Melihat Orang Mati Peristiwa Ketiga dan Keempat

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 19 Si kusir menjawab, “Yang Mulia, jika seseorang mati, sanak saudaranya tidak akan dapat bertemu dengannya lagi. Dia juga tidak dapat bertemu dengan sanak saudaranya.” Pangeran bertanya lagi, “Channa, bagaimana ini? Apakah Aku juga bisa mati seperti orang itu? Apakah Aku tidak dapat mengatasi kematian? Apakah ayah-Ku, ibu-Ku, dan sanak saudara-Ku tidak dapat bertemu dengan-Ku lagi suatu hari nanti? Apakah Aku juga tidak akan bertemu dengan mereka lagi suatu hari nanti?” Channa menjawab, “Yang Mulia, kita semua, termasuk Anda juga saya, pasti mengalami kematian dan tidak seorang pun yang dapat terhindar dari kematian.” Pangeran berkata, “Channa, jika semua manusia tidak dapat menghindar dari kematian, Aku juga akan mengalami kematian. Aku tidak ingin lagi pergi ke Taman Kerajaan dan bersenang-senang di sana. Berbaliklah dari tempat orang mati ini dan pulang ke istana.” “Baiklah, Yang Mulia,” jawab Channa.

b. Melihat Petapa

Setelah empat bulan berlalu dalam kemewahan hidup, Pangeran Siddharta pergi lagi mengunjungi Taman Kerajaan. Pangeran mengen- darai kereta yang ditarik oleh kuda Kanthaka seperti sebelumnya. Di perjalanan itu, Pangeran melihat pertanda yang diciptakan oleh para dewa untuk keempat kalinya. Seorang petapa dengan kepala gundul, janggut dicukur dan mengenakan jubah berwarna kulit kayu. Buku Siswa Kelas IV SD Edisi Revisi 20 Pangeran berkata. “Channa, kepala orang ini tidak seperti kepala orang-orang lain, kepalanya dicukur bersih dan janggutnya juga tidak ada. Pakaiannya juga tidak seperti pakaian orang-orang lain, berwarna seperti kulit kayu. Disebut apakah orang seperti itu?” Channa menjawab, “Yang Mulia, dia adalah Petapa.” Pangeran Siddharta bertanya lagi, “Channa, apakah ‘Petapa’ itu? Jelaskanlah kepada-Ku” Channa menjawab, “Yang Mulia, petapa adalah seseorang yang berpendapat bahwa lebih baik melatih sepuluh kebajikan. Hal itu dimulai dari kedermawanan, telah melepaskan keduniawian dan mengenakan jubah berwarna kulit kayu. Dia adalah seorang yang berpendapat lebih baik melatih sepuluh perbuatan baik yang sesuai kebenaran, bebas dari noda, suci dan murni. Dia adalah seorang yang berpendapat lebih baik tidak melakukan perbuatan yang dapat menyakiti makhluk lain dan berusaha untuk menyejah-terakan makhluk lain.” Gb. 2.4 Pangeran Siddharta melihat petapa suci Sumber : www.dhammaweb.net Amati gambar 2.4, kemu- dian buatlah pertanyaan tentang gambar tersebut : 1. ................................... ? 2. ................................... ? 3. ................................... ? 4. ................................... ? 5. ................................... ? Dewa adalah makhluk hidup yang tidak kelihatan, mereka hidup dialam surga karena kekuatan karma baiknya. Mara adalah makhluk hidup yang tidak kelihatan. Mereka ada disekitar kita, sifat mereka umumnya jahat dan suka menggoda manusia. Mara sering juga disebut setan. Penjelmaan artinya perwujudan lain dari dewa atau makhluk tertentu Kamu Perlu Tahu