Aplikasi SMS berbasis android dengan enkripsi vigenere running key.

(1)

Kriptografi adalah ilmu untuk menyandikan data Metode Vigenere Running Key adalah penyandian data dengan menggunakan algoritma Vigenere yang divariasi dalam pembentukan kunci-nya. Pada Metode Enkripsi Vigenere Running Key, karakter plaintext dibagi sesuai dengan karakter kunci. Masing-masing karakter diubah menjadi angka yang menunjukan indeks karakter tersebut dalam abjad. Angka dari plaintext dijumlah dengan angka dari kunci dan hasilnya diubah kembali menjadi karakter-karakter sehingga menjadi ciphertext-nya. Sedangkan kunci yang dipakai menggunakan teks yang memiliki arti atau dikenal dalam masyarakat. Metode ini cukup aman dibandingkan dengan metode vigenere biasa, dikarenakan tidak bisa dikenai teknik kasiski untuk melakukan kriptanalis. Metode ini juga cukup sederhana sehingga tidak membebani

smartphone.

Dalam Tugas Akhir ini, penulis membuat aplikasi untuk melakukan enkripsi dan dekripsi

Short Message Service (SMS) yang dibangun dengan bahasa pemrograman Java dengan

menggunakan Eclipse IDE. Aplikasi ini tidak melibatkan masalah jaringan dan di buat untuk mengamankan isi pesan yang bersifat rahasia/penting, seperti pengiriman PIN, transaksi keuangan yang bersifat rahasia, rahasia perusahaan atau perseorangan lewat SMS. Selain itu, dengan menggunakan aplikasi ini, SMS yang akan terbaca di provider adalah ciphertext.

Berbicara mengenai SMS pada android dengan pengamanan enkripsi vigenere running key, sebelum melakukan pengiriman SMS atau penerimaan SMS terenkripsi, aplikasi ini sudah harus terpasang pada kedua belah pihak (smartphone pengirim dan smartphone penerima). Sebelum user mengirimkan SMS, SMS (sebagai plaintext) tersebut akan dienkripsi dengan menggunakan aplikasi yang sudah terpasang pada smartphone pengirim sehingga SMS tersebut akan menjadi ciphertext, dengan memasukkan kata kunci terlebih dahulu. Kemudian SMS (ciphertext) tersebut dikirim ke no tujuan. Setelah SMS sampai ke smartphone penerima, penerima harus memasukkan kata kunci yang sama dengan kata kunci pengirim untuk men-dekripsi (mengubah SMS ciphertext menjadi SMS plaintext ) SMS tersebut. Sehingga SMS sudah dapat dibaca oleh penerima.

Hasil akhir yang diperoleh adalah Aplikasi SMS berbasis android dengan metode Vigenere Running Key yang dapat berjalan dengan lancar dan stabil pada Android dengan minimal versi 2.3.3 (gingerbread) dan maksimal versi 4.2 (jellybean). Pengujian pada tiga buah smartphone android dengan versi yang berbeda menunjukan bahwa aplikasi dapat berjalan lancar dan stabil.


(2)

Cryptography is a science to code data. Vigenere Running Key method is data coding using Vigenere algorithm varied in making its key. In Vigenere Running key encryption method,

plaintext character is divided according to key character. Each character is changed to be number

indicating the character index in alphabet. Number of plaintext is summed with number of key and its result is re-changed into character that resulted in ciphertext. Key used is text having meaning or popular in community. The method is safe compared with common Vigenere method, because it is not subject to kasiski technique to do cryptanalysis. The method is enough simple so it does not load smartphone.

In this final assignment, author makes application to encrypt and decrypt short message service (SMS) built with Java programming language using Eclipse IDE. This application does not involve network issue and is made to secure confidential/important message such as sending PIN, confidential financial transaction, individual/corporate secret. Provider reads the message as

ciphertext.

As to SMS in android with Vigenere running key encryption security, before sending or receiving encrypted message, this application should be installed in both sides (sending and receiving smartphones). Before user sending message, the message (plaintext) will be encrypted using the application installed in the sending smartphone so the SMS will be ciphertext, by entering keyword previously. Then the SMS (ciphertext) is sent to target number. After SMS is received in receiving smartphone, the receiver should inputting keywords same as sending keyword to decrypt SMS (change ciphertext SMS to plaintext SMS). Then, the SMS may be read by receiver.

Final result is android based SMS application with Vigenere Running Key method can work well and stable in android at least version 2.3.3 (gingerbread) and maximally version 4.2 (jellybean). Testing on three android smartphone with different version indicated that the application can work well and stable.


(3)

APLIKASI SMS BERBASIS ANDROID DENGAN

ENKRIPSI VIGENERE RUNNING KEY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun oleh Tiara Kusuma Ayu

105314015

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

ANDROID BASED SMS APPLICATION WITH

ENCRYPTION VIGENERE RUNNING KEY

THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

By:

Tiara Kusuma Ayu 105314015

INFORMATION ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2014


(5)

(6)

(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus, yang selalu membantu dan memberikan solusi dalam doa.

Bunda Maria , yang selalu menularkan kesabaran dan pengabulan atas doa novena tiga salam maria.

Bapak, Ibu, Alfin, yang selalu mendorong, menyemangati, memfasilitasi dan mendoakanku.

Seluruh teman-teman Teknik Informatika 2010 Terimakasih untuk semua dukungan dan semangatnya.


(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Januari 2015

Penulis


(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Tiara Kusuma Ayu

NIM : 105314015

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

APLIKASI SMS BERBASIS ANDROID DENGAN ENKRIPSI VIGENERE RUNNING KEY

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal: 19 Januari 2015 Yang menyatakan,


(10)

ABSTRAK

Kriptografi adalah ilmu untuk menyandikan data Metode Vigenere Running Key adalah penyandian data dengan menggunakan algoritma Vigenere yang divariasi dalam pembentukan kunci-nya. Pada Metode Enkripsi Vigenere Running Key, karakter plaintext dibagi sesuai dengan karakter kunci. Masing-masing karakter diubah menjadi angka yang menunjukan indeks karakter tersebut dalam abjad. Angka dari plaintext dijumlah dengan angka dari kunci dan hasilnya diubah kembali menjadi karakter-karakter sehingga menjadi ciphertext-nya. Sedangkan kunci yang dipakai menggunakan teks yang memiliki arti atau dikenal dalam masyarakat. Metode ini cukup aman dibandingkan dengan metode vigenere biasa, dikarenakan tidak bisa dikenai teknik kasiski untuk melakukan kriptanalis. Metode ini juga cukup sederhana sehingga tidak membebani smartphone.

Dalam Tugas Akhir ini, penulis membuat aplikasi untuk melakukan enkripsi dan dekripsi Short Message Service (SMS) yang dibangun dengan bahasa pemrograman Java dengan menggunakan Eclipse IDE. Aplikasi ini tidak melibatkan masalah jaringan dan di buat untuk mengamankan isi pesan yang bersifat rahasia/penting, seperti pengiriman PIN, transaksi keuangan yang bersifat rahasia, rahasia perusahaan atau perseorangan lewat SMS. Selain itu, dengan menggunakan aplikasi ini, SMS yang akan terbaca di provider adalah ciphertext.

Berbicara mengenai SMS pada android dengan pengamanan enkripsi vigenere running key, sebelum melakukan pengiriman SMS atau penerimaan SMS terenkripsi, aplikasi ini sudah harus terpasang pada kedua belah pihak (smartphone pengirim dan smartphone penerima). Sebelum user mengirimkan SMS, SMS (sebagai plaintext) tersebut akan dienkripsi dengan menggunakan aplikasi yang sudah terpasang pada smartphone pengirim sehingga SMS tersebut akan menjadi ciphertext, dengan memasukkan kata kunci terlebih dahulu. Kemudian SMS (ciphertext) tersebut dikirim ke no tujuan. Setelah SMS sampai ke smartphone penerima, penerima harus memasukkan kata kunci yang sama dengan kata kunci pengirim untuk men-dekripsi (mengubah SMS ciphertext menjadi SMS plaintext ) SMS tersebut. Sehingga SMS sudah dapat dibaca oleh penerima.

Hasil akhir yang diperoleh adalah Aplikasi SMS berbasis android dengan metode Vigenere Running Key yang dapat berjalan dengan lancar dan stabil pada Android dengan minimal versi 2.3.3 (gingerbread) dan maksimal versi 4.2

(jellybean). Pengujian pada tiga buah smartphone android dengan versi yang


(11)

ABSTRACT

Cryptography is a science to code data. Vigenere Running Key method is data coding using Vigenere algorithm varied in making its key. In Vigenere Running key encryption method, plaintext character is divided according to key character. Each character is changed to be number indicating the character index in alphabet. Number of plaintext is summed with number of key and its result is re-changed into character that resulted in ciphertext. Key used is text having meaning or popular in community. The method is safe compared with common Vigenere method, because it is not subject to kasiski technique to do cryptanalysis. The method is enough simple so it does not load smartphone.

In this final assignment, author makes application to encrypt and decrypt short message service (SMS) built with Java programming language using Eclipse IDE. This application does not involve network issue and is made to secure confidential/important message such as sending PIN, confidential financial transaction, individual/corporate secret. Provider reads the message as ciphertext.

As to SMS in android with Vigenere running key encryption security, before sending or receiving encrypted message, this application should be installed in both sides (sending and receiving smartphones). Before user sending message, the message (plaintext) will be encrypted using the application installed in the sending smartphone so the SMS will be ciphertext, by entering keyword previously. Then the SMS (ciphertext) is sent to target number. After SMS is received in receiving smartphone, the receiver should inputting keywords same as sending keyword to decrypt SMS (change ciphertext SMS to plaintext SMS). Then, the SMS may be read by receiver.

Final result is android based SMS application with Vigenere Running Key method can work well and stable in android at least version 2.3.3 (gingerbread) and maximally version 4.2 (jellybean). Testing on three android smartphone with different version indicated that the application can work well and stable.


(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu mata kuliah wajib dan merupakan syarat akademik pada jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik selama penelitian maupun saat pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis baik selama penelitian maupun saat pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan diantaranya kepada :

1. Bapak Benedictus Herry Suharto, S.T., M.T., sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

2. Bapak Henricus Agung Hernawan, S.T., M.Kom dan Bapak Stephanus Yudianto Asmoro, S.T., M.Kom sebagai Dosen Penguji Tugas Akhir.

