bakteriologik, tidak langsung diperiksa apakah air itu mengandung bakteri patogen, tetapi diperiksa dengan indikator bakteri golongan Coli.
2.5 Kesadahan
Kesadahan air adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya ion- ion Ca
2+
dan Mg
2+
di dalam air. Menurut Sastrawijaya 1991, kesadahan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu:
1. Kesadahan sementara yang disebabkan oleh garam-garam bikarbonat HCO
3
dan dapat dihilangkan dengan cara pemanasan. Ion CO
3 2-
akan mengendap dengan Ca sebagai CaCO
3
dan Mg sebagai MgCO
3
, maka endapan dapat dipisahkan disaring sehingga air dapat terbebas dari Ca
2+
dan Mg
2+
. 2. Kesadahan permanen yang disebabkan oleh garam-garam sulfat atau
klorida SO
4
dan Cl, senyawa tidak dapat dihilangkan dengan cara pemanasan. Tetapi dapat dihilangkan dengan cara reaksi kimia yaitu
dengan menggunakan pereaksi Na
2
CO
3
yang menghasilkan endapan. Endapan dipisahkan sehingga terbebas kesadahan.
Menurut Gabriel 2001, berdasarkan tingkat kesadahan air dapat digolongkan dalam 4 kelompok, yaitu:
a. Kadar CaCO
3
terdapat dalam air 0-75 mgL disebut air lunak. b.
Kadar CaCO
3
terdapat dalam air 75-150 mgL disebut air agak keras. c.
Kadar CaCO
3
terdapat dalam air 150-300 mgL disebut air keras. d.
Kadar CaCO
3
terdapat dalam air 300 ke atas mgL disebut air sangat keras.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Metode Penetapan Kesadahan
Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks ion kompleks atau garam yang sukar mengion,
Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Titrasi kompleksometri
digunakan untuk menentukan kandungan garam-garam logam. Etilen diamin tetra asetat EDTA merupakan titran yang sering digunakan. Logam-logam alkali
tanah seperti kalsium dan magnesium membentuk kompleks yang tidak stabil dengan EDTA pada pH rendah, karenanya titrasi logam-logam ini dengan EDTA
dilakukan pada larutan buffer amonia pH 10. untuk deteksi titik akhir titrasi digunakan indikator zat warna. Indikator zat warna ditambahkan pada larutan
logam pada saat awal sebelum dilakukan titrasidan akan membentuk kompleks berwarna dengan sejumlah kecil logam. Pada saat titik akhir titrasi ada sedikit
kelebihan EDTA maka kompleks indikator-logam akan pecah dan menghasilkan warna yang berbeda. Indikator yang dapat digunakan untuk titrasi kompleksometri
ini antara lain: Hitam eriokrom Eriochromm Black T, Mordant Black II, Solochrome Black; mureksid; jingga pirokatekol; jingga xilenol; asam kalkon
karbonat; kalmagit; dan biru hidroksi naftol Rohman, 2007. Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion Ca
2+
dan Mg
2+
yang dapat ditetapkan melalui titrasi langsung dengan EDTA H
2
Y
2-
sebagai titran dan menggunakan indikator misalnya EBT Eriokrom Hitam TIn. Kompleks antara kalsium dan
indikator terlalu lemah untuk menimbulkan perubahan warna yang benar. Tetapi magnesium membentuk kompleks yang lebih kuat dengan indikator,
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan kalsium, dan diperoleh suatu titik akhir dalam buffer amonia dengan pH 10. Karena kestabilan kalsium 2,0 x 10
5
dengan indikator lebih kecil di bandingkan dengan magnesium 4,9 x 10
5
. Dengan ditambahkan titran ke dalam larutan yang mengandung kalsium, terbentuklah CaY
2-
yang lebih stabil, dengan membebaskan magnesium untuk bereaksi dengan indikator dan
membentuk Mgln
-
yang berwarna merah. Karena kestabilan kalsium 5,0 x 10
10
dengan EDTA lebih besar daripada magnesium 4,9 x 10
8
. Setelah kalsium habis terpakai, titran ditambah mengubah Mgln
-
menjadi MgY
2-
dan indikator berubah ke bentuk Hln
-
yang berwarna biru Underwood, 1986. Menurut Underwood 1986,reaksi-reaksi yang terjadi yaitu:
i Logam + Indikator M
n+
+ ln
m-
↔ Mln
n-m
ii Logam + EDTA M
n+
+ H
2
Y
=
↔ MY
n-4
+ 2H
+
iii EDTA + Indikator Min
n+
+ H
2
Y
=
↔ MY
n-4
+ H
x
ln
x-m
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI
3.1 Alat
- Erlenmeyer 300 ml Pyrex
- Gelas ukur 100 ml Iwaki Pyrex
- Digital titrator HACH
3.2 Bahan
- Man Ver indikator powder pillow HACH
- Buffer solution hardness HACH
- Larutan EDTA HACH
- Sampel air reservoir Sunggal yang diambil bulan Februari 2011
3.3 Prosedur Kerja
- Ditentukan volume sampel dan konsentrasi EDTA sebagai
pentiter yang digunakan Berdasarkan tabel dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara