RPP Seni Rupa VIII.1.3

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Bakongan

Kelas : VIII (delapan)

Semester : Ganjil

Mata Pelajaran : Seni Budaya (Rupa)

Alokasi Waktu : 2x 40 menit x (4 pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR

1.1.Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap seni musik sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan

2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian

2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan pembuatnya

2.3 Menunjukkan sikap responsif, pro-aktif, dan peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai karya seni dan pembuatnya

C. INDIKATOR PEMBELAJARAN

1. Mengeksplorasi (observasi dan bertanya ) dari berbagai sumber pembelajaran tentang

ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

2. Membuat disain / sketsa tentang gagasan berkarya seni rupatentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri berdasarkan hasil eksplorasi siswa masing-masing

3. Mewujudkan desain menjadi sebuah karya seni rupa jadi (eksperimenting atau

mencoba) tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri dengan menggunakan peralatan dan bahan yang disediakan siswa masing-masing.


(2)

4. Mempublikasi / memamerkan karyaseni rupa (networking atau membuat jejaring) kepada orang lain tentang yang telah dibuatnya.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari pokok bahasan ini, perserta didik diharapkan mampu :

1. Siswa secara aktif mengeksplorasi (observasi dan bertanya ) dari berbagai sumber pembelajaran tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

2. Siswa dapat memilih, menentukan dan membuat disain / sketsa tentang gagasan berkarya seni rupatentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri berdasarkan hasil eksplorasi siswa masing-masing

3. Siswa dapat mewujudkan desain menjadi sebuah karyaseni rupa jadi (eksperimenting

atau mencoba) tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri dengan menggunakan peralatan dan bahan yang disediakan siswa masing-masing.

4. Siswa dapat menemukan cara mempublikasi / memamerkan karyaseni rupa

(networking atau membuat jejaring) kepada orang lain tentang yang telah dibuatnya.

E. SKENARIO (LANGKAH-LANGKAH) PEMBELAJARAN KEGI

ATAN

DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU Kegiatan

Awal

Kegiatan awal pembelajaranoleh guru dapat melakukan aktivitas berikut:

1. Guru membuka pembelajaran seni budaya (rupa) dengan mengucapkan salam, mengabsen dan menanyakan keadaaan kelas.

2. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaranseni rupa

pada bulan ini, yakni untuk berkarya tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

3. Guru berupaya memotivasi para siswa kelas VIII untuk yakin diri dapat membuat karya seni rupatentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.


(3)

Kegiatan

inti Kegiatan berikut: inti pembelajaranoleh guru dapat melakukan aktivitas

Pertemuan 1

1. Pembagian kelompok siswa SMPkelas VIII menjadi 6 kelompok dengan bimbingan guru, dengan rasa tanggung jawab.

2. Masing-masing kelompok membuat komitmen untuk bekerja sama yang diwujudkan dalam bentuk berbagi tugas yang seimbang antarsiswa.

3. Masing-masing kelompok menyusun strategi dan cara kerja eksplorasi tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.dengan berbagai sumber belajar agar optimal. 4. Masing-masing siswa mendiskusikan alokasi waktu

penyelesaian mengenai tugaseksplorasitentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

5. Guru memposisikan diri sebagai mentor dan mendampingi kelompok siswa dalam melaksanakan ekplorasi tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

60 menit

Pertemuan 2

1. Guru memberi penguatan untuk memanfaatkan hasil eksplorasi masing-masing kelompok siswa untuk mewujudkan menjadi rancangan karya/desain/ sketsa tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

2. Masing-masing siswakelas VIII dalam kelompoknya mengumpulkan dan mendiskusikan hasil eksplorasi para anggotanya untuk menjadi rancangan karya / desain / sketsa tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri. 3. Para anggota kelompok secara aktif memilih dan

menentukan satu karya seni rupayang akan dirancang / didesain / dibuat sketsatentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri. 4. Melaksanakan pembuatan desain / sketsatentang ragam

hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.dengan memperhatikan semua ide / gagasan keseluruhan anggota kelompok.

