TERDAPAT DALAM KITAB PERJANJIAN
83
mengajar tentang Yahweh, jika Yeshua berdoa menyebut Bapa, hal itu karena sebagai orang Yahudi, sama dengan
orang Yahudi yang lainnya yaitu menyebut Bapa sorgawinya dengan sebutan Bapa, karena Yahweh menganggap orang
Yahudi sebagai bangsa pilihanNya dan sebagai anakNya 2 Samuel 7: 14, 1 Tawarikh 17: 13, 1 Tawarikh 22: 10, 28: 6,
Mazmur 68: 6 dll dan hal itu karena untuk menunjukkan keakraban antara Anak dengan Bapa Mazmur 103: 13,
YeshayahuYesaya 63: 15-16. namun Yeshua tahu siapa Yahweh karena Yeshua dengan Yahweh itu satu seperti kata
firmanNya sendiri dalam Kitab YokhananYohanes 10: 30 yang dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut :
wnx na d x a ba h w yna
Yang jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut : Ani Wehaav ekhad anakhnu yang artinya : Aku dan Bapa itu
Satu . Perhatikan kata Ekhad yang mengandung arti satu, yaitu untuk
menyatakan Kemaha-hadiranNya sebagai Pribadi yang omny presence dan ini merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisah-
pisahkan antara Yeshua dan Yahweh.
Yeshua pernah mengatakan firmanNya tentang satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan ini di dalam Kitab
YokhananYohanes15: 23 yang berbunyi: Barang siapa membenci Aku, ia membenci juga BapaKu.
Dari ayat ini tentu saja akan dapat diartikan sebaliknya yaitu: Siapa membenci BapaKu, ia membenci Aku juga. Jadi
mengerikan sekali jika orang-orang yang percaya kepada Yeshua sebagai Tuhan dan juru selamat secara pribadi, namun
membenci Yahweh, sudah barang tentu sama saja dengan membenci Yeshua. Hal itu terjadi karena umat Kristen
khususnya di Indonesia tidak mengenal nama Bapa Sorgawinya sendiri, yaitu Tuhan Sang Pencipta yang menjelma menjadi
Yeshua, sebab yang ada dalam pikirannya bahwa Yeshua itu jelmaan dari Allah. Sangat ironis dan mengerikan sekali.
Bahkan ada yang berargumentasi bahwa Yang penting adalah Yeshua . Memang statement demikian tidak salah,
namun bagaimana kalau di dalam Kitab Suci berbahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia yang saat dibaca
ditemukan adanya nama sesembahan lain yang bukan
84
sesembahannya Bapa Avraham, Yitskhaq dan Ya aqov dan yang mengutus Moshe, apakah setiap menemukan nama
sesembahan lain tersebut langsung diubah menjadi Yeshua atau tidak dibaca sama sekali atau berkata kepada Tuhan
bahwa yang penting kan isi hati saya mengatakan bahwa Allah itu ya Yeshua, padahal sudah diterangkan bahwa Allah adalah
nama pribadi atau personal name yang memang berbeda pribadi dengan Yeshua.
Dan bukankah selama ini orang Kristen justru telah menjadikan Allah sebagai sebutan, bukan nama diri karena
sudah dianggap sebagai bahasa Indonesia. Padahal kriteria sebagai bahasa Indonesia tidak memenuhi syarat dan hal ini
sudah dijelaskan pada bab 5.
Allah adalah sesembahannya umat Islam dan pra Islam yang harus dihargai untuk tidak dipaksakan menjadi
sesembahannya Avraham, Yitskhaq dan Ya aqov, itu namanya pemaksaan kehendak pribadi dan tidak sesuai dengan
kebenaran firman Tuhan itu sendiri.
