Efektivitas Promosi Melalui Twitter pada Perusahaan Pariwisata Bahari “Ibu Penyu”

EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA
PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU”

YUNIZAR SRI WULANDARI

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Efektivitas
Promosi Melalui Twitter pada Perusahaan Pariwisata Bahai “Ibu Penyu” adalah
benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi berasal atau
dikutip dari karya yang telah diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagaian
akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis ini kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor,

Mei 2015

Yunizar Sri Wulandari
NIM I34110146

ABSTRAK
YUNIZAR SRI WULANDARI. Efektivitas Promosi Melalui Twitter pada
Perusahaan Pariwisata Bahari “Ibu Penyu”. Di bawah bimbingan ANNA
FATCHIYA.
Promosi melalui twitter dilakukan Biro Perjalanan “Ibu Penyu” dalam
memasarkan jasanya. Selain itu, promosi juga dilakukan untuk memperkenalkan
pariwisata bahari yang ada di Indonesia. Kehadiran twitter dianggap sebagai salah
satu media untuk perusahaan pariwisata bahari dalam memperluas kegiatan
bisnisnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik responden dan
aktivitas promosi, menganalisis efektivitas promosi melalui twitter dan
menganalisis hubungan antara karakteristik responden dan aktivitas promosi

dengan efektivitas promosi melalui twitter perusahaan pariwisata bahari “Ibu
Penyu”. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui
kuisioner online yang disebar ke followers @ibupenyu. Data dianalisis dengan
menggunakan uji korelasi rank-spearman dan uji beda chi-square. Hasil
penelitian ini adalah twitter efektif dalam promosi. Faktor yang berhubungan
dengan efektivitas promosi adalah usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan,
frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan kejelasan dalam
penyampaian informasi.
Kata kunci: efektivitas, promosi, bahari, pariwisata
ABSTRACT
YUNIZAR SRI WULANDARI. Promotion Effectiveness via Twitter on Nautical
Tourism Company “Ibu Penyu . Supervised by ANNA FATCHIYA
Promotion via twitter performed by Travel Agents "Ibu Penyu" to marketing their
service. In addition, the promotion was also made to introduce marine tourism in
Indonesia. Twitter presence is considered as one of the media for nautical tourism
company in expanding economic activity. The purpose of this research are to
analyze the characteristics of respondents and promotional activities, analyze the
effectiveness of the promotion via twitter and analyze the correlation between the
characteristics of the respondents and the effectiveness of promotional activities
through the promotion of marine tourism company twitter "Ibu Penyu". The

method used in data collection is via an online questionnaire that was distributed
to the followers @ibupenyu. Data were analyzed using Spearman-rank
correlation test and chi-square difference test. The results in this study are twitter
effective of the promotion. Factors related to the effectiveness of the promotion is
age, education level, income level, the frequency of feedback messages, rate the
attractiveness of the message, and clarity in the delivery of information.
Keywords: effectiveness, promotion, nautical

EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA
PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU”

YUNIZAR SRI WULANDARI

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Judul Skripsi
Nama Mahasiswa
NIM

Efektivitas Promosi Melalui Twitter pada Perusahaan
Pariwisata Bahari “Ibu Penyu”
: Yunizar Sri Wulandari
: I34110146
:

Disetujui oleh

Dr Ir Anna Fatchiya, MSi
Pembimbing


Diketahui oleh

Dr Ir Siti Amanah, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:__________________

PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Efektivitas Promosi Melalui Twitter pada Perusahaan
Pariwisata Bahari “Ibu Penyu”
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Ir. Anna Fatchiya,
MSi sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan
selama proses penelitian, penulisan, hingga penyelesaian skripsi ini. Penulis juga
menyampaikan hormat dan terimakasih kepada orang tua tercinta Ayah Braham
dan Ibu Diyan Rahayuni yang selalu mendoakan, mendukung, dan senantiasa
melimpahkan kasih sayangnya kepada penulis. Selain itu juga kepada pemilik
usaha Kakak Vindhya B. Sabnani yang membantu penulis dalam pengumpulan
data. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat

tersayang: Iradhatie Wurinanda, Annisa Amalia Ikhsania, Desi Rosita, Gina
Sutanti, Tiffany Diahnisa, Riski Bayuni, Claudya Alice L’Bareint, Nurul Fitriyani,
dan Chintia Irwanti Putri, teman-teman sebimbingan: Hafid Kurniawan dan Elsa
Yuliana, serta teman-teman SKPM 48. Semoga karya ilmiah berupa skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Mei 2015

Yunizar Sri Wulandari

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah Penelitian
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian

PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Pariwisata Bahari
Karakteristik Followers
Promosi Pariwisata Bahari
Twitter sebagai Media Promosi
Efektivitas Twitter sebagai Media Promosi
Kerangka Pemikiran
Hipotesis Penelitian
Definisi Operasional
PENDEKATAN LAPANGAN
Metode Penelitian
Lokasi dan Waktu
Teknik Pemilihan Responden dan Informan
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
GAMBARAN UMUM
Sejarah dan Perkembangan Biro Perjalanan “Ibu Penyu”
Media Promosi Biro Perjalanan “Ibu Penyu”
KARAKTERISTIK FOLLOWERS AKUN TWITTER @IBUPENYU

Jenis Kelamin
Usia
Tingkat Pendidikan
Jenis Pekerjaan
Tingkat Pendapatan
KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL TWITTER PADA
PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU”
Frekuensi Pesan
Frekuensi Feedback Pesan
Tingkat Daya Tarik Pesan
Kejelasan dalam Penyampaian Informasi

xvii
xix
xix
1
1
3
3
3

5
5
5
5
7
11
14
18
19
20
23
23
23
23
24
25
27
27
28
31

31
32
32
32
33
35
37
38
39
43

8

EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA
PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU
Attention
Interest
Desire
Action
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN

EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA
PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU”
Hubungan Usia dengan Efektivitas Promosi
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Efektivitas Promosi
Hubungan Tingkat Pekerjaan dengan Efektivitas Promosi
HUBUNGAN ANTARA KETERDEDAHAN TWITTER DENGAN
EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA
PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU”
Hubungan Frekuensi Pesan dengan Efektivitas Promosi
Hubungan Frekuensi Feedback Pesan dengan Efektivitas Promosi
Hubungan Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Efektivitas Promosi
Hubungan Kejelasan dalam Penyampaian Pesan dengan Efektivitas
Promosi
PENUTUP
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