5. Guru memposisikan diri sebagai mentor dan mendampingi kelompok siswa kelas VIII yang kesulitan membuat rancangan karya / desain / sketsatentang

ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.


(4)

Pertemuan 3

1. Guru memberi penguatan pembelajaran, agar rancangan karya / desain / sketsa tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri minggu terdahulu diwujudkan dalam karya seni rupa yang jadi.

2. Masing-masing kelompok siswa kelas VIII menyiapkan peralatan dan bahan berkarya seni rupa ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

3. Setiap siswa disiplin dan berperan aktif di kelompoknya masing masing untuk mewujudkan karya seni rupatentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

4. Semua anggota kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan karya seni rupa / memfinishing tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri dengan rasa penuh tanggung jawab.

5. Guru memposisikan diri sebagai mentor dan mendampingi kelompok siswa yang kesulitan dalam mewujudkan karya seni rupa tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

60 menit

Pertemuan 4

1. Guru memberi penguatan agar hasil karya seni rupa yang sudah dihasikan tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.segera dipublikasikan/dipamerkan.

2. Masing-masing kelompok aktif mendiskusikan tentang informasi tentang media, cara dan tempat untuk

mempublikasikan/ memamerkankarya seni rupa yang telah dibuatnya kepada orang lain.

3. Masing-masing individu bekerja sama membuat jejaring (networking)dengan cara mengundang/mengapload/ facebook, internet, dll., kepadasiswa kelas/para guru dan kepala sekolah/para orang tua/khalayak umum/dll., untuk mendapat diapresiasi.

4. Masing-masing siswa bertanggung jawab dengan cara berbagi tugas untuk kesuksesan publikasi/pameran karya seni rupayang telah dibuat.

5. Guru memposisikan diri sebagai mentor dan

mendampingi kelompok siswa Kelas VIII yangkesulitan dalam melaksanakan publikasi/pameran karya seni rupa kepada orang lain.

60 menit

Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup pembelajaranoleh guru dapat melakukan aktivitas berikut:


(5)

1. Guru melaksanakantindak lanjut pembelajaran di kelas VIII SMP dengan cara memberi pengumuman untuk lanjutkan pada tahap merancang, membuat,

mempublikasi karya seni rupa pada minggu berikutnya.

2. Guru dan siswa Kelas VIII melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan cara penilaian kinerja, penilaian projek, penilaian portofoliodan penilaian laporan. F. MATERI PEMBELAJARAN

Materi pembelajaran berkenaan dengan penjelasan tentang:

1. Cara-cara mengeksplorasi (Observasi, bertanya) tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

2. Cara-cara merencanakan (asosiasi) tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

3. Cara-cara membuat (eksperimenting atau mencoba)tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

4. Cara-cara mempublikasikan (networking/membuat jejaring) tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

G. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Pendekatan Scientific

2. Model Pembelajaran : Model pembelajaran based projek, based problem dan based inovasi.

H. EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Penililaian kinerja siswa (aktivitas belajar) 2. Penilaian hasil projek (hasil belajar berkarya)

3. Penilian fortopolio (sikap belajar mnghargai/apresiasi)

I. ALAT DAN SUMBER BELAJAR

1. Alat dan bahan : Disesuiakan dengan KD

2. Sumber belajar : (1)Buku sumber pembelajaran untuk siswa SMP mata pelajaran Seni budayaKurikulum 2014 Penerbit BNSP, Jakarta; (2) Sumber media internet; (3)Sumber media masa (TV, Koran, majalah, dll; (4) Moment pagelaran dan pameran di lokal maupun nasional; (5) Kegiatan kesenian di lingkungan setempat, dll.

Mengetahui, Bakongan, Juli 2014

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Seni Budaya


(6)

NIP. 19580213 198012 1 001 NIP...

