Aplikasi SMS berbasis android dengan enkripsi vigenere running key

(1)

APLIKASI SMS BERBASIS ANDROID DENGAN

ENKRIPSI

VIGENERE RUNNING KEY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun oleh

Tiara Kusuma Ayu

105314015

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


(2)

ANDROID BASED SMS APPLICATION WITH

ENCRYPTION VIGENERE RUNNING KEY

THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

By:

Tiara Kusuma Ayu

105314015

INFORMATION ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus, yang selalu membantu dan memberikan solusi dalam doa.

Bunda Maria , yang selalu menularkan kesabaran dan pengabulan atas doa novena tiga salam maria.

Bapak, Ibu, Alfin, yang selalu mendorong, menyemangati, memfasilitasi dan mendoakanku.

Seluruh teman-teman Teknik Informatika 2010 Terimakasih untuk semua dukungan dan semangatnya.


(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi yang saya

tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Januari 2015

Penulis


(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Tiara Kusuma Ayu

NIM : 105314015

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

APLIKASI SMS BERBASIS ANDROID DENGAN ENKRIPSI VIGENERE

RUNNING KEY

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal: 19 Januari 2015 Yang menyatakan,


(8)

ABSTRAK

Kriptografi adalah ilmu untuk menyandikan data Metode Vigenere Running Key adalah penyandian data dengan menggunakan algoritma Vigenere yang divariasi dalam pembentukan kunci-nya. Pada Metode Enkripsi Vigenere Running Key, karakter plaintext dibagi sesuai dengan karakter kunci. Masing-masing karakter diubah menjadi angka yang menunjukan indeks karakter tersebut dalam abjad. Angka dari plaintext dijumlah dengan angka dari kunci dan hasilnya diubah kembali menjadi karakter-karakter sehingga menjadi ciphertext-nya. Sedangkan kunci yang dipakai menggunakan teks yang memiliki arti atau dikenal dalam masyarakat. Metode ini cukup aman dibandingkan dengan metode vigenere biasa, dikarenakan tidak bisa dikenai teknik kasiski untuk melakukan kriptanalis. Metode ini juga cukup sederhana sehingga tidak membebani smartphone.

Dalam Tugas Akhir ini, penulis membuat aplikasi untuk melakukan enkripsi dan dekripsi Short Message Service (SMS) yang dibangun dengan bahasa pemrograman Java dengan menggunakan Eclipse IDE. Aplikasi ini tidak melibatkan masalah jaringan dan di buat untuk mengamankan isi pesan yang bersifat rahasia/penting, seperti pengiriman PIN, transaksi keuangan yang bersifat rahasia, rahasia perusahaan atau perseorangan lewat SMS. Selain itu, dengan menggunakan aplikasi ini, SMS yang akan terbaca di provider adalah ciphertext.

Berbicara mengenai SMS pada android dengan pengamanan enkripsi vigenere running key, sebelum melakukan pengiriman SMS atau penerimaan SMS terenkripsi, aplikasi ini sudah harus terpasang pada kedua belah pihak (smartphone pengirim dan smartphone penerima). Sebelum user mengirimkan SMS, SMS (sebagai plaintext) tersebut akan dienkripsi dengan menggunakan aplikasi yang sudah terpasang pada smartphone pengirim sehingga SMS tersebut akan menjadi ciphertext, dengan memasukkan kata kunci terlebih dahulu. Kemudian SMS (ciphertext) tersebut dikirim ke no tujuan. Setelah SMS sampai ke smartphone penerima, penerima harus memasukkan kata kunci yang sama dengan kata kunci pengirim untuk men-dekripsi (mengubah SMS ciphertext

menjadi SMS plaintext ) SMS tersebut. Sehingga SMS sudah dapat dibaca oleh penerima.

Hasil akhir yang diperoleh adalah Aplikasi SMS berbasis android dengan metode Vigenere Running Key yang dapat berjalan dengan lancar dan stabil pada Android dengan minimal versi 2.3.3 (gingerbread) dan maksimal versi 4.2

(jellybean). Pengujian pada tiga buah smartphone android dengan versi yang berbeda menunjukan bahwa aplikasi dapat berjalan lancar dan stabil.


(9)

ABSTRACT

Cryptography is a science to code data. Vigenere Running Key method is data coding using Vigenere algorithm varied in making its key. In Vigenere Running key encryption method, plaintext character is divided according to key character. Each character is changed to be number indicating the character index in alphabet. Number of plaintext is summed with number of key and its result is re-changed into character that resulted in ciphertext. Key used is text having meaning or popular in community. The method is safe compared with common Vigenere method, because it is not subject to kasiski technique to do cryptanalysis. The method is enough simple so it does not load smartphone.

In this final assignment, author makes application to encrypt and decrypt short message service (SMS) built with Java programming language using Eclipse IDE. This application does not involve network issue and is made to secure confidential/important message such as sending PIN, confidential financial transaction, individual/corporate secret. Provider reads the message as ciphertext.

As to SMS in android with Vigenere running key encryption security, before sending or receiving encrypted message, this application should be installed in both sides (sending and receiving smartphones). Before user sending message, the message (plaintext) will be encrypted using the application installed in the sending smartphone so the SMS will be ciphertext, by entering keyword previously. Then the SMS (ciphertext) is sent to target number. After SMS is received in receiving smartphone, the receiver should inputting keywords same as sending keyword to decrypt SMS (change ciphertext SMS to plaintext SMS). Then, the SMS may be read by receiver.

Final result is android based SMS application with Vigenere Running Key method can work well and stable in android at least version 2.3.3 (gingerbread) and maximally version 4.2 (jellybean). Testing on three android smartphone with different version indicated that the application can work well and stable.


(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu mata kuliah

wajib dan merupakan syarat akademik pada jurusan Teknik Informatika

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu penulis baik selama penelitian maupun saat

pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis baik selama penelitian

maupun saat pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan

diantaranya kepada :

1. Bapak Benedictus Herry Suharto, S.T., M.T., sebagai Dosen Pembimbing

Tugas Akhir.

2. Bapak Henricus Agung Hernawan, S.T., M.Kom dan Bapak Stephanus

Yudianto Asmoro, S.T., M.Kom sebagai Dosen Penguji Tugas Akhir.

3. Orang tua, Stefanus Sudarsana dan M.M Sri Handiati, dan juga adek,

Alfianus Bagus Darsana Putra atas dukungan moral, spiritual dan financial

dalam penyusunan skripsi.

4. Seluruh teman-temanku, terutama Peter Pra Aditya, Heribertus Budi

Setyawan, Aloysius Chrisdianto atas dukungan dan doanya.

5. Seluruh teman-teman Teknik Informatika 2010 atas masukan dan


(11)

Windy, Yonathan Chris Purwanto, Benedictus Theo Yulian, Krisma

Argyanta, Florencia Paramitha, Yohanes Wisnu, Fidelis Asterina, Priska

Delania.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca

Penulis,


(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... x

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Tabel ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Batasan Masalah ... 5

1.5. Manfaat ... 6

1.6. Metodologi Penelitian... 6

1.7. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Kriptografi ... 9

2.1.1. Algoritma Vigenere ... 12

2.1.2. The Run-Key Vigenere Cipher ... 16

2.1.3. Kunci Simetris ... 17

2.1.4. Distribusi kunci simetris ... 18

2.2. Short Message Service (SMS) ... 27

2.2.1. Keunggulan SMS ... 27

2.2.2. Kekurangan SMS ... 28


(13)

2.3. Android ... 29

2.3.1. Versi Android ... 32

2.3.2. Android Software Development Kit (SDK) ... 33

2.3.3. Android Development Tools (ADT) ... 34

2.4. Java ... 34

2.5. SQLite... 35

2.6. Metode Analisis Sistem ... 35

2.6.1. Use Case ... 35

2.6.2. Sequenced Diagram ... 37

2.6.3. Class Diagram ... 37

2.7. Event Input ... 38

2.7.1. Event Listener ... 38

2.8. Komponen-komponen Layout ... 39

2.8.1. Layout ... 39

2.8.2. InputControl ... 40

2.8.3. Button ... 41

2.8.4. TextField ... 42

2.8.5. Dialog ... 42

2.8.6. Toast ... 42

2.8.7. Layout Relative ... 43

2.8.8. Layout Linier ... 43

2.8.9. Layout Tabel ... 43

2.8.10. Layout Frame ... 44

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 45

3.1. Gambaran Umum Sistem... 45

3.1.1. Gambaran Umum Sistem SMS ... 45

3.1.2. Gambaran Umum Sistem VinereySMS ... 45

3.1.3. Gambaran Umum Mekanisme Pertukaran Kunci ... 48

3.2. Analisis Sistem ... 51

3.3. Analisis Masalah ... 51

3.4. Aturan Aplikasi ... 52

3.5. Peruntukan Aplikasi ... 53

3.6. Pemodelan Algoritma Vigenere Running Key pada Aplikasi Vinerey SMS .. 53

3.7. Analisis Kebutuhan Sistem ... 59

3.7.1. Use Case Diagram ... 59

3.7.2. Narasi Use Case ... 60


(14)

3.7.5. Class Diagram ... 69

3.8. Desain Fisikal ... 70

3.8.1. Arsitektur Aplikasi ... 70

3.8.2. Rancangan Antarmuka ... 71

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 76

4.1. Implementasi Sistem... 76

4.1.1. Perangkat yang digunakan ... 76

4.2. Penyelesaian Enkripsi Metode Running Key Vigenere Cipher ... 76

4.2.1. Enkripsi Menggunakan Metode Running key Vigenere Cipher ... 77

4.2.2. Dekripsi Menggunakan Metode Running key Vigenere Cipher ... 78

4.3. Tampilan Aplikasi pada Smartphone Android berserta potongan program .... 79

4.3.1. Menu Utama ... 79

4.3.2. Menu Tulis ... 81

4.3.3. Menu Inbox ... 89

4.3.4. Menu Outbox ... 90

4.3.5. Menu Info ... 91

4.3.6. Pop-up Peringatan ... 93

4.4. Pengujian Aplikasi ... 96

4.4.1. Pengiriman Pesan ... 96

4.4.1.1. Tulis SMS baru ... 96

4.4.1.2. Edit SMS diterima ... 98

4.4.1.3. Edit SMS terkirim ... 100

4.4.1.4. Balas SMS diterima ... 102

4.4.1.5. Balas SMS terkirim ... 103

4.4.1.6. Penghapusan SMS diterima ... 105

4.4.1.7. Penghapusan SMS terkirim ... 106

4.4.2. Simulasi pendistribusian Kunci ... 108

BAB V ANALISIS DAN HASIL IMPLEMENTASI ... 110

5.1. Hasil Pengujian Sistem ... 110

5.1.1. Pengujian dengan Smartphone android berbeda versi dan merek ... 111

5.1.2. Analisa hasil uji coba pengguna (kuisioner) ... 113

5.2. Kelebihan Sistem ... 122

5.3. Kekurangan Sistem ... 123

BAB VI PENUTUPAN ... 124

6.1. Kesimpulan ... 124


(15)

