Analisis Pembiayaan Mudharabah Dalam Upaya Menigkatkan Porfitabilitas Pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung

(1)

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH DALAM UPAYA

MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA BANK BNI

KANTOR CABANG SYARIAH BANDUNG

Mudharabah analysis in an effort to improve profitability at Bank

BNI Syariah Branch bandung

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh jenjang D3 Program studi Keuangan dan Perbankan

Oleh :

Nama : Sapto Wahyudin Pratomo NIM : 21508024

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

ABSTRAK

Sapto Wahyudin Pratomo. NIM 21508024

Analisis Pembiayaan Mudharabah dalam Upaya Menigkatkan Porfitabilitas pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung

Dibawah Bimbingan : Dra. Rahma Wahdiniawaty., M.Si.

Produk mudharabah merupakan produk yang berakad kerjasama dan berorientasi bisnis yang berasal dari dana pihak ketiga atau masyarakat. Pembiayaan mudharabah merupakan salah satu instrumen perekonomian dalam Islam berdasarkan bagi hasil. Pada posisi ini mudharabah secara tepat dipahami sebagai salah satu pengganti dari system bunga serta dapat diterapkan sebagai lembaga keuangan syariah. Bank BNI kantor cabang syariah bandung termasuk salah satu lembaga keuangan syariah yang menjalankan pembiayaan mudharabah. Pembiayaan mudharabah yang disalurkan PT Bank BNI Syariah pada tahun 2006 – 2010 mengalami fluktuasi, kenaikan terjadi pada tahun 2007, 2008 dan 2010 masing - masing sebesar 25.9%, 16% dan 13.6%. tetapi pada tahun 2009 mengalami penurunan 13.6%. Maka dari kondisi tersebut melatar belakangi peneliti untuk melakukan analisis pembiayaan mudharabah dalam upaya meningkatkan profitabilitas.

Adapun objek penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana upaya meningkatkan profitabilitas dalam melakukan pembiayaan mudharabah pada bank BNI kantor cabang syariah bandung. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode ini merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable, baik satu variable atau lebih (independen).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembiayaan mudharabah dalam upaya meningkatkan profitabilitas pada bank BNI kantor cabang syariah periode 2006 – 2010 cenderung memperoleh kenaikan.Pada tahun 2006 jumlah kontribusi pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas bank sebesar 8.5 %. Pada tahun 2007 dan 2008 kontrbusi naik sebesar 13.5%, dan 17.4%. ditahun 2009 kontribusi mengalami penurunan sebesar 13.9%. kemudian pada tahun 2010 kontribusi kembali naik sebesar 15.6%. hal ini menunjukan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas. terbukti di tahun 2009 baik pembiayaan mudharabah maupun tingkat profitabilitas sama-sama mengalami penurunan.


(4)

ABSTRACT

Sapto Wahyudin Pratomo. NIM 21508024

Mudharabah analysis in an effort to improve profitability at Bank BNI Syariah Branch bandung

Under Guidance: Dra. Rahma Wahdiniawaty., M.Si.

Mudharabah product is a product of cooperation and business-oriented berakad from a third party or public funds. Mudharabah is one of the instruments in the Islamic economy is based on the results. In this position mudharabah be understood as a replacement of the system of interest and can be applied as an Islamic financial institution. Bank BNI branches including one bandung sharia Islamic financial institutions are run mudharabah. Mudharabah channeled PT Bank BNI Syariah in the year 2006 - 2010 fluctuated, rising in 2007, 2008 and 2010 respectively - each amounting to 25.9%, 16% and 13.6%. but in the year 2009 decreased 13.6%. Thus the background conditions of researchers to perform analyzes in an effort mudharabah improve profitability.

The object of research is examined in this study is on how to make an effort to improve profitability in mudharabah BNI bank branches in Bandung Islamic. In this study, the writer uses descriptive method. This method is a form of research conducted to determine the value of the variable, either one or more variables(independent).

