Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga Lingkungan

Jawa – Indonesia. Pak Kamsir berasal dari Blitar dan Ibu Kamsir asli Rungkut Surabaya. 8. Agama. Seisi keluarga menganut agama Islam. Tidak ada keyakinan yang berdampak buruh pada status kesehatan. 9. Status Sosial Ekonomi Keluarga. Penghasilan keluarga perbulan Rp. 500.000,- yang diperoleh dari hasil kerja Pak Kamsir jika kondisinya sehat, usaha Bu Kamsir membutat krupuk dan 4 buah kamar dikostkan. Pak Kamsir dan Ibu mengatakan dari penghasilan yang ada cukup unuk biaya makan, minum, berobat dan beli pakaian serta biaya sekolah anak. 10. Aktifitas Rekreasi Keluarga.  Anak-naka kadang memancing, bermain dan berkunjung ke rumah teman, mendengar radio dan menonton TV bersama Pak Kamsir dan Ibu.  Sesekali keluarga mengunjungi sanak famili Pak Kamsir di Blitar atau bersendagurau dengan penghuni kost.

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja. 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Anak I berusia 18 tahun dan sedang sekolah. Bapak dan Ibu Kamsir mengatakan komunikasi dengan anak-anaknya bersifat terbuka dan masing- masing anak tahu akan tugas dan kewajibannya. 3. Riwayat keluarga inti : Bapak dan Ibu Kamsir mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan tertentu. Hanya pada usia mudanya pak Kamsir pernah menderita penyakit batu ginjal yang sedianya akan dioperasi dokter, tetapi akhirnya hancur sendiri tanpa operasi. Mengenai anak-anak dikatakan tidak pernah menderita penyakit berat tertentu, kecuali demam, batuk pilek biasa. Saat ini pak Kamsir sedang menderita penyakit “BRONCHITIS KRONIS” berdasarkan diagnosa dokter puskesmas Gunung Anyar sejak lebih dari 2 tahun lalu. 4. Riwayat keluarga sebelumnya : Pak Kamsir mempunyai saudara 5 orang dan Pak Kamsir anak bungsu ke enam. Ke empat saudaranya masih hidup kecuali anak ke lima sudah meninggal dengan riwayat sakit yang tidak diketahui persis. Ibu Kamsir mempunyai saudara 4 orang denan Ibu Kamsir sebagai anak bungsu ke lima. Anak sulung sudah meninggal dengan riwayat sakit yang juga tidak diketahui persis.

III. Lingkungan

1. Karakteristik rumah : Luas rumah 48 m 2 dengan panjang 12 m dan lebar 4 m. terdiri dari 2 kamar tidur, satu kamar mushola, satu WC, satu kamar mandi, tanpa gudang, satu biuah dapur dan satu ruang tamu. Tipe rumah permanent. Jendela rumah terdapat diruang tamu dengan posisi menghadap ke timur, satu buah diruang tengah menghadap ke utara, satu buah dimushola dan di kamar tidur masing-masing satu buah. Secara umum sistem ventilasi di kamar tidur dan ruang tengah sangat kurang. Barang-barang diletakkan dilorongruang tengah dan di ruang belakang depan dapur dan mushola. Tidak mempunayi septi tank. WC permanent dibuat saluran pembuangan langsung ke kali kecil di belakang rumah. Sumebr air minum dari PAM yang dibeli secara ecertan tidak berupa pipa permanent. Sumber air bersih untuk memcuci digunakan sumur. Kebiasaan memasak menggunakan kayu bakar sehingga banyak asap dalam rumah keluar rumah. Lantai rumah terbuat dari tegel dengan kebiasaan keluarga keluar masuk rumah tanpa melepaskan alas kaki sehingga kesanya banya debutanah. Denah Rumah : D RT KK KK KK KK M KT II KT I Keterangan : RT = Ruang Tamu KT = Kamar Tidur M = Mushola D = Dapur KK = Kamar Kost. 2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Keluarga pak Kamsir bertetangga dengan satu keluarga Polisi dan lainnya wiraswasta. Semua tetangga beragama Islam dari suku jawa asli yang taat beribadah kebiasaan kerja bakti dilakukan bersama sebulan sekali. Hubungan dengan tetangga dilakukan sepanjang tegur sapa biasa. Kunjung mengunjung dilakukan bila hari raya Agama. 3. Mobilitas geografis keluarga : Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal. Bapak dan Ibu Kamsir kebanyakan berada di rumah selama Pak Kamsir masih sakit. Ibu Kamsir setiap dua hari sekali pergi kewarung-warung di dekat rumah untuk menitip kerupuk. Anak-anak aktif ke sekolah pada siang hari. 4. Perkumpulan keluaraga dan interaksi dengan masyarakat : Keluarga Pak Kamsir aktif dalam perkumpulan Tahlilan bagi Bapak dan Ibu. Sedangkan anak-anak aktif kegiatan ngaji dan remaja masjid dan sebagai anggota pondok pesantren. 5. Sistem pendukung keluarga : Ibu Kamsir dan keempat anaknya sehat-sehat saja. u Kamsir dan keempat anaknya sehat-sehat saja. Selama ini yang aktif merawat Pak Kamsir hanya ibu kamsir sendiri. Pak Kamsir dan ibu mengatakan tidak punya tabungan khusus hari tua atau untuk membiayai kesehatan. Jarak rumah degan fasilitas kesehatan terdekat yaitu Puskesmas ± 500 m. Adanya kegiatan jimpitan kelompok yang bisa dipakai untuk biaya kesehatan. Selain itu Pak Kamsir mengatakan untuk biaya pengobatannya kadang-kadang dibantu oleh saudara-saudara ibu Kamsir termasuk memberikan dorongan agar mencari pengobatan secara teratur. Saat ini Pak Kamsir lebih memilih pada Tabib secara alternatif.

IV. Struktur Keluarga