Uji Coba pembuatan Server Berbasis Open Source Di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Salah satu manfaat teknologi yang dirasakan sangat berpengaruh terhadap kegiatan di perkantoran umumnya pada sebuah perusahaan adalah dibutuhkannya dukungan aplikasi server yang memadai dan cepat untuk menghandle setiap kegiatan para pekerjanya (client) dalam sebuah jaringan di suatu perusahaan. Arus informasi yang terus berjalan pada suatu perusahaan tentunya menjadi sebuah hal yang lumrah dan penting, sehingga dukungan akanserver yang berkualitas dan mempunyai fungsionalitas yang dibutuhkan menjadi perhatian khusus bagi suatu perusahaan.

Dukungan server yang memadai merupakan hal yang menjadi salah satu perhatian di PDAM Tirta Pakuan untuk saat ini. Pengembangan dan penggunaan server di PDAM Tirta Pakuan sudah berjalan dengan sebagaimana mestinya fungsi sebuah server, akan tetapi PDAM Tirta Pakuan belum mempunyai pilihan penggunaan server yang lain selain pemilihan sistem operasi berbasis proprietary software, yang memang dapat bekerja sesuai kebutuhan namun harganya mahal dan penggunaannya di kalangan


(2)

Melihat pada keterangan diatas, diperlukan adanya sebuah pilihan untuk menciptakan server yang hemat biaya, namun kualitasnya tidak jauh dengan server berbasis proprietary software, dalam hal ini server berbasis open source dapat menjadi solusi andal akan kebutuhan tersebut. Namun, untuk mengetahui apakah server berbasis open source dapat mempunyai fungsionalitas yang dibutuhkan, maka tahap uji coba merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Dari uraian diatas, maka penulis menganggap perlu untuk melakukan uji coba mengembangkan konsep open source pada server lebih jauh pada perusahaan serta dapat memberikan alternatif dan perbandingan dari proprietary software yang sudah biasa dipakai perusahaan.

Berdasarkan analisa diatas, maka dalam pembuatan laporan ini penulis member judul laporan kerja praktek ini “UJI COBA PEMBUATAN

SERVER BERBASIS OPEN SOURCE DI PDAM TIRTA PAKUAN

KOTA BOGOR”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan, maka dapat disimpulkan suatu rumusan permasalahan. Adapun rumusan permasalahan tersebut sebagai berikut:


(3)

3

a. Bagaimana implementasi sistem operasi berbasis open source pada server

b. Bagaimana maintenance dan setting parameter pada server yang telah dibangun

1.3Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud pembuatan laporan ini tidak lain adalah untuk membangun, mengembangkan dan memberikan alternatif sebuah server berbasis open source pada PDAM Tirta Pakuan yang dapat menggantikan peran server yang telah ada sebelumnya dan dapat menunjang kegiatan perkantoran.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan penulis dalam uji coba pembuatan server berbasis open source

adalah:

 Mengetahui pembangunan jaringan yang di fasilitasi oleh server berbasis

open source

 Mengetahui management bandwidth koneksi keluar antar client

 Melakukan monitoring traffic para pegawai

Diharapkan dengan uji coba yang telah dilakukan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan agar dapat menunjang setiap kegiatan perkantoran yang berhubungan dengan jaringan komputer dan server.


(4)

1.4Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak terlalu melebar dan tidak terlalu sempit, masalah yang kan dibahas pada kerja praktek ini dibatasi pada:

 Uji coba dilakukan hanya menggunakan 2 perangkat komputer, yaitu host

dan client.

 Instalasi sistem operasi untuk server berbasis open source

 Instalasi modul-modul yang diperlukan untuk maintenance server

 Tidak semua sistem operasi yang akan digunakan, melainkan hanya satu sistem operasi yaitu sistem operasi Ubuntu Server 10.04 LTS

1.5Metode Penelitian

Dalam pelaksanaan pengumpulan data dan informasi guna menunjang persiapan sebelum melakukan uji coba, penulis menerapkan metode-metode sebagai berikut:

1. Metode Wawancara

Yaitu menanyakan langsung kepada pihak-pihak yang berkaitan dan berwenang dengan uji coba ini serta penyusunan laporan ini, misalnya dosen, karyawan, serta kepala bagian di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.

2. Metode Observasi

Yaitu dengan mengamati secara langsung cara kerja, alat dan sistem yang bekerja dan berjalan di perusahaan terkait. Dilanjutkan dengan proses


(5)

5

pencatatan, penyusunan, dan penyampaian data dan kebutuhan yang diperlukan dalam uji coba yang akan dilaksanakan.

3. Studi Kepustakaan

Yaitu pencarian data melalui media pustaka (buku) ataupun media internet yang berhubungan dengan uji coba yang akan dilakukan.

1.6Sistematika Penulisan

Sebelum melanjutkan ke bab selanjutnya, penulis ingin menjelaskan terlebih dahulu tentang sistematika penulisan laporan kerja praktek ini, dimana antara bab yang satu dengan yang lain disusun saling berkaitan satu sama lainnya. Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:


(6)

BAB I Pendahuluan

Berisi pembahasan masalah umum yang berhubungan dengan penyusunan laporan Kerja Praktek, yang meliputi latar belakang masalah,perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Berisi pembahasan mengenai tempat kerja praktek, yang meliputi sejarah instansi, logo instansi, badan hukum instansi, struktur organisasi, dan landasan teori.

BAB III Pembahasan

Berisi pembahasan tentang hal-hal yang dilakukan selama melaksanakan kerja praktek di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

BAB IV Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan berdasarkan uraian yang telah dibuat sebelumnya, serta saran untuk instansi terkait.


(7)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi

Kota Hujan merupakan sebutan yang tak asing lagi untuk kota Bogor yang memiliki curah hujan cukup tinggi. Meskipun demikian, kota ini dialiri oleh beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan kota. Maka boleh dikatakan secara umum aman dari banjir, serta tidak berpengaruh terhadap penyediaan air bersih. Dalam hal ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan kota Bogor adalah jantungnya.

