Tugas KWR Kerajinan dan Wirausaha Teksti

Tugas KWR
Kerajinan dan Wirausaha Tekstil

Nama
No
Kelas

: Siti Mursalinah Hakim
: 31
: X TN
Materi :
1. Mengenal Kerajinan Tekstil
2. Material Tektil Bahan Pewarna dan Aksesori
3. Proses Teknik dan Alat Kerajinan Tekstil
4. Cara Merancang Kerajinan Dengan Bahan Tekstil
5. Pengemasan dan Perawatan Produk Kerajinan Tektil

A.Mengenal Kerajinan Limbah Tekstil
Sejarah desain menunjukkan bahwa sejak ditemukannya pada tahun 1768,
mesin uap memengaruhi perubahan teknik produksi benda-benda kebutuhan
manusia.

Sekitar tahun 1970-an, mulailah timbul kesadaran dampak polusi lingkungan
yang dihasilkan industri. Salah satu industri yang menghasilkan limbah dalam
jumlah besar adalah industry tekstil (memproduksi dari benang hingga menjadi
kain), garmen (memproduksi pakaian dalam skala besar), dan konveksi
(memproduksi pakaian dalam skala kecil). Industri-industri tersebut
menghasilkan limbah kerajinan berupa sisa benang pada kelas, sisa potongan
kain, dan bahan serta limbah cair dari pewarnaan tekstil. Limbah industry tekstil,
garmen dan konveksi berupa sisa bahan dapat dimanfaatkan menjadi aneka
produk kerajinan limbah tekstil.
Klasifikasi Produk Limbah Tekstil
a. Produk Limbah Tekstil Daur Ulang (Recycle)

Contoh : Kain perca yang dibuat kembali menjadi sebuah lembaran kain dengan
teknik patchwork.
b. Produk Limbah Tekstil Yang Digunakan Kembali (Reuse)
Contoh : Pakaian yang dirancang ulang seolah-olah menjadi baru, misalnya kasur
yang sudah usang dicelup dan ditambahkan teknik sablon diatasnya.
Aneka Karya Kerajinan Limbah Tekstil dan Fungsinya
- Kerajinan Limbah Tekstil : Perca
Fungsi : Aksesoris, Tas laptop, Tas, Dompet, Cempal, Boneka, dan Sepatu

B. Material Limbah Tekstil
Material yang digunakan untuk kerajinan limbah tekstil terdiri dari limbah padat
atau sisa produksi yang dihasilkan dari proses produksi.
Sisa produksi dapat berupa sisa benang pada kones ( cone ends), kain sisa
(perca), sisa bahan tambahan seperti bisban, tali, kerah, busa pelapis, dan cones
bekas. Bahan-bahan tersebut dikelompokkan sesuai material dan warnanya.

Limbah tekstil dapat digunakan kembali menjadi berbagai produk, baik sebagai
kerajinan atau pengolahan dengan mesin pabrikasi, berdasarkan jenis dan
fungsinya.

Perbedaan Serat Alam dan Serat Sintesis
Bahan-bahan yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan akan memiliki sifat
sebagai berikut:
a. Bila dibakar akan berbai seperti rambut atau kertas terbakar
b. Meninggalkan abu
c. Mudah kusut bila diremas
d. Mudah menyerap air
e. Jika diraba akan terasa hangat dan berserat
Bahan dari serabut hewan, sutera maupun bulu hewan memiliki ciri sebagai

berikut :
a. Bila dibakar akan berbau seperti tanduk atau tulang terbakar
b. Meninggalkan bundaran keras
c. Tidak mudah kusut bila diremas
d. Bahan dari wol akan terasa hangat, sedangkan dari sutera akan terasa dingin
Bahan non-organik atau sintesis yang dibuat dari hasil pengolahan minyak bumi
akan memiliki sifat sebagai berikut :
a. Bila dibakar akan berbau seperti minyak terbakar
b. Tidak mudah kusut bila diremas
c. Sulit menyerap air karena tidak memiliki pori-pori dan licin
Proses dan Alat Produksi Kerajinan dengan Bahan Limbah Tekstil

1. Teknik Quilting
Pengertian quilting adalah teknik aplikasi imbuh dengan menyatukan potonganpotongan kain dengan pola tertentu.
Terkadang kita perlu memberi isian di antara lapisan kain tersebut sehingga saat
dijahit maka bagian yang tidak terjahit akan menjadi timbul dan menciptakan
tekstur yang baru secara keseluruhan.
Proses penjahitan bisa dilakukan dengan jahit tangan ataupun dengan
mesin. Quilting terdiri atas berbagai pola sesuai dengan ide, kreatifitas dan
keterampilan pembuatnya.