Lampiran-1 MATERI PEMBELAJARAN

A. Cara-cara mengeksplorasi (Observasi, bertanya) tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

Kerajinan Limbah Tekstil

A. Pengertian Kerajinan Limbah Tekstil dan Desain dengan Berbagai Teknik Konduksi.

B. Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan. Proses penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis. Jadi, kerajinan limbah tekstil adalah suatu karya tangan yang dihasilkan oleh buangan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).

C. Teknik konduksi dalam kerajinan limbah tekstil: 1. CETAK SARING/SABLON

2. BATIK Teknik menghias permukaan kain dengan menggunakan screen. Teknik menghias permukaan kain menggunakan malam batik dengan pewarnaan alami dan buatan

3. MAKRAME Teknik membentuk struktur dengan menggunakan berbagai simpul/ikatan.

4. JAHIT Teknik pembuatan suatu karya kerajinan yang terbuat dari guntingan/potongan kain dengan cara dijahit sesuai desain.


(7)

6. TENUN DAN TAPESTRI Teknik menghias permukaan kain menggunakan benang sulam yang dikerjakan secara manual maupun masinal. Teknik membentuk struktur dengan cara menyilangkan benang pakan diantara benang lusi.

D. Aneka Karya Kerajinan Limbah Tekstil

E. Jenis produk kerajinan limbah tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: 1. Benda Hias 2. Benda Pakai

F. Fungsi Karya Kerajinan Limbah Tekstil

G. Secara garis besar, fungsi kerajinan limbah tekstil terbagi atas: 1. Produk-produk seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai bendabenda pajangan. Dengan berfungsi sebagai benda pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan. 2. Di samping sekedar sebagai benda pajangan, banyak kita jumpai memiliki fungsi praktis, karena fungsi merupakan hal yang diprioritaskan dalam kerajinan Tekstil. 3. Di samping sebagai benda pajangan dan terapan, karya seni kriya juga berfungsi sebagai benda mainan. Meskipun sebagai benda mainan, karya seni kriya jenis ini tetap mempertahankan nilai-nilai estetika. 4. Kerajinan limbah tekstil juga sangat dibutuhkan sebagai sarana pelestarian alam.

H. Unsur Estetika dan Ergonomis Karya Kerajinan Limbah Tekstil

I. Unsur Estetika adalah usnsur keindahan bentuk, selalu bergantung pada sentuhan keindahan. Karena itu, dalam penciptaannya, seorang pengrajin harus menguasai unsur-unsur seni seperti garis, bentuk, warna, komposisi dan lain-lain dari benda berbahan baku limbah tekstil yang akan dibuatnya. Sedangkan unsur ergonomis adalah dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu bentuk desain mengikuti fungsi. Jadi Unsur ergonomis adalah unsur tekstil yang mengutamakan kenyamanan dalam penggunaan nya misalkan pakaian batik atau pakaian dari bahan kain tenun. Ada tiga aspek desain yang harus dipenuhi jika suatu produk desain ingin dianggap berhasil, yaitu produk desain harus memiliki aspek keamanan (safety), kenyamanan (ergonomi) dan keindahan (estetika).

J. Motif ragam hias pada Kerajinan Limbah Tekstil

K. Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentukbentuk flora, fauna, figuratif, dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.

1. Ragam Hias Flora Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang seni seperti batik, ukiran, dan tenunan.

2. Ragam Hias Fauna Ragam hias fauna merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan.


(8)

3. Ragam Hias Geometris Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentukbentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Ragam hias geometris juga dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.

4. Ragam Hias Figuratif Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.

Berikut akan kami jelaskan cara pembuatan keset yang berbahan baku limbah tekstil. Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.

B. Cara-cara merencanakan (asosiasi) tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.

- Siswa memilih salah satu ragam hias Flora, Fauna dan geometrik pada kriya tekstil.

