Dampak Harga Input dan Output terhadap Kesejahteraan Peserta Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota Medan

ii

DAMPAK HARGA INPUT DAN OUTPUT TERHADAP
KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PESERTA
KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI
DI KELURAHAN TERJUN
KOTA MEDAN

SITI KOMALASARI

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

iii

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi berjudul Dampak Harga
Input dan Output terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Kawasan Rumah
Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota Medan adalah benar karya penulis
dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini. Dengan ini penulis melimpahkan hak cipta dari karya tulis penulis
kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2013

Siti Komalasari
NIM H44090008

v

vi

ABSTRAK

SITI KOMALASARI. Dampak Harga Input dan Output terhadap Kesejahteraan
Rumahtangga Peserta Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota
Medan. Dibimbing oleh BONAR M. SINAGA dan NIA K. HIDAYAT.
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) adalah program pemanfaatan
pekarangan yang ramah lingkungan dan bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan
pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal,
pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Program KRPL sudah dilaksanakan sejak tahun 2011 di Indonesia.
Pada tahun 2012, Kelurahan Terjun Kota Medan adalah salah satu contoh sukses
dan satu-satunya program KRPL yang berbasis pertanian sayuran organik di
Sumatera Utara, tetapi jumlah rumahtangga yang berpartisipasi mengalami
penurunan karena peningkatan harga input yang mengakibatkan pendapatan
usahatani menurun. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL,
(2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga dalam
alokasi curahan kerja, produksi, dan pengeluaran rumahtangga, serta (3)
menganalisis perubahan harga input dan harga output terhadap kesejahteraan
rumahtangga peserta program KRPL. Penelitian menggunakan data cross section
sampel rumahtangga peserta program KRPL tahun 2012. Analisis keputusan
rumahtangga berpartisipasi dalam program KRPL menggunakan model regresi

logistik dan diestimasi dengan metode Maximum Likelihood Estimator (MLE).
Analisis keputusan rumahtangga dalam alokasi curahan kerja, produksi, dan
pengeluaran rumahtangga menggunakan model ekonomi rumahtangga yang
dibangun sebagai suatu sistem persamaan simultan dan diestimasi dengan metode
Two Stage Least Squares (2SLS). Peningkatan harga pupuk kandang (40 persen)
dan harga benih (20 persen), yang diikuti peningkatan harga sayuran (40 persen)
masih dapat meningkatkan kesejahteraan peserta program KRPL. Guna
meningkatkan kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL, kenaikan
harga pupuk kandang dan harga benih perlu dikompensasi dengan peningkatan
harga sayuran.
Kata kunci: Kawasan Rumah Pangan Lestari, Harga Input dan Output,
Kesejahteraan Rumahtangga

vii

ABSTRACT
SITI KOMALASARI. Impact of Input and Output Price on Household Welfare
Participants of “Kawasan Rumah Pangan Lestari” in Kelurahan Terjun Kota
Medan. Supervised by BONAR M. SINAGA and NIA K. HIDAYAT.
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) is yard utilization program

which environmental friendly and the purposes are to meet the needs of food and
family nutrition, food diversification based on local resources, preservation of
food crops for the future, and to increase the welfare of society. KRPL program
has been implemented since 2011 in Indonesia. In 2012, Kelurahan Terjun Kota
Medan is one example of a successful and the only KRPL program which based
on organic vegetable farming in North Sumatera, but the number of participating
households has decreased because an increase in input price resulting in decrease
farm income. The objectives of the study were to: (1) analyze the factors that
influence household decisions to participate in KRPL program, (2) analyze the
factors that influence household decisions in work time allocation, production,
and expenditures, and (3) analyze impact of input price and output price on
household welfare participants of KRPL program. The study used cross section
data of households sample participants of KRPL program in 2012. Logistic
regression model is used to analyze the household decision to participate in KRPL
program and estimated using Maximum Likelihood Estimator (MLE) method.
Analysis of household decision in work time allocation, production, and
expenditure using household economic model which constructed as a system of
simultaneous equations and estimated using Two Stage Least Squares (2SLS)
method. The increase of price of organic fertilizer (40 percent) and seed (20
percent), which followed by an increase in vegetable price (40 percent) still be

able to increase welfare of KRPL program participants. In order to increase
welfare of KRPL program participants, an increase of price of organic fertilizer
and seed need to be compensated with an increase in vegetable price.
Key words: Kawasan Rumah Pangan Lestari, Input and Output Price, Household
Welfare

viii

DAMPAK HARGA INPUT DAN OUTPUT TERHADAP
KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PESERTA
KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI
DI KELURAHAN TERJUN
KOTA MEDAN

SITI KOMALASARI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

ix

x

Judul Skripsi : Dampak Harga Input dan Output terhadap Kesejahteraan Peserta
Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota
Medan
Nama
: Siti Komalasari
NIM
: H44090008


Disetujui oleh

Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA
Pembimbing I

Nia Kurniawati Hidayat, SP, MSi
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT
Ketua Departemen
Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

Tanggal Lulus:

xi

PRAKATA


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema penelitian yang
dilaksanakan sejak bulan Januari 2013 sampai Desember 2013 adalah ekonomi
rumahtangga, dengan judul “Dampak Harga Input dan Output terhadap
Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Kawasan Rumah Pangan Lestari di
Kelurahan Terjun Kota Medan”.
Terimakasih penulis ucapkan kepada orang tua penulis, Ir. Iriani dan
Helva Ariani Azwar dan keluarga kecil (Putri Ayu Ramadhani, Fakhrul Razy, dan
Saiful Effendi), serta seluruh keluarga besar di Banda Aceh dan Padang atas doa
dan kasih sayangnya. Ungkapan terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof.
Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA, Ibu Nia Kurniawati Hidayat, SP, MSi, dan Ibu
Hastuti, SP, MP, MSi, selaku dosen pembimbing, serta Bapak Novindra, SP, MSi,
selaku dosen penguji dan Bapak Rizal Bahtiar SPi, MSi, selaku dosen wakil
departemen. Ungkapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada dosen dan staf
sekretariat Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan yang telah
membantu penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi serta seluruh staf
sekretariat sekolah Pascasarjana EPN (Mba Yani, Mba Ina, Ibu Kokom, Mas
Johan, Bapak Husen, dan Bapak Erwin). Ungkapan terimakasih untuk sahabat
perkuliahan (Annisia Nifkiayu, Diena Febrianty, Hesti Wulandari, Isterah,
Khoirunnisa Cahyamurti, Lungit Shriwinanti, Nur Cahaya, dan Septy Hermaya
Putri), sahabat seperjuangan (Aulia Isnaini Putri, Apriliana, Citra Paramitha,

Anindyah Nur Rahma, Hermanto H. Siadari, Nur Aisyah, Rizki Prasojo), dan
seluruh keluarga ESL angkatan 46 dan keluarga himpunan profesi REESA.
Bogor, Desember 2013

Siti Komalasari

xii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................... .xvi
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................xviii
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
1.4. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7
2.1. Pekarangan ....................................................................................... 7
2.2. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (Model KRPL) .................... 7
2.3. Ekonomi Rumahtangga ..................................................................... 9
2.4. Analisis Pengeluaran Rumahtangga ................................................. 10
2.5. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 11
2.5.1. Penelitian tentang Pengambilan Keputusan ............................. 11
2.5.2. Penelitian tentang Ekonomi Rumahtangga .............................. 11
2.6. Kebaruan Penelitian ......................................................................... 15
III. KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................. 17
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................ 17
3.1.1. Teori Alokasi Waktu .............................................................. 17
3.1.2. Model Ekonomi Rumahtangga ............................................... 23
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ..................................................... 28
IV.

METODE PENELITIAN ..................................................................... 31
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 31
4.2. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 31
4.3. Metode Pengambilan Sampel ........................................................... 31

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data.............................................. 32
4.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Rumahtangga
Berpartisipasi dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari ....... 33
4.6. Evaluasi Model Regresi Logistik ...................................................... 34

xi
xiii

4.7. Spesifikasi Model Ekonomi Rumahtangga Program Kawasan
Rumah Pangan Lestari .................................................................. 36
4.7.1. Curahan Kerja Isteri Usahatani .......................................... 38
4.7.2. Curahan Kerja Isteri Non Usahatani ................................... 38
4.7.3. Curahan Kerja Suami Non Usahatani ................................. 39
4.7.4. Luas Usaha ........................................................................ 39
4.7.5. Produksi Sayuran ............................................................... 40
4.7.6. Jumlah Penggunaan Benih ................................................. 40
4.7.7. Jumlah Penggunaan Pupuk Kandang .................................. 41
4.7.8. Jumlah Penggunaan Penyiram Tanaman ............................ 41
4.7.9. Jumlah Penggunaan Cangkul ............................................. 41
4.7.10. Biaya Benih....................................................................... 42
4.7.11. Biaya Pupuk Kandang ....................................................... 43
4.7.12. Biaya Penyiram Tanaman .................................................. 43
4.7.13. Biaya Cangkul ................................................................... 43
4.7.14. Biaya Sarana Produksi ....................................................... 43
4.7.15. Biaya Tenaga Kerja ........................................................... 44
4.7.16. Biaya Usahatani ................................................................ 44
4.7.17. Pendapatan Usahatani ........................................................ 45
4.7.18. Pendapatan Isteri Non Usahatani ....................................... 45
4.7.19. Pendapatan Suami Non Usahatani ..................................... 45
4.7.20. Pendapatan Rumahtangga Non Usahatani .......................... 46
4.7.21. Total Pendapatan Rumahtangga......................................... 46
4.7.22. Pendapatan Disposable Rumahtangga ............................... 47
4.7.23. Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumahtangga.................... 47
4.7.24. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Rumahtangga ............ 47
4.7.25. Total Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga ....................... 48
4.7.26. Investasi Kesehatan ........................................................... 48
4.7.27. Investasi Pendidikan .......................................................... 49
4.7.28. Investasi Sumberdaya Manusia .......................................... 49
4.7.29. Total Pengeluaran Rumahtangga ....................................... 50
4.7.30. Tabungan .......................................................................... 50

xii
xiv

4.8. Identifikasi dan Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta
Program Kawasan Rumah Pangan Lestari ....................................... 51
4.9. Evaluasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program Kawasan
Rumah Pangan Lestari .................................................................... 52
4.10. Elastisitas ....................................................................................... 53
4.11. Validasi Model ............................................................................... 53
4.12. Simulasi Model............................................................................... 54
4.13. Definisi Operasional ....................................................................... 55
V.

GAMBARAN UMUM KELURAHAN TERJUN ................................. 57
5.1. Letak Geografis .............................................................................. 57
5.2. Keadaan Penduduk Kelurahan Terjun ............................................. 57
5.3. Keadaan Sosial Kelurahan Terjun ................................................... 58

VI.

PELAKSANAAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN
LESTARI DAN KARAKTERISTIK RUMAHTANGGA
DI KELURAHAN TERJUN KOTA MEDAN ..................................... 61
6.1. Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari
di Kelurahan Terjun ........................................................................ 61
6.2. Karakteristik Umum Sampel Rumahtangga di Kelurahan Terjun
Kota Medan .................................................................................... 62
6.2.1. Jenis Kelamin dan Umur ....................................................... 62
6.2.2. Tingkat Pendidikan .............................................................. 63
6.2.3. Jumlah Anggota Keluarga .................................................... 63
6.2.4. Jenis Pekerjaan ..................................................................... 64
6.2.5. Tingkat Pendapatan .............................................................. 64
6.2.6. Luas Pekarangan .................................................................. 65
6.2.7. Penyuluhan Pertanian ........................................................... 65
6.2.8. Pengalaman Bercocok Tanam .............................................. 66
6.3. Karakteristik Rumahtangga Peserta Program Kawasan
Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Terjun Kota Medan ............... 66
6.3.1. Curahan Kerja ...................................................................... 66
6.3.2. Pendapatan Rumahtangga .................................................... 67
6.3.3. Pengeluaran Rumahtangga ................................................... 67
6.4. Analisis Pendapatan Usahatani Program Kawasan Rumah
Pangan Lestari di KelurahanTerjun Kota Medan ............................. 68

xv
xiii

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
RUMAHTANGGA PROGRAM KAWASAN RUMAH
PANGAN LESTARI .......................................................................... 71
7.1. Keragaan Umum Hasil Estimasi Model Regresi Logistik .............. 71
7.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Rumahtangga
Berpartisipasi dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari .... 71
7.3. Keragaan Umum Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga
Peserta Program Kawasan Rumah Pangan Lestari ......................... 73
7.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rumahtangga Peserta
Program Kawasan Rumah Pangan Lestari terhadap Curahan
Kerja, Produksi Sayuran, dan Pengeluaran Rumahtangga .............. 74
7.4.1. Curahan Kerja Isteri Usahatani ......................................... 74
7.4.2. Curahan Kerja Isteri Non Usahatani .................................. 75
7.4.3. Curahan Kerja Suami Non Usahatani ................................ 76
7.4.4. Luas Usaha ....................................................................... 77
7.4.5. Produksi Sayuran .............................................................. 77
7.4.6. Jumlah Penggunaan Benih ................................................ 78
7.4.7. Jumlah Penggunaan Pupuk Kandang ................................. 78
7.4.8. Jumlah Penggunaan Penyiram Tanaman ........................... 79
7.4.9. Jumlah Penggunaan Cangkul ............................................ 80
7.4.10. Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumahtangga ................... 80
7.4.11. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Rumahtangga ........... 81
7.4.12. Investasi Kesehatan .......................................................... 82
7.4.13. Investasi Pendidikan ......................................................... 83
7.4.14. Tabungan ......................................................................... 83
VIII. DAMPAK PERUBAHAN HARGA INPUT DAN OUTPUT
TERHADAP
KESEJAHTERAAN
RUMAHTANGGA
PESERTA PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN
LESTARI ........................................................................................... 85
8.1. Hasil Validasi Model .................................................................... 85
8.2. Dampak Perubahan Harga Output dan Input terhadap
Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Model KRPL ....................... 85
8.2.1. Harga Input, Harga Output, dan Pendapatan Non
Usahatani .......................................................................... 85
8.2.2. Harga Input dan Harga Output .......................................... 90
IX. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 95

xiv
xvi

9.1. Simpulan .......................................................................................... 95
9.2. Saran ................................................................................................ 95
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 97
LAMPIRAN ........................................................................................ 101
RIWAYAT HIDUP ............................................................................. 169

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 12
2. Matriks Keterkaitan Tujuan Penelitian, Sumber Data, dan Metode
Analisis Data .......................................................................................... 32
3. Distribusi Penduduk Kelurahan Terjun Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2012 ............................................................................................. 58
4. Distribusi Penduduk Kelurahan Terjun Berdasarkan Umur
Tahun 2012 ............................................................................................. 58
5. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Terjun
Kota Medan Tahun 2012 ......................................................................... 62
6. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur di Kelurahan Terjun Kota
Medan Tahun 2012 ................................................................................. 63
7. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan
Terjun Kota Medan Tahun 2012 .............................................................. 63
8. Distribusi Sampel Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga di
Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................................. 64
9. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kelurahan Terjun
Kota Medan Tahun 2012 ......................................................................... 64
10. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendapatan di Kelurahan
Terjun Kota Medan Tahun 2012 .............................................................. 64
11. Distribusi Sampel Berdasarkan Luas Pekarangan di Kelurahan Terjun
Kota Medan Tahun 2012 ......................................................................... 65
12. Distribusi Sampel Berdasarkan Partisipasi dalam Penyuluhan
Pertanian di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ......................... 65
13. Distribusi Sampel Berdasarkan Pengalaman Bercocok Tanam di
Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................................. 66
14. Curahan Kerja Anggota Rumahtangga Peserta Program KRPL di
Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................................. 66

xv
xvii

15. Pendapatan Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan
Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................................................ 67
16. Pengeluaran Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan
Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................................................ 68
17. Hasil Analisis Pendapatan Usahatani Program KRPL di Kelurahan
Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................................................ 69
18. Hasil Regresi Logistik Keputusan Rumahtangga Berpartisipasi dalam
Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 .............. 72
19. Hasil Estimasi Parameter Curahan Kerja Isteri Usahatani ...................... 75
20. Hasil Estimasi Parameter Curahan Kerja Isteri Non Usahatani ............... 75
21. Hasil Estimasi Parameter Curahan Kerja Suami Non Usahatani ............. 76
22. Hasil Estimasi Parameter Luas Usaha .................................................... 77
23. Hasil Estimasi Parameter Produksi Sayuran ........................................... 78
24. Hasil Estimasi Parameter Jumlah Penggunaan Benih ............................. 78
25. Hasil Estimasi Parameter Jumlah Penggunaan Pupuk Kandang.............. 79
26. Hasil Estimasi Parameter Jumlah Penggunaan Penyiram Tanaman ........ 79
27. Hasil Estimasi Parameter Jumlah Penggunaan Cangkul ......................... 80
28. Hasil Estimasi Parameter Pengeluaran Konsumsi Pangan
Rumahtangga ........................................................................................ 80
29. Hasil Estimasi Parameter Pengeluaran Konsumsi Pangan
Non Rumahtangga ................................................................................. 81
30. Hasil Estimasi Parameter Investasi Kesehatan ....................................... 82
31. Hasil Estimasi Parameter Investasi Pendidikan ...................................... 83
32. Hasil Estimasi Parameter Tabungan ...................................................... 84
33. Dampak Perubahan Harga Input, Harga Output, dan Pendapatan Non
Usahatani terhadap Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Program
KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2012 ............................ 86
34. Dampak Perubahan Harga Input dan Harga Output terhadap
Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan
Terjun Kota Medan Tahun 2012 ........................................................... 91

