Sistem Informasi Jaringan Internet

Gambar II.4Pola Horisontal [4] 2. Pola musiman S, terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman misalnya kuaral tahun tertentu, bulanan data hari-hari pada minggu tertentu. Untuk pola musiman kuartal terlihat pada Gambar II.5. Gambar II.5Pola Musimana [4] 3. Pola siklis C, terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang, seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Pola ini terlihat pada Gambar II.6. Gambar II.6Pola Siklis [4] 4. Pola trend T, terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Pola trend terlihat pada Gambar II.7 Gambar II.7Pola Trend [4] Kesesuaian metode yang dpilih dilihat dari pola data dalam contoh kasus. Pembangunan sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Panti Yatim Indonesia PYI Bandung menggunakan metode single exponential smoothing, dimana metode tersebut terdapat pada kategori deret waktu time series yang dibagi dari metode kuantitatif.

II.2.2.1 Metode Single Exponential Smoothing

Metode Single Exponential Smoothing adalah pengembangan dari metode Moving Average. Kalau dalam metode Moving Average nilai α = 1n, tetapi dalam metode Exponential Smoothing nilai α bisa ditentukan secara bebas, yang bisa mengurangi forecast error . Besarnya α antara 0 dan 1. Kalai nilai α mendekati 1 berarti data terakhir lebih diperhatikan diberi weight lebih besar daripada data sebelumnya [5]. Metode Single Exponential Smoothing ini akan diterapkan pada perhitungan dalam merencanakan jumlah pembelian barang untuk periode bulan mendatang. Berikut adalah rumus untuk metode Single Exponential Smoothing :   t t 1 t F 1 X F       II.1 Keterangan : F t+1 : Ramalan untuk periode waktu t + 1 X t : Data pada periode waktu t F t : Ramalan untuk periode waktu t α : Bobot yang menunjukan konstanta penghalus

II.2.2.2 Forecast Error

Forecast error yang digunakan dalam perhitungan untuk menguji hasil peramalan adalah Mean Absolute Error MAE. MAE adalah rata-rata absolut dari kesalahan peramalan tanpa menghiraukan tanda positif maupun negatif [5]. Berikut adalah rumus MAE : II.2

II.2.3 Analisis Perancangan Terstruktur

Analisis merupakan salah satu tahapan yang dilakukan sebelum melakukan perancangan. Analisis terstruktur merupakan tahapan-tahapan alat membantu perancangan sistem terstruktur.

II.2.3.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluar sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem [10]. Selain itu, diagram konteks merupakan alat bantu perancangan yang merupakan bagian dari Data Flow Diagram DFD yang memperlihatkan bagian- bagian atau entitas-entitas yang terlibat dalam sistem dan bagaimana entitas- entitas tersebut berhubungan.

II.2.3.2 Data Flow Diagram DFD

Data Flow Diagram DFD merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut [10]. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika.

II.2.3.3 Entity Relationship Diagram ERD

Entity relationship diagram ERD merupakan alat model jaringan yang menggunakan susunan data disimpan pada sistem secara abstrak. ERD digunakan oleh perancangan sistem untuk memodelkan data nantinya akan dikembangkan menjadi basis data database [3]. Berdasarkan penjelasan tersebut ERD dapat diartikan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.

II.2.3.4 Kamus Data

Kamus data merupakan daftar elemen data yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan data storage. Kamus data adalah katalog tentang fakta data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari sistem informasi [3]. Alur data pada DFD bersifat global hanya menunjukkan nama alur data tanpa menunjukkan struktur dari alur data, untuk menunjukkan struktur dari alur data secara rinci maka dibentuklah kamus data.

II.2.4 Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah software bahasa komputer yang digunakan dengan cara merancang atau membuat program sesuai dengan struktur dan metode yang dimiliki oelh bahasa program itu sendiri.

II.2.4.1 PHP

PHP atau resminya PHP: Hypertext Preprosessori adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan kedalam HTML. PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini dapat membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan kedalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifar statis namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server-side berarti pengerjaan skrip dilakukan server, baru hasilnya dikirimkan ke browser [11]. Dalam program PHP, ada dua cara yang sering digunakan yaitu embedded script dan non-embedded script. Embedded script adalah menuliskan skrip PHP di antara tag-tag HTML, sedangkan non-embadded skrip merupakan pembuatan program murni PHP, dimana tag-tag HTML yang diletakkan di dalam skrip PHP.

II.2.4.2 Structur Query Language

Structure Query Language disingkat SQL awalnya digunakan untuk mengambil atau meminta query informasi dara database, proses pembuatan tabel, pengguna, memasukkan data, membuat stored procedure, trigger, fungsi, pengaturan keamanan hak akses juga dapat dikerjakan SQL. SQL tidak hanya mengambil informasi dari tabel-tabel database SQL dapat digunakan dalam membuat elemen dalam database, memasukkan, mengubah, dan menghapus data dari database. Dengan memanfaatkan bahasa web seperti HTML, dan PHP, SQL merupakan tool penting yang tidak dapat ditinggalkan untuk pengembangan aplikasi database berbasis web [12].

II.2.5 Jaringan Internet

Jaringan komputer adalah himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kable tanpa kabel wireless. Bila sebuha komputer depat membuat komputer lainnya restart, shutdown, atau melakukan kontrol lainnya, maka komputer-komputer tersebut bukan autonomous tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh. Intranet merupakan sebuah jaringan yang dibangun berdasarkan teknologi internet yang di dalamnya terdapat basis arsitektur berupa aplikasi web dan teknologi komunikasi data. Dalam segi penggunaan, geografis maupun implementasinya, intranet bekerja secara luas dan maksimal seperti halnya internet. Namun demikian intranet sangat terbatas dala, hal privilege dan hak akses para pemakainya [13]. Jaringan internet merupakan jaringan sistem informasi internal suatu perusahaan atau organisasi yang prinsip kerjanya sama dengan internet. Akses intranet memerlukan identifikasi pengguna dan password sehingga hanya dapat diakses oleh anggota organisasi atau karyawan perusahaan tersebut. 93

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

IV.1 Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem bertujuan untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga user dapat memberi masukan kepada pembangunan sistem. Tahap ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu perangkat keras yang digunakan, perangkat lunak yang digunakan, implementaasi basis data dan implementasi antarmuka.

IV.1.1 Perangkat Keras yang Digunakan

Perangkat keras yang digunnakan untuk mengimplementasikan sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia PYI Bandung terlihat pada Tabel IV.1. Tabel IV.1Perangkat Keras yang Digunakan No Perangkat Keras Spesifikasi 1 Processor Processor berkecapatan 1GHz 2 RAM 256 MB 3 Hard Disk 5GB 4 Monitor Resolusi 1024x768 5 Optical Drive DVD ROM 6 Keyboard PS2 7 Mouse PS2 8 Printer Ink Jet, ukuran kertas maksimal A3

IV.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan

Perangkat lunak yang dipasang pada sistem komputer yang digunakan untuk membangun sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia PYI bandung terlihat pada Tabel IV.2. Tabel IV.2Perangkat Lunak yang Digunakan No Perangkat Lunak Keterangan 1 Sistem Operasi Windows XP Windows 7 2 Browser Google Chrome 3 Database MySQL 4 WampXAMPP

IV.1.3 Implementasi Basis Data

Implementasi basis data sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia PYI Bandung menggunakan aplikasi DBMS MySQL dimana basis data dalam bahasa SQL-nya adalah sebagai berikut :

1. Tabel Barang

Tabel barang dari sistem peramalan penyaluran kebutuhan merupakan tempat penyimpanan data user yang terdiri dari atribut kd_barang sebagai primary key, nama_barang, deskripsi seperti terlihat pada Tabel IV.3 Tabel IV.3Tabel Barang Nama Tabel Perintah Barang CREATE TABLE `tbl_barang` `kd_barang` int2 NOT NULL auto_increment, `nama_barang` varchar50 NOT NULL, `data_aktual` varchar100 NOT NULL, `bulan` varchar50 NOT NULL, `deskripsi` text, PRIMARY KEY `kd_barang` ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=23 DEFAULT CHARSET=utf 8 ALTER TABLE `barang` ADD CONSTRAINT `barang_ibfk_1` FOREIGN KEY `KdBarang` REFERENCES `username` `username` ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

2. Tabel Penerima

Tabel penerima dari sistem peramalan penyaluran kebutuhan merupakan tempat penyimpanan data penerima yang terdiri dari atribut id_penerima sebagai primary key, penerima, cabang, alamat_penerima, seperti terlihat pada Tabel IV.4. Tabel IV.4Tabel Penerima Nama Tabel Perintah Penerima CREATE TABLE `tbl_penerima` `idPenerima int3 NOT NULL auto_increment, `penerima` varchar100 default NULL, `cabang` varchar50 NOT NULL, `alamat_penerima` varchar255 default NULL, PRIMARY KEY `idPenerima` ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=3 DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `penerima` ADD CONSTRAINT `penerima_ibfk_1` FOREIGN KEY `IdPenerima` REFERENCES `penerima` `penerima` ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

3. Tabel Penyaluran

Tabel penyaluran dari sistem peramalan penyaluran kebutuhan merupakan tempat penyimpanan data penyaluran yang terdiri dari atribut id_penyaluran sebagai primary key, id_peramalan, seperti terlihat pada Tabel IV.5. Tabel IV. 5Tabel Penyaluran Nama Tabel Perintah Penyaluran CREATE TABLE `tbl_penyaluran` `idPenyaluran` int3 NOT NULL auto_increment, `idPeramalan` int3 NOT NULL, PRIMARY KEY `idPenyaluran` ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=3 DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `penyaluran` ADD CONSTRAINT `penyaluran_ibfk_1` FOREIGN KEY `IdPeramalan` REFERENCES `IdPeramalan``IdPeramalan` ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