C. Cara-cara membuat (eksperimenting atau mencoba) tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.


(9)

Alat dan Bahan :

1. Kain mori 4. Pewarna batik

2. Kelereng/batu kerikil 3. Karet gelang

Langkah Pengerjaan :

1. Buatlah ikatan pada kain secara bebas atau terpola.

2. Gunakan kelereng/batu untuk pola lingkaran, atau ikatan biasa untuk pola garis 3. Basahi ikatan kain tersebut, angin-anginkan, setelah tidak menetes celupkan ke

dalam larutan pewarna batik selama 3-5 menit

4. Angin-anginkan, setelah tidak menetes, buka ikatan karet pada kain Manfaat :

Kegiatan ini melatih siswa dalam memahami prinsip rintang warna dan proses pewarnaan batik


(10)

Teknik tapestri tenun

Tapestri merupakan salah satu teknik dalam pembuatan kriya tekstil. Istilah tapestri berasal dari kata bahasa Perancis, Tapiesserie, tapis yang hampir sama dengan penutup lantai. Bahasa Yunani menyebutkan tapes atau tapetos dengan arti yang sama. Sedang dalam bahasa Indonesia disebut permadani. Arti

umumnya dari tapestri adalah tenunan yang dibuat dari benang-benang, serat-serat atau bahan yang lain yang memungkinkannya baik berwarna maupun tidak berwarna yang dipergunakan sebagai bahan penutup lantai, pembungkus mebel, dan terakhir dipakai sebagai hiasan dinding (Yusuf Affendi, 1987: 37). Tenun dengan teknik tapestri pada proses pengerjaannya sama dengan tenun biasa, yaitu cara menyusup atau silang menyilang antara benang lungsi dan pakan (benang yang mengisi) sama. Pada proses pembuatan tenun yang menjadi pokok adalah benang lungsi dan pakan sama besarnya, sehingga benang

lungsinya kelihatan. Sedangkan pada teknik tapestri pada umumnya lebih condong pada permainan pakan, terutama permainan warna. Jadi bisa juga benang pakan lebih besar daripada benang lungsi dan juga berwarna

A. Cara-cara mempublikasikan (networking/ jejaring) tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.


(11)

Lampiran-2a LEMBAR PENILAIAN

1. Penilaian Sikap Spiritual

Kelas VIII ....

No NAMA SISWA

PENILAIAN OBSERVASI

RATA 2 NILAI Berdoa sebelum

dan sesudah belajar

Memberi salam pada saat awal dan akhir

bertanya/presentasi ‘’’’’’’’’ ‘’’’’’’’’

1 ...

2 ...

.. ...

No NAMA SISWA

PENILAIAN DIRI SENDIRI

RATA 2 NILAI Menjalankan

ibadah tepat waktu

Bersyukur atas ilmu, nikmat, dan karunia Tuhan Yang Maha Esa

Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu

‘’’’’’’’ ’

1 ...

2 ...

.. ...

No NAMA SISWA

PENILAIAN ANTAR TEMAN

RATA 2 NILAI Memelihara hubungan baik dengan

sesama teman umat ciptaan Tuhan

Yang Maha Esa ‘’’’’’’ ‘’’’’’’ ‘’’’’’’

1 ...

2 ...

.. ...


(12)

KETERANGAN ATAU DESKRIPSI ‘’’’’’’’

’ ‘’’’’’’’’ ‘’’’’’’’’ ‘’’’’’’’’ 1 ... 2 ... .. ...

KETERANGAN :

A. Nilai berkisar 0 – 100

B. KKM Mapel 75

C. Penentuan Nilai dan Predikat :

1. A(Sangat Baik) dengan rentang nilai 91 – 100

2. B (Baik) dengan rentang nilai 81 –90

3. C (Cukup Baik) dengan rentang nilai 71 – 80

4. D (Kurang Baik) dengan rentang nilai 61 – 70

2. Penilaian Sikap Sosial

Kelas VIII ....

No NAMA SISWA PENILAIAN OBSERVASI RATA 2 NILAI

Disiplin Percaya Diri ‘’’’’’ ‘’’’’’’ ‘’’’’’’ 1 ...

2 ... .. ...

