Proyeksi Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Di Kota Tanjung Balai Tahun 2011

(1)

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA TANJUNG BALAI TAHUN 2011

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

ESTER GULTOM 072407029

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA KEMENTERIAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 4.1.1. Jumlah Kendaraan Bermotor Di Kota Tanjung Balai 25

Table 4.1.2. Analisa Proyeksi Mobil Penumpang 26

Table 4.1.3. Analisa Proyeksi Bus 26

Table 4.1.4. Analisa Proyeksi Mobil Barang 27

Table 4.1.5. Analisa Proyeksi Becak Mesin 27


(8)

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perkembangan dunia industri dewasa ini mengalami peningkatan yang sangat pesat dari tahun ke tahun diberbagai negara belahan bumi.Untuk mengukur seberapa besar perkembangan perekonomiannya dapat diukur dengan berbagai cara ,salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia industri ,misalnya industri kendaraan bermotor atau otomotif.Di negara Indonesia industri ini sempat mengalami pasang surut pada tahun 1998 yang pada saat itu sedang mengalami krisis ekonomi dan moneter ,sehingga banyak perusahaan – perusahaan industri dengan terpaksa mengurangi jumlah karyawannya termasuk industri otomotif itu sendiri,namun seiring pergantian kepemimpinan di Indonesia maka kondisi perekonomian semakin baik.

Seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia,dunia otomotifpun mengalami peningkatan yang saangat pesat dengan ditandai semakin banyaknya jenis-jenis produk kendaraan yang diproduksi dari tahun ketahun.Dengan adanya peningkatan ini memunculkan permasalahan yang baru seperti adanya polusi udara , polusi suara serta memperparah kondisi jalan yang menyebabkan kemacetan akibat dari kurangnya penertiban aturan lalu lintas.Oleh karena itu penulis mencoba untuk memproyeksikan banyaknya kendaraan bermotor di Tanjung Balai pada tahun 2011 apakah mengalami peningkatan dan sudah sesuai dengan kondisi jalan di Tanjung Balai.


(10)

1.2. Identifikasi Masalah

Penyusunan Tugas Akhir ini akan menguraikan tentang aspek-aspek jumlah kendaraan bermotor di Tanjung Balai serta metode-metode perhitungannya.

Maka permasalahan yang dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah

a. Berapa banyak Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Tanjung Balai Pada

Tahun 2011

b. Jenis Kendaraan Bermotor manakah yang banyak terdapat di Tanjung Balai tahun 2011 c. Seberapa besar peningkatan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya

di Tanjung Balai tahun 2011

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Tanjung Balai pada tahun 2011.Penulis berharap hasilnya nanti dapat memberikan informasi bagi pemakai data , pembaca serta bagi kepentingan pemerintah daerah guna melihat jenis kendaraan bermotor manakah yang paling banyak terdapat di Tanjung Balai pada tahun 2011,serta dampak-dampaknya.


(11)

1.4. Metodologi Penelitian

Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir ,maka penulis membutuhkan data yang diperoleh melalui serangkaian tinjauan ,penelitian ,riset maupun pengambilan data.

Data didalam riset tersebut penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dapat dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran yang didapat diperkuliahan ataupun umum serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Sumatera Utara.Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur,disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapat gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Metode Pengolahan Data

Adapun pengolahan data dalam meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor di Tanjung Balai tahun 2011 dengan menggunakan perumusan :


(12)

Rata-rata Bergerak Linier (Linier Moving Average),yaitu:

a. Menentukan Smoothing pertama (S’t)

S’t =

N

X X

X

Xt+ t−1+ t−2+...+ tN+1

S’t = Smoothing pertama periode t

Xt = Nilai riil periode t

N = Jumlah periode

b. Menentukan smoothing kedua (S”t)

S”t =

N

S S

S

S't+ 't−1+ 't−2+...+ 'tN+1

S”t = Smoothing kedua periode t

c. Menentukan besarnya konstanta (at)

at = S’t + ( S’t - S”t ) = 2 S’t - S”t

at = besarnya konstanta periode t


(13)

bt = 1 ) " ' ( 2 − − N S

S t t

bt = slope / nilai trend dari data yang sesuai

e. Menentukan besarnya Forecast

Ft+m = at + bt (m)

Ft+m = besarnya Forecast

m = jangka waktu Forecast

1.5. Lokasi dan waktu

Dalam melakukan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil data yang sudah ada pada Badan Pusat Statistik (BPS) prov. Sumatera Utara.Penulis mengambil data tahun yang lampau sampai tahun tertentu guna melakukan analisis.Sedangkan waktu yang digunakan untuk peninjauan adalah selama satu minggu.

1.6. Sistematika Penulisan

Seluruh penulisan dari Tugas Akhir disusun dalam beberapa bab yang setiap bab tersebut berisikan sub – sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahami isi penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:


(14)

Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang . Identifikasi Masalah ,Maksud dan Tujuan ,Metode Penelitian yang mencakup lokasi serta waktu pengambilan data dan Sistematika Penulisan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian

masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang diutarakan.

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BPS

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya Badan Pusat Statistik beserta struktur Organisasinya.

BAB 4 PEMBAHASAN

Bab ini menerangkan penganalisisan data yang telah diamati dan dikumpulkan.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini membahas tentang software yang digunakan dalam analisis data serta Cara penggunaan dari software yang dipakai.