47
48
49
50
51

53
53
54
55

57
57
59
60
62
65
65
66
67
71
86

DAFTAR TABEL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

Media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia 2015
Karakteristik jenis media sosial dalam promosi
Jumlah dan persentase berdasarkan karakteristik followers
Jumlah dan persentase berdasarkan keterdedahan twitter
Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator
frekuensi pesan melalui akun twitter @ibupenyu
Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator
frekuensi feedback pesan melalui akun twitter @ibupenyu
Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator
tingkat daya tarik pesan melalui akun twitter @ibupenyu
Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator
kejelasan dalam penyampaian informasi melalui akun twitter
@ibupenyu
Jumlah dan persentase responden dalam mencapai tahap AIDA
Jumlah dan persentase responden berdasarkan efektivitas promosi
Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator
pada tahap attention
Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator
pada tahap interest
Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator
pada tahap desire
Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator
pada tahap action
Nilai koefisiensi korelasi dan nilai signifikansi usia dengan
efektivitas promosi
Nilai koefisiensi korelasi dan nilai signifikansi tingkat pendidikn
dengan efektivitas promosi
Nilai koefisiensi korelasi dan nilai signifikansi tingkat pendapatan
dengan efektivitas promosi
Nilai koefisiensi Chi-Square dan nilai signifikansi antara jenis
kelamin dengan efektivitas promosi
Nilai koefisiensi Chi-Square dan nilai signifikansi antara jenis
pekerjaan dengan efektivitas promosi
Nilai koefisiensi korelasi Rank Spearman dan nilai signiifikansi
frekuensi pesan dengan efektivitas promosi
Nilai koefisiensi korelasi Rank Spearman dan nilai signiifikansi
frekuensi feedback pesan dengn efektivitas promosi
Nilai koefisiensi korelasi Rank Spearman dan nilai signiifikansi
tingkat daya tarik pesan dengan efektivitas promosi
Nilai koefisiensi korelasi Rank Spearman dan nilai signiifikansi
kejelasan dalam penyampaian informasi dengan efektivitas promosi

13
13
31
35
37
38
40

43
47
48
48
49
50
51
53
54
55
56
56
57
59
60
62

10

DAFTAR GAMBAR

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kerangka pemikiran
Rumus interval
Logo Biro Perjalanan “Ibu Penyu”
Tampilan akun twitter @ibupenyu
Re-tweet yang dilakukan admin twitter
Profil picture akun @ibupenyu
Penggunaan hashtag pada twitter @ibupenyu
Tweet yang disertai gambar atau foto dengan kualitas bagus
Bio twitter @ibupenyu

18
22
28
29
39
41
42
43
44

DAFTAR LAMPIRAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Peta lokasi Biro Perjalanan “Ibu Penyu”
Jadwal pelaksanaan penelitian
Daftar paket wisata “Ibu Penyu”
Daftar responden
Tampilan kuesioner online
Panduan pertanyaan wawancara informan
Hasil uji statistik Rank Spearman
Hasil uji beda Chi-square
Dokumentasi penelitian

72
73
74
77
80
81
82
84
85

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dewasa ini, sektor pariwisata sedang gencar dikembangkan oleh
Pemerintah Indonesia (Kemenkraf 2014). Hal ini dilakukan karena pariwisata
merupakan salah satu penghasil devisa terbesar bagi negara. Pakar ekonomi
memerkirakan sektor pariwisata akan menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang
penting pada abad ke-21 dan apabila dikembangkan secara terpadu, peran
pariwisata akan melebihi sektor migas (Yoeti 2008). Pentingnya pariwisata juga
didukung dengan UU No. 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan
objek wisata pada suatu daerah akan menguntungkan, antara lain meningkatnya
Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat,
memperluas kesempatan kerja, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta
melestarikan alam dan budaya setempat.
Pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan Pemerintah bertujuan
untuk meningkatkan jumlah kunjungan ataupun memperluas pasar. Berdasarkan
data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) jumlah
perjalanan wisatawan nusantara di Indonesia tahun 2009 adalah sebanyak
229.731.000 jiwa dan mengalami peningkatan yaitu sebanyak 250.036.000 jiwa
pada tahun 2013. Tak hanya itu, sektor pariwisata di Indonesia pun semakin
beragam seperti wisata agro, wisata tirta/bahari, wisata budaya, wisata religi,
wisata pegunungan dan lain-lain. Sekian banyak pariwisata yang sedang
berkembang di Indonesia, World Economic Forum (WEF) 2013 menyatakan
bahwa Indonesia menonjol di kategori budaya dan warisan sejarah serta kekayaan
dan keindahan alam Indonesia1
Pariwisata bahari merupakan salah satu sektor pariwisata yang sedang
berkembang. Menurut hasil survey PES (Passenger Exit Survey) 2013 yang
dilakukan Pusdatin Kemenpar, ada lima besar produk wisata sebagai penarik
kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yakni wisman yang
melakukan wisata belanja dan kuliner (80%), wisata religi dan heritage (80%),
wisata bahari (35%), wisata MICE (25%) dan wisata olah raga (5%)
(Kemenparekraf 2014). Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia yang
75 persen wilayahnya berupa laut juga mendukung berkembangnya potensi
pariwisata bahari di Indonesia. Pariwisata bahari merupakan kegiatan pariwisata
yang berada di perairan khususnya laut dengan memanfaatkan potensi yang ada
dalam menjalankan aktivitas berlibur dan aktivitas laut lainnya. Wisata bahari
merupakan kegiatan wisata yang mengutamakan sumber daya bawah laut dan
diatas laut seperti diving, snorkling, selancar, jet ski, dan lain sebagainya yang
didasarkan atas keunikan alam dan karakteristik ekosistem, seni dan budaya serta
masyarakat daerah.

