6
BAB I PENDAHULUAN
A. SERTIFIKASI DAN RE-SERTIFIKASI
Sertifikat Kompetensi mutlak dibutuhkan oleh setiap Apoteker. Untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi, seorang Apoteker harus melakukan satu tahapan yang disebut Sertifikasi
Kompetensi Profesi Apoteker. Sertifikasi Kompetensi Profesi Apoteker adalah serangkaian proses sistematis yang dilakukan oleh Organisasi Profesi IAI untuk menyatakan bahwa
seorang Apoteker dinilai telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Apoteker Indonesia SKAI. Sertifikasi Kompetensi bagi Apoteker pada dasarnya hanya
dilakukan satu kali. Uji Kompetensi Apoteker Indonesia UKAI merupakan satu-satunya instrumen dalam penatalaksanaan Sertifikasi Kompetensi. Uji Kompetensi Apoteker
Indonesia dilakukan melalui Computer Based Test CBT dan Objective Structure Clinical
Examination OSCE. Apoteker lama yang belum memiliki sertifikat kompetensi dapat memperoleh sertifikat kompetensi melalui uji
Objective Structure Clinical Examination OSCE. Setelah dinyatakan Lulus Uji Kompetensi, Apoteker akan memperoleh pengakuan
kompetensi dalam bentuk Sertifikat Kompetensi Apoteker. Setelah memperoleh Sertifikat seorang Apoteker selanjutnya berhak mengajukan
permohonan ke Komite Farmasi Nasional KFN guna memperoleh Surat Tanda Registrasi Apoteker STRA.
Sertifikat Kompetensi berlaku selama 5 lima tahun. Setelah masa tersebut Sertifikat dapat diperbarui kembali. Perbaruan atas Sertifikat Kompetensi yang telah habis masa berlakunya
dilakukan melalui uji ulang kompetensi yang disebut Mekanisme Re-Sertifikasi. Re-Sertifikasi Sertifikasi Ulang adalah proses pengakuan ulang atas kemampuan seorang
apoteker yang dilakukan oleh Organisasi Profesi IAI setelah memenuhi sejumlah persyaratan dalam Program Pengembangan Pendidikan Apoteker Berkelanjutan P2AB.
P2AB dilakukan melalui mekanisme pembobotan Satuan Kredit Partisipasi SKP berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Re-Sertifikasi sesungguhnya merupakan instrumen untuk mengukur dan mempertanggung- jawabkan pelaksanaan kinerja kompetensi selama waktu tertentu 5 tahun sekaligus
sebagai suatu upaya pendorong untuk menjamin bahwa Apoteker tetap layak menjalankan praktik kefarmasian sesuai ketentuan yang berlaku dalam Naskah Standar Kompetensi,
Standar Praktik Profesi dan Etika Profesi.
7
B. DASAR HUKUM