3. Orang tua, Stefanus Sudarsana dan M.M Sri Handiati, dan juga adek, Alfianus Bagus Darsana Putra atas dukungan moral, spiritual dan financial dalam penyusunan skripsi.

4. Seluruh teman-temanku, terutama Peter Pra Aditya, Heribertus Budi Setyawan, Aloysius Chrisdianto atas dukungan dan doanya.

5. Seluruh teman-teman Teknik Informatika 2010 atas masukan dan dukungannya. Terutama teman-teman seperjuangan skripsi, Antonius


(13)

Windy, Yonathan Chris Purwanto, Benedictus Theo Yulian, Krisma Argyanta, Florencia Paramitha, Yohanes Wisnu, Fidelis Asterina, Priska Delania.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca

Penulis,


(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... x

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Tabel ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Batasan Masalah ... 5

1.5. Manfaat ... 6

1.6. Metodologi Penelitian... 6

1.7. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Kriptografi ... 9

2.1.1. Algoritma Vigenere ... 12

2.1.2. The Run-Key Vigenere Cipher ... 16

2.1.3. Kunci Simetris ... 17

2.1.4. Distribusi kunci simetris ... 18

2.2. Short Message Service (SMS) ... 27

2.2.1. Keunggulan SMS ... 27

2.2.2. Kekurangan SMS ... 28


(15)

2.3. Android ... 29

2.3.1. Versi Android ... 32

2.3.2. Android Software Development Kit (SDK) ... 33

2.3.3. Android Development Tools (ADT) ... 34

2.4. Java ... 34

2.5. SQLite... 35

2.6. Metode Analisis Sistem ... 35

2.6.1. Use Case ... 35

2.6.2. Sequenced Diagram ... 37

2.6.3. Class Diagram ... 37

2.7. Event Input ... 38

2.7.1. Event Listener ... 38

2.8. Komponen-komponen Layout ... 39

2.8.1. Layout ... 39

2.8.2. InputControl ... 40

2.8.3. Button ... 41

2.8.4. TextField ... 42

2.8.5. Dialog ... 42

2.8.6. Toast ... 42

2.8.7. Layout Relative ... 43

2.8.8. Layout Linier ... 43

2.8.9. Layout Tabel ... 43

2.8.10. Layout Frame ... 44

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 45

3.1. Gambaran Umum Sistem... 45

3.1.1. Gambaran Umum Sistem SMS ... 45

3.1.2. Gambaran Umum Sistem VinereySMS ... 45

3.1.3. Gambaran Umum Mekanisme Pertukaran Kunci ... 48

3.2. Analisis Sistem ... 51

3.3. Analisis Masalah ... 51

3.4. Aturan Aplikasi ... 52

3.5. Peruntukan Aplikasi ... 53

3.6. Pemodelan Algoritma Vigenere Running Key pada Aplikasi Vinerey SMS .. 53

3.7. Analisis Kebutuhan Sistem ... 59

3.7.1. Use Case Diagram ... 59

3.7.2. Narasi Use Case ... 60


(16)

3.7.5. Class Diagram ... 69

3.8. Desain Fisikal ... 70

3.8.1. Arsitektur Aplikasi ... 70

3.8.2. Rancangan Antarmuka ... 71

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 76

4.1. Implementasi Sistem... 76

4.1.1. Perangkat yang digunakan ... 76

4.2. Penyelesaian Enkripsi Metode Running Key Vigenere Cipher ... 76

4.2.1. Enkripsi Menggunakan Metode Running key Vigenere Cipher ... 77

4.2.2. Dekripsi Menggunakan Metode Running key Vigenere Cipher ... 78

4.3. Tampilan Aplikasi pada Smartphone Android berserta potongan program .... 79

4.3.1. Menu Utama ... 79

4.3.2. Menu Tulis ... 81

4.3.3. Menu Inbox ... 89

4.3.4. Menu Outbox ... 90

4.3.5. Menu Info ... 91

4.3.6. Pop-up Peringatan ... 93

4.4. Pengujian Aplikasi ... 96

4.4.1. Pengiriman Pesan ... 96

4.4.1.1. Tulis SMS baru ... 96

4.4.1.2. Edit SMS diterima ... 98

4.4.1.3. Edit SMS terkirim ... 100

4.4.1.4. Balas SMS diterima ... 102

4.4.1.5. Balas SMS terkirim ... 103

4.4.1.6. Penghapusan SMS diterima ... 105

4.4.1.7. Penghapusan SMS terkirim ... 106

4.4.2. Simulasi pendistribusian Kunci ... 108

BAB V ANALISIS DAN HASIL IMPLEMENTASI ... 110

5.1. Hasil Pengujian Sistem ... 110

5.1.1. Pengujian dengan Smartphone android berbeda versi dan merek ... 111

5.1.2. Analisa hasil uji coba pengguna (kuisioner) ... 113

5.2. Kelebihan Sistem ... 122

5.3. Kekurangan Sistem ... 123

BAB VI PENUTUPAN ... 124

6.1. Kesimpulan ... 124


(17)

DAFTAR PUSTAKA ... 126

LAMPIRAN... 128

Daftar Gambar

Gambar 2. 1 Enkripsi dan Dekripsi dengan kunci Simetri ... 11

Gambar 2. 2 Enkripsi dan Dekripsi dengan kunci Asimetri ... 11

Gambar 2. 3 Bujursangkar Vigenere ... 13

Gambar 2. 4 Tabel ASCII ... 15

Gambar 2. 5 Point-to-Point ... 19

Gambar 2. 6 Manajemen Kunci ... 20

Gambar 2. 7 Cara kerja Key Distribution Center ... 21

Gambar 2. 8 Cara Kerja SMS ... 29

Gambar 2. 9 Arsitektur Android ... 30

Gambar 2. 10 Actor ... 36

Gambar 2. 11 Use case ... 36

Gambar 2. 12 Include ... 37

Gambar 3. 1 Penghitungan manual proses enkripsi ... 55

Gambar 3. 2 Penghitungan manual proses dekripsi ... 57

Gambar 3. 3 Usecase diagram pengguna Aplikasi VinereySMS ... 59

Gambar 3. 4 Sequenced Diagram Mengirim SMS... 66

Gambar 3. 5 Sequenced diagram Menerima SMS ... 67

Gambar 3. 6 Sequenced Diagram Menghapus Pesan ... 68

Gambar 3. 7 Flowcart Aplikasi VinereySMS ... 71

Gambar 3. 8 Form Menu Utama ... 72

Gambar 3. 9 Tampilan Menu Inbox ... 73

Gambar 3. 10 Tampilan Menu Outbox ... 74

Gambar 3. 11 Tampilan Menu Info... 75

Gambar 5. 1 Grafik Pertanyaan 1 ... 113

Gambar 5. 2 Grafik Pertanyaan 2 ... 114

Gambar 5. 3 Grafik Pertanyaan 3 ... 115

Gambar 5. 4 Grafik Pertanyaan 4 ... 116

Gambar 5. 5 Grafik Pertanyaan 5 ... 117


(18)

Gambar 5. 8 Grafik Pertanyaan 8 ... 120

Gambar 5. 9 Grafik Pertanyaan 9 ... 121

Daftar Tabel

Tabel 3. 1 Narasi Usecase Mengirim SMS ... 60

Tabel 3. 2 Narasi Usecase Menerima SMS ... 61

Tabel 3. 3 Narasi Usecase Menghapus SMS ... 62

Tabel 5. 1 Tabel Pengujian Aplikasi VinereySMS dengan Smartphone ... 112

Tabel 5. 2 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 1... 113

Tabel 5. 3 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 2... 114

Tabel 5. 4 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 3... 115

Tabel 5. 5 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 4... 116

Tabel 5. 6 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 5... 117

Tabel 5. 7 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 6... 118

Tabel 5. 8 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 7... 119

Tabel 5. 9 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 8... 120


(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi beberapa tahun terakhir semakin meningkat pesat. Banyak teknologi-teknologi baru yang bermunculan, namun ada juga teknologi baru yang tercipta untuk menyempurnakan teknologi yang sudah ada sebelumnya[1]. Beberapa sistem yang saat ini popular digunakan pada

smartphone, seperti IOS, Blackberry, Windows Phone, dan juga Android. Dari

beberapa sistem operasi smartphone tersebut, android menjadi yang paling diunggulkan oleh para pengguna dan juga produsen smartphone karena fiturnya yang sangat menarik. Semenjak perkembangannya pada tahun 2005 dan dirilis pertama kali pada 2008 android sudah memiliki banyak user yang tersebar dari seluruh dunia, dengan sebab itu android yang merupakan salah satu sistem operasi

open source memiliki banyak peminat sehingga memunculkan juga banyak

pengembang (Developer), sehingga android mendukung perkembangan yang cepat, karena seperti open source lainnya android membuka code sumbernya secara gratis untuk dikembangkan oleh para developer [2].

Security atau keamanan pada sebuah perangkat android merupakan salah

satu keunggulan dari perangkat ini yang telah dirancang sedemikian rupa demi kenyamanan pengguna, namun beberapa fitur-fitur tertentu tidak disertai dengan


(20)

android secara default sama sekali tidak memiliki metode pengamanan. Walaupun banyak fitur-fitur menarik yang terdapat pada android, namun fitur SMS tetap tidak dapat ditinggalkan. Fitur SMS mulai dikembangkan pada tahun 1991 yang berguna untuk pengiriman data berupa pesan text singkat. Meskipun SMS dibatasi hanya sampai 160 karakter saja, namun keunggulan fitur SMS ini adalah merupakan komunikasi nonvoice yang tidak mahal[3]. Namun SMS tidak dapat menjamin keamanan dari pesan yang dikirimkan maupun diterima. Hal tersebut terbukti dengan adanya isu penyadapan oleh Australia pada orang nomor satu di Indonesia yang terjadi ditahun 2009. Ada beberapa resiko yang dapat mengancam keamanan pesan pada layanan SMS, antara lain SMS interception dan SMS

snooping[1].

Celah keamanan terbesar pada layanan SMS adalah pada saat SMS tersebut dikirim melalui jaringan Telekomunikasi (provider). Pihak provider memang terkadang menjanjikan kepada pelanggan mengenai keamanan terhadap penyadapan data. Namun pada kenyataannya data yang dikirimkan melalui SMS tersebut bisa saja akan tersadap atau diketahui dengan gampang saat data SMS tersimpan pada data center sebuah provider [1]. Hal tersebut merupakan ancaman SMS interception. Ancaman SMS lainnya adalah SMS snooping. SMS snooping lebih sering terjadi karena kelalaian pengguna smartphone [1]. Contohnya ketika ponsel dipinjamkan kepada orang lain, maka dengan mudahnya pesan SMS dapat dibuka dan dibaca.


(21)

Untuk mengantisipasi terjadinya penyadapan (interception), pengintaian (snooping), dan gangguan fitur SMS lainnya, maka dibutuhkan sebuah sistem keamanan pada layanan SMS yang mampu menjaga integritas dan keamanan isi pesan tersebut. Agar isi pesan hanya bisa dibaca maknanya oleh pengirim dan penerima, maka isi pesan sebelum dikirim melalui SMS harus dienkripsi terlebih dahulu dengan menggunakan algoritma kriptografi.

Namun pada algoritma kriptografi modern jika diimplementasikan dalam enkripsi dekripsi SMS mengakibatkan pesan SMS yang tadinya mempunyai maksimal 160 karakter, akan berkurang jauh dari maksimal karakter yang sudah ada pada aplikasi SMS. Hal itu dikarenakan pada Algoritma Kriptografi Modern beroperasi dalam mode bit. Kunci, plaintext, ciphertext diproses dalam rangkaian bit sehingga menyebabkan ukuran ciphertext yang akan dikirimkan menjadi lebih besar dari plaintext, bahkan bisa 2 sampai 4 kali ukuran plaintext. Oleh sebab itu pada aplikasi yang akan dibangun akan digunakan algoritma kriptografi klasik, yaitu algoritma Vigenere.

Algoritma kriptografi Vigenere merupakan salah satu algoritma klasik dengan teknik substitusi. Penerima dapat membaca makna isi pesan tersebut dengan melakukan dekripsi isi pesan tersebut menggunakan kunci yang sama dengan kunci yang digunakan oleh pengirim. Apabila ada orang lain yang mencuri isi pesan tersebut, orang tersebut tidak akan mampu membaca makna pesan tersebut karena yang terbaca olehnya hanya ciphertext[3]. Algoritma Kriptografi Vigenere yang digunakan adalah Vigenere yang divariasi dalam cara menghasilkan kunci. Variasi tersebut adalah Running_key vigenere cipher. Pada


(22)

varian ini, kunci bukan string pendek yang diulang secara periodik seperti pada vigenere cipher standar, tetapi kunci merupakan string panjang dan diambil dari teks yang memiliki arti atau cukup dikenal dalam masyarakat, bisa juga berupa teks pada buku yang dimiliki oleh pengirim dan penerima pesan. Running-key vigenere Cipher dikatakan sebagai enkripsi yang tidak terpecahkan [5].

Dengan penggunaan algoritma Running-key Vigenere cipher, jumlah maksimal karakter dari setiap pengiriman sms menggunakan Aplikasi VinereySMS kurang lebih sama dengan sistem SMS yang sudah ada, dan diharapkan gangguan terhadap kerahasiaan isi SMS dapat dihindari, karena untuk melakukan penyadapan, pengintaian, atau gangguan lainnya menjadi tidak mudah karena kunci yang dipakai merupakan kesepakatan antara pengirim dan penerima SMS.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menganalisis cara kerja algoritma vigenere dengan

variasi running-key vigenere cipher?

2. Bagaimana implementasi algoritma Running-key Vigenere cipher pada aplikasi enkripsi SMS berbasis Android?


(23)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui cara kerja Algoritma Vigenere dengan variasi

Running-key Vigenere cipher.

2. Mengimplementasikan algoritma Running-key Vigenere cipher pada aplikasi SMS berbasis android.

3. Mengetahui dengan dibangunnya Aplikasi VinereySMS akankah menambah daya guna sistem SMS.

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah yang ada pada penelitian ini adalah:

1. Aplikasi yang dibangun difokuskan pada pengiriman SMS dan penerimaan SMS.

2. Informasi yang akan dienkripsi hanya pesan singkat (SMS) pada smartphone yang berbasis Android.

3. SMS yang akan didekripsi hanya SMS yang memiliki header VN-

yang tersimpan pada inbox pada smartphone berbasis Android. 4. Metode Kriptografi yang digunakan yaitu Algoritma Vigenere

dengan variasi Running-key.

5. Karakter yang digunakan adalah karakter yang terdaftar dalam kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange) dari decimal range 32-126.


(24)

6. Aplikasi yang dibangun dapat dijalankan pada ponsel yang memiliki sistem operasi android minimal versi 2.3.3 (Gingerbread) API level 9 dan maksimal versi 4.2 (jellybean) API level 17.

7. Hardware yang digunakan adalah smartphone yang berbasis

Android.

1.5. Manfaat

Manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah:

Membantu pengguna SMS khususnya yang menggunakan perangkat mobile berbasis Android dalam mengamankan konten SMS antar pengirim dan penerima.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Studi literatur dengan membaca buku acuan mengenai Object

Oriented Programing , pemrograman android, kriptografi, dan

skripsi terkait serta mencari informasi-informasi lain yang mendukung pembuatan aplikasi ini.

2. Menganalisis dan mendesain Aplikasi VinereySMS.


(25)

4. Menguji coba aplikasi menggunakan smartphone android dengan minimal versi 2.3.3 (gingerbread) dan maksimal versi 4.2 (jellybean).

5. Menguji fitur tambahan pada Aplikasi VinereySMS terhadap user dengan melakukan kuisioner.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam tugas akhir ini terbagi dalam beberapa pokok bahasan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas dasar-dasar teori mengenai SMS, Android, Ilmu Kriptografi, Algoritma Kriptografi Vigenere,

Running-Key Vigenere Cipher.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis kebutuhan pada aplikasi VinereySMS dan perancangan perangkat lunak.


(26)

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi tentang penerapan dari rancangan yang telah dibuat. Bab ini juga menjelaskan secara menyeluruh dari awal sampai bagian implementasi yang penting.

BAB V ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

Bab ini berisi analisis hasil implementasi yang mencakup kelebihan dan kekurangan dari aplikasi yang telah dibuat.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang didapatkan selama proses perancangan dari sistem serta rencana pengembangan dari perangkat lunak di masa yang akan datang.


(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kriptografi

Kriptografi berasal dari bahasa yunani, menurut bahasa yunani dibagi menjadi kripto dan graphia, kripto berarti secret (rahasia) dan graphia berarti writing (tulisan). Menurut terminologinya kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ketempat yang lain. Dalam kriptografi juga terdapat berbagai istilah atau terminologi. Beberapa istilah yang penting untuk diketahui antara lain :

1. Enkripsi : Proses mengubah data asli (plaintext) menjadi data yang tersandi (ciphertext) dengan menggunakan kunci (key). 2. Dekripsi : Proses mengembalikan data tersandi (ciphertext) menjadi

data asli (plaintext) dengan menggunakan kunci (key). 3. Plaintext : data atau informasi yang dapat dibaca atau dimengerti

maknanya.

4. Kunci/Key : parameter yag digunakan untuk transformasi enkripsi dan dekripsi.

5. Ciphertext : data atau informasi yang sudah dienkripsi

6. Kriptografer : orang yang berhak untuk membaca data yang dikirim dan

memiliki kunci untuk mengembalikan data tersandi ke data asli.


(28)

7. Kriptoanalis : orang yang menganalisadata tersandi untuk menemukan

kunci dan kemudian mengembalikan data tersandi ke data asli. Kriptoanalis tidak memiliki hak untuk

8. Penyadap : orang yang mencoba menangkap pesan selama ditransmisikan. Tujuan penyadap adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem kriptografi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan maksud untuk memecahkan cipherteks.

Dengan menggunakan kunci (K) maka fungsi enkripsi dan dekripsi menjadi

Terdapat dua jenis algoritma kriptografi berdasarkan jenis kuncinya, yaitu :

1. Algoritma Simetri, adalah algoritma yang menggunakan kunci enkripsi yang sama dengan kunci dekripsinya. Contoh Algoritma Simetri adalah Algoritma Vigenere Cipher, DES, Blowfish, RC2, RC4, RC5, Twofish, Blowfish.


(29)

Gambar 2. 1 Enkripsi dan Dekripsi dengan kunci Simetri

2. Algoritma Asimetri, adalah algoritma yang kunci untuk enkripsi dan dekripsinya berbeda. Contoh Algoritma Asimetri adalah algoritma RSA (Rivest- Shamir-Adleman). Enkripsi dan dekripsi dengan kunci Asimetri ditunjukan pada gambar 2.2.


(30)

2.1.1. Algoritma Vigenere

Vigenere cipher merupakan salah satu algoritma klasik yang termasuk dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher), nama vigenere diambil dari seorang yang bernama Blaise de Vigenere pada abad 16 (1586), tetapi sebenarnya Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya pertama kali pada tahun 1553 seperti ditulis di dalam bukunya La Cifra del Sig. Vigenere cipher menggunakan suatu kunci yang memiliki panjang tertentu. Panjang kunci tersebut bisa lebih pendek ataupun sama dengan panjang plaintext. Jika panjang kunci kurang dari panjang

plaintext, maka kunci yang tersebut akan diulang secara periodik hingga

panjang kunci tersebut sama dngan panjang plainteksnya.

Pada Vigenere Cipher, setiap karakter mengandung sebuah angka yang merupakan urutan karakter tersebut ditempatkan. Untuk melakukan enkripsi, angka yang terkandung pada karakter ke-n pada plaintext dijumlah dengan angka yang terkandung pada karakter ke-n pada key sehingga menghasilkan sebuah angka yang disebut sebagai ciphertext. Hasil tersebut dimodulo sebesar jumlah karakter yang ada (mod 256). Sedangkan untuk melakukan dekripsi, angka yang terkandung pada karakter ke-n pada

ciphertext dikurangi dengan angka yang terkandung pada karakter ke-n pada

key dan dimodulo dengan banyaknya jumlah karakter yang ada (mod 256).

