HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Yunistin Ndede 592 dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel.Variabel yang saling mempengaruhi disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk menguji keandalan dari persamaan regresi yang akan digunakan untuk menginterprestasikan pengaruh dari PAD dan DAK terhadap Alokasi Anggaran Belanja Modal Pemerintah Kota Manado. Analisis regresi pada dasarnya adalah studi ketergantungan variabel tak bebas dependen pada satu atau lebih variabel dengan maksud untuk menaksir rata-rata populasi atau rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui, dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda dengan variabel dependen Belanja Modal, sedangkan variabel Independennya ialah Pendapatan Asli Daerah PAD dan Dana Alokasi Khusus DAK.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian Hasil Uji Multikolinearitas menyatakan bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Hasil uji VIF juga menunjukkan bahwa salah satu variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari kedua variabel yaitu X 1 dan X 2 tidak terjadi Multikolinearitas. Demikian juga berdasarkan hasil uji Heterokedastisitas yang dilihat pada output SPSS yang dapat dikatakan tidak terjadi Heterokedastisitas dalam persamaan ini. Dari hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Data dari variabel PAD X 1 memiliki nilai signifikan 0,880. Karena nilai signifikan lebih besar dari 0,005 maka dengan ini dinyatakan normal. 2. Data dari variabel DAK X 2 memiliki nilai signifikan 0,734. Karena nilai signifikan lebih besar dari 0,005 maka dengan ini dinyatakan normal. 3. Data dari variabel Belanja Modal Y memiliki nilai signifikan 0,924. Karena nilai signifikan lebih besar dari 0,005 maka dengan ini dinyatakan normal. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ketiga variabel tersebut mempunyai data yang berdistribusi normal. Hasil analisis data untuk Hasil uji Autokorelasi diperoleh nilai DW sebesar 2,853. Apabila tingkat signifikansi α = 0,05 untuk n = 36 dan k = 1 maka nilai dU dan dL untuk pengujian Autokorelasi adalah dU = 1,36 dan dL = 0,70. Pengujian untuk Uji Autokorelasi Pengaruh PAD dan DAK terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal menunjukkan bahwa hasil Pengaruh PAD dan DAK memenuhi syarat asumsi klasik Uji Autokorelasi dU DW 4-dL 1,362,8532,3 maka dapat dikatakan bahwa Uji Autokorelasi berada di daerah ragu-ragu. Koefisien korelasi linear yang dimiliki oleh Pendapatan Asli Daerah X 1 PAD adalah sebesar 0,988 angka ini hampir mendekati satu 1, maka dapat dilihat bahwa PAD terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal memiliki hubungan linear sangat kuat. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh variabel X 2 DAK dimana angka yang memiliki DAK adalah sebesar 0,993 angka ini juga hampir mendekati satu 1 sehingga dapat dikatakan bahwa DAK terhadap Pelokasian Anggaran Belanja Modal memiliki hubungan linear sangat kuat. Demikian halnya hubungan yang dimiliki oleh variabel X 1 dan X 2 terhadap BM, dimana dari hasil analisis data yang diperoleh nilai koefisien korelasi masing-masing sebesar 0,988 dan 0,993. Angka korelasi yang Yunistin Ndede 593 dihasilkan menunjukkan angka positif + yang berarti bahwa hubungan dari variabel X 1 dan X 2 dengan variabel terikat BM Belanja Modal adalah searah. Tabel 1. Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .997 a .994 .991 .02422 2.853 a. Predictors: Constant, DAK, PAD b. Dependent Variable: Belanja Modal Sumber: Hasil Olah Data, 2016 Tabel diatas dapat diketahui bahwa besarnya nilai koefisien determinasi R squere adalah sebesar 0,994 atau sebesar 99,4. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh PAD X 1 dan DAK X 2 terhadap Alokasi Anggaran Belanja Modal Y adalah sebesar 99,4 sedangkan sisanya sebesar 0,6 dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. F hitung = 324,483 dan F tabel = 6,94 dan nilai signifikan = 0,000. Karena F hitung lebih besar dari F tabel dan tingkat signifikan sebesar 0,00 jauh lebih kecil dari tingkat signifikan sebesar 0,05. Dengan demikian secara simulasi data seluruh variabel independen PAD dan DAK secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Uji F Tabel 2. Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression .381 2 .190 324.483 .000 b Residual .002 4 .001 Total .383 6 a. Dependent Variable: Belanja Modal b. Predictors: Constant, DAK, PAD Sumber: Hasil Olah Data, 2016 Ha: β 1 ≠ β 2 0 artinya bahwa variabel Pendapatan Asli Daerah X 1 dan Dana Alokasi Khusus X 2 secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Y. Pemerintah Kota Manado telah menggunakan Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Khusus sebagai pendanaan vital untuk dialokasikan pada Anggaran Belanja Modal dalam pencapaian tujuan utama penyelenggaraan otonomi daerah yakni meningkatkan pelayanan publik dan memajukan perekonomian daerah. Uji t Sumber: Hasil Olah Data, 2016 Dari hasil Uji t perhitungan statistik menunjukkan bahwa variabel Pendapatan Asli Daerah PAD yang dimasukkan dalam model signifikan tidak mempengaruhi alokasi anggaran belanja daerah dan variabel Dana Alokasi Khusus DAK mempengaruhi alokasi anggaran belanja modal. Tabel Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 9.820 1.406 6.984 .002 PAD .203 .092 .391 2.211 .092 .049 20.479 DAK .510 .148 .611 3.452 .026 .049 20.479 a. Dependent Variable: Belanja Modal Yunistin Ndede 594 Variabel PAD menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,09 lebih besar dari tingkat signifikan 0,05 dan variabel DAK menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,02 lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05. Hasil estimasi model dapat ditulis dalam persamaan di bawah ini: Alokasi Anggaran Belanja Modal = 9,820 + 0,203PAD + 0,510DAK

4. PENUTUP

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

1 80 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Propinsi Riau

7 67 103

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengalokasian Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

3 30 131

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99