Dalam sejarahnya, PDAM Kabupaten Bogor didirikan pada tanggal 14 April 1983 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor III/DPRD/Ps.012/III/1981 diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 05 Tahun 1991 Tentang Pembentukan PDAM Kabupaten Bogor.Ternyata PDAM Bogor masih merupakan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), yang dikelola sendiri, dan dimiliki oleh PEMDA.

PDAM Bogor sebagai perusahaan yang telah setia melayani kebutuhan air bersih kepada masyarakat kota Bogor selama 30 tahun ini, memiliki visi “Menjadi perusahaan terdepan di bidang pelayanan air minum”. Dengan visi


(8)

tersebut, pada tahun 2007 PDAM Tirta Pakuan memperoleh penghargaan Cipta Karya untuk penyelenggaraan air minum katagori Kota besar dari Departemen Pekerjaan Umum sebagai peringkat pertama. Selain itu hasil audit tahun buku 2005 dan 2006 menunjukkan kinerja PDAM Tirta Pakuan sesuai Kepmendagri nomor 47 tahun 1999, tentang pedoman kinerja PDAM masuk dalam katagori sehat. Dilihat dari hasil kepuasan pelanggan menunjukkan pelayanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dinilai baik oleh pelanggannya. Dengan semua pencapaian ini PDAM Tirta Pakuan sering dianggap sebagai PDAM Percontohan untuk dijadikan tempat studi banding bagi PDAM-PDAM lain.

Sementara misinya “Memberikan kepuasan pelayanan air minum secara berkesinambungan kepada masyarakat sesuai standar kesehatan yang ada dengan mempertimbangkan keterjangkauan masyarakat dan berperan sebagai penunjang otonomi daerah serta meningkatkan SDM secara maksimal.”

Sumber air minum PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor berasal dari 2 sumber utama, yaitu:

 Mata Air (saat ini hanya 30%)

1. Mata Air Kota Batu dengan kapasitas terpasang 70 L/det. 2. Mata air Bantar Kambing dengan kapasitas terpasang 170 L/det. 3. Mata air Tangkil dengan kapasitas terpasang 170 L/det.


(9)

9

 Sungai Cisadane

1. WTP Cipaku dengan kapasitas terpasang 240 L/det. 2. WTP Dekeng dengan kapasitas terpasang 400L/det.

Kehilangan air merupakan masalah utama di seluruh PDAM, begitu pula yang dialami PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Berbagai usaha, kajian, studi banding ke berbagai PDAM kota lain, dan pelatihan telah dilakukan secara rutin dan menyeluruh serta dari berbagai aspek teknis, operasional, administratif dan sosial. Para pelanggan PDAM Kabupaten Bogor tidak perlu khawatir dengan kualitas air yang diolah, sebab telah memenuhi standar kualias air bersih sesuai Peraturan Menkes RI No 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air bersih. Dan secara bertahap akan ditingkatkan sesuai standar peraturan Menkes No 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum.

Kondisi geografis merupakan salah satu kendala dalam pelayanan. Dengan kondisi para pelanggan yang tersebar luas dan terbatasnya persediaan air baku, sebagai penyebab utama, sehingga berpengaruh terhadap penyuplaian air kepada setiap pelanggan, terutama para pelanggan yang jaraknya jauh. Jadi, para pelanggan yang dipengaruhi kondisi geografis itu layanan airnya tidak bisa terlayani selama 24 jam.


(10)

Mulai Juni mendatang, PDAM Kabupaten Bogor berencana menaikkan tarif penjualan air. Kenaikan tarif tersebut menyesuaikan dengan kenaikkan harga BBM yang sangat mempengaruhi biaya produksi air. “Rencana ke depan dari perusahaan jasa pelayanan ini, adalah ingin selalu meningkatkan pelayanan PRIMA kepada khususnya pelanggan PDAM. Kita selalu mencari-cari terobosan/strategi baru, bagaimana memuaskan pelanggan, karena pelanggan saat ini terus berkembang, bahkan target tahun 2008 hingga 5000 pelanggan. Jadi, kita harus jeli bagaimana strategi pemasarannya, kepedulian terhadap pelanggan yang ada, sehingga kita ingin tetap bisa mempertahankan pelanggan yang ada,” ujar Ibu Anna Setiana,M.M., Direktur UmumPDAM Tirta Pakuan.

2.1.2 Logo Instansi


(11)

11

L

PDE

Gambar II.2 Logo LPDE

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Sejalan dengan perkembangan otonomi daerah yang pada pelaksanaannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka sebagai implementasi dari pembentukan peraturan tersebut, Pemerintah Daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan rumah tangganya menurut asas otonomi dan tugas pembantuan (medebewind), pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.


(12)

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description

Gambar II.3 Struktur Organisasi

PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor memiliki 9 divisi yang dibawahi oleh 3 Direktur yang berbeda. Diantara divisi-divisi tersebut, penulis ditempatkan pada divisi Litbang & PDE, tepatnya di Sub Bagian Perangkat Keras.

Litbang & PDE merupakan divisi yang di bawahi langsung oleh Direktur Utama, yang terdiri dari:


(13)

13

1. Administrasi dan Keuangan 2. Penelitan Teknologi

3. Perangkat Keras

4. Pengolahan Data dan Arsip

Beberapa layanan dan tujuan dari Litbang & PDE sendiri antara lain:

1. Pengembangan Aplikasi Guna Menunjang Pekerjaan Sehari-hari 2. Menghitung Biaya Bulanan Konsumen PDAM

3. Memfasilitasi Transfer Data Antar Divisi

4. Memfasilitasi Tiap Divisi Dengan Perangkat Lunak Maupun Perangkat Keras Lainnya

5. Mencatat Setiap Transaksi Konsumen PDAM Setiap Bulannya 6. Mengolah Data dan Arsip Perusahaan

7. Menggali dan Melakukan Uji Teknologi Baru Guna Menunjang Kebutuhan Perusahaan di Masa Yang Akan Datang

Pada saat kerja praktek berlangsung, penulis di bimbing dan di bawahi langsung oleh Kepala Sub Bagian Perangkat Keras. Adapun uraian tugas Kepa Sub Bagian Perangkat Keras, sebagai berikut:

1. Melaksanakan kegiatan perencanaan, pengembangan dan pemeliharaan fungsi jaringan dan perangkat keras.

2. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan bawahan ataupun pihak-pihak terkait lainnya dalam pengadaan komputer yang memadai.


