Pendahuluan Hasil Uji Coba .1. Penentuan Akar Primitif

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Pada bab ini, penulis melakukan uji coba dengan menggenerate bilangan prima p dan akar primitif g secara acak, sehingga membentuk kunci yang terdiri dari kunci public dan kunci private. Dan untuk mengimplementasikan kombinasi dua buah algoritma yaitu algoritma kriptografi ElGamal untuk keamanan data dan algoritma Kompresi Shannon-Fano untuk pemampatan, dilakukan proses uji coba terhadap beberapa pesan teks. Kemudian menganalisis terbentuknya akar primitif dan menganalisis pesan hasil kombinasi, yang berupa pesan chipertextnumber terkompresi. 4.2 Hasil Uji Coba 4.2.1. Penentuan Akar Primitif Pada percobaan ini penulis menggenerate bilangan prima p dan akar primitif g menggunakan sebuah program kombinasi algoritma ElGamal dan algoritma Shannon- Fano dengan nilai bervariasi. Adapun hasil uji coba yang penulis lakukan, dapat dilihat pada gambar berikut ini : - Uji Coba ke-1 Menggenerate bilangan prima kecil satu digit yaitu p = 5 sehingga terbentuk akar primitif g = 3 dan dua buah kunci public dan private. Hasil dari proses dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut : Gambar 4.1. Percobaan ke-1 - Uji Coba ke-2 Menggenerate bilangan prima kecil dua digit yaitu p = 47 sehingga terbentuk akar primitif g = 5 dan dua buah kunci public dan private. Hasil dari proses dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Percobaan ke-2 - Uji Coba ke-3 Menggenerate bilangan prima tiga digit yaitu p = 107 sehingga terbentuk akar primitif g = 5 dan dua buah kunci public dan private. Hasil dari proses dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut : Gambar 4.3. Percobaan ke-3 - Uji Coba ke-4 Menggenerate bilangan prima empat digit yaitu p = 1619 sehingga terbentuk akar primitif g = 5 dan dua buah kunci public dan private. Hasil dari proses dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut : Gambar 4.4. percobaan ke-4 - Uji Coba ke-5 Menggenerate bilangan prima lima digit yaitu p = 10799 sehingga terbentuk akar primitif g = 19 dan dua buah kunci public dan private. Hasil dari proses dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut : Gambar 4.5. percobaan ke-5 Universitas Sumatera Utara

4.2.2. Hasil Simulasi Kombinasi Proses Enkripsi-Kompresi dan Proses Dekompresi-Dekripsi

Proses simulasi dilakukan sebanyak 12 dua belas kali terhadap pesan teks dengan beberapa pola berbeda. Dalam uji coba ini digunakan bilangan prima p = 1187, akar primitif g = 5, dan kunci public p, g, y = 1187, 5, 475 serta kunci privat x, p = 1185,1187. - Uji coba ke-1 Uji coba ini melakukan proses enkripsi-kompresi menggunakan pesan plaintext yang terdiri dari sebuah karakter a dengan ukuran 532 bytes. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut : Gambar 4.6 Hasil Enkripsi Pesan Uji Coba ke-1 Gambar 4.6 menunjukkan bahwa proses enkripsi yang dilakukan, menyebabkan setiap karakter berubah menjadi pasangan numerik a, b dimana dalam program ini setiap pasangan numerik a, b ditandai menggunakan karakter a, sedangkan antar sesama pasangan numerik ditandai dengan karakter b. Hasil dari proses enkripsi adalah sebuah pesan cipher yang kemudian dikompresi menggunakan algoritma Shannon Fano. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7 Hasil Kompresi Ciphertextnumber Uji Coba ke-1 Dari hasil uji coba ke-1 ini dapat dilihat bahwa pesan cipher ini dikompersi dengan cara mengganti setiap numbertext ke bentuk kode binar yang panjangnya berdasarkan probabilitas setiap numbertext. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pesan cipher yang awalnya berukuran 4316 bytes dan membutuhkan alokasi sekitar 34528 bit dapat termampatkan sebesar 54,1 , yaitu hanya membutuhkan alokasi sekitar 15858 bit atau 1982 bytes. Selanjutnya adalah proses dekompresi-dekripsi. Pesan yang telah terkompresi akan dikembalikan keukuran sebelum dilakukan kompresi dan dikembalikan ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.8 dan 4.9 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Hasil Dekompresi Pesan Uji Coba ke-1 Gambar 4.8 menunjukkan pesan yang telah dikompresi dalam bentuk biner dikembalikan kedalam bentuk numbertext sehingga ukuran pesan yang 1982 bytes kembali keukuran awal yaitu 4316 bytes. Setelah pesan kembali keukuran semula maka akan dilakukan proses dekripsi, yaitu mengembalikan pesan cipher ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut : Gambar 4.9 Hasil Dekripsi Pesan Uji Coba ke-1 Gambar 4.9 menunjukkan bahwa dengan menggunakan kunci public dan kunci privat yang sama pesan cipher dapat dikembalikan ke bentuk semula yaitu teks yang hanya terdiri dari satu karakter a dengan ukuran 532 bytes. - Uji Coba ke-2 Uji coba ini melakukan proses enkripsi-kompresi menggunakan pesan plaintext yang terdiri dari dua buah karakter dengan pola aaaaaaaaaa,bbbbbbbbbb dengan ukuran 532 bytes. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.10 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10 Hasil Enkripsi Pesan Uji Coba ke-2 Gambar 4.10 menunjukkan bahwa proses enkripsi yang dilakukan, menyebabkan setiap karakter berubah menjadi pasangan numerik a, b dimana dalam program ini setiap pasangan numerik a, b ditandai menggunakan karakter a, sedangkan antar sesama pasangan numerik ditandai dengan karakter b. Hasil dari proses enkripsi adalah sebuah pesan cipher yang kemudian dikompresi menggunakan algoritma Shannon Fano. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.11 berikut : Gambar 4.11 Hasil Kompresi Ciphertextnumber Uji Coba ke-2 Universitas Sumatera Utara Dari hasil uji coba ke-2 ini dapat dilihat bahwa pesan cipher ini dikompersi dengan cara mengganti setiap numbertext ke bentuk kode binar yang panjangnya berdasarkan probabilitas setiap numbertext. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pesan cipher yang awalnya 4315 bytes dan membutuhkan alokasi sekitar 34520 bit ini dapat termampatkan sebesar 53,9 , yaitu hanya membutuhkan alokasi sekitar 15902 bit atau 1988 bytes. Selanjutnya adalah proses dekompresi-dekripsi. Pesan yang telah terkompresi akan dikembalikan keukuran sebelum dilakukan kompresi dan dikembalikan ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.12 dan 4.13 berikut : Gambar 4. 12 Hasil Dekompresi Pesan Uji Coba ke-2 Gambar 4.12 menunjukkan pesan yang telah dikompresi dalam bentuk biner dikembalikan kedalam bentuk numbertext sehingga ukuran pesan yang 1988 bytes kembali keukuran awal yaitu 4315 bytes. Setelah pesan kembali keukuran semula maka akan dilakukan proses dekripsi, yaitu mengembalikan pesan cipher ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.13 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.13 Hasil Dekripsi Pesan Uji Coba ke-2 Gambar 4.13 menunjukkan bahwa dengan menggunakan kunci public dan kunci privat yang sama pesan cipher dapat dikembalikan ke bentuk semula yaitu teks yang terdiri dari dua karakter aaaaaaaaaa, bbbbbbbbbbb dengan ukuran 532 bytes. - Uji coba ke-3 Uji coba ini melakukan proses enkripsi-kompresi menggunakan pesan plaintext dengan ukuran text 532 bytes, terdiri dari dua buah karakter dengan pola aaaa, bbbb, cccc. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.14 berikut: Gambar 4.14 Hasil Enkripsi Pesan Uji Coba ke-3 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.14 menunjukkan bahwa proses enkripsi yang dilakukan, menyebabkan setiap karakter berubah menjadi pasangan numerik a, b dimana dalam program ini setiap pasangan numerik a, b ditandai menggunakan karakter a, sedangkan antar sesama pasangan numerik ditandai dengan karakter b. Hasil dari proses enkripsi adalah sebuah pesan cipher yang kemudian dikompresi menggunakan algoritma Shannon Fano. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.15 berikut : Gambar 4.15 Hasil Kompresi Ciphertextnumber Uji Coba ke-3 Dari hasil uji coba ke-3 ini dapat dilihat bahwa pesan cipher ini dikompersi dengan cara mengganti setiap numbertext ke bentuk kode binar yang panjangnya berdasarkan probabilitas setiap numbertext. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pesan cipher yang awalnya berukuran 4339 bytes dan membutuhkan alokasi sekitar 34712 bit dapat termampatkan sebesar 54,0 , yaitu hanya membutuhkan alokasi sekitar 15961 bit atau 1995 bytes. Selanjutnya adalah proses dekompresi-dekripsi. Pesan yang telah terkompresi akan dikembalikan keukuran sebelum dilakukan kompresi dan dikembalikan ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.16 dan 4.17 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4. 16 Hasil Dekompresi Pesan Uji Coba ke-3 Gambar 4.16 menunjukkan pesan yang telah dikompresi dalam bentuk biner dikembalikan kedalam bentuk numbertext sehingga ukuran pesan yang 1995 bytes kembali keukuran awal yaitu 4339 bytes. Setelah pesan kembali keukuran semula maka akan dilakukan proses dekripsi, yaitu mengembalikan pesan cipher ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.17 berikut : Gambar 4. 17 Hasil Dekripsi Pesan Uji Coba ke-3 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.17 menunjukkan bahwa dengan menggunakan kunci public dan kunci privat yang sama pesan cipher dapat dikembalikan ke bentuk semula yaitu teks yang terdiri dari tiga karakter aaaa, bbbb, cccc dengan ukuran 532 bytes. - Uji Coba ke-4 Uji coba ini melakukan proses enkripsi-kompresi menggunakan pesan plaintext dengan ukuran 532, terdiri dari tiga buah karakter dengan pola aaaa, bbbb, cccc, dddd. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.18 berikut : Gambar 4.18 Hasil Enkripsi Pesan Uji Coba ke-4 Gambar 4.18 menunjukkan bahwa proses enkripsi yang dilakukan, menyebabkan setiap karakter berubah menjadi pasangan numerik a, b dimana dalam program ini setiap pasangan numerik a, b ditandai menggunakan karakter a, sedangkan antar sesama pasangan numerik ditandai dengan karakter b. Hasil dari proses enkripsi adalah sebuah pesan cipher yang kemudian dikompresi menggunakan algoritma Shannon Fano. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.19 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.19 Hasil Kompresi Chippertextnumber Uji Coba ke-4 Dari hasil uji coba ke-4 ini dapat dilihat bahwa pesan cipher ini dikompersi dengan cara mengganti setiap numbertext ke bentuk kode binar yang panjangnya berdasarkan probabilitas setiap numbertext. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pesan cipher yang awalnya berukuran 4319 bytes dan membutuhkan alokasi sekitar 34552 bit dapat termampatkan sebesar 51,8 , yaitu hanya membutuhkan alokasi sekitar 15948 bit atau 1994 bytes. Selanjutnya adalah proses dekompresi-dekripsi. Pesan yang telah terkompresi akan dikembalikan keukuran sebelum dilakukan kompresi dan dikembalikan ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.20 dan 4.21 berikut : Gambar 4. 20 Hasil Dekompresi Pesan Uji Coba ke-4 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.20 menunjukkan pesan yang telah dikompresi dalam bentuk biner dikembalikan kedalam bentuk numbertext sehingga ukuran pesan yang 1994 bytes kembali keukuran awal yaitu 4139 bytes. Setelah pesan kembali keukuran semula maka akan dilakukan proses dekripsi, yaitu mengembalikan pesan cipher ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.21 berikut : Gambar 4.21 Hasil Dekripsi Pesan Uji Coba ke-4 Gambar 4.21 menunjukkan bahwa dengan menggunakan kunci public dan kunci privat yang sama pesan cipher dapat dikembalikan ke bentuk semula yaitu teks yang hanya terdiri dari empat karakter aaaa, bbbb, cccc, dddd dengan ukuran 532 bytes. - Uji Coba ke-5 Uji coba ini melakukan proses enkripsi-kompresi menggunakan pesan plaintext yang berukuran 532 bytes, terdiri dari tiga buah karakter dengan pola ababababab. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.22 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.22 Hasil Enkripsi Pesan Uji Coba ke-5 Gambar 4.22 menunjukkan bahwa proses enkripsi yang dilakukan, menyebabkan setiap karakter berubah menjadi pasangan numerik a, b dimana dalam program ini setiap pasangan numerik a, b ditandai menggunakan karakter a, sedangkan antar sesama pasangan numerik ditandai dengan karakter b. Hasil dari proses enkripsi adalah sebuah pesan cipher yang kemudian dikompresi menggunakan algoritma Shannon Fano. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.23 berikut : Gambar 4.23 Hasil Kompresi Chippertextnumber Uji Coba ke-5 Universitas Sumatera Utara Dari hasil uji coba ke-5 ini dapat dilihat bahwa pesan cipher ini dikompersi dengan cara mengganti setiap numbertext ke bentuk kode binar yang panjangnya berdasarkan probabilitas setiap numbertext. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pesan cipher yang awalnya berukuran 4324 bytes dan membutuhkan alokasi sekitar 34592 bit dapat termampatkan sebesar 54,0 , yaitu hanya membutuhkan alokasi sekitar 15915 bit atau 1989 bytes. Selanjutnya adalah proses dekompresi-dekripsi. Pesan yang telah terkompresi akan dikembalikan keukuran sebelum dilakukan kompresi dan dikembalikan ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.24 dan 4.25 berikut : Gambar 4. 24 Hasil Dekompresi Pesan Uji Coba ke-5 Gambar 4.24 menunjukkan pesan yang telah dikompresi dalam bentuk biner dikembalikan kedalam bentuk numbertext sehingga ukuran pesan yang 1989 bytes kembali keukuran awal yaitu 4324 bytes. Setelah pesan kembali keukuran semula maka akan dilakukan proses dekripsi, yaitu mengembalikan pesan cipher ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.25 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.25 Hasil Dekripsi Pesan Uji Coba ke-5 Gambar 4.25 menunjukkan bahwa dengan menggunakan kunci public dan kunci privat yang sama pesan cipher dapat dikembalikan ke bentuk semula yaitu teks yang hanya terdiri dari dua karakter abababab dengan ukuran 532 bytes. - Uji Coba ke-6 Uji coba ini melakukan proses enkripsi-kompresi menggunakan pesan plaintext yang berukuran 532 bytes terdiri dari tiga buah karakter dengan pola abcabcabcabcabc. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.26 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.26 Hasil Enkripsi Pesan Uji Coba ke-6 Gambar 4.26 menunjukkan bahwa proses enkripsi yang dilakukan, menyebabkan setiap karakter berubah menjadi pasangan numerik a, b dimana dalam program ini setiap pasangan numerik a, b ditandai menggunakan karakter a, sedangkan antar sesama pasangan numerik ditandai dengan karakter b. Hasil dari proses enkripsi adalah sebuah pesan cipher yang kemudian dikompresi menggunakan algoritma Shannon Fano. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.27 berikut : Gambar 4.27 Hasil Kompresi Chipertextnumber Uji Coba ke-6 Dari hasil uji coba ke-6 ini dapat dilihat bahwa pesan cipher ini dikompersi dengan cara mengganti setiap numbertext ke bentuk kode binar yang panjangnya berdasarkan probabilitas setiap numbertext. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pesan cipher yang awalnya berukuran 4318 bytes dan membutuhkan alokasi sekitar 34544 bit dapat termampatkan sebesar 53,9 , yaitu hanya membutuhkan alokasi sekitar 15927 bit atau 1991 bytes. Selanjutnya adalah proses dekompresi-dekripsi. Pesan yang telah terkompresi akan dikembalikan keukuran sebelum dilakukan kompresi dan dikembalikan ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.28 dan 4.29 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4. 