1

Dikutip dari Harian Tribunnews Jabar edisi 2 Februari 2014. Dapat diunduh di:
http://jabar.tribunnews.com/2014/04/02/menparekraf-perkembangan-pariwisataindonesia-paling-bagus

2
Berkembangnya sektor pariwisata bahari tidak selamanya diketahui oleh
calon wisatawan. Sekian banyak pariwisata bahari, wisatawan mancanegara
maupun wisatawan nusantara hanya mengetahui pariwisata bahari yang sudah
terkenal seperti Bali, Wakatobi, dan Lombok. Padahal jika ditelusuri lebih lanjut,
potensi pariwisata bahari di Indonesia sangat banyak namun kegiatan promosi
masih terbilang minim, ditambah lagi kurang adanya data serta informasi yang
diperlukan dalam pengembangan wisata bahari (Sutanto et al 2013). Hal inilah
yang menyebabkan wisata bahari di Indonesia yang berlimpah sangat jarang
diketahui keberadaannya.
Upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan pariwisata bahari ialah
melalui komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran sangat dibutuhkan untuk
menyampaikan pesan kepada publik, terutama wisatawan sasaran, mengenai
keberadaan suatu objek wisata. Salah satu pemasaran yang digunakan adalah
dengan melakukan kegiatan promosi. Tujuan dari kegiatan promosi itu sendiri
adalah memengaruhi calon wisatawan untuk mau berkunjung serta menjaga agar
wisatawan selalu ingat dan berkeinginan untuk melakukan kunjungan kembali
(Sukmawati et al 2013). Bauran promosi merupakan salah satu komponen penting
dalam pencapaian tujuan promosi. Menurut Kotler (2003) terdapat lima jenis
teknik yang dimaksud dengan bauran promosi, yaitu iklan (advertising), penjualan
tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan
masyarakat dan publisitas (public relations and publicity) dan pemasaran
langsung (direct selling).
Melihat kondisi seperti itu, sektor pariwisata bahari dilirik oleh sebagian
perusahaan industri pariwisata sebagai obyek wisata yang dipasarkan kepada
calon wisatawan. Perusahaan industri pariwisata ada dua macam yaitu agen
perjalanan wisata dan biro perjalanan wisata (Yoeti 2010). Kehadiran perusahaan
industri wisata menguntungkan bagi wisatawan karena perusahaan tersebut
melayani semua kebutuhan, keinginan, dan harapan wisatawan bila berkunjung ke
suatu obyek wisata. Persaingan ketat di dunia bisnis memaksa pelaku industri
tersebut harus peka dan memahami perubahan yang terjadi pada lapangan
penjualan. Pelaku industri wisata tersebut membutuhkan suatu sarana dan media
dalam memasarkan produknya. Hal tersebut disebabkan karena pemasarkan
produk industri pariwisata jauh lebih kompleks sifatnya dibandingkan dengan
memasarkan produk perusahaan manufaktur yang umumnya memproduksi produk
berwujud. Cara-cara konvensional seperti poster, pamflet, dan flyer dianggap
tidak efektif karena harganya yang relatif mahal dan penyebaran informasi yang
sifatnya lamban. Begitu juga dengan media masa mainstream (stasiun televisi,
radio, surat kabar dan majalah tidak sekuat yang dibayangkan karena sifatnya
hanya menginformasikan sekilas (Prisgunanto 2014)
Seiring berkembangnya zaman, media penyiaran dan media konvensional
mulai mengalami degradasi dan penyusutan dengan diambil alihnya sebagian
peran-peran dengan teknologi yang lebih baru dan fitur yang lebih kaya. Media
tersebut dinamakan media internet. Media internet banyak macamnya yaitu email, website, dan berbagai macam media sosial. Media sosial termasuk ke dalam
media internet namun media sosial merupkan media untuk melakukan interaksi
antar penggunanya. Menurut Sulianta (2014) media sosial mampu menyebarkan
informasi dengan cepat dan daya jangkau yang luar biasa dibandingkan dengan
media manapun. Media sosial banyak ragamnya antara lain facebook, twitter,

3
website, instagram dan lain-lain. Penggunaan media sosial tersebut belakangan
menjadi banyak diminati oleh masyarakat sebagai sarana untuk berkomunikasi.
Tercatat hingga tahun 2013 pengguna twitter di Indonesia berdasarkan data dari
PT Bakrie Telecom yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
mencapai 19,5 juta akun.
Kehadiran twitter sebagai media promosi pariwisata bahari menjadi salah
satu media promosi bagi perusahaan industri wisata untuk memperluas kegiatan
promosinya. Twitter memiliki beberapa kelebihan antara lain jumlah kata yang
hanya mencakup 140 kata. Hal ini menuntut kreatifitas seseorang untuk
merangkai kata dalam akun twitternya. Adanya trending topic dan hashtag juga
menambah kelebihan twitter dibandingkan dengan media sosial lain. Seperti
halnya dengan biro perjalanan “Ibu Penyu”. Biro perjalanan ini khusus
menyediakan berbagai macam paket wisata bahari yang dipromosikan dengan
menggunakan media sosial twitter sebagai media promosinya. Tak hanya
mempromosikan produknya saja, “Ibu Penyu” aktif mempromosikan pariwisata
bahari yang ada di Indonesia kepada follower yang ada di akun twitter tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan
pariwisata bahari “Ibu Penyu” dirasa relevan untuk diteliti lebih lanjut.
Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, masalah
penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik followers dan keterdedahan media sosial twitter
pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu”?
2. Bagaimana efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan pariwisata
bahari “Ibu Penyu”?
3. Bagaimana hubungan antara karakteristik followers dan keterdedahan
media sosial twitter dengan efektivitas promosi melalui twitter perusahaan
pariwisata bahari “Ibu Penyu”?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi karakteristik followers dan keterdedahan media sosial
twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu”
2. Menganalisis efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan
pariwisata bahari “Ibu Penyu”
3. Menganalisis hubungan antara karakteristik followers dan keterdedahan
media sosial dengan efektivitas promosi melalui twitter perusahaan
pariwisata bahari “Ibu Penyu”
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini akan bermanfaat bagi beberapa pihak, yakni:
1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan komunikasi
bisnis. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperbaiki
kelemahan-kelemahan dari penelitian ini.

