Sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung
(2)
(3)
(4)
BIODATA PENULIS
1. Data Pribadi
Nama : Sitti Zaharia
NIM : 10109551
Tempat/Tgl. Lahir : Raha, 17 Desember 1990 Jenis Kelamin
Status Agama
: : :
Perempuan Belum Nikah Islam
Alamat : Jl. Sekeloa (Tengah) No. 101 RT/RW 02/05 Bandung No. Telp./HP. : 085220281476
E-mail : [email protected]
2. Riwayat Pendidikan
1995 – 1996 : TK Pembina Kota Raha
1997 – 2003 : SDN 16 Raha
2003 - 2006 : SMP Negeri 1 Raha 2006 – 2009 : SMA Negeri 2 Raha
2009 – 2014 : Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika,UniversitasKomputer Indonesia Bandung
(5)
3. Organisasi
2008 – 2009 : Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
2009 : Kelompok Muda Pecinta Alam Sowite (KOMPAS)
(6)
SISTEM PERAMALAN PENYALURAN KEBUTUHAN
DI PUSAT PANTI YATIM INDONESIA (PYI) BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
SITTI ZAHARIA
10109551
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(7)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Laporan tugas akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia dengan judul “SISTEM PERAMALAN PENYALURAN KEBUTUHAN DI PUSAT PANTI YATIM INDONESIA (PYI) BANDUNG”.
Laporan tugas akhir ini tidak akan berarti apa-apa tanpa bantuan dan dukungan semua pihak yang dengan segenap hati dan rasa tulus yang telah memberikan semua hal yang penulis butuhkan, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ungkapan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.
2. Kedua orang tua (Bpk Niamir D dan Ibu Nuhia) dan keluarga (Muh. Nirdan., S.T., Sitti Nurhidayah., S.E ., Nur Zayastuti dan Rio Mayansyah) penulis yang tercinta yang selalu memberikan dorongan semangat dan doa yang tak pernah ada habisnya, beserta cinta dan kasih sayang yang menjadi kekuatan bagi penulis.
3. Bapak H. Erwansyah selaku Ketua Umum PYI Bandung dan Bapak Heruyugo Prasetyo selaku Penanggung Jawab Logistik yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan dan membantu penelitian tugas akhir di Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung.
4. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan bagi penulis dalam tugas akhir ini.
5. Bapak Galih Hermawan, S.Kom., M.T. selaku dosen reviewer yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.
6. Seluruh dosen pengajar dan staff di UNIKOM khususnya pada Program Studi Teknik Informatika yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya serta membantu proses perkuliahan.
(8)
iv
7. Teman-teman seperjuangan dari kelas IF-13 2009 ( Irman Nur Fauzi, Herlan Purnawan, Ryan Prasetyo Nugroho, R Isma Noer Aras, Abdul Alimudin, Lokius William, Yana Herdiana, Abdurachman Arif D, Fachri Annafi, Darul Taufik, Gabriella Citra A, Fadhilah Rachmania) seluruhnya yang telah bersama-sama melewati indah, manis dan pahitnya semasa perkuliahan kuliah.
8. Semua pihak yang terlibat yang telah ikut membantu dalam penulisan laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Di dalam penulisan tugas akhir ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, walaupun demikian penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis menerima segala masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk perbaikan dari masa mendatang.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat berguna khusunya bagi penulis, dan untuk seluruh pihak yang membutuhkan pada umumnya.
Bandung, 25 Februari 2014
(9)
v
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL LEBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR SIMBOL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
I.1 Latar Belakang ... 1
I.2 Rumusan Masalah ... 2
I.3 Maksud dan Tujuan ... 2
I.4 Batasan Masalah ... 2
I.5 Metodologi Penelitian ... 3
I.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 3
I.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4
I.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
II.1 Profil Perusahaan... 7
II.1.1 Sejarah Perusahaan ... 7
II.1.2 Logo Panti Yatim Indonesia (PYI) ... 8
II.1.3 Visi dan Misi ... 9
II.1.4 Struktur Organisasi ... 9
II.1.5 Deskripsi Pekerjaan ... 10
II.2 Landasan Teori ... 10
II.2.1 Sistem Informasi ... 11
(10)
vi
II.2.2.1 Metode Single Exponential Smoothing ... 16
II.2.2.2 Forecast Error ... 16
II.2.3 Analisis Perancangan Terstruktur ... 16
II.2.3.1 Diagram Konteks... 17
II.2.3.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 17
II.2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 17
II.2.3.4 Kamus Data ... 17
II.2.4 Bahasa Pemrograman ... 18
II.2.4.1 PHP ... 18
II.2.4.2 Structure Query Language (SQL) ... 18
II.2.5 Jaringan Internet ... 19
BAB IIIANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 21
IIII.1 Analisis Sistem ... 21
III.1.1 Analisis Masalah ... 21
IIII.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 21
III.1.2.1 Prosedur Penyaluran Kebutuhan ... 21
III.1.2.2 Prosedur Laporan Data Kebutuhan dari Cabang ... 24
III.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 25
III.1.3.1 Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Fakta ... 26
III.1.3.2 Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Kebutuha ... 26
III.1.4 Analisis Peramalan Penyaluran Kebutuhan ... 26
III.1.4.1 Perhitungan Metode Peramalan Single Exponentian Smoothing ... 28
III.1.4.2 Perhitungan Kesalahan ... 39
III.1.4.3 Kesimpulan Peramalan Penyaluran Kebutuhan ... 47
III.1.5 Analisis Pengkodean ... 47
III.1.6 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 47
III.1.7 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 48
III.1.7.1 Analisis Pengguna ... 49
III.1.7.2 Analisis Perangkat Keras ... 50
III.1.7.3 Analisis Perangkat Lunak ... 51
(11)
vii
III.1.9 Analisis Basis Data ... 53
III.1.10 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 54
III.1.10.1 Diagram Konteks... 54
III.1.10.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 55
III.1.10.3 DFD Level 1 ... 55
III.1.10.4 DFD Level 2 Proses Login ... 56
III.1.10.5 DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Data User ... 57
III.1.10.6 DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Barang ... 58
III.1.10.7 DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Peramalan ... 59
III.1.10.8 DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan Penyaluran ... 60
III.1.10.9 DFD Level 2 Proses 7 Pengolahan Cabang ... 61
III.1.4.10.10 DFD Level 3 Proses 3.1 Pengolahan Jenis Barang ... 62
III.1.11 Spesifikasi Proses ... 63
III.1.12 Kamus Data ... 69
III.2 Perancangan Sistem ... 74
III.2.1 Perancangan Basis Data ... 74
III.2.1.1 Diagram Relasi ... 74
III.2.1.2 Struktur Tabel ... 75
III.2.2 Perancangan Pengkodean ... 77
III.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 78
III.2.3.1 Menu Admin ... 78
III.2.3.2 Menu Bag. Logistik ... 79
III.2.4 Perancangan Antarmuka ... 80
III.2.5 Perancangan Pesan ... 88
III.2.6 Jaringan Semantik ... 88
III.2.6.1 Jaringan Semantik Admin ... 89
III.2.6.2 Jaringan Semantik Bag. Logistik ... 89
III.2.7 Perancangan Prosedural ... 90
III.2.7.1 Prosedur Login ... 90
III.2.7.2 Prosedur Tambah Data ... 91
(12)
viii
III.2.7.3 Prosedur Hapus Data ... 93
III.2.7.4 Prosedur Cetak Data ... 94
III.2.7.5 Prosedur Peramalan ... 95
BAB IVIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 96
IV.1 Implementasi Sistem ... 96
IV.1.1 Perangkat Keras yang Digunakan ... 96
IV.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 97
IV.1.3 Implementasi Basis Data ... 98
IV.1.4 Imaplementasi Antarmuka ... 99
IV.2 Pengujian Sistem ... 99
IV.2.1 Skenario Pengujian Black Box ... 100
IV.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 101
IV.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Black Box ... 101
IV.2.4 Pengujian Beta ... 101
IV.2.4.1 Wawancara Pengujian Beta Untuk Ketu PYI ... 104
IV.2.4.2 Wawancara Pengujian Beta Untuk Bag. Logistik ... 106
IV.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 107
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 109
V.1 Kesimpulan ... 109
V.2. Saran ... 109
(13)
111
DAFTAR PUSTAKA
[1] Amsyah, Zulkifri. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
[2] A.S., Rosa, Shalahuddin, M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Modula. [3] Bahrani, Ali. 1999. Object System Development. Singapore : Irwin McGraw
Hill.