xvi
18

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1. Data Sampel Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan
Terjun Kota Medan Tahun 2012 .............................................................. 104
2 . Kuisioner Penelitian Dampak Harga Input dan Output terhadap
Kesejahteraan Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan
Terjun Kota Medan Tahun 2012 .............................................................. 109
3. Hasil Analisis Pendapatan Usahatani Program KRPL di Kelurahan
Terjun Kota Medan Tahun 2012 .............................................................. 118
4. Program Komputer Estimasi Model Regresi Logistik dengan
Menggunakan Metode MLE dan Prosedur LOGISTIC dengan Software
SAS/ETS Versi 9.1 ................................................................................. 119
5. Hasil Estimasi Parameter Model Regresi Logistik dengan Menggunakan
Metode MLE dan Prosedur LOGISTIC dengan Software SAS/ETS
Versi 9.1.................................................................................................. 121
6. Program Komputer Estimasi Parameter Model Ekonomi Rumahtangga
Peserta ProgramKRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan
Menggunakan Metode 2SLS dan Prosedur SYSLIN dengan Software
SAS/ETS Versi 9.1.................................................................................. 124
7. Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program
KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan
Metode 2SLS dan Prosedur SYSLIN dengan Software SAS/ETS
Versi 9.1.................................................................................................. 126
8. Program Komputer Uji Multicollinearity Model Ekonomi
Rumahtangga Peserta Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota
Medan dengan Menggunakan Metode OLS dan Prosedur REG
dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 ....................................................... 139
9. Hasil Uji Multicollinearity Model Ekonomi Rumahtangga Peserta
Program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan
Menggunakan Metode OLS dan Prosedur REG dengan Software
SAS/ETS Versi 9.1 .................................................................................. 141
10.

Program Komputer Validasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta
ProgramKRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan
Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS
Versi 9.1.................................................................................................. 155

11.

Hasil Validasi Model Ekonomi Rumahtangga Peserta Program
KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan Menggunakan
Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS
Versi 9.1.................................................................................................. 158

xvii
19

12. Program Komputer Simulasi Peningkatan Harga Sayuran dengan
Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN
dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 ..................................................... 164
13. Hasil Simulasi Peningkatan Harga Sayuran dengan Menggunakan
Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software
SAS/ETS Versi 9.1 ................................................................................ 167

1

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris dengan potensi ketersediaan pangan,
rempah dan obat-obatan, namun tidak menjamin Indonesia terhindar dari
persoalan krisis pangan. Krisis pangan yang terjadi di Indonesia dapat diakibatkan
beberapa faktor antara lain: jumlah penduduk yang terus mengalami peningkatan,
peningkatan konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian, dan
pemenuhan pangan yang masih di bawah pemenuhan standar gizi (Musabbihin,
2012).
Menurut Badan Pusat Statistik (2011a), jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2010 sebanyak 237.64 juta jiwa. Satu orang penduduk memerlukan
kebutuhan primer seperti: sandang, pangan, dan papan, sehingga semakin
bertambahnya jumlah penduduk, maka akan meningkatkan kebutuhan pangan
bagi penduduk. Potensi Indonesia yang kaya sumberdaya hayati dengan berbagai
jenis tanaman rempah, tanaman obat, dan sumber pangan hewani masih bertolak
belakang dengan realisasi konsumsi masyarakat yang masih berada di bawah
anjuran pemenuhan gizi dan upaya diversifikasi yang sudah digalakkan sejak
masa Orde Lama. Hal ini ditunjukkan dengan indikator skor Pola Pangan Harapan
(PPH) nasional yang relatif masih rendah. Pada tahun 2010, PPH nasional
mencapai 77.50 persen dari yang ditargetkan sebesar 86.40 persen (Kementerian
Pertanian, 2011), yang artinya skor PPH nasional masih harus ditingkatkan.
Beras merupakan salah satu komoditi primer dalam pangan bagi
masyarakat Indonesia, tetapi sampai dengan tahun 2011, masyarakat Indonesia
sudah dapat menurunkan tingkat ketergantungan pada beras menjadi 7.48 persen
(Badan Pusat Statistik, 2011b). Masyarakat Indonesia sudah meningkatkan
konsumsi bahan pangan lainnya seperti makanan jadi, sayuran, dan protein
hewani yang menempati urutan kedua, ketiga, dan keempat pada persentase
pengeluaran rata-rata per kapita sebulan menurut kelompok barang (Badan Pusat
Statistik, 2011b). Meskipun demikian, pergeseran pola konsumsi energi masih
didominasi oleh konsumsi energi dari kelompok padi-padian dengan proporsi
sebesar 50.00 persen (Badan Ketahanan Pangan, 2012).

2

Ketahanan pangan tingkat nasional yang sudah membaik belum dapat
menunjukkan ketahanan pangan di tingkat rumahtangga juga membaik. Terdapat
ketimpangan antara rumahtangga pada masyarakat Indonesia. Sebagian besar
rumahtangga sudah dapat mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup, terutama
dalam hal tingkat gizi dan mutu namun sebagian keluarga lainnya belum dapat
mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup.
Pemerintah dapat melakukan upaya pemanfaatan pekarangan rumah
dengan penggunaan sumberdaya lokal yang dapat dikelola rumahtangga secara
mandiri untuk menurunkan tingkat konsumsi pangan dan meningkatkan tingkat
pemenuhan

gizi

keluarga

(Kementerian

Pertanian,

2011).

Pemanfaatan

pekarangan dapat meningkatkan pendapatan keluarga sebagai warung hidup,
lumbung hidup, dan apotek hidup (Duaja et al., 2011). Pemanfaatan pekarangan
rumah dapat dilakukan oleh anggota rumahtangga, sehingga mudah untuk
pemeliharaan dan pemanenannya (Putri et al., 2010).
Pemerintah membuat program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
yaitu program pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan bertujuan
untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan
berbasis sumberdaya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta
peningkatan pendapatan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Program KRPL sudah dilaksanakan sejak tahun 2011 dan tersebar hampir
merata di seluruh propinsi di Indonesia dengan karakteristik yang berbeda di
setiap lokasi pada tahun 2012. Contoh sukses program KRPL tahun 2012 terdapat
di Kabupaten Pacitan, Propinsi Sumatera Utara, dan Propinsi Maluku Utara. Di
propinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 terdapat 20 program KRPL di
kabupaten maupun kota (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara,
2012). Salah satu lokasi berada di Kelurahan Terjun Kota Medan yang merupakan
salah satu contoh sukses dan satu-satunya program KRPL berbasis pertanian
sayuran organik di Sumatera Utara pada tahun 2012. Awal pengembangan
program KRPL dilakukan di Kelurahan Terjun Kota Medan dikarenakan inisiatif
dari kepala Kelompok Tani Sedar yang mengikutsertakan anggota kelompok tani
untuk melakukan program KRPL secara swadaya.

3

Sebelum Kelurahan Terjun menerapkan program KRPL, sebagian besar
masyarakat belum melakukan optimalisasi pekarangan rumah dan pengembangan
pertanian. Hal ini terjadi karena suhu di Kota Medan yang cukup tinggi sehingga
masyarakat memiliki pola pikir bahwa di suhu yang tinggi susah untuk bercocok
tanam. Oleh karena itu, pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan
pekarangan rumah, bercocok tanam, dan mutu serta gizi pangan yang masih
rendah yang menjadi latar belakang anggota Kelompok Tani Sedar untuk
menerapkan program KRPL.
Kelompok Tani Sedar menentukan harga sayuran berdasarkan rapat yang
diadakan setiap bulannya, membeli seluruh input yang dikelola oleh Kelompok
Tani Sedar setiap bulannya, dan mengadakan penyuluhan pertanian yang
dibimbing oleh penyuluh dari Badan Pengkajian Teknologi Pertanian, Dinas
Pertanian, atau ketua Kelompok Tani Sedar. Peningkatan harga input akan
berdampak pada peningkatan biaya usahatani, yang menyebabkan penurunan
pendapatan rumahtangga dan penurunan pengeluaran rumahtangga serta minat
rumahtangga dalam meneruskan program KRPL. Berdasarkan uraian tersebut,
maka dampak harga input dan output terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta
program KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan sangat penting untuk diteliti.
1.2. Perumusan Masalah
Program KRPL adalah program pemanfaatan pekarangan yang ramah
lingkungan dan bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga,
diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk
masa depan, serta peningkatan pendapatan yang akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. (Kementerian Pertanian, 2010).
Program KRPL yang berada di Kelurahan Terjun Kota Medan dibentuk
pada tahun 2012 dengan 25 rumahtangga yang mengikuti program KRPL pada
gelombang pertama sesuai dengan pedoman umum program KRPL yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian. Program KRPL di Kelurahan Terjun
diberi nama “Kampung Sayur Organik” yang dijalankan atas inisiatif ketua
Kelompok Tani Sedar yang didukung oleh anggota Kelompok Tani Sedar dan
masyarakat yang berada di Kelurahan Terjun Kota Medan. Program ini diajukan

4

ke Dinas Pertanian Kota Medan dan dijadikan sebagai salah satu dari 20 lokasi
program KRPL yang terdapat di Sumatera Utara yang didampingi oleh Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara.
Jumlah rumahtangga yang berpartisipasi dalam Model KRPL mengalami
peningkatan menjadi 50 rumahtangga dan mengalami penurunan sebanyak 10
rumahtangga pada tahun 2012 (Kelompok Tani Sedar, 2012), karena terjadi
peningkatan harga input yang menyebabkan biaya usahatani menjadi meningkat,
sehingga pendapatan usahatani menurun dan minat rumahtangga yang menurun,
sedangkan tingkat keberhasilan program KRPL ditentukan oleh tingkat partisipasi
rumahtangga. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan
yang akan diteliti pada penelitian yaitu:
1. Faktor-faktor

apa

saja

yang

mempengaruhi

keputusan rumahtangga

berpartisipasi dalam program KRPL?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan rumahtangga peserta
program KRPL dalam alokasi curahan kerja, produksi, dan pengeluaran
rumahtangga?
3. Bagaimana dampak perubahan harga input, harga output, dan pendapatan non
usahatani terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL?
1.3. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian terdiri dari tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui
bagaimana dampak perubahan harga input dan output terhadap kesejahteraan
rumahtangga peserta program KRPL, maka dari tujuan umum tersebut dapat
dirumuskan tujuan-tujuan khusus penelitian yaitu:
1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga
berpartisipasi dalam program KRPL.
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga
peserta program KRPL dalam alokasi curahan kerja, produksi, dan
pengeluaran rumahtangga.
3. Menganalisis dampak perubahan harga input, harga output, dan pendapatan
non usahatani terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL.