DAFTAR PUSTAKA ... 126

LAMPIRAN... 128

Daftar Gambar

Gambar 2. 1 Enkripsi dan Dekripsi dengan kunci Simetri ... 11

Gambar 2. 2 Enkripsi dan Dekripsi dengan kunci Asimetri ... 11

Gambar 2. 3 Bujursangkar Vigenere ... 13

Gambar 2. 4 Tabel ASCII ... 15

Gambar 2. 5 Point-to-Point ... 19

Gambar 2. 6 Manajemen Kunci ... 20

Gambar 2. 7 Cara kerja Key Distribution Center ... 21

Gambar 2. 8 Cara Kerja SMS ... 29

Gambar 2. 9 Arsitektur Android ... 30

Gambar 2. 10 Actor ... 36

Gambar 2. 11 Use case ... 36

Gambar 2. 12 Include ... 37

Gambar 3. 1 Penghitungan manual proses enkripsi ... 55

Gambar 3. 2 Penghitungan manual proses dekripsi ... 57

Gambar 3. 3 Usecase diagram pengguna Aplikasi VinereySMS ... 59

Gambar 3. 4 Sequenced Diagram Mengirim SMS... 66

Gambar 3. 5 Sequenced diagram Menerima SMS ... 67

Gambar 3. 6 Sequenced Diagram Menghapus Pesan ... 68

Gambar 3. 7 Flowcart Aplikasi VinereySMS ... 71

Gambar 3. 8 Form Menu Utama ... 72

Gambar 3. 9 Tampilan Menu Inbox ... 73

Gambar 3. 10 Tampilan Menu Outbox ... 74

Gambar 3. 11 Tampilan Menu Info... 75

Gambar 5. 1 Grafik Pertanyaan 1 ... 113

Gambar 5. 2 Grafik Pertanyaan 2 ... 114

Gambar 5. 3 Grafik Pertanyaan 3 ... 115

Gambar 5. 4 Grafik Pertanyaan 4 ... 116

Gambar 5. 5 Grafik Pertanyaan 5 ... 117


(16)

Gambar 5. 8 Grafik Pertanyaan 8 ... 120

Gambar 5. 9 Grafik Pertanyaan 9 ... 121

Daftar Tabel

Tabel 3. 1 Narasi Usecase Mengirim SMS ... 60

Tabel 3. 2 Narasi Usecase Menerima SMS ... 61

Tabel 3. 3 Narasi Usecase Menghapus SMS ... 62

Tabel 5. 1 Tabel Pengujian Aplikasi VinereySMS dengan Smartphone ... 112

Tabel 5. 2 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 1... 113

Tabel 5. 3 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 2... 114

Tabel 5. 4 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 3... 115

Tabel 5. 5 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 4... 116

Tabel 5. 6 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 5... 117

Tabel 5. 7 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 6... 118

Tabel 5. 8 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 7... 119

Tabel 5. 9 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 8... 120


(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi beberapa tahun terakhir semakin meningkat

pesat. Banyak teknologi-teknologi baru yang bermunculan, namun ada juga

teknologi baru yang tercipta untuk menyempurnakan teknologi yang sudah ada

sebelumnya[1]. Beberapa sistem yang saat ini popular digunakan pada

smartphone, seperti IOS, Blackberry, Windows Phone, dan juga Android. Dari beberapa sistem operasi smartphone tersebut, android menjadi yang paling diunggulkan oleh para pengguna dan juga produsen smartphone karena fiturnya yang sangat menarik. Semenjak perkembangannya pada tahun 2005 dan dirilis

pertama kali pada 2008 android sudah memiliki banyak user yang tersebar dari seluruh dunia, dengan sebab itu android yang merupakan salah satu sistem operasi

open source memiliki banyak peminat sehingga memunculkan juga banyak pengembang (Developer), sehingga android mendukung perkembangan yang cepat, karena seperti open source lainnya android membuka code sumbernya secara gratis untuk dikembangkan oleh para developer [2].

Security atau keamanan pada sebuah perangkat android merupakan salah satu keunggulan dari perangkat ini yang telah dirancang sedemikian rupa demi


(18)

android secara default sama sekali tidak memiliki metode pengamanan. Walaupun banyak fitur-fitur menarik yang terdapat pada android, namun fitur SMS tetap

tidak dapat ditinggalkan. Fitur SMS mulai dikembangkan pada tahun 1991 yang

berguna untuk pengiriman data berupa pesan text singkat. Meskipun SMS dibatasi

hanya sampai 160 karakter saja, namun keunggulan fitur SMS ini adalah

merupakan komunikasi nonvoice yang tidak mahal[3]. Namun SMS tidak dapat menjamin keamanan dari pesan yang dikirimkan maupun diterima. Hal tersebut

terbukti dengan adanya isu penyadapan oleh Australia pada orang nomor satu di

Indonesia yang terjadi ditahun 2009. Ada beberapa resiko yang dapat mengancam

keamanan pesan pada layanan SMS, antara lain SMS interception dan SMS

snooping[1].

Celah keamanan terbesar pada layanan SMS adalah pada saat SMS

tersebut dikirim melalui jaringan Telekomunikasi (provider). Pihak provider

memang terkadang menjanjikan kepada pelanggan mengenai keamanan terhadap

penyadapan data. Namun pada kenyataannya data yang dikirimkan melalui SMS

tersebut bisa saja akan tersadap atau diketahui dengan gampang saat data SMS

tersimpan pada data center sebuah provider [1]. Hal tersebut merupakan ancaman SMS interception. Ancaman SMS lainnya adalah SMS snooping. SMS snooping

lebih sering terjadi karena kelalaian pengguna smartphone [1]. Contohnya ketika ponsel dipinjamkan kepada orang lain, maka dengan mudahnya pesan SMS dapat


(19)

Untuk mengantisipasi terjadinya penyadapan (interception), pengintaian (snooping), dan gangguan fitur SMS lainnya, maka dibutuhkan sebuah sistem keamanan pada layanan SMS yang mampu menjaga integritas dan keamanan isi

pesan tersebut. Agar isi pesan hanya bisa dibaca maknanya oleh pengirim dan

penerima, maka isi pesan sebelum dikirim melalui SMS harus dienkripsi terlebih

dahulu dengan menggunakan algoritma kriptografi.

Namun pada algoritma kriptografi modern jika diimplementasikan dalam

enkripsi dekripsi SMS mengakibatkan pesan SMS yang tadinya mempunyai

maksimal 160 karakter, akan berkurang jauh dari maksimal karakter yang sudah

ada pada aplikasi SMS. Hal itu dikarenakan pada Algoritma Kriptografi Modern

beroperasi dalam mode bit. Kunci, plaintext, ciphertext diproses dalam rangkaian bit sehingga menyebabkan ukuran ciphertext yang akan dikirimkan menjadi lebih besar dari plaintext, bahkan bisa 2 sampai 4 kali ukuran plaintext. Oleh sebab itu pada aplikasi yang akan dibangun akan digunakan algoritma kriptografi klasik,

yaitu algoritma Vigenere.

Algoritma kriptografi Vigenere merupakan salah satu algoritma klasik

dengan teknik substitusi. Penerima dapat membaca makna isi pesan tersebut

dengan melakukan dekripsi isi pesan tersebut menggunakan kunci yang sama

dengan kunci yang digunakan oleh pengirim. Apabila ada orang lain yang

mencuri isi pesan tersebut, orang tersebut tidak akan mampu membaca makna

pesan tersebut karena yang terbaca olehnya hanya ciphertext[3]. Algoritma Kriptografi Vigenere yang digunakan adalah Vigenere yang divariasi dalam cara


(20)

varian ini, kunci bukan string pendek yang diulang secara periodik seperti pada vigenere cipher standar, tetapi kunci merupakan string panjang dan diambil dari teks yang memiliki arti atau cukup dikenal dalam masyarakat, bisa juga berupa

teks pada buku yang dimiliki oleh pengirim dan penerima pesan. Running-key

vigenere Cipher dikatakan sebagai enkripsi yang tidak terpecahkan [5].

Dengan penggunaan algoritma Running-key Vigenere cipher, jumlah maksimal karakter dari setiap pengiriman sms menggunakan Aplikasi

VinereySMS kurang lebih sama dengan sistem SMS yang sudah ada, dan

diharapkan gangguan terhadap kerahasiaan isi SMS dapat dihindari, karena untuk

melakukan penyadapan, pengintaian, atau gangguan lainnya menjadi tidak mudah

karena kunci yang dipakai merupakan kesepakatan antara pengirim dan penerima

SMS.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah diperoleh adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana menganalisis cara kerja algoritma vigenere dengan

variasi running-key vigenere cipher?

2. Bagaimana implementasi algoritma Running-key Vigenere cipher

pada aplikasi enkripsi SMS berbasis Android?


(21)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui cara kerja Algoritma Vigenere dengan variasi

Running-key Vigenere cipher.

2. Mengimplementasikan algoritma Running-key Vigenere cipher pada aplikasi SMS berbasis android.

3. Mengetahui dengan dibangunnya Aplikasi VinereySMS akankah

menambah daya guna sistem SMS.

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah yang ada pada penelitian ini adalah:

1. Aplikasi yang dibangun difokuskan pada pengiriman SMS dan

penerimaan SMS.

2. Informasi yang akan dienkripsi hanya pesan singkat (SMS) pada smartphone yang berbasis Android.

3. SMS yang akan didekripsi hanya SMS yang memiliki header VN- yang tersimpan pada inbox pada smartphone berbasis Android. 4. Metode Kriptografi yang digunakan yaitu Algoritma Vigenere

dengan variasi Running-key.

