sehingga sulit untuk dipahami makna dari pesannya. Namun perangkat lunak yang akan dibangun akan memiliki
kekurangan yaitu, fleksibilitas akan berkurang karena pesan harus didekripsi terlebih dahulu untuk dapat dipahami
maknanya
3.1.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Pada subbab ini akan dilakukan analisis dari proses pembangunan perangkat lunak berdasarkan analisis yang telah
dilakukan pada subbab sebelumnya. Analisis yang akan dibahas akan meliputi analisis kebutuhan perangkat lunak, perancangan
arsitektur perangkat lunak dan proses perangkat lunak.
3.1.3.1 Deskripsi Umum Sistem
Perangkat lunak yang akan dibangun, merupakan
perangkat lunak yang diterapkan pada telepon selular dan memiliki fungsi untuk melakukan enkipsi SMS. Perangkat
lunak yang akan dibangun harus dapat melakukan pengiriman dan penerimaan pesan, baik pesan terenkripsi maupun yang
tidak terenkripsi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perangkat lunak yang akan dibentuk merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk berkomunikasi, oleh
karena itu, perangkat lunak yang akan dibangun akan ditanamkan pada pengirim dan penerima.
Pengguna akan berinteraksi dengan perangkat lunak melalui user interface yang disediakan oleh perangkat lunak,
pengguna memasukkan data dengan menggunakan keypad yang dimiliki oleh telepon seleular. Pesan yang telah dibuat
dikirimkan ke telepon selular lain melalui jaringan SMS. Secara umum, arsitektur global perangkat lunak dapat
dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Arsitektur Global Sistem
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Data yang akan digunakan dalam sistem, yaitu: 1. Data pesan SMS
Data pesan SMS adalah pesan yang dimasukkan oleh pengirim yang ingin ditujukan pada penerima. Data
pesan SMS ini adalah pesan yang belum terenkripsi. Data pesan ini merupakan pesan teks.
2. Data pesan SMS terenkripsi Data pesan SMS terenkripsi adalah data pesan SMS
yang telah terenkripsi oleh algoritma Vigenere Cipher berdasarkan kunci yang dimasukkan oleh pengguna, namun
pada awal proses enkripsi, data ini diubah dari tipe kalimat string menjadi bentuk array karakter. Oleh karena itu pada
umunya tidak dapat dibaca. 3. Data kunci enkripsi
Data ini berasal dari pengirim. Data ini digunakan untuk melakukan proses enkripsi. Seperti halnya data pesan
SMS, data ini pada awalnya berupa pesan teks, diubah dari tipe kalimat string menjadi bentuk array char.
4. Data kunci dekripsi Data ini berasal dari penerima, penggunaan data ini
dalam proses dekripsi sama dengan data kunci enkripsi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pada proses enkripsi. Jika data ini sama dengan data kunci enkripsi, maka hasil data pesan SMS keluaran yang dihasilkan
akan sama dengan data pesan SMS. 5. Data pesan keluaran
Data ini adalah hasil keluaran akhir yang didapatkan oleh penerima setelah memasukan data kunci dekripsi. Pada
awalnya data ini akan didapat dalam bentuk array char kemdian akan diubah dalam bentuk tipe kalimat string
agar lebih mudah untuk dibaca. Untuk lebih jelasnya bagaimana data tersebut
akan bekerja pada sistem, dapat dilihat pada skema kerja sistem Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Skema Kerja Sistem
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.1.3.2 Analisis Spesifikasi dan Kebutuhan Perangkat