4
2. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
masyarakat untuk mengenal pariwisata bahari di Indonesia. Selain itu,
hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebuah penilaian
masyarakat mengenai pengaruh promosi melalui media sosial twitter
dalam pemasaran pariwisata bahari pada biro perjalanan “Ibu Penyu”
3. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan oleh perusahaan industri wisata “Ibu Penyu” dalam rangka
meningkatkani promosi perusahaan tersebut sehingga seakin dikenal
masyarakat luas.

TINJAUAN PUSTAKA

Pariwisata Bahari
Berdasarkan UUD No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan, pariwisata
memiliki pengertian yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait
di bidang tersebut. Sejatinya, pariwisata merupakan proses perjalanan. Namun
Yoeti (2010) mengemukakan bahwa suatu perjalanan dapat disebut sebagai
pariwisata apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain. Perjalanan itu
dilakukan di luar kediaman tempat orang itu biasanya tinggal dan
melewati perbatasan.
2. Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam, atau paling sedikit sudah
menempuh perjalanan sejauh 100 mil dari perbatasan tempat orang itu
tinggal atau berdiam.
3. Tujuan perjalanan itu semata-mata untuk bersenang-senang tanpa mencari
nafkah atau menjabat suatu pekerjaan tetap di negara yang dikunjungi.
4. Uang yang dibelanjakan wisatawan tersebut dibawa dari negara asalnya
bukan diperoleh karena hasil usaha selama perjalanan wisata yang
dilakukannya.
Pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
kesenangan, menggunakan waktu luang untuk menikmati aktivitas diluar rutinitas
sehari-hari. Biasanya, wisatawan cenderung memilih wisata yang menyajikan
keindahan alam atau memiliki potensi alam yang unik. Terdapat berbagai macam
jenis pariwisata berdasarkan dari objek wisata yang dijadikan sebagai daya tarik
untuk datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, salah satunya adalah
wisata bahari. Wisata bahari adalah segala aktivitas wisata yang menjadikan
sumber daya alam laut beserta segala potensinya sebagai suatu daya tarik yang
unik untuk dinikmati. Lebih lengkapnya, pariwisata bahari adalah segala bentuk
aktivitas wisata yang menjadikan sumber daya alam laut beserta potensinya
sebagai suatu daya tarik wisata dalam batasan dimulai dari jalan setapak
pedestrian sampai 100 meter setelah reef. Adapun aktivitas yang biasa dilakukan
pada wisata bahari terbagi menjadi dua yaitu aktivitas langsung dan aktivitas tidak
langsung. Aktivitas langsung di antaranya berperahu, berenang, snorkeling
(menyelam dipermukaan), diving (menyelam), memancing, dan lain.lain.
Aktivitas tidak langsung seperti olahraga pantai, piknik, menikmati atmosfer laut,
dan lain-lain (Riswandi 2013).
Karakteristik Followers
Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi memunculkan
berbagai riset mengenai pengguna internet. Hal ini sebagai bukti bahwa internet

6

sudah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat saat ini. Riset yang
dilakukan dapat menggambarkan karakteristik pengguna internet dan saat ini
penggunaan internet tidak terlepas dari penggunaan media sosial. Karakteristik
pengguna internet dapat menjadi acuan dalam menggambarkan karakteristik
pengguna media sosial. Seperti dilansir pada website Kementrian Komunikasi dan
Informatika yang menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat 5 pengguna
twitter terbesar di dunia. Posisi Indonesia hanya kalah dari USA, Brazil, Jepang
dan Inggris.
Secara spesifik, Anggraeni (2012) mengatakan bahwa efektivitas promosi
dapat dipengaruhi oleh karakteristik individu yang terdiri dari usia, jenis kelamin,
pendidikan, pendapatan dan motivasi. Karakteristik individu tersebut dapat
memengaruhi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh suatu
perusahaan. Berikut merupakan penjelasan karakteristik individu berdasarkan
demografi (Sumarwan 2011)
1. Usia. Biasanya individu dibedakan menurut usia anak-anak, remaja,
dewasa, dan orang tua. Media sosial ditujukan untuk semua usia, namun
biasanya media sosial digunakan oleh individu berusia muda. Hal ini
dikarenakan pada usia tersebut sedang gencar mencari teman baru,
informasi baru maupun pergaulan baru. Hal tersebut juga diperkuat oleh
pendapat Helianthusonfri (2014) yang menyatakan bahwa kebanyakan
pengguna twitter atau followers adalah kalangan muda yang usianya
berkisar antara 18 sampai 34 tahun.
2. Jenis kelamin. Banyak sekali produk yang menggunakan pendekatan jenis
kelamin ini dalam pemasarannya. Ada satu merk produk ditujukan hanya
kepada wanita atau hanya kepada pria, masing-masing memiliki strategi
promosi yang berbeda (Morissan 2010). Menurut Diamond (2015)
populasi pengguna twitter adalah pria dan wanita dengan jumlah yang
hampir seimbang.
3. Pendidikan. Individu dapat pula dikelompokkan menurut tingkat
pendidikan yang dicapai. Pendidikan yang berhasil diselesaikan biasanya
menentukan pendapatan dan kelas sosial mereka. Selain itu pendidikan
juga menetukan tingkat intelektualitas seseorang. Tingkat intelektualitas
ini akan menentukan pilihan barang, barang, jenis hiburan, dan program
radio atau televisi yang diikutinya (Morissan 2010). Diamond (2015)
berpendapat bahwa inidivu pengguna twitter kemungkinan besar pernah
mengecap setidaknya bangku perguruan tinggi. Hal tersebut juga didukung
oleh pendapat Pitoyo yang dikutip oleh (Kapriani 2014) pengguna Twitter
pendidikannya cenderung lebih tinggi daripada pengguna Facebook.
Pengguna Twitter yang mendapatkan pendidikan hingga jenjang perguruan
tinggi sebanyak 21% sementara pengguna Facebook jumlahnya 20%.
4. Pekerjaan. Individu yang memiliki jenis pekerjaan tertentu umumnya
mengonsumsi barang-barang tertentu yang berbeda dengan jenis pekerjaan
lainnya (Morissan 2010). Individu pengguna twitter dapat dilihat dari jenis
pekerjaan. Individu yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) atau belum
bekerja (pelajar dan mahasiswa) diasumsikan memiliki akun media sosial
khususnya twitter daripada individu yang memiliki pekerjaan. Pekerjaan
menuntut sseorang sibuk dengan akivitasnya sehingga tidak mempunyai
waktu yang cukup untuk membuka media sosialnya tersebut.