Langkah-langkah teknik quilting sebagai berikut :
a. Buatlah gambar pola sesuai dengan ukuran yang diinginkan pada kertas
kotak-kotak.
b. Jiplak gambar pola tersebut di atas kain perca dengan menggunakan kertas
karbon.
c. Gunting kain perca sesuai pola yang telah dibuat
d. Letakkan potongan kain perca tersebut diatas kain lain sebagai dasar
e. Agar kain perca tidak bergeser saat dijahit, maka potongan kain perca yang
telah disusun ditempelkan pada kain dasar dengan jarum pentul.
f. Jahit semua potongan kain perca pada kain dasar dengan teknik jahit aplikasi /
jahit setik
2. Teknik Aplikasi Perca
Aplikasi Perca adalah menempelkan kain perca pada bahan atau produk lain
untuk menghias produk tersebut.
Langkah-langkah :
a. Memilih motif atau gambar pada kain
b. Menggunting motif atau gambar pada sekeliling tepinya
c. Rekatkan motif atau gambar tadi pada produk yang ingin dihias dengan
menggunakan teknik jahit atau lem
3. Makrame

Makrame adalah bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul benang atau tali.
Teknik yang digunakan pada pembuatan makrame adalah pilin, anyam dan
beragam simpul. Contoh : jaring dan jala ikan
Teknik makrame dapat dibuat menjadi bentuk 2 dimensi seperti kalung dan ikat
pinggang dapat pula dibuat menjadi bentuk tiga dimensi seperti tas dan kap
lampu.
4. Teknik Anyam
Teknik anyam adalah teknik menggabungkan atau menjalin bagian-bagian
menjadi struktur yang lebih kuat. Bisa digunakan untuk limbah panjang dan
serupa dengan tali, misalnya sisa garmen dari bahan kaos.
5. Teknik untuk Bentuk Tiga Dimensi
Contoh : tas, boneka, aksesoris pakaian, dll.
Teknik pembuatannya pada dasarnya serupa dengan membuat busana, yaitu
membuat pola, memotong bahan, dan membentuknya dengan bantuan teknik
jahit atau lem. Bentukan kerajinan dapat diperoleh dengan mengisi bagian dalam
dengan bahan isian seperti kapas, dakron, dan kain perca kecil, atau dengan
membuat struktur dari bahan sehingga membentuk 3 dimensi.
6. Standar Proses Produksi Kerajinan Limbah Tekstil
Agar produk yang dihasilkan dapat berfungsi dengan baik dan bermanfaat,
produk limbah ini haruslah memperhatikan kebersihan dan kerapian produk.


Proses kerja mengolah limbah :
o Membersihkan limbah tekstil dengan cara merendam dalam air basah, untuk
memisahkan kotoran dan serat atau kain.
o Membilas limbah
o Mengeringkan dan memilah limbah sesuai karakter dan warna
o Proses perisapan bahan (menyetrika dan memilih bahan)
o Membuat pola sesuai desain produk yang akan dibuat
o Membuat mal atau cetakan baku atau bentuk dasar baku
o Menggunting dan memberi tanda pada bagian yang ingin digabungkan atau
disatukan
o Merakit atau menjahit menjadi sebuah produk
o Memberi aplikasi tambahan
o Merapikan produk
o Memberi label
o Mengemas produk

Cara merancang Karya Kerajinan Limbah Tekstil
Proses :
a. Mengamati kebutuhan masyarakat, yakni dengan melihat secara jeli

kebutuhan yang diperlukan masyarakat saat ini.

a. Mencari sumber inspirasi, yaitu bagaimanakah bentuk, warna, corak serta
bahan yang tepat untuk menggarap dompet/wadah tersebut
b. Mengolah ide, inspirasi yang dijalankan ide kemudian di catat dalam bentuk
sketsa sebagai dokumentasi dan dikembangkan altenatif lainnya
c. Merancang proses produksi, menetapkan langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk memproduksi karya tersebut
d. Proses produksi, yakni mewujudkan ide tersebut menjadi sebuah benda
dengan menggunakan bahan baku yang tersedia, dan diolah sesuai dengan
fungsi dan ukuran yang dibutuhkan
Bagan Proses Perancangan

Pengemasan dan Perawatan Kerajinan Limbah Tekstil
- Dilakukan dengan mempertimbangkan untuk menjaga kualitas produk dan
memberikan data tarik.
- Produk kerajinan limbah tekstil pada umumnya memiliki estetika yang tinggi,
struktur yang lembut (tidak kaku) dan tidak terlalu rentan terhadap benturan
sehingga dapat dibuat kemasan yang mempelihatkan isinya, dan tidak perlu
menggunakan material yang terlalu keras dan tebal.