(14)

3. Mengontrol pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian target.

4. Menyampaikan laporan perkembangan Sub Bagian Perangkat Keras kepada Kepala Bagian Litbang & PDE yang nantinya akan diteruskan kepada Direktur Utama.

2.2 Landasan Teori

Selama pelaksanaan kerja praktek di PDAM Tirta Pakuan, penulis menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama masa perkuliahan dan melalui media lain sebagai landasan teori uji coba pembuatan server berbasis

open source.

2.2.1 Pengertian Sekilas dan Konsep Dasar Open Source

Sumber terbuka (Inggris: open source) sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet. Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source

ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.


(15)

15

Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.

Pada intinya konsep sumber terbuka adalah membuka "kode sumber" dari sebuah perangkat lunak. Konsep ini terasa aneh pada awalnya dikarenakan kode sumber merupakan kunci dari sebuah perangkat lunak. Dengan diketahui logika yang ada di kode sumber, maka orang lain semestinya dapat membuat perangkat lunak yang sama fungsinya. Sumber terbuka hanya sebatas itu. Artinya, dia tidak harus gratis. Definisi sumber terbuka yang asli adalah seperti tertuang dalam OSD (Open Source Definition)/Definisi sumber terbuka.

2.2.2 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan


(16)

atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:

1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data

o Jaringan terpusat

Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer client

yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server

o Jaringan terdistribusi

Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan client membentuk sistem jaringan tertentu.

2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:

o Jaringan LAN

Merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.


(17)

17

o Jaringan MAN

Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.

o Jaringan WAN

Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringanPT. Telkom, PT. Indosat serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel dan masih banyak lagi.

3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.

o Jaringan Client-Server

Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer

client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer

server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.


(18)

o Jaringan Peer-to-peer

Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.

4. Berdasarkan media transmisi data

o Jaringan Berkabel (Wired Network)

Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

o Jaringan Nirkabel (WI-FI)

Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

2.2.3 Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan komputer adalah bentuk perancangan baik secara fisik maupun secara logik digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer.Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau


(19)

19

bagaimana sebuah jaringan didesain. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physicial topology) yang menunjukan posisi pesangan kabel dan topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media di akses oleh host ataupun client.

Berikut merupakan gambaran umum suatu topologi fisik yang umum digunakan dalam membangun sebuah jaringan.

Topologi Bus

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.

Kelebihan topologi bus adalah:

 Instalasi relatif lebih murah  Biaya yang murah

 Kerusakan pada satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya

Kelemahan topologi bus adalah:

 Jika kabel utama putus maka komunikasi akan terganggu.

 Jika kabel utama terlalu panjang maka pencarian gangguan akan menjadi lebih sulit.


(20)

 Jika banyak client yang mengirimkan pesan, memungkinkan terjadinya data collision dan penurunan kecepatan komunikasi.

Gambar II.4 Topologi Bus

Topologi Ring

Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan

concentrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.

Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data.

 Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya.

 Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan alamat yang ada pada


(21)

21

paket data dengan alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama maka data kiriman disalin.

 Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh

terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin akibat salah alamat). Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan bus hal ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap oleh “terminator”.

Kelemahan topologi ring adalah:

 Pemasangan terminal baru dapat menyebabkan gangguan terhadap jaringan, sehingga terminal baru terlebih dahulu harus mengenal dan dihubungkan dengan terminal yang lain.

 Kegagalan satu terminal akan memutuskan komunikasi ke semua terminal.


(22)

Topologi Star

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.

Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melakukan komunikasi melalui terminal pusat.

Kelebihan topologi star adalah:

 Pengelolaan yang mudah dikarenakan setiap komponen terhubung ke simpul pusat.

 Kegagalan satu komponen tidak berdampak terhadap komponen lain, maupun aktifitas jaringan.

Kekurangan tolopologi star adalah:

 Kegagalan pusat kontrol dapat memutuskan semua komunikasi.

 Penggunaan hub pada pusat kontrol dapat mempengaruhi kecepatan jaringan dikarenakan jumlah komputer yang makin semakin bertambah.


(23)

23

Gambar II.6 Topologi Star

Topologi Tree

Topologi pohon merupakan pengembangan dari topologi bus. Media transmisi menggunakan satu kabel yang bercabang, akan tetapi loop tidak tertutup.

Kelebihan topologi tree adalah:

 Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan setiap saat

Kelemahan topologi tree adalah:

 Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfingsi, maka kelompok lainnya yang berada di level bawah menjadi tidak berfungsi.


(24)

Gambar II.7 Topologi Tree

Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah teknologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan.

Gambar II.8 Topologi Mesh

2.2.4 Pengetahuan Dasar Server

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor


(25)

25

yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.

Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP

Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan-layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga.

Setiap layanan tersebut akan me-response terhadap request dari client. Sebagai contoh, client DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan server DHCP ; ketika sebuah client membutuhkan alamat IP, client akan memberikan perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri.

Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux. Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.


(26)

Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum adalah untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.


(27)

27

2.2.5 Konsep Dasar Instalasi Linux

Pada Linux, sistem penamaan drive sangat berbeda bila dibandingkan dengan Windows, apabila di Windows kita mengenal huruf (A,B,C,D), sedangkan jika di Linux yang ada adalah mount point, artinya setiap partisi

harddisk akan dikenali sbagai sebuah file yang berada di directory /dev misalnya : /dev/sda1, /dev/sda2 dst. dan agar file-file tersebut bisa terlihat isinya maka file-file tersebut harus di mount ke suatu folder, misalnya file

/dev/sda1 di mount ke /media/Data1, maka isi dari partisi harddisk dari /dev/sda1 akan terlihat di folder /media/Data1.