Karena Yeshua dan Yahweh itu satu dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan, maka sudah
barang tentu Yeshua juga tidak menghendaki murid-muridNya tidak mengetahui siapa Nama BapaNya, karena itu maka dalam
setiap kesempatan mengajar di bait suci, Yeshua mengutip dan membaca firman dari kitab Perjanjian Lama yang mengandung
nama Yahweh. Misalkan seperti dalam Kitab LuqasLukas 4: 16- 21, Yeshua membaca Kitab Suci dari Kitab YeshayahuYesaya
61: 1-2 yang dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut :
yt a h wh y x v m [ y yl [ h wh y ynda x W r
bl -yr Bv nl v bt l ynx l v
o
ywn[ r f Bl
o
yr W s a l w r wr D
o
yW bv l a r q l
o
wyw h wh yl wc r -t nv a r q l x W q -x q P
o
x nl r pa t x T W nyh l a l
o
qn
o
yl ba -l K
85
Yang bunyinya :1. Ruakh Adonai YAHWEH alay, yaan mashakh YAHWEH oti, levasher anawim selakhani lakhavosh,
Lenish be rey-lev, liq ro lish vuyim der or wela asurim phe qakh- qoakh, 2. Liq ro she nat-ratson laYAHWEH we yom naqam le
Eloheinu le nakhem kal-a velim dimana artinya : Roh Tuhan YAHWEH ada padaKu oleh sebab YAHWEH telah mengurapi
Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan dan penglihatan bagi orang-orang buta untuk membebaskan orang-orang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat YAHWEH.
Yesus berulang kali mengutip Kitab Perjanjian Lama yang mengacu kepada nama Yahweh, seperti :
MattithyahuMatius 21: 42 mengutip Mazmur 118: 22
MattithyahuMatius 22: 37 mengutip Ulangan 6: 5
MattithyahuMatius 22: 44 mengutip Mazmur 110: 1
MattithyahuMatius 23: 39 mengutip Mazmur 118: 26
MarqosMarkus 7:
6 mengutip YeshayahuYesaya 29:
13 LuqasLukas 20: 37
mengutip Keluaran 3: 4 - 6. Memang jika membaca Alkitab terjemahan bahasa
Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, tidak akan diketemukan nama Yahweh, sebab nama Yahweh telah diubah
dan diganti menjadi Tuhan. Namun sebagai diri Yahweh sendiri yang menjadi
manusia, Yeshua juga memberitahu dan mengajar nama YAHWEH coba baca Kitab Yokhanan 17: 6 menyatakan NAMA
MU dan baca Yokhanan 17: 26 memberitahukan NAMA MU dan Aku AKAN MEMBERITAHUKANNYA.
Ada yang berpendapat bahwa saat Tuhan Yeshua berdoa memang belum waktunya menyatakan nama Bapa
Yahweh dengan jelas saat itu, karena kapasitasnya sebagai manusia orang Yahudi tadi, namun pada akhirnya Yeshua juga
berterus terang memberitakan Nama BapaNya kepada murid- muridNya sebagaimana yang tertulis dalam Kitab
YokhananYohanes 16: 25 yang berbunyi sebagai berikut :
Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan,
tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. Jadi
86
pernyataan yang mengatakan bahwa Tuhan Yeshua tidak pernah menyebut Nama Bapa tidak punya dasar sama sekali.
Dasarnya hanya satu, yaitu agar nama Allah tetap bisa dipakai. Nama YAHWEH tentu saja ada dalam Kitab Perjanjian
Baru. Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru yang ditulis mula-mula dalam Bahasa Ibrani Aram yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris oleh Dr. James Trimm selama 10 tahun yaitu The Hebraic Root Version New Testament terdapat 210 X nama
Yahweh tertulis dan tersebar di seluruh Perjanjian Baru.
Untuk membuktikan bahwa nama Yahweh ada dan terdapat di dalam Kitab Perjanjian Baru terdapat dalam Kitab
Wahyu 19: 1 dikatakan sebagai berikut : Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan
besar orang banyak di sorga, katanya : HaleluYah Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Tuhan kita.
Dalam ayat tersebut terdapat kata HaleluYah yang artinya Pujilah Yah yang kependekan dari Yahweh.
24
Pujilah Yahweh muncul 24 kali dalam Mazmur. Dan untuk Perjanjian Baru dapat dibaca pada Wahyu 19: 1, 3, 4, 6.
24
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, jilid 1 A – L oleh Yayasan Komunikasi Bina KasihOMF halaman 359
87