5

1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian difokuskan untuk mengkaji dampak perubahan harga input dan
output terhadap kesejahteraan rumahtangga peserta program KRPL. Oleh karena
itu, ruang lingkup dan keterbatasan dalam penelitian adalah:
1. Komoditas yang akan dibahas pada penelitian adalah sawi, bayam, dan
kangkung. Komoditi tersebut diproduksi oleh rumahtangga peserta program
KRPL di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan harga jual yang sama untuk
semua jenis sayuran.
2. Tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja dalam keluarga yaitu tenaga
kerja isteri, sedangkan alokasi curahan kerja isteri dibagi menjadi curahan
kerja isteri usahatani dan curahan kerja isteri non usahatani.
3. Rumahtangga peserta program KRPL Kelurahan Terjun Kota Medan yang
diteliti pada tahun 2012.
4. Simulasi yang dilakukan dalam penelitian adalah peningkatan pupuk kandang,
peningkatan harga benih, peningkatan harga sayuran, dan peningkatan
pendapatan isteri non usahatani. Simulasi kombinasi yang dilakukan adalah
peningkatan harga pupuk kandang dan peningkatan harga sayuran,
peningkatan harga benih dan peningkatan harga sayuran, serta peningkatan
harga pupuk kandang, peningkatan harga benih dan peningkatan harga
sayuran.

6

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pekarangan
Lahan pekarangan dalam sejarah pertanian merupakan tempat usahatani
yang mempunyai peranan besar terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga.
Pekarangan adalah sebidang tanah yang terletak di rumah dan biasanya dikelilingi
pagar atau pembatas. Pekarangan memiliki beragam fungsi meliputi (Saptana,
2012): (1) pelestarian SDAL, (2) pelindung sumber nutfah, (3) fungsi ekonomi,
(4) fungsi sosial, dan (5) fungsi estetika. Secara garis besar pemanfaatan
pekarangan menurut lokasinya dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu
(Rukmana, 2005):
1. Daerah pedalaman, pekarangan pada umumnya dimanfaatkan sebagai sumber
pangan dan gizi, obat-obatan, dan rempah-rempah, serta untuk pelestarian
lingkungan.
2. Daerah pekelurahan yang dekat dengan pusat konsumsi, pekarangan
dimanfaatkan sebagai penghasil buah-buahan, sumber penghasilan, dan
pelestarian lingkungan.
3. Daerah perkotaan, pekarangan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan
untuk perbaikan gizi, memberikan kenyamanan, dan keindahan, serta
melestarikan lingkungan.
Lahan pekarangan dapat dijadikan aset berharga untuk pengembangan
usaha tani berskala rumah tangga. Oleh karena itu, pemanfaatan pekarangan dapat
dijadikan basis usaha pertanian tanaman sayuran dan buah-buahan dalam rangka
memberdayakan sumber daya keluarga serta meningkatkan ketahanan pangan
keluarga dan kecukupan gizi keluarga.
2.2. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (Model KRPL)
Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (Model KRPL) adalah program
pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan bertujuan untuk pemenuhan
kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya
lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta peningkatan

8

pendapatan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sasaran Model
KRPL adalah meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat secara
ekonomi dan sosial dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi secara lestari,
dan terwujudnya diversifikasi pangan, dan pelestarian tanaman pangan lokal
(Kementerian Pertanian, 2011).
Model KRPL memiliki dua tujuan yaitu, tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang (Kementerian Pertanian, 2011). Tujuan jangka pendek Model
KRPL adalah:
1. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi
pemanfaatan pekarangan secara lestari.
2. Meningkatkan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan
di perkotaan maupun pekelurahanan untuk budidaya pangan, buah, sayuran,
dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan
hasil serta pengelolan limbah rumahtangga menjadi kompos.
3. Mengembangkan

sumber

benih/bibit

untuk

menjaga

keberlanjutan

pemanfaatan pekarangan dan melakukan pelestarian tanaman pangan lokal
untuk masa depan.
4. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu
meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan hijau,
bersih, dan sehat secara mandiri.
Tujuan jangka panjang Model KRPL adalah:
1. Kemandirian pangan keluarga.
2. Diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal.
3. Pelestarian tanaman pangan untuk masa depan.
4. Peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
Lahan pekarangan rumah pada Model KRPL dibedakan menjadi
pekarangan perkotaan dan pekelurahan. Masing-masing pekarangan memiliki
spesifikasi baik dalam menetapkan komoditi yang akan ditanam, besarnya skala
usaha pekarangan, maupun cara menata tanaman, ternak, dan ikan.
a. Pekarangan Perkotaan
Pekarangan perkotaan dikelompokkan menjadi empat yaitu Rumah Tipe

9

21 dengan luas tanah sekitar 36 M2 atau tanpa halaman, Rumah Tipe 36 dengan
luas tanah sekitar 72 M2 atau halaman sempit, Rumah Tipe 45 dengan luas tanah
sekitar 90 M2 atau halaman sedang, dan Rumah Tipe 54 atau 60 dengan luas tanah
sekitar 120 M2 atau halaman luas.
b. Pekarangan Pekelurahan
Pekarangan pekelurahan dikelompokkan menjadi empat yaitu pekarangan
sangat sempit (tanpa halaman), pekarangan sempit (400 M2).
Komoditas yang akan ditanam pada lahan pekarangan rumah yang
berpartisipasi dalam Model KRPL adalah dengan mempertimbangkan pemenuhan
kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumber pangan
lokal, pelestarian sumber pangan lokal, serta kemungkinan pengembangan secara
komersial berbasis kawasan. Komoditas yang dapat dikembangkan yaitu sayuran
tanaman rempah dan obat, buah, serta berbagai sumber pangan lokal. Pada
pekarangan yang lebih luas dapat ditambahkan budidaya ikan dalam kolam dan
ternak.
2.3. Ekonomi Rumahtangga
Model ekonomi rumahtangga merupakan pengembangan dari teori
tradisional perilaku konsumen dan rumahtangga yang dikembangkan oleh para
ahli ekonomi dengan mengabaikan adanya kerjasama dan konflik antar anggota
rumahtangga. Teori tradisional juga mengasumsikan bahwa masing-masing
rumahtangga hanya memiliki satu anggota yang disebut single person household.
Teori ini lebih memperhatikan pada efek perubahan pendapatan dan harga
terhadap alokasi pendapatan dengan barang-barang di pasar (Becker, 1981).
Teori yang lebih rumit dan lebih realistik dikembangkan oleh Becker
(1965) yang menyatakan bahwa masing-masing orang mengalokasikan waktunya
begitupun dengan pendapatannya untuk kegiatan-kegiatan yang berbeda,
menerima pendapatan dari waktu yang digunakan untuk bekerja di pasar tenaga
kerja dan menerima utilitas dari waktu yang digunakan untuk makan, tidur,
melihat TV, memelihara tanaman pekarangan, dan ikut serta dalam berbagai
kegiatan lain, sedangkan menurut Gronau (1977) rumahtangga dengan