28 Hasil Dekompresi Pesan Uji Coba ke-6 Gambar 4.28 menunjukkan pesan yang telah dikompresi dalam bentuk biner dikembalikan kedalam bentuk numbertext sehingga ukuran pesan yang 1991 bytes kembali keukuran awal yaitu 4318 bytes. Setelah pesan kembali keukuran semula maka akan dilakukan proses dekripsi, yaitu mengembalikan pesan cipher ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.29 berikut : Gambar 4.29 Hasil Dekripsi Pesan Uji Coba ke-6 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.29 menunjukkan bahwa dengan menggunakan kunci public dan kunci privat yang sama pesan cipher dapat dikembalikan ke bentuk semula yaitu teks yang hanya terdiri dari tiga karakter abcabcabcabcabc dengan ukuran 532 bytes. - Uji Coba ke -7 Uji coba ini melakukan proses enkripsi-kompresi menggunakan pesan plaintext yang berukuran 532 bytes terdiri dari empat buah karakter dengan pola abcdabcdabcdabcd. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.30 berikut : Gambar 4.30 Hasil Enkripsi Pesan Uji Coba ke-7 Gambar 4.30 menunjukkan bahwa proses enkripsi yang dilakukan, menyebabkan setiap karakter berubah menjadi pasangan numerik a, b dimana dalam program ini setiap pasangan numerik a, b ditandai menggunakan karakter a, sedangkan antar sesama pasangan numerik ditandai dengan karakter b. Hasil dari proses enkripsi adalah sebuah pesan cipher yang kemudian dikompresi menggunakan algoritma Shannon Fano. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.31 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.31 Hasil Kompresi Chipertextnumber Uji Coba ke-7 Dari hasil uji coba ke-7 ini dapat dilihat bahwa pesan cipher ini dikompersi dengan cara mengganti setiap numbertext ke bentuk kode binar yang panjangnya berdasarkan probabilitas setiap numbertext. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pesan cipher yang awalnya berukuran 4328 bytes dan membutuhkan alokasi sekitar 34624 bit dapat termampatkan sebesar 54,0 , yaitu hanya membutuhkan alokasi sekitar 15926 bit atau 1991 bytes. Selanjutnya adalah proses dekompresi-dekripsi. Pesan yang telah terkompresi akan dikembalikan keukuran sebelum dilakukan kompresi dan dikembalikan ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.32 dan 4.33 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.32 Hasil Dekompresi Pesan Uji Coba ke-7 Gambar 4.32 menunjukkan pesan yang telah dikompresi dalam bentuk biner dikembalikan kedalam bentuk numbertext sehingga ukuran pesan yang 1991 bytes kembali keukuran awal yaitu 4328 bytes. Setelah pesan kembali keukuran semula maka akan dilakukan proses dekripsi, yaitu mengembalikan pesan cipher ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.33 berikut : Gambar 4.33 Hasil Dekripsi Pesan Uji Coba ke-7 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.33 menunjukkan bahwa dengan menggunakan kunci public dan kunci privat yang sama pesan cipher dapat dikembalikan ke bentuk semula yaitu teks yang hanya terdiri dari empat karakter abcdabcdabcd dengan ukuran 532 bytes. - Uji Coba ke-8 Uji coba ini melakukan proses enkripsi-kompresi menggunakan pesan plaintext yang berukuran 532 bytes terdiri dari tiga buah karakter dengan pola aaaa,bbbb,cccc,dd. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.34 berikut : Gambar 4.34 Hasil Enkripsi Pesan Uji Coba ke-8 Gambar 4.34 menunjukkan bahwa proses enkripsi yang dilakukan, menyebabkan setiap karakter berubah menjadi pasangan numerik a, b dimana dalam program ini setiap pasangan numerik a, b ditandai menggunakan karakter a, sedangkan antar sesama pasangan numerik ditandai dengan karakter b. Hasil dari proses enkripsi adalah sebuah pesan cipher yang kemudian dikompresi menggunakan algoritma Shannon Fano. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.35 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.35 Hasil Kompresi Chipertextnumber Uji Coba ke-8 Dari hasil uji coba ke-8 ini dapat dilihat bahwa pesan cipher ini dikompersi dengan cara mengganti setiap numbertext ke bentuk kode binar yang panjangnya berdasarkan probabilitas setiap numbertext. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pesan cipher yang awalnya berukuran 4335 bytes dan membutuhkan alokasi sekitar 34680 bit dapat termampatkan sebesar 54,0 , yaitu hanya membutuhkan alokasi sekitar 15939 bit atau 1992 bytes. Selanjutnya adalah proses dekompresi-dekripsi. Pesan yang telah terkompresi akan dikembalikan keukuran sebelum dilakukan kompresi dan dikembalikan ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.36 dan 4.37 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.36 Hasil Dekompresi Pesan Uji Coba ke-8 Gambar 4.36 menunjukkan pesan yang telah dikompresi dalam bentuk biner dikembalikan kedalam bentuk numbertext sehingga ukuran pesan yang 1992 bytes kembali keukuran awal yaitu 4335 bytes. Setelah pesan kembali keukuran semula maka akan dilakukan proses dekripsi, yaitu mengembalikan pesan cipher ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.37 berikut : Gambar 4.37 Hasil Dekripsi Pesan Uji Coba ke-8 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.37 menunjukkan bahwa dengan menggunakan kunci public dan kunci privat yang sama pesan cipher dapat dikembalikan ke bentuk semula yaitu teks yang hanya terdiri dari empat karakter aaaa, bbbb, cccc, dd dengan ukuran 532 bytes. - Uji Coba ke-9 Uji coba ini melakukan proses enkripsi-kompresi menggunakan pesan plaintext berukuran 26 bytes, terdiri dari semua karakter abjad. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.38 berikut : Gambar 4.38 Hasil Proses Enkripsi Pesan Uji Coba ke-9 Gambar 4.38 menunjukkan bahwa proses enkripsi yang dilakukan, menyebabkan setiap karakter berubah menjadi pasangan numerik a, b dimana dalam program ini setiap pasangan numerik a, b ditandai menggunakan karakter a, sedangkan antar sesama pasangan numerik ditandai dengan karakter b. Hasil dari proses enkripsi adalah sebuah pesan cipher yang kemudian dikompresi menggunakan algoritma Shannon Fano. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.39 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.39 Hasil Kompresi Chipertextnumber Uji Coba ke-9 Dari hasil uji coba ke-9 ini dapat dilihat bahwa pesan cipher ini dikompersi dengan cara mengganti setiap numbertext ke bentuk kode binar yang panjangnya berdasarkan probabilitas setiap numbertext. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pesan cipher yang awalnya berukuran 212 bytes dan membutuhkan alokasi sekitar 1696 bit dapat termampatkan sebesar 54,7 , yaitu hanya membutuhkan alokasi sekitar 770 bit atau 96 bytes. Selanjutnya adalah proses dekompresi-dekripsi. Pesan yang telah terkompresi akan dikembalikan keukuran sebelum dilakukan kompresi dan dikembalikan ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.40 dan 4.41 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.40 Hasil Dekompresi Pesan Uji Coba ke-9 Gambar 4.40 menunjukkan pesan yang telah dikompresi dalam bentuk biner dikembalikan kedalam bentuk numbertext sehingga ukuran pesan yang 96 bytes kembali keukuran awal yaitu 212 bytes. Setelah pesan kembali keukuran semula maka akan dilakukan proses dekripsi, yaitu mengembalikan pesan cipher ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.41 berikut : Gambar 4.41 Hasil Dekripsi Pesan Uji Coba ke-9 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.41 menunjukkan bahwa dengan menggunakan kunci public dan kunci privat yang sama pesan cipher dapat dikembalikan ke bentuk semula yaitu teks yang hanya terdiri dari seluruh karakter abjad dengan ukuran 26 bytes. - Uji Coba ke-10 Uji coba ini melakukan proses enkripsi-kompresi menggunakan pesan plaintext berukuran 36 bytes dan terdiri dari semua numerik dan tanda-tanda yang ada di keyboard 1234567890_+}{][:;?,.. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.42 berikut : Gambar 4.42 Hasil Enkripsi Pesan Uji Coba ke-10 Gambar 4.42 menunjukkan bahwa proses enkripsi yang dilakukan, menyebabkan setiap number dan tanda baca berubah menjadi pasangan numerik a, b dimana dalam program ini setiap pasangan numerik a, b ditandai menggunakan karakter a , sedangkan antar sesama pasangan numerik ditandai dengan karakter b. Hasil dari proses enkripsi adalah sebuah pesan cipher yang kemudian dikompresi menggunakan algoritma Shannon Fano. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.43 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.43 Hasil Kompresi Chipertextnumber Uji Coba ke-10 Dari hasil uji coba ke-10 ini dapat dilihat bahwa pesan cipher ini dikompersi dengan cara mengganti setiap numbertext ke bentuk kode binar yang panjangnya berdasarkan probabilitas setiap numbertext. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pesan cipher yang awalnya berukuran 294 bytes dan membutuhkan alokasi sekitar 2352 bit dapat termampatkan sebesar 54,8 , yaitu hanya membutuhkan alokasi sekitar 1065 bit atau 133 bytes. Selanjutnya adalah proses dekompresi-dekripsi. Pesan yang telah terkompresi akan dikembalikan keukuran sebelum dilakukan kompresi dan dikembalikan ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.44 dan 4.45 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.44 Hasil Dekompresi Pesan Uji Coba ke-10 Gambar 4.44 menunjukkan pesan yang telah dikompresi dalam bentuk biner dikembalikan kedalam bentuk numbertext sehingga ukuran pesan yang 133 bytes kembali keukuran awal yaitu 294 bytes. Setelah pesan kembali keukuran semula maka akan dilakukan proses dekripsi, yaitu mengembalikan pesan cipher ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.45 berikut : Gambar 4.45 Hasil Dekripsi Pesan Uji Coba ke-10 Gambar 4.45 menunjukkan bahwa dengan menggunakan kunci public dan kunci privat yang sama pesan cipher dapat dikembalikan ke bentuk semula yaitu umber dan tanda baca dengan ukuran 36 bytes. - Uji Coba ke-11 Uji coba ini melakukan proses enkripsi-kompresi menggunakan pesan plaintext dengan ukuran 36 bytes terdiri dari karakter dan numerik. Hasil uji coba dapat dilihat pada Gambar 4.46 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.46 Hasil Enkripsi Pesan Chipertextnumber Uji Coba ke-11 Gambar 4.46 menunjukkan bahwa proses enkripsi yang dilakukan, menyebabkan setiap karakter berubah menjadi pasangan numerik a, b dimana dalam program ini setiap pasangan numerik a, b ditandai menggunakan karakter a, sedangkan antar sesama pasangan numerik ditandai dengan karakter b. Hasil dari proses enkripsi adalah sebuah pesan cipher yang kemudian dikompresi menggunakan algoritma Shannon Fano. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.47 berikut : Gambar 4.47 Hasil Pemampatan Pesan Uji Coba ke-11 Dari hasil uji coba ke-11 ini dapat dilihat bahwa pesan cipher ini dikompersi dengan cara mengganti setiap numbertext ke bentuk kode binar yang panjangnya berdasarkan probabilitas setiap numbertext. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara pesan cipher yang awalnya berukuran 293 bytes dan membutuhkan alokasi sekitar 2344 bit dapat termampatkan sebesar 54,6 , yaitu hanya membutuhkan alokasi sekitar 1061 bit atau 133 bytes. Pesan yang telah dimamptkan ini kemudian dimampatkan kembali dilakukan 2 dua kali pemampatan dan hasil dari pemampatan ini dapat dilihat pada gambar 4.48 berikut : Gambar 4.48 Hasil Pemampatan Pesan Yang Telah Termampatkan Dari hasil uji coba ke-11 ini, pesan yang telah termampatkan dan dimampatkan kembali ukurannya bertambah, dari 133 bytes menjadi 530 bytes. Selanjutnya adalah proses dekompresi-dekripsi pesan, hal ini dapat dilihat pada gambar 4.49 