[4] Djuandi, Feri. 2009. Mengakses Database dengan JDBC.[ONLINE]http://www.tobuku.com/docs/Mengakses%20Database%2 0dengan%20JDBC.pdf
Diakses jam 11:47 15 Mei 2013
[5] Fathansyah. 2004. Basis Data. Bandung : Informatika.
[6] Kadir, Abdul. 2008. Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta : Andi.
[7] Pressman, Roger, S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak.Pendekatan Praktisi. Edisi 7. Yogyakarta : Andi.
[8] Subagyo, Pangetsu. 1986. Forecasting Konsep dan Aplikasi Edisi 2.
(14)
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Panti Yatim Indonesia (PYI) yang telah berdiri sejak 18 April 1998 merupakan hasil dari sebuah organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ). Berawal dari kesepakatan beberapa pedagang di lingkungan Pasar Induk Caringin Bandung 15 tahun lalu tepatnya di Gang Porib III, RT 003/002 Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Bermodal rumah kontrakan untuk menampung 4 anak yatim untuk disekolahkan yang sebelumnya tidur dan mencari makan di pasar tersebut. Panti Yatim Indonesia saat ini telah berbadan hukum. PYI yang berpusat di Kota Bandung telah memiliki 3 cabang di antaranya Jakarta, Bekasi,Bogor. Jumlah penghuni PYI di setiap kotanya berbeda, namun jumlah keseluruhan penghuni PYI sampai saat ini lebih dari 1000 anak yatim.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Erwansyah selaku Ketua Umum Panti Yatim Indonesia (PYI), menyatakan bahwa selama ini proses penyaluran kebutuhan berupa barang antara lain makanan, pakaian, minuman, dan lain sebagainya ke semua cabang setiap bulannya dilakukan dengan jenis barang yang sama dan stok yang sama. Hal ini berdampak pada penumpukan stok barang yang ada di gudang setiap cabang, karena tidak jarang barang yang disalurkan untuk bulan tersebut tidak digunakan karena masih memiliki stok barang yang lama. Begitu pula hasil wawancara dengan bapak Syarif selaku penanggung jawab PYI cabang Bekasi, menyatakan bahwa selama ini kebutuhan berupa barang yang mereka terima untuk keperluan PYI cabang biasanya tidak sesuai dengan kebutuhan untuk setiap bulan, karena PYI pusat setiap bulan menyalurkan barang yang sama ke setiap PYI cabang lainnya tanpa melihat kebutuhan setiap cabang. Hal ini berdampak pada kekurangan kebutuhan berupa barang untuk setiap cabang, karena jumlah kebutuhan setiap cabang PYI berbeda – beda.
Solusi dari masalah tersebut bagi Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung adalah diperlukannya sebuah sistem yang dapat meramalkan penyaluran
(15)
2
kebutuhan berupa barang dan makanan untuk setiap cabang PYI pada bulan mendatang, sehingga mengurangi resiko kekurangan maupun kelebihan stock kebutuhan berupa barang dan makanan. “Sistem Peramalan Penyaluran Kebutuhan Pada Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung” dapat menjadi alternatif untuk membantu Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung dalam menentukan jumlah kebutuhan berupa barang dan makanan yang harus dipersiapkan.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah dari penulisan skripsi ini adalah bagaimana membangun sebuah sistem peramalan mengenai penyaluran barang pada Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung.
I.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun sebuah sistem peramalan penyaluran barang pada Pusat Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung.
Tujuan yang akan dicapai dalam pembangunan sistem peramalan penyaluran kebutuhan pada Pusat Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung adalah memudahkan dalam memprediksikan jumlah penyaluran kebutuhan yang sebaiknya disediakan untuk bulan mendatang.
I.4 Batsan Masalah
Batasan masalah dari pembangunan sistem peramalan penyaluran barang ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada Pusat Panti Yatim Indonesia ( PYI ) Bandung.
2. Sistem ini dapat digunakan oleh Ketua Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung dan Bagian Logistik untuk meramalkan mengenai penyaluran kebutuhan. 3. Metode peramalan yang digunakan adalah metode single exponential
smoothing, sedangkan metode yang digunakan untuk menghitung galat dari hasil peramalan adalah metode Mean Absolute Error (MAE).
(16)
3
4. Perangkat lunak yang digunakan untuk sistem ini adalah PHP dan MySql
sebagai database.
5. Sistem yang dibangun berbasis web.
6. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah pendekatan analisis prosedural atau terstruktur.
I.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian ini memiliki dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.
I.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut :
1. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan penelitian ke Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung. Studi lapangan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung. b. Wawancara
Wawancaramerupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung pada Ketua Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung.
(17)
4
2. Studi Literatur
Studi literatur merupakan metode pengumpulan data dengan caramengumpulkan jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan proses pencarian, membaca, serta mengenai website yang berkaitan dengan topik yang diambil.
I.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall seperti pada Gambar I.1. Model ini adalah model klasik yang melakukan pendekatan secara sistematis, berurutan dalam membangun software berkat penurunan dari satu fase ke fase lainnya. Tahap dari model ini adalah sebagai berikut:
1. Communication
Tahap communication merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem peramalan penyaluran kebutuhan, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan pengguna di Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung maupun mengumpulkan data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun internet.
2. Planning
Tahap planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahap ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan pengguna di Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung dalam pembuatan sistem peramalan penyaluran kebutuhan, termasuk rencana yang akan dilakukan.
3. Modeling
Tahap modeling akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan sistem peramalan penyaluran kebutuhan yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasu interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.
(18)
5
4. Construction
Tahap construction merupakan proses pembuatan kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh pengguna di Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata yang dalam mengerjakan suatu sistem peramalan penyaluran kebutuhan, artinya dalam tahapan ini penggunaan komputer akan dimaksimalkan. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem peramalan penyaluran kebutuhan yang tekah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem peramalan penyaluran kebutuhan tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Tahap deployment bisa dikatakan final dari pembuatan sistem peramalan penyaluran kebutuhan. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka sistem sudah jadi akan digunakan oleh pengguna di Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung. Kemudian sistem peramalan penyaluran kebutuhan yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secaa berkala.