5. Karakter yang digunakan adalah karakter yang terdaftar dalam kode

ASCII (American Standard Code for Information Interchange) dari decimal range 32-126.


(22)

6. Aplikasi yang dibangun dapat dijalankan pada ponsel yang memiliki

sistem operasi android minimal versi 2.3.3 (Gingerbread) API level 9 dan maksimal versi 4.2 (jellybean) API level 17.

7. Hardware yang digunakan adalah smartphone yang berbasis Android.

1.5. Manfaat

Manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah:

Membantu pengguna SMS khususnya yang menggunakan perangkat mobile

berbasis Android dalam mengamankan konten SMS antar pengirim dan penerima.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Studi literatur dengan membaca buku acuan mengenai Object Oriented Programing , pemrograman android, kriptografi, dan skripsi terkait serta mencari informasi-informasi lain yang

mendukung pembuatan aplikasi ini.

2. Menganalisis dan mendesain Aplikasi VinereySMS.


(23)

4. Menguji coba aplikasi menggunakan smartphone android dengan minimal versi 2.3.3 (gingerbread) dan maksimal versi 4.2 (jellybean).

5. Menguji fitur tambahan pada Aplikasi VinereySMS terhadap user

dengan melakukan kuisioner.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam tugas akhir ini terbagi dalam

beberapa pokok bahasan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas dasar-dasar teori mengenai SMS, Android,

Ilmu Kriptografi, Algoritma Kriptografi Vigenere,

Running-Key Vigenere Cipher.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis kebutuhan pada aplikasi


(24)

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi tentang penerapan dari rancangan yang telah

dibuat. Bab ini juga menjelaskan secara menyeluruh dari awal

sampai bagian implementasi yang penting.

BAB V ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

Bab ini berisi analisis hasil implementasi yang mencakup

kelebihan dan kekurangan dari aplikasi yang telah dibuat.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang didapatkan

selama proses perancangan dari sistem serta rencana

pengembangan dari perangkat lunak di masa yang akan


(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kriptografi

Kriptografi berasal dari bahasa yunani, menurut bahasa yunani dibagi menjadi

kripto dan graphia, kripto berarti secret (rahasia) dan graphia berarti writing

(tulisan). Menurut terminologinya kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga

keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ketempat yang lain.

Dalam kriptografi juga terdapat berbagai istilah atau terminologi. Beberapa istilah

yang penting untuk diketahui antara lain :

1. Enkripsi : Proses mengubah data asli (plaintext) menjadi data yang tersandi (ciphertext) dengan menggunakan kunci (key). 2. Dekripsi : Proses mengembalikan data tersandi (ciphertext) menjadi

data asli (plaintext) dengan menggunakan kunci (key). 3. Plaintext : data atau informasi yang dapat dibaca atau dimengerti

maknanya.

4. Kunci/Key : parameter yag digunakan untuk transformasi enkripsi dan dekripsi.

5. Ciphertext : data atau informasi yang sudah dienkripsi

6. Kriptografer : orang yang berhak untuk membaca data yang dikirim dan memiliki kunci untuk mengembalikan data tersandi ke


(26)

7. Kriptoanalis : orang yang menganalisadata tersandi untuk menemukan kunci dan kemudian mengembalikan data tersandi ke data

asli. Kriptoanalis tidak memiliki hak untuk

8. Penyadap : orang yang mencoba menangkap pesan selama

ditransmisikan. Tujuan penyadap adalah untuk

mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai

sistem kriptografi yang digunakan untuk berkomunikasi

dengan maksud untuk memecahkan cipherteks. Dengan menggunakan kunci (K) maka fungsi enkripsi dan dekripsi menjadi

Terdapat dua jenis algoritma kriptografi berdasarkan jenis kuncinya, yaitu :

1. Algoritma Simetri, adalah algoritma yang menggunakan kunci enkripsi

yang sama dengan kunci dekripsinya. Contoh Algoritma Simetri adalah

Algoritma Vigenere Cipher, DES, Blowfish, RC2, RC4, RC5, Twofish, Blowfish.


(27)

Gambar 2. 1 Enkripsi dan Dekripsi dengan kunci Simetri

2. Algoritma Asimetri, adalah algoritma yang kunci untuk enkripsi dan

dekripsinya berbeda. Contoh Algoritma Asimetri adalah algoritma RSA

(Rivest- Shamir-Adleman). Enkripsi dan dekripsi dengan kunci Asimetri ditunjukan pada gambar 2.2.


(28)

2.1.1. Algoritma Vigenere

Vigenere cipher merupakan salah satu algoritma klasik yang termasuk dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher), nama vigenere diambil dari seorang yang bernama Blaise de Vigenere pada

abad 16 (1586), tetapi sebenarnya Giovan Batista Belaso telah

menggambarkannya pertama kali pada tahun 1553 seperti ditulis di dalam

bukunya La Cifra del Sig. Vigenere cipher menggunakan suatu kunci yang memiliki panjang tertentu. Panjang kunci tersebut bisa lebih pendek ataupun

sama dengan panjang plaintext. Jika panjang kunci kurang dari panjang

plaintext, maka kunci yang tersebut akan diulang secara periodik hingga panjang kunci tersebut sama dngan panjang plainteksnya.

Pada Vigenere Cipher, setiap karakter mengandung sebuah angka yang merupakan urutan karakter tersebut ditempatkan. Untuk melakukan

enkripsi, angka yang terkandung pada karakter ke-n pada plaintext dijumlah dengan angka yang terkandung pada karakter ke-n pada key sehingga menghasilkan sebuah angka yang disebut sebagai ciphertext. Hasil tersebut dimodulo sebesar jumlah karakter yang ada (mod 256). Sedangkan untuk

melakukan dekripsi, angka yang terkandung pada karakter ke-n pada

ciphertext dikurangi dengan angka yang terkandung pada karakter ke-n pada

key dan dimodulo dengan banyaknya jumlah karakter yang ada (mod 256).

Algoritma enkripsi vigenere cipher :

Algoritma dekripsi vigenere cipher :

Cn= (Pn+Kn) mod 256


(29)

Keterangan :

Cn = nilai decimal karakter ciphertext ke-n

Pn = nilai decimal karakter plaintext ke-n

Kn = nilai decimal karakter kunci ke-n

Vigenere Cipher menggunakan Bujursangkar Vigenere untuk melakukan enkripsi, dimana setiap baris di dalam bujursangkar menyatakan

huruf-huruf ciphertext yang diperoleh dengan Caesar Cipher, yang dapat dilihat pada gambar 2.


(30)

Sebagai contoh, jika plaintext adalah THEBEAUTYANDTHEBEAST dan key adalah ABC maka proses enkripsi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Plaintext : THEBEAUTYANDTHEBEAST

Key : ABCABCABCABCABCABCAB

Ciphertext : TIGBFCUUAAOFTIGBFCSU

Pada contoh di atas kata kunci ABC diulang sedemikian rupa hingga

panjang kunci sama dengan panjang plainteksnya. Kemudian setelah panjang

kunci sama dengan panjang plainteks, proses enkripsi dilakukan dengan menggeser setiap huruf pada plainteks sesuai dengan huruf kunci yang

bersesuaian dengan huruf plainteks tersebut. Pada contoh diatas plainteks huruf pertama adalah T akan dilakukan pergeseran huruf dengan kunci Ki=0

(kunci huruf pertama adalah A yang memiliki Ki=0) menjadi I. Begitu

seterusnya dilakukan pergeseran sesuai dengan kunci pada tiap huruf hingga

semua plainteks telah terenkripsi menjadi ciphetext.

Vigenere Cipher yang akan dipakai pada aplikasi ini adalah Vigenere

Cipher extended di mana ekripsi tidak hanya untuk huruf alphabet saja, tetapi termasuk juga karakter-karakter ASCII. Jadi batas pengenkripian tidak

terbatas untuk 26 karakter tetapi mencapai 128 karakter.

Algoritma Extended Vigenere Chiper merupakan pengembangan dari


(31)

bujursangkar vigenere yang berisi 26 alphabet, maka pada algoritma

Extended Vigenere digunakan table ASCII, ditunjukan pada gambar 2.3,

untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi. Dengan penggunaan ASCII,

karakter yang digunakan dapat lebih komplek dibanding dengan penggunaan

bujursangkar Vigenere.

Gambar 2. 4 Tabel ASCII

Rumus Vigenere Cipher Extended :

Ci= (Pi + Ki) mod 128


(32)

Contoh penyelesaian Vigenere chipper extended sederhana:

Plainteks :gorontalo

Key :arif

Ciphertext : Ha[UOfJRP

2.1.2. The Run-Key Vigenere Cipher

Pada aplikasi VinereySMS ini, Algoritma Vigenere yang digunakan

yaitu yang telah divariasi dalam pembentukan kuncinya, yaitu dengan

Run-Key Vigenere Cipher. Perbaikan pada metode Vigenere ditujukan untuk menghilangkan pengulangan cipherteks yang sama untuk plainteks yang sama agar tidak bisa dikenakan teknik kasiski untuk melakukan kriptanalisis.

Telah banyak yang mengembangkan variasi dari Vigenere Cipher, salah satunya adalah Running-key Vigenere Cipher. Running-key Vigenere Cipher

menggunakan teks yang memiliki arti atau cukup dikenal dalam masyarakat.

Teks ini bisa berupa buku yang dimiliki oleh pengirim dan penerima pesan.

Sebagai contoh :

1. Plaintext : BUKUKRIPTOGRAFI

Key : INDONESIATANAHA

Ciphertext : JHNIXVAXTHGEAMI

2. Plaintext : TIARA KUSUMA AYU


(33)

Ciphertext : {YGcQe@’Vu?Xs$fX

3. Plaintext : 209790854

Key : INDONESIA

Ciphertext : [~}()u-~u

2.1.3. Kunci Simetris

Kunci Simetris sering juga disebut dengan algoritma sandi

konvensional karena umumnya diterapkan pada algoritma sandi klasik.

Skema algoritma sandi akan disebut kunci-simetris apabila untuk

setiap proses enkripsi maupun dekripsi menggunakan kunci yang sama.

Algoritma ini mengharuskan pengirim dan penerima menyetujui suatu

kunci tertentu sebelum mereka saling berkomunikasi. Keamanan

algoritma simetris tergantung pada kunci, membocorkan kunci berarti

bahwa orang lain dapat mengenkripsi dan mendekripsi pesan.