4. Tabel Peramalan

Tabel peramalan dari sistem peramalan penyaluran kebutuhan merupakan tempat penyimpanan data peramalan yang terdiri dari atribut id_peramalan sebagai primary key, kd_barang, aktual, periode_peramalan, tgl_peramalan, thn_peramalan, seperti terlihat pada tabel IV.6. Tabel IV.6Tabel Peramalan Nama Tabel Perintah Peramalan CREATE TABLE `tbl_peramalan` `idPeramalan` int3 NOT NULL auto_increment, `id_barang` int3 NOT NULL, `PeriodePeramalan` varchar50 NOT NULL, `TglPeramalan` date NOT NULL, `ThnPeramalan` year4 NOT NULL, PRIMARY KEY `idPeramalan` ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 ALTER TABLE `peramalan` ADD CONSTRAINT `Peramalan_ibfk_2` FOREIGN KEY `IdPenerima` REFERENCES `cabang` `IdPenerima` ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE, ADD CONSTRAINT `peramalan_ibfk_1` FOREIGN KEY `Kdbarang` REFERENCES `Barang` `KdBarang` ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

5. Tabel User

Tabel user dari sistem peramalan penyaluran kebutuhan merupakan tempat penyimpanan data user yang terdiri dari atribut user_name sebagai primary key, password, nama_user, kd_cabang, role, area, status, seperti terlihat pada Tabel IV.7 Tabel IV.7Tabel User Nama Tabel Perintah User CREATE TABLE `tbl_user` `username` varchar50 NOT NULL default , `password` varchar255 default NULL, `nama_user` varchar50 default NULL, `email` varchar50 default NULL, PRIMARY KEY `username` ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8

IV.1.4 Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap tampilan program yang dibangun dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Tampilan implementasi sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia PYI Bandung akan dilampirkan pada lampiran, sedangkan implementasi antarmuka untuk Bagian Logistik seperti terlihat pada Tabel IV.8 dan untuk Ketua PYI seperti terlihat pada Table IV.9. Tabel IV.8Implementasi Antarmuka Bagian Logistik No Form Deskripsi Nama File 1 Login Login sebagai bagian logistik Login.php 2 Lupa Password Digunakan jika Bagian Logistik lupa password Lupa_pass.php 3 Menu Utama Berupa form untuk Bagian Logistik Menu.php 4 Pengolahan Data Barang Digunakan untuk mencari, mengubah dan menghapus data barang Barang.php 5 Pengolahan Data Penyaluran Digunakan untuk mencari data penyaluran Penyaluran.php 6 Pengolahan Data Penerima Digunakan untuk mencari, mengubah dan menghapus data penerima Penerima.php 7 Pengolahan Data Peramalan Berupa form perhitungan peramalan Perkiraan_barang.php 8 Tambah Data Barang Digunakan untuk menambah data barang Tambah_barang.php Tabel IV.9Implementasi Antarmuka Ketua PYI No Form Deskripsi Nama File 1 Login Login Ketua PYI Login.php 2. Lupa Password Digunakan jika Ketua PYI lupa password Lupa_pass.php 3 Menu Utama Berupa form utama untuk Ketua PYI Menu.php 4 Lihat Peramalan Untuk melihat peramalan Grafik_peramalan.php

IV.2 Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak yang diuji. Pengujian bermaksud untuk mengetahui perangkat lunak yang dibuat sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan perangkat lunak tersebut. Pengujian sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia PYI Bandung menggunakan strategi pengujian black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

IV.2.1 Skenario Pengujian Black Box

Skenario pengujian black box menjelaskan skenario pengujian sistem peramalan penyaluran kebutuhan di Pusat Panti Yatim Indonesia PYI Bandung seperti terlihat pada Tabel IV.10. Tabel IV.10Skenario Pengujian Halaman Bagian Logistik Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian Login Login Pengguna Black Box Verifikasi data login Black Box Pengolahan data user Pengubahan data user Black Box Pengolahan data barang Mencari data barang Black Box Tambah data barang Black Box Ubah data barang Black Box Hapus data barang Black Box Pengolahan data penyaluran Cari data penyaluran Black Box Tambah data penyaluran Black Box Ubah data penyaluran Black Box Hapus data penyaluran Black Box Pengolahan data penerima Cari data penerima Black Box Tambah data penerima Black Box Ubah data penerima Black Box Hapus data penerima Black Box Pengolahan data peramalan Perhitungan data peramalan Black Box Penyajian data peramalan Black Box