Hal ini berlaku juga di saat instalasi Linux, dalam instalasi Linux, anda tidak bisa memperlakukan seperti di Windows, anda tidak bisa meilih partisi hardisk kemudian menekan tombol next begitu saja, tapi anda harus menentukan mount point dari setiap partisi. Contoh:

 A memiliki sebuah harddisk baru, kemudian akan di install Linux, karena

harddisk A baru, maka belum ada partisi didalamnya. Linux akan membaca

harddisk satu file saja yakni /dev/sda. Kemudian saya mulai membuat partisi, di Linux untuk keperluan Desktop (bukan untuk server) partisi yang baik itu ada 3 partisi saja, yakni :

o/dev/sda1 o/dev/sda2 o/dev/sda3


(28)

Untuk /dev/sda1 mount ke / yang digunakan sebagai system Linux kita, besar partisi untuk system idealnya 5 GB bisa juga lebih tergantung kebutuhan, /dev/sda2 digunakan sebagai swap atau virtual memory, besar virtual memory

idealnya 2 kali dari RAM, dan sisanya, /dev/sda3 dimount ke /home yang nantinya digunakan sebagai data.

Jangan pernah memisahkan partisi berdasarkan tipe data, misalnya partisi untuk musik, data, gambar dll secara sendiri-sendiri, karena jika suatu saat partisi untuk musik penuh maka sebagian musik pasti akan masuk ke partisi data. Tapi jika anda menjadikan antara musik, gambar, film, ketikan dalam satu partisi (hanya dipisah folder) maka ukuran ruang akan menyesuaikan secara otomatis.


(29)

29

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Jadwal Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PDAM Tirta Pakuan yang beralamat di Jl. Siliwangi no 121 Kota Bogor.Adapun pelaksanaan kerja praktek dimulai pada tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan tanggal 30 Juli 2010.

3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan, yang antara lain :

1. Pembuatan surat permohonan kerja praktek ditujukan untuk PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.

2. Pengajuan permohonan kerja praktek ke PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang beralamatkan di Jl. Siliwangi no 121 Kota Bogor.

3. Pengambilan surat keterangan Kerja Praktek dan pengiriman surat balasan permohonan kerja praktek.

4. Pelaksanaan kerja praktek.

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan untuk mengetahui permasalahan yang ada di dalam pelaksanaan kegiatan harian PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang layak untuk diangkat


(30)

menjadi topik dalam kegiatan kerja praktek ini. Adapun tahapan yang dilakukan antara lain, yaitu :

a. Pengumpulan data yang dibagi ke dalam 3 tahap, yaitu: 1. Wawancara

Dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada Kepala Sub Bagian Perangkat Keras Bagian Litbang&PDE mengenai network infrastructure PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.

2. Observasi

Dilakukan dengan cara terjun langsung untuk mengikuti kegiatan harian di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor bagian Litbang&PDE yang sebelumnya telah mendapatkan izin dari pembimbing Kerja Praktek (KP).

3. Studi Literatur

Pengambilan data-data melaui media pustaka (buku) ataupun media internet yang berhubungan dengan uji coba yang akan dilakukan.

b. Tahapan analisis jaringan

Setelah mendapatkan data yang cukup, langkah selanjutnya adalah kegiatan analisis, kegiatan analisis ini mencakup, analisis topologi jaringan dan analisis kebutuhan minimum perangkat keras terhadap uji coba yang akan dilakukan.


(31)

31

c. Implementasi dan Pengujian

Setelah melakukan tahapan analisis dalam lingkup jaringan dan perangkat keras yang dibutuhkan, maka implementasi unntuk melakukan uji coba dapat segera dilaksanakan.Tahap uji coba dapat dilakukan setelah implementasi sudah berhasil.

3.3 Data Hasil Kerja Praktek 3.3.1 Analisis Topologi Jaringan

Gambar III.1 Gambaran Umum Topologi Jaringan

RAK 1 merupakan sentral dari seluruh rangkaian kegiatan transfer data antar jaringan yang berlangsung di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. RAK 1 yang bertempat pada pada Ruang Litbang&PDE memberikan saluran koneksi


(32)

kepada RAK 2 dan RAK 3, sementara pada RAK 4 terhubung kepada RAK 2 terlebih dahulu.

Sistem keamanan pada jaringan ini terpasang cukup baik, dikarenakan topologi yang digunakan adalah topologi Star, yang memiliki tingkat keamanan yang baik. Jaringan ini juga mampu melayani traffic atau request

yang kadang kala ramai pada waktu tertentu.

Perangkat yang digunakan pada setiap RAK adalah SWITCH D-Link DES-1024D dengan kapasitas 24 port dan mempunyai kemampuan transfer data sebesar 10/100 Mbps.

IPAddress yang digunakan untuk jaringan intranet di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yaitu termasuk ke dalam kelas C, mulai dari 192.0.0.0 sampai dengan 223..255.255.255 yang pembagiannya sudah diatur

Adapun penjelasan setiap RAK yang ada pada topologi jaringan, sebagai berikut:


(33)

33

a. RAK 1


(34)

Pada RAK 1 terdapat 5 buah server yang menjadi penunjang kegiatan perkantoran sehari-hari di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. 4 buah Server

utama ditempatkan pada ruangan server sedangkan 1 server lainnya berada di luar ruangan server.

b. RAK 2


(35)

35

Pada RAK 2 tidak terdapat sebuah server, jadi komunikasi data dan jaringan keluar hanya melalui Switch yang ada di RAK, yang terhubung kepada RAK 1.

c. RAK 3


(36)

Pada RAK 3 tidak terdapat perangkat switch tambahan seperti RAK 1 dan RAK 2 dikarenakan jarang melakukan komunikasi data antar bagian, kecuali hanya penggunaan internet. Seluruh PC yang ada pada Gedung ini langsung terhubung kepada switch yang ada pada RAK yang terhubung pada RAK 1 untuk meminta layanan transfer antar data ataupun internet, dan lain-lain. d. RAK 4


(37)

37

Seluruh PC yang terhubung pada RAK 4 harus terlebih dahulu melalui RAK 2 untuk melakukan request dari RAK 1, apabila ingin menggunakan layanan

transfer data ataupun internet.