Agar komunikasi tetap aman, kunci harus tetap dirahasiakan. Sifat


(34)

atau memastikan bahwa seseorang yang ditunjuk membawa kunci untuk

dipertukarkan adalah orang yang dapat dipercaya.

Kelebihan kunci simetris adalah proses enkripsi/dekripsi

membutuhkan waktu yang singkat, ukuran kunci simetri relative pendek,

dan Otentikasi pengirim pesan langsung diketahui dari ciphertext yang

diterima, karena kunci hanya diketahui oleh pengirim dan penerima pesan

saja.

2.1.4. Distribusi kunci simetris

Masalah utama dari kriptografi simetris adalah sulitnya

mendistribusikan kunci. Kunci tidak dapat dipertukarkan dengan aman

melalui saluran data, kecuali di-enkripsi. Dengan mengenkripsi kunci,

bagaimanapun pasti membutuhkan kunci lain. Dan kunci tersebut perlu

dipertukarkan antara kedua entitas yang akan berkomunikasi(pengirim

dan penerima SMS). Salah satu solusi dalam pendistribusian kunci adalah

dengan cara manual misalnya dengan surat pos.

Distribusi manual memiliki kelemahan seperti mahal, memakan

waktu, dan rentan terhadap kesalahan. Dua pendekatan otomatis untuk

mendistribusikan kunci yang dibahas dalam bagian ini adalah : ANSI

(American National Standards Institute) standar X9.17, Manajemen kunci


(35)

Pendekatan ANSI X9.17

Pendekatan ANSI X9.17 didasarkan pada hirarki kunci. Pada hirarki

kunci, bagian bawah adalah kunci data(DK), kunci data ini digunakan

untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan. Sedangkan dibagian paling

atas dari hirarki kunci adalah kunci enkripsi (KKM) yang harus

didistribusikan secara manual. Kunci KKM memiliki rentan hidup yang

lebih lama daripada kunci DK. Pada hirarki kunci dua lapis, KKM

berguna untuk mengenkripsi DK. Kemudian DK didistribusikan secara

elektronik untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan. Model hirarki

kunci 2 lapis tersebut dapat ditingkatkan menjadi 3 lapis. Dalam model

hirarki kunci tiga lapis, KKM tidak digunakan untuk mengenkripsi kunci

secara langsung, tetapi untuk mengenkripsi kunci enkripsi kunci

lainnya(KK). KK yang dipertukarkan secara elektronik, digunakan untuk

mengenkripsi kunci data. Pada gambar 2.5 menggambarkan pertukaran

kunci antara dua pihak yang menggunakan model hirarki kunci tiga lapis.


(36)

Pada gambar diatas mengilustrasikan dua pengguna bertukar kunci

secara langsung, yang dikenal dengan Point-to-Point. Selain itu standar

ANSI X9.17 juga memberikan gambaran lain mengenai distribusi kunci

dengan Key Distribution Center(KDC) dan Key Translation

Center(KTC) yang memungkinkan untuk memanajemen kunci yang

terpusat. Manajemen Kunci terpusat ditunjukan pada gambar 2.6

Gambar 2. 6 Manajemen Kunci

Perbedaan antara KDC dan KTC adalah bahwa KDC menghasilkan

kunci bagi penggunanya sedangkan KTC digunakan ketika kedua

entitas(pengirim dan penerima) membutuhkan manajemen kunci.

Key Distribution Center (KDC)

Pada mekanisme KDC dimisalkan Alice dan Bob ingin

berkomunikasi dan menggunakan kunci simetris. Mereka tidak pernah


(37)

dengan demikian belum ada kesepakatan mengenai kunci yang akan

digunakan. Bagaimana mereka bisa setuju atau menyepakati kunci.

Solusi yang sering digunakan adalah menggunakan KDC.

KDC adalah server yang dapat menghasilkan kunci yang berbeda

pada masing-masing pengguna yang terdaftar dengan melakukan

register terlebih dahulu untuk mendaftar ke KDC. Diilustrasikan

bahwa Alice dan Bob adalah pengguna terdaftar KDC, mereka hanya

tahu kunci masing-masing, KA – KDC dan KB – KDC.

Alice mengetahui

R1

Bob mengetahui R1Bob mengetahui R1

Alice dan Bob berkomunikasi menggunakan kunci session yaitu R1

Gambar 2. 7 Cara kerja Key Distribution Center

1. Langkah pertama yang harus dilakukan Alice adalah menggunakan

KA – KDC untuk mengenkripsi komunikasinya dengan KDC, Alice mengirimkan pesan ke KDC dan mengatakan bahwa dia (A)

ingin berkomunikasi dengan Bob (B).

2. Setelah itu KDC akan mendekripsi KA – KDC (A,B) dan kemudian KDC mengotentikasi Alice. KDC kemudian


(38)

menghasilkan nomor acak, R1. Ini adalah nilai yang akan menjadi

kunci bersama untuk Alice dan Bob dan akan digunakan untuk

melakukan enkripsi simetris ketika mereka berkomunikasi satu

sama lain. R1 ini disebut dengan kunci one-time session. Lalu

KDC menginformasikan kepada Alice dan Bob mengenai kunci

one-time session mereka yaitu R1. KDC mengirimkan kembali

pesan terenkripsi ke Alice berisi sebagai berikut :

 R1 merupakan kunci one-time session yang akan digunakan Alice dan Bob untuk berkomunikasi.

 Sepasang nilai A, dan R1, Dienkripsi oleh KDC menggunakan kunci Bob, KB – KDC. Kunci yang dihasilkan adalah KB-KDC (A, R1).

3. Selanjutnya Pesan dari KDC ke Alice adalah KA – KDC (R1, KB

– KDC (R1)). Alice menerima pesan dari KDC dan memverifikasi R1. Dan Alice mengetahui kunci One-Time Sessionnya adalah R1.

Alice juga mengekstrak KB – KDC (A, R1) dan memforward pesan kepada Bob.

4. Bob mendekripsi pesan yang diterima, KB – KDC (A, R1). Bob mengetahui bahwa R1 adalah kunci one-time sessionnya, dan Alice

(A) yang akan berkomunikasi dengan dia. Bob harus


(39)

Keuntungan menggunakan KDC adalah fleksibilitas dan efisiensi.

Karena pengguna hanya perlu bertukar dan menyimpan KKM. Bukan

KKM dari setiap penerima.

One-Time Session Key

Kita telah melihat diatas bahwa kunci one-time session dihasilkan

oleh KDC untuk digunakan dalam enkripsi kunci simetris antara dua

entitas. Dengan menggunakan kunci one-time session dari KDC

pengguna dibebaskan dari keharusan untuk menyepakati kunci

bersama untuk setiap entitas dengan siapa ingin berkomunikasi.

Sebaliknya, pengguna hanya perlu memiliki satu kunci rahasia

bersama untuk berkomunikasi dengan KDC, dan KDC akan

menginformasikan kunci one-time session dari KDC untuk semua

komunikasi dengan entitas lainnya.

Kunci one-time session juga digunakan dalam kriptografi kunci

publik . Sistem kunci publik sering digunakan untuk tujuan otentikasi.

Setelah dua pihak telah dikonfirmasi, mereka kemudian menggunakan


(40)

kunci simetris bersama . Session key simetris ini kemudian digunakan untuk mengenkripsi pesan.

Pertukaran kunci dengan Algoritma Diffie / Helman

Solusi lain untuk masalah distribusi kunci rahasia adalah

pertukaran kunci Diffie / Hellman. Algoritma ini pertama kali

diperkenalkan oleh Whitfield Diffie dan Martin Hellman pada tahun

1975. Mereka berdua adalah peneliti pada universitas Stanford.

Mereka memperkenalkan algoritma ini untuk memberi solusi atas

pertukaran informasi secara rahasia.

Algoritma ini tidak berdasarkan pada proses enkripsi dan dekripsi,

melainkan lebih kepada proses matematika yang dilakukan untuk

menghasilkan kunci rahasia yang dapat disebarkan secara bebas tanpa

harus khawatir karena kunci rahasia tersebut hanya dapat didekripsi

hanya oleh pengirim dan penerima pesan. Dasar dari algoritma ini

adalah matematika dasar dari aljabar eksponen dan aritmatika

modulus.

Langkah-langkah dalam pertukaran kunci dengan menggunakan

algoritma Diffie-Hellman adalah sebagai berikut:

1. Pilih bilangan prima yang besar, p dan bilangan integer yang

tidak melebihi dari nilai p, g, biasa disebut bilangan basis atau


(41)

2. Pilih sebuah bilangan acak oleh pengirim, x, bilangan ini tidak

boleh diketahui oleh orang lain.

3. Pilih sebuah bilangan acak oleh penerima, y, bilangan ini tidak

boleh diketahui oleh orang lain.

4. Pengirim menghitung A = gx mod p. Bilangan A ini dapat

diketahui secara publik.

5. Penerima menghitung B = gy mod p. Bilangan B ini dapat

diketahui secara publik.

6. Lakukan pertukaran bilangan A dan B terhadap pengirim dan

penerima.

7. Lalu Pengirim menghitung ka = Bx mod p.

8. Penerima menghitung kb = Ay mod p.

9. Berdasarkan hukum aljabar nilai ka sama dengan kb atau bisa

disebut ka = kb = k. Sehingga pengirim dan penerima tersebut

mengetahui kunci rahasia tersebut “k”.

Contoh penggunaan dari algoritma ini adalah:

1. Alice dan Bob menetapkan p = 23 dan g = 5.

2. Eve (penyadap) tahu nilai p dan g.


(42)

4. Alice menghitung nilai A = 56 mod 23 = 8.

5. Bob menghitung nilai B = 515 mod 23 = 19.

6. Alice dan Bob bertukar nilai A dan B.

7. Eve menyadap mereka dan tahu nilai A dan B.

8. Alice melakukan perhitungan ka = 196 mod 23 = 2.

9. Bob melakukan perhitungan kb = 815 mod 23 = 2.

10. Eve mengetahui nilai p , g, A, dan B tetapi dia tidak dapat

mengetahui kunci rahasia, k dari Bob dan Alice. Alice dan Bob

dapat mengetahui kunci rahasia tersebut dan dapat bertukar pesan

dengan aman tanpa harus diketahui oleh Eve. Eve hanya dapat

mengetahui nilai p, g, A, dan B tetapi tidak dapat menghitung kunci

rahasia dari mereka berdua. Sehingga Eve tidak dapat mengetahui


(43)

2.2. Short Message Service (SMS)

Short message service atau yang disebut SMS merupakan suatu teknologi nirkabel yang memungkinkan seseorang untuk mengirim dan menerima pesan

secara cepat melalui perangkat mobile. Pesan yang dikirim juga terbatas, satu pesan SMS dapat berisi paling banyak 140 bytes dari data, sehingga satu pesan

SMS dapat berisi 160 karakter.