7

5. Pendapatan. Melihat karakteristik individu pengguna twitter adalah
individu yang berpendidikan tinggi, hal serupa juga dapat terjadi pada
tingkat pendapatan. Seseorang yang berpendidikan tinggi diasumsika juga
memiliki pendapatan yang tinggi.
Promosi Pariwisata Bahari
Kotler dan Keller (2009) mengemukakan bahwa promosi merupakan
bagian dari strategi pemasaran yang sering dikenal dengan istilah four P’s yaitu
produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Pada
hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi
pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
memengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono 2008). Pendapat lainnya
dikemukakan oleh Kotler (2003) promosi adalah bagian dari komunikasi yang
terdiri dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya
kesadaran (awarness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan
pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhdap produk atau jasa.
Pariwisata bahari membutuhkan promosi sebagai upaya memperkenalkan
potensi bahari kepada calon wisatawan. Melalui aktivitas promosi tersebutlah,
calon wisatawan diharapkan dapat berkunjung dan menikmati potensi bahari.
Adapun tujuan promosi menurut Sukmawati et al (2013) adalah memengaruhi
calon wisatawan agar berkunjung serta menjaga agar wisatawan selalu ingat dan
berkeinginan untuk melakukan kunjungan kembali. Yonathan (2013)
menyebutkan promosi yang efektif akan mampu mempengaruhi persepsi
wisatawan terhadap nilai produk yang ditawarkan oleh pihak penyedia jasa
pariwisata sekaligus lebih efisien dalam penggunaan anggaran promosi. Promosi
bagi instansi yang bergerak di bidang pariwisata bertujuan untuk
memperkenalkan, menginformasikan, membujuk, dan mempengaruhi calon
wisatawan untuk mau berkunjung serta menjaga agar wisatawan selalu ingat dan
berkeinginan untuk melakukan kunjungan kembali. Selain itu Muskitta et al
(2014) juga mengatakan bahwa tujuan promosi pariwisata adalah untuk
menghimbau, merayu atau membujuk calon wisatawan agar melakukan perjalanan
wisata. Oleh karena itu, pesan atau informasi mengenai daya tarik suatu wisata
tersebut harus dikemas semenarik mungkin agar wisatawan pada akhirnya dapat
menggunakan jasa tersebut atau dengan kata lain calon wisata dapat mengunjungi
objek wisata tersebut.
Berdasarkan paparan tersebut, kegiatan promosi memegang peranan
penting dalam memberikan informasi mengenai potensi pariwisata khususnya
pariwisata bahari kepada calon wisatawan. Bauran promosi merupakan salah satu
komponen penting dalam pencapaian tujuan yang diharapkan. Terdapat lima jenis
teknik yang dimaksud dengan bauran promosi, yaitu iklan (advertising), penjualan
tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan
masyarakat dan publisitas (public relations and publicity) dan pemasaran
langsung (direct selling).

8

1. Periklanan (advertising)
Iklan menurut Kusumastuti (2009) merupakan model komunikasi
yang dapat menjangkau publik secara luas. Iklan juga dapat digunakan untuk
membangun image jangka panjang dan juga mempercepat quick sales. Selain
itu, iklan juga bersifat baku dan dapat ditayangkan berulang-ulang serta dapat
memperoleh efek dramatisasi dari iklan yang telah ditayangkan tersebut.
Menurut Morissan (2010) media iklan dikategorikan menjadi tiga yaitu media
penyiaran, media cetak, dan media internet.
Penelitian mengenai efektifitas iklan dalam mempromosikan
pariwisata telah dilakukan oleh Zaman (2014). Berdasarkan penelitian
tersebut didapatkan data bahwa Dinas Pariwisata Kabupaten Berau telah
menggunakan media penyiaran, media cetak dan media internet dalam
mempromosikan pariwisata bahari yang ada Kabupaten Berau. Dilihat dari
ketiga media tersebut, media elektronik dinilai paling efektif karena bersifat
langsung dan kuat. Media elektronik dinilai membuat pariwisata bahari di
Kabupaten Berau semakin terangkat dan mengalami peningkatan. Media
cetak pun turut membantu kegiatan promosi pariwisata bahari di Kabupaten
Berau melalui iklan di surat kabar, maupun baliho yang dipasang di
sepanjang jalan. Tak hanya itu, media internet juga mempunyai peran
penting, karena calon wisatawan dapat mengetahui informasi mengenai
potensi wisata bahari di Kabupaten Berau melalui website yang sengaja
dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Berau.
2. Penjualan tatap muka (personal selling)
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada
calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Menurut
Kusumastuti (2009) personal selling, merupakan alat promosi yang paling
efektif pada siklus terakhir dari proses pembelian. Hal ini terjadi karena
personal selling dapat membuat hubungan interaktif secara dekat, sehingga
dapat mengenal konsumen secara lebih dalam dan lebih baik, sehingga dapat
memberikan respon yang tepat.
Penelitian yang dilakukan Putra dan Tinambunan (2013) menunjukan
bahwa teknik personal selling yang efektif dalam sebuah promosi pariwisata
yang ditampilkan haruslah dengan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik
tersebut bisa tercapai apabila promosi dan informasi yang disampaikan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen. Salah satu yang harus dilakukan untuk
mancapai pelayanan yang baik tersebut adalah dengan menempatkan seorang
travel consultan yang ahli dibidangnya dalam kegiatan promosi yang
dilakukan, karena teknik promosi menggunakan teknik personal selling
bersifat promosi langsung.
Tidak hanya menggunakan jasa travel consultant, teknik personal
selling juga dapat digunakan dalam bentuk festival budaya seperti yang
dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatra Barat.
Kegiatan ini merupakan salah satu strategi promosi (promotion mix) yang
berguna sebagai media penyebaran informasi yang diberikan kepada calon
wisatawan secara langsung.

