39
BAB III KONDISI FAKTUAL MUSEUM NEGERI PROVINSI
SULAWESI TENGGARA
3.1 Sejarah Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara
Pembangunan Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara berawal dengan adanya proyek nasional. Proyek tersebut mencanangkan pembangunan museum
di seluruh Indonesia. Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Permuseuman, melaksanakan pembangunan museum secara bertahap melalui
program Proyek Pembinaan dan Pengembangan Permuseuman yang dianggarkan dalam program Rencana Pembangunan Lima Tahun Repelita. Latar belakang
pembangunan museum antara lain: masyarakat menyadari pentingnya museum, museum sebagai pusat ilmu pengetahuan, seni dan budaya.
Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara mulai dibangun secara bertahap sejak tahun 1981. Lahan museum saat itu seluas 10.000M
2
, pada tahun 1984 museum menambah luasnya menjadi 18.500M
2
. Setelah beberapa gedung museum selesai, maka Museum Provinsi Sulawesi Tenggara diresmikan pada
tanggal 9 Januari 1991 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 00101991. Dalam surat keputusan tersebut menyatakan bahwa
museum sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Walaupun museum telah diresmikan pada tahun 1991, namun pembangunan fisik
museum masih terus dilakukan hingga tahun 1994. Gedung yang dibangun pada
40
saat itu adalah gedung pameran tetap yang dibangun seluas 900 M
2
melalui anggaran kegiatan tahun 19941995.
Perubahan struktur pengelolaan Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara terjadi ketika pemberlakuan Undang-undang nomor 22 tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah. Perubahan struktur ini berdampak pada pengelolaan Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara nomor 425 tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD. Museum
Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah nomor 41 tahun 2007, Satuan Kerja Pelaksana Daerah, Badan Pariwisata, Seni dan Budaya ditingkatkan
statusnya menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara. Museum yang sebelumnya di bawah koordinasi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan berpindah pengelolaannya di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sehingga menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata. Berkaitan dengan perubahan kebijakan pemerintah tersebut, maka pengelolaan Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara turut berubah.
41
3.2 Lingkungan dan Bangunan Museum