No NAMA SISWA

PENILAIAN ANTAR TEMAN

RATA 2 NILAI Kerjasama Toleransi Santun Tanggung-jawab

1 ...

2 ...

.. ...

No NAMA SISWA

PENILAIAN DIRI SENDIRI

RATA 2 NILAI Jujur dalam ulangan (tidak

nyontek) dan jujur dalam berkarya (tidak dibuatkan orang lain)

Menghargai

karya seni ‘’’’’’’ ‘’’’’’’

1 ...

2 ...

.. ...

No NAMA SISWA

JURNAL CATATAN GURU

RATA 2 NILAI

KETERANGAN ATAU DESKRIPSI ‘’’’’’’ ‘’’’’’’ ‘’’’’’’ ‘’’’’’’

1 ... 2 ... .. ...


(13)

KETERANGAN :

A. Nilai berkisar : 0 – 100

B. KKM Mapel : 75

C. Penentuan Nilai dan Predikat :

a. A(Sangat Baik) dengan rentang nilai 91 – 100

b. B (Baik) dengan rentang nilai 81 –90

c. C (Cukup Baik) dengan rentang nilai 71 – 80 d. D (Kurang Baik) dengan rentang nilai 61 – 70

3. Penilaian Pengetahuan

1. Penilaian Pengetahuan dapat berbentuk: a. Tes Tulis

b. Tes Lisan c. Penugasan

2. Penilaian Pengetahuan terdiri dari: a. Nilai Harian

b. Nilai UTS c. Nilai UAS/UKK

3. Rumus Nilai Pengetahuan : 2 NH + UTS + UAS/UKK : 4

4. Penilaian Keterampilan 1. Penilaian Proses / Kinerja

Tulis Jenis Kinerja sesuai KD / Indikator ...

No NAMA SISWA ASPEK PENILAIAN (Disesuaikan) RATA 2NILAI ... ... ... ...

1 ...

2 ...

.. ...

KETERANGAN :

A. Nilai berkisar 0 – 100

B. KKM Mapel 75

C. Penentuan Nilai dan Predikat :

a. A (Sangat Baik) dengan rentang nilai 91 – 100 b. B (Baik) dengan rentang nilai 81 –90 c. C (Cukup Baik) dengan rentang nilai 71 – 80 d. D (Kurang Baik) dengan rentang nilai 61 – 70 2. Penilaian Proyek

Tulis Jenis Proyek (Pameran Karya Seni Rupa): Pameran

No NAMA SISWA /KELOMPOK ASPEK PENILAIAN RATA 2NILAI KET. Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan


(14)

2 ... .. ... KETERANGAN :

A. Tahap Perencanaan:

1. Rumusan judul atau Tema Pameran 2. Penyusunan Proposal Pameran 3. Pembentukan Kepanitiaan 4. Dsb.

B. Tahap Pelaksanaan : 1. Kinerja Kepanitiaan 2. Kualitas Karya 3. Penataan Karya 4. Dekorasi Stand dsb. C. Tahap Pelaporan :

1. Penyusunan Laporan Kegiatan 2. Dsb

KETERANGAN :

A. Nilai berkisar 0 – 100

B. KKM Mapel 75

C. Penentuan Nilai dan Predikat :

a. A (Sangat Baik) dengan rentang nilai 91 – 100 b. B (Baik) dengan rentang nilai 81 –90 c. C (Cukup Baik) dengan rentang nilai 71 – 80 d. D (Kurang Baik) dengan rentang nilai 61 – 70 3. Penilaian Portofolio

Tulis Jenis Portofolio yang dikerjakan

No NAMA SISWA /KELOMPOK

ASPEK PENILAIAN RATA 2

NILAI KET. Karya ke 1 dari

Pembelajaran 1 Karya ke 2 dariPembelajaran 2 ...

1 ...

2 ...

