Unsur-Unsur Seni Rupa KAJIAN SUMBER DAN METODE PENCIPTAAN

atau mengolah untuk menjadi motif dekorasi sehingga letak keindahan khat ini semakin terasa. Khat jenis ini sangat cocok dipergunakan untuk dekorasi ataupun lukisan dan sejenisnya. Contoh: Gambar 14 : Khat Kufi Sumber: Rumusan huruf hijaiyah khat Kufi goresan Muhammad Abdul Kadir Abdullah Mesir, 1917-1997, Sirojudin 2007: 180

B. Unsur-Unsur Seni Rupa

1. Garis Pengertian garis meneurut Aprianto 2010: 4, unsur rupa yang paling mendasar yang membentuk sebuah objek. Sementara menurut Susanto 2011: 148, pemaknaan tentang garis sebagai berikut a. Perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar. Garis memiliki dimensi memanjang dan punya arah, bisa pendek, panjang, halus, tebal, berombak, melengkung, dan lurus. b. Dalam seni lukis, garis dapat pula dibentuk dari perpaduan antara dua warna. c. Sedangkan dalam seni tiga dimensi garis dapat dibentuk karena lengkungan, sudut yang memanjang maupun perpaduan teknik dan bahan-bahan lainnya. Jadi garis dalam seni lukis adalah goresan yang diciptakan oleh perupa yang mempunyai dimensi panjang, pendek, halus, tebal, berombak, melengkung, dan lurus yang merupakan wujud ekspresi atau ungkapan perupa dalam menciptakan lukisan. 2. Bidang Shape atau bidang adalah area, bidang terbentuk karena ada dua atau lebih garis yang bertemu bukan berhimpit. Dengan kata lain, bidang adalah sebuah area yang dibatasi oleh garis, baik oleh formal maupun garis yang sifatnya ilusif, ekspresif atau sugestif Susanto, 2011: 55. Menurut Aprianto 2010: 4, bidang adalah garis-garis yang membentuk bidang dasar dua dimensi. Jadi yang dimaksud dengan bidang merupakan pembentukan dua buah garis atau lebih yang bertemu yang membentuk sebuah ruang semu bisa berbentuk figur atau non figur. 3. Warna Menurut Susanto 2011: 433 menyatakan bahwa “Warna adalah getaran atau gelombang yang diterima indra penglihatan manusia yang berasal dari pancaran cahaya melalui sebuah benda”. Jadi warna merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembuatan sebuah karya. Warna juga dapat digunakan tidak demi bentuk tetapi demi warna itu sendiri, mengungkapkan kemungkinan- kemungkinan keindahannya serta digunakan dalam berbagai pengekspresian rasa secara psikologis. Menurut Sidik dan Prayitno 1979: 7, warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata. Warna merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembuatan sebuah karya. Jadi warna dalam seni rupa adalah elemen penting pada suatu karya, sebuah getaran atau kesan yang ditimbulkan oleh mata untuk berbagai pengekspresian rasa, karena warna dapat menunjukkan identitas seniman itu sendiri pada penikmatnya. 4. Tekstur Menurut Susanto 2011: 20, tekstur atau barik adalah nilai raba atau kualitas permukaan yang dapat dimunculkan dari alat dan bahan tertentu. Dari uraian di atas jadi tekstur dalam seni lukis adalah elemen seni yang berupa kesan visual yang menunjukan rasa permukaan bahan, maupun nilai raba yang dapat memberikan sifat suatu permukaan. Dalam proses melukis tekstur dapat dibuat dengan menggunakan bermacam-macam alat, bahan dan teknik. 5. Ruang Menurut Susanto 2011: 338, ruang merupakan istilah yang dikaitkan dengan bidang dan keluasan, yang kemudian muncul istilah dwimatra dan trimatra. Dalam seni rupa orang sering mengaitkan ruang adalah bidang yang memiliki batas atau limit, walaupun kadang-kadang ruang bersifat tidak terbatas dan tidak terjamah. Ruang juga dapat diartikan secara fisik adalah rongga yang berbatas maupun yang tidak berbatas. Pada suatu waktu, dalam hal berkarya seni, ruang tidak lagi dianggap memiliki batas secara fisik, jadi yang di maksud dengan ruang adalah rongga yang berbatas maupun yang yang tidak berbatas yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi.

C. Prinsip-Prinsip Seni Rupa