3.3.2 Analisis Kebutuhan Minimum Perangkat Keras

Tabel 1 Kebutuhan Minimum Perangkat Keras

Install Type RAM Hard Drive Space

Base System All Tasks Installed

Server 128 megabytes 500Megabytes 1 gigabyte

Edisi Server menyediakan dasar untuk semua aplikasi server. Desain yang minimalis menyediakan platform untuk layanan yang diinginkan, seperti layanan berkas/cetak, web hosting, email hosting, dan lain-lain.

3.4 Implementasi dan Pengujian 3.4.1 Tahapan instalasi

Adapun tahapan awal yang harus dilalui adalah instalasi Operating System

untuk Server yang dibutuhkan, langkah-langkahnya yaitu:

1. Masukkan CD install Ubuntu Server LTS 32bit dan booting komputer ke CD-ROM, Tampil awal dan pilih “Install Ubuntu Server”.


(38)

Gambar III.6 Tampilan Menu Instalasi

2. Pilih bahasa“English”.


(39)

39

3. Pilih zona lokasi yang diinginkan, pilih “Other” kemudian “Asia” dan Cari

Indonesia”.

Gambar III.8 Menu Pilih Zona Lokasi


(40)

Gambar III.9 Menu Pilih Jenis Keyboard

5. Ubuntu installer melakukan pengecekan hardware untuk menemukan drive


(41)

41

Gambar III.10 Pengecekan Hardware

6. Sesudah instalasi network kemudian konfigurasi network dan masukkan nama hostname sesuai keinginan, disini dimasukan : litbang


(42)

Gambar III.11 Konfigurasi Network

7. Setelah selesai maka dilakukan konfigurasi “clock”, jika zona yang


(43)

43

Gambar III.12 Konfigurasi Clock

8. Instalasi untuk mulai melakukan partisi, pada pengaturan harddisk, pilih

“Guided – Use Entire Disk”, lalu lakukan pemilihan harddisk untuk


(44)

Gambar III.13 Konfigurasi Partition Disks

9. Pilih “no”pada konfirmasi yang selanjutnya dan biarkan Ubuntu Installer


(45)

45

Gambar III.14 Konfigurasi Users dan Passwords


(46)

Gambar III.16 Konfigurasi Password pada User


(47)

47

10. Tidak perlu melakukan enkripsi pada home directory, jadi pilih “no” saja.

Gambar III.18 Pilihan Enkripsi pada Home Directory


(48)

Gambar III.19 Konfigurasi APT

12. Di tengah-tengah konfigurasi APT, Ubuntu installer akan mempertanyakan apakah akan melakukan connection ke internet menggunakan proxy tapi jika kita tidak menggunakan proxy bisa pilih “continue


(49)

49

Gambar III.20 Pilihan Penggunaan Proxy Pada Koneksi Internet

13. Melakukan pilihan terhadap pengaturan upgrade terhadap system, pilih “no automatic updates” jika ingin update dilakukan secara manual.


(50)

Gambar III.21 Pengaturan Update

14. Biarkan proses instalasi berjalan sampai pada pilihan untuk memilih


(51)

51

Gambar III.22 Menu Pilih Software Tersedia yang Dapat Dipilih

15. Di tengah instalasi akan ada pilihan untuk melakukan setting awal pada

Postfix dan mysql-server, pada Postfix Configuration pilih “no


(52)

Gambar III.23 Konfigurasi Postfix


(53)

53

16. Biarkan proses instalasi berjalan sampai pada tahap instalasi GRUB, pilih

“yes”.


(54)

Gambar III.26 Proses Instalasi GRUB boot loader

17. Tunggu sampai ada notifikasi bahwa instalasi telah berakhir, keluarkan CD Installer Ubuntu, lalu pilih “continue” untuk melakukan reboot.


(55)

55

Gambar III.27 Pesan Instalasi Berhasil

3.4.1.1 Overview Instalasi

Setelah tahap instalasi telah dilalui dan sukses tanpa adanya konfigurasi yang salah, maka dapat disimpulkan konfigurasi sementara yang perlu kita catat sebelum menuju ke tahap yang sebelumnya, antara lain:

Tabel 2 Data Konfigurasi User dan Password

Hostname Account User Password


(56)

3.4.2 Konfigurasi sebelum Tahap Pengujian

Konfigurasi merupakan kegiatan penting untuk menunjang kebutuhan Server

akan pekerjaan apa saja yang mampu dikerjakan, konfigurasi merupakan tahap penting dalam sebuah server. Pada uji coba server Litbang, tahapan-tahapan konfigurasi yang akan dilaksanakan akan dijelaskan lebih lanjut dibawah.

3.4.2.1 Login

Login merupakan tahap awal sebelum memasuki sebuah server, login yang salah tentu saja berujung pada kegagalan authentication seorang administrator. Adapun tahapan login dalam Ubuntu Server 10.04 sebagai berikut:

1. Nyalakan server yang tadi sudah diinstall. Isilah login dan password.


(57)

57

Gambar III.29 Halaman Sesudah Login Dengan Benar

2. Ketikan perintah sudo su untuk masuk sebagai root, lalu ketikan clear untuk refresh halaman apabila command line dirasa mengganggu dan terlalu penuh.


(58)

Gambar III.30 Perintah sudo su

3.4.2.2 Konfigurasi Ethernet

Konfigurasi Ethernet bertujuan untuk menghubungkan antara Client dan

Server, terdapat 2 pengaturan yang dapat dilakukan, yaitu static dan dhcp. Dikarenakan pada tahap uji coba hanya melibatkan 2 komputer dengan masing-masing 1 LAN Card, maka pengaturan DHCP dapat dilakukan dikarenakan administrator tidak harus bersusah payah memetakan jaringan. Namun apabila yang berhubungan dalam 1 jaringan lebih dari 2 komputer, maka pengaturan secara static diperlukan. Adapun pengaturannya, sebagai berikut:

1. Pengaturan Ethernet dapat dilakukan tanpa atau sebagai root, dalam hal ini kegiatan sesudah login, apakah itu masuk sebagai root atau tidak, tidak berpengaruh pada setting Ethernet.


(59)

59

 Ketikan perintah /etc/network/interfaces dengan awalan vi atau pico  Untuk melakukan konfigurasi secara manual cukup diganti pada bagian

iface etho inet dhcp. Apabila memilih static maka DHCP tinggal dirubah menjadi static dan tinggal dimasukan konfigurasi yang lain seperti address, subnet, network, broadcast, dll.

