Kerja (Sheet )

Seperti dijelaskan di atas bahwa pada saat Anda mengaktifkan Excel, maka secara

otomatis sebuah buku kerja akan tampil. Buku kerja tersebut terdiri atas tiga lembar kerja atau Sheet. Lembar kerja Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Kolom diberi nama A,B,C,...Z dilanjutkan dengan AA,BB,CC,...,dan baris ditandai dengan angka 1,2,3,...sampai 65536.

Perpotongan antara kolom dan baris biasa disebut sel ( cell ). Sel diberi nama menurut lokasi dan koordinat, misalnya Sel C20 ini artinya perpotongan antara kolom pada C dengan baris ke 20, sel yang aktif ditandai dengan sel pointer/petunjuk sel.


(57)

Petunjuk sel yang terdapat pada lembar kerja dapt dipindahkan dari satu sel ke sel yang lainnya. Untuk memindahkan satu sel ke sel yang lain gunakan tombol dalam keyboard seperti yang berikut ini :

Tombol Keterangan . . . . Menggeser pointer ke

kiri,atas,kanan atau ke bawah suatu sel

HOME memindahkan pointer mouse ke awal baris

CTRL + HOME berpindah ke awal kerja PAGE DOWN berpindah satu layar ke bawah PAGE UP berpindah satu layar ke atas ALT + PAGE DOWN berpindah satu layar ke kanan ALT + PAGE UP berpindah satu layar ke kiri CTRL + F16 berpindah ke buku kerja atau

jendela lain

CTRL + SHIF + F6 berpindah ke buku kerja atau jendela sebelumnya

F6 berpindah antar panes pada Workbook yang di split

SHIFT + F6 berpindah ke panes awal dalam workbook yang displit


(58)

TAB pindah antar sel yang tidak terprotek pada lembar kerja yang diprotek

END tanda panah berpindah antar blok baik di dalam maupun baris

HOME berpindah ke sel di jendela sebelah kiri

END berpindah ke sel di jendela sebelah kanan

e) Sel

Sel dibagi menjadi tiga kelompok,yaitu:

1. Sel relative

Sel relative adalah sel yang jika disalin akan menyesuaikan dengan tempat atau lokasi yang baru.

2. Sel semiabsolute

Sel semiabsolute adalah sel tempat salah satu posisi (baris atau kolom)bertanda $. Absolute kolom misalnya pada sel A1 berisi $A1 artinya jika sel tersebut dikopi ke posisi baru kolom tersebut akan selalu tetap sedangkan barisnya akan

menyesuaikan. Sedangkan absolute baris penulisannya adalah A$, artinya jika sel tersebut dikopi, baris yang bersangkutan akan selalu tetap sedangkan kolom akan menyesuaikan.


(59)

3. Sel absolute

Sel absolute adalah sel baik kolom maupun barisnya terkunci, misalnya pada sel A1 berisi $A$9, artinya jika sel tersebut disalin atau dikopi baik baris ataupun kolom akan terkunci.

f) Memasukkan Data ke Lembar Kerja

Anda dapat memasukkan data ke lembar kerja dengan langkah sebagai berikut: 1. Tempatkan penunjuk sel pada tempat atau sel tempat data tersebut akan

ditempatkan

2. Ketik data yang akan dimasukkan

3. Untuk mengakhiri, tekan enter atau tanda panah untuk berpindah sel atau dengan menggerakkan mouse ke tempat sel lain.

a) Mengakhiri Program Excel

Setelah Anda selesai bekerja dengan Excel dan ingin keluar dari Excel, pilih perintah Exit dari menu File atau klik tombol close (X) dalam jendela Excel. Selanjutnya, Excel akan menanyakan apakah Anda akan menyimpan setiap perubahan yang telah dilakukan pada setiap buku kerja yang terbuka. Jika Anda mengklik Yes, Anda dapat menentukan nama file yang baru untuk setiap workbook yang belum disimpan kemudian


(60)

hilang ketika Anda keluar dari Excel. Mengklik tombol Cancel akan membatalkan perintah Exit dan mengembalikan Anda ke dalam program Excel.