Algoritma enkripsi vigenere cipher :

Algoritma dekripsi vigenere cipher :

Cn= (Pn+Kn) mod 256


(31)

Keterangan :

Cn = nilai decimal karakter ciphertext ke-n

Pn = nilai decimal karakter plaintext ke-n

Kn = nilai decimal karakter kunci ke-n

Vigenere Cipher menggunakan Bujursangkar Vigenere untuk melakukan enkripsi, dimana setiap baris di dalam bujursangkar menyatakan huruf-huruf ciphertext yang diperoleh dengan Caesar Cipher, yang dapat dilihat pada gambar 2.


(32)

Sebagai contoh, jika plaintext adalah THEBEAUTYANDTHEBEAST dan key adalah ABC maka proses enkripsi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Plaintext : THEBEAUTYANDTHEBEAST

Key : ABCABCABCABCABCABCAB

Ciphertext : TIGBFCUUAAOFTIGBFCSU

Pada contoh di atas kata kunci ABC diulang sedemikian rupa hingga panjang kunci sama dengan panjang plainteksnya. Kemudian setelah panjang kunci sama dengan panjang plainteks, proses enkripsi dilakukan dengan menggeser setiap huruf pada plainteks sesuai dengan huruf kunci yang bersesuaian dengan huruf plainteks tersebut. Pada contoh diatas plainteks huruf pertama adalah T akan dilakukan pergeseran huruf dengan kunci Ki=0 (kunci huruf pertama adalah A yang memiliki Ki=0) menjadi I. Begitu seterusnya dilakukan pergeseran sesuai dengan kunci pada tiap huruf hingga semua plainteks telah terenkripsi menjadi ciphetext.

Vigenere Cipher yang akan dipakai pada aplikasi ini adalah Vigenere

Cipher extended di mana ekripsi tidak hanya untuk huruf alphabet saja, tetapi

termasuk juga karakter-karakter ASCII. Jadi batas pengenkripian tidak terbatas untuk 26 karakter tetapi mencapai 128 karakter.

Algoritma Extended Vigenere Chiper merupakan pengembangan dari algoritma Vigenere. Jika pada Algoritma Vigenere menggunakan


(33)

bujursangkar vigenere yang berisi 26 alphabet, maka pada algoritma Extended Vigenere digunakan table ASCII, ditunjukan pada gambar 2.3, untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi. Dengan penggunaan ASCII, karakter yang digunakan dapat lebih komplek dibanding dengan penggunaan bujursangkar Vigenere.

Gambar 2. 4 Tabel ASCII

Rumus Vigenere Cipher Extended :

Ci= (Pi + Ki) mod 128 Pi= (Ci - Ki) mod 128


(34)

Contoh penyelesaian Vigenere chipper extended sederhana:

Plainteks :gorontalo

Key :arif

Ciphertext : Ha[UOfJRP

2.1.2. The Run-Key Vigenere Cipher

Pada aplikasi VinereySMS ini, Algoritma Vigenere yang digunakan yaitu yang telah divariasi dalam pembentukan kuncinya, yaitu dengan

Run-Key Vigenere Cipher. Perbaikan pada metode Vigenere ditujukan untuk

menghilangkan pengulangan cipherteks yang sama untuk plainteks yang sama agar tidak bisa dikenakan teknik kasiski untuk melakukan kriptanalisis. Telah banyak yang mengembangkan variasi dari Vigenere Cipher, salah satunya adalah Running-key Vigenere Cipher. Running-key Vigenere Cipher menggunakan teks yang memiliki arti atau cukup dikenal dalam masyarakat. Teks ini bisa berupa buku yang dimiliki oleh pengirim dan penerima pesan. Sebagai contoh :

1. Plaintext : BUKUKRIPTOGRAFI

Key : INDONESIATANAHA

Ciphertext : JHNIXVAXTHGEAMI

2. Plaintext : TIARA KUSUMA AYU


(35)

Ciphertext : {YGcQe@’Vu?Xs$fX

3. Plaintext : 209790854

Key : INDONESIA

Ciphertext : [~}()u-~u

2.1.3. Kunci Simetris

Kunci Simetris sering juga disebut dengan algoritma sandi konvensional karena umumnya diterapkan pada algoritma sandi klasik.

Skema algoritma sandi akan disebut kunci-simetris apabila untuk setiap proses enkripsi maupun dekripsi menggunakan kunci yang sama. Algoritma ini mengharuskan pengirim dan penerima menyetujui suatu kunci tertentu sebelum mereka saling berkomunikasi. Keamanan algoritma simetris tergantung pada kunci, membocorkan kunci berarti bahwa orang lain dapat mengenkripsi dan mendekripsi pesan.

Agar komunikasi tetap aman, kunci harus tetap dirahasiakan. Sifat kunci yang seperti ini membuat pengirim harus selalu memastikan bahwa


(36)

atau memastikan bahwa seseorang yang ditunjuk membawa kunci untuk dipertukarkan adalah orang yang dapat dipercaya.

Kelebihan kunci simetris adalah proses enkripsi/dekripsi membutuhkan waktu yang singkat, ukuran kunci simetri relative pendek, dan Otentikasi pengirim pesan langsung diketahui dari ciphertext yang diterima, karena kunci hanya diketahui oleh pengirim dan penerima pesan saja.

2.1.4. Distribusi kunci simetris

Masalah utama dari kriptografi simetris adalah sulitnya mendistribusikan kunci. Kunci tidak dapat dipertukarkan dengan aman melalui saluran data, kecuali di-enkripsi. Dengan mengenkripsi kunci, bagaimanapun pasti membutuhkan kunci lain. Dan kunci tersebut perlu dipertukarkan antara kedua entitas yang akan berkomunikasi(pengirim dan penerima SMS). Salah satu solusi dalam pendistribusian kunci adalah dengan cara manual misalnya dengan surat pos.

Distribusi manual memiliki kelemahan seperti mahal, memakan waktu, dan rentan terhadap kesalahan. Dua pendekatan otomatis untuk mendistribusikan kunci yang dibahas dalam bagian ini adalah : ANSI (American National Standards Institute) standar X9.17, Manajemen kunci dan pertukaran kunci Diffie / Hellman.


(37)

Pendekatan ANSI X9.17

Pendekatan ANSI X9.17 didasarkan pada hirarki kunci. Pada hirarki kunci, bagian bawah adalah kunci data(DK), kunci data ini digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan. Sedangkan dibagian paling atas dari hirarki kunci adalah kunci enkripsi (KKM) yang harus didistribusikan secara manual. Kunci KKM memiliki rentan hidup yang lebih lama daripada kunci DK. Pada hirarki kunci dua lapis, KKM berguna untuk mengenkripsi DK. Kemudian DK didistribusikan secara elektronik untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan. Model hirarki kunci 2 lapis tersebut dapat ditingkatkan menjadi 3 lapis. Dalam model hirarki kunci tiga lapis, KKM tidak digunakan untuk mengenkripsi kunci secara langsung, tetapi untuk mengenkripsi kunci enkripsi kunci lainnya(KK). KK yang dipertukarkan secara elektronik, digunakan untuk mengenkripsi kunci data. Pada gambar 2.5 menggambarkan pertukaran kunci antara dua pihak yang menggunakan model hirarki kunci tiga lapis.


(38)

Pada gambar diatas mengilustrasikan dua pengguna bertukar kunci secara langsung, yang dikenal dengan Point-to-Point. Selain itu standar ANSI X9.17 juga memberikan gambaran lain mengenai distribusi kunci dengan Key Distribution Center(KDC) dan Key Translation Center(KTC) yang memungkinkan untuk memanajemen kunci yang terpusat. Manajemen Kunci terpusat ditunjukan pada gambar 2.6

Gambar 2. 6 Manajemen Kunci

Perbedaan antara KDC dan KTC adalah bahwa KDC menghasilkan kunci bagi penggunanya sedangkan KTC digunakan ketika kedua entitas(pengirim dan penerima) membutuhkan manajemen kunci.

Key Distribution Center (KDC)

Pada mekanisme KDC dimisalkan Alice dan Bob ingin berkomunikasi dan menggunakan kunci simetris. Mereka tidak pernah bertemu (mungkin mereka hanya bertemu disebuah chat online)


(39)

dengan demikian belum ada kesepakatan mengenai kunci yang akan digunakan. Bagaimana mereka bisa setuju atau menyepakati kunci. Solusi yang sering digunakan adalah menggunakan KDC.

KDC adalah server yang dapat menghasilkan kunci yang berbeda pada masing-masing pengguna yang terdaftar dengan melakukan register terlebih dahulu untuk mendaftar ke KDC. Diilustrasikan bahwa Alice dan Bob adalah pengguna terdaftar KDC, mereka hanya tahu kunci masing-masing, KA – KDC dan KB – KDC.

Alice mengetahui

R1

Bob mengetahui R1Bob mengetahui R1

Alice dan Bob berkomunikasi menggunakan kunci session yaitu R1

Gambar 2. 7 Cara kerja Key Distribution Center

1. Langkah pertama yang harus dilakukan Alice adalah menggunakan KA – KDC untuk mengenkripsi komunikasinya dengan KDC, Alice mengirimkan pesan ke KDC dan mengatakan bahwa dia (A) ingin berkomunikasi dengan Bob (B).

2. Setelah itu KDC akan mendekripsi KA – KDC (A,B) dan kemudian KDC mengotentikasi Alice. KDC kemudian


(40)

menghasilkan nomor acak, R1. Ini adalah nilai yang akan menjadi kunci bersama untuk Alice dan Bob dan akan digunakan untuk melakukan enkripsi simetris ketika mereka berkomunikasi satu sama lain. R1 ini disebut dengan kunci one-time session. Lalu KDC menginformasikan kepada Alice dan Bob mengenai kunci one-time session mereka yaitu R1. KDC mengirimkan kembali pesan terenkripsi ke Alice berisi sebagai berikut :

 R1 merupakan kunci one-time session yang akan digunakan Alice dan Bob untuk berkomunikasi.

 Sepasang nilai A, dan R1, Dienkripsi oleh KDC menggunakan kunci Bob, KB – KDC. Kunci yang dihasilkan adalah KB-KDC (A, R1).