Gambar I.1Model Waterfall [1]
I.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
(19)
6
BAB I. PENDAHULUAN
Bab I ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab II membahas tentang profil perusahaan yang mencakup sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, deskripsi jabatan, serta berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik yang diambil.
BAB III. ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab IIImenguraikan tentang analisis prosedur sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang sedang berjalan, solusi yang ditawarkan, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis kebutuhan fungsional, perancangan basis data, perancangan antarmuka, perancangan struktur menu, perancangan pesan, jaringan semantik, dan perancangan prosedural.
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab IV berisi tentang implementasi sistem, implementasi database, implementasi antarmuka, dan pengujian perangkat lunak.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V berisi kesimpulan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan saran yang dapat diberikan untuk perangkat lunak ini untuk kemudian dapat dikembangkan kembali.
(20)
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Profil Perusahaan
Profil perusahaan merupakan pembahasan mengenai sejarah, visi dan misi, struktur organisasi serta deskripsi jabatan pada perusahaan yang akan menjadi tempat dibangunnya sistem ini
II.1.1 Sejarah Perusahaan
Seluruh Indonesia, jumlah anak terlantar saat ini mencapai 5,4 juta anak (data Kementrian Sosial RI, 2010). Mencermati dan menganalisa data tersbeut, membawa kita pada kesimpulan bahwa pemeliharaan dan pendidikan anak terlantar adalah salah satu agenda yang memerlukan Prioritas penanganan pemerintah di masa yang akan datang.
Belajar dari pengalaman selama ini, target mengurangi angka anak terlantar memerlukan langkah strategis yang terkoordinaso dan terintegrasi serta harus menggunakan yang humanis. Disamping kewajiban yang melekat dengan tugas pemerintah, tugas komplementer berupa ketertiban dan perasn serta masyarakat sangat dibutuhkan.
Berawal dari kesepakatan beberapa pedagang di lingkungan Pasar Induk Caringin Bandung Jawa Barat Indonesia , pada tahun 1998 lalu tepatnya di Gang Porib III, RT 003/002 Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung, bermodal rumah kontrakan untuk menampung 4 anak yatim untuk disekolahkan, yang sebelumnya tidur dan mencari makan di sekitar pasar tersebut.Seiring dengan semakin bertambahnya anak yang di tampung, makan di buatlah lembaga formal pada tanggal 18 April 1998. Bpk. Ade Hendra adalah salah seorang yang memunculkan nama Nurul Ummah yang berarti Cahaya Umat, disepakati menjadi sebuah Panti Asuhan di bawah naungan organisasi masyarakat Yayasan Al-fajr. Dibina langsung Dinas Sosial Kota Bandung dan bergabung dalam Forum Komunikasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Kota Bandung.
(21)
8
Tahun 2009 , PSAA Nurul Ummah berganti nama menjadi Panti Yatim Indonesia (PYI) dan mengadakan perubahan manajemen, sistem pelayanan kepada anak asuh dan kepada donatur serta pembukaan beberapa cabang asrama di wilayah kota Bandung, dengan mengusung slogan Menyayangi Sepenuh Hati, kepercayaan donatur kepada kami semakin meningkat. hasilnya terjadi percepatan pembangunan organisasi menuju ke pada arah yang lebih profesionalisme untuk menjadi organisasi yang jujur, amanah dan terbuka. Dengan mengusung visi menjadi pengelola panti asuhan terbaik dan professional, saat ini Panti Yatim Indonesia menangani lebih dari 4000 anak yatim didalam dan di luar asrama yang tersebar di pulau Jawa, melalui beberapa program pemberdayaan unggulan yang di selenggarakan secara berkala, Panti Yatim Indonesia bertekad menjadi lembaga yang berkhidmat menangani anak yatim, dhuafa dan terlantar secara profesional, itulah wajah terakhir Panti Yatim Indonesia
II.1.2 Logo Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung
Logo merupakan identitas dari sebuah organisasi ataupun instansi sebagai komunikasi arti dan makna terhadap jati diri organisasi ataupun instansi. Logo Panti Yatim Indonesia dapat dilihat pada Gambar II.1.
Gambar II. 1Logo Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung
Arti logo Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung adalah sebagai berikut [8] : 1. Tulisan PYI yang berwarna biru muda merupakan singkatan dari Panti
(22)
9
2. Foto anak laki-laki yang terdiri dari 5 orang artinya mewakili dari sebagian besar jumlah anak yatim yang ada di Panti Yatim Indonesia.
II.1.3 Visi dan Misi
Visi Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung adalah menjadi pengelola panti asuhan terbaik dan profesional serta mengajak masyarakat luas untuk terus berperan aktif.
II.1.4 Struktur Organisasi
Sebuah organisasi yang baik akan terbentuk apabila setiap anggota organisasi mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab serta hubungan komunikasi antar bagian pada struktur organisasi perusahaan. Pada badan usaha ini memiliki struktur organisasi yang bisa dikatakan cukup baik sehingga dapat menunjang dalam melaksanakan fungsinya secara efektif dan efisien.Struktur organisasi yang ada pada PYI Bandung dapat dilihat pada Gambar II.2.
KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA
DIV. PR DIV. LOGISTIK DIV.PENDIDIK
AN
DIV. SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN
DIV. PENYALURAN
DIV. PELAYANAN
(23)
10
II.1.5 Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab dari masing-masing bagian. Deskripsi pekerjaan dari struktur organisasi PYI yang terdapat pada Gambar II.2 adalah sebagai berikut :
1. Ketua
Tugas Ketua adalah melakukan penyusunan rencana program pelayanan rehabilitasi sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan.
2. Sekretaris
Tugas sekretaris adalah melakukan penyusunan rencana program kerja, mengkoordinasikan program kerja masing-masing sub bagian, menghimpun dan menyusun rencana kerja dan program pembangunan bidang sosial.
3. Bendahara
Tugas bendahara adalah bertanggung jawab terhadap urusan keuangan. 4. Divisi Sosial dan Pemberdayaan
Tugas divisi sosial dan pemberdayaan adalah melaksanakan perumusan program kerja dan kegiatan sosial, melaksanakan pembinaan oraganisasi dan bantuan sosial,melaksanakan dan merumuskan pengembangan pemberdayaan masyarakat miskin/fakir miskin.
5. Divisi Logistik
Tugas divisi logistik adalah mempersiapkan segala kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap cabang dan melakukan koordinasi kepada Ketua.
6. Divisi Penyaluran
Tugas divisi penyaluran adalah menyalurkan segala kebutuhan di setiap cabang bekerja sama dengan divisi logistik dan berkoordinasi dengan Ketua.
II.2 Landasan Teori
Landasan teori dari penulisan skripsi ini menguraikan proses analisis sistem serta mendukung proses perancangan Sistem Peramalan Penyaluran Kebutuhan Di Pusat Panti Yatim (PYI) Indonesia Bandung.
(24)
11
II.2.1 Sistem Informasi
Secara umum informasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang tekah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan[3].
Dan sistem informasi dapat diartikan juga sebagai kumpulan dari sub-sub sistem komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan perpaduan antara manusia, alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bertujuan untuk menata jaringan komunikasi sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Kegiatan yang terdapat pada sistem informasi antara lain :
1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan diproses.
2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas. 4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut.
(25)
12
Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Integrasi sistem
a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.
b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis. c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.