2.2.1. Keunggulan SMS

SMS memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

1. Mudah dan efisien: SMS mudah untuk digunakan bahkan oleh orang

awam sekalipun serta informasi yang didapat langsung diterima oleh yang

berkepentingan.

2. Jangkauan luas : Informasi melalui media SMS dapat menjangkau seluruh

nusantara hingga kepelosok desa.

3. Relatif lebih murah: Bandingkan dengan media penyampaian informasi

seperti surat pos, telepon, dan fax yang masih membedakan biaya

pengiriman antara dalam kota atau luar kota, local dan interlokal. Dengan

penggunaan media SMS akan lebih murah.

4. Informasi realtime: Informasi yang disampaikan dapat langsung diterima hanya dengan beberapa detik, walaupun mengalami gangguan informasi


(44)

2.2.2. Kekurangan SMS

Adapun kekurangan dari SMS yaitu:

1. Keamanan data yang kurang terjamin, dimana masih banyak terjadi

pencurian data-data SMS penting oleh orang-orang yang tidak

bertanggung jawab.

2. Belum ada sistem yang dapat membantu pengguna agar terhindar dari

ancaman SMS interception dan SMS snooping.

2.2.3. Cara Kerja Short Message Service (SMS)

Dalam sistem SMS, mekanisme utama yang dilakukan dalam suatu

sistem adalah melakukan pengiriman short message dari satu terminal

customer ke terminal yang lain. Hal ini dapat dilakukan karena adanya sebuah

entitas dalam sistem SMS yang bernama Short Message Service Center(SMSC), disebut juga Message Center(MC). Pada saat pesan SMS dikirim dari handphone, pesan tersebut tidak langsung dikirim ke handphone

tujuan, akan tetapi terlebih dahulu akan melewati SMSC baru kemudian pesan

tersebut dikirimkan ke handphone tujuan.

SMSC merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store and forward trafik short message. Didalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari short message. Sebuah SMSC biasanya didesain untuk dapat menangani short message dari berbagai sumber seperti Voice Mail System (VMS), Web-based messaging, Email Integration, External Short


(45)

Message Entities (ESME), dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. 8 Cara Kerja SMS

2.3. Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Adapun arsitektur Android dapat dilihat pada


(46)

Gambar 2. 9 Arsitektur Android

Penjelasan masing-masing lapisan:

1. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari Android itu berada.

2. Libraries

Libraries ini adalah layar di mana fitur-fitur Android berada. SSL(Secure Sockets Layer), serta:

 Libraries media untuk pemutaran media audio dan video.

 Libraries untuk manajemen tampilan.

 Libraries Graphic mencakup SGL (Scene Graph Library) dan OpenGL (Open Graphics Library) untuk grafis 2D dan 3D.


(47)

 Libraries LiveWebcore mencakup modern web browser dengan

engine embedded web view.

 Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0

API’s (Application programing interface).

3. Android Runtime

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan di mana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux, Dalvik Virtual Machine (DVM)

Merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.

Didalam Android Runtime dibagi menjadi dua bagian yaitu:

 Core Libraries: Aplikasi Android dibangun dalam bahasa java, sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan Virtual Machine

Java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa Java/C yang ditangani oleh Core Libraries.

 Dalvik Virtual Machine: Virtual mesin berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, di

mana merupakan pengembangan yang mampu membuat Linux


(48)

4. Application Framework

Pengembangan aplikasi memiliki akses penuh ke Android sama

dengan aplikasi inti yang tersedia. Pengembang dapat dengan mudah

mengakses informasi lokasi, mengatur alarm, menambah pemberitahuan

ke status bar dan lain sebagainya. Arsitekstur aplikasi ini dirancang untuk

menyederhanakan penggunaan kembali komponen, aplikasi apa pun dapat

mempublikasikan kemampuan dan aplikasi lain dapat menggunakan

kemampuan mereka sesuai batasan keamanan.

5. Application

Application adalah layer di mana kita berhubungan dengan aplikasi saja, di mana biasanya kita download aplikasi kemudian kita lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti termasuik klien email, program, SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman

Java.

2.3.1. Versi Android

Android berisi sistem operasi, middleware dan aplikasi-aplikasi dasar. Basis OS Android adalah kernel Linux 2.6 yang telah dimodifkasi

untuk mobile device. Android versi 1.0 dikeluarkan tanggal 23 September

2008. Versi 1.1 adalah versi yang pertama kali digunakan dimobile phone


(49)

Versi Android terakhir adalah:

1. 2.2 (Froyo), mempercepat kinerja dengan Just In Time complier

dan Crome V8 JavaScript engine, Wi-Fi hotspot tethering dan

support Adobe Flash.

2. 2.3 (Gingerbread), memperbaiki user interface, soft keyboard, copy/paste features dan support Near Field Communication (NFC).

3. 3.0 (Honeycomb), diperuntukkan untuk tablet yang menggunakan

layar lebih besar, multicore processors dan hardware acceleration

untuk grafis.

4. 4.0 (Ice-cream sandwich) kombinasi Gingerbread dan Honeycomb.

Integrasi antara platform untuk tablet dan smartphone.

5. 4.1 dan 4.2 (Jelly-Bean), user interface yang lebih halus (Project

butter).

2.3.2. Android Software Development Kit (SDK)

Android SDK adalah tools API (Aplication Programming Interface)

yang diperlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform

Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Saat ini Android sudah

mendukung arsitektur x86 pada Linux (distribusi Linux apapun untuk

desktop modern), Mac OS 10.4.8 atau lebih, Windows XP atau Vista.


(50)

membuat aplikasi yang kita butuhkan yang bukan merupakan aplikasi

bawaan handpone/smartphone.

2.3.3. Android Development Tools (ADT)

Menurut Safaat (2012), Android Development Tools (ADT) adalah plugin yang didesain untuk IDE Eclipse yang memberikan kita kemudahan dalam mengembangkan aplikasi andoid dengan menggunakan IDE Eclipse. Dengan menggunakan ADT untuk Eclipse akan memudahkan kita dalam membuat aplikasi project android, membuat GUI (Graphical user interface) aplikasi, dan menambahkan komponen-komponen yang lainnya, begitu juga

kita dapat melakukan running aplikasi menggunakan Android SDK melalui

eclipse.

Mengembangkan aplikasi Eclipse dengan ADT sangat dianjurkan dan

merupakan cara tercepat untuk memulai membuat aplikasi android, karena

banyak kemudahan-kemudahan sebagai tools yang terintegrasi seperti, custom

XML editor, dan debug panet output. Selain itu ADT memberikan dorongan

luar biasa dalam mengembangkan aplikasi Android.

2.4. Java

Java memiliki cara kerja yang unik dibandingkan dengan bahasa

pemrograman lainnya yaitu bahasa pmrograman java bekerja menggunakan

interpreter dan juga compiler dalam proses pembuatan program. Interpreter java dikenal sebagai pemrograman bytecode yaitu dengan cara kerja mengubah paket class pada .java dengan extensi java menjadi .class, hal ini dikenal dengan class


(51)

jenis perangkat dan juga platform, sehingga program java cukup ditulis sekali namun mampu bekerja pada jenis lingkungan yang berbeda. Pada bahasa java programmer mengcompile menggunakan java compiler menjadi java bytecode, dan sebuah java virtual machine akan menjalankan java bytecode tersebut. Sedangkan pada pemrograman android ada sedikit yang berbeda, programmer

meng-compile menggunakan java compiler yang sama. namun kemudian perlu

di-compile ulang menggunakan dalvik compile sehingga menjadi dalvik bytecode. Dan dalvikbytecode ini kemudian dieksekusi dalam dalvik virtual machine.

2.5. SQLite

Android memiliki fasilitas untuk membuat database yang dikenal dengan SQLite. SQlite adalah salah satu software yang embedded dan sangat popular, kombinasi SQL interface dan penggunaan memori yang sangat sedikit dengan

kecepatan yang sangat cepat dan ringan dalam hal sumber daya. SQL tidak

memiliki server, namun bentuknya adalah library yang akan dipanggil suatu saat

program dijalankan.

2.6. Metode Analisis Sistem

2.6.1. Use Case

Use case diagram menggambarkan kebutuhan (requirements) dengan melihat bagaimana sistem digunakan dan siapa penggunanya. Dengan

deminian, use case diagram dapat membantu untuk menemukan obyek, kelas, relasi dengan cara yang dapat dimengerti oleh user. Elemen-elemen use case diagram adalah:


(52)

1. Actor

Actor merepresentasikan pemakai sistem, yaitu seseorang atau sesuatu yang harus berinteraksi dengan sistem.

Actor dilambangkan seperti pada gambar dibawah ini

Gambar 2. 10 Actor

2. Use case

Use case merupakan representasi fungsional atau layanan yang diberikan sistem kepada pemakai. Use case mendekripsikan sederetan aksi yang dilakukan sistem untuk mendapatkan hasil

tertentu. Sederetan aksi tersebut menyatakan interaksi antara sistem

dengan sesuatu diluar sistem yang disebut dengan actor.

Gambar 2. 11 Use case

3. Include

Relasi include memungkinkan terjadinya penambahan perilaku (behavior) ke dalam use case awal yang pada dasarnya use case ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa penambahan use case, dan use case awal tidak akan lengkap tanpa adanya use case tambahan ini.


(53)

Use case yang berada pada kepala anak panah adalah use case

awal, dan pada sisi lain adalah use case penambah.

Gambar 2. 12 Include

2.6.2. Sequenced Diagram

Sequence diagram merupakan diagram interaksi yang menekankan pada urutan waktu pesan dan menggambarkan interaksi antar kelas.