3. Selanjutnya Pesan dari KDC ke Alice adalah KA – KDC (R1, KB

– KDC (R1)). Alice menerima pesan dari KDC dan memverifikasi R1. Dan Alice mengetahui kunci One-Time Sessionnya adalah R1. Alice juga mengekstrak KB – KDC (A, R1) dan memforward pesan kepada Bob.

4. Bob mendekripsi pesan yang diterima, KB – KDC (A, R1). Bob mengetahui bahwa R1 adalah kunci one-time sessionnya, dan Alice (A) yang akan berkomunikasi dengan dia. Bob harus mengotentikasi Alice terlebih dahulu menggunakan R1.


(41)

Keuntungan menggunakan KDC adalah fleksibilitas dan efisiensi. Karena pengguna hanya perlu bertukar dan menyimpan KKM. Bukan KKM dari setiap penerima.

One-Time Session Key

Kita telah melihat diatas bahwa kunci one-time session dihasilkan oleh KDC untuk digunakan dalam enkripsi kunci simetris antara dua entitas. Dengan menggunakan kunci one-time session dari KDC pengguna dibebaskan dari keharusan untuk menyepakati kunci bersama untuk setiap entitas dengan siapa ingin berkomunikasi. Sebaliknya, pengguna hanya perlu memiliki satu kunci rahasia bersama untuk berkomunikasi dengan KDC, dan KDC akan menginformasikan kunci one-time session dari KDC untuk semua komunikasi dengan entitas lainnya.

Kunci one-time session juga digunakan dalam kriptografi kunci publik . Sistem kunci publik sering digunakan untuk tujuan otentikasi. Setelah dua pihak telah dikonfirmasi, mereka kemudian menggunakan komunikasi kunci public yang dienkripsi untuk menyepakati satu kali


(42)

kunci simetris bersama . Session key simetris ini kemudian digunakan untuk mengenkripsi pesan.

Pertukaran kunci dengan Algoritma Diffie / Helman

Solusi lain untuk masalah distribusi kunci rahasia adalah pertukaran kunci Diffie / Hellman. Algoritma ini pertama kali diperkenalkan oleh Whitfield Diffie dan Martin Hellman pada tahun 1975. Mereka berdua adalah peneliti pada universitas Stanford. Mereka memperkenalkan algoritma ini untuk memberi solusi atas pertukaran informasi secara rahasia.

Algoritma ini tidak berdasarkan pada proses enkripsi dan dekripsi, melainkan lebih kepada proses matematika yang dilakukan untuk menghasilkan kunci rahasia yang dapat disebarkan secara bebas tanpa harus khawatir karena kunci rahasia tersebut hanya dapat didekripsi hanya oleh pengirim dan penerima pesan. Dasar dari algoritma ini adalah matematika dasar dari aljabar eksponen dan aritmatika modulus.

Langkah-langkah dalam pertukaran kunci dengan menggunakan algoritma Diffie-Hellman adalah sebagai berikut:

1. Pilih bilangan prima yang besar, p dan bilangan integer yang tidak melebihi dari nilai p, g, biasa disebut bilangan basis atau generator. Kedua bilangan tersebut dapat diketahui secara publik.


(43)

2. Pilih sebuah bilangan acak oleh pengirim, x, bilangan ini tidak boleh diketahui oleh orang lain.

3. Pilih sebuah bilangan acak oleh penerima, y, bilangan ini tidak boleh diketahui oleh orang lain.

4. Pengirim menghitung A = gx mod p. Bilangan A ini dapat diketahui secara publik.

5. Penerima menghitung B = gy mod p. Bilangan B ini dapat diketahui secara publik.

6. Lakukan pertukaran bilangan A dan B terhadap pengirim dan penerima.

7. Lalu Pengirim menghitung ka = Bx mod p.

8. Penerima menghitung kb = Ay mod p.

9. Berdasarkan hukum aljabar nilai ka sama dengan kb atau bisa disebut ka = kb = k. Sehingga pengirim dan penerima tersebut

mengetahui kunci rahasia tersebut “k”.

Contoh penggunaan dari algoritma ini adalah:

1. Alice dan Bob menetapkan p = 23 dan g = 5.

2. Eve (penyadap) tahu nilai p dan g.


(44)

4. Alice menghitung nilai A = 56 mod 23 = 8.

5. Bob menghitung nilai B = 515 mod 23 = 19.

6. Alice dan Bob bertukar nilai A dan B.

7. Eve menyadap mereka dan tahu nilai A dan B.

8. Alice melakukan perhitungan ka = 196 mod 23 = 2.

9. Bob melakukan perhitungan kb = 815 mod 23 = 2.

10. Eve mengetahui nilai p , g, A, dan B tetapi dia tidak dapat mengetahui kunci rahasia, k dari Bob dan Alice. Alice dan Bob dapat mengetahui kunci rahasia tersebut dan dapat bertukar pesan dengan aman tanpa harus diketahui oleh Eve. Eve hanya dapat mengetahui nilai p, g, A, dan B tetapi tidak dapat menghitung kunci rahasia dari mereka berdua. Sehingga Eve tidak dapat mengetahui pesan rahasia apa antara Alice dan Bob.


(45)

2.2. Short Message Service (SMS)

Short message service atau yang disebut SMS merupakan suatu teknologi nirkabel yang memungkinkan seseorang untuk mengirim dan menerima pesan secara cepat melalui perangkat mobile. Pesan yang dikirim juga terbatas, satu pesan SMS dapat berisi paling banyak 140 bytes dari data, sehingga satu pesan SMS dapat berisi 160 karakter.

2.2.1. Keunggulan SMS

SMS memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

1. Mudah dan efisien: SMS mudah untuk digunakan bahkan oleh orang awam sekalipun serta informasi yang didapat langsung diterima oleh yang berkepentingan.

2. Jangkauan luas : Informasi melalui media SMS dapat menjangkau seluruh nusantara hingga kepelosok desa.

3. Relatif lebih murah: Bandingkan dengan media penyampaian informasi seperti surat pos, telepon, dan fax yang masih membedakan biaya pengiriman antara dalam kota atau luar kota, local dan interlokal. Dengan penggunaan media SMS akan lebih murah.

4. Informasi realtime: Informasi yang disampaikan dapat langsung diterima hanya dengan beberapa detik, walaupun mengalami gangguan informasi tersebut tidak akan hilang dan tetap tersampaikan.


(46)

2.2.2. Kekurangan SMS

Adapun kekurangan dari SMS yaitu:

1. Keamanan data yang kurang terjamin, dimana masih banyak terjadi pencurian data-data SMS penting oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

2. Belum ada sistem yang dapat membantu pengguna agar terhindar dari ancaman SMS interception dan SMS snooping.

2.2.3. Cara Kerja Short Message Service (SMS)

Dalam sistem SMS, mekanisme utama yang dilakukan dalam suatu sistem adalah melakukan pengiriman short message dari satu terminal customer ke terminal yang lain. Hal ini dapat dilakukan karena adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short Message Service

Center(SMSC), disebut juga Message Center(MC). Pada saat pesan SMS

dikirim dari handphone, pesan tersebut tidak langsung dikirim ke handphone tujuan, akan tetapi terlebih dahulu akan melewati SMSC baru kemudian pesan tersebut dikirimkan ke handphone tujuan.

SMSC merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store and

forward trafik short message. Didalamnya termasuk penentuan atau pencarian

rute tujuan akhir dari short message. Sebuah SMSC biasanya didesain untuk dapat menangani short message dari berbagai sumber seperti Voice Mail


(47)

Message Entities (ESME), dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. 8 Cara Kerja SMS

2.3. Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Adapun arsitektur Android dapat dilihat pada gambar 2.10


(48)

Gambar 2. 9 Arsitektur Android

Penjelasan masing-masing lapisan:

1. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari Android itu berada.

2. Libraries

Libraries ini adalah layar di mana fitur-fitur Android berada.

SSL(Secure Sockets Layer), serta:

Libraries media untuk pemutaran media audio dan video.

Libraries untuk manajemen tampilan.

Libraries Graphic mencakup SGL (Scene Graph Library) dan

OpenGL (Open Graphics Library) untuk grafis 2D dan 3D.


(49)

Libraries LiveWebcore mencakup modern web browser dengan engine embedded web view.

Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0

API’s (Application programing interface).

3. Android Runtime

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan di mana

dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux, Dalvik Virtual

Machine (DVM)

Merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Didalam Android Runtime dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Core Libraries: Aplikasi Android dibangun dalam bahasa java,

sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan Virtual Machine Java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa Java/C yang ditangani oleh Core

Libraries.

Dalvik Virtual Machine: Virtual mesin berbasis register yang

dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, di mana merupakan pengembangan yang mampu membuat Linux


(50)

4. Application Framework

Pengembangan aplikasi memiliki akses penuh ke Android sama dengan aplikasi inti yang tersedia. Pengembang dapat dengan mudah mengakses informasi lokasi, mengatur alarm, menambah pemberitahuan ke status bar dan lain sebagainya. Arsitekstur aplikasi ini dirancang untuk menyederhanakan penggunaan kembali komponen, aplikasi apa pun dapat mempublikasikan kemampuan dan aplikasi lain dapat menggunakan kemampuan mereka sesuai batasan keamanan.

5. Application

Application adalah layer di mana kita berhubungan dengan aplikasi

saja, di mana biasanya kita download aplikasi kemudian kita lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti termasuik klien email, program, SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.

2.3.1. Versi Android

Android berisi sistem operasi, middleware dan aplikasi-aplikasi dasar. Basis OS Android adalah kernel Linux 2.6 yang telah dimodifkasi untuk mobile device. Android versi 1.0 dikeluarkan tanggal 23 September 2008. Versi 1.1 adalah versi yang pertama kali digunakan dimobile phone disusul versi 1.5 (Cupcake), 1.6 (Donut), dst.


(51)

Versi Android terakhir adalah:

1. 2.2 (Froyo), mempercepat kinerja dengan Just In Time complier dan Crome V8 JavaScript engine, Wi-Fi hotspot tethering dan support Adobe Flash.

2. 2.3 (Gingerbread), memperbaiki user interface, soft keyboard, copy/paste features dan support Near Field Communication (NFC).

3. 3.0 (Honeycomb), diperuntukkan untuk tablet yang menggunakan layar lebih besar, multicore processors dan hardware acceleration untuk grafis.

