Persiapan Peralatan : Pahat sebagai peralatan pokok terdiri beberapa jenis yaitu: Peralatan Penunjang

MAISARAH ________________________ NIP. 19580213 198012 1 001 NIP.......................................... Lampiran-1 MATERI PEMBELAJARAN

A. Cara-cara mengeksplorasi Observasi, bertanya tentang penerapan ragam hias

flora, fauna dan geometrik pada kriya dari bahan keras dengan berbagai teknik dilakukan dengan cara membuka fasilitas internet tentang “Motif Hias Ukir”, majalah artikel seni, tayangan TV acara “Desa Seni”, perajin di daerah sekitar dll

B. Cara-cara merencanakan asosiasi tentang penerapan ragam hias flora, fauna

dan geometrik pada kriya dari bahan keras dengan berbagai teknik, diawali dengan membuat rancangan pada media kertas.

a. Persiapan Peralatan : Pahat sebagai peralatan pokok terdiri beberapa jenis yaitu:

a Pahat Kuku, pahat ini berjumlah sekitar 20 batang dengan berbagai ukuran, pahat ini digunakan untuk memahat bagian-bagian yang melengkung. b Pahat lurus Pengancap berjumlah sekitar 10 batang dengan berbagai ukuran, pahat ini digunakan untuk memahat bagian yang lurus. c Pahat Colpenatar berjumlah 4 batang, digunakan untuk meratakan bagian dasar ukiran yang mencorok kedalam yang tidak dapat dijangkau oleh pahat lurus. d Pahat setengah lingkaran berjumlah 3 batang berbagai ukuran, digunakan untuk memahat bagian motif lengkung dan mencorok kedalam yang tidak dapat dijangkau oleh pahat kuku. e Pahat miring 2 batang, digunakan untuk meraut dan memahat pada bagian- bagian sudut. Woodcut Pahat ukir

b. Peralatan Penunjang

a Palu kayu : kayu yang baik untuk bahan palu adalah kayu-kayu yang berat seperti kayu asam, kayu jambu, dan kayu cemara, diusahakan dari serat kayu terpilin agar tidak mudah pecah.batu asah. b Sikat ijuk : digunakan untuk membersihkan ukiran dari kotoran bekas pahatan dan menghilangkan debu yang melekat pada ukiran. c Alat-alat gambar : digunakan untuk membuat desain baik desain pokok maupun desain motif, jenis peralatan tersebut adalah pensil, spidol, penggaris, karet penghapus, jangka, routring, dan lain-lain. d Alat-alat pertukangan seperti gergaji, schaap, meteran, kapak, siku-siku, dan lain- lain. e Batu asah : untuk menajamkan peralatan baik pahat atau paralatan lainnya. Batu asah ada dua jenis yaitu batu asah kasar untuk memperbaiki mata pahat yang rusak mempercepat pengasahan, dan batu asah halus, untuk menyempurnakan ketajaman pahat. Batu asah Palu kayu Gergaji Sikat

3. Bahan

Pemahaman tentang kayu adalah penting, karena hal ini akan memberikaan wawasan kepada mahasiswa jenis kayu yang baik dalam pembuatan karya seni kriya. Di dalam pengenalan bahan kayu ini menyangkut masalah struktur kayu, ini penting diketahui adalah untuk menentukan bagian kayu yang mana yang baik untuk pembuatan karya dan bagian-bagian kayu yang mana saja yang tidak baik dalam pengerjaan karya ukir maupun karya kriya. Pembahasan mengenai materi tentang kayu itu telah dibahas secara mendalam pada MK. Pengetahuan Bahan kriya. Bahan yang perlu dipersiapkan adalah: a Kayu Sebagai Bahan Pokok : Jenis kayu yang baik diukir antara lain; kayu jati, cempaka, aghatis, mahoni, suar, nangka, sonokeling, sonokembang, kepelan dan sejenisnya. Untuk mengetahui kualitas suatu jenis kayu perlu dipelajari pengetahuan tentang kayu yang menyangkut sifat-sifat kayu, bagian-bagian kayu, faktor perusak kayu, keawetan kayu dan lain-lain. Hal ini tidak mungkin saya jelaskan secara detail dalam pelatihan ini karena keterbatasan waktu dan padatnya materi. Kayu gelondongan Kayu jati b Bahan Penunjang yaitu; bahan-bahan untuk finishing : cat, politur, tinner, amplas, clear, dan lain-lain. Cat pelitur Kuas

C. Cara-cara membuat eksperimenting atau mencoba tentang penerapan ragam