 Ketikan perintah CTRL+X pada keyboard apabila konfigurasi sudah selesai, tekan Y dan ENTER untuk kembali pada terminal.


(60)

Gambar III.32 File Konfigurasi Ethernet

3.4.2.3 Unduh paket tambahan

Dukungan software untuk sebuah server memang beragam serta mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan tentunya sangat dibutuhkan untuk sebuah server

demi menunjang kegiatan perkantoran sehari-hari. Ditambah penggunaan Sistem Operasi berbasis Open Source, maka dukungan-dukungan paket semacam ini dapat dengan mudah diunduh dan digunakan dengan gratis.

 Masuk dulu sebagai root lalu ketikan perintah apt-get install<PAKET YANG DIBUTUHKAN>


(61)

61

 Paket-paket yang akan diunduh pada tahap uji coba antara lain, clamav, lynx, ssl cert, dan webmin.

Gambar III.33 Perintah untuk Unduh Paket Clamav


(62)

Gambar III.35 Proses Unduh Paket Clamav


(63)

63

Gambar III.37 Perintah Untuk Mengunduh Paket Lynx


(64)

Gambar III.39 Proses Unduh Paket Lynx


(65)

65

Gambar III.41 Proses Unduh Paket OpenSSL


(66)

Gambar III.43 Proses Unduh Paket Webmin dan Pesan Sesudah Unduh

3.4.2.4 Update

Salah satu fasilitas Ubuntu Server 10.04 LTS yang dapat diandalkan dan sangat berguna adalah fasilitas update. Lagi-lagi dikarenakan dukungan Open Source, maka fasilitas update, dapat dilakukan dengan cepat, gratis, mudah dan tentu saja tidak berbayar. Dengan menyandang nama LTS (Long Time Service), Ubuntu Server 10.04 didukung sampai 5 tahun kedepan untuk fasilitas update.

 Masuk sebagai root dan ketikan perintah apt-get update

 Biarkan update berjalan otomatis, setelah selesai anda dapat melakukan


(67)

67

Gambar III.44 Perintah Untuk Update


(68)

3.4.3 Tahapan Pengujian

Pada tahapan ini, merupakan tujuan inti dari apa yang akan dicapai dalam kerja praktek. Melanjuti apa yang sudah dilakukan pada tahap konfigurasi, tahapan pengujian yang siap diuji akan dijelaskan dibawah ini.

3.4.3.1 Ping dari Client menuju Host

Ping merupakan salah satu program yang digunakan untuk mengecek komunikasi antar komputer dalam sebuah jaringan melalui protocol TCP/IP. Ping akan mengirimkan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request messages pada ip address komputer yang dituju dan meminta respons dari komputer tersebut. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Dari komputer client (misal : OS pada WINDOWS 7) klik Start – ketikan “run” pada Search Bar – tekan ENTER.

2. Ketikan “ping litbang”. Kita tidak perlu memasukan IP Address, cukup


(69)

69

Gambar III.46 Uji Coba Ping Dari Client Menuju Host

3.4.3.2 Bandwidth Monitoring

Bandwidth Monitoring merupakan salah satu pekerjaan turunan dari Bandwidth Management yang sering dilakukan oleh seorang administrator. Bandwidth Monitoring bertujuan untuk mengawasi seluruh rangkaian kegiatan antar jaringan antar komputer, baik LAN, Internet, dll. Pada tahap ini, konfigurasi

bandwidth monitoring akan dilakukan melalui Webmin yang sudah kita install

pada tahap konfigurasi awal. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Buka browser dari client (misal : Mozilla Firefox), pastikan sebelumnya server sudah terhubung dengan client. Ketikan alamat https://litbang:10000


(70)

Gambar III.47 Tampilan Autentikasi HTTPS Pada Browser

2. Seperti yang terlihat bahwa browser akan memberikan notifikasi berkaitan dengan keamanan, klik pada bagian I Understand the Risks, lalu klik Add Exception.


(71)

71

3. Klik Get Certificate di sebelah text box server location dan klik Confirm Security Exception.

Gambar III.49 Tampilan Autentikasi Pada Browser (iii)

4. Halaman Webmin akan terlihat dan langsung mengisi username dan

password yang sama seperti login pada server, maka halaman admin


(72)

Gambar III.50 Tampilan Login Pada Webmin

Gambar III.51 Tampilan Home Webmin Setelah Login

5. Klik pada bagian Networking, lalu pilih Bandwidth Monitoring.


(73)

73

6. Pada bagian Show traffic by, pilih internal port dari menu dropdown. Dikarenakan pengujian hanya dilakukan antara 2 komputer, maka internal port sudah cukup dan klik general report.

Gambar III.53 Tampilan dan Grafik Bandwidth Monitoring

7. Akan terlihat grafik penggunaan bandwidth dari internal port, selanjutnya klik Update Statistics dan dapat meneruskan uji coba lainnya.

Gambar III.54 Tampilan Update Statistics Sesudah Di-klik

3.4.3.3 Traffic Monitoring

Traffic Monitoring hampir sama serupa seperti Bandwidth Monitoring

merupakan tahap pengujian dimana kegiatannya adalah memantau lalu lintas IP di dalam sebuah jaringan. Tools yang digunakan adalah iptraf yang sudah ada di dalam Ubuntu Server 10.04, penggunaannya sebagai berikut:


(74)

1. Login ke server sebagai root, lalu ketikan perintah “iptraf”. Pencet sembarang tombol pada keyboard untuk meneruskan.

Gambar III.55 Perintah Iptraf


(75)

75

2. Ketik ENTER pada pilihan IP Traffic Monitor, lalu pilih All interfaces pada menu Select Interface dan ketik ENTER pada notifikasi Logging Enabled.