9

3. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian
produk dengan segera dan/atau meningkatkna jumlah barang yang dibeli
pelanggan. Menurut Stanton (1996) promosi penjualan direncanakan untuk
menambah dan mengkoordinasikan kegiatan penjualan personal dan
periklanan. Promosi penjualan meliputi antara lain kegiatan pembuatan
pameran di toko, menyelenggarakan pameran dagang, membagikan contoh,
premi atau kupon-kupon “cents-off” (untuk pembulatan harga ke bawah).
Promosi penjualan mempunyai manfaat yaitu sebagai sarana untuk
menarik perhatian dan memberikan informasi yang akhirnya mengarahkan
konsumen kepada produk. Hal tersebut memberikan kontribusi nilai tambah
kepada konsumen dan juga dapat secara aktif mengajak konsumen membeli
produk yang ditawarkan (Kusumastuti 2009). Media sosial juga dapat
dikatakan promosi penjualan karena diarahkan langsung kepada
konsumennya.
4. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity)
Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap
berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Menurut Stanton (1996)
public relation merupakan usaha terencana oleh suatu organisasi untuk
memengaruhi sikap atau pendapat golongan terhadap badan usaha tersebut.
Namun menurut Kusumastuti (2009) alat promosi ini dapat menarik perhatian
khalayak ramai jika memiliki kredibilitas yang tinggi dan tidak memasukan
unsur penjualan, jadi hanya sebagai pemberi informasi.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zaman (2014)
menunjukan bahwa peran hubungan masyarakat (humas) mampu mengangkat
pariwisata bahari di Kabupaten Berau. Promosi yang dilakukan pemerintah
Kabupaten Berau yaitu dengan mengadakan pemilihan duta wisata yang
bertugas ke luar daerah Berau untuk mempromosikan potensi seni budaya dan
pariwisata bahari Berau. Tak hanya itu, duta wisata tersebut harus
mempunyai pengetahuan luas tentang seluk beluk Berau agar mampu menjadi
humas sebagai pembicara di media televisi dan media cetak.
5. Pemasaran langsung (direct marketing)
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif,
yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan
respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Pada direct
marketing, promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan
tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan
baik melalui telepon, pos, atau dengan datang langsung ke tempat pemasar.
Berbeda dengan promosi lainnya, dalam melakukan promosi pariwisata
produk yang akan ditawarkan ke calon wisatawan adalah obyek dan daya tarik
wisata. Menurut Yoeti (1985) daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah
yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi
orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Berdasarkan Undang-Undang

10

Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, daya tarik wisata dijelaskan sebagai
segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau kunjungan wisatawan. Wibowo (2008), membagi pengusahaan obyek
dan daya tarik wisata menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata alam merupakan usaha pemanfaatan
sumber daya alam dan tata lingkungannya yang telah ditetapkan sebagai
obyek dan daya tarik wisata untuk dijadikan sasaran wisata;
2. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata budaya merupakan usaha seni
budaya bangsa yang telah dilengkapi sebagai obyek dan daya tarik wisata
untuk dijadikan sasaran wisata;
3. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata minat khusus merupakan usaha
pemanfaatan sumber daya alam dan atau potensi seni budaya bangsa untuk
dijadikan sasaran wisatawan yang mempunyai minat khusus.
Pariwisata bahari jika dilihat dari uraian di atas termasuk ke dalam
pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus. Berbeda dengan jenis
pariwisata tradisional, calon wisatawan memilih sebuah destinasi wisata tertentu
sesuai dengan minat khusus dan spesifik (Pitana 2009). Adanya minat khusus ini
mengakibatkan hanya sebagian orang yang memiliki ketertarikan untuk berwisata
bahari sehingga diperlukan kegiatan promosi yang lebih kuat dan menarik untuk
mempromosikan pariwisata bahari. Dewasa ini, perkembangan promosi maupun
pemasaran pariwisata bahari berkembang secara luas. Berbagai potensi wisata
bahari mulai dilirik oleh pelaku usaha dengan mendirikan sebuah industri
pariwisata. Perusahaan industri pariwisata ada dua macam yaitu agen perjalanan
wisata dan biro perjalanan wisata (Yoeti 2010). Industri pariwisata merupakan
perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan wisatawan secara langsung.
Pelaku usaha dapat memperkenalkan potensi wisata bahari secara langsung
kepada calon wisatawan dengan menawarkan paket wisata yang dikemas menarik.
Pelaku usaha tersebut juga dapat menggunakan berbagai media promosi yang
digunakan sebagai media untuk menginformasikan potensi wisata bahari kepada
calon wisatawan.
Morissan (2010) berpendapat bahwa media (medium) adalah kategori
umum dari sistem pengiriman pesan yang mencakup beberapa media yaitu media
penyiaran (televisi dan radio), media cetak (brosur dan surat kabar), surat, iklan
luar ruang, (outdoor advertising), dan media pendukung lainnya. Pendapat lain
dikemukakan oleh Kusumastuti (2009) yang membagi media menjadi tiga
kelompok yaitu:
1. Media massa, yang terdiri dari media massa elektronik dan media cetak.
2. Media kelompok, yang biasa digunakan pada kegiatan-kegiatan yang
melibatkan kelompok tertentu. Bentuk media ini diantara adalah video
presentasi.
3. Media personal, seperti katalog, profit korporat, dan folder.
Wahyuni (2014) menambahkan bahwa media promosi tidak hanya terdiri
dari media penyiaran, media cetak, dan media internet yaitu media ruang publik
dan media word of mouth (WOM). Pertama, media ruang publik. Media yang

