PERUNTUKKAN PUPUK BERSUBSIDI JENIS DAN KEMASAN PUPUK BERSUBSIDI ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI

berdasarkan musyawarah anggota kelompok tani yang merupakan alat pesanan pupuk bersubsidi kepada gabungan kelompoktani atau penyalur sarana produksi pertanian. 21. Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida yang selanjutnya disingkat KP3 adalah wadah koordinasi instansi terkait dalam pengawasan pupuk dan pestisida yang dibentuk oleh Bupati.

BAB II PERUNTUKKAN PUPUK BERSUBSIDI

Pasal 2 1 Pupuk berubsidi diperuntukkan bagi : a. Petani pekebun peternak yang mengusahakan lahan seluas– luasnya 2 dua hektar setiap musim tanam per keluarga petani ; atau b. Petambak yang mengusahakan lahan seluas – luasnya 1 satu hektar setiap musim tanam perkeluarga petani. 2 Pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak diperuntukkan bagi perusahaan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan atau perusahaan perikanan budidaya.

BAB III JENIS DAN KEMASAN PUPUK BERSUBSIDI

Pasal 3 Pupuk berubsidi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas Urea, SP-36, ZA, NPK, dan pupuk organik yang diadakan oleh produsen. Pasal 4 Kemasan pupuk bersubsidi harus diberi label tambahan berwarna merah, mudah dibaca dan tidak mudah terhapus hilang yang bertuliskan : Pupuk Bersubsidi Pemerintah Barang Dalam Pengawasan

BAB IV ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI

Pasal 5 1 Alokasi pupuk bersubsidi dihitung berdasarkan anjuran pemupukan berimbang spesifik lokasi dengan mempertimbangkan usulan kebutuhan yang diajukan oleh petani, pekebun, peternak, petambak yang disusun dalam bentuk RDKK sesuai Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. 2 Alokasi pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan menurut jenis dan jumlah pupuk dan sebaran bulanan untuk masing-masing wilayah kecamatan. 3 Daftar lokasi dan alokasi sebaran pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 6 1 Kekurangan alokasi pupuk bersubsidi di wilayah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 3 dan ayat 4 dapat dipenuhi melalui realokasi antar wilayah, waktu dan sub sektor. 2 Realokasi antar kecamatan dalam wilayah daerah ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati. 3 Untuk memenuhi kebutuhan petani, realokasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat dilaksanakan terlebih dahulu sebelum penetapan dari Bupati berdasarkan rekomendasi Kepala Dinas. Pasal 7 Dalam hal alokasi pupuk bersubsidi di wilayah kecamatan pada bulan berjalan tidak mencukupi, maka atas rekomendasi dari Kepala Dinas, produsen dapat menyalurkan alokasi pupuk di wilayah yang bersangkutan dari sisa alokasi bulan berikutnya danatau sisa alokasi bulan sebelumnya sepanjang tidak melebihi alokasi dalam 1 satu tahun.

BAB V HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI