115
tetapi tidak menghendaki perubahan secara radikal agar gereja di bawah kepemimpinannya tidak sampai terjadi kericuhan,
biasanya dilakukan dengan cara lagu-lagu pujian yang dinyanyikan untuk kidung jemaat atau memuji Tuhan dicari yang
tidak ada kata Allah, demikian pula saat berkhotbah, dicari ayat- ayat firman Tuhan yang tidak ada Allah dan tidak ada Yahweh,
sehingga jemaat tidak goncang dan lambat laun jemaat akan merasa kalau ada sesuatu sedang terjadi di dalam gerejanya
sehingga diharapkan akan bertanya kepada gembalanya dan gembalanya pasti sudah siap untuk ditanya oleh jemaatnya.
Dibiarkannya hal itu terjadi dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan situasi dan kondisi yang telah ditentukan oleh
gembalanya, dan setelah dirasa mantap baru disosialisasikan secara terbuka kepada jemaat.
4. Tidak berani mengubah
Di antara beberapa sikap dari pemimpin rohani tersebut di atas, hal ini yang paling banyak terjadi di dalam gereja-gereja
Tuhan, sebab dengan mengubah, berarti hilanglah piring nasi pendeta karena dikhawatirkan akan ada banyak jemaatnya yang
pindah ke gereja lain, jemaat yang tidak memahami akan mempengaruhi yang lain sehingga dikhawatirkan jemaat habis,
takut dipecat Sinode, dianggap belum lazim, takut dianggap sesat, takut dikucilkan, tentu saja pemimpin rohaninya
menentang, walaupun ada juga yang pemimpin rohaninya tidak menentang, tetapi sikap inilah yang berbahaya di hadapan
Tuhan, sudah tahu kebenaran tetapi tidak berani menyampaikan. Ungkapan yang seringkali dilontarkan adalah
Kita perlu hikmat Tuhan , Tunggu waktu Tuhan , Kalau PGI, PII, DPI dan Organisasi-organisasi gereja tertentu sudah setuju,
baru kita ikuti . Untuk pemimpin rohani seperti ini, harap dicermati ayat-
ayat berikut : Mal akiMaleakhi 2: 1-2, Wahyu 21: 8.
5. Langsung mengubah
Di antara beberapa sikap pemimpin rohani dalam menyikapi kebenaran ini, ada pemimpin-pemimpin yang radikal,
116
yang tidak mau kompromi terhadap sesuatu yang dirasa salah. Biasanya dasar dari pemimpin radikal seperti ini karena
langsung mendalami dan mempelajari masalah ini dengan serius namun dengan hati terbuka dan telah mengetahui bahwa
di dalam bahasa Ibrani memang tidak pernah ada terdapat satu pun kata Allah, dan menyadari bahwa nama tidak bisa
diterjemahkan, dan dasar yang lain adalah karena lebih takut kepada Tuhan dari pada takut kepada manusia, sehingga yang
keluar dari ucapannya seperti ayat berikut ini :
wyh l a
o
v B v ya W k l y
o
yM[ h -l K yK d [ w
o
l w[ l W nyh l a h wh y-
o
v B l n W nx na w
Yang jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut : Ki kal- haamim yel ku ish beshem elohim wa anakhnu nelekh beshem
Yahweh eloheinu le olam wa ed. Yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan berbunyi : Sebab segala bangsa
berjalan masing-masing demi el nya, tetapi kami akan berjalan demi nama Yahweh Tuhan kami untuk selama-lamanya dan
seterusnya.
Perintah Yahweh
Menyebarkan nama Yahweh sebenarnya bukan karena
agar kelompok pengagung nama Yahweh semakin besar di Indonesia, melainkan karena ini merupakan suatu perintah dari
Yahweh sendiri The Great Commission bagi orang-orang yang sudah diselamatkan oleh darah Yeshua, agar namaNya dikenal
oleh semua bangsa.
Hal tersebut sesuai dengan firman Tuhan yang terdapat dalam Kitab Mazmur 105: 1 2 yang dalam bahasa Ibrani
sebagai berikut :
o
yM[ b W [ yd wh W
mv B W a r q h wh yl W
d wh W
x yv wl -W r Mz wl -W
r yv wyt wl yl [ wyt wa l pn-l k B
Yang jika dibaca akan berbunyi : Hodu laYahweh qir au bish mo hodiu ba ammim alilotaiw siru-lo zamru-lo sikhu b kal-