Kelimpahan Artropoda musuh alami dan hama pada pertanaman durian (Durio zibethinus L.) di Kebun Wisata Warso Farm, Bogor

1

KELIMPAHAN ARTROPODA MUSUH ALAMI DAN HAMA
PADA PERTANAMAN DURIAN (Durio zibethinus L.)
DI KEBUN WISATA WARSO FARM, BOGOR

ELFRIDA OKTAVIANI

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

2

3

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar bagi IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

4

5

ABSTRAK
ELFRIDA OKTAVIANI. Kelimpahan Artropoda Musuh Alami dan Hama pada
Pertanaman Durian (Durio zibethinus L.) di Kebun Wisata Warso Farm, Bogor.
Dibimbing oleh DADAN HINDAYANA.
Informasi keanekaragaman dan kelimpahan Artropoda musuh alami dan
hama pada pertanaman durian diperlukan sebagai langkah awal dalam penerapan
teknik pemanfaatan musuh alami. Penelitian yang dilakukan dari bulan Oktober
sampai Desember 2014 ini bertujuan mengeksplorasi dan menginventarisasi
Artropoda musuh alami dan hama yang ada pada pertanaman durian di kebun

wisata Warso Farm, Bogor. Metode yang dilakukan untuk memantau kelimpahan
Artropoda musuh alami dan hama meliputi metode pitfall trap, light trap,
penjaringan, dan pengamatan langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
proporsi Artropoda sebagai predator, herbivor, detrivor, parasitoid, dan lainnya
pada pertanaman durian secara berturut-turut adalah 52%, 32%, 13%, 1% dan 2%.
Keaneragaman Artropoda yang dihitung berdasarkan indeks keanekaragaman
Shannon-Wiener menunjukkan bahwa keaenakaragam Artropoda terbesar adalah
keanekaragaman Artropoda herbivor dengan nilai indeks ragam sebesar 2.645.
Secara keseluruhan keanekaragam Artropoda yang ada pada pertanaman durian
termasuk dalam kategori sedang.
Kata kunci: durian, kelimpahan, Artropoda, hama, musuh alami.

6

7

ABSTRACT
ELFRIDA OKTAVIANI. Diversity of Natural Enemies and Pests Arthropod in
Durian (Durio zibethinus L.) Plantation at Warso Farm, Bogor. Supervised by
DADAN HINDAYANA.

Information of diversity and abundance of natural enemies and pests
arthropod on durian plantation are required to implement an effective integrated
pest management (IPM) technique. This study, conducted from October to
December 2014 considered to explore and identify natural enemies and pest
Arthropods in durian plantation at Warso Farm, Bogor. The methods to monitor
the abundance of natural enemies and pests arthropod includes: pitfall traps, light
traps, net insect, and direct observation. The result showed that the proportions of
predators, herbivores, detrivores, parasitoids, and others were 52%, 32%, 13%,
1% and 2% respectively. Diversity of Arthropods calculated based on the
Shannon-Wiener diversity index indicates that the largest Arthropod diversity is
the diversity of herbivore Arthropod with index value of 2.645. Overall, diversity
of Arthropods in durian plantation placed in the medium category.
Keywords: durian, diversity, arthropod, pests, natural enemies.

8

9

KELIMPAHAN ARTROPODA MUSUH ALAMI DAN HAMA
PADA PERTANAMAN DURIAN (Durio zibethinus L.)

DI KEBUN WISATA WARSO FARM, BOGOR

ELFRIDA OKTAVIANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Proteksi Tanaman

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

10

12


13

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul Kelimpahan Artropoda Musuh Alami dan Hama pada
Pertanaman Durian (Durio zibethinus L.) di Kebun Wisata Warso Farm, Bogor
sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pertanian pada Departemen
Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini
dilaksanakan pada Oktober sampai Desember 2014.
Terimakasih sebesar-besarnya penulis haturkan kepada ayahanda Ngadimin,
ibunda Ida Farida, kakak Rina Setyowati serta adik M Farhan Ramhadianto yang
telah banyak mencurahkan tenaga, pikiran, dan do’a untuk penulis. Terimakasih
kepada Dr Ir Dadan Hindayana selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
ilmu, arahan, dan bimbingan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Dr Ir Titiek Siti Yuliani, SU
selaku dosen penguji yang dengan sabar telah memberi masukan, saran, serta
motivasi dalam pelaksanaan tugas akhir penulis. Semoga kebaikan dan perhatian
yang telah diberikan memperoleh balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
Terima kasih kepada seluruh staf Warso Farm yang telah membantu penulis

selama penelitian di lapangan. Terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu, Fajar Wahyu Bachtiyar, Reni Mulyani, Ulfah Hafidzah, Euis Marlina,
Eka Pratiwi, Fusna Amaliatul, Khoirunnisa Nasution, serta teman-teman di
Proteksi Tanaman angkatan 48 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Terimakasih atas semangatnya yang selalu menginspirasi. Semoga penelitian ini
bisa memberikan manfaat, terutama bagi perkembangan ilmu pertanian Indonesia.