(15)

(16)

(17)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pengertian – pengertian

Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.Sedangkan ramalan adalah suatu situasiatau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang.Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara,diantaranya adalah Metode Smoothing (Pemulusan),Rata-rata Bergerak Linier.Metode peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar kata yang releven pada masa lalu.Dengan kata lain metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif.

Dalam menggunakan Metode Smoothing (Pemulusan)Rata-rata bergerak Linier untuk peramalan didapat definisi atau pengertian yang digunakan ,antara lain:

a. Variabel Bebas yaitu variabel yang mudah didapat atau banyak tersedia b. Variabel Tak Bebas yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas c. Jumlah Kuadrat yaitu jumlah dari setiap data yang terlebih

dahulu dikuadratkan

d. Kuadrat Jumlah yaitu jumlah dari seluruh data yang kemudian dikuadratkan e. Analisa Data Waktu yaitu peramalan yang menggunakan variabel bebasnya


(18)

adalah deret waktu

f. Rata-rata Bergerak 1 periode yaitu tekhnik peramalan yang menggunakan data

masa lalu satu periode kebelakang

g. Rata-rata Bergerak 3 periode yaitu tekhnik peramalan yang menggunakan data masa lalu tiga periode kebelakang

h. Trend yaitu perubahan yang relatif panjang,jika data yang ada menunjukkan kenaikan ,ini menunjukkan bahwa trend nya positif,demikian juga sebaliknya apabila data tersebut menunjukkan penurunan maka trendnya negative.

2.2. Metodologi Penelitian

a. Metode Smoothing

Metode smoothing merupakan tekhnik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada masa atau periode yang akan datang. Dalam metode smoothing ini data histories digunakan untuk memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan.

Metode Smoothing ini dibagi menjadi dua,yaitu:


(19)

b. Moving Average

Metode ini dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan,mencari rata-ratanya kemudian menggunakan rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang.Metode ini disebut rata-rata bergerak karena setiap kali data observasi baru tersedia,maka angka rata-rata baru dihitung dan digunakan sebagai ramalan (Forecast).

Metode moving averages ini dibagi menjadi dua,yaitu:

1. Rata-rata Bergerak Tunggal (Single Moving Average)

Metode ini mempunyai karakteristik khusus yaitu:

a. Untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data histories selama jangka waktu tertentu.Misalnya,dengan 4 bulan moving average,maka ramalan bulan ke-5 baru bisa dibuat setelah bulan ke-4 selesai berakhir.Jika 6 bulan moving avarage,ramalan bulan ke-7 baru bisa dibuat setelah bulan ke-6 berakhir.

b. Semakin panjang jangka waktu moving avarage,efek pelicinan semakin terlihat dalam ramalan atau menghasilkan moving avarge yang semakin halus.


(20)

2. Rata-rata Bergerak Ganda (Double Moving Average)

Adapun prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi tiga aspek:

Sesuai dengan judul yang telah dibuat,bahwa analisis data dengan menggunakan metode rata-rata bergerak linier.Metode ini merupakan bagian dari Rata-Rata Bergerak Ganda (Double Moving Avarage).Dasar dari metode ini dalah menghitung rata-rata bergerak yang kedua.Rata-rata bergerak ‘ganda’ ini merupakan rata-rata bergerak dari rata-rata bergerak,dan menurut simbol sebagai MA(M×N) dimana artinya adalah MA M-periode dari MA N – periode.

Adapun prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi tiga aspek

a. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis S’t),

b. Penyesuaian,yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan

ganda pada waktu t (ditulis S’t – S”t),dan

c. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t+1 (atau periode t+m jika kita meramalkan m periode ke muka).


(21)

Secara umum pembahasan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:

Prosedur rata-rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut:

a. Menentukan smoothing pertama (S’t) persamaan ini mempunyai asumsi bahwa

saat ini kita berada pada periode waktu t dan mempunyai nilai masa lalu sebanyak N,sebagai berikut:

S’t =

N

X X

X

Xt+ t−1+ t−2+...+ tN+1

S’t = smoothing pertama periode t

Xt = nilai riil periode

N = jumlah periode

b. Menentukan smoothing kedua (S”t),persamaan ini menganggap bahwa semua

rata-rata bergerak tunggal (S’t) telah dihitung.Persamaan itu kita menghitung rata-rata

bergerak N-periode dari nilai-nilai S’t tersebut.

(S’t-S”t)

S”t =

N

S S

S

S't+ 't−1+ 't−2+...+ 'tN +1 S”t = smoothing kedua periode t

c. Menentukan besarnya konstanta (at),persamaan ini mengacu terhadap penyesuaian

MA tunggal ,S’t,dengan persamaan sebagai berikut:


(22)

at = besarnya konstanta periode t

d. Menentukan besarnya Slope (bt),persamaan ini menentukan taksiran kecenderungan

dari periode waktu yang satu ke periode waktu berikutnya,persamaannya sebagai berikut:

bt =

1 ) " ' ( 2 − − N S

S t t

bt = Slope / nilai trend dari data yang sesuai

e. Menentukan besarnya Forecast,persamaan ini menunjukkan bagaimana memperoleh ramalan untuk m periode ke muka dari t.Ramalan untuk m periode ke muka adalah at – dimana merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m

kali komponen kecenderungan bt , persamaannya sebagai berikut:

Ft+m = at+bt(m)

Ft+m = besarnya Forecast

m = jangka waktu forecast


(23)

BAB 3

TINJAUAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Kantor statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijeverheid en Handel) pada bulan Februari tahun 1920. Kantor ini bertugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik. Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi untuk statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut bertugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mingkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang Statistik di Indonesia.