10

membedakan secara eksplisit antara waktu santai dengan waktu bekerja dalam
rumahtangga.

Perilaku rumahtangga

diasumsikan

melaksanakan kegiatan

rumahtangga dan waktu santai bereaksi sama terhadap perubahan lingkungan.
Rumahtangga yang memiliki ukuran, komposis, dan struktur yang lengkap
merupakan rumahtangga yang memiliki sumberdaya manusia yang lebih baik
untuk berusaha memperbaiki tingkat kesejahteraannya daripada rumahtangga
yang tidak memiliki ukuran, komposisi, dan struktur. Ukuran rumahtangga
merupakan

jumlah dari

anggota

rumahtangga.

Komposisi

rumahtangga

merupakan perbandingan jumlah anggota keluarga antara dewasa dan anak-anak.
Struktur rumahtangga melihat antara rumahtangga dengan pasangan yang
menikah dan tidak menikah (Bryant, 1990).
Tujuan utama petani maupun pekebun dalam berproduksi pada umumnya
adalah meningkatkan taraf hidup melalui usaha pengelolaan sumberdaya lahan,
tenaga kerja, dan modal. Petani atau pekebun selain berperan sebagai produsen
juga berperan sebagai konsumen dan sekaligus pemilik faktor tenaga kerja.
Berperan sebagai produsen dan konsumen, suatu rumahtangga petani maupun
pekebun diasumsikan rasional dalam memaksimumkan kepuasannya. Sebagai
produsen, rumahtangga akan memproduksi lebih banyak barang yang harganya
relatif mahal dan lebih sedikit memproduksi barang yang harganya relatif murah.
Sebagai konsumen, rumahtangga akan mengkonsumsi lebih banyak barang
yang harganya relatif murah dan mengkonsumsi lebih sedikit barang yang
harganya relatif mahal, sedangkan sebagai pemilik faktor tenaga kerja, pendapatan
yang diterima dari pekerjaan utama tidak mencukupi seluruh kebutuhan
rumahtangga yang rasional akan mencari alternatif pekerjaan lain di luar
pekerjaan utamanya.
2.4. Analisis Pengeluaran Rumahtangga
Pola pengeluaran konsumsi rumahtangga dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan, jumlah anggota keluarga, komposisi umur, jenis kelamin, aktifitas
sehari-hari, dan harga dari barang-barang (Sumardi dan Evers, 1985). Masyarakat
yang tergolong berpenghasilan rendah, memiliki proporsi pengeluaran terbesar
digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan, sedangkan pada golongan

11

masyarakat kaya, pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pakaian, perumahan, rekreasi, dan jasa-jasa lain cukup besar dibandingkan dengan
masyarakat berpenghasilan rendah.
Pola pengeluaran terkait dengan tingkat kesejahteraan. Kesejahteraan
masyarakat merupakan suatu hal yang bersifat subyektif, artinya setiap orang
mempunyai pedoman hidup, tujuan hidup, dan cara-cara hidup yang berbeda yang
memberikan nilai-nilai yang berbeda terhadap faktor-faktor yang menentukan
tingkat kesejahteraan mereka. Tingkat kesejahteraan tertentu dan individu maupun
keluarga dicapai apabila telah terpenuhi kebutuhan dasarnya. Komponenkomponen yang penting sebagai kebutuhan dasar manusia terdiri dari pangan,
sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan lain-lain (Sumardi
dan Ever, 1985).
2.5. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan analisis pengambilan
keputusan dan ekonomi rumahtangga yang dijadikan referensi antara lain
penelitian Natiabari (2000), Nirmala (2002), Husodo (2006), Priyanti et al.
(2008), dan Kartini (2009). Hasil penelitian terdahulu disajikan pada Tabel 1
2.5.1. Penelitian tentang Analisis Pengambilan Keputusan
Penelitian mengenai analisis pengambilan keputusan yang dijadikan
referensi antara lain penelitian Natiabari (2000), Nirmala (2002), Husodo (2006),
dan Kartini (2009). Penelitian tersebut menganalisis mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pengambilan suatu keputusan dengan menggunakan alat
analisis yang berbeda.
2.5.2. Penelitian tentang Ekonomi Rumahtangga
Penelitian mengenai ekonomi rumahtangga yang dijadikan referensi antara
lain penelitian Natiabari (2000) dan Priyanti et al. (2008). Penelitian tersebut
menganalisis produksi output dan alokasi waktu curahan tenaga kerja.

12
12

Tabel 1. Penelitian Terdahulu
No
1.

Judul / Peneliti
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Keputusan Masyarakat
Menabung Sampah serta
Dampak Keberadaan
Bank Sampah Gemah
Ripah / Kartini

2.

Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan
Keluarga menjadi
Peserta Asuransi
Jiwa/Intan Nia Nirmala.

3.

Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Keputusan Petani dalam
Pemilihan Bentuk
Produksi dan Analisis

Tujuan
1. Mengidentifikasi pola mekanisme
Bank Sampah Gemah Ripah.
2. Menganalisis
faktor-faktor
yang
mempengaruhi keputusan masyarakat
Dusun Badegan untuk menabung
sampah di Bank Sampah Gemah
Ripah.
3. Menganalisis
dampak
sosial,
ekonomi, dan lingkungan yang
dirasakan masyarakat usun Badegan
atas keberadaan Bank Sampah Gemah
Ripah.
1. Karakteristik keluarga peserta dan
bukan peserta asuransi jiwa.
2. Persepsi keluarga terhadap asuransi
jiwa.
3. Pengaruh
karakteristik
keluarga
terhadap
persepsi
dan
proses
pengambilan keputusan.
4. Pengaruh
lingkungan
terhadap
persepsi keluarga.
5. Pengaruh persepsi keluarga terhadap
proses
pengambilan
keputusan
keluarga.
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan petani
dalam memilih bentuk produksi
tembakau.
2. Mempelajari
perilaku
ekonomi
rumahtangga
petani
tembakau

Metode
1. Metode
pengambilan
sampel
menggunakan metode purposive
sampling.
2. Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi
keputusan
masyarakat Dusun Badegan untuk
menabung sampah di Bank
Sampah Gemah Ripah digunakan
model regresi logistik.

Hasil
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keputusan masyarakat untuk menabung
sampah di Bank Sampah Gemah Ripah
adalah umur, jumlah anggota keluarga,
jarak rumah ke bank sampah, jenis
pekerjaan ibu rumahtangga, keaktifan
dalam organisasi, dan penyuluhan yang
diadakan oleh bank sampah.

1. Teknik pengambilan sampel baik
peserta asuransi jiwa maupun
bukan peserta asuransi jiwa
dilakukan secara acak sederhana.
2. Menganalisis perbedaan variabel
antara
responden
yang
memutuskan
untuk
menjadi
peserta dengan responden yang
tidak memutuskan menjadi peserta
asuransi jiwa digunakan regresi
logistik.

Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
masyarakat
dalam
pengambilan
keputusan menjadi peserta asuransi jiwa
adalah pendapatan rumahtangga dan
persepsi masyarakat mengenai asuransi
jiwa

1. Teknik penentuan sampel diambil 1. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
berdasarkan stratanya. Stratifikasi
keputusan petani dalam memilih bentuk
dilakukan menurut status petani.
produksi tembakau adalah luas lahan
Rumahtangga petani pengolah
tembakau,
pengalaman
usahatani
merupakan stratifikasi pertama dan
tembakau, tenaga kerja rumahtangga
stratifikasi
kedua
untuk
yang terlibat, umur kepala rumahtangga,

13

Tabel 1. Lanjutan
No

Judul / Peneliti
Ekonomi Rumahtangga
Petani Tembakau/Miske
Roihani Natiabari.

Tujuan
terhadap pendapatan rumahtangga
petani.
3. Mengetahui
peranan
usahatani
tembakau
terhadap
pendapatan
rumahtangga petani.

Metode
Hasil
rumahtangga
petani
bukan
frekuensi penyuluhan perkebunan, jumlah
pengolah.
tanggungan keluarga, dan status lahan.
2. Menganalisis faktor-faktor yang 2. Perilaku ekonomi rumahtangga petani
mempengaruhi keputusan petani
tembakau ditentukan oleh variabel
dalam memilih bentuk produksi
endogen yang responsif terhadap
tembakau digunakan model regresi
perubahan variabel eksogen dalam model
logistik.
rumahtangga petani tembakau adalah
3. Menganalisis perilaku ekonomi
pencurahan tenaga kerja luar dalam
rumahtangga petani tembakau
produksi daun tembakau basah terhadap
terhadap pendapatan rumahtangga
angkatan kerja rumahtangga, penggunaan
petani
digunakan
model
tenaga kerja luar dalam produksi daun
ekonometrika
dalam
bentuk
tembakau basah terhadap upah tenaga
persamaan simultan.
kerja luar dalam pengolahan terhadap
pendapatan total rumahtangga.

4.

Dampak Program
Sistem Integrasi
Tanaman-Ternak
terh

Dokumen yang terkait

Perancangan Rumah Susun di Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Belawan

11 103 121

Strategi Pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) (Studi Kasus : Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan)

4 93 65

Dampak Kebijakan Harga Output dan Input Terhadap Penawaran Output dan Permintaan Input Komoditas Karet dan Kelapa Sawit

0 6 216

Dampak Infrastruktur Terhadap Penawaran Output dan Permintaan Input pada Tanaman Pangan Pendekatan Multi Input Multi Output

0 5 13

Evaluasi Dampak Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (Krpl) Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Oleh Yayasan Gerakan Peduli Lingkungan (Ygpl) Di Pondok Pekayon Indah-Pekayon Jaya Bekasi

2 53 277

Dampak Kebijakan Harga Output dan Input Terhadap Penawaran Output dan Permintaan Input Komoditas Karet dan Kelapa Sawit

0 9 206

Penerapan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari dan Pengaruhnya Terhadap Pengetahuan Lingkungan dan Sikap Peduli Lingkungan Masyarakat di Kelurahan Bareng Kota Malang

0 3 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN - Strategi Pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) (Studi Kasus : Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan)

0 0 17

ANALISIS PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KETAHANAN PANGAN SERTA KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI KOTA SURAKARTA)

0 0 16

PELAKSANAAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DALAM RANGKAKETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA :Studi pada Kelompok Wanita Pelaksana Program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kota Mataram JURNAL

0 0 10