Notasi Standar UML Unified Modelling Language UML .1 Gambaran

2.7.2 Notasi Standar UML

1. Aktor Aktor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan sistem. Aktor bisa berupa orang, perangkat keras dan objek lain pada sistem yang sama. Aktor bertugas untuk memberikan informasi pada sistem dan juga memerintahkan sistem untuk melakukan sesuatu Rafeequl, 2008:24. Gambar 2.14 Notasi UML untuk aktor 2. Class Class merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi objek, karena class menunjukkan kumpulan objek yang memiliki atribut dan operasi yang sama. Fungsi class antara lain: 1 Class digunakan untuk mengimplementasikan Interface 2 Class digunakan untuk mengabstraksikan elemen-elemen dari sistem yang sedang dibangun 3 Class bisa untuk merepresentasikan baik perangkat lunak maupun perangkat keras, baik konsep maupun benda nyata Rafeequl, 2008:25 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2.15 Notasi UML untuk Class 3. Use Case Use Case menjalankan urutan kegiatan yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Use case hanya digunakan untuk menjelaskan apa yang digunakan oleh aktor dan sistem, tidak menjelaskan bagaimana aktor dan sistem melakukan kegiatan tersebut Rafeequl, 2008:26. Enkripsi SMS Gambar 2.16 Notasi UML untuk Use Case 4. Depedency Depedency merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada salah satu elemen memberi pengaruh pada elemen lainnya. Elemen yang ada di bagian tanda panah adalah elemen yang tergantung pada elemen yang berada tanpa tanda panah Rafeequl, 2008:26 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Terdapat dua stereotype dari depedency : 1 Include, menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen memicu eksekusi bagian dari elemen lain. Misalnya pada Gambar 2.17 dibawah ini operasi yang ada di kelas A memicu dieksekusinya operasi yang ada di kelas B. Base Use Case Inclusion Use Case A include B Gambar 2.17 Depedency Include 2 Extend, menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen di garis tanpa tanda panah bisa disisipkan ke dalam elemen yang ada di garis dengan tanda panah. Misalnya pada Gambar 2.18, suatu fungsi dari use case A bisa disisipkan ke dalam use case B atau dengan kata lain A optional untuk B. A extend B Gambar 2.18 Depedency Extend Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 5. Assosiation Assosiation menggambarkan navigasi antar kelas, berapa banyak objek lain yang dapat berhubungan dengan satu objek multiplicity antar kelas, dan apakah suatu kelas menjadi bagian dari kelas lainnya aggregation Gambar 2.19 Dua Kelas yang Saling Berasosiasi Gambar 2.20 Dua Kelas yang Saling Beragregasi 6. Stereotypes Terdapat tiga icon stereotype Rosenberg, 2001:16 yang umumnya dipakai untuk menggambarkan objek atau Assosiation Receive SMS Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kelas selama analisis robustness dan sequence diagram. 1 Boundary Object, objek yang digunakan actor untuk berkomunikasi dengan sistem, objek boundary dapat dilihat pada Gambar 2.21 Gambar 2.21 Boundary Object 2 Entity Object, sering disamakan dengan tabel database dan file yang memegang informasi yang dibutuhkan untuk “dipakai lebih lama” untuk diproses lebih lanjut. Entity object ditunjukan pada Gambar 2.22. Gambar 2.22 Entity Object 3 Control Object, disebut juga controller, diterapkan untuk banyak logika aplikasi, control object menangani hubungan jaringan diantara aktor dan tempat penyimpanan data. Control object ditunjukan pada Gambar 2.23. Gambar 2.23 Control Object Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 38

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Untuk pengembangan sistem, penulis menggunakan metode RAD Rapid Application Development yang terdiri atas fase menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan sesuai dengan fase-fase pembangunan Aplikasi Enkripsi SMS menggunakan Vigenere Cipher. Pada Bab ini akan dibahas Analisa dan Perancangan Aplikasi.

3.1 Fase menentukan Tujuan dan Syarat-syarat Informasi

3.1.1 Mendefinisikan

Masalah Tahap mendefinisikan masalah adalah tahap untuk menentukan masalah apa yang harus diselesaikan dengan menggunakan sistem aplikasi yang akan dibuat Kendall Kendall, 2003 : 328. Masalah utama dari tugas akhir ini adalah melakukan implementasi algoritma Vigenere Cipher untuk enkripsi SMS pada telepon selular. Pada subbab berikut akan dibahas analisis dari faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan implementasi algoritma Vigenere Cipher untuk melakukan enkripsi SMS pada telepon selular. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.