Pada tanggal 24 September 1924 nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih juga pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dialkukan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA).

3.1.2 Masa Pemerintaha Jepang

Pemerintah baru mengaktifkan kembali statistik pada bulan Juni 1944 yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa itu Centra Voor Statistik diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.


(24)

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistic ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Umum RI). Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai hasil dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) mengaktifkan kembali CKS. Berdasarkan surat Edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 juni 1950 Nomor 219/S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik dan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada mentri Kemakmuran.

Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor. P/44. lembaga KPS berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Mentri Perekonomian. Selanjutnya Keputusan Mentri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor. 18.099/M KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A, dan bagian tata usaha disebut Afdeling B.

Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 131 tahun 1957, Kementrian Ekonomi dipecah menjadi Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya Keputusan Presiden RI Nomor 172 tahun 1957, terhitung sejak tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan Urusan Statistik.


(25)

3.1.4 Masa Orde Baru sampai Sekarang

Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan dan evaluasi pembangunan, untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistik.

Dalam masa orde baru ini Badan Pusat Statistik mengalami beberapa kali perubahan Struktur organisasi.

1. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 1986 tentang organisasi BPS 2. Peraturan pemerintah nomor 6 tanun 1998 tentang organisasi BPS

3. Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 1992 tentang kedudukan , tugas dan fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

4. UU nomor 16 tahun 1997 tentang statistic.

5. Keputusan presiden RI nomor 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik. 6. Keputusan kepala BPS nomor 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja

BPS.

7. Peraturan pemerintah nomor 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.

Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah nomor 16 tahun 1968, yaitu yang mengatur organisasi dan tata cara di pusat dan di daerah. Peraturan pemerintah nomor


(26)

6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai penggati peraturan pemerintah nomor 6 tanun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 6 tahun 1980 di tiap perovinsi terdapat perwakilan BPS. Pada tanggal 17 juni 1998 dengan keputusan Presiden nomor 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik, sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

3.1.5 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik

a. Visi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.

b. Misi Badan Pusat Statistik

Untuk menunjang pembangunan nasional, Badan Pusat Statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik dan penyajian data statistik yang bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.


(27)

Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Badan Pusat Statistik membagi kedalam 4 (empat) kelompok, yaitu :

1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik 2. Program penyempurnaan sistem informasi

3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur Negara

4. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara

3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Badan Pusat Statistik

3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik sebagai lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (Kepres Nomor 86 tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kepada beberapa ketentuan perundangan :

1. UU Nomor 16 tahun 1997 tentang statistic

2. Keputusan Presiden nomor 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik 3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tentang penyelenggaraan Statistik.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik :


(28)

2. Penyelenggaraan statistik dasar.

3. menyusun rencana dan program nasional di bidang statistik.

4. koordinasi dan kerja sama statistic dengan instansi pemerintah, lembaga organisasi, perorangan dan unsur masyarakat lainnya.

5. Pelayanan data informasi serta hasil kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan statistik.

6. Pembina penyelenggaraan statistik , responden dan pengguna statistik.

7. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan, pengendalian dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS.

3.2.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik di dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas mereka masing-masing. Kemudian para Deputi melaporkan kepada Kepala BPS. Setiap pimpinan satuan unit organisasi kelompok jabatan fungsional di lingkungan BPS dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi , integrasi baik dalam lingkungan masing-masing satuan unit organisasi di lingkungan BPS. Maupun dengan instansi lain dari luar BPS sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing.


(29)

3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Sebagaimana dimuat dalam lampiran struktur organisasi kantor, pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala dan dibantu oleh bagian tata usaha.

Disamping itu kepala dibantu oleh bagian tata usaha yan terdiri dari :

1. Sub bagian Urusan Dalam 2. Sub Bagian Perlengkapan 3. Sub Bagian Keuangan 4. Sub Bagian Kepegawaian

Sedangkan bidang panjang statistik dibagi menjadi 5 (lima) bagian yaitu

1. Bidang Statistik Produksi 2. Bidang Statistik Distribusi 3. Bidang Statistik Pengolahan data


(30)

4. Bidang Statistik Kependudukan 5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisa

Setiap bidang mempunyai tugas-tugas yaitu :

a. Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanaikan statistik pertanian, industri serta statistik konstruksi pertambangan dan energi.

b. Bidang Statistik Pengolahan dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyiapkan data, penyusunan sistem dan program serta operasi pengolahan data dengan komputer.

c. Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, statistik ketenaga kerjaan, serta statistik kesejahteraan.

d. Bidang Neraca Wilayah dan Analisa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi dan akumulasi penyajian dan analisa serta kegiatan penerangan statistik.

Dalam pembagian tugas yang diketahui penulis, maka dapat diuraikan menurut tugas masing-masing bagian, yaitu :

1. Tugas Bagian Tata Usaha


(31)

b. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputu tata usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan.

c. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggara berbagai pelatihan teknis dan pelatihan administrasi.

d. Mengatur dan melaksanakan urusan pelaksanaan administrasi lainnya kepada pihak semua satuan kerja di lingkungan kantor statistik provinsi.

e. Membantu kepala kantor statistik dalam pengendalian kegiatan kegiatan dan pengendalian anggaran

f. Menyusun laporan kegiatan secara berkala dan sewaktu-waktu. g. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan langsung.

