IQ, EQ DAN SQ

sekolah dan sebagainya. Semua itu dapat membantu meningkatkan kemampuan belajar apabila dilakukan dengan cara yang benar dan bersungguh-sungguh. Namun demikian, ada kemampuan lain dalam diri kita yang dapat dioptimalkan, yaitu otak dan hati.

A. IQ, EQ DAN SQ

Setiap manusia memiliki dua bagian otak, yaitu otak besar dan otak kecil. Keduanya mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kecil berfungsi untuk mempertahankan hidup, bersifat instingtif. Di dalam otak terdapat berjuta-juta sel syaraf yang disebut neuron. Penelitian menunjukkan bahwa bagian otak besar sebelah kiri dikenal dengan istilah belahan otak kiri berisi neuron-neuron yang berfungsi untuk kecerdasan intelektual kecerdasan berpikir. Bagian otak besar sebelah kanan atau belahan otak kanan berisi neuron-neuron yang berfungsi untuk kecerdasan emosi. Belahan otak kiri berisi akal, pikiran, nalar dan logika. Akal memiliki kemampuan untuk menangkap seluruh gejala alam yang tampak nyata dengan indra kita. Kegiatan yang dilakukan akal antara lain membaca, melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas, mengikuti perkembangan berita dll. Pikiran menangkap intisari dari obyek, materi pelajaran dan informasi yang diterima akal. Kegiatannya antara lain menghafal, menganalisa, merangkum, tanya jawab, ujian, menulis,dll. Latihan menggunakan akal dan pikiran akan membangkitkan kekuatan pikir nalar. Nalar menghasilkan keputusan yang logis masuk akal dan mampu menjelaskan pendapat dengan logika. Kemampun nalar diukur dengan tes yang disebut Intelegence Qoutiont atau kecerdasan berpikir. IQ cenderung bersifat menetap tetapi tidak mutlak, artinya masih bisa berubah apabila kita memiliki kemauan untuk merubahnya. Misal, siswa yang lemah dalam pelajaran tertentu kemudian mempunyai kemauan untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan rajin maka kemungkinan besar ia akan menguasai pelajaran tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kita temukan orang yang memiliki IQ yang tinggi tetapi prestasi belajarnya sangat jauh dari yang diharapkan. Untuk memahami hal ini, maka kita perlu mempelajar yang disebut dengan belahan otak kanan. Otak kanan berfungsi untuk menangkap gejala alam dengan rasa. Di dalamnya berisi emosi atau perasaan yang memuat motivasi, niat, keinginan, komitmen,sifat,kasih sayang, pengalaman yang pernah dilalui dll. Kecerdasan emosi atau disebut dengan Emotional Qoutient EQ dapat diperoleh apabila kita sering melatih emosi kita. Upaya yang dapt dilakukan untuk melatih emosi antara lain: 1. Belajar seni. Tujuan dari belajar seni adalah untuk melatih kepekaan atas keindahan, kesopanan dan kelembutan agar mampu memberikan apresiasi terhadp nilai keindahan, budaya serta menghargai orang lain. 2. Belajar olah raga. Tujuan belajar olah raga adalah agar kita dapat tumbuh secara sehat, mempunyai rasa percaya diri, sportif dan bertanggung jawab. 3. Belajar diskusi dan organisasi. Tujuan belajar diskusi dan organisasi adalah untuk melatih kemampuan kepemimpinan dan menghargai pendapat orang lain yang berbeda dengan kita. 4. Belajar mengendalikan diri, disiplin dalam berbagai hal, komunikasi, bergaul dan motivasi diri maupun orang lain. 5. Memperbaiki sifat diri yang negatif dan mengembangkan sifat diri yang positif sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. 5 6. Belajar mengatur suasana hati, berusaha menempatkan diri dan menjaga perasaan orang lain. 7. Belajar untuk tidak mudah putus asa dalam menghadapi masalah yang terjadi. 8. Belajar untuk kreatif. EQ berbeda dengan IQ. Apabila IQ cenderung bersifat menetap, EQ dapat berubah perlahan-lahan maupun drastis. Misalnya, anak yang pemalu dapat berubah menjadi anak yang sangat pemberani karena naksir dengan temannya. Belahan otak kiri dan kanan dikendalikan oleh kalbuqolbu atau hati nurani. Qolbu merupakan kekuatan terpendam yang menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kejelekan, selalu mendampingi manusia dalam bertingkah laku. Qolbu memberikan penilaian baik buruk suatu perbuatan secara jujur. Perintah dan larangan itu disampaikan pada manusia dengan bisikan halus yang disebut dengan “kata hati”. Apabila hati nurani sering dilatih maka kita akan memperoleh kecerdasan spiritual SQ=Spiritual Quotient. Kecerdasan spiritual adalah kemampuan manusia dalam berhubungan dengan Tuhan. Orang yang dekat dengan Tuhan akan memiliki hati yang terang yang akan mengendalikan pikiran dan perasaannya. Sebaliknya, orang yang jauh dari Tuhan akan memiliki hati yang gelap dan tidak mampu mengendalikan pikiran, perasaan dan tingkah lakunya. Kecerdasan spiritual dapat dilatih dengan melakukan dzikir dan doa. Dzikir berarti mengingat Tuhan Yang Maha Esan dan dilakukan secara berulang-ulang. Dzikir dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : pertama, dzikir ucapan yaitu mengucapkan pujian kepada Tuhan secara berulang. Kedua, dzikir perbuatan yaitu melakukan perbuatan positif secara berulang, missal belajar, olahraga, makan dll. Doa berarti memohon pertolongan kepada Tuhan. Doa harus disampaikan dengan kerendahan hati, mengakui bahwa kita adalah makhluk yang tidak berdaya, lemah di hadapan Tuhan Yang Maha Besar. Bagi orang Islam, qolbu dapat dilatih dengan cara melakukan amalan ibadah seperti sholat, puasa, sedekah, zakat, dan menunaikan ibadah haji. Bagi orang Kristen dengan melakukan kebaktian di Gereja, Sekolah Minggu. Bagi penganut agam yang lain dapat melakukan sesuai dengan kebiasaan masing-masing. Qolbu yang terlatih akan terlihat pada sikap yang rendah hati,tenang dalam berbagai situasi, dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Dalam kehidupan, banyak orang yang memiliki kecerdasan emosi biasa saja tetapi cerdas EQ dan SQnya. Mereka tidak pernah menyerah dalam menghadapi kemelut hidup, ulet dan tekun, bekerja keras, sabar, tabah dan tawakal terhadap kehendak Tuhannya. Contoh orang yang mempunyai IQ tinggi adalah BJ Habibie, EQ yang tinggi adalah Megawati Sukarnoputri dan SQ tinggi adalah Buya Hamka.

B. PROSES BELAJAR