2. Efisiensi pengelolaan
a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian data. b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi.
c. Penggunaan dan pengambilan informasi. 3. Dukungan keputusan untuk manajemen
a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan. b. Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.
c. Ekstraksi dari informasi internal yang terpadu.
II.2.2 Peramalan
Peramalan adalah kegiatan mengestimasi pemakaian yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Teknik peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang dibuat [4].
Terdapat beberapa metode dalam peramalan, dimana metode-metode tersebut terlihat pada Gambar II.3.
(26)
13
Gambar II.3Taksonomi Peramalan [4]
Gambar II.3 menunjukan metode yang terdapat pada peramalan yang tersusun secara hirarki. Kasus-kasus dalam peramalan dapat dipecahkan dengan metode yang tergambar pada Gambar II.3, dimana kesesuaian metode yang dipilih dilihat dari pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis siklis dan trend, yaitu : 1. Pola horisontal (H), terjadi bilamana nilaidata berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang konstan (deret seperti itu “stasioner” terhadap nilai rata-rata nilainya). Pola khas dari data horisontal atau stasioner terlihat pada Gambar II.4.
(27)
14
Gambar II.4Pola Horisontal [4]
2. Pola musiman (S), terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman (misalnya kuaral tahun tertentu, bulanan data hari-hari pada minggu tertentu). Untuk pola musiman kuartal terlihat pada Gambar II.5.
Gambar II.5Pola Musimana [4]
3. Pola siklis (C), terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang, seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Pola ini terlihat pada Gambar II.6.
(28)
15
Gambar II.6Pola Siklis [4]
4. Pola trend (T), terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Pola trend terlihat pada Gambar II.7
Gambar II.7Pola Trend [4]
Kesesuaian metode yang dpilih dilihat dari pola data dalam contoh kasus. Pembangunan sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung menggunakan metode single exponential smoothing, dimana metode tersebut terdapat pada kategori deret waktu (time series) yang dibagi dari metode kuantitatif.
(29)
16
II.2.2.1 Metode Single Exponential Smoothing
Metode Single Exponential Smoothing adalah pengembangan dari metode
Moving Average. Kalau dalam metode Moving Average nilai α = 1/n, tetapi dalam
metode Exponential Smoothing nilai α bisa ditentukan secara bebas, yang bisa
mengurangi forecast error. Besarnya α antara 0 dan 1. Kalai nilai α mendekati 1
berarti data terakhir lebih diperhatikan (diberi weight lebih besar) daripada data sebelumnya [5].
Metode Single Exponential Smoothing ini akan diterapkan pada perhitungan dalam merencanakan jumlah pembelian barang untuk periode bulan mendatang. Berikut adalah rumus untuk metode Single Exponential Smoothing :
t t1
t X 1 F
F (II.1) Keterangan :
Ft+1 : Ramalan untuk periode waktu t + 1 Xt : Data pada periode waktu t Ft : Ramalan untuk periode waktu t
α : Bobot yang menunjukan konstanta penghalus
II.2.2.2 Forecast Error
Forecast error yang digunakan dalam perhitungan untuk menguji hasil peramalan adalah Mean Absolute Error (MAE). MAE adalah rata-rata absolut dari kesalahan peramalan tanpa menghiraukan tanda positif maupun negatif [5]. Berikut adalah rumus MAE :
(II.2)
II.2.3 Analisis Perancangan Terstruktur
Analisis merupakan salah satu tahapan yang dilakukan sebelum melakukan perancangan. Analisis terstruktur merupakan tahapan-tahapan alat membantu perancangan sistem terstruktur.
(30)
17
II.2.3.1 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluar sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem [10]. Selain itu, diagram konteks merupakan alat bantu perancangan yang merupakan bagian dari Data Flow Diagram (DFD) yang memperlihatkan bagian-bagian atau entitas yang terlibat dalam sistem dan bagaimana entitas-entitas tersebut berhubungan.
II.2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut [10]. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika.
II.2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity relationship diagram (ERD) merupakan alat model jaringan yang menggunakan susunan data disimpan pada sistem secara abstrak. ERD digunakan oleh perancangan sistem untuk memodelkan data nantinya akan dikembangkan menjadi basis data (database) [3]. Berdasarkan penjelasan tersebut ERD dapat diartikan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
II.2.3.4 Kamus Data
Kamus data merupakan daftar elemen data yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan data storage. Kamus data adalah katalog tentang fakta data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari sistem informasi [3]. Alur data pada DFD bersifat global (hanya menunjukkan nama alur
(31)
18
data tanpa menunjukkan struktur dari alur data), untuk menunjukkan struktur dari alur data secara rinci maka dibentuklah kamus data.
II.2.4 Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah software bahasa komputer yang digunakan dengan cara merancang atau membuat program sesuai dengan struktur dan metode yang dimiliki oelh bahasa program itu sendiri.
II.2.4.1 PHP
PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprosessori) adalah skrip bersifat
server-side yang ditambahkan kedalam HTML. PHP merupakan singkatan dari
Personal Home Page Tools. Skrip ini dapat membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan kedalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifar statis namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server-side berarti pengerjaan skrip dilakukan server, baru hasilnya dikirimkan ke browser [11]. Dalam program PHP, ada dua cara yang sering digunakan yaitu embedded script dan non-embedded script. Embedded script adalah menuliskan skrip PHP di antara tag-tag HTML, sedangkan non-embadded skrip merupakan pembuatan program murni PHP, dimana tag-tag HTML yang diletakkan di dalam skrip PHP.
II.2.4.2 Structur Query Language
Structure Query Language disingkat SQL awalnya digunakan untuk mengambil atau meminta (query) informasi dara database, proses pembuatan tabel, pengguna, memasukkan data, membuat stored procedure, trigger, fungsi, pengaturan keamanan hak akses juga dapat dikerjakan SQL. SQL tidak hanya mengambil informasi dari tabel-tabel database SQL dapat digunakan dalam membuat elemen dalam database, memasukkan, mengubah, dan menghapus data dari database. Dengan memanfaatkan bahasa web seperti HTML, dan PHP, SQL merupakan tool penting yang tidak dapat ditinggalkan untuk pengembangan aplikasi database berbasis web [12].
(32)
19
II.2.5 Jaringan Internet
Jaringan komputer adalah himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kable tanpa kabel (wireless). Bila sebuha komputer depat membuat komputer lainnya restart,
shutdown, atau melakukan kontrol lainnya, maka komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh).
Intranet merupakan sebuah jaringan yang dibangun berdasarkan teknologi internet yang di dalamnya terdapat basis arsitektur berupa aplikasi web dan teknologi komunikasi data. Dalam segi penggunaan, geografis maupun implementasinya, intranet bekerja secara luas dan maksimal seperti halnya internet. Namun demikian intranet sangat terbatas dala, hal privilege dan hak akses para pemakainya [13].
Jaringan internet merupakan jaringan sistem informasi internal suatu perusahaan atau organisasi yang prinsip kerjanya sama dengan internet. Akses intranet memerlukan identifikasi pengguna dan password sehingga hanya dapat diakses oleh anggota organisasi atau karyawan perusahaan tersebut.
(33)
(34)
93
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
IV.1 Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem bertujuan untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga user dapat memberi masukan kepada pembangunan sistem. Tahap ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu perangkat keras yang digunakan, perangkat lunak yang digunakan, implementaasi basis data dan implementasi antarmuka.