Bogor, Februari 2015
Elfrida Oktaviani

14

15

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu
Metode Penelitian
Penentuan lokasi penelitian dan tanaman contoh
Pengamatan lapangan
Identifikasi Artropoda dan analisis data
Keanekaragaman Artropoda
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Lokasi
Artropoda yang Ditemukan pada Tanaman Durian
Artropoda Predator
Artropoda Herbivor
Artropoda Detrivor
Artropoda Parasitoid
Artropoda Lain
Proporsi Artropoda Berdasarkan Metode Pengambilan Contoh
Keanekaragaman Artropoda pada Pertanaman Durian
Serangan Hama dan Keberadaan Musuh Alami
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

1
1
2
2
3
3
3
3
3
5
5
6
6
6
7
9

12
13
14
15
16
16
18
18
18
19
21
30

16

17

DAFTAR GAMBAR
Metode pengambilan contoh dengan perangkap tanah (Pitfall trap)
Metode pengambilan contoh dengan penjaringan

Metode pengambilan conoh dengan perangkap lampu (Light trap)
Metode pengambilan contoh dengan pengamatan langsung
Pengikisan lumut pada batang tanaman durian
Proses predasi semut terhadap kutu putih.
Serangan penggerek buah (Lepidoptera: Pyralidae) pada buah durian
Serangan penggerek batang pada tanaman durian
Pengendalian penggerek batang pada tanaman durian
Serangan kutu putih (Hemiptera: Pseudococcidae) pada buah durian
Serangan rayap (Blattodea: Termittidae) pada tanaman durian
Hama Flatidae (Insecta: Hemiptera) pada tanaman durian
Proporsi jumlah Artropoda berdasarkan metode pengambilan contoh
Proporsi peran Artropoda berdasarkan metode pengambilan contoh
Fluktuasi serangan hama dan keberadaan musuh alami di pertanaman durian

3
4
4
5
6
7

9
9
10
10
10
12
15
15
17

DAFTAR TABEL

Proporsi peran Artropoda keseluruhan
Kelimpahan Artropoda predator pada pertanaman durian
Kelimpahan Artropoda herbivor pada pertanaman durian
Kelimpahan Artropoda detrivor pada pertanaman durian
Kelimpahan Artropoda parasitoid pada pertanaman durian
Kelimpahan Artropoda lain pada pertanaman durian
Keanekaragaman Artropoda berdasarkan peranannya
Rata-rata komponen mikroklimat di pertanaman durian Warso Farm

7
8
11
13
14
14
16
17

DAFTAR LAMPIRAN
Jumlah dan peran Artropoda keseluruhan di pertanaman durian
Hasil pengamatan Artropoda berdasarkan metode yang digunakan
Perhitungan indeks keanekaragaman Artropoda Shannon Wiener