2. Tugas Bidang Statistik Produksi

a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat di bidang statistik produksi.

c. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.

d. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi.

e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.

f. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik produksi melalui komputer sesuai dengan yang ditetapkan.


(32)

3. Tugas Bidang Statistik Distribusi

a. Menyusun Program kerja tahunan.

b. Membantu Kepala akuntor statistik provinsi atau pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek statistik.

c. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.

d. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.

e. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik secara sederhana sesuai dengan yang ditetapkan.

f. Menyusun laporan kegiatan bidang secara berkala dan sewaktu-waktu.

4. Tugas Bidang Pengolahan Data

a. Menyusun program kerja tahunan bidang.

b. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama-sama dengan bidang yang bersangkutan menentukan sistem pengolahan dengan komputer. c. Mengatur pembuatan sistem dan program pelaksanaan penyiapan data dan

operasi pengolahannya.

d. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen yang diolah dengan komputer.


(33)

5. Tugas Bidang Statistik Kependudukan

a. Menyusun program kerja tahunan bidang.

b. Melaksanakan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistik kependudukan lainnya yang ditentukan.

c. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.

d. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik kependudukan.

e. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik kependudukan melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

6. Tugas Bidang Neraca Wilayah dan Analisa

a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Mengatur dan melaksanakan penerangan kegiatan statistik baik kepada masyarakat, instansi lainnya maupun media massa.


(34)

(35)

(36)

(37)

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1. Analisa Data Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Di Kota Tanjung Balai

Setelah mengambil data jumlah kendaraan bermotor menuurut jenisnya di kota Tanjung Balai yang di ambil dari Badan Pusat Statistik (BPS),maka didapat data jumlah kendaraan bermotor dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2008 dan dapat dilihat pada tabel 4.1.1. Pada tabel 4.1.1. ini nantinya akan memperlihatkan beberapa hal yang akan dianalisis dan dievaluasi dengan menggunakan Metode Rata-Rata Bergerak Linier. Dengan demikian jumlah kendaraan bermotor di kota Tanjung Balai dari tahun 2009 sampai dengan 2011 dapat diramalkan.Sebelumnya data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:


(38)

Tabel 4.1.1. Jumlah Kendaraan Bermotor Di Kota Tanjung balai Dari Tahun 1999 s/d 2008

Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Terdaftar Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara

Setelah meLihat data yang ada,maka kita dapat meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Di Kota Tanjung Balai dari tahun 2009 sampai dengan

Tahun Mobil Penumpang Bis/Bus Mobil

Barang Becak Mesin Jumlah

1999 36 126 485 - 647

2000 32 131 470 - 633

2001 26 148 492 - 666

2002 48 152 566 - 766

2003 54 165 572 - 791

2004 90 152 625 - 867

2005 85 165 625 480 1355

2006 70 170 583 136 959

2007 65 177 467 1.242 1951

2008 70 162 443 1.285 1960


(39)

Tabel 4.1.2. Analisa Proyeksi Mobil Penumpang

Tabel 4.1.3. Analisa Proyeksi Bus Tahun Mobil Penumpang

SMOOTHING PERTAMA S't SMOOTHING KEDUA S"t KONSTANTA a SLOPE b FORECAST (RAMALAN)

1999 36

2000 32

2001 26 31,33

2002 48 35,33

2003 54 42,67 36,44 48,89 6,22

2004 90 64 47,33 80,67 16,67 55,11

2005 85 76,33 61 91,67 15,33 97,33

2006 70 81,67 74 89,33 7,67 107

2007 65 73,33 77,11 69,56 -3,78 97

2008 70 68,33 74,44 62,22 -6,11 65,78

Tahun Bis/Bus

SMOOTHING PERTAMA S't SMOOTHING KEDUA S"t KONSTANTA a SLOPE B FORECAST (RAMALAN)

1999 126

2000 131

2001 148 135

2002 152 143,67

2003 165 155 144,56 165,44 10,44

2004 152 156,33 151,67 161 4,67 175,89

2005 165 160,67 157,33 164 3,33 165,67

2006 170 162,33 159,78 164,89 2,56 167,33

2007 177 170,67 164,56 176,78 6,11 167,44


(40)

Tabel 4.1.4. Analisa Proyeksi Mobil Barang

Tabel 4.1.5. Analisa Proyeksi Becak Mesin Tahun Mobil

Barang SMOOTHING PERTAMA S't SMOOTHING KEDUA S"t KONSTANTA a SLOPE B FORECAST (RAMALAN)

1999 485

2000 470

2001 492 482,33

2002 566 509,33

2003 572 543,33 511,67 575 31,67

2004 625 587,67 546,78 628,56 40,89 606,67

2005 625 607,33 579,44 635,22 27,89 669,44

2006 583 611 602 620 9 663,11

2007 467 558,33 592,22 524,44 -33,89 629

2008 443 497,67 555,67 439,67 -58 490,56

Tahun Becak Mesin SMOOTHING PERTAMA S't SMOOTHING KEDUA S"t KONSTANTA a SLOPE b FORECAST (RAMALAN)

999 O

2000 O

2001 O 0

2002 O 0

2003 O 0 0 0 0

2004 O 0 0 0 0 0

2005 480 160 53,33 266,67 106,67 0

2006 136 205,33 121,78 288,89 83,56 373,33

2007 1.242 619,33 328,22 910,44 291,11 372,44


(41)

1. Mobil Penumpang

a. Smoothing Pertama (S’t),menggunakan periode 3 tahunan.

