Pembelajaran Remedial Pembelajaran Pengayaan

67 1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti. 2. Nilai deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan. 3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK. 4. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi pengetahuan danatau kompetensi keterampilannya di bawah kriteria ketuntasan minimal KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut. Tabel 5.1 Contoh Kasus Nilai Siswa yang Tidak Naik Kelas Sem 1 Sem 2 Rerata Mata Pelajaran KI-3 KI-4 KI-3 KI-4 KI-3 KI-4 KB Angka KB11 Angka KB Angka KB Angka KB Angka KB Angka Agama 70 75 70 75 70 75 70 80 70 75 70 80 PPKn 60 55 60 75 60 55 60 65 60 55 60 65 B.Ind 60 75 60 75 60 75 60 75 60 75 60 75 Mat 60 55 60 55 60 55 60 70 60 55 60 70 Sejarah 60 80 60 80 60 80 60 80 60 80 60 80 B.Ing 60 55 60 75 60 75 60 75 60 65 60 75 Pemrograman 80 80 80 90 80 70 80 85 80 75 80 85 Keterangan : Diketahui bahwa pada rerata nilai salah satu kompetensi inti mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Matematika, dan Pemrograman memperoleh nilai di bawah ketuntasan belajar KB sehingga siswa tersebut dinyatakan tidak naik kelas. Penentuan kenaikan kelas merupakan wewenang satuan pendidikan. Satuan pendidikan dapat menentukan ketentuan kenaikan kelas berdasarkan rapat pleno dewan guru dengan mempertimbangkan kebijakan sekolah seperti minimal kehadiran, tata tertib, dan peraturan yang berlaku di sekolah tersebut. Khusus untuk SMK, standar nasional nilai ketuntasan belajar kompetensi pada mata pelajaran wajib A, B dan C1 adalah minimal 60. Sedangkan untuk mata pelajaran C2 dan C3 standar nasional untuk nilai ketuntasan belajarnya adalah minimal 70 dengan menyesuaikan karakteristik program maupun paket keahlian. 68