berikut : Gambar 4.49 Hasil Dekompresi Pesan Uji Coba ke-11 Universitas Sumatera Utara Hasil uji coba ke-11 ini menunjukkan pesan tidak dapat dikembalikan keukuran sebelum dilakukan pemampatan dekompresi, sehingga tidak dapat dilakukan dekripsi. - Uji coba ke-12 Uji coba ke-12 ini menggunakan nilai pembentuk kunci yang berbeda dari 11 sebelas uji coba sebelumnya. Bilangan prima yang digunakan adalah p = 227, akar primitif g = 5 dan y = 113 sehingga membentuk kunci public 227, 5, 113 serta kunci private 154, 227. Uji coba yang digunakan adalah plainteks sebuah surat gabungan dari beberapa karakter, numerik dan tanda baca yang ada di keyboard berikut : NO : ISTIMEWAMTs.AWP.12011 Lamp : ------------ Hal : Hasil Ujian Nasional UN 20102011 Kepada Yth, BapakIbuWali Siswa RICKI MARTIN SIMAMORA Di – Tempat Dengan hormat, Sesuai dengan persyaratan kelulusan ujian tahun 20102011 yang telah ditetapkan Kepala Dinas Provinsi Sumatera Utara, yaitu : a.Mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan secara Nasional b.Nilai harus diatas 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan ketentuan : 1. Nilai Raport dari semester 1 – 5 diambil 60 2. Nilai Ujian Nasional UN diambil 40 Berdasarkan ketentuan di atas, kami beritahukan kepada BapakIbuWali siswa : Nama : RICKI MARTIN SIMAMORA Dinyatakan : TIDAK LULUS Demikian hal ini kami beritahukan semoga BapakIbuWali dapat memakluminya, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Universitas Sumatera Utara Medan, 4 Juni 2011 Kepala Sekolah, dto Drs. H. Syamsuddin Hasan Pesan plaintext yang berukuran 901 bytes ini selanjutnya dilakukan proses enkripsi-kompresi. Hasil ujii coba dapat dilihat pada gambar 4.50 berikut : Gambar 4.50 Hasil Enkripsi Pesan Uji Coba ke-12 Gambar 4.50 menunjukkan bahwa proses enkripsi yang dilakukan, menyebabkan setiap numberkarakter berubah menjadi pasangan numerik a, b dimana dalam program ini setiap pasangan numerik a, b ditandai menggunakan karakter a, sedangkan antar sesama pasangan numerik ditandai dengan karakter b. Hasil dari proses enkripsi adalah sebuah pesan cipher yang kemudian dikompresi menggunakan algoritma Shannon Fano. Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 4.51 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.51 Hasil Kompresi Ciphertextnumber Uji Coba ke-12 Dari hasil uji coba ke-12 ini dapat dilihat bahwa pesan cipher ini dikompersi dengan cara mengganti setiap numbertext ke bentuk kode binar yang panjangnya berdasarkan probabilitas setiap numbertext. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pesan cipher yang awalnya berukuran 6356 bytes dan membutuhkan alokasi sekitar 50848 bit dapat termampatkan sebesar 55,9 , yaitu hanya membutuhkan alokasi sekitar 22401 bit atau 2800 bytes. Selanjutnya adalah proses dekompresi-dekripsi. Pesan yang telah terkompresi akan dikembalikan keukuran sebelum dilakukan kompresi dan dikembalikan ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.52 dan 4.53 berikut : Gambar 4.52 Hasil Dekompresi Pesan Uji Coba ke-12 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.52 menunjukkan pesan yang telah dikompresi dalam bentuk biner dikembalikan kedalam bentuk numbertext sehingga ukuran pesan yang 2800 bytes kembali keukuran awal yaitu 6356 bytes. Setelah pesan kembali keukuran semula maka akan dilakukan proses dekripsi, yaitu mengembalikan pesan cipher ke text awalnya plaintext. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.53 berikut : Gambar 4.53 Hasil Dekripsi Pesan Uji Coba ke-12 Gambar 4.53 menunjukkan bahwa dengan menggunakan kunci public dan kunci privat yang sama pesan cipher dapat dikembalikan ke bentuk semula tanpa mengurangi atau menghilangkan numberkarakternya yaitu sebuah surat pemberitahuan berukuran 901 bytes. Universitas Sumatera Utara 4.3. Pembahasan 4.3.1. Penentuan Akar Primitif