Hubungan Mikroalbuminuria dengan Penyakit Jantung Koroner

Iskandar Japardi

Peran Lipoprotein(a) terhadap Sistem Fibrinolisis …

Hubungan Mikroalbuminuria dengan Penyakit Jantung Koroner
Harris Hasan, Rahmad Isnanta
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler
FK-USU/RS H. Adam Malik Medan

Abstrak: Mikroalbuminuria berhubungan dengan peningkatan resiko morbiditas dan mortalitas
kardiovaskular. Hal ini tetap dibuktikan dengan penelitian MICRO-HOPE maupun MONICA. Kami
melakukan penelitian hubungan antara mikroalbuminuria dengan PJK. Pada 74 penderita yang
diteliti ditemui 41,9% mikroalbuminuria yang terdiri dari 37,8% (p=0,05) PJK dan 4,1% non PJK.
Mikroalbuminuria mempunyai pengaruh resiko sebanyak 5,64 kali (95%, CI 1,11-28,49 p=0.03).
Mikroalbuminuria pada penderita PJK dengan DM mempunyai nilai yang lebih tinggi (95,56 μg/ml
kreatinin). Kesimpulan, dijumpai peningkatan kadar mikroalbuminuria pada penderita PJK.
Kata kunci: penyakit jantung koroner, mikroalbuminuria
Abstract: Microalbuminuria is related with the increasing of morbidity and mortality risks in
cardiovascular diseases. This statement was showed by MICRO-HOPE and MONICA studies. In 74
subjects in our study, we found 41,9% albuminuria, i.e. 37,8% (p=0,05) had coronary heart disease
and 4,1% had no coronary heart disease. Microalbuminuria increased the risk to 5,64 times (95%, CI

11,1-28,89) (p=0,03). Microalbuminuria level on patients with coronary heart disease and DM was
showed higher (95,56 μg/ml creatinin). For the conclusion, we found that microalbuminuria level
increased on patients with coronary heart disease.
Keywords: coronary heart disease, microalbuminuria

PENDAHULUAN
Proses aterosklerosis merupakan dasar
mekanisme utama timbulnya penyakit jantung
koroner (PJK). Proses aterosklerosis ini
berlangsung menahun, progressif, secara
perlahan-lahan sehingga sulit untuk diketahui
sebelum munculnya gejala klinis. 1-4
Mikroalbuminuria berhubungan dengan
peningkatan resiko morbiditas dan mortalitas
kardiovaskular dan renal pada pasien diabetes
dan hipertensi. Pada saat ini, diketahui bahwa
mikroalbuminuria adalah cerminan dari proses
menyeluruh dan merata dari kerusakan endotel
glomelurus, retina dan intima pembuluh darah
besar. 5-8

Mikroalbuminuria sebagai salah satu
prediktor utama penyakit kardiovaskular pada
individu non diabetes, telah dilaporkan pertama
sekali pada Islington Diabetes survey, dimana
pasien berusia 40 tahun keatas prevalensi
penyakit jantung iskemik adalah 73% dengan
mikroalbuminuria. 4
Pada
penelitian
MICRO-HOPE
(Microalbuminuria, Cardiovascular, and Renal
Outcomes in HOPE Study) mendapatkan adanya
mikroalbuminuria menyebabkan dua kali resiko
morbiditas dan mortalitas kardiovaskular. Begitu

juga pada studi MONICA (Monitoring Trends
and Determinant of Cardiovascular Disease)
mendapatkan
faktor
resiko

tradisional
meningkat dua kali bila individu dengan
mikroalbuminuria. 9
Penelitian tentang mikroalbuminuria pada
penderita penyakit jantung koroner sangat
sedikit sekali, maka untuk itu kami meneliti
mikroalbuminuria pada penderita penyakit
jantung koroner.
BAHAN DAN CARA KERJA
Desain penelitian cross sectional (potong
lintang) yang bersifat deskriptif analitik.
Penelitian dilakukan mulai Februari 2003 s/d
Juli 2003, di RSUP. H. Adam Malik Medan.
Subjek penelitian, semua pasien PJK Poliklinik
Kardiologi yang memenuhi jumlah sampel yang
diambil secara acak. Kriteria inklusi, pasien
yang berusia 40-70 tahun yang memenuhi
kriteria dan bersedia ikut dalam penelitian.
Kriteria eksklusi, penderita menolak, penderita
dengan proteinuri (+1), (+2), dan (+3), penderita

dengan lekosituria dan eritrosituria, penderita
dengan insufisiensi dan gagal jantung, penderita
dengan infeksi. Dilakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik, EKG dan pemeriksaan

Suplemen y Majalah Kedokteran Nusantara Volume 39 y No. 3 y September 2006

239

laboratorium meliputi darah rutin, urin rutin,
KGD puasa dan 2 jam habis makan, profil lipid,
ureum, kreatinin dan mikroalbuminuria.
Pemeriksaan
mikroalbuminuria
kuantitatif
dilakukan dengan metode Imunoturbidimetri
dengan reagen/alat: Roche/ Hitachi 917.
Mikroalbuminuria bila kadar albumin dalam

urin 30-299 μg/mg kreatinin, normoalbuminuria

bila kadar albumin dalam urin < 30 μg/mg
kreatinin. Hubungan mikroalbuminuria dengan
penyakit jantung koroner digunakan analisa
statistik kai kuadrat (X²) program SPSS versi
10.0, dianggap bermakna bila nilai p ≤ 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1.
Karakteristik pasien dan hubungan mikroalbuminuria terhadap faktor risiko lainnya
Variabel

Mikroalbuminuria
n
%

Normoalbuminuria
n
%

Jumlah


p

n

%

Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan

20
11

27
14,9

26
17


35,1
23,0

46
28

62,2
37,8

0,72

Umur
< 55 tahun
≥ 55 tahun

6
25

8,1
33,8


6
37

8,1
50,0

12
62

16,2
83,8

0,53

IMT
< 25
≥ 25

24

7

32,5
9,4

34
9

45,9
12,2

58
16

78,4
21,6

0,86

Hipertensi

Negatip
Positip

15
16

20,3
21,6

18
25

24,3
33,8

33
41

44,6
55,4


0,57

Diabetes
Negatip
Positip

21
10

28,4
13,5

37
6

50
8,1

58
16

78,4
21,6

0,06

Merokok
Negatip
Positip

15
16

20,3
21,6

27
16

36,5
21,6

42
32

56,8
43,2

0,21

Kolesterol total