(76)

Gambar III.58 Tampilan Pilihan Pada IP traffic monitor


(77)

77

3. Selanjutnya akan terlihat hasilnya dan untuk keluar tekan X.

Gambar III.60 Tampilan Hasil TCP Connections Pada Iptraf

3.4.3.4 Pengamanan melalui SSH

SSH biasanya digunakan untuk remote server pengganti telnet, rsh dan rlogin. Pada umumnya port Open-SSH mempunyai default di port 22 dan melalui tahap uji coba keamanan disini, port akan dirubah ke port yang masih kosong atau yang belum digunakan, agar keamanan dapat meningkat. Adapun pengaturannya yaitu:


(78)

Gambar III.61 Perintah Untuk Konfigurasi SSH

2. Pada file yang muncul cari tulisan port 22 dan rubah menjadi port 2345, lalu tekan CTRL X dan Y untuk menyimpan setting baru.


(79)

79

Gambar III.63 Verifikasi Pada Pengaturan Baru SSH

3. Ketikan perintah /etc/init.d/ssh restart untuk me-restart settingan terbaru lalu ketik ENTER.


(80)

Gambar III.64 Perintah Untuk Restart SSH

3.4.3.5 Pengendalian Jarak Jauh

Setelah melakukan pengamanan pada port SSH yang sudah diperbaharui, maka diperlukan suatu uji coba untuk melakukan pengendalian jarak jauh dengan menggunakan port yang sudah dirubah. Hal ini bertujuan agar memudahkan

administrator apabila ingin melakukan konfigurasi server dari jauh dengan aman. Tools yang digunakan adalah PuTTY.

Putty adalah sebuah aplikasi SSH dan telnet client, dikembangkan oleh Simon Tatham untuk platform windows. Putty adalah perangkat lunak open source

yang dikembangkan dan di dukung oleh banyak komunitas. Adapun konfigurasi dan hasil uji coba yang dijalankan sebagai berikut:


(81)

81

1. Pastikan sudah terhubung dengan Server terlebih dahulu. Masuk program PuTTY, dan isi pada isian hostname dan port adalah “litbang” dan “2345”. Klik Open, pada Security Alert yang muncul pilih saja Yes.


(82)

(83)

83

Gambar III.67 Security Alert Message Pada Putty

2. Jika berhasil maka tampilan PuTTY akan menyerupai tampilan login server

Ubuntu layaknya seperti login langsung dari komputer server. Isi login dan

password. Selanjutnya administrator dapat melakukan konfigurasi dengan lancar.


(84)

Gambar III.68 Tampilan Sesudah Login Melalui Putty


(85)

85

3.4.4 Pengujian Tambahan

Pada tahap ini merupakan pengujian lanjut yang bertujuan untuk mengetes kemampuan server yang telah dibangun. Meskipun tidak banyak pengujian yang dilakukan, akan tetapi pengujian seperti ini dapat membantu melihat kemampuan server secara lebih dalam.

3.4.4.1 Aktifasi Folder Sharing antara Server dan Client

Folder sharing sudah seharusnya disediakan oleh server untuk menunjang kegiatan perkantoran. Umumnya fitur ini digunakan agar client dapat mengambil file-file yang dibutuhkan tanpa harus menggunakan harddisk

sendiri, apalagi bila sifat dari file tersebut adalah umum. Pada pengujian berikut, folder sharing akan disediakan oleh Samba melalui tools Webmin. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Pastikan telah terhubung dengan server terlebih dahulu. Jalankan Webmin dari browser client, dan lakukan langkah login sama seperti pengujian pada

bandwidth monitoring yang sudah dilakukan.

2. Pada halaman Webmin, klik tab Servers lalu klik Samba Windows File Sharing, lalu klik pada ikon Edit Config File.


(86)

Gambar III.70 Menu Samba Windows File Sharing Pada Webmin

Gambar III.71 Tampilan Edit Config File

3. Tambahkan baris perintah berikut pada Ubah Config File dan pilih save. Maka folder save akan muncul pada halaman Samba Windows File Sharing.


(87)

87

Gambar III.72 Share Name Baru yang Sudah Diatur

4. Klik ikon File Share Defaults pada menu Global Configuration, lalu klik browse pada Directory to share pada menu Share Information lalu pilih folder /share dan klik OK.


(88)

Gambar III.74 Tampilan Pilih folder share

5. Lakukan pengecekan directory /share pada Windows Explorer, apabila berhasil maka folder share akan terlihat.


(89)

89

Gambar III.76 Folder Share Yang Ada Pada Directory LITBANG

3.4.4.2 Browsing Melalui Server

Ubuntu Server mempunyai fitur dimana Server dapat melakukan browsing

dengan mudah. Paket ini sebelumnya sudah ditambah melalui konfigurasi pada paket tambahan, yaitu lynx. Pengujian lynx dirasa perlu, untuk mengetes apakah sebuah website dapat berjalan dari sebuah server yang berbasis

command line. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Masuk sebagai root dan ketikan perintah, misalnya : lynx


(90)

Gambar III.77 Perintah Untuk Menjalankan Browser Melalui Lynx

2. Dan response yang dihasilkan seperti ini, apabila perintah yang dimasukan sudah benar, ketik Q untuk keluar dari browser.


(91)

91

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah melalui serangkaian UJI COBA PEMBUATAN SERVER BERBASIS

OPEN SOURCE DI PDAM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR, kesimpulan yang didapat sebagai berikut:

1. Pembangunan jaringan yang di fasilitasi oleh server berbasis open source

dapat dikatakan menunjang untuk kegiatan perkantoran sehari-hari, dikarenakan fasilitas dan fitur yang tersedia dapat menunjang kegiatan perkantoran.

2. Bandwidth Monitoring yang disediakan oleh software webmin, dirasa mampu untuk melakukan pekerjaannya dan dapat dengan mudah dikontrol. 3. Monitoring Traffic melalui Iptraf cukup menunjang.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil beberapa uji coba tambahan pada UJI COBA PEMBUATAN SERVER BERBASIS OPEN SOURCE DI PDAM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR, saran yang diajukan sebagai berikut:


(92)

1. Kedepan agar pengaturan ethernet menggunakan IP static, beserta pengaturan yang lebih kompleks agar dapat dikonfigurasikan.