IV.1.1 Perangkat Keras yang Digunakan
Perangkat keras yang digunnakan untuk mengimplementasikan sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung terlihat pada Tabel IV.1.
Tabel IV.1Perangkat Keras yang Digunakan
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Processor Processor berkecapatan 1GHz
2 RAM 256 MB
3 Hard Disk 5GB
4 Monitor Resolusi 1024x768
5 Optical Drive DVD ROM
6 Keyboard PS/2
7 Mouse PS/2
8 Printer Ink Jet, ukuran kertas maksimal A3
IV.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan
Perangkat lunak yang dipasang pada sistem komputer yang digunakan untuk membangun sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia (PYI) bandung terlihat pada Tabel IV.2.
Tabel IV.2Perangkat Lunak yang Digunakan
No Perangkat Lunak Keterangan
1 Sistem Operasi Windows XP / Windows 7
2 Browser Google Chrome
3 Database MySQL
(35)
94
IV.1.3 Implementasi Basis Data
Implementasi basis data sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung menggunakan aplikasi DBMS MySQL dimana basis data dalam bahasa SQL-nya adalah sebagai berikut :
1. Tabel Barang
Tabel barang dari sistem peramalan penyaluran kebutuhan merupakan tempat penyimpanan data user yang terdiri dari atribut kd_barang sebagai
primary key, nama_barang, deskripsi seperti terlihat pada Tabel IV.3
Tabel IV.3Tabel Barang
Nama Tabel Perintah
Barang
CREATE TABLE `tbl_barang` (
`kd_barang` int(2) NOT NULL auto_increment, `nama_barang` varchar(50) NOT NULL, `data_aktual` varchar(100) NOT NULL, `bulan` varchar(50) NOT NULL, `deskripsi` text,
PRIMARY KEY (`kd_barang`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=23 DEFAULT CHARSET=utf 8
ALTER TABLE `barang`
ADD CONSTRAINT `barang_ibfk_1`
FOREIGN KEY (`KdBarang`) REFERENCES `username` (`username`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE
2. Tabel Penerima
Tabel penerima dari sistem peramalan penyaluran kebutuhan merupakan tempat penyimpanan data penerima yang terdiri dari atribut id_penerima sebagai
primary key, penerima, cabang, alamat_penerima, seperti terlihat pada Tabel IV.4.
Tabel IV.4Tabel Penerima
Nama Tabel Perintah
Penerima
CREATE TABLE `tbl_penerima` (
`idPenerima int(3) NOT NULL auto_increment, `penerima` varchar(100) default NULL, `cabang` varchar(50) NOT NULL,
`alamat_penerima` varchar(255) default NULL, PRIMARY KEY (`idPenerima`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=3 DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `penerima`
ADD CONSTRAINT `penerima_ibfk_1`
FOREIGN KEY (`IdPenerima`) REFERENCES `penerima` (`penerima`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE
(36)
95
3. Tabel Penyaluran
Tabel penyaluran dari sistem peramalan penyaluran kebutuhan merupakan tempat penyimpanan data penyaluran yang terdiri dari atribut id_penyaluran sebagai primary key, id_peramalan, seperti terlihat pada Tabel IV.5.
Tabel IV. 5Tabel Penyaluran Nama
Tabel
Perintah
Penyaluran
CREATE TABLE `tbl_penyaluran` (
`idPenyaluran` int(3) NOT NULL auto_increment, `idPeramalan` int(3) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`idPenyaluran`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=3 DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `penyaluran`
ADD CONSTRAINT `penyaluran_ibfk_1`
FOREIGN KEY (`IdPeramalan`) REFERENCES `IdPeramalan`(`IdPeramalan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE
4. Tabel Peramalan
Tabel peramalan dari sistem peramalan penyaluran kebutuhan merupakan tempat penyimpanan data peramalan yang terdiri dari atribut id_peramalan sebagai primary key, kd_barang, aktual, periode_peramalan, tgl_peramalan, thn_peramalan, seperti terlihat pada tabel IV.6.
Tabel IV.6Tabel Peramalan
Nama Tabel Perintah
Peramalan
CREATE TABLE `tbl_peramalan` (
`idPeramalan` int(3) NOT NULL auto_increment, `id_barang` int(3) NOT NULL,
`PeriodePeramalan` varchar(50) NOT NULL, `TglPeramalan` date NOT NULL,
`ThnPeramalan` year(4) NOT NULL, PRIMARY KEY (`idPeramalan`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 ALTER TABLE `peramalan`
ADD CONSTRAINT `Peramalan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`IdPenerima`) REFERENCES `cabang` (`IdPenerima`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,
ADD CONSTRAINT `peramalan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`Kdbarang`) REFERENCES `Barang` (`KdBarang`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;
(37)
96
5. Tabel User
Tabel user dari sistem peramalan penyaluran kebutuhan merupakan tempat penyimpanan data user yang terdiri dari atribut user_name sebagai
primary key, password, nama_user, kd_cabang, role, area, status, seperti terlihat pada Tabel IV.7
Tabel IV.7Tabel User
Nama Tabel Perintah
User
CREATE TABLE `tbl_user` (
`username` varchar(50) NOT NULL default '', `password` varchar(255) default NULL, `nama_user` varchar(50) default NULL, `email` varchar(50) default NULL, PRIMARY KEY (`username`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8
IV.1.4Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap tampilan program yang dibangun dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Tampilan implementasi sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung akan dilampirkan pada lampiran, sedangkan implementasi antarmuka untuk Bagian Logistik seperti terlihat pada Tabel IV.8 dan untuk Ketua PYI seperti terlihat pada Table IV.9.
Tabel IV.8Implementasi Antarmuka Bagian Logistik
No Form Deskripsi Nama File
1 Login Login sebagai bagian logistik Login.php
2 Lupa Password Digunakan jika Bagian Logistik lupa password Lupa_pass.php
3 Menu Utama Berupa form untuk Bagian Logistik Menu.php
4 Pengolahan Data Barang
Digunakan untuk mencari, mengubah dan menghapus data barang
Barang.php 5 Pengolahan Data
Penyaluran
Digunakan untuk mencari data penyaluran Penyaluran.php 6 Pengolahan Data
Penerima
Digunakan untuk mencari, mengubah dan menghapus data penerima
Penerima.php 7 Pengolahan Data
Peramalan
Berupa form perhitungan peramalan Perkiraan_barang.php
8 Tambah Data
Barang
(38)
97
Tabel IV.9Implementasi Antarmuka Ketua PYI
No Form Deskripsi Nama File
1 Login Login Ketua PYI Login.php
2. Lupa Password Digunakan jika Ketua PYI lupa password
Lupa_pass.php 3 Menu Utama Berupa form utama untuk
Ketua PYI
Menu.php 4 Lihat Peramalan Untuk melihat peramalan Grafik_peramalan.php
IV.2 Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak yang diuji. Pengujian bermaksud untuk mengetahui perangkat lunak yang dibuat sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan perangkat lunak tersebut.
Pengujian sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung menggunakan strategi pengujian black box. Pengujian
black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
IV.2.1Skenario Pengujian Black Box
Skenario pengujian black box menjelaskan skenario pengujian sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung seperti terlihat pada Tabel IV.10.
Tabel IV.10Skenario Pengujian Halaman Bagian Logistik
Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian
Login Login Pengguna Black Box
Verifikasi data login Black Box
Pengolahan data user Pengubahan data user Black Box
Pengolahan data barang Mencari data barang Black Box
Tambah data barang Black Box
Ubah data barang Black Box
Hapus data barang Black Box
Pengolahan data penyaluran Cari data penyaluran Black Box
Tambah data penyaluran Black Box
Ubah data penyaluran Black Box
Hapus data penyaluran Black Box
Pengolahan data penerima Cari data penerima Black Box
Tambah data penerima Black Box
Ubah data penerima Black Box
Hapus data penerima Black Box
Pengolahan data peramalan Perhitungan data peramalan Black Box
(39)
98
IV.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian
Pengujian akan dilakukan dengan menguji setiap proses yang ada untuk mengetahui kesalahan yang terjadi ketika menjalankan sistem.
Berdasarkan rencana pengujian yang disusun, maka dapat dilakukan pengujian login, pengolahan barang, pengolahan peramalan, dan pengolahan penerima. Pengujian dilakukan oleh Ketua PYI dan Bagian Logistik.
IV.2.2.1 Pengujian Data Ketua PYI
Pengujian Ketua PYI dilakukan untuk proses login, pengolahan barang, pengolahan penerima, pengolahan peramalan.
1. Pengujian Login Ketua PYI
Pengujian untuk login untuk data benar yang dilakukan oleh Ketua PYI, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.12.
Tabel IV.12 Pengujian Login Ketua PYI Data Benar Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memasukan username : yugo
Field data username
terisi
Field data username
terisi
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Memasukan password:
1234
Field data
password terisi
Field data
password terisi
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Memasukan username dan
password dengan benar dan menekan tombol login
Menampilkan halaman utama Ketua PYI
Menampilkan
Halaman utama Ketua PYI
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Pengujian data salah login yang dilakukan oleh Ketua PYI, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.13 dan Tabel IV.14.
Tabel IV.13 Pengujian Login Ketua PYI Data Salah Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Field username tidak diisi dan menekan tombol login
Menampilkan pesan
“Login gagal” Menampilkan “Login gagal” pesan [ √ ] Diterima[ ] Ditolak Field password tidak diisi
dan menekan tombol login
Menampilkan pesan
“login gagal” Menampilkan “login gagal” pesan [ √ ] Diterima[ ] Ditolak
Butir Uji Jenis Pengujian
Keluar Menghapus session Bagian
Logistik
Black Box Tabel IV.11Skenario Pengujian Halaman Bagian Logistik (Lanjutan)
(40)
99
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memasukan data username
atau password yang tidak valid
Menampilkan pesan
“login gagal” Menampilkan “login gagal” pesan [ √ ] Dit[ ] Ditolak erima
2. Pengujian Barang
Pengolahan barang digunakan untuk mencari data barang yang dilakukan oleh Ketua PYI. Pengujian data benar barang, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.15.
Tabel IV.15 Pengujian Barang Ketua PYI Data Benar Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mencari data barang berdasarkan : Bulan
Menampilkan data barang yang dicari
Menampilkan data barang yang dicari
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Pengujian untuk barang data salah yang dilakukan oleh Ketua PYI, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.16.
Tabel IV.16 Pengujian Barang Ketua PYI Data Salah Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mencari data barang berdasarkan : Namabarang
Menampilkan pesan
“Data tidak
ditemukan”
Menampilkan pesan
“Data tidak ditemukan” [ √ ] Diterima[ ] Ditolak
3. Pengujian Penerima
Pengolahan penerima digunakan untuk mencari data penerima yang dilakukan oleh Ketua PYI. Pengujian penerima data benar, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.17.
Tabel IV.17 Pengujian Penerima Ketua PYI Data Benar Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mencari data penerima : Nama
Menampilkan data penerima yang dicari
Menampilkan data penerima yang dicari
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Pengujian untuk penerima data salah yang dilakukan oleh Ketua PYI, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.18.
(41)
100
Tabel IV.18 Pengujian Penerima Ketua PYI Data Salah Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mencari data barang berdasarkan : Alamat
Menampilkan pesan
“Data tidak
ditemukan”
Menampilkan pesan
“Data tidak ditemukan” [ √ ] Diterima[ ] Ditolak
4. Pengujian Peramalan
Pengolahan peramalan digunakan untuk mengetahui data peramalan yang dilakukan oleh Ketua PYI. Pengujian peramalan data benar, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.19.
Tabel IV.19 Pengujian Peramalan Ketua PYI Data Benar Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mengitung data peramalan jika periode >= 12
Menampilkan data hasil peramalan yang telah dihitung
Menampilkan data hasil peramalan yang telah dihitung
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Pengujian peramalan data salah yang dilakukan oleh Ketua PYI, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.20.
Tabel IV.20 Pengujian Peramalan Ketua PYI Data Salah Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mengitung data peramalan jika periode <= 12
Menampilkan pesan
“Minimal Jumlah Data 12 Periode”
Menampilkan pesan
“Minimal Jumlah Data 12 Periode”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
IV.2.2.2 Pengujian Data Bagian Logistik
Pengujian data Bagian Logistik dilakukan untuk proses login, pengolahan barang, pengolahan penerima, pengolahan peramalan.
1. Pengujian Login Bagian Logistik
Pengujian untuk data benar login yang dilakukan oleh Bagian Logistik, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.21.
(42)
101
Tabel IV.21 Pengujian Login Bagian Logistik Data Benar Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memasukan username : erwansyah
Field data username
terisi
Field data username
terisi
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Memasukan password:
Kr2
Field data
password terisi
Field data
password terisi
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Memasukan username dan
password dengan benar dan menekan tombol login
Menampilkan halaman utama Bag. Logistik
Menampilkan
Halaman utama Bag. Logistik
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Pengujian data salah login yang dilakukan oleh Bagian Logistik, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.22.
Tabel IV.22 Pengujian Login Bagian Logistik Data Salah Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Field username tidak diisi dan menekan tombol login
Menampilkan pesan
“Login gagal” Menampilkan “Login gagal” pesan [ √ ] Diterima[ ] Ditolak Field password tidak diisi
dan menekan tombol login
Menampilkan pesan
“login gagal” Menampilkan “login gagal” pesan [ √ ] Diterima[ ] Ditolak Memasukan data username
atau password yang tidak valid
Menampilkan pesan
“login gagal” Menampilkan “login gagal” pesan [ √ ] Diterima[ ] Ditolak
2. Pengujian Data Barang
Pengolahan barang digunakan untuk mengetahui data barang. Pengujian data benar barang, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.23
Tabel IV Pengujian Data Benar Barang Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memasukan data barang : Nama Barang
Memasukan data aktual : 2700
Menampilkan pesan
“Data barang berhasil ditambah”
Menampilkan pesan
“Data barang berhasil ditambah”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Mengubah data barang Menampilkan pesan
“Data barang berhasil diubah”
Menampilkan pesan
“Data barang berhasil diubah”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Mencari data barang
berdasarkan : Bulan
Menampilkan data barang yang dicari
Menampilkan data barang yang dicari
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Menghapus data barang
berdasarkan NamaBarang
Menampilkan Pesan
“Data barang berhasil dihapus”
Menampilkan Pesan
“Data barang berhasil dihapus”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
(43)
102
Pengolahan barang digunakan untuk mengetahui data barang. Pengujian data salah barang, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.24.