22
26
29

18

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Durian (Durio zibethinus L.) merupakan salah satu komoditas buah yang
mendapat prioritas untuk dikembangkan (Khairia et al. 2004) karena memiliki
potensi dan peran strategis bagi perekonomian Indonesia. Peran komoditas durian
diantaranya dalam penyediaan buah segar, lapangan kerja, serta sebagai
penyumbang devisa negara melalui ekspor yang dilakukan ke luar negeri. Nilai
ekonomi tinggi pada komoditas durian dibuktikan dengan penyebaran pasar yang
luas, mencakup pasar modern, restoran, serta hotel (Sobir dan Napitupulu 2010).
Potensi tersebut menyebabkan durian memiliki banyak permintaan pasar terutama
di Indonesia.
Produksi durian di Indonesia terbilang fluktuatif. Hal ini dibuktikan dengan
produksi durian Indonesia menurut BPS (2013) pada tahun 2012-2013 mengalami
penurunan cukup drastis, dari 888 130 ton pada tahun 2012, menurun menjadi
689 683 ton pada tahun 2013. Penurunan produksi durian dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satu fator yang utama adalah keberadaan hama. Menurut
Khairia et al. (2004), hama utama pada pertanaman durian adalah hama
penggerek batang, penggerek buah dan kutu loncat. Jenis hama lain yang mungkin
terdapat pada durian adalah kutu putih, rayap, dan ulat daun. Jenis hama yang
termasuk penggerek batang antara lain: Batocera nominator, Xyleutes leuconotus
dan Zauzera coffeae. Serangan penggerek batang ini ditandai dengan adanya
kotoran dan cairan berwarna kemerah-merahan dari bekas gerekan (lubang)
(Khairia et al. 2004). Stadia yang berbahaya pada penggerek batang adalah larva
dengan morfologi berwarna merah sampai cokelat keunguan (Kalshoven 1981).
Hama penggerek buah yaitu: Tirathaba ruptilinea, Hypoperigea leprosticta dan
Dacus dorsalis yang menyebabkan buah menjadi busuk dan akhirnya rontok.
Buah durian yang terkena serangan umumnya tidak bisa dikonsumsi. Kehilangan
hasil yang diakibatkan oleh penggerek buah dapat mencapai 50%. Hama penting
lain adalah hama kutu loncat dari ordo Hemiptera. Kutu Loncat (Allocaridara
malayensis) menyerang daun yang masih muda dengan cara mengisap cairannya.
Pengendalian yang umum dilakukan adalah aplikasi pestisida, karena dinilai
paling efektif dan efisien dalam mengendalikan hama. Namun, penggunaan
pestisida secara terus menerus dapat berdampak negatif bagi ekosistem. Dampak
negatif yang ditimbulkan dalam jangka panjang dapat mengurangi
keanekaragaman dan kelimpahan serangga, serta berpengaruh pada tanaman
budidaya. Oleh karena itu, pendekatan lain yang berwawasan lingkungan perlu
diupayakan untuk diterapkan dalam pengendalian hama.
Pengendalian hama yang berwawasan lingkungan sesuai dengan Undangundang Nomor 12 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1995,
harus didasari oleh prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Konsep PHT ini
telah diterapkan secara luas untuk mengurangi dampak negatif penggunaan
pestisida (Untung 1993). Salah satu penerapan yang baik dalam PHT adalah
berfungsinya komponen agroekosistem. Komponen agroekosistem memiliki
peranan masing-masing dalam menjaga keseimbangan alam. Sebagai contoh,
komponen agroekosistem seperti musuh alami (Artropoda predator dan parasitoid)

2
dapat menekan populasi hama sampai pada tingkat yang tidak merugikan (Untung
2001).
Eksplorasi dan inventarisasi keragaman Artropoda diperlukan sebagai
langkah awal dalam penerapan teknik pemanfaatan musuh alami. Untuk
memantau komponen agroekosistem khususnya Artropoda perlu dilengkapi
informasi jumlah individu (kelimpahan), peranannya pada suatu habitat dan
ekosistem, serta berbagai faktor yang mempengaruhinya. Sampai saat ini,
informasi mengenai keragaman khususnya Artropoda musuh alami dan hama
pada pertanaman durian di Indonesia belum diketahui. Oleh karena itu, penelitian
untuk melengkapi informasi tersebut perlu dilakukan.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dan menginventarisasi Artropoda
musuh alami dan hama yang terdapat pada pertanaman durian di kebun wisata
Warso Farm, Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai Artropoda
yang terdapat pada pertanaman durian di kebun wisata Warso Farm, Bogor.
Informasi ini dapat menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan
pengendalian dengan teknik pemanfaatan musuh alami, acuan untuk penelitian
selanjutnya, dan pengayaan ilmu Entomologi.

3

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2014.
Pengambilan contoh Artropoda dilakukan di Kebun Wisata Warso Farm,
Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Identifikasi Artropoda yang ditemukan
dilakukan di Laboratorium Ekologi Serangga, dan Laboratorium Taksonomi,
Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Metode Penelitian
Penentuan lokasi penelitian dan tanaman contoh
Penelitian dilakukan di pertanaman durian Warso Farm, Bogor. Penentuan
tanaman contoh diambil sebanyak 10% dari total tanaman durian yang ada,
sehingga tanaman contoh yang diperoleh sebanyak 50 tanaman. Tanaman contoh
ini ditentukan secara acak.
Pengamatan lapangan
Pengambilan contoh Artropoda dilakukan dengan 4 macam metode, yaitu
pitfall trap, light trap, penjaringan, dan pengamatan langsung. Pengamatan
dilakukan 1 minggu sekali selama 12 kali pengamatan. Pengamatan lapangan
dilaksanakan selama 2 hari setiap minggu. Hari pertama dilakukan pemasangan
pitfall trap, light trap, dan pengamatan langsung. Hari kedua dilakukan
pengambilan pitfall trap dan dilanjutkan dengan penjaringan. Artropoda yang
didapat kemudian diidentifikasi, dihitung jumlahnya, dan dicatat.
Pitfall trap. Pitfall trap (Gambar 1) atau perangkap tanah adalah perangkap
yang dipergunakan untuk mengamati Artropoda yang terdapat pada permukaan
tanah. Perangkap ini terbuat dari gelas berbahan plastik dengan ukuran volume
250 ml. Gelas tersebut ditanam di tanah dengan posisi permukaan sejajar dengan
permukaan tanah pada 25 titik. Gelas diisi formalin 2% sebanyak 1/3 volume
gelas, kemudian ditutup dengan seng (berukuran: panjang 30 cm dan lebar 15 cm)
yang berbentuk seperti atap rumah. Formalin digunakan untuk membunuh dan
mengawetkan Artropoda yang terperangkap. Artropoda yang terperangkap dalam
pitfall trap dibawa ke laboratorium Ekologi Serangga untuk disaring agar terpisah
dari tanah dan kotoran yang terbawa. Artropoda kemudian disimpan dalam botol
koleksi berisi alkohol 70% untuk diidentifikasi di laboratorium Taksonomi.

Gambar 1 Metode pengambilan contoh dengan perangkap tanah (Pitfall trap)

4

Penjaringan. Metode ini dilakukan untuk memantau Artropoda yang aktif
terbang seperti Artropoda ordo Hymenoptera, Diptera dan beberapa Coleoptera.
Penjaringan dilakukan dengan mengayunkan jarring serangga sebanyak 5 kali
ayunan tunggal pada 25 titik contoh. Artropoda yang didapat kemudian diambil
dan dimasukkan kedalam botol koleksi berisi alkohol 70% untuk selanjutnya
diidentifikasi di laboratorium.

Gambar 2 Metode pengambilan contoh dengan penjaringan
Light trap. Light trap atau perangkap lampu merupakan metode yang
dilakukan untuk memantau Artropoda yang aktif pada malam hari dan tertarik
pada cahaya. Cahaya lampu yang dipakai adalah jenis lampu neon yang
menghasilkan cahaya putih (Supriatna 2014). Pada bagian bawah light trap
disimpan wadah untuk menampung Artropoda yang tertarik cahaya. Wadah
tersebut diisi dengan formalin 2% sebanyak 1/3 volume wadah, selain itu wadah
diberi cermin agar cahaya lampu terpantul. Pemasangan 2 buah light trap
ditempatkan pada pertanaman durian dengan lokasi yang berbeda.

Gambar 3 Metode pengambilan contoh dengan perangkap lampu (light trap)
Pengamatan langsung. Pengamatan langsung dilakukan untuk mengamati
Artropoda yang berada pada tajuk tanaman contoh dan sekitarnya. Pengamatan
dilakukan pada 10% dari total tanaman, yaitu 50 tanaman contoh durian.
Pengamatan dilakukan 12 kali dengan interval satu kali dalam seminggu.
Artropoda yang didapat kemudian diidentifikasi, dihitung jumlahnya, dan dicatat.

5

Gambar 4 Metode pengambilan contoh dengan pengamatan langsung
Identifikasi Artropoda dan Analisis data
Artropoda yang didapat kemudian diidentifikasi di Laboratorium
Taksonomi, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor. Identifikasi dilakukan hingga tingkat famili dengan menggunakan buku
acuan identifikasi yaitu Pengenalan Pelajaran Serangga oleh Borror et al. (1996),
Hymenoptera of the World: an Identification Guides to Families oleh Goulet dan
Huber (1993), dan website www.bugguide.net yang merupakan situs identifikasi
Artropoda resmi dari Iowa State University Entomology.
Artropoda dikelompokkan berdasarkan perannya sebagai predator, herbivor,
detrivor, parasitoid, dan lainnya. Data yang didapat selanjutnya diolah secara
sederhana menggunakan Microsoft Office Excel 2007 Worksheet kemudian
dideskripsikan secara kualitatif.
Keanekaragaman Artropoda
Keanekaragaman Artropoda yang didapat dihitung menggunakan indeks
keanekaragaman H’ Shannon-Wiener sebagai berikut:

Keterangan:
H’
= Indeks keanekaragaman Shannon-wiener
Pi
= Proporsi tiap spesies
S
= Spesies
Kriteria Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) dibagi menjadi 3 yaitu:
H’ < 1 = Keanekaragaman Rendah
1