4. 4.0 (Ice-cream sandwich) kombinasi Gingerbread dan Honeycomb. Integrasi antara platform untuk tablet dan smartphone.

5. 4.1 dan 4.2 (Jelly-Bean), user interface yang lebih halus (Project butter).

2.3.2. Android Software Development Kit (SDK)

Android SDK adalah tools API (Aplication Programming Interface) yang diperlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Saat ini Android sudah mendukung arsitektur x86 pada Linux (distribusi Linux apapun untuk desktop modern), Mac OS 10.4.8 atau lebih, Windows XP atau Vista. Sebagai platform aplikasi-netral, Android memberikan kesempatan untuk


(52)

membuat aplikasi yang kita butuhkan yang bukan merupakan aplikasi bawaan handpone/smartphone.

2.3.3. Android Development Tools (ADT)

Menurut Safaat (2012), Android Development Tools (ADT) adalah plugin yang didesain untuk IDE Eclipse yang memberikan kita kemudahan dalam mengembangkan aplikasi andoid dengan menggunakan IDE Eclipse. Dengan menggunakan ADT untuk Eclipse akan memudahkan kita dalam membuat aplikasi project android, membuat GUI (Graphical user interface) aplikasi, dan menambahkan komponen-komponen yang lainnya, begitu juga kita dapat melakukan running aplikasi menggunakan Android SDK melalui

eclipse.

Mengembangkan aplikasi Eclipse dengan ADT sangat dianjurkan dan merupakan cara tercepat untuk memulai membuat aplikasi android, karena banyak kemudahan-kemudahan sebagai tools yang terintegrasi seperti, custom XML editor, dan debug panet output. Selain itu ADT memberikan dorongan luar biasa dalam mengembangkan aplikasi Android.

2.4. Java

Java memiliki cara kerja yang unik dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya yaitu bahasa pmrograman java bekerja menggunakan

interpreter dan juga compiler dalam proses pembuatan program. Interpreter java

dikenal sebagai pemrograman bytecode yaitu dengan cara kerja mengubah paket class pada .java dengan extensi java menjadi .class, hal ini dikenal dengan class bytecode, yaitu class yang dihasilkan agar program dapat dijalankan pada semua


(53)

jenis perangkat dan juga platform, sehingga program java cukup ditulis sekali namun mampu bekerja pada jenis lingkungan yang berbeda. Pada bahasa java

programmer mengcompile menggunakan java compiler menjadi java bytecode,

dan sebuah java virtual machine akan menjalankan java bytecode tersebut. Sedangkan pada pemrograman android ada sedikit yang berbeda, programmer meng-compile menggunakan java compiler yang sama. namun kemudian perlu

di-compile ulang menggunakan dalvik di-compile sehingga menjadi dalvik bytecode.

Dan dalvikbytecode ini kemudian dieksekusi dalam dalvik virtual machine.

2.5. SQLite

Android memiliki fasilitas untuk membuat database yang dikenal dengan SQLite. SQlite adalah salah satu software yang embedded dan sangat popular, kombinasi SQL interface dan penggunaan memori yang sangat sedikit dengan kecepatan yang sangat cepat dan ringan dalam hal sumber daya. SQL tidak memiliki server, namun bentuknya adalah library yang akan dipanggil suatu saat program dijalankan.

2.6. Metode Analisis Sistem

2.6.1. Use Case

Use case diagram menggambarkan kebutuhan (requirements)

dengan melihat bagaimana sistem digunakan dan siapa penggunanya. Dengan deminian, use case diagram dapat membantu untuk menemukan obyek, kelas, relasi dengan cara yang dapat dimengerti oleh user. Elemen-elemen use case


(54)

1. Actor

Actor merepresentasikan pemakai sistem, yaitu seseorang atau

sesuatu yang harus berinteraksi dengan sistem.

Actor dilambangkan seperti pada gambar dibawah ini

Gambar 2. 10 Actor

2. Use case

Use case merupakan representasi fungsional atau layanan yang

diberikan sistem kepada pemakai. Use case mendekripsikan sederetan aksi yang dilakukan sistem untuk mendapatkan hasil tertentu. Sederetan aksi tersebut menyatakan interaksi antara sistem dengan sesuatu diluar sistem yang disebut dengan actor.

Gambar 2. 11 Use case

3. Include

Relasi include memungkinkan terjadinya penambahan perilaku (behavior) ke dalam use case awal yang pada dasarnya use case ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa penambahan use case, dan use


(55)

Use case yang berada pada kepala anak panah adalah use case

awal, dan pada sisi lain adalah use case penambah.

Gambar 2. 12 Include

2.6.2. Sequenced Diagram

Sequence diagram merupakan diagram interaksi yang menekankan

pada urutan waktu pesan dan menggambarkan interaksi antar kelas. Elemen-elemen pada Sequence diagram.

1. Class roles : peranan (roles) yang dimainkan objek dalam interaksi.

2. Lifelines : menggambarkan keberadaan objek dalam suatu periode waktu tertentu.

3. Activations : saat dimana suatu objek melakukan operasi. 4. Message : menggambarkan komunikasi antar objek.

2.6.3. Class Diagram

Class diagram menunjukkan keberadaan kelas dan relasi antar

kelas. UML memodelkan elemen dalam kelas dan struktur serta perilakunya. Class merupakan elemen dalam Class diagram. Class merupakan sekumpulan obyek dengan struktur dan perilaku yang sama.


(56)

Class didapatkan dengan eksaminasi obyek dalam sequence dan usecase

diagram dan digambarkan dengan segi empat dengan tiga bagian.

2.7. Event Input

2.7.1. Event Listener

Event Listener adalah antarmuka di class view yang berisi satu method callback. Method ini akan dipanggil oleh framework Android ketika View yang dikaitkan dengan listener tersebut terpicu oleh interaksi pengguna degan item di UI. Biasanya di event listener akan ditambah dengan sejumlah method callback berikut:

 onClick() : Dari View.OnClickListener. Ini akan dipanggil ketika pengguna melakukan touch pada item, fokus ke item dengan tombol-tombol navigasi, atau di trackball.

 onLongClick() : Dari View.OnLongClickListener. Ini akan dipanggil ketika pengguna mengklik atau meng-hold item yang disentuh. Bisa juga ketika memfokus pada item dengan kunci navigasi atau trackball dan menekan atau meng-hold tombol Enter atau trackball.

 onFocusChange() : Dari View.OnFocusChangeListener. Ini dipanggil ketika pengguna menavigasi kea tau dari item, baik menggunakan tombol navigasi atau trackball.


(57)

onKey() :Dari View.OnKeyListener. Ini dipanggil ketika pengguna fokus ke item dan mengklik atau melepas tombol di perangkat.

 onTouch() : Dari View.OnTouchListener. Ini dipanggil ketika pengguna melakukan action touch, termasuk penekanan, melepas atau gesture gerakan di layar (dalam batasan item).

 onCreateContextMenu() : Dari

View.OnCreateContextMenuListener. Ini akan dipanggil ketika context menu sedang dibuat.

Semua method diatas merupakan method yang berkaitan dengan antarmukanya sendiri-sendiri.

2.8. Komponen-komponen Layout

2.8.1. Layout

Kategori komponen pertama adalah layout. Komponen-komponen di kategori layout ini menentukan struktur visual untuk antarmuka pengguna, seperti UI untuk activity atau widget aplikasi. Anda bisa mendeklarasikan UI dengan dua cara, yaitu:

1. Mendeklarasikan elemen UI di XML. Android menyediakan sintaks XML untuk class View dan subclass seperti widget dan layout.


(58)

2. Membuat instance elemen layout saat run time. Aplikasi bisa membuat objek View dan ViewGroup, kemudian mengubah propertinya menggunakan program.

Framework Android menyediakan fleksibilitas, apakah akan menggunakan keduanya, atau salah satu untuk mendeklarasikan atau memanajemen antarmuka.

2.8.2. InputControl

Input control adalah komponen interaktif di UI dari aplikasi. Android menyediakan banyak variasi control yang bisa dipakai, seperti button, text field, seek bar, checkbox, zoom button, toogle button, dan sebagainya. Menambahkan input control ke UI sangat mudah, yaitu dengan menambah elemen XML ke layout XML. Setiap input control mendukung event tertentu sehingga bisa menghandle event seperti ketika pengguna memasukkan teks atau meng-klik pada button. Berikut adalah komponen yang umum dikategori Input Control.

Tipe Kontrol

Dekripsi Class yang

berhubungan

Button Tombol yang bisa diklik atau ditekan oleh

pengguna untuk

melakukan action tertentu.

Button

Text field Teks yang bisa diedit, dapat menggunakan widget

AutoCompleteTextView untuk membuat entri teks

EditText,


(59)

yang menyediakan saran auto-complete

Checkbox Sebuah switch on/off yang bisa di-toggle oleh

pengguna. Dapat

menggunakan checkbox ketka memberikan opsi yang bisa dipilih oleh pengguna tapi tidak eksklusif (bisa memilih lebih dari satu)

Checkbox

Radio button

Mirip dengan checkbox, namun hanya satu opsi yang dapat dipilih dalam satu group

RadioGroup RadioButton

Toggle button

Button on/off dengan indikator

ToggleButton

2.8.3. Button

Sebuah button atau tombol terdiri dari teks atau ikon yang akan memicu event ketika pengguna mengklik atau menyentuhnya. Ketika pengguna mengklik button akan menerima event on-click. Untuk mendefinisikan event click handler untuk button, perlu ditambahkan atribut Android:onClick ke elemen button di layout XML. Nilai atribut ini harus sama dengan method yang akan dipanggil untuk merespon event klik. Activity yang meng-host layout akan mengimplementasikan method yang berkaitan.


(60)

2.8.4. TextField

TextField adalah textbox yang memungkinkan pengguna mengetikkan teks aplikasi. Ini bisa berupa single line atau multi line. Jika pengguna menyentuh textfield maka kursor akan otomatis ditampilkan dikeyboard. Selain untuk mengetik, textfield dapat digunakan untuk melakukan banyak hal seperti memilih teks(cut, copy, dan paste), serta data look up melalui fitur autocomplete. Textfield ditambahkan ke layout dengan menggunakan objek edit text pada XML menggunakan elemen <EditText>.