Elemen-elemen pada Sequence diagram.

1. Class roles : peranan (roles) yang dimainkan objek dalam

interaksi.

2. Lifelines : menggambarkan keberadaan objek dalam

suatu periode waktu tertentu.

3. Activations : saat dimana suatu objek melakukan operasi.

4. Message : menggambarkan komunikasi antar objek.

2.6.3. Class Diagram

Class diagram menunjukkan keberadaan kelas dan relasi antar kelas. UML memodelkan elemen dalam kelas dan struktur serta

perilakunya. Class merupakan elemen dalam Class diagram. Class


(54)

Class didapatkan dengan eksaminasi obyek dalam sequence dan usecase diagram dan digambarkan dengan segi empat dengan tiga bagian.

2.7. Event Input

2.7.1. Event Listener

Event Listener adalah antarmuka di class view yang berisi satu

method callback. Method ini akan dipanggil oleh framework Android

ketika View yang dikaitkan dengan listener tersebut terpicu oleh interaksi

pengguna degan item di UI. Biasanya di event listener akan ditambah

dengan sejumlah method callback berikut:

 onClick() : Dari View.OnClickListener. Ini akan dipanggil ketika pengguna melakukan touch pada item, fokus ke item

dengan tombol-tombol navigasi, atau di trackball.

 onLongClick() : Dari View.OnLongClickListener. Ini akan dipanggil ketika pengguna mengklik atau meng-hold item yang

disentuh. Bisa juga ketika memfokus pada item dengan kunci

navigasi atau trackball dan menekan atau meng-hold tombol

Enter atau trackball.

 onFocusChange() : Dari View.OnFocusChangeListener. Ini dipanggil ketika pengguna menavigasi kea tau dari item, baik


(55)

 onKey() :Dari View.OnKeyListener. Ini dipanggil ketika pengguna fokus ke item dan mengklik atau melepas

tombol di perangkat.

 onTouch() : Dari View.OnTouchListener. Ini dipanggil ketika pengguna melakukan action touch, termasuk penekanan,

melepas atau gesture gerakan di layar (dalam batasan item).

 onCreateContextMenu() : Dari View.OnCreateContextMenuListener. Ini akan dipanggil ketika

context menu sedang dibuat.

Semua method diatas merupakan method yang berkaitan dengan

antarmukanya sendiri-sendiri.

2.8. Komponen-komponen Layout

2.8.1. Layout

Kategori komponen pertama adalah layout. Komponen-komponen

di kategori layout ini menentukan struktur visual untuk antarmuka

pengguna, seperti UI untuk activity atau widget aplikasi. Anda bisa

mendeklarasikan UI dengan dua cara, yaitu:

1. Mendeklarasikan elemen UI di XML. Android menyediakan

sintaks XML untuk class View dan subclass seperti widget


(56)

2. Membuat instance elemen layout saat run time. Aplikasi bisa

membuat objek View dan ViewGroup, kemudian mengubah

propertinya menggunakan program.

Framework Android menyediakan fleksibilitas, apakah akan

menggunakan keduanya, atau salah satu untuk mendeklarasikan atau

memanajemen antarmuka.

2.8.2. InputControl

Input control adalah komponen interaktif di UI dari aplikasi.

Android menyediakan banyak variasi control yang bisa dipakai, seperti

button, text field, seek bar, checkbox, zoom button, toogle button, dan

sebagainya. Menambahkan input control ke UI sangat mudah, yaitu

dengan menambah elemen XML ke layout XML. Setiap input control

mendukung event tertentu sehingga bisa menghandle event seperti ketika

pengguna memasukkan teks atau meng-klik pada button. Berikut adalah

komponen yang umum dikategori Input Control.

Tipe Kontrol

Dekripsi Class yang

berhubungan

Button Tombol yang bisa diklik atau ditekan oleh

pengguna untuk

melakukan action tertentu.

Button

Text field Teks yang bisa diedit, dapat menggunakan widget

AutoCompleteTextView untuk membuat entri teks

EditText,


(57)

yang menyediakan saran auto-complete

Checkbox Sebuah switch on/off yang bisa di-toggle oleh

pengguna. Dapat

menggunakan checkbox ketka memberikan opsi yang bisa dipilih oleh pengguna tapi tidak eksklusif (bisa memilih lebih dari satu)

Checkbox

Radio button

Mirip dengan checkbox, namun hanya satu opsi yang dapat dipilih dalam satu group

RadioGroup RadioButton

Toggle button

Button on/off dengan indikator

ToggleButton

2.8.3. Button

Sebuah button atau tombol terdiri dari teks atau ikon yang akan

memicu event ketika pengguna mengklik atau menyentuhnya. Ketika

pengguna mengklik button akan menerima event on-click. Untuk

mendefinisikan event click handler untuk button, perlu ditambahkan

atribut Android:onClick ke elemen button di layout XML. Nilai atribut ini

harus sama dengan method yang akan dipanggil untuk merespon event

klik. Activity yang meng-host layout akan mengimplementasikan method


(58)

2.8.4. TextField

TextField adalah textbox yang memungkinkan pengguna

mengetikkan teks aplikasi. Ini bisa berupa single line atau multi line. Jika

pengguna menyentuh textfield maka kursor akan otomatis ditampilkan

dikeyboard. Selain untuk mengetik, textfield dapat digunakan untuk melakukan banyak hal seperti memilih teks(cut, copy, dan paste), serta

data look up melalui fitur autocomplete. Textfield ditambahkan ke layout

dengan menggunakan objek edit text pada XML menggunakan elemen

<EditText>.

2.8.5. Dialog

Sebuah dialog adalah jendela kecil yang menampilkan prompt ke

pengguna dan menanyakan pengguna untuk mengambil keputusan atau

menambahkan informasi tambahan. Sebuah dialog tidak memasukkan

layar dan normalnya digunakan untuk event modal yang membutuhkan

keputusan pengguna sebelum mengambil action tertentu.

2.8.6. Toast

Toast adalah Feedback sederhana yang memberitahukan kepada

pengguna dalam bentuk popup kecil. Isinya hanya berupa tempat untuk

memasang teks saja, dimana aktivitas yang sedang dilakukan oleh

pengguna tetap terlihat dan bisa digunakan secara interaktif. . Kelebihan

Toast adalah mudah untuk dibuat, sedangkan kelemahannya adalah

pengguna dapat saja tidak melihat pesan yang dikandung Toast. Sebagai


(59)

muncul toast menandakan bahwa pesan disimpan sebagai draft. Untuk

membuat toast, perlu membuat instance dari objek toast dengan nama

makeText(). Method ini memerlukan tiga parameter, yaitu:

 Application Context

 Pesan yang ditampilkan

 Durasi dari toast

2.8.7. Layout Relative

Pada Android, RelativeLayout memungkinkan anda menentukan

letak komponen secara relative dengan komponen lainnya. Ini merupakan

layout paling fleksibel yang memungkinkan meletakkan posisi komponen

dimanapun sesuai keinginan.

2.8.8. Layout Linier

Layout linier adalah layout yang mengatur komponen-komponen

didalamnya secara vertikal atau horizontal dengan atribut orientation.

Komponen dengan bobot paling banyak akan mengisi space sisanya dari

linierLayout.

2.8.9. Layout Tabel

Layout berikutnya adalah TableLayout yang memungkinkan

mengatur komponen via baris dan kolom. Mirip dengan layout table

standar di HTML yang menggunakan <tr> untuk table row dan <td> untuk


(60)

2.8.10.Layout Frame

Frame Layout adalah tipe layout paling sederhana dan paling

efisienyang digunakan oleh developer Android untuk mengatur view,

namun jarang dipakai karena hanya dipakai untuk menampilkan satu view,


(61)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Gambaran Umum Sistem

3.1.1. Gambaran Umum Sistem SMS

Mekanisme pengiriman dan penerimaan SMS adalah sebagai berikut

awalnya pengirim menginputkan pesan pada editor SMS. Lalu pengirim

menginputkan nomor tujuan penerima SMS tersebut. Setelah itu SMS akan

sampai pada penerima melalui SMSC (Send Message Service Center).

Setelah SMS sampai pada penerima, maka penerima akan membuka

SMS tersebut dan membacanya. Sebaliknya jika penerima SMS akan

membalas SMS tersebut, maka mekanisme yang dilakukan sama seperti pada

saat mengirim SMS.

3.1.2. Gambaran Umum Sistem VinereySMS

Aplikasi VinereySMS dibangun untuk melakukan enkripsi pada saat

pengiriman SMS dan dekripsi pada saat penerimaan SMS. Mekanisme

pengiriman dan penerimaan SMS dengan VinereySMS ini yaitu sebelum

melakukan pengiriman SMS user pengirim harus melakukan kesepakatan

dengan user penerima mengenai kunci yang akan digunakan. Setelah itu, user

harus memasukkan kunci, Setelah user memasukkan kunci maka aplikasi ini

akan mengenkripsi SMS tersebut sehingga menjadi ciphertext. Lalu


(62)

SMS yang masuk ke smartphone penerima akan disimpan pada kotak masuk sedangkan SMS yang terkirim ke smartphone penerima akan masuk pada kotak keluar.

Untuk dapat membaca isi SMS, user penerima harus membuka aplikasi

VinereySMS. Dan secara otomatis pesan yang diterima akan masuk pada

inbox VinereySMS tersebut. Untuk dapat membacanya, user penerima harus

memasukkan kunci pada editor kunci yang berada diatas list pesan yang

diterima tersebut. Setelah kunci dimasukkan, lalu user meng-klik pesan yang

akan dibaca dan aplikasi akan mendekripsi ciphertext tersebut, sehingga user dapat membaca isi pesan.

VINEREYSMS No.Tujuan Pesan send kunci Proses Enkripsi dan menghasilkan ciphertext SMSCenter VINEREYSMS kunci List pesan

Ciphertext Ciphertext

INBOX

Proses Dekripsi dan pesan diubah menjadi plaintext dan user dapat membaca dalam bentuk pop up


(63)

Selain mengirim dan menerima SMS, aplikasi VinereySMS ini juga

dilengkapi button simpan yang berfungsi untuk menyimpan sementara kunci

agar saat user berpindah tap, kunci tetap tersimpan pada editor kunci pada

masing-masing tap. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan user saat

berkomunikasi menggunakan kunci yang sama. Pada Aplikasi ini juga

terdapat menu informasi, yang berisi mengenai petunjuk dan aturan untuk


(64)

3.1.3. Gambaran Umum Mekanisme Pertukaran Kunci

Karena kunci yang digunakan dalam Aplikasi VinereySMS adalah

kunci simetris, maka memerlukan mekanisme pertukaran kunci yang

optimal.