The results of this study indicate that mudharabah in an effort to improve the profitability of the branch Islamic Bank BNI period 2006 - 2010 will tend to rise. In 2006 the amount contributed to the profitability of the bank mudharabah of 8.5%. In 2007 and 2008 kontrbusi rose by 13.5%, and 17.4%. contribution in 2009 decreased by 13.9%. later in the year 2010 contributions go up by 15.6%. this shows that mudharabah affect the level of profitability. well proven in the year 2009 and the level of profitability mudharabah equally decreased.


(5)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas akhir ini.

Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Diploma III pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof.Dr.Hj Umi Narimawati Dra.SE.,M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi.

3. Ibu Linna Ismawati,SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Keuangan dan Perbankan.

4. Ibu Windi Novianti,SE.,MM selaku dosen wali jurusan Keuangan dan Perbankan.


(6)

vii

5. Dra. Rahma Wahdiniawaty., M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu memberi arahan dan masukan kepada penulis dalam penyeleseian tugas akhir ini.

6. Seluruh dosen dan staf Universitas Komputer Indonesia, yang memberikan petunjuk maupun arahan kepada seluruh mahasiswa dan yang telah membimbing dan memberikan materi perkuliahan kepada penulis.

7. Seluruh staf Perpustakaan Universitas Komputer Indonesia yang telah membantu penulis dalam peminjaman buku.

8. Pihak Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 9. Kepada Mamah dan Bapak tercinta yang telah memberikan

bimbingan, dorongan dan dukungan baik material maupun moril sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.

10.Seluruh rekan-rekan di Universitas Komputer Indonesia, khususnya Jurusan Keuangan dan Perbankan Angkatan 2008 yang telah memberikan saran dan kritiknya kepada penulis.

11.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis selama ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini dan semoga tulisan ini dapat


(7)

viii

memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. penulis mengucapkan terima kasih.

Bandung, Februari 2012 Penulis,


(8)

✁①

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ...ii

MOTTO ... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR...xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5

1.2.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Maksud Penelitian... 5


(9)

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 6

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 7

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 9

2.1. Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Tinjauan Tentang Bank Syariah ... 9

2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah ... 9

2.1.1.2 Tujuan Bank Syariah ... 10

2.1.1.3 Perbedaan Bank Knvensionanl dan Syariah ... 11

2.1.1.4 Kegiatan Bank Syariah ... 12

2.1.2. Pembiayaan dalam Konsep Bank Syariah ... 14

2.1.2.1 Pengertian Pembiayaan ... 14

2.1.2.2 Jenis-jenis Pembiayaan ... 15

2.1.3 Mudharabah ... 16

2.1.3.1 Pengertian Mudharabah ... 16

2.1.3.2 Manfaat Mudharabah ... 16

2.1.3.1 Resiko Mudharabah ... 17

2.1.4 Profitabilitas ... 19

2.1.5 Pembiayaan dalam meningkatkan Profitabilits ... 19

2.2 Kerangka Pemikiran ... 21


(10)

✄ ☎

3.1. Objek Penelitian ... 26

3.2. Metode Penelitian ... 26

3.2.1 Desain Penelitian ... 27

3.2.2. Operasionalisasi Variabel ... 27

3.2.3. Sumber dan teknik penentuan data ... 29

3.2.3.1 Sumber Data ... 29

3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.2.4 Rancangan Analisis ... 30

BAB IV HASIL PENENLITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 32

4.1.1. Sejarah Singkat BNI Kantor Cabang Bandung.. 32

4.1.2. Struktur Organisasi BNI Kantor Cabang Bandung ... 36

4.1.3. Deskripsi Jabatan ... 37

4.1.4. Aspek Kegiatan Perusahan ... 41

4.2. Hasil Pembahasan ... 45

4.2.1 Perkembangan Pembiayaan Mudharabah pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung ... 45

4.2.2 Perkembangan Profitabilitas pada Bank BNI Kantor Cabang Bandung... 48

4.2.3 Analisis Pembiayaan Mudharabah dalam Upaya meningkatkan Profitabilitas pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung ... 50


(11)

✆✝✝

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

5.1. Kesimpulan ... 53

5.2. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA………55

LAMPIRAN – LAMPIRAN


(12)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Tinjauan Tentang Bank Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah

Pengertian bank menurut UU No 7 tahun 1992 adalah badan usaha yang menghimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Suatu lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat, dalam literature islam dikenal dengan istilah baitul mal atau baitul tamwil. Istilah lain yang digunakan untuk sebutan Bank Islam adalah Bank Syari'ah. Secara akademik istilah Islam dan syariah berbeda, namun secara teknis untuk penyebutan bank Islam dan Bank Syari'ah mempunyai pengertian yang sama.