2.8.5. Dialog

Sebuah dialog adalah jendela kecil yang menampilkan prompt ke pengguna dan menanyakan pengguna untuk mengambil keputusan atau menambahkan informasi tambahan. Sebuah dialog tidak memasukkan layar dan normalnya digunakan untuk event modal yang membutuhkan keputusan pengguna sebelum mengambil action tertentu.

2.8.6. Toast

Toast adalah Feedback sederhana yang memberitahukan kepada pengguna dalam bentuk popup kecil. Isinya hanya berupa tempat untuk memasang teks saja, dimana aktivitas yang sedang dilakukan oleh pengguna tetap terlihat dan bisa digunakan secara interaktif. . Kelebihan Toast adalah mudah untuk dibuat, sedangkan kelemahannya adalah pengguna dapat saja tidak melihat pesan yang dikandung Toast. Sebagai contoh, ketika pengguna menutup email sebelum sempat disimpan akan


(61)

muncul toast menandakan bahwa pesan disimpan sebagai draft. Untuk membuat toast, perlu membuat instance dari objek toast dengan nama makeText(). Method ini memerlukan tiga parameter, yaitu:

 Application Context

 Pesan yang ditampilkan

 Durasi dari toast

2.8.7. Layout Relative

Pada Android, RelativeLayout memungkinkan anda menentukan letak komponen secara relative dengan komponen lainnya. Ini merupakan layout paling fleksibel yang memungkinkan meletakkan posisi komponen dimanapun sesuai keinginan.

2.8.8. Layout Linier

Layout linier adalah layout yang mengatur komponen-komponen didalamnya secara vertikal atau horizontal dengan atribut orientation. Komponen dengan bobot paling banyak akan mengisi space sisanya dari linierLayout.

2.8.9. Layout Tabel

Layout berikutnya adalah TableLayout yang memungkinkan mengatur komponen via baris dan kolom. Mirip dengan layout table standar di HTML yang menggunakan <tr> untuk table row dan <td> untuk tabel data


(62)

2.8.10.Layout Frame

Frame Layout adalah tipe layout paling sederhana dan paling efisienyang digunakan oleh developer Android untuk mengatur view, namun jarang dipakai karena hanya dipakai untuk menampilkan satu view, atau beberapa view yang overlap.


(63)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Gambaran Umum Sistem

3.1.1. Gambaran Umum Sistem SMS

Mekanisme pengiriman dan penerimaan SMS adalah sebagai berikut awalnya pengirim menginputkan pesan pada editor SMS. Lalu pengirim menginputkan nomor tujuan penerima SMS tersebut. Setelah itu SMS akan sampai pada penerima melalui SMSC (Send Message Service Center).

Setelah SMS sampai pada penerima, maka penerima akan membuka SMS tersebut dan membacanya. Sebaliknya jika penerima SMS akan membalas SMS tersebut, maka mekanisme yang dilakukan sama seperti pada saat mengirim SMS.

3.1.2. Gambaran Umum Sistem VinereySMS

Aplikasi VinereySMS dibangun untuk melakukan enkripsi pada saat pengiriman SMS dan dekripsi pada saat penerimaan SMS. Mekanisme pengiriman dan penerimaan SMS dengan VinereySMS ini yaitu sebelum melakukan pengiriman SMS user pengirim harus melakukan kesepakatan dengan user penerima mengenai kunci yang akan digunakan. Setelah itu, user harus memasukkan kunci, Setelah user memasukkan kunci maka aplikasi ini akan mengenkripsi SMS tersebut sehingga menjadi ciphertext. Lalu


(64)

SMS yang masuk ke smartphone penerima akan disimpan pada kotak masuk sedangkan SMS yang terkirim ke smartphone penerima akan masuk pada kotak keluar.

Untuk dapat membaca isi SMS, user penerima harus membuka aplikasi VinereySMS. Dan secara otomatis pesan yang diterima akan masuk pada inbox VinereySMS tersebut. Untuk dapat membacanya, user penerima harus memasukkan kunci pada editor kunci yang berada diatas list pesan yang diterima tersebut. Setelah kunci dimasukkan, lalu user meng-klik pesan yang akan dibaca dan aplikasi akan mendekripsi ciphertext tersebut, sehingga user dapat membaca isi pesan.

VINEREYSMS No.Tujuan Pesan send kunci Proses Enkripsi dan menghasilkan ciphertext SMSCenter VINEREYSMS kunci List pesan

Ciphertext Ciphertext

INBOX

Proses Dekripsi dan pesan diubah menjadi plaintext dan user dapat membaca dalam bentuk pop up


(65)

Selain mengirim dan menerima SMS, aplikasi VinereySMS ini juga dilengkapi button simpan yang berfungsi untuk menyimpan sementara kunci agar saat user berpindah tap, kunci tetap tersimpan pada editor kunci pada masing-masing tap. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan user saat berkomunikasi menggunakan kunci yang sama. Pada Aplikasi ini juga terdapat menu informasi, yang berisi mengenai petunjuk dan aturan untuk menggunakan aplikasi VinereySMS.


(66)

3.1.3. Gambaran Umum Mekanisme Pertukaran Kunci

Karena kunci yang digunakan dalam Aplikasi VinereySMS adalah kunci simetris, maka memerlukan mekanisme pertukaran kunci yang optimal.

PLAINTEXT

Proses Enkripsi

CIPHERTEXT

Proses Dekripsi

PLAINTEXT Langkah 1: Input kunci

dan Enkripsi

Langkah 2: berikan kunci kepada penerima dan

kirimkan ciphertext

Langkah 3: gunakan kunci yang diberikan

pengirim untuk mendekripsi ciphertext

Dalam melakukan pertukaran kunci user harus

1. Memastikan bahwa jalur yang digunakan untuk pertukaran kunci aman.

2. Kedua entitas yang berkomunikasi harus menjaga kerahasiaan kunci.


(67)

Banyak cara dalam pertukaran kunci namun jalur yang paling aman untuk melakukan pertukaran kunci adalah jalur kopi darat atau langsung bertemu. Jika menggunakan media sosial yang ada, kunci dapat dikodekan terlebih dahulu dan hanya kedua entitas yang akan berkomunikasi yang mengetahui maksud dari kode tersebut.

TABEL KESEPAKATAN

Setelah adanya Tabel Kesepakatan, Alice dapat bertukar Kunci pada Bob dengan menyebutkan nomor

pada tabel.

Sebelum Alice dan Bob berkirim pesan, Alice dan

Bob membuat tabel kesepakatan.

ALICE BOB

Membuat tabel kesepakatan terlebih dahulu juga dapat dilakukan dalam pertukaran kunci. Pada skema pertukaran kunci diatas, dimisalkan bahwa Alice dan Bob akan berkirim pesan, sebelum melakukan pengiriman pesan Alice dan Bob membuat tabel kesepakatan. Contoh tabel kesepakatan dibawah ini :


(68)

1 Didalam hidup ini semua ada waktunya. Ada waktunya kita menabur, ada juga waktu menuai.

2 Mungkin dalam hidupmu bagai datang menyerbu, Mungkin doamu bagai tak terjawab namun yakinlah tetap Tuhan tidak akan terlambat.

3 ………

4 ………

5 ………

Setelah dibuat tabel kesepakatan, Alice dapat memberitahu Bob mengenai kunci yang akan digunakan melalui media sosial atau komunikasi lainnya dengan angka, misal “1” maka kunci yang akan digunakan adalah

“Didalam hidup ini semua ada waktunya. Ada waktunya kita menabur, ada juga waktu menuai.”.


(69)

3.2. Analisis Sistem

Dalam tugas akhir ini akan membahas mengenai cara kerja dari algoritma Vigenere Running Key untuk menangani proses pengiriman pesan yang terenkripsi dan penerimaan pesan yang terdekripsi. Data yang akan ditangani adalah data pesan dari sistem SMS yang ada pada android. Sistem ini akan diimplementasikan menggunakan sebuah aplikasi dengan platform android (bahasa JAVA) sedangkan untuk penyimpanan data sms menggunakan penyimpanan pada inbox dan outbox yang sudah tersedia pada sistem SMS pada Android.

3.3. Analisis Masalah

Untuk mengamamankan jalur pengiriman SMS, maka diperlukan suatu aplikasi penyandian SMS yang bertujuan untuk mengamankan isi pesan pada aplikasi SMS, agar isi SMS hanya dapat dibaca oleh pihak yang dituju. Hasil akhir yang diinginkan adalah SMS yang terenkripsi saat dikirimkan dan didekripsi saat diterima.


(70)

3.4. Aturan Aplikasi

Untuk mengoptimalkan kinerja Aplikasi VinereySMS dan menghasilkan hasil yang akurat dibutuhkan batasan atau aturan. Berikut ini adalah batasan-batasan (hard constraints dan soft constraints ) yang akan diterapkan dalam Aplikasi VinereySMS :

Batasan yang tidak boleh dilanggar (Hard Constraints)

1. Harus menggunakan device android dengan spesifikasi Android Ginger, Android Honeycomb, Android ICE, Android jelly yang dapat mengoperasikan Aplikasi SMS yang sudah ada.

2. Aplikasi VinereySMS harus terinstal pada Android.

3. Aplikasi hanya dapat dijalankan jika kedua pihak(pengirim dan penerima) menginstal aplikasi VinereySMS.

4. Perangkat Android harus terlanggan dengan provider.

5. Pada Pengiriman pesan, No.Tujuan, pesan, dan Kunci harus terisi. 6. Sebelum melakukan pengiriman pesan, kedua user (pengirim dan

penerima) harus melakukan kesepakatan mengenai kunci yang akan digunakan.

7. Sedangkan dalam penerimaan pesan, Kunci harus di masukkan terlebih dahulu.

Batasan yang sebaiknya tidak dilanggar, tapi jika terlanggar masih dapat ditoleransi (Soft constraints)

1. Panjang kunci harus sama dengan panjang isi pesan.


(71)

3. Kata kunci di ubah-ubah secara periodik. 4. Pesan yang terbaca segera dihapus.

3.5. Peruntukan Aplikasi

Aplikasi VinereySMS ini dapat digunakan pada:

1. Perbankan.

2. Organisasi atau antar organisasi.

3. Perusahaan atau antar perusahaan.

4. Universitas.

5. Pihak-pihak yang berkebutuhan Khusus dan rahasia sehingga membutuhkan media pengiriman pesan text yang lebih aman.

3.6. Pemodelan Algoritma Vigenere Running Key pada Aplikasi Vinerey

SMS

Cara Kerja Algoritma Vigenere cipher running key yaitu mengenkripsi

plaintext pada pesan dengan cara menggeser huruf pada pesan tersebut sejauh nilai

kunci. Sedangkan pada Algoritma Vigenere cipher running key kunci yang digunakan berbentuk deretan kalimat yang memiliki panjang yang sama dengan atau lebih dari panjang plaintext yang diinputkan.


