Struktur Keluarga Pengkajian Keluarga I. Data Umum :

beribadah kebiasaan kerja bakti dilakukan bersama sebulan sekali. Hubungan dengan tetangga dilakukan sepanjang tegur sapa biasa. Kunjung mengunjung dilakukan bila hari raya Agama. 3. Mobilitas geografis keluarga : Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal. Bapak dan Ibu Kamsir kebanyakan berada di rumah selama Pak Kamsir masih sakit. Ibu Kamsir setiap dua hari sekali pergi kewarung-warung di dekat rumah untuk menitip kerupuk. Anak-anak aktif ke sekolah pada siang hari. 4. Perkumpulan keluaraga dan interaksi dengan masyarakat : Keluarga Pak Kamsir aktif dalam perkumpulan Tahlilan bagi Bapak dan Ibu. Sedangkan anak-anak aktif kegiatan ngaji dan remaja masjid dan sebagai anggota pondok pesantren. 5. Sistem pendukung keluarga : Ibu Kamsir dan keempat anaknya sehat-sehat saja. u Kamsir dan keempat anaknya sehat-sehat saja. Selama ini yang aktif merawat Pak Kamsir hanya ibu kamsir sendiri. Pak Kamsir dan ibu mengatakan tidak punya tabungan khusus hari tua atau untuk membiayai kesehatan. Jarak rumah degan fasilitas kesehatan terdekat yaitu Puskesmas ± 500 m. Adanya kegiatan jimpitan kelompok yang bisa dipakai untuk biaya kesehatan. Selain itu Pak Kamsir mengatakan untuk biaya pengobatannya kadang-kadang dibantu oleh saudara-saudara ibu Kamsir termasuk memberikan dorongan agar mencari pengobatan secara teratur. Saat ini Pak Kamsir lebih memilih pada Tabib secara alternatif.

IV. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga : Pak Kamsir dan Ibu mengatakan komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka. Menurut Pak Kamsir, kadang-kadang menegur dengan keras kepada anak-anaknya yang melalaikan tugas-tugas sekolah atau terlambat pulang makan kalau bertandang ke rumah teman. 2. Struktur Peran Keluarga : Pak Kamsir mengatakan dirinya sudah tua dan sakit-sakitan. Oleh karena itu tidak mempunyai peran khusus untuk merubah perilaku orang lain di masyarakat. Kecuali terhadap anak-anak yang sering diingatkan untuk menjaga pergaulan yang baik agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang merusak citra keluarga. 3. Struktur Peran formal dan informal : Pak Kamsir hanya sebagai anggota Takmir Masjid sedangkan ibu Kamsir sebagai anggota organisasi Fatayat. 4. Nilai dan Norma Keluarga : Keluarga memandang sakit disebabkan oleh penyakit, bukan karena faktor magis dan lainnya. Menurut pak Kamsir hal magis memang ada tetapi tidak terlalu diperhitungkannya karena selama ini keluarganya tidak pernah menyusahkan orang lain. Menurut pak Kamsir, ... selama ini banyak orang beranggapan bahwa magis merupakan keadaan yang menakutkan sehingga kalau sakit lebih suka ke dukun terutama penyakit yang tak kunjung sembuh. Pada hal menurut paka Kamsir kita harus teguh pada keyakinan agama. Oleh karena itu keluarganya sering berobat ke sarana kesehatan bila sakit. Namun sakitnya pak Kamsir karena harus berobat rutin ke dokter dimana harga obat semakin mahal sehingga akhir-akhir ini lebih cenderung berobat ke Tabib dengan menggunakan pengobatan alternatif. Di samping itu menurut pak Kamsir dan ibu sebagaimanapandangan umum masyarakat disekitarnya bahwa obat yang diperoleh dari puskesmas sangat terbatassederhana sehingga sakit seperti pak Kamsir dianggap sulit sembuh walaupun awalnya sempat berobat beberapa kali ke puskesmas Gunung Anyar. Terhadap kebiasaan pak Kamsir yang kadang-kadang masih merokok, ibu Kamsir mengatakan saya serahkan pada keadaan bapak sendiri yang merasakannya. Kalau sering ditegur malah marah-marah. Menurut pak Kamsir sendiri mengatakan merokok hanya sesekali saja bukan setiap saat, itu buu tergantung pada kondisinya. Kadang-kadang berobat ke dokter praktek dengan berpindah-pindah.

V. Fungsi Keluarga