- Agar calon pembeli dapat melihat karya kerajinan limbah tanpa perlu
membuka kemasannya, dapat digunakan model ‘jendela’ atau untuk produk
tertentu cukup dengan memberikan gantungan untuk kemudahan bawa,
keterangan merek, dan cara perawatan tanpa perlu menutup keseluruhan
produk.
Wirausaha di Bidang Kerajinan Limbah Tekstil
Limbah tekstil bisa diperoleh dari perusahaan garmen, konveksi, penjahit atau
bahkan dari pakaian atau sarung bantal atau tirai bekas yang sudah tidak dapat
digunakan sebagaimana fungsi sebelumnya.
Langkah-langkah dalam merancang sebuah wirausaha kerajinan limbah :
a. Mencari ide jenis produk limbah tekstil
b. Mempelajari jenis produk yang ingin dipasarkan
c. Membuat rencana bisnis
d. Memasarkan
e. Mendaftarkan dan mengurus surat izin usaha
f. Memiliki semangat juang yang tinggi (motivasi) dan komitmen yang tinggi
g. Mampu mengantisipasi berbagai risiko dan persaingan
Untuk menjadi seorang wirausaha, diperlukan kemampuan dengan ciri-ciri :
a. Percaya diri
b. Berorientasi tugas dan hasil

c. Keberanian mengambil risiko
d. Kepemimpinan
e. Berorientasi ke masa depan
f. Keorisinilan/kreativitas dan inovasi

Syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil :
a. Memiliki sikap mental yang positif
b. Memiliki keahlian di bidangnya
c. Mempunyai daya pikir yang kreatif
d. Rajin mencoba hal-hal yang baru
Contoh kewirausahaan kerajinan limbah tekstil:
a. Tomoi
Usaha aneka wadah dan tas dari bahan karung beras bekas
Didirikan : tahun 2004
Diprakarsal : Tiga sekawan (Diana Mochdie, Kristina DK, Monica Anas)
Produk yang paling diamati : bantal, tas laptop, tempat tisu, dan cover iPad.
b. Aksesoris Batik AARTI
Memanfaatkan motif Batik pada kain yang dijahit ulang, didesain ulang, diatas
beragam kain.
Didirikan : tahun 2008

Ide Bisnis : Agnes Budhisurya dan Arianti Pradjasaputra
Wirausaha juga mempertimbangkan sumber daya usaha dalam berwirausaha.
Pengertian sumber daya usaha dikenal dengan GM, yakni Man (Manusia), Money
(uang), Material (Bahan), Machine (peralatan), Method (Cara Kerja) dan Market
(pasar), dalam produksi tekstil.
Bisnis pengolahan limbah tekstil ini pun memerlukan sumber dana yang dapat
menjamin ketersediaan bahan baku, kesejahteraan sumber daya manusianya,
serta perawatan mesin yang digunakan dalam usaha.

Membuat Produk Kerajinan Limbah Tekstil
 Kerajinan Limbah Tekstil Khas Daerah
1. Mencari ide
o Perhatikan daerah sekitar tempat tinggalmu dan sekolahmu, apakah ada
industry garmen , konveksi, atau penjahit?
o Perhatikan jenis limbah industri tekstil apa yang dihasilkan
o Perhatikan pada hal-hal lain yang khas daerahmu, seperti busana daerah, flora
dan fauna khas, makanan khas, dan lain-lain yang dapat dijadikan inspirasi
estetika
o Perhatikan produk-produk yang dibutuhkan oleh konsumen saat ini
2. Membuat Gambar / Sketsa

Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variassi produk, satu
produk yang memiliki fungsi sama namun dengan bentuk yang berbeda, produk

dengan bentuk sama dengan warna dan motif yang berbeda. Upayakan selalu
berpikir untuk membuat karya yang berbeda dengan temanmu. Berpikir untuk
menjadi berbeda akan mendorong munculnya kreativitas.
3. Pilih Ide Terbaik
Setelah menghasilkan banyak ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai
pertimbangan ide mana yang paling baik, menyenangkan, dan memungkinkan
untuk dibuat.
4. Perencanaan Produksi
Tuliskan bahan dan alat yang dibutuhkan. Tuliskan prosedur dan langkah-langkah
kerja secara jelas dan detail.
5. Pembuatan Kerajinan
Mempersiapkan bahan ilmiah yang akan digunakan baik dengan
mengelompokkan berdasarkan jenis, ukuran, dan nuansa warna. Bila diperlukan,
limbah tersebut juga dapat dibersihkan terlebih dahulu. Persiapkan pula tempat
kerja dan peralatan yang akan digunakan. Tahap selanjutnya adalah pengerjaan.
Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat
sebelumnya, dapat membuat lebih dari satu produk sesuai dengan ide dan
kreatifitas.
6. Presentasi
Presentasikan produk kerajinan limbah yang sudah dibuat kepada teman dan
gurumu, dengan memaparkan proses dan pengalaman membuat kerajinan
limbah tekstil. Bandingkan pengalamanmu dengan pengalaman temanmu, dan
diskusikan. Kamu selalu dapat belajar dari pengalaman orang lain untuk
menghasilkan karya berikutnya yang lebih baik