Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
17 Channa menjawab, “Yang Mulia, orang seperti itu disebut orang sakit’.”
Pangeran Siddharta belum pernah melihat orang sakit sebelumnya, bahkan mendengar kata ‘orang sakit’ saja belum pernah. Dia bertanya
lagi kepada kusirnya, “Channa, Aku belum pernah melihat orang seperti itu. Duduk dan berbaring harus dibantu oleh orang lain. Tidur
di tumpukan kotorannya sendiri dan terus-menerus menjerit. Apakah orang sakit itu? Jelaskanlah kepada-Ku.”
Channa menjawab, “Yang Mulia, orang sakit adalah orang yang tidak mengetahui apakah dia akan sembuh atau tidak dari penyakit yang
dideritanya saat ini.”
Pangeran bertanya lagi, “Channa, bagaimana ini? Apakah Aku juga bisa sakit? Apakah Aku tidak dapat mengatasi penyakit?”
Channa menjawab, “Yang Mulia, kita semua, termasuk Anda juga saya, akan menderita sakit dan tidak seorang pun yang dapat terhindar
dari penyakit.”
Pangeran berkata, “Channa, jika semua manusia tidak dapat terhindar dari penyakit, Aku juga akan menderita sakit, Aku tidak ingin pergi
lagi ke Taman Kerajaan dan bersenang-senang di sana. Berbaliklah dari tempat orang sakit tadi terlihat dan pulang ke istana.”
“Baiklah, Yang Mulia,” jawab Channa.
2. Peristiwa Ketiga dan Keempat
Suatu ketika, Pangeran Siddharta tertipu dan tertarik oleh lima kenikmatan indria. Tipuan itu diatur oleh ayah-Nya, Raja Suddhodana.
Hal itu untuk menghalang-halangi-Nya melepaskan keduniawian dan menjadi petapa.
Buku Siswa Kelas IV SD Edisi Revisi
18
a. Melihat Orang Mati
Setelah empat bulan berlalu dalam kemewahan hidup, Pangeran Siddharta pergi lagi mengunjungi Taman Kerajaan. Pangeran mengen-
darai kereta yang ditarik oleh kuda putih seperti sebelumnya. Di per- jalanan Pangeran melihat pertanda yang diciptakan oleh para dewa
untuk ketiga kalinya. Saat itu, banyak orang berkumpul. Ada tandu jenazah yang berhiaskan kain berwarna-warni. Pangeran bertanya kepada
kusirnya, “Channa, mengapa orang-orang ini berkumpul? Mengapa mereka mempersiapkan tandu yang dihias kain berwarna-warni?”
Channa menjawab, “Yang Mulia, orang-orang itu berkumpul dan mempersiapkan sebuah tandu karena ada seseorang yang mati.”
Pangeran belum pernah melihat orang mati sebelumnya, bahkan mendengar kata ‘orang mati’ saja belum pernah. Dia bertanya lagi
kepada kusirnya, “Channa, jika mereka berkumpul dan mempersiapkan sebuah tandu, antarkan Aku ke tempat orang mati itu.”
Si kusir menjawab, “Baiklah, Yang Mulia,” dan mengarahkan keretanya menuju tempat orang mati itu dibaringkan.
Ketika Pangeran melihat orang mati itu, Dia bertanya, “Channa, apakah orang mati itu?”
Gb. 2.3 Pangeran Siddharta melihat orang mati Sumber : www.dhammaweb.net
Amati gambar 2.3, kemu- dian buatlah pertanyaan
tentang gambar tersebut : 1. ................................... ?
2. ................................... ? 3. ................................... ?
4. ................................... ? 5. ................................... ?