(72)

Berikut adalah tahap-tahap Pemodelan Algoritma Vigenere Running Key pada Aplikasi VinereySMS yaitu :

a. Pada Proses Enkripsi

1. Transformasi pesan dan kunci menjadi kode ASCII

Proses Enkripsi dimulai dengan melakukan pencarian urutan untuk masing-masing karakter plaintext dan key, sehingga didapatkan angka untuk setiap karakter plaintext dan key yang merupakan urutan pada daftar ASCII.

2. Menjumlahkan kode ASCII pesan dan kunci

Selanjutnya setelah mendapatkan kode ASCII pada masing-masing karakter. Lalu akan dijumlahkan untuk mendapatkan decimal chiper.

3. Normalisasi desimal chiper

Setelah mendapatkan decimal chiper maka akan dilakukan normalisasi, normalisasi ini dilakukan karena kode ASCII yang dapat digunakan untuk aplikasi smartphone hanya dari urutan 32 hingga 126. Normalisasi akan dilakukan dengan tahapan jika decimal chiper lebih kecil dari 158 maka akan dilakukan pengurangan 32, hal tersebut dilakukan agar menjadi range 126. Namun jika lebih besar dari 158 maka akan dikurangi dengan 126 agar menjadi range 32.


(73)

4. Transformasi desimal chiper menjadi karakter chiper

Setelah selesai proses normalisasi maka decimal chiper yang berupa kode ASCII akan ubah menjadi karakter chiper yang nantinya akan dikirimkan ke nomor yang dituju.

Berikut adalah contoh penerapan penghitungan manual proses enkripsi :


(74)

Berikut adalah algoritma method enkripsi dengan Vigenere Running Key yang akan diterapkan pada kelas Vinerey

1. Mulai.

2. Deklarasikan atribut hasil bertipe string sama dengan “ “. 3. Deklarasikan atribut tampung bertipe int sama dengan 0. 4. Deklarasikan atribut tampungChar bertipe char

5. Untuk i=0 sampai I kurang dari panjang pesan lakukan langkah. 6. Ubah pesan menjadi kode ASCII.

7. Ubah kunci menjadi kode ASCII. 8. Jumlah kode pesan dengan kode pesan.

9. Hasil penjumlahan ditampung pada variabel tampung. 10.Apakah, tampung <= 158 ?

a. Ya, tampung-32. b. Tidak, tampung-126. 11.Ubah tampung menjadi karakter. 12.Selesai.


(75)

b.Pada Proses Dekripsi

1. Transformasi karakter chiper menjadi kode ASCII

Proses dekripsi dimulai dengan mengubah karakter chiper yang diterima menjadi kode ASCII sehingga menjadi decimal chiper.

2. Normalisasi kode ASCII chiper

Setelah itu akan dilakukan normalisasi.

a. Decimal chiper akan ditambah dengan 32.

b. Setelah itu decimal chiper dikurangi dengan decimal key

c. Lalu hasil pengurangan decimal chiper tersebut akan dinormalisasi kembali, jika lebih kecil dari 32 maka ditambah dengan 94 agar menjadi range 126, dan jika tidak maka tetap.setelah normalisasi selesai maka akan diperoleh decimal plaintext.

3. Transformasi kode ASCII plaintext menjadi karakter plaintext

Setelah mendapatkan decimal plaintext, maka akan diubah menjadi karakter kembali, dan plaintext dapat dibaca oleh user.

Berikut adalah contoh penerapan penghitungan manual proses dekripsi :


(76)

Berikut adalah algoritma method dekripsi dengan Vigenere Running Key yang akan diterapkan pada kelas Vinerey

1. Mulai.

2. Deklarasikan atribut hasil bertipe string sama dengan “ “. 3. Deklarasikan atribut tampung bertipe int sama dengan 0.

4. Untuk i=0 sampai I kurang dari panjang pesan lakukan langkah. 5. Ubah pesan(Chiper) menjadi kode ASCII + 32.

6. Hasil penjumlahan ditampung pada variabel tampung. 7. Apakah, tampung < 32?

8. tampung+94.

9. Ubah tampung menjadi karakter. 10.Selesai.


(77)

3.7. Analisis Kebutuhan Sistem

3.7.1. Use Case Diagram

PENGGUNA

Input No HP

Input Pesan

Input Kunci

Enkripsi SMS

Mengirim SMS Menerima SMS

Input Kunci

Dekripsi SMS

<<include>>

<<include>>

<<include>> <<include>>

Menghapus SMS

<<include>> <<include>>


(1)

124

BAB VI

PENUTUPAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, desain dan implementasi, serta uji coba sistem ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Dengan mengimplementasikan algoritma Vigenere dengan variasi Running key pada aplikasi VinereySMS maka aplikasi menjadi lebih aman, karena pada cipherteks yang dihasilkan tidak terjadi pengulangan untuk setiap

plainteks yang sama atau tidak berpola.

2. Dengan menerapkan algoritma Running-key Vigenere cipher maka jumlah maksimal karakter dalam setiap pengiriman SMS dengan menggunakan aplikasi VinereySMS kurang lebih sama dengan jumlah maksimal karakter pada SMS biasa.

3. Aplikasi VinereySMS dapat menambah daya guna sistem SMS. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji coba pengguna menyatakan 15 dari 30 responden (50%) menyatakan sangat setuju bahwa aplikasi VinereySMS dapat bermanfaat dan membantu menjaga kerahasiaan pesan (SMS).

4. Aplikasi VinereySMS mudah dioperasikan. Hal tersebut dibuktikan pada saat pengujian simulasi distribusi kunci semua responden dapat mengoperasikan aplikasi dengan bantuan panduan manual selain itu hasil uji coba pengguna menyatakan 13 dari 30 responden (43%) menyatakan sangat setuju bahwa


(2)

aplikasi VinereySMS mudah dioperasikan. Sementara 16 dari 30 responden (53%) menyatakan setuju bahwa aplikasi VinereySMS mudah dioperasikan.

5. Berdasarkan hasil pengujian simulasi distribusi kunci, pendistribusian kunci dengan metode tabel kesepakatan dapat dietrapkan namun akan menjadi tidak efisien saat terjadi komunikasi dengan beberapa user. Pendistribusian kunci dapat dilakukan dengan menggunakan media komunikasi lain seperti telefon, email.

6.2. Saran

Saran yang penulis dapat berikan dalam pengembangan sistem ini adalah pengembang Aplikasi selanjutnya dapat mengembangkan aplikasi VinereySMS dengan menambahkan fitur pemilihan SIM Card pada perangkat Android yang memiliki dual SIM Card atau lebih.


(3)

126

DAFTAR PUSTAKA

[1]. DWINANTO, A. D. (2014). Penerapan Algoritma AES (Advance

Encryption Standard) 128 dan Vigenere Cipher pada Aplikasi Enkripsi Pesan Singkat Berbasis Android (Doctoral dissertation, Universitas Negeri

Gorontalo).

[2]. Defni, D., & Rahmayuni, I. (2014). Enkripsi SMS (Short Message Service)

pada telepon selular berbasis android dengan metode RC6. Jurnal

Momentum ISSN: 1693-752X, 16(1).

[3]. Irwan. Perancangan Aplikasi SMS (Short Message Service) Dengan

enkripsi teks menggunakan algoritma Block Cipher AES (Advanced Encrypt Standard) Berbasis Mobile pada Platform Android. Fakultas

Teknik Universitas Tanjungpura.

[4]. KURNIAWATI, A., Agusten, D., & Hutagalung, H. W. Aplikasi Enkripsi

dan Dekripsi Pada Short Message Service Menggunakan Algoritma Vigenere.

[5]. RESPATIONO, U. S. Venigmare Cipher dan Vigenere Cipher. Fakultas Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung.

[6]. ANJARI, B. G. Enkripsi SMS (Short Message Service) pada Telepon

Selular Berbasis Android.

[7]. DWI, A. K. Penenerapan algoritma Vigenere Cipher pada Aplikasi SMS


(4)

[8]. NUGROHO, B. K. (2010). Aplikasi Enkripsi SMS pada Telepon Selular

berbasis J2ME dengan Metode Vigenere Chiper (Doctoral dissertation,

Faculty of Mathematics and Natural Sciences).

[9]. RINTIKASARI, M. Y. (2008). Aplikasi Enkripsi dan Dekripsi SMS

dengan Metode Vigenere Cipher Menggunakan J2ME. Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

[10]. Hernita, 2013, Android Programming with Eclipse, Penerbit Andi, Yogyakarta.

[11]. Aji, Foss., 2011, Simetris Kriptografi,

http://idnetwork2102.wordpress.com/2011/03/22/simetris-kriptografi/


(5)

128

LAMPIRAN

 Form Kuisioner

KUISIONER PENGUJIAN APLIKASI VINEREYSMS

Nama :

Nim :

Prodi :

Menggunakan Android versi :

Setelah anda menjalankan Aplikasi VinereySMS. Silahkan isi data-data dibawah ini dengan memberikan tanda  untuk jawaban setiap pernyataan yang menurut anda paling tepat dengan aplikasi tersebut.

Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Pernyataan SS S R TS STS

Aplikasi VinereySMS mudah dioperasikan Menu-menu pada Aplikasi VinereySMS mudah digunakan

Aplikasi VinereySMS menarik

Aplikasi VinereySMS mudah dipahami Aplikasi VinereySMS bermanfaat dan dapat membantu menjaga kerahasiaan pesan(SMS) Aplikasi VinereySMS dapat berjalan lancar Aplikasi VinereySMS dapat berjalan stabil Aplikasi VinereySMS membebani sistem pada Android yang anda punya

Kenyamanan menggunakan aplikasi secara keseluruhan


(6)