(61)

5.3. Pengggunaan Excel pada contoh data

Gambar 5.2. Tampilan pada lembar kerja Excel untuk perhitungan proyeksi Mobil Penumpang


(62)

Gambar 5.3. Tampilan pada lembar kerja Excel untuk perhitungan proyeksi Bis/Bus


(63)

Gambar 5.4. Tampilan pada lembar kerja Excel untuk perhitungan proyeksi Mobil Barang


(64)

Gambar 5.5. Tampilan pada lembar kerja Excel untuk perhitungan proyeksi Sepeda Motor

pada tampilan di atas Anda dapat menyaksikan juga perhitungan moving average pertama(S’t), moving average kedua (S”t), nilai konstanta (a), slope(b) dari analisa

proyeksi kendaraan bermotor (sebagai contoh analisa proyeksi mobil penumpang) dengan cara:

a) S’t yaitu pada tahun 2001 (sel C5) dengan menggunakan rumus : = SUM (B3:B5)/3


(65)

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

b) S”t yaitu pada tahun 2003 ( sel D7) dengan menggunakan rumus : = SUM (C5:C7)/3

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

c) a besarnya bisa di cari pada tahun 2003 (sel E7) dengan menggunakan rumus: = (2*C7)-D7

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

d) b besarnya bisa dicari pada tahun 2003 ( sel F7) dengan menggunakan rumus : =(2*(C7-D7))/3-1

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

e) Nilai peramalannya {a + b(m)} bisa di cari pada tahun 2004 ( sel G8) dengan menggunakan rumus :

= E7+(F7*1)


(66)

5.4. Menghitung Nilai Kesalahan Pada Contoh Data

Gambar 5.6. Tampilan pada lembar kerja Excel untuk perhitungan kesalahan Proyeksi Mobil Penumpang


(67)

Gambar 5.7. Tampilan pada lembar kerja Excel untuk perhitungan kesalahan Proyeksi Bus


(68)

Gambar 5.8. Tampilan pada lembar kerja Excel untuk perhitungan kesalahan Proyeksi Mobil Barang


(69)

Gambar 5.9. Tampilan pada lembar kerja Excel untuk perhitungan kesalahan Proyeksi Sepeda Motor

Pada tampilan diatas Anda dapat menyaksikan juga hasil perhitungan kesalahan meramal Mean Square Error dan Mean Absolute Persentage Error dari analisa proyeksi kendaraan bermotor (sebagai contoh nilai error untuk mobil penumpang)

dengan cara:

a) Mencari nilai Error mulai tahun 2004 (sel D9) yaitu dengan menggunakan rumus: =C9-D9


(70)

b) Nilai absolute Error yaitu menunjukkan absolute dari nilai kesalahan meramal (Sel F9) yaitu dengan menggunakan rumus:

= ABS(C9-D9)

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas

c) Square Error menunjukkan kesalahan meramal dikuadratkan (Sel G9) yaitu dengan menggunakan rumus :

=F9^2

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas

d) APE (Absolute Persentage Error) menunjukkan nilai tengah kesalahan persentase absolute (sel H9) yaitu dengan menggunakan rumus :

= (ABS((C9-D9/C9))*100

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas

e) Mean Absolute Error (MAE) dengan menggunakan rumus : = F15/6 f) Mean Square Error (Sel G17) dengan menggunakan rumus :

=G15/6

g) Mean Absolute Persentage Error (Sel H18) dengan menggunakan rumus: =H15/6


(71)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil peramalan untuk jumlah kendaraan bermotor dengan metode Rata-Rata Bergerak Linier maka didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari keempat jenis kendaraan bermotor setelah diramalkan dapat disimpulkan bahwa jenis kendaraan Sepeda Motor yang paling banyak di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2012, yaitu sebanyak 71672 unit, yang juga mengalami perubahan setiap tahunnya.

2. Dari keempat jenis kendaraan bermotor setelah diramalkan dapat disimpulkan bahwa jenis kendaraan mobil penumpang yang paling sedikit di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2012, yang sebanyak 450 unit, yang juga mengalami perubahan setiap tahunnya.

3. Bahwa jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2012 ternyata mengalami penurunan dan kenaikan yang tidak terlalu jauh dari tahun – tahun sebelumnya, hasil peramalan terhadap banyaknya jumlah


(72)

kendaraan bermotor menurut jenisnya di Kota Tebing tinggi pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 4.1.6.

6.2. Saran

Dilihat dari hasil ramalan yaitu terjadinya kenaikan dan penurunan jumlah kendraan bermotor menurut jenisnya di Kota Tebing Tinggi, maka disarankan hal-hal berikut :

1. Untuk pemerintah Kota Tebing Tinggi, agar hasil peramalan Jumlah kendaraan Bermotor menurut jenisnya dapat digunakan untuk membuat perencanaan dan mengambil keputusan bagi pelaksanaan perekonomian yang dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat Kota Tebing Tinggi.

2. Untuk pemerintah Kota Tebing Tinggi, agar lebih memperhatikan kondisi

peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Tebing Tinggi yang tidak sesuai dengan ruang gerak bagi kendaraan tersebut sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang menyebabkan kondisi jalan rusak dan hancur.


(73)

DAFTAR PUSTAKA

Makridakis, Spyros. 1993. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta: Airlangga

Gitosudarmao, Idriyo.2000. Teknik Proyeksi Bisnis.Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada

Ir.Sugiarto,M.Sc Peramalan Bisnis

Deanto.2002.Proyeksi Bisnis dengan micrisoft excel.jakarta:Alex Media Komputindo Panduan tatacara Penulisan Skripsi dan Tugas akhir.2010.Dokumen Nomor : Akad/05/2005 Medan : Fakultas Matematia Dan Ilmu Pengetahuan Alam


(74)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155

Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290

Medan, Maret 2011 Nomor : /H5.2.1.8/SPB/2011

Lampiran : 1 Lembar

Perihal : Pengumpulan Data Riset Mahasiswa Program Studi D3 Statistika

FMIPA USU Kepada Yth :

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Jl.Asrama No.179

Medan

Dengan hormat,

Bersama ini kami mohon kesediaan Bapak untuk menerima mahasiswa Program Studi Diploma (D3) Statistika FMIPA USU, untuk melakukan penelitian/pengumpulan data atas nama:

No. Nama NIM

1. Joniar M Pasaribu 082407033

Data yang dimaksud khusus dipergunakan untuk menyusun Tugas Akhir Mahasiswa yang bersangkutan pada program studi Diploma-3 Statistika Departemen Matematika FMIPA USU.

Demikian kami sampaikan, atas kerjasama dan bantuannya diucapkan terima kasih.

a.n Dekan

Pembantu Dekan I


(75)

NIP. 19611115 198803 2 002 Tembusan :

1. Yth. Ketua Program Studi D3 Statistika 2. Arsip

SURAT KETERANGAN Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma (D3) Statistika:

Nama : Joniar M Pasaribu NIM : 082407033

Program Studi : Diploma (D3) Statistika

Judul Tugas Akhir : Proyeksi Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Kota Tebing Tinggi Tahun 2012

Telah melaksanakan test program tugas akhir Mahasiswa tersebut diatas pada tanggal Mei 2011.

Dengan hasil: Sukses/Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.

Medan,

Dosen Pembimbing

Drs. Djakaria Sebayang, M.Si NIP. 195 112 271 985 031 002


(76)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155

Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama Mahasiswa : JONIAR M PASARIBU Nomor Induk Mahasiswa : 082407033

Judul Tugas Akhir : Proyeksi Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Kota Tebing Tinggi Tahun 2012

Dosen Pembimbing : Drs. Djakaria Sebayang, M.Si Tanggal Mulai Bimbingan : 2010

Tanggal Selesai Bimbingan : 2011

*Kartu ini harap dikembalikan ke Jurusan Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai.

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

No TANGGAL ASISTEN BIMBINGAN PEMBAHASAN PADA ASISTENSI MENGENAI, PADA BAB PARAF DOSEN PEMBIMBING KETERANGAN 1. 2. 3. 4. 5.


(77)

Prof. Dr. Tulus, Vordipl, M.Si, Ph.D Drs. Djakaria Sebayang, M.Si NIP. 196 209 011 988 031 002 NIP. 195 112 271 985 031 002

Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Yang Terdaftar Tahun 1999 Sampai Tahun 2009

Tahun Mobil Penumpang Bis/Bus Mobil Barang Speda Motor Jumlah

1999 4292 116 3392 31806 3906

2000 4463 114 3567 26441 34585

2001 4932 97 3907 24152 33088

2002 5503 114 4175 31828 41620

2003 6048 86 4324 31433 41891

2004 5552 69 4145 47655 57421

2005 5563 75 4165 47689 57492

2006 4838 68 3163 39179 47248

2007 4886 59 3079 41636 49660

2008 3790 50 2944 44999 51783

2009 3615 397 3901 64485 72398


(78)

Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Yang Terdaftar dan Hasil Ramalan Tahun 1999 Sampai Tahun 2012

Tahun Mobil Penumpang Bis/Bus Mobil Barang Speda Motor Jumlah

1999 4292 116 3392 31806 3906

2000 4463 114 3567 26441 34585

2001 4932 97 3907 24152 33088

2002 5503 114 4175 31828 41620

2003 6048 86 4324 31433 41891

2004 5552 69 4145 47655 57421

2005 5563 75 4165 47689 57492

2006 4838 68 3163 39179 47248

2007 4886 59 3079 41636 49660

2008 3790 50 2944 44999 51783

2009 3615 397 3901 64485 72398

2010 3159 312 3308 61023 67802

2011 2691 380 3279 66347 72697

2012 2222 450 3250 71672 77594


(79)