S’2007 =

= = 73,33

S’2008 =

= = 68,33

b. Smoothing Kedua (S”t), menggunakan periode 3 tahunan.

S”2007 =

=

= 77,11

S”2008 =

= = 74,44

c. Menentukan besarnya Konstanta (at)

a2007 = 2S’2007 – S”2007

= 2 (73,33) - (77,11) = 69,55


(42)

= 2(68,33) - (74,44) = 62,22

d. Menentukan besarnya Slope (bt)

b2007 =

= = - 3,78

b2008 =

= = -6,11

Dari analisa di atas maka dapat diperoleh: Ft+m = at + bt(m)

Untuk meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis Mobil Penumpang Di Kota Tanjung Balai dari tahun 2009 sampai dengan 2011 berikut :

Ramalan untuk periode 2009 : F2008+1 = a2008+b2008(1)

= 62,22 + (-6,11)(1) = 56,11

Yaitu berkisar 56 unit Ramalan untuk periode 2010 : F 2008+2 = a2008+b2008(2)


(43)

Ramalan untuk periode 2011 : F2008+3 = a2008+b2008(3)

= 62,22 +(-6,11)(3) = 43,89

Yaitu berkisar 44 unit

2. Bus

a. Smoothing Pertama (S’t), menggunakan periode 3 tahunan.

S’2007 =

= = 170,67

S’2008 =

=

= 169,67

b. Smoothing Kedua (S”t),menggunakan periode 3 tahunan.

S”2007 =

=

= 164,56


(44)

S”2008 =

=

= 167,56

c. Menentukan besarnya Konstanta (at)

a2007 = 2S’2007 – S”2007 = 2 (170,67) – 164,56

= 176,78

a2008 = 2S’2008 - S”2008

= 2(169,67) – 167,56 = 171,78

d.Menentukan besarnya Slope (bt)

b2007 =

= = 6,11

b2008 =

= = 2,11


(45)

Untuk meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis Bus Di Kota Tanjung Balai dari tahun 2009 sampai dengan 2011 berikut :

Ramalan untuk periode 2009 : F2008+1 = a2008+b2008(1)

= 171,78 + (2,11)(1) = 173,89

Yaitu berkisar 174 unit

Ramalan untuk periode 2010 : F 2008+2 = a2008+b2008(2)

= 171,78+(2,11)(2) = 176

Yaitu berkisar 176 unit Ramalan untuk periode 2011 : F2008+3 = a2008+b2008(3)

= 171,78 +(2,11)(3) = 178,11

Yaitu berkisar 178 unit

3. Mobil Barang

c. Smoothing Pertama (S’t), menggunakan periode 3 tahunan.

S’2007 =

= = 558,33


(46)

S’2008 =

=

= 497,67

d. Smoothing Kedua (S”t),menggunakan periode 3 tahunan.

S”2007 =

=

= 592,22

S”2008 =

=

= 555,67

c. Menentukan besarnya Konstanta (at)

a2007 = 2S’2007 – S”2007 = 2 (558,33) – 592,22

= 524,44

a2008 = 2S’2008 - S”2008

= 2(497,67) – 555,67 = 439,67


(47)

b2007 =

= = -33,89

b2008 =

= = -58

Dari analisa di atas maka dapat diperoleh: Ft+m = at + bt(m)

Untuk meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis Mobil Barang Di Kota Tanjung Balai dari tahun 2009 sampai dengan 2011 berikut :

Ramalan untuk periode 2009 : F2008+1 = a2008+b2008(1)

= 439,67 + (-58)(1) = 381,67

Yaitu berkisar 382 unit

Ramalan untuk periode 2010 : F 2008+2 = a2008+b2008(2)

= 439,67+(-58)(2) = 323,67

Yaitu berkisar 324 unit Ramalan untuk periode 2011 : F2008+3 = a2008+b2008(3)


(48)

= 439,67 +(-58)(3) = 265,67

Yaitu berkisar 266 unit

4. .Becak Mesin

a. Smoothing Pertama (S’t), menggunakan periode 3 tahunan.

S’2007 =

= = 619.33

S’2008 =

=

= 887,67

b. Smoothing Kedua (S”t),menggunakan periode 3 tahunan.

S”2007 =

=

= 328,22

S”2008 =


(49)

c. Menentukan besarnya Konstanta (at)

a2007 = 2S’2007 – S”2007 = 2 (619,33) – 328,22

= 910,44

a2008 = 2S’2008 - S”2008

= 2(887,67) – 570,78 = 1204,56

d.Menentukan besarnya Slope (bt)

b2007 =

= = 291,11

b2008 =

= = 316,89

Dari analisa di atas maka dapat diperoleh: Ft+m = at + bt(m)

Untuk meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis Becak Mesin Di Kota Tanjung Balai dari tahun 2009 sampai dengan 2011 berikut :


(50)

F2008+1 = a2008+b2008(1)

= 1204,56+ (316,89)(1) = 1521,45

Yaitu berkisar 1521 unit Ramalan untuk periode 2010 : F 2008+2 = a2008+b2008(2)

= 1204,56+(316,89)(2) = 1838,34

Yaitu berkisar 1838 unit Ramalan untuk periode 2011 : F2008+3 = a2008+b2008(3)

= 1204,56 +(316,89)(3) = 2155,23

Yaitu berkisar 2155 unit

Dengan didapatnya ramalan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya ,maka dapat dibuat suatu table ramalan jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Di Kota Tanjung Balai Tahun 2011 yang dapat dilihat pada table 4.1.6. berikut:

Tabel 4.1.6. Hasil Ramalan Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya

Dari Tahun 2009 sampai dengan tahun 2011

TAHUN

JENIS KENDARAAN MOBIL

PENUMPANG BUS

MOBIL BARANG

BECAK MESIN

2009 56 173 382 1521


(51)

Dari nilai peramalan pada tabel diatas dapat dikatakan bahwa pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 terjadi kenaikan dan penurunan terhadap setiap jenis jumlah kendaraan bermotor di kota Tanjung Balai.

a. Menghitung Kesalahan Meramal

Dalam meramal situasi peramalan,ketepatan dipandang sebagai criteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam banyak hal, kata “ketepatan” menunjuk ke “kebaikan sesuai” yang pada akhirnya menunjukkan seberapa jauh model peramalan tersebut mampu mereproduksi data yang telah diketahui.

Ada tiga macam mengetahui nilai kesalahan yang biasa dipakai pada metode rata-rata bergerak linier, yaitu:

a. Mean Absolute Error ( Nilai Tengah Kesalahan Absol MAE = ; = -

Dimana :

ei = nilai kesalahan

n = jumlah periode waktu pada peramalan

b. Mean Squared Error ( Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat)

MSE = Dimana :


(52)

= nilai kesalahn kuadrat

Xi = nilai pengamatan (data sebenarnya)

Fi = nilai peramalan (data setelah mengalami proses peramalan)

n = jumlah periode waktu pada peramalan

c. Mean Absolute Persentage Error ( Nilai Tengah Kesalahan Presentase Absolute)


(53)

1. Nilai kesalahan Dari Peramalan Jumlah Mobil Penumpang

Untuk mengetahui nilaai kesalahan dari peramalan mobil penumpang dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.1.7. Analisa Proyeksi Mobil Penumpang

Tahun Mobil Penumpang (Xi) Forecast (Fi) Error (Xi-Fi) Absolute Error Square Error APE

1999 36

2000 32

2001 26

2002 48

2003 54

2004 90 55,11 34,89 34,89 1217,24 63,31

2005 85 97,33 -12,33 12,33 152,11 12,67

2006 70 107 -37 37 1369 34,58

2007 65 54,22 10,78 10,78 116,16 19,88

2008 70 -7,56 77,56 77,56 6014,87 1026,47

Jumlah 73,89 172,56 8869,37 1156,90

Mean Absolute Error (MAE) 34,511

Mean Square Error (MSE) 1773,87

Mean Absolute Presentage Error

(MAPE)

231,38

2. Nilai kesalahan Dari Peramalan Jumlah Bis/Bus

Untuk mengetahui nilaai kesalahan dari peramalan Bis/Bus dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1.8. Analisa Proyeksi Bus

Tahun Bis/Bus

Forecast (Fi) Error (Xi-Fi) Absolute Error Square

Error APE

1999 126

2000 131

2001 148

2002 152

2003 165

2004 152 175,89 -23,89 23,89 570,68 13,58

2005 165 165,67 -0,67 0,67 0,44 0,40

2006 170 167,33 -167,33 167,33 28000,43 1,59

2007 177 35,22 -35,22 35,22 1240,61 402,52

2008 162 -49,22 49,22 49,22 2422,83 429,12

Jumlah -177,89 276,33 32235 847,22

Mean Absolute Error (MAE) 55,27

Mean Square Error (MSE) 6447


(54)

3. Nilai kesalahan Dari Peramalan Jumlah Mobil Barang

Untuk mengetahui nilaai kesalahan dari peramalan mobil Barang dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1.9. Analisa Proyeksi Mobil Barang

Tahun Mobil Barang Forecast (Fi) Error (Xi-Fi) Absolute Error Square

Error APE

1999 485

2000 470

2001 492

2002 566

2003 572

2004 625 606,67 18,33 18,33 336,11 3,02

2005 625 669,44 -44,44 44,44 1975,31 6,64

2006 583 663,11 -80,11 80,11 6417,79 12,08

2007 467 224,56 242,44 242,44 58779,29 107,97

2008 443 -121,11 564,11 564,11 318221,2 465,78

Jumlah 700,33 949,44 385729,7 595,49

Mean Absolute Error (MAE) 189,89

Mean Square Error (MSE) 77145,94

Mean Absolute Presentage Error

(MAPE) 119,10

4. Nilai kesalahan Dari Peramalan Jumlah Becak Mesin Tabel 4.1.10. Analisa Proyeksi Becak Mesin

Untuk mengetahui nilaai kesalahan dari peramalan Becak Mesin dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tahun Becak Mesin Forecast (Fi) Error (Xi-Fi) Absolute Error Square

Error APE

1999 o

2000 o

2001 o

2002 o

2003 o

2004 o 0 0 0 0 0

2005 480 0 480 480 230400 0

2006 136 373,33 -237,33 237,33 56327,11 63,57

2007 1.242 372,44 869,56 869,56 756126,9 233,47

2008 1.285 1201,56 83,44 83,44 6962,98 6,94

Jumlah 1195,67 1670,33 1049817 303,99

Mean Absolute Error (MAE) 334,07

Mean Square Error (MSE) 209963,4

Mean Absolute Presentage Error (MAPE) 60,80


(55)

(56)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengertian Implementasi Sistem

Imlplementasi Sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyesuaikan desain yang ada dalam desain system yang disetujui , menginstal dan memulai system baru yang diperbaiki.

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming (coding).Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak (software) sebagai implementasi system yaitu program Excel dalam maasalah memperoleh hasil perhitungan.

5.2. Mengoperasikan Excel

Sebelum mengoperasikan software ini ,pastikan bahwa pada computer Anda telah terpasang program Excel.Setelah computer terpasang program ,selanjutnya Anda dapat menjalankan program ini dengan langkah-langkah sebagai berikut:


(57)

3. Klik Microsoft Excel untuk memulai program ,selanjutnya Excel akan menampilkan buku kerja (Workbook) yang kosong.

Selain cara tersebut diatas ,ada cara lain untuk menjalankan program ini , yaitu jika pada computer Anda telah diinstal Office Shortcut,untuk memulai Excel Anda cukup mengklik tombol Excel pada Shortcut Bar. Selanjutnya Excel akan menampilkan buku kerja seperti gambar berikut:

Gambar 5.2. Tampilan buku kerja Excel

Tampilan Excel di layar akan bervariasi bergantung pada jenis monitor yang dipakai . Ketika Anda memulai program Excel,workbook Excel yang pertama disebut Book 1. Jika Anda membuka workbook lainnya saat itu juga,Excel secara otomatis akan menamai Book 2 ,demikian seterusnya.

a) Aturan pengoperasian

Untuk mempermudah pengoperasian Excel dengan mudah ada beberapa istilah yang perlu kami ulas,diantaranya adalah:


(58)

Klik : menekan tombol kiri mouse satu kali kemudian melepaskan

Klik Ganda : menekan dan melepas tombol kiri mouse sebanyak dua kali secara dan berurutan

Geser : menekan dan menggeser tombol kiri mouse sambil menggerakkan pointer mouse ke arah yang dikehendaki

Ctrl + C : menekan tombol Ctrl , selanjutnya tekan C dan lepaskan kedua tombol tersebut

Icon : gambar grafis yang terdapat pada layar dan biasa diklik untuk melakukan suatu perintah atau program tertentu

b) Jendela workbook

Bagian layar yang digunakan oleh suatu program disebut jendela . Jendela workbook Excel terdiri dari banyak elemen windows.

c) Workbook

Workbook atau sering disebut buku kerja adalh dokumen yang terdapat pada Excel yang setiap buku kerja terdiri dari tiga lembar kerja atau sering disebut sheet , dimana jumlah sheet ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan Anda.

Umumnya jika Anda memulai Excel , sebuah workbook kosong akan terbuka dengan judul sementara Book 1 kecuali jika Anda memulai Excel beserta sebuah file yang telah ada.

Untuk membuka file-file tambahan ,pilih New atau Open dari menu File atau gunakan tombol Newbook dan Open pada Toolbar atandart.


(59)

Anda juga dapat membuka workbook sebanyak yang diinginkan sampai computer Anda kehabisan memori. Workbook yang baru tampil diatas jendala workbook yang terakhir aktif dan menjadi jendela workbook aktif.

d) Lembar Kerja (Sheet )

Seperti dijelaskan di atas bahwa pada saat Anda mengaktifkan Excel,maka secara otomatis sebuah buku kerja akan tampil. Buku kerja tersebut terdiri atas tiga lembar kerja atau Sheet . Lembar kerja Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536baris. Kolom diberi nama A,B,C,...Z dilanjutkan dengan AA,BB,CC,...,dan baris ditandai dengan angka 1,2,3,...sampai 65536.

Perpotongan antara kolom dan baris biasa disebut sel ( cell ). Sel diberi nama menurut lokasi dan koordinat ,misalnya Sel C20 ini artinya perpotongan antara kolom pada C dengan baris ke 20 , sel yang aktif ditandai dengan sel pointer/petunjuk sel.

Petunjuk sel yang terdapat pada lembar kerja dapt dipindahkan dari satu sel ke sel yang lainnya. Untuk memindahkan satu sel ke sel yang lain gunakan tombol dalam keyboard seperti yang berikut ini :


(60)

. . . . Menggeser pointer ke

kiri,atas,kanan atau ke bawah suatu sel

HOME memindahkan pointer mouseke awal baris CTRL + HOME berpindah ke awal kerja PAGE DOWN berpindah satu layar ke bawah PAGE UP berpindah satu layar ke atas ALT + PAGE DOWN berpindah satu layar ke kanan ALT + PAGE UP berpindah satu layar ke kiri CTRL + F16 berpindah ke buku kerja atau

jendela lain

CTRL + SHIF + F6 berpindah ke buku kerja atau jendela sebelumnya F6 berpindah antar panes pada

Workbook yang di split SHIFT + F6 berpindah ke panes awal

dalam workbook yang displit TAB pindah antar sel yang tidak

terprotek pada lembar kerja yang diprotek

END tanda panah berpindah antar blok baik di dalam maupun baris

HOME berpindah ke sel di jendela sebelah kiri

END berpindah ke sel di jendela sebelah kanan

e) Sel


(61)

Sel relativ adalah sel yang jika disalin akan menyesuaikan dengan tempat atau lokasi yang baru.

1. Sel semiabsolute

Sel semiabsolute adalah sel tempat salah satu posisi (baris atau kolom)bertanda $. Absolute kolom misalnya pada sel A1 berisi $A1 artinya jika sel tersebut dikopi ke posisi baru kolom tersebut akan selalu tetap sedangkan barisnya akan menyesuaikan. Sedangkan absolute baris penulisannya adalah A$1,artinya jika sel tersebut dikopi, baris yang bersangkutan akan selalu tetap sedangkan kolom akan menyesuaikan.