Perbankan syariah nasional dalam tahun-tahun terakhir ini menunjukan perkembangan yang relatif cepat, pesatnya pertumbuhan perbankan syariah ini diimbangi dengan tetap dipertahankannya prinsip kehati-hatian di dalam mengelola usahanya, peranan bank syariah menjadi sangat penting karena bank syariah mempunyai landasan etika agar kaum muslimin mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.


(13)

10

Menurut Heri Sudarsono (2003:18) pengertian bank syariah sebgai berikut: “Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa bank lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan prinsip-prinsip syaria Islam.”

Dari definisi diatas akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dalam aktifitasnya baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan menekankan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.

2.1.1.2 Tujuan Bank Syariah

Tujuan bank syariah menurut Heri Sudarsono (2003:40) diantaranya sebagai berikut :

1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara islami khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan

2. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi.

3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang berusaha yang besar.

4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang telah ada pada umumnya merupakan program utama dari Negara-negara yang sedang berkembang. 5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter

6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap bank non syariah.


(14)

11

2.1.1.3 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Bank konvensional merupakan bank yang dalam operasinya, baik dalam usaha memobilisasi maupun dalam investasi dananya memberikan mengenakan bunga yaitu penggantian kerugian yang disebabkan oleh hilangnya likuditas, atau balas jasa yang diterima atas usaha yang dipinjamkan (biasanya dinyatakan dalam persentase). Sementara itu, bank bagi hasil adalah bank yang dalam aktivitasnya operasionalnya, baik dalam usaha memobilisasi maupun dalam investasi dananya, didasarkan atas prinsip bagi hasil dan jual beli.

Tabel 2.1

Perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional

BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL

Melakukan investasi – investasi yang halal saja.

Investasi yang halal dan haram. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual

beli, atau sewa.

Memakai perangkat bunga.

Profit dan falah oriented. Profit oriented.

Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan.

Hubungan dengan nasabah dalam bentuk huungan debitor – debitor. Penghimpunan dana dan penyaluran

dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah.

Tidak terdapat dewan sejenis.

Sumber: Syafi’i Antonio; 2001, hal 34.

Islam mendorong praktik bagi hasil serta mengharamkan riba. Keduanya sama-sama memberikan keuntungan bagi pemilik dana, namun keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan dalam table berikut:


(15)

12

Tabel 2.2

Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil

BUNGA BAGI HASIL

Penentuan bungan dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung.

Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada

kemungkinan untung rugi. Besarnya presentase berdasarkan

pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.

Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. Pembayaran bunga tetap seperti

yang diperjanjikan tanpa

mempertimbangkan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.

Bagi hasil yang bergantung pada jumlah keuntungan yang diperoleh.

Jumlah pembayaran tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang booming.

Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.

Eksistensi bunga diragukan (kala tidak dikecam) oleh semua agama, termasuk Islam.

Tidak ada yang meragukan bagi hasil.

Sumber: Syafi’i Antonio; 2001, hal 61.

2.1.1.4 Kegiatan Bank Syariah

Kegiatan bank syariah ini menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan, UU No.10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UU No.7 Tahun 1992, dan SK Dir BI No. 32/34/KEP./DIR 12 Mei 1999 tentang bank berdasarkan prinsip syariah.

Bank wajib menerapkan prinsip syariah dalam melakukan kegiatan usahannya yang meliputi :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi a) Giro berdasarkan prinsip wadi’ah


(16)

13

b) Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah c) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah d) Bentuk lain berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah 2. Melakukan penyaluran dana melalui :

a) Transaksi jual beli berdasarkan prinsip murabahah dan yang lainnya b) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah, mudharabah

dan bagi hasil lainnya.

c) Pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip hiwalah rahn, prinsip jual beli.

d) Membeli surat-surat berharga pemerintah atau BI berdasarkan prinsip Syariah.

3. Memberikan Jