137
6. Struktur Output
Besarnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah didasarkan pada pertumbuhan
output yang mampu diciptakan daerah tersebut. Dengan demikian peran output
sangat penting dalam menilai pertumbuhan ekonomi. Output merupakan nilai produksi
baik barang maupun jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi yang terdapat
dalam suatu perekonomian daerah baik yang termasuk output domestik dan impor. Output
juga dapat dikatakan penjumlah dari total permintaan antara ditambah dengan total
permintaan akhir. Dengan mengkaji besarnya masing-masing output yang diciptakan oleh
masing-masing sektor, berarti akan diketahui pula sektor-sektor yang mampu memberikan
sumbangan yang besar dalam pembetukan output secara keseluruhan.
Sektor pertanian yang mencapai nilai output sebesar Rp 57.734.600 juta
16,15 sektor pertanian yang menjadi penyumbang kedua bagi pembentukan output
domestik. Sektor kelapa sawit merupakan sektor pemberi kontrbusi output terbesar
pada dalam sektor pertanian yang mencapai nilai output sebesar Rp 13.522.902 juta atau
23,4 dari total output pertanian. Kemudian disusul oleh output sektor padi sesar Rp
7.119.659 juta, sektor karet sebesar Rp 6.794.560 juta, sektor unggas dan
peternakan lainnya sebesar Rp 6.142.238juta serta sektor perikanan
sebesar Rp 5.686.097 juta. Kontribusi output terendah dalam sektor pertanian
berasal dari sektor tanaman bahan makan lainnya sebesar Rp 442.614 juta atau
sebesar 0,77 dari total output pertanian.
PEMBAHASAN 1. Dampak Investasi Sektor Pertanian
Terhadap Pembentukan Output, Pendapatan, dan Tenaga Kerja dalam
Perekonomian Sumatera Utara
Dampak investasi sektor pertanian yang terjadi terhadap pembentukan output,
pendapatan, dan pembentukan, lapangan kerja yang terjadi pada tahun 2007. Investasi
yang terjadi pada sektor pertanian menciptakan pembentukan output terbesar
yang dilihat berdasarkan rasio investasi yang ada terhadap pembentukan output adalah
sektor Unggas dan peternakana lainnya yakni sebesar 1,77. Hal ini berarti bahwa output
yang tercipta karena adanya investasi di sektor Unggas dan peternakan lainnya
sebesar 1,77 kali lipat dari investasi yang terjadi. Kondisi ini kemudian diikuti oleh
sektor perikanan, dan karet. Dampak investasi sektor pertanian terhadap
pembentukan output yang terjadi secara lebih jelas dapat ditunjukkan pada grafik 1.
Investasi yang terjadi di sektor pertanian juga memberikan dampak pada
pembentukan pendapatan yang merupakan upah gaji bagi tenaga kerja yang terserap.
Secara umum, terlihat bahwa investasi yang terjadi mampu menciptakan pendapatan
sebesar 21,62 dari pembentukan output yang terjadi. Bila dilihat secara sektoral,
terlihat bahwa sektor kelapa mampu membentuk pendapatan sebesar 33,63 dari
output sektor kelapa. Kemudian diikuti oleh sektor karet, kelapa sawit, dan tanaman
perkebunana lainnya.
Pembentukan tenaga kerja yang terjadi sebagai akibat adanya investasi di sektor
pertanian terbesar terjadi pada sektor karet yakni sebanyak 5.908 orang. Kemudian
disusul oleh pembentukan tenaga kerja terbesar selanjutnya pada sektor ternak dan
hasilnya, dan sektor kelapa sawit. Bila dilihat berdasarkan kemampuan produktivitas yang
terjadi setiap satuan tenaga kerja, terlihat bahwa tenaga kerja di sektor kelapa sawit
memiliki produktivitas tertinggi dibandingkan dengan yang lainnya dengan
nilai produktivitas sebesar 52,10 juta rupiah per ternaga kerja. Kemudian pada sektor
unggas dan peternakan lainnya sebesar 43,56 juta rupiah per tenaga kerja dana pada sektor
padi sebesar 43,36 juta rupiah per tenaga kerja.
138
Grafik 1. Dampak Investasi Sektor Pertanian terhadap Pembentukan Output
1.08 1.31
0.00 0.00
0.00 1.34
1.47 1.29
1.24 1.41
1.30 1.35
1.10 1.77
1.47 1.51
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20 1.40
1.60 1.80
2.00
Pa di
Ja gu
ng Umb
i-u mb
ian d an P
ati Say
ur -s
ay ur
an Buah
-b ua
ha n
Tan aman
B aha
n ma
ka na
n L ain
ny a
Ka re
t Cok
lat Ke
lap a
Kel ap
a s aw
it Kop
i
Ta na
m an
P er
ke bu
nan la
inn ya
Te rn
ak da
n Ha sil
nya
Un ggas
d an Petern
ak an
la inn
ya Keh
ut an
an Per
ika na
n
Rasio Output terhadap Investasi
Grafik 2. Dampak Investasi Sektor Pertanian terhadap Pembentukan Pendapatan
18,72 15,11
0,00 0,00
0,00 12,28
24,71 19,19
33,63 20,63
15,44 21,24
17,27 14,96
13,21 16,50
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00 35,00
40,00
Pa di
Ja gun
g Um
bi -u
mbi an
dan P
at i
Say ur
-sa yu
ra n
Bu ah
-b ua
ha n
Tan am
an B
aha n
mak an
an L
ainn ya
Ka re
t Co
kla t
Ke lap
a Ke
la pa
sa wi
t Ko
pi Ta
na man
P er
keb un
an la
in ny
a Ter
na k d
an H
asi ln
ya Un
gg as
da n
Pe te
rn ak
an la
in ny
a Ke
hu ta
na n
Per ika
na n
Pendapatan per Output
Grafik 3. Dampak Investasi Sektor Pertanian terhadap Pembentukan Tenaga Kerja
43,36
8,04 0,00
0,00 0,00
4,46 19,48
4,26 2,39
52,10
4,78 5,10
12,43 43,56
21,94 26,57
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
Padi Jagung
Um bi-umbi
an dan P
ati Sayur-sayu
ran Buah-buah
an Tan
aman Ba
han makanan La innya
Karet Cok
lat Kel
apa Ke
lapa sa wi
t Kopi
Tanaman P erk
ebunan l ain
ny a
Ternak da
n H asi
lnya Unggas d
an P eternakan l
ainn ya
Kehutana n
Per ikanan
Produktivita OutputTenaga Kerja
139
Grafik 4. Dampak Perubahan Investasi terhadap Pembentukan Output, Pendapatan, dan Tenaga Kerja Sektor Pertanian