2. Penggunaan server Ubuntu dapat menggantikan peran server yang sudah ada sebelumnya, terutama untuk server yang ditujukan untuk kebutuhan akan koneksi Internet maupun LAN.


(93)

UJI COBA PEMBUATAN

SERVER

BERBASIS

OPEN SOURCE

DI PDAM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

WISNU ADRYAN

10107146

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(94)

93

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_terbuka

http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/07/19/topologi-jaringan-komputer/

http://teknik-informatika.com/topologi-jaringan/

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Apa_itu_Server%3F


(95)

i

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur atas terselesaikannya penyusunan Laporan Kerja Praktek ini dengan judul “UJI COBA PEMBUATAN SERVER BERBASIS OPEN SOURCE DI PDAM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR”.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi program perkuliahan Strata 1 pada jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari segala dukungan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan serta pelaksanaan kerja praktek, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga, atas segala bimbingan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

2. Bapak Djecki, selaku Kepala Sub Bagian Perangkat Keras divisi Litbang&PDE serta Pembimbing Kerja Praktek di Lapangan.

3. Seluruh staff divisi Litbang&PDE untuk pengalaman dan bantuannya sehari-hari.

4. Anggie dan Galant, selaku Mahasiwa Kerja Praktek dari Kampus Bina Sarana Informatika Kota Bogor untuk kritik dan sarannya.

5. Ibu Linda Salma A., S.Si, M.T. selaku dosen wali dan dosen pembimbing penulis di UNIKOM.


(96)

ii

7. Ibu Mira Kania Sabariah, S.Si, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UNIKOM.

8. Rekan-rekan kelas IF-4 angkatan 2007 atas segala dukungannya.

Bandung, Januari 2011


(97)

Wisnu Adryan

Jl. Batu Indah 5 no 3 Kompleks Batu Indah Bandung Mobile : 085659211961 Email : wisnuadryan@gmail.com

Curriculum Vitae

1.

PERSONAL DETAILS

Name Wisnu Adryan

Date of Birth February 11th, 1989

Place of Birth Jakarta

Sex Male

Nationality Indonesian

Religion Islam

Status Single

Address Jl. Batu Indah 5 Kompleks Batu Indah 5 no 3 Kompleks Batu Indah Bandung

Mobile 085659211961

2.

EDUCATION

2007 – Present Indonesian Computer University (UNIKOM) Bandung

Informatics Engineering Department, Faculty of Engineering and Computer Sciences

2004 – 2007 Tunas Harapan Senior High School, Bogor

Major In Science 2001 – 2004 Harapan Ibu Junior High School,

Jakarta

1995 – 2001 Anugerah Elementary School, Bali

3. INFORMAL EDUCATION

 English Courses at English First (Bali, 2000-2003)  DJ ARIE RADIO COURSES (Bandung, 2008)

 Kuliah Bersama Teknik Informatika 2008 “Job Opportunity in Information Technology” (Bandung, January 29th, 2008).

 SEMINAR LINUX OPEN SUSE, (Bandung, 2011).

4.

COMPUTER SKILL

Office Applications Programming Web Programming SQL Database Networking


(98)

English Speaking and Writing Bandung, January 20th, 2011

Signed


(1)

UJI COBA PEMBUATAN

SERVER

BERBASIS

OPEN SOURCE

DI PDAM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

WISNU ADRYAN

10107146

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

93

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_terbuka

http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/07/19/topologi-jaringan-komputer/

http://teknik-informatika.com/topologi-jaringan/

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Apa_itu_Server%3F


(3)

i

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur atas terselesaikannya

penyusunan Laporan Kerja Praktek ini dengan judul “UJI COBA

PEMBUATAN SERVER BERBASIS OPEN SOURCE DI PDAM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR”.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi program perkuliahan Strata 1 pada jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari segala dukungan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan serta pelaksanaan kerja praktek, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga, atas segala bimbingan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

2. Bapak Djecki, selaku Kepala Sub Bagian Perangkat Keras divisi

Litbang&PDE serta Pembimbing Kerja Praktek di Lapangan.

3. Seluruh staff divisi Litbang&PDE untuk pengalaman dan bantuannya sehari-hari.

4. Anggie dan Galant, selaku Mahasiwa Kerja Praktek dari Kampus Bina Sarana Informatika Kota Bogor untuk kritik dan sarannya.

5. Ibu Linda Salma A., S.Si, M.T. selaku dosen wali dan dosen pembimbing penulis di UNIKOM.


(4)

ii

7. Ibu Mira Kania Sabariah, S.Si, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UNIKOM.

8. Rekan-rekan kelas IF-4 angkatan 2007 atas segala dukungannya.

Bandung, Januari 2011


(5)

Wisnu Adryan

Jl. Batu Indah 5 no 3 Kompleks Batu Indah Bandung Mobile : 085659211961 Email : wisnuadryan@gmail.com

Curriculum Vitae

1.

PERSONAL DETAILS

Name Wisnu Adryan

Date of Birth February 11th, 1989

Place of Birth Jakarta

Sex Male

Nationality Indonesian

Religion Islam

Status Single

Address Jl. Batu Indah 5 Kompleks Batu Indah 5 no 3 Kompleks

Batu Indah Bandung

Mobile 085659211961

2.

EDUCATION

2007 – Present Indonesian Computer University (UNIKOM) Bandung

Informatics Engineering Department, Faculty of Engineering and Computer Sciences

2004 – 2007 Tunas Harapan Senior High

School, Bogor

Major In Science 2001 – 2004 Harapan Ibu Junior High School,

Jakarta

1995 – 2001 Anugerah Elementary School,

Bali

3. INFORMAL EDUCATION

 English Courses at English First (Bali, 2000-2003)

 DJ ARIE RADIO COURSES (Bandung, 2008)

 Kuliah Bersama Teknik Informatika 2008 “Job Opportunity in Information Technology” (Bandung, January 29th, 2008).

 SEMINAR LINUX OPEN SUSE, (Bandung, 2011).

4.

COMPUTER SKILL

Office Applications

Programming

Web Programming

SQL Database


(6)

5. LANGUAGES

Indonesian Speaking and Writing

English Speaking and Writing

Bandung, January 20th, 2011 Signed