10
BAB III PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN
Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi
efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan
Gbr1 : suhu rata rata global
Dari grafik diatas menunjukan bahwa dalam kurun waktu antara 1860 – 200 telah terjadi peningkatan suhu mencapai 0.12 °
C .Hasl ini menunjukan dalam periode tersebut perlahan
namun pasti bumi kita telah mengalami pemanasan global.Hal ini dapat kita analisa bahwa pada tahun tersebut era industrialisasi yang sangat cepat berpengaruh atas emisi gas karbon yang
dihasilkan , sehingga kenaikan karbon dioksida sedikit demi sedikit terakumulasi dan akibatnya dapat kita rasakan sekarang.
Gbr 2: karbon dioksida di atmosfir
11 Peningkatan karbondioksida d CO
2
di atmosfir yang diukur di daerah Mauna Loa , Hawaii.pengukuran yang di lakukan tiap bulan . Kadar CO
2
cenderung meningkat di waktu musim dingin dikarenakan pada musim tersebut
,
tanaman dalam keadaan dorman atau istirahat.. Sehingga , kadsar karbon dioksida berada dalam keadaan tetap.
Kenyataan peningkatan tersebut dikarenakan dalam periode tersebut telah terjadi revolusi industri yakni pergantian dari tenaga manusia menjadi mesin.jika di tinjau kembali , penggunaan
mesin memang membantu kita . namun , disisi lain kita juga tahu bahwa penggunaan bahn bakar fosil sebagi sumber energi mesin tersebut menyebabkan hasil sampingan lain yakni emisi atau
buangan gas CO
2
akibat pembakaran yang tidak sempurna. Masalahnya , kiat cenderung terpaku pada penggunaan bahan bakar tersebut.
Gbr 3 : Perkiraan kenaikan suhu global Perkiraan yang kemudian muncul adalah , peningkatan suhu tiap daerah di bumi
cenderung berbeda.Hal ini di karenakan pengaruh oleh pengaruh suhu yang dihasilkan sinar matahari terhadap permukaan bumu berbeda satu dengan yang lain.Hal tersebut
dikarenakan perairan ataupun es cenderung menerima panas secara cepat dan melepaskan panas tersebut secara lambat , sedangkan daratan sendiri menyerap
panas secara lambat dan memantulkannya secara cepat., yang menagibatkan pencairan es di kutub bumi.Mencairnya es yang terbentuk sejak jaman es pun terus
berlangsung karena temperatur bumi mengalami perubahan i semenjak es u terbentuk, hal tersebut mengakibatkan permukaan laut pun terus mengalami kenaikan yang
dikenal dengan istilah sea level rise. Jika fenomena ini terjadi secara cepat , dapat
12 mengakibatkan terancamnya peradaban manusia.Data terkini dari NOAA dari
Pegunungan Rocky USA menunjukkan bahwa kadar CO2 meningkat secara signifikan. Konsentrasi polutan di Atmosfer bahkan mencapai rekor tertinggi sebesar 381 ppm, 100
ppm lebih tinggi selama sejuta tahun. Keberadaan CO2 berlebihan mengakibatkan panas matahari sulit untuk keluar dari atmosfer setelah mengalami pemantulan.
Akibatnya bumi semakin panas. Peningkatan kadar CO2 membuktikan bahwa bumi tengah mengalami pemanasan global.
Bukti pemanasan global lainnya adalah peningkatan suhu. Berdasarkan laporan IPCC, temperatur global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 0,18ºC selama seratus
terakhir. Tidak hanya itu, pencitraan satelit NASA dengan sensor AMSR-E Jepang menunjukkan pemanasan yang paling signifikan terjadi di wilayah Arktik pada 1978-
2003. Sejak November 1978, atmosfer Arktik telah mengalami peningkatan panas 7 kali lebih cepat daripada pemanasan di bumi bagian selatan. Peningkatan suhu ini
disebabkan oleh peningkatan kadar CO2. Es-es dan salju abadi mencair. Ini akibat dari peningkatan suhu bumi. Seperti yang
survey WWF 2006 yang melaporkan bahwa Himalaya cadangan air beku kedua di dunia telah mencair dengan laju 10-15mtahun sehingga menimbulkan banjir di daerah
aliran sungai Gangga, Indus, Mekong dan sungai lainnya. Selain itu, beberapa bagian gunung es di Antartika telah pecah selama dekade ini yaitu Betting Wilkins 1100 km²
dan Larsen B 13500 km². Bukti lainnya adalah kenaikkan permukaan air laut akibat mencairnya es-es di kutub.
Berdasarkan laporan IPCC, tinggi muka laut dunia meningkat 10-25 cm selama abad 20. Banyak pulau seperti P.Tegua dan P.Abenuea di Kiribati tenggelam pada tahun
1999. Penduduk yang tinggal di kepulauan Cantaret di Papua New Guinea, Shismaref di Alaska, dan Tuktoyaktuk di Kanada juga harus pindah karena pulau mereka
terancam tenggelam. Beberapa jenis species mengalami kepunahan dan muncul penyakit yang angka
kematiannya terus meningkat. Katak Atelopus sp misalnya, punah akibat infeksi fungi patogen Batrachocytrium dendrobatridis yang terus meningkat akibat peningkatan suhu
di sekitar pegunungan Amerika Selatan. Angka kematian akibat serangan panas heat stroke meningkat secara signifikan. Di Eropa, heat stroke telah menewaskan 25000
13 orang, 800 orang diantaranya berasal dari Inggris.
Gejala-gejala alam dan bukti ilmiah yang ada telah membuktikan bahwa pemanasan global tengah terjadi. Pemanasan global sudah seharusnya menjadi perhatian bagi
semua pihak untuk diselesaikan secara tuntas karena masalah ini menyangkut kehidupan manusia di masa mendatang.
IPA dan teknologi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan tidak hidup sedangkan
teknologi adalah hasil dari pengembangan ilmu yang dapat dengan mudah diaplikasikan. Perkembangan IPA dan teknologi dapat dirasakan dengan banyaknya
kemudahan manusia dalam melakukan aktivitasnya. Dalam hal industri misalnya, mereka dapat dengan cepat memproduksi. Namun, dampak dari industri adalah polusi
udara CO2, S, CO dll. Agar hal-hal tersebut dapat dihindari, IPA dan teknologi harus dipelajari dan dimanfaatkan lebih jauh. Ini penting demi terciptanya teknologi yang
ramah lingkungan sehingga kerusakan alam dapat diminimalisasi. Peningkatan kadar CO2 akibat banyaknya industri yang menggunakan bahan bakar
fosil. Hal tersebut telah melanggar etika lingkungan karena penggunaan bahan bakar fosil mengakibatkan kerusakan alam berupa pemanasan global. Etika lingkungan
merupakan petunjuk arah perilaku praktis manusia dalam mewujudkan moral lingkungan. Dengan etika lingkungan, diharapkan terwujud suatu pembangunan yang
melarutkan unsur-unsur lingkungan dalam prosesnya. Namun, hal tersebut masih sulit diterapkan mengingat masih sedikitnya ketersediaan teknologi yang menguntungkan
secara ekonomi maupun ekologi. Bumi sebagai tempat kehidupan merupakan tempat bagi makhluk hidup untuk
melangsungkan kehidupan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam di dalamnya. Gejala-gejala alam yang menunjukkan adanya pemanasan global
menunjukan bahwa bumi bukan lagi sebagai tempat yang aman untuk hidup. Hal ini terbukti dari beberapa pulau kecil sebagai tempat tinggal manusia tenggelam akibat
naiknya permukaan air laut. Lapisan litosfer mulai tertutup oleh air dan lapisan hidrosfer semkin meluas. Akibatnya, manusia akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan pangan, tempat tinggal dan kebutuhan lainnya.
14 Terkait dengan sistem manajemen lingkungan, gejala-gejala alam yang tidak biasa
tersebut membuktikan bahwa selama ini manusia mengabaikan sistem tersebut. Sistem
B. PENANGAN MASALAH