Tabel IV.24 Pengujian Barang Data Salah Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Field NamaBarang tidak diisi
Menampilkan pesan
“Data yang
dibutuhakn belum diisi. Field data barang tidak boleh kosong. Isi data
dengan lengkap”
Menampilkan pesan
“Data yang dibutuhakn
belum diisi. Field data barang tidak boleh kosong. Isi data dengan lengkap”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Field DataAktula tidak diisi Menampilkan pesan
“ Data yang
dibutuhkan belum diisi. Field data aktual tidak boleh kosong. Isi data
dengan lengkap”
Menampilkan pesan “
Data yang dibutuhkan belum diisi. Field data aktual tidak boleh kosong. Isi data dengan
lengkap”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Field Bulan tidak diisi Menampilkan pesan
“ Data yang
dibutuhkan belum diisi. Field bulan tidak boleh kosong. Isi data dengan
lengkap”
Menampilkan pesan “
Data yang dibutuhkan belum diisi. Field
bulan tidak boleh kosong. Isi data dengan
lengkap”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
3. Pengujian Peramalan
Pengolahan peramalan digunakan untuk mengetahui data peramalan. Pengujian peramalan dengan data benar dapat dilihat pada Tabel IV.25.
Tabel IV.25 Pengujian Peramalan Data Benar Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mengitung data peramalan jika periode >= 12
Menampilkan data hasil peramalan yang telah dihitung
Menampilkan data hasil peramalan yang telah dihitung
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Mencari data peramalan
dengan memilih bulan peramalan
Menampilkan data peramalan yang dicari
Menampilkan data peramalan yang dicari
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Pengujian untuk peramalan dengan data salah yang dilakukan Bag. Logistik dapat dilihat pada Tabel IV.26
(44)
103
Tabel IV.26 Pengujian Peramalan Data Salah Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mengitung data peramalan, jika periode <=12
Menampilkan pesan
“ Minimal Jumlah
Data 12 Periode”
Menampilkan pesan
“Minimal Jumlah Data 12 Periode”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Mencari hasil peramalan
tdak sesuai bulan peramalan
Menampilak pesan
“Data tidak
ditemukan”
Menampilkan pesan “
Data tidak ditemukan” [ √ ] Diterima[ ] Ditolak
4. Pengujian Penerima
Pengolahan penyaluran digunakan untuk mengetahui data penyaluran. Pengujian penyaluran dengan data benar dapat dilihat pada Tabel IV.27.
Tabel IV.27 Pengujian Data Benar Penerima Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memasukan data penerima : NamaPenerima
Menampilkan pesan
“Data penerima
berhasil ditambah”
Menampilkan pesan
“Data penerima
berhasil ditambah”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Mengubah data penerima:
Nama Penerima
Menampilkan pesan
“Data penerima
berhasil diubah”
Menampilkan pesan
“Data penerima
berhasil diubah”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Menghapus data penerima
berdasarkan NamaPenerima
Menampilkan Pesan
“Data penerima
berhasil dihapus”
Menampilkan Pesan
“Data penerima
berhasil dihapus”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Pengujian untuk peramalan dengan data salah yang dilakukan Bag. Logistik dapat dilihat pada Tabel IV.28.
Tabel IV.28 Penyajian Data Salah Penerima Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Field NamaPenerima tidak diisi
Menampilkan pesan
“Data yang
dibutuhakn belum diisi. Field nama tidak boleh kosong. Isi data dengan
lengkap”
Menampilkan pesan
“Data yang dibutuhakn
belum diisi. Field nama tidak boleh kosong. Isi
data dengan lengkap”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
IV.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian BalckBox
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sampel uji yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa secara fungsional sistem peramalan penyaluran kebutuhan yang dibangun sudah dapat menghasilkan keluaran yang diharapkan.
(45)
104
IV.2.4 Pengujian Beta
Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara langsung ke lapangan, dengan wawancara mengenai kepuasan pengguna terhadap sistem yang telah dibangun. Wawancara dilakukan terhadap pengujian beta untuk semua pengguna dan terhadap hak akses masing-masing. Berdasarkan hasil wawancara akan dilakukan pengambilan kesimpulan terhadap penilaian penerapan sistem peramalan penyaluran kebutuhan yang telah dibangun. Wawancara terdiri dari 5 pertanyaan terbuka yang akan ditanyakan kepada narasumber sesuai dengan hak akses di sistem.
IV.2.4.1 Wawancara Pengujian Beta Untuk Ketua PYI Bandung
Dari hasil wawancara tersebut akan dilakukan pengambilan kesimpulan terhadappenilaian sistem peramalan penyaluran kebutuhan yang telah dibangun. Wawancaraterdiri dari 5 pertanyaan terbuka yang akan ditanyakan kepada narasumber. Berikut daftar pertanyaan yang diajukan kepada narasumber :
1. Menurut Anda, apakah dengan adanya sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini telah memberikan kemudahan dalam mengelola pengguna sistem? Sebutkan alasannya.
2. Apakah dengan adanya sistem peramalan ini memberikan kemudahan dalam membantu untuk sistem perkiraan jumlah kebutuhan?
3. Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini mudah untuk digunakan?
4. Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini mudah untuk dipelajari?
5. Menurut Anda, bagaimana tampilan halaman pengguna?
Hasil wawancara yang telah dilakukan, menghasilkan jawaban dari narasumber. Rincian hasil jawaban yang diperoleh dari wawancara kepada narasumber untuk pertanyaan pertama terdapat pada Tabel IV.29.
(46)
105
Tabel IV.29 Hasil Wawancara Ketua PYI
1. Menurut Anda, apakah dengan adanya sistem peramalan penyaluran kebutuhan memberikan kemudahan dalam merencanakan atau memprediksikan kebutuhan barang untuk bulan selanjutnya? Sebutkan alasannya.
Jawaban narasumber Menurut Ketua PYI adalah iya, karena dengan adanya sistem ini barang yang akan disalurkan dapat diprediksikan sehingga dapat mengurangi penumpukan atau kekurangan kebutuhan. 2. Apakah dengan adanya sistem peramalan ini memberikan kemudahan dalam membantu
untuk sistem perkiraan kebutuhan ?
Jawaban narasumber Menurut KrtuaPYI adalah iya, karena dapat terkait dalam penyaluran kebutuahn maksudnya dalam perkiraan barang yang akan di salurkan.
3. Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini mudah untuk digunakan?
Jawaban narasumber Menurut Ketua PYI adalah iya, mudah karena tidak terlalu banyak menu.
4. Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini mudah untuk dipelajari?
Jawaban narasumber Menurut Ketua PYI adalah iya, mudah
5. Menurut Anda, bagaimana tampilan halaman pengguna ini?
Jawaban narasumber Menurut Ketua PYI adalah cukup bagus, karena dari memiliki warna yang kontras
IV.2.4.2 Wawancara Pengujian Beta Untuk Bagian Logisitik
Dari hasil wawancara tersebut akan dilakukan pengambilan kesimpulan terhadap sistem peramalan penyaluran kebutuhan yang telah dibangun. Wawancara terdiri dari 5 pertanyaan terbuka yang akan ditanyakan kepada narasumber. Berikut daftar pertanyaan yang diajukan kepada narasumber :
1. Menurut Anda, apakah dengan adanya sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini telah memberikan kemudahan dalam menentukan jumlah barang yang sebaiknya akan disalurkan untuk penggunaan satu bulan selanjutnya? Sebutkan alasannya.