.. ... KETERANGAN :

A. Nilai berkisar 0 – 100

B. KKM Mapel 75

C. Penentuan Nilai dan Predikat :

a. A (Sangat Baik) dengan rentang nilai 91 – 100 b. B (Baik) dengan rentang nilai 81 –90 c. C (Cukup Baik) dengan rentang nilai 71 – 80 d. D (Kurang Baik) dengan rentang nilai 61 – 70


(15)

(1)

Teknik tapestri tenun

Tapestri merupakan salah satu teknik dalam pembuatan kriya tekstil. Istilah

tapestri berasal dari kata bahasa Perancis, Tapiesserie, tapis yang hampir sama

dengan penutup lantai. Bahasa Yunani menyebutkan tapes atau tapetos dengan

arti yang sama. Sedang dalam bahasa Indonesia disebut permadani. Arti

umumnya dari tapestri adalah tenunan yang dibuat dari benang-benang,

serat-serat atau bahan yang lain yang memungkinkannya baik berwarna maupun

tidak berwarna yang dipergunakan sebagai bahan penutup lantai, pembungkus

mebel, dan terakhir dipakai sebagai hiasan dinding (Yusuf Affendi, 1987: 37).

Tenun dengan teknik tapestri pada proses pengerjaannya sama dengan tenun

biasa, yaitu cara menyusup atau silang menyilang antara benang lungsi dan

pakan (benang yang mengisi) sama. Pada proses pembuatan tenun yang menjadi

pokok adalah benang lungsi dan pakan sama besarnya, sehingga benang

lungsinya kelihatan. Sedangkan pada teknik tapestri pada umumnya lebih

condong pada permainan pakan, terutama permainan warna. Jadi bisa juga

benang pakan lebih besar daripada benang lungsi dan juga berwarna

A.

Cara-cara mempublikasikan (networking/ jejaring) tentang

ragam hias

flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.


(2)

Lampiran-2a

LEMBAR PENILAIAN

1. Penilaian Sikap Spiritual

Kelas VIII ....

No NAMA SISWA

PENILAIAN OBSERVASI

RATA 2 NILAI Berdoa sebelum

dan sesudah belajar

Memberi salam pada saat awal dan akhir

bertanya/presentasi ‘’’’’’’’’ ‘’’’’’’’’

1 ...

2 ...

.. ...

No NAMA SISWA

PENILAIAN DIRI SENDIRI

RATA 2 NILAI Menjalankan

ibadah tepat waktu

Bersyukur atas ilmu, nikmat, dan karunia Tuhan Yang Maha Esa

Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu

‘’’’’’’’ ’

1 ...

2 ...

.. ...

No NAMA SISWA

PENILAIAN ANTAR TEMAN

RATA 2 NILAI Memelihara hubungan baik dengan

sesama teman umat ciptaan Tuhan

Yang Maha Esa ‘’’’’’’ ‘’’’’’’ ‘’’’’’’

1 ...

2 ...

.. ...


(3)

KETERANGAN ATAU DESKRIPSI ‘’’’’’’’

’ ‘’’’’’’’’ ‘’’’’’’’’ ‘’’’’’’’’ 1 ... 2 ... .. ... KETERANGAN :

A. Nilai berkisar 0 – 100

B. KKM Mapel 75

C. Penentuan Nilai dan Predikat :

1.

A(Sangat Baik) dengan rentang nilai

91 – 100

2.

B (Baik) dengan rentang nilai

81 –90

3.

C (Cukup Baik) dengan rentang nilai

71 – 80

4.

D (Kurang Baik) dengan rentang nilai

61 – 70

2. Penilaian Sikap Sosial

Kelas VIII ....

No NAMA SISWA PENILAIAN OBSERVASI RATA 2 NILAI

Disiplin Percaya Diri ‘’’’’’ ‘’’’’’’ ‘’’’’’’ 1 ...

2 ... .. ...

No NAMA SISWA

PENILAIAN ANTAR TEMAN

RATA 2 NILAI Kerjasama Toleransi Santun Tanggung-jawab

1 ...

2 ...

.. ...