Grafik Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Tahun 1999-2012

Ket : Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kendaraan jenis Mobil Penumpang mengalami perubahan tiap tahunya,dan diramalkan mengalami penurunan

Ket : Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kendaraan jenis Bis/Bus mengalami perubahan tiap tahunya,dan diramalkan mengalami peningkatan


(80)

Ket : Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kendaraan jenis Mobil Barang mengalami perubahan tiap tahunya,dan diramalkan mengalami penurunan

Ket : Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kendaraan jenis Sepeda Motor mengalami perubahan tiap tahunya,dan diramalkan mengalami peningkatan


(1)

NIP. 19611115 198803 2 002 Tembusan :

1. Yth. Ketua Program Studi D3 Statistika 2. Arsip

SURAT KETERANGAN Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma (D3) Statistika:

Nama : Joniar M Pasaribu

NIM : 082407033

Program Studi : Diploma (D3) Statistika

Judul Tugas Akhir : Proyeksi Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Kota Tebing Tinggi Tahun 2012

Telah melaksanakan test program tugas akhir Mahasiswa tersebut diatas pada tanggal Mei 2011.

Dengan hasil: Sukses/Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.

Medan,

Dosen Pembimbing

Drs. Djakaria Sebayang, M.Si NIP. 195 112 271 985 031 002


(2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155

Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama Mahasiswa : JONIAR M PASARIBU

Nomor Induk Mahasiswa : 082407033

Judul Tugas Akhir : Proyeksi Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Kota Tebing Tinggi Tahun 2012

Dosen Pembimbing : Drs. Djakaria Sebayang, M.Si Tanggal Mulai Bimbingan : 2010

Tanggal Selesai Bimbingan : 2011

*Kartu ini harap dikembalikan ke Jurusan Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai.

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

No TANGGAL ASISTEN BIMBINGAN PEMBAHASAN PADA ASISTENSI MENGENAI, PADA BAB PARAF DOSEN PEMBIMBING KETERANGAN 1. 2. 3. 4. 5.


(3)

Prof. Dr. Tulus, Vordipl, M.Si, Ph.D Drs. Djakaria Sebayang, M.Si NIP. 196 209 011 988 031 002 NIP. 195 112 271 985 031 002

Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Yang Terdaftar Tahun 1999 Sampai Tahun 2009

Tahun Mobil Penumpang Bis/Bus Mobil Barang Speda Motor Jumlah

1999 4292 116 3392 31806 3906

2000 4463 114 3567 26441 34585

2001 4932 97 3907 24152 33088

2002 5503 114 4175 31828 41620

2003 6048 86 4324 31433 41891

2004 5552 69 4145 47655 57421

2005 5563 75 4165 47689 57492

2006 4838 68 3163 39179 47248

2007 4886 59 3079 41636 49660

2008 3790 50 2944 44999 51783

2009 3615 397 3901 64485 72398


(4)

Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Yang Terdaftar dan Hasil Ramalan Tahun 1999 Sampai Tahun 2012

Tahun Mobil Penumpang Bis/Bus Mobil Barang Speda Motor Jumlah

1999 4292 116 3392 31806 3906

2000 4463 114 3567 26441 34585

2001 4932 97 3907 24152 33088

2002 5503 114 4175 31828 41620

2003 6048 86 4324 31433 41891

2004 5552 69 4145 47655 57421

2005 5563 75 4165 47689 57492

2006 4838 68 3163 39179 47248

2007 4886 59 3079 41636 49660

2008 3790 50 2944 44999 51783

2009 3615 397 3901 64485 72398

2010 3159 312 3308 61023 67802

2011 2691 380 3279 66347 72697

2012 2222 450 3250 71672 77594


(5)

Grafik Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Tahun 1999-2012

Ket : Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kendaraan jenis Mobil Penumpang mengalami perubahan tiap tahunya,dan diramalkan mengalami penurunan

Ket : Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kendaraan jenis Bis/Bus mengalami perubahan tiap tahunya,dan diramalkan mengalami peningkatan


(6)

Ket : Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kendaraan jenis Mobil Barang mengalami perubahan tiap tahunya,dan diramalkan mengalami penurunan

Ket : Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kendaraan jenis Sepeda Motor mengalami perubahan tiap tahunya,dan diramalkan mengalami peningkatan