(47)
106
2. Apakah dengan adanya sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini memberikan kemudahan dalam menjelaskan rincian kebutuhan?
3. Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini mudah untuk digunakan?
4. Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini mudah untuk dipelajari?
5. Menurut Anda, bagaimana tampilan halaman Bagian Logistik ini?
Hasil wawancara yang telah dilakukan, mengahsilkan jawaban dari narasumber. Rincian hasil jawaban yang diperoleh dari wawancara kepada narasumber untuk pertanyaan pertama terdapat pada Tabel IV.30.
Tabel IV.30 Hasil Wawancara Bagian Logistik
1. Menurut Anda, apakah dengan adanya sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini telah memberikan kemudahan dalam menentukan jumlah barang yang sebaiknya dilakukan untuk penyaluran satu bulan selanjutnya? Sebutkan alasannya.
Jawaban narasumber Menurut Bagian Logistik adalah membantu sekali dalam memberikan kemudahan kita bisa mengetahui barang yang dibutuhkan oleh PYI cabang untuk bulan mendatang
2. Apakah dengan adanya sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini memberikan kemudahan dalam menjelaskan rincian penyaluran kebutuhan?
Jawaban narasumber Menurut Bagian Logistik adalah membantu menentukan jumlah penyaluran untuk bulan mendatang
3. Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini mudah untuk digunakan?
Jawaban narasumber Menurut Bagian Logistik adalah mudah digunakan, efisien dan efektif.
4. Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini mudah untuk dipelajari?
Jawaban narasumber Menurut Bagian Logistik adalah iya, mudah karena sistem sudah bisa dijalankan walaupun belum sempurna
5. Menurut Anda, bagaimana tampilan halaman Bagian Logsitik ini?
(48)
107
dan tampilan sudah sesuai
IV.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta
Berdasarkan pengujian beta melalui wawancara yang hasilnya telah dijelaskan responden terhadap pertanyaan yang diajukan pada pengujian beta dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem peramalan penyaluran kebutuhan yang dibangun sudah mudah digunakan dan membantu pekerjaan setiap bagian.
(49)
(50)
109
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa Sistem Peramalan Penyaluran Kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung dapat membantu dalam memprediksikan atau memperkirakan jumlah barang yang harus disiapkan untuk proses penyaluran kebutuhan di bulan selanjutnya.
V.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, diharapkan sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini dapat dikembangkan lebih jauh dengan membantu bagian logistik dalam melakukan persediaan barang.
(51)
(1)
Tabel IV.29 Hasil Wawancara Ketua PYI
1. Menurut Anda, apakah dengan adanya sistem peramalan penyaluran kebutuhan memberikan kemudahan dalam merencanakan atau memprediksikan kebutuhan barang untuk bulan selanjutnya? Sebutkan alasannya.
Jawaban narasumber Menurut Ketua PYI adalah iya, karena dengan adanya sistem ini barang yang akan disalurkan dapat diprediksikan sehingga dapat mengurangi penumpukan atau kekurangan kebutuhan. 2. Apakah dengan adanya sistem peramalan ini memberikan kemudahan dalam membantu
untuk sistem perkiraan kebutuhan ?
Jawaban narasumber Menurut KrtuaPYI adalah iya, karena dapat terkait dalam penyaluran kebutuahn maksudnya dalam perkiraan barang yang akan di salurkan.
3. Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini mudah untuk digunakan?
Jawaban narasumber Menurut Ketua PYI adalah iya, mudah karena tidak terlalu banyak menu.
4. Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini mudah untuk dipelajari?
Jawaban narasumber Menurut Ketua PYI adalah iya, mudah
5. Menurut Anda, bagaimana tampilan halaman pengguna ini?
Jawaban narasumber Menurut Ketua PYI adalah cukup bagus, karena dari memiliki warna yang kontras
IV.2.4.2
Wawancara Pengujian Beta Untuk Bagian Logisitik
Dari hasil wawancara tersebut akan dilakukan pengambilan kesimpulan
terhadap sistem peramalan penyaluran kebutuhan yang telah dibangun.
Wawancara terdiri dari 5 pertanyaan terbuka yang akan ditanyakan kepada
narasumber. Berikut daftar pertanyaan yang diajukan kepada narasumber :
1.
Menurut Anda, apakah dengan adanya sistem peramalan penyaluran
kebutuhan ini telah memberikan kemudahan dalam menentukan
jumlah barang yang sebaiknya akan disalurkan untuk penggunaan satu
bulan selanjutnya? Sebutkan alasannya.
(2)
106
2.
Apakah dengan adanya sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini
memberikan kemudahan dalam menjelaskan rincian kebutuhan?
3.
Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini
mudah untuk digunakan?
4.
Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini
mudah untuk dipelajari?
5.
Menurut Anda, bagaimana tampilan halaman Bagian Logistik ini?
Hasil wawancara yang telah dilakukan, mengahsilkan jawaban dari
narasumber. Rincian hasil jawaban yang diperoleh dari wawancara kepada
narasumber untuk pertanyaan pertama terdapat pada Tabel IV.30.
Tabel IV.30 Hasil Wawancara Bagian Logistik
1. Menurut Anda, apakah dengan adanya sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini telah memberikan kemudahan dalam menentukan jumlah barang yang sebaiknya dilakukan untuk penyaluran satu bulan selanjutnya? Sebutkan alasannya.
Jawaban narasumber Menurut Bagian Logistik adalah membantu sekali dalam memberikan kemudahan kita bisa mengetahui barang yang dibutuhkan oleh PYI cabang untuk bulan mendatang
2. Apakah dengan adanya sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini memberikan kemudahan dalam menjelaskan rincian penyaluran kebutuhan?
Jawaban narasumber Menurut Bagian Logistik adalah membantu menentukan jumlah penyaluran untuk bulan mendatang
3. Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini mudah untuk digunakan?
Jawaban narasumber Menurut Bagian Logistik adalah mudah digunakan, efisien dan efektif.
4. Menurut Anda, apakah sistem peramalan penyaluran kebutuhan ini mudah untuk dipelajari?
Jawaban narasumber Menurut Bagian Logistik adalah iya, mudah karena sistem sudah bisa dijalankan walaupun belum sempurna
5. Menurut Anda, bagaimana tampilan halaman Bagian Logsitik ini?
(3)
dan tampilan sudah sesuai
IV.2.5
Kesimpulan Hasil Pengujian Beta
Berdasarkan pengujian beta melalui wawancara yang hasilnya telah
dijelaskan responden terhadap pertanyaan yang diajukan pada pengujian beta
dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem peramalan penyaluran kebutuhan yang
dibangun sudah mudah digunakan dan membantu pekerjaan setiap bagian.
(4)
(5)
109
Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa Sistem Peramalan Penyaluran Kebutuhan di Pusat
Panti Yatim Indonesia (PYI) Bandung dapat membantu dalam memprediksikan
atau memperkirakan jumlah barang yang harus disiapkan untuk proses penyaluran
kebutuhan di bulan selanjutnya.
V.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, diharapkan sistem peramalan
penyaluran kebutuhan ini dapat dikembangkan lebih jauh dengan membantu
bagian logistik dalam melakukan persediaan barang.
(6)