sebuah formulir yang dianjurkan. Formulir ini nantinya akan berfungsi sebagai bantuan untuk dokter dalam melakukan perawatan selanjutnya.
9
2.5 Penanganan Darurat
Prognosa trauma gigi akan menjadi lebih baik jika orang tua dan masyarakat menyadari langkah – langkah pertolongan pertama dan kebutuhan untuk mencari
pengobatan segera. Riwayat kesehatan anak, pola tingkah laku anak dan bentuk trauma gigi yang terjadi pada anak harus dipertimbangkan dalam melakukan
penanganan darurat untuk menentukan perawatan yang tepat.
18
Trauma gigi anak sering disertai dengan luka terbuka dari jaringan mulut, abrasi jaringan wajah atau bahkan luka tusukan. Tindakan darurat yang harus
dilakukan seperti debridement luka, penjahitan, kontrol perdarahan dari luka jaringan lunak, dan pemberian anti tetanus serum bila ada kemungkinan luka yang didapat
sepsis.
16
Pada trauma gigi yang hanya mengenai enamel atau hanya menyebabkan retaknya enamel, selain prosedur diagnostik yang lengkap, perawatan dilakukan
dengan menghaluskan struktur gigi yang kasar saja dan dikontrol setelah 2 minggu dan 1 bulan setelah terjadi trauma. Trauma gigi yang mengenai enamel dan dentin
memerlukan restorasi sementara, atau indirect pulp capping . Trauma gigi yang mengenai pulpa dan atau saluran akar memerlukan perawatan dengan tujuan untuk
mempertahankan vitalitas pulpa. Jenis perawatan yang dapat dilakukan adalah direct pulp capping, pulpotomi, ataupun pulpektomi.
1,16
Pada gigi yang mengalami avulsi, penanganan darurat yang dapat dilakukan adalah dengan menyimpan gigi yang avulsi
tersebut di dalam cairan susu yang dingin sebelum kemudian dibawa ke dokter gigi untuk ditanamkan kembali sesegera mungkin. Cairan susu dipilih sebagai media
penyimpanan karena susu memiliki osmolalitas yang paling mirip dengan darah manusia sehingga dapat membantu mempertahankan vitalitas dari jaringan ligamen
periodontal. Susu dianggap lebih baik menjadi media penyimpanan dibanding saliva karena pada saliva terdapat banyak bakteri. Media lain yang juga dapat digunakan
untuk penyimpanan adalah cairan saline fisiologis dan albumin telur.
19
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Teori