2. Sel absolute

Sel absolute adalah sel baik kolom maupun barisnya terkunci,misalnya pada sel A1 berisi $A$9,artinya jika sel tersebut disalin atau dikopi baik baris ataupun kolom akan terkunci.

f) Memasukkan Data ke Lembar Kerja

Anda dapat memasukkan data ke lembar kerja dengan langkah sebagai berikut:

1. Tempatkan penunjuk sel pada tempat atau sel tempat data tersebut akan ditempatkan


(62)

3. Untuk mengakhiri,tekan Enter atau tanda panah untuk berpindah sel atau dengan menggerakkan mouse ke tempat sel lain.

g) Mengakhiri Program Excel

Setelah Anda selesai bekerja dengan Excel dan ingin keluar dari Excel,pilih perintah Exit dari menu File atau klik tombol close (X) dalam jendela Excel.Selanjutnya,Excel akan menanyakan apakah Anda akan menyimpan setiap perubahan yang telah dilakukan pada setiap buku kerja yang terbuka. Jika Anda mengklik Yes,Anda dapat menentukan nama file yang baru untuk setiap workbook yang belum disimpan kemudian menyimpannya. Jika Anda mengklik No,setiap perubahan yang Anda lakukan akan hilang ketika Anda keluar dari Excel.Mengklik tombol Cancel akan membatalkan perintah Exit dan mengembalikan Anda ke dalam program Excel.


(63)

5.3. Pengggunaan Excel pada contoh data

Gambar 5.3. Tampilan pada lembar kerja Excel untuk perhitungan proyeksi Menurut jenis kendaraan bermotor

pada tampilan di atas Anda dapat menyaksikan juga perhitungan moving average pertama(S’t),moving average kedua (S”t),nilai konstanta (a),slope(b) dari analisa


(64)

proyeksi kendaraan bermotor (sebagai contoh analisa proyeksi mobil penumpang) dengan cara:

a) S’t yaitu pada tahun 2001 (sel C41) dengan menggunakan rumus :

= SUM (B39:B41)/3

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

b) S”t yaitu pada tahun 2003 ( sel D43) dengan menggunakan rumus :

= SUM (C41:C43)/3

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

c) a besarnya bisa di cari pada tahun 2003 (sel E43) dengan menggunakan rumus:

= (2*C43)-D43

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

d) b besarnya bisa dicari pada tahun 2003 ( sel F7) dengan menggunakan rumus : (2*(C43-D43))/2

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

e) Nilai peramalannya {a + b(m)} bisa di cari pada tahun 2004 ( sel G8) dengan menggunakan rumus :

= E43+(F43*1)

Untuk tahun berikutnya tinggak mengcopy rumus di atas


(65)

5.4. Menghitung Nilai Kesalahan Pada Contoh Data

Pada tampilan diatas Anda dapat menyaksikan juga hasil perhitungan kesalahan meramal Mean Square Error dan Mean Absolute Persentage Error dari analisa proyeksi kendaraan bermotor (sebagai contoh nilai error untuk mobil penumpang)


(66)

a) Mencari nilai Error mulai tahun 2004(sel D8) yaitu dengan menggunakan rumus:

=B8-C8

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas

b) Nilai absolute Error yaitu menunjukkan absolute dari nilai kesalahan meramal (Sel E8) yaitu dengan menggunakan rumus:

= ABS(B8-C8)

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas

c) Square Error menunjukkan kesalahan meramal dikuadratkan (Sel F8) yaitu dengan menggunakan rumus :

=E8^2

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas

d) APE (Absolute Persentage Error) menunjukkan nilai tengah kesalahan persentase absolute (sel G8) yaitu dengan menggunakan rumus : = (ABS((B8-C8/C8))*100

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas e) Mean Square Error (Sel E14) dengan menggunakan rumus :

=F13/5

f) Mean Absolute Persentage Error (Sel G16) dengan menggunakan rumus: =G13/5


(67)

(68)

(69)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil peramalan untuk jumlah kendaraan bermotor dengan metode Rata-Rata Bergerak Linier maka didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari keempat jenis kelima kendaraan bermotor setelah diramalkan dapat disimpulkan bahwa jenis kendaraan becak mesin yang paling banyak di Kota Tanjung Balai pada tahun 2011,yaitu sebanyak 2155 unit,yang juga mengalami perubahan setiap tahunnya.

2. Dari keempat jenis kendaraan bermotor setelah diramalkan dapat disimpulkan bahwa jenis kendaraan mobil penumpang yang paling sedikit di Kota Tanjung Balai pada tahun 2011,yang sebanyak 44 unit , yang juga mengalami perubahan setiap tahunnya.

3. Bahwa jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya di Kota Tanjng Balai pada tahun 2011 ternyata mengalami penurunan dan kenaikan yang tidak terlalu jauh dari tahun – tahun sebelumnya, hasil peramalan terhadap banyaknya jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya di Kota Tanjung Balai pada Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.1.6.


(70)

6.2. Saran

1. Untuk pemerintah Kota Tanjung Balai ,agar hasil peramalan Jumlah kendaraan Bermotor menurut jenisnya dapat digunakan untuk membuat perencanaan dan mengambil keputusan bagi pelaksanaan perekonomian.

2. Untuk pemerintah Kota Tanjung Balai agar lebih memperhatikan kondisi peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Tanjung Balai yang tidak sesuai dengan ruang gerak bagi kendaraan tersebut sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang menyebabkan kondisi jalan rusak dan hancur


(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(1)


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)