PLAINTEXT

Proses Enkripsi

CIPHERTEXT

Proses Dekripsi

PLAINTEXT Langkah 1: Input kunci

dan Enkripsi

Langkah 2: berikan kunci kepada penerima dan

kirimkan ciphertext

Langkah 3: gunakan kunci yang diberikan

pengirim untuk mendekripsi ciphertext

Dalam melakukan pertukaran kunci user harus

1. Memastikan bahwa jalur yang digunakan untuk pertukaran

kunci aman.

2. Kedua entitas yang berkomunikasi harus menjaga

kerahasiaan kunci.


(65)

Banyak cara dalam pertukaran kunci namun jalur yang paling aman

untuk melakukan pertukaran kunci adalah jalur kopi darat atau langsung

bertemu. Jika menggunakan media sosial yang ada, kunci dapat

dikodekan terlebih dahulu dan hanya kedua entitas yang akan

berkomunikasi yang mengetahui maksud dari kode tersebut.

TABEL KESEPAKATAN Setelah adanya Tabel Kesepakatan,

Alice dapat bertukar Kunci pada Bob dengan menyebutkan nomor

pada tabel.

Sebelum Alice dan Bob berkirim pesan, Alice dan

Bob membuat tabel kesepakatan.

ALICE BOB

Membuat tabel kesepakatan terlebih dahulu juga dapat dilakukan dalam

pertukaran kunci. Pada skema pertukaran kunci diatas, dimisalkan bahwa

Alice dan Bob akan berkirim pesan, sebelum melakukan pengiriman

pesan Alice dan Bob membuat tabel kesepakatan. Contoh tabel


(66)

1 Didalam hidup ini semua ada

waktunya. Ada waktunya kita

menabur, ada juga waktu menuai.

2 Mungkin dalam hidupmu bagai

datang menyerbu, Mungkin doamu

bagai tak terjawab namun yakinlah

tetap Tuhan tidak akan terlambat.

3 ………

4 ………

5 ………

Setelah dibuat tabel kesepakatan, Alice dapat memberitahu Bob mengenai

kunci yang akan digunakan melalui media sosial atau komunikasi lainnya

dengan angka, misal “1” maka kunci yang akan digunakan adalah

“Didalam hidup ini semua ada waktunya. Ada waktunya kita menabur, ada juga waktu menuai.”.


(67)

3.2. Analisis Sistem

Dalam tugas akhir ini akan membahas mengenai cara kerja dari algoritma

Vigenere Running Key untuk menangani proses pengiriman pesan yang terenkripsi dan penerimaan pesan yang terdekripsi. Data yang akan ditangani adalah data pesan

dari sistem SMS yang ada pada android. Sistem ini akan diimplementasikan menggunakan sebuah aplikasi dengan platform android (bahasa JAVA) sedangkan untuk penyimpanan data sms menggunakan penyimpanan pada inbox dan outbox

yang sudah tersedia pada sistem SMS pada Android.

3.3. Analisis Masalah

Untuk mengamamankan jalur pengiriman SMS, maka diperlukan suatu

aplikasi penyandian SMS yang bertujuan untuk mengamankan isi pesan pada

aplikasi SMS, agar isi SMS hanya dapat dibaca oleh pihak yang dituju. Hasil

akhir yang diinginkan adalah SMS yang terenkripsi saat dikirimkan dan didekripsi


(68)

3.4. Aturan Aplikasi

Untuk mengoptimalkan kinerja Aplikasi VinereySMS dan menghasilkan

hasil yang akurat dibutuhkan batasan atau aturan. Berikut ini adalah

batasan-batasan (hard constraints dan soft constraints ) yang akan diterapkan dalam Aplikasi VinereySMS :

 Batasan yang tidak boleh dilanggar (Hard Constraints)

1. Harus menggunakan device android dengan spesifikasi Android

Ginger, Android Honeycomb, Android ICE, Android jelly yang dapat

mengoperasikan Aplikasi SMS yang sudah ada.

2. Aplikasi VinereySMS harus terinstal pada Android.

3. Aplikasi hanya dapat dijalankan jika kedua pihak(pengirim dan

penerima) menginstal aplikasi VinereySMS.

4. Perangkat Android harus terlanggan dengan provider.

5. Pada Pengiriman pesan, No.Tujuan, pesan, dan Kunci harus terisi.

6. Sebelum melakukan pengiriman pesan, kedua user (pengirim dan

penerima) harus melakukan kesepakatan mengenai kunci yang akan

digunakan.

7. Sedangkan dalam penerimaan pesan, Kunci harus di masukkan

terlebih dahulu.

Batasan yang sebaiknya tidak dilanggar, tapi jika terlanggar masih dapat ditoleransi (Soft constraints)

1. Panjang kunci harus sama dengan panjang isi pesan.


(69)

3. Kata kunci di ubah-ubah secara periodik.

4. Pesan yang terbaca segera dihapus.

3.5. Peruntukan Aplikasi

Aplikasi VinereySMS ini dapat digunakan pada:

1. Perbankan.

2. Organisasi atau antar organisasi.

3. Perusahaan atau antar perusahaan.

4. Universitas.

5. Pihak-pihak yang berkebutuhan Khusus dan rahasia sehingga

membutuhkan media pengiriman pesan text yang lebih aman.

3.6. Pemodelan Algoritma Vigenere Running Key pada Aplikasi Vinerey SMS

Cara Kerja Algoritma Vigenere cipher running key yaitu mengenkripsi

plaintext pada pesan dengan cara menggeser huruf pada pesan tersebut sejauh nilai kunci. Sedangkan pada Algoritma Vigenere cipher running key kunci yang digunakan berbentuk deretan kalimat yang memiliki panjang yang sama dengan atau


(70)

Berikut adalah tahap-tahap Pemodelan Algoritma Vigenere Running Key

pada Aplikasi VinereySMS yaitu :

a. Pada Proses Enkripsi

1. Transformasi pesan dan kunci menjadi kode ASCII

Proses Enkripsi dimulai dengan melakukan pencarian urutan untuk

masing-masing karakter plaintext dan key, sehingga didapatkan angka untuk setiap karakter plaintext dan key yang merupakan urutan pada daftar ASCII.

2. Menjumlahkan kode ASCII pesan dan kunci

Selanjutnya setelah mendapatkan kode ASCII pada masing-masing

karakter. Lalu akan dijumlahkan untuk mendapatkan decimal chiper.

3. Normalisasi desimal chiper

Setelah mendapatkan decimal chiper maka akan dilakukan normalisasi,

normalisasi ini dilakukan karena kode ASCII yang dapat digunakan

untuk aplikasi smartphone hanya dari urutan 32 hingga 126. Normalisasi akan dilakukan dengan tahapan jika decimal chiper lebih kecil dari 158 maka akan dilakukan pengurangan 32, hal tersebut dilakukan agar

menjadi range 126. Namun jika lebih besar dari 158 maka akan


(71)

4. Transformasi desimal chiper menjadi karakter chiper

Setelah selesai proses normalisasi maka decimal chiper yang berupa

kode ASCII akan ubah menjadi karakter chiper yang nantinya akan

dikirimkan ke nomor yang dituju.

Berikut adalah contoh penerapan penghitungan manual proses enkripsi :


(72)

Berikut adalah algoritma method enkripsi dengan Vigenere Running Key yang akan diterapkan pada kelas Vinerey

1. Mulai.

2. Deklarasikan atribut hasil bertipe string sama dengan “ “. 3. Deklarasikan atribut tampung bertipe int sama dengan 0.

4. Deklarasikan atribut tampungChar bertipe char

5. Untuk i=0 sampai I kurang dari panjang pesan lakukan langkah.

6. Ubah pesan menjadi kode ASCII.

7. Ubah kunci menjadi kode ASCII.

8. Jumlah kode pesan dengan kode pesan.

9. Hasil penjumlahan ditampung pada variabel tampung.

10.Apakah, tampung <= 158 ?

a. Ya, tampung-32.

b. Tidak, tampung-126.

11.Ubah tampung menjadi karakter.


(73)

b.Pada Proses Dekripsi

1. Transformasi karakter chiper menjadi kode ASCII

Proses dekripsi dimulai dengan mengubah karakter chiper yang diterima

menjadi kode ASCII sehingga menjadi decimal chiper.

2. Normalisasi kode ASCII chiper

Setelah itu akan dilakukan normalisasi.

a. Decimal chiper akan ditambah dengan 32.

b. Setelah itu decimal chiper dikurangi dengan decimal key

c. Lalu hasil pengurangan decimal chiper tersebut akan dinormalisasi

kembali, jika lebih kecil dari 32 maka ditambah dengan 94 agar

menjadi range 126, dan jika tidak maka tetap.setelah normalisasi

selesai maka akan diperoleh decimal plaintext.

3. Transformasi kode ASCII plaintext menjadi karakter plaintext

Setelah mendapatkan decimal plaintext, maka akan diubah menjadi karakter kembali, dan plaintext dapat dibaca oleh user.

Berikut adalah contoh penerapan penghitungan manual proses dekripsi :


(74)

Berikut adalah algoritma method dekripsi dengan Vigenere Running Key yang akan diterapkan pada kelas Vinerey

1. Mulai.

2. Deklarasikan atribut hasil bertipe string sama dengan “ “. 3. Deklarasikan atribut tampung bertipe int sama dengan 0.

4. Untuk i=0 sampai I kurang dari panjang pesan lakukan langkah.

5. Ubah pesan(Chiper) menjadi kode ASCII + 32. 6. Hasil penjumlahan ditampung pada variabel tampung.

7. Apakah, tampung < 32?

8. tampung+94.