No NAMA SISWA

PENILAIAN DIRI SENDIRI

RATA 2 NILAI Jujur dalam ulangan (tidak

nyontek) dan jujur dalam berkarya (tidak dibuatkan orang lain)

Menghargai

karya seni ‘’’’’’’ ‘’’’’’’

1 ...

2 ...

.. ...

No NAMA SISWA

JURNAL CATATAN GURU

RATA 2 NILAI

KETERANGAN ATAU DESKRIPSI ‘’’’’’’ ‘’’’’’’ ‘’’’’’’ ‘’’’’’’

1 ... 2 ... .. ...


(4)

KETERANGAN :

A. Nilai berkisar : 0 – 100

B. KKM Mapel : 75

C. Penentuan Nilai dan Predikat :

a. A(Sangat Baik) dengan rentang nilai

91 – 100

b. B (Baik) dengan rentang nilai

81 –90

c. C (Cukup Baik) dengan rentang nilai

71 – 80

d. D (Kurang Baik) dengan rentang nilai

61 – 70

3. Penilaian Pengetahuan

1. Penilaian Pengetahuan dapat berbentuk:

a. Tes Tulis

b. Tes Lisan

c. Penugasan

2. Penilaian Pengetahuan terdiri dari:

a. Nilai Harian

b. Nilai UTS

c. Nilai UAS/UKK

3. Rumus Nilai Pengetahuan : 2 NH + UTS + UAS/UKK : 4

4. Penilaian Keterampilan

1. Penilaian Proses / Kinerja

Tulis Jenis Kinerja sesuai KD / Indikator ...

No NAMA SISWA ASPEK PENILAIAN (Disesuaikan) RATA 2NILAI

... ... ... ...

1 ...

2 ...

.. ...

KETERANGAN :

A. Nilai berkisar 0 – 100

B. KKM Mapel 75

C. Penentuan Nilai dan Predikat :

a. A (Sangat Baik) dengan rentang nilai 91 – 100 b. B (Baik) dengan rentang nilai 81 –90 c. C (Cukup Baik) dengan rentang nilai 71 – 80 d. D (Kurang Baik) dengan rentang nilai 61 – 70

2. Penilaian Proyek

Tulis Jenis Proyek (Pameran Karya Seni Rupa): Pameran

No NAMA SISWA /KELOMPOK ASPEK PENILAIAN RATA 2NILAI KET. Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan


(5)

2 ... .. ... KETERANGAN :

A. Tahap Perencanaan:

1. Rumusan judul atau Tema Pameran 2. Penyusunan Proposal Pameran 3. Pembentukan Kepanitiaan 4. Dsb.

B. Tahap Pelaksanaan : 1. Kinerja Kepanitiaan 2. Kualitas Karya 3. Penataan Karya 4. Dekorasi Stand dsb. C. Tahap Pelaporan :

1. Penyusunan Laporan Kegiatan 2. Dsb

KETERANGAN :

A. Nilai berkisar 0 – 100

B. KKM Mapel 75

C. Penentuan Nilai dan Predikat :

a. A (Sangat Baik) dengan rentang nilai 91 – 100 b. B (Baik) dengan rentang nilai 81 –90 c. C (Cukup Baik) dengan rentang nilai 71 – 80 d. D (Kurang Baik) dengan rentang nilai 61 – 70

3. Penilaian Portofolio

Tulis Jenis Portofolio yang dikerjakan

No NAMA SISWA /KELOMPOK

ASPEK PENILAIAN RATA 2

NILAI KET.

Karya ke 1 dari

Pembelajaran 1 Karya ke 2 dariPembelajaran 2 ...

1 ...

2 ...

.. ...

KETERANGAN :

A. Nilai berkisar 0 – 100

B. KKM Mapel 75

C. Penentuan Nilai dan Predikat :

a. A (Sangat Baik) dengan rentang nilai 91 – 100 b. B (Baik) dengan rentang nilai 81 –90 c. C (Cukup Baik) dengan rentang nilai 71 – 80 d. D (Kurang Baik) dengan rentang nilai 61 – 70


(6)