POTENSI PEMBANGUNAN KEHUTANAN VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KEHUTANAN

terhadap para pelanggar pemanfaatan sumber daya hutan baik yang berupa institusi maupun perorarangan. Illegal logging, illegal trade SDAH dan pembakaran hutan untuk pembukaan lahan kegiatan non kehutanan selama ini merupakan pelanggaran yang sulit diatasi. Pelanggaran seperti ini akan berpotensi menguras kemampuan pulih sumber daya alam hutan, mengurangi daya saing industri kehutanan di masa depan, meningkatkan konflik social masyarakat sekitar hutan, mempersulit pengentasan kemiskinan sekitar hutan dan memberikan gambaran yang buruk tentang citra Indonesia di tataran global. Keadaan seperti ini mendorong pemerintah untuk terus menerapkan berbagai cara preventive dan represive dalam menegakan hukum terhadap pelanggar pemanfaatan sumber daya hutan. c. Peningkatan kesadaran masyarakat Berbagai jenis pelanggaran di bidang kehutanan sebagian disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan perlunya memelihara dan memanfaatkan sumber daya hutan serta ekosistemnya secara lestari. Isu yang mendasar di sektor kehutanan selama ini sangat terkait dengan aktivitas illegal logging dan illegal trade SDAH dan apabila tidak ditangani secara serius akan terus menggangu upaya pemerintah dalam membangun Indonesia yang damai, sejahtera dan mandiri. d. Ketataprajaan yang baik Good governace Kepemerintahan di sektor kehutanan dimasa mendatang dituntut untuk menerapkan prinsip terbuka, partisipatif, akuntabilitas dan konsisten dalam menentukan kebijakan. Sejauh ini prinsip tersebut belum benar- benar dilaksanakan oleh segenap jajaran tugas Departemen Kehutanan.

D. POTENSI PEMBANGUNAN KEHUTANAN

Dalam melaksanakan pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kehutanan, seluruh potensi pembangunan di sektor ini akan dimanfaatkan, dikelola, dan diberdayakan secara tepat sehingga benar-benar dapat dipergunakan untuk mencapai misi yang ditetapkan undang-undang dalam membangun kehutanan Indonesia. Potensi pembangunan tersebut adalah sbb: 1. Eksistensi Departemen Kehutanan sebagai penyelenggara pengelolaan hutan lestari dengan kelembagaannya yang berada di seluruh wilayah Indonesia. 2. Komitment sektor ini dalam membangun kehutanan Indonesia. 3. Sumberdaya hutan Indonesia yang sangat beragam, tersebar dalam jumlah yang sangat luas dan masih tersedia dalam jumlah yang relatif besar. 4. Hasil-hasil pembangunan kehutanan yang selama ini telah dilaksanakan dapat dijadikan modal pembangunan selanjutnya. 5. Sumber daya manusia kehutanan yang tersedia di sektor kehutanan yang selama ini di jadikan andalan dalam membangun kehutanan Indonesia. 6. Dukungan dari dunia global terhadap pembangunan kehutanan Indonesia.

E. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KEHUTANAN

Sesuai dengan UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan pasal 3, kondisi hutan dan kehutanan Indonesia serta persetujuan DPR-RI periode 2004-2009, visi pembangunan kehutanan ditetapkan sebagai berikut : Terwujudnya Penyelenggaraan Kehutanan untuk Menjamin Kelestarian Hutan dan Peningkatan Kemakmuran Rakyat Misi pembangunan kehutanan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang No. 41 tahun 1999 adalah sbb: 1. Menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional. 2. Mengoptimalkan aneka fungsi hutan dan ekosistem perairan yang meliputi fungsi konservasi, lindung dan produksi kayu, non kayu dan jasa lingkungan untuk mencapai manfaat lingkungan sosial, budaya dan ekonomi yang seimbang dan lestari. 3. Meningkatkan daya dukung Daerah Aliran Sungai DAS 4. Mendorong peran serta masyarakat. 5. Menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan. 6. Memantapkan koordinasi antara pusat dan daerah.

F. ARAH PEMBANGUNAN KEHUTANAN JANGKA PANJANG