9. Ubah tampung menjadi karakter.


(75)

3.7. Analisis Kebutuhan Sistem

3.7.1. Use Case Diagram

PENGGUNA

Input No HP Input Pesan Input Kunci

Enkripsi SMS

Mengirim SMS Menerima SMS

Input Kunci

Dekripsi SMS <<include>>

<<include>>

<<include>> <<include>>

Menghapus SMS

<<include>>

<<include>>


(76)

3.7.2. Narasi Use Case

Skenario Use Case Mengirim SMS

Aktor : Pengirim

Kondisi awal : Aktor belum mengirim SMS

Kondisi Akhir : Aktor sudah mengirim SMS

Actor Action System Respons

1. Pengguna membuka Aplikasi VinereySMS.

2. Sistem menampilkan menu Tulis.

3. User memasukkan No.hp, Pesan, Kunci .

4. Sistem melakukan enkripsi terhadap pesan yang akan dikirim, kemudian sistem

mengirimkan pesan ke no HP tujuan.

5. Sistem menampilkan toast

yang berisi bahwa sms sukses dikirimkan


(77)

Skenario Use Case Menerima SMS

Aktor : Penerima

Kondisi awal : Aktor belum menerima SMS

Kondisi Akhir : Aktor sudah menerima SMS

Actor Action System Respons

1. Sistem menampilkan peringatan bahwa ada pesan masuk.

2. User membuka Aplikasi VinereySMS

3. User memilih menu Inbox.

4. Sistem menampilkan list

pesan yang diterima beserta dengan Nomor pengirim.

5. User memasukkan kunci

6. User memilih pesan yang akan dibaca

7. Sistem melakukan dekripsi pada pesan yang dipilih, dan menampilkan

form yang berisi pesan asli (plaintext) yang dapat dibaca user


(78)

Skenario Use Case Menghapus SMS

Aktor : Pengirim dan Penerima

Kondisi awal : Aktor belum menghapus SMS

Kondisi Akhir : SMS terhapus

Actor Action System Respons

1. User membuka Aplikasi VinereySMS

2. Sistem menampilkan Menu Utama

3. Jika user ingin menghapus pesan masuk, maka user memilih menu Inbox. Jika user ingin menghapus pesan keluar, maka user memilih menu outbox.

4. Sistem menampilkan list

pesan

5. User memilih (hold tap) pesan yang akan dihapus.

6. Sistem menampilkan pilihan Delete pesan.

7. User memilih Delete.

8. Sistem menghapus pesan.


(79)

3.7.3. Diagram Aktifitas Setiap Usecase

a. Mengirim SMS

Mengirim SMS

Sistem User

Membuka Aplikasi VinereySMS

Menampilkan Menu Utama

Mengisi No.HP, Pesan, Kunci

Mengklik Button Send

Mengecek apakah panjang kunci

>= panjang pesan

Mengirim Pesan Tidak


(80)

b. Menerima SMS

Menerima SMS

Sistem User

Membuka Aplikasi VinereySMS

Menampilkan menu Inbox

Mengisi Kunci

Meng-klik pesan


(81)

c. Menghapus SMS

Menghapus SMS

Sistem User

Membuka Aplikasi VinereySMS

Menampilkan Menu Utama

Mengklik menu Inbox

atau Outbox

Menampilkan Menu

Inbox atau Outbox

Hold tap Pesan yang akan dihapus

Menghapus Pesan

Tidak

Ya Apakah pesan akan


(82)

3.7.4. Sequenced Diagram

MainActivity btnSend Vinerey User

Input No.HP, Pesan, Kunci

txtPhone.getText() txtPesan.getText() txt.Vinerey.getText()

Encrpyt() Send()

lvMsgOutbox

Simpan pada Outbox


(83)

User MainActivity Vinerey

Input Kunci

Decrypt() txtVinereyInbox.getText()

lvMsgInbox


(84)

User MainActivity

Hold tap pesan

deleteSMS()


(85)

3.7.5. Class Diagram

- statusSimpanKunci :boolean - kunciTersimpan :String - txtPhone :EditText - txtPesan :EditText - txtVinerey :EditText - txtVinereyInbox :EditText - txtVinereyOutbox :EditText - btnEnkrip :Button - btnReset :Button - btnSend :Button - btnSimpanKunci :Button - chiper :String - vn :vinerey - lblMsg :TextView -lblNo :TextView - contactView :TextView - etSearch :EditText - adapterKontak :KontakAdapter

+ deleteSMS(Context, String, String) +tampil(View) +tampilKontak(String) +OnCreate(Budle) +OnCreateOptionsMenu(Menu) +OnCreateContextMenu(ContextMenu, View, ContextMenuInfo) +OnCreateItemSelected(MenuItem) +Encrypt() +Decrypt() +KontakAdapter() MainActivity Vinerey KontakAdapter

1 .* 1..*

memanggil

memanggil 1..1


(86)

3.8. Desain Fisikal

3.8.1. Arsitektur Aplikasi

SMS Center

BTS BTS

Pengirim Penerima

Aplikasi yang akan dibangun memiliki fungsi yang sama dengan

sms biasa. Didalam Aplikasi terdapat menu Tulis pesan, Kotak Masuk,

Kotak keluar, dan Petunjuk. Hanya berbeda saat melakukan pengiriman

Pesan, saat pesan akan dikirimkan, terlebih dahulu pesan akan dienkripsi,

agar pesan yang melewati Short Message Service Center (SMSC) bukan pesan yang bisa terbaca, namun disamarkan seperti pesan sembarang.

Begitu juga saat penerimaan pesan, pesan akan didekripsi untuk


(1)

124

BAB VI

PENUTUPAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, desain dan implementasi, serta uji coba sistem ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Dengan mengimplementasikan algoritma Vigenere dengan variasi Running key pada aplikasi VinereySMS maka aplikasi menjadi lebih aman, karena pada cipherteks yang dihasilkan tidak terjadi pengulangan untuk setiap

plainteks yang sama atau tidak berpola.

2. Dengan menerapkan algoritma Running-key Vigenere cipher maka jumlah maksimal karakter dalam setiap pengiriman SMS dengan menggunakan aplikasi VinereySMS kurang lebih sama dengan jumlah maksimal karakter pada SMS biasa.

3. Aplikasi VinereySMS dapat menambah daya guna sistem SMS. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji coba pengguna menyatakan 15 dari 30 responden (50%) menyatakan sangat setuju bahwa aplikasi VinereySMS dapat bermanfaat dan membantu menjaga kerahasiaan pesan (SMS).

4. Aplikasi VinereySMS mudah dioperasikan. Hal tersebut dibuktikan pada saat pengujian simulasi distribusi kunci semua responden dapat mengoperasikan aplikasi dengan bantuan panduan manual selain itu hasil uji coba pengguna menyatakan 13 dari 30 responden (43%) menyatakan sangat setuju bahwa


(2)

aplikasi VinereySMS mudah dioperasikan. Sementara 16 dari 30 responden (53%) menyatakan setuju bahwa aplikasi VinereySMS mudah dioperasikan.

5. Berdasarkan hasil pengujian simulasi distribusi kunci, pendistribusian kunci dengan metode tabel kesepakatan dapat dietrapkan namun akan menjadi tidak efisien saat terjadi komunikasi dengan beberapa user. Pendistribusian kunci dapat dilakukan dengan menggunakan media komunikasi lain seperti telefon, email.

6.2. Saran

Saran yang penulis dapat berikan dalam pengembangan sistem ini adalah pengembang Aplikasi selanjutnya dapat mengembangkan aplikasi VinereySMS dengan menambahkan fitur pemilihan SIM Card pada perangkat Android yang memiliki dual SIM Card atau lebih.


(3)

126

DAFTAR PUSTAKA

[1]. DWINANTO, A. D. (2014). Penerapan Algoritma AES (Advance Encryption Standard) 128 dan Vigenere Cipher pada Aplikasi Enkripsi Pesan Singkat Berbasis Android (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Gorontalo).

[2]. Defni, D., & Rahmayuni, I. (2014). Enkripsi SMS (Short Message Service) pada telepon selular berbasis android dengan metode RC6. Jurnal Momentum ISSN: 1693-752X, 16(1).

[3]. Irwan. Perancangan Aplikasi SMS (Short Message Service) Dengan enkripsi teks menggunakan algoritma Block Cipher AES (Advanced Encrypt Standard) Berbasis Mobile pada Platform Android. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.

[4]. KURNIAWATI, A., Agusten, D., & Hutagalung, H. W. Aplikasi Enkripsi dan Dekripsi Pada Short Message Service Menggunakan Algoritma Vigenere.

[5]. RESPATIONO, U. S. Venigmare Cipher dan Vigenere Cipher. Fakultas Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung.

[6]. ANJARI, B. G. Enkripsi SMS (Short Message Service) pada Telepon Selular Berbasis Android.

[7]. DWI, A. K. Penenerapan algoritma Vigenere Cipher pada Aplikasi SMS Android.Institut Teknologi Bandung.


(4)

[8]. NUGROHO, B. K. (2010). Aplikasi Enkripsi SMS pada Telepon Selular berbasis J2ME dengan Metode Vigenere Chiper (Doctoral dissertation, Faculty of Mathematics and Natural Sciences).

[9]. RINTIKASARI, M. Y. (2008). Aplikasi Enkripsi dan Dekripsi SMS dengan Metode Vigenere Cipher Menggunakan J2ME. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

[10]. Hernita, 2013, Android Programming with Eclipse, Penerbit Andi, Yogyakarta.

[11]. Aji, Foss., 2011, Simetris Kriptografi,

http://idnetwork2102.wordpress.com/2011/03/22/simetris-kriptografi/


(5)

128

LAMPIRAN

 Form Kuisioner

KUISIONER PENGUJIAN APLIKASI VINEREYSMS

Nama :

Nim :

Prodi :

Menggunakan Android versi :

Setelah anda menjalankan Aplikasi VinereySMS. Silahkan isi data-data dibawah ini dengan memberikan tanda  untuk jawaban setiap pernyataan yang menurut anda paling tepat dengan aplikasi tersebut.

Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Pernyataan SS S R TS STS

Aplikasi VinereySMS mudah dioperasikan Menu-menu pada Aplikasi VinereySMS mudah digunakan

Aplikasi VinereySMS menarik

Aplikasi VinereySMS mudah dipahami Aplikasi VinereySMS bermanfaat dan dapat membantu menjaga kerahasiaan pesan(SMS) Aplikasi VinereySMS dapat berjalan lancar Aplikasi VinereySMS dapat berjalan stabil Aplikasi VinereySMS membebani sistem pada Android yang anda punya

Kenyamanan menggunakan aplikasi secara keseluruhan


(6)