11

digunakan dalam media ruang publik adalah poster dan atau stiker, billboard,
baliho, poster, spanduk, umbul-umbul, balon raksasa, dan lain-lain. Kedua, media
word of mouth. Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) adalah bentuk
promosi yang dilakukan oleh konsumen melalui perbincangan dengan konsumen
lain, dan tidak ada satupun dari mereka adalah pemasar. Bentuk komunikasi
pemasaran ini dapat terjadi karena kesan mendalam konsumen terhadap produk
atau perusahaan tertentu sehingga konsumen tersebut ingin menyampaikan
informasi yang dia ketahui tentang produk atau perusahaan tersebut kepada
kerabat dekatnya. Komunikasi pemasaran melalui WOM tidak memerlukan biaya
yang begitu besar, namun dapat memberikan dampak yang besar bagi perusahaan.
Pemasaran WOM ini merupakan bauran komunikasi pemasaran yang paling
efektif karena memungkinkan komunikasi pribadi dan mendapat umpan-balik.
Interaksi langsung yang terjalin dari mulut ke mulut dianggap mampu
meyakinkan seseorang sehingga media pemasaran ini dianggap efektif.
Berdasarkan jenis media yang dikemukakan Morissan (2010), media yang
efektif dalam mempromosikan pariwisata bahari adalah media penyiaran, media
cetak dan media internet. Media penyiaran khususnya televisi ini sengaja
menampilkan potensi pariwisata bahari melalui televisi sebagai medianya agar
khalayak dapat merasakan langsung keindahan objek wisata yang ditayangan.
Melalui tayangan seperti ini, calon wisatawan dapat memiliki keinginan untuk
dapat berkunjung ke objek wisata tersebut. Tak hanya media penyiaran, promosi
pariwisata bahari dilakukan dengan memakai media cetak sebagai perantara dalam
memberikan informasi kepada calon wisatawan. Surat kabar dan majalah pun kini
sudah banyak yang menampilkan informasi potensi pariwisata dalam rubrik
khusus yang bernama traveling atau jalan-jalan. Media ini mengajak, membujuk
atau merayu calon wisatawan dengan gaya penulisan yang persuasif ditambah
dengan gambar atau foto sebagai pendukungnya.
Perkembangan zaman membuat teknologi berkembang pesat. Hadirnya
internet memudahkan kegiatan promosi pariwisata bahari. Penggunaan internet
sebagai media promosi dianggap efektif karena murah dan mudah, belum lagi
sifatnya yang langsung dan kuat mengingat kehadiran internet sangat melekat
dalam kehidupan sehari-hari. Kementrian Komuikasi dan Informatika (Kominfo)
mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang.
Angka 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.
Media internet sebagai media promosi yang digunakan pun cukup beragam yaitu
website, twitter, facebook. Promosi pariwisata pun sudah mulai banyak yang
menggunakan media internet untuk mempromosikan objek wisata tersebut.
Melalui internet, calon wisatawan menjadi lebih tahu mengenai informasi
pariwisata sehingga para pemasar pariwisata gencar memakai media internet
sebagai media promosi. Tidak dapat dipungkiri lagi, kehadiran media sangat
membantu para pemasar atau pelaku usaha wisata dalam melakukan kegiatan
promosi pariwisata bahari.
Twitter sebagai Media Promosi
Media promosi merupakan sebuah wadah untuk menginformasikan atau
menawarkan suatu produk kepada konsumen. Media promosi mempunyai peranan

12

yang penting dalam mempromosikan pariwisata bahari. Kegiatan promosi melalui
media akan menjadi mudah sehingga calon wisatawan akan dengan cepat
mengetahui obyek wisata yang dipromosikan Sekarang muncul media baru
sebagai alat untuk mempromosikan pariwisata bahari yaitu media internet. Media
internet ini dinilai cara yang efektif karena mudah dan murah serta kegunaannya
sudah melekat di kalangan orang-orang zaman sekarang ini. Media internet ini
juga membantu biro perjalanan dalam mempromosikan pariwisata serta
memasarkan produknya. Internet digunakan oleh biro perjalanan untuk
menjangkau lebih luas dan melayani dengan lebih baik calon wisatawan sebagai
konsumennya. Tersedianya internet bagi para konsumen mungkin akan
mendorong para biro perjalanan untuk menawarkan nilai tambah lainnya bagi para
konsumen. Nilai tambah ini dapat berupa pengetahuan yang lebih mendalam
mengenai tujuan wisata, biro perjalanan didorong untuk menjadi konsultan
perjalanan. Selain itu, Muthahhari (2012) menjabarkan kegunaan dari media
internet bagi media promosi sebuah biro perjalanan:
1. Meningkatkan minat untuk travel di kalangan masyarakat dunia.
Semakin tersedianya informasi mengenai daerah tujuan wisata akan
meningkatkan minat masyarakat dunia untuk travel. Kesenjangan informasi
yang menyebabkan ketidak-tahuan akan semakin berkurang, sehingga orang
akan lebih mempunyai minat untuk travel ke daerah-daerah tujuan wisata
yang sebelumnya tidak dipertimbangkan.
2. Memperluas komunikasi untuk melayani konsumen.
Semakin luasnya pemakaian internet memungkinkan komunikasi yang
semakin luas antara biro perjalanan dan konsumen lebih dari jam buka kantor.
Meningkatnya pilihan bagi konsumen, meningkatnya target pasar biro
perjalanan, serta meningkatnya komunikasi antara biro perjalanan, dan
konsumen, maka dunia usaha perjalanan akan berlangsung dengan semakin
lancar. Begitu juga dengan pelaksanaan dunia usaha perjalanan akan semakin
mudah karena luasnya komunikasi yang digunakan.
Salah satu media yang termasuk media internet adalah media sosial. Media
sosial memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media terdahulu yaitu
media berbagi aktifitas, media berbagi pengetahuan, media untuk memperluas
jejaring dan komunitas dan media penyebaran informasi (Sulianta 2014).
Aktivitas online dapat dilakukan melalui media sosial dengan mengirimkan
pesan-pesan dan feedback dengan menggunakan kemampuan daya tarik pesan
untuk memicu khalayak untuk dapat memperhatikan pesan yang disampaikan.
Media sosial juga mampu menyebarkan informasi dengan cepat dan daya jangkau
yang luar biasa dibandingkan media manapun (Sulianta 2014). Kotler dan Keller
(2009) lebih lanjut menerangkan bahwa media sosial merupakan sarana bagi
konsumen untuk berbagi teks, gambar, audio, dan video informasi dengan satu
sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya. Media sosial yang digunakan
berdasarkan hasil penelitian sebelumnya adalah twitter, facebook, instagram.
Jenis media sosial tersebut dapat memfasilitasi produsen dan konsumen untuk
saling berbagi pesan dalam bentuk tulisan, gambar, bahkan audio ataupun video
dengan komunikasi dua arah. Berbagai media sosial sudah digunakan oleh
sebagian besar penduduk di dunia yang dapat dilihat pada Tabel 1

13

Tabel 1 Media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia 2015
Nomer Peringkat

Nama Media Sosial

Jumlah Pengguna

1

Facebook

900.000.000

2

Twitter

310.000.000

3

LinkedIn

255.000.000

4

Pinteres

250.000.000

5

Google+

120.000.000

6

Tumblr

110.000.000

7

Instagram

100.000.000

8

VK

80.000.000

9

Flicker

65.000.000

10

Vine

42.000.000

Sumber: http://www.ebizmba.com/articles/social-networking-websites

Setiap media sosial memiliki karakteristik tersendiri untuk melakukan
kegiatan promosi produk kepada konsumen. Berikut Tabel 2 merupakan
perbandingan karakteristik media sosial dalam pemanfaatan sebagai media
promosi produk.
Tabel 2 Karakteristik jenis media sosial dalam promosi
No.

Jenis Media
Sosial

Karaktersitik Media Sosial
-

1.

Facebook
-

2.

Twitter

-

3.

Instagram

-

Dilengkapi dengan fasilitas berbagi pesan teks, foto, audio, dan
video
Menyediakan wadah untuk berkomunikasi langsung melalui wall,
chat rooms, message dan membentuk group tertentu dengan
member yang diundang ke dalam group
Untuk berkomunikasi secara interaktif antar pengguna harus
saling menerima permintaan friend request terlebih dahulu
Penyebaran informasi cenderung cepat
Terhubung dengan berbagai akun yang terdaftar dalam Twitter
Dilengkapi dengan fasilitas berbagi foto dan video yang dapat
dilihat oleh khalayak luas
Memiliki jumlah karakter sebanyak 140 untuk setiap tweet
Agar dapat berinteraksi dengan baik sebaiknya salingfollow satu
sama lain
Penyebaran informasi cenderung cepat
Media sosial dengan fasilitas upload foto dan video
Menguntungkan konsumen karena dapat melihat secara langsung
produk yang ditawarkan
Memuat informasi secara lengkap melalui caption yang diberikan
pelaku usaha
Fasilitas Hashtag (tanda pagar) untuk memudahkan konsumen
mencari tahu produk yang diinginkan

Sumber: Wurinanda (2015)

Media sosial yang semakin beragam menunjukan adanya inovasi dalam
mempromosikan pariwisata bahari yang dilakukan pelaku usaha wisata. Salah
satunya adalah melalui twitter. Twitter merupakan salah satu jenis media sosial

14

yang menyediakan layanan jejaring sosial dan microblogging (blogging ringkas).
Para pengguna memakai twitter untuk berkirim pesan dan membaca pesan yang
tidak lebih dari 140 karakter. Istilah yang digunakan untuk mengirimkan pesan
disebut tweet. Tercatat hingga tahun 2013 pengguna twitter di Indonesia
berdasarkan data dari PT Bakrie Telecom yang dirilis oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika mencapai 19,5 juta akun. Banyaknya pengguna
twitter menjadi bukti bahwa media sosial ini menjadi ladang bisnis online yang
menjanjikan. Menurut Siregar (2012) terdapat empat faktor yang menyebabkan
twitter mampu menyedot perhatian para pengguna internet, diantaranya:
1. Keringkasan dan keterbatasan karakter pesan yang dipublikasikan pada twitter
(140 karakter), sehingga pesan mudah dilihat dan disebar.
2. Informasi bebas, sehingga informasi apapun yang terlintas bebas mengalir dan
sifatnya spontan, apa adanya, bahkan personal. Dalam banyak kasus,
pengguna twitter lebih jujur dan kejujuran penting untuk nilai akurasi bisnis.
3. Komunitas terbuka, dimana hampir tidak ada pembatas untuk mengamati
bahkan bersosialisasi dengan semua orang yang tergabung pada twitter.
4. Jejaring sosial yang membangun gudang data. Hal ini karena berbagai
informasi yang disebarkan lama-lama akan membentuk suatu pola yang juga
menjadi informasi berbasis kekuatan massa yang menjelaskan minat dan tren.
Efektivitas Promosi Melalui Twitter
Promosi adalah bagian dari komunikasi yang terdiri dari pesan-pesan
perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awarness),
ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang
dilakukan oleh pelanggan terhdap produk atau jasa (Kotler 2003). Efektivitas
komunikasi adalah salah satu elemen yang menjadi indikator komunikasi
(Wahyuni 2014). Komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan
dan dimaksudkan oleh pengirim berkaitan erat dan identik atau sama dengan
rangsangan yang diterima dan dipahami oleh penerima. Salah satu langkah yang
dapat dilakukan oleh produsen atau pemasar didalam menciptakan dan
mengembangkan komunikasi efektif terhadap konsumen, yaitu memilih media
dalam komunikasi pesan. Pemasar dapat memilih dua jenis dari saluran
komunikasi yaitu komunikasi personal dan komunikasi non personal. Komunikasi
personal adalah komunikasi yang melibatkan tatap muka. Komunikasi
nonpersonal adalah komunikasi yang melibatkan media seperti media cetak
(poster, baliho, dan pamflet), media siaran (televisi dan radio), dan media internet
(website, facebook, dan twitter).
Komunikasi non personal dapat dikatakan sebagai media promosi karena
menggunakan media dalam menyebarkan informasi. Media promosi tidak dapat
berperan aktif dalam menyebarkan informasi mengenai pariwisata bahari jika
pesannya tidak dapat sampai ke calon konsumen. Oleh sebab itu Tampubolon
(2014) menyimpulkan bahwa efektif atau tidaknya promosi suatu pariwisata yang
dilakukan dapat dilihat dari kejelasan dalam penyampaian informasi promosi,
tepat atau tidaknya komunikasi yang dilakukan dan keterbukaan dalam bentuk
pelayanan. Kejelasan dalam penyampaian informasi merupakan lengkap dan

15

rincinya informasi yang disampaikan, tepat atau tidaknya komunikasi merupakan
cara komunikasi yang dinilai tepat dalam penyampaian informasi dan keterbukaan
dalam pelayanan merupakan cara dalam melayani calon wisatawan selaku
konsumen. Kejelasan dalam penyampaian informasi dianggap penting dalam
melakukan kegiatan promosi oleh karena itu Kusumastuti (2009) menyatakan
bahwa dalam mengembangkan komunikasi pemasaran secara efektif terdapat
delapan langkah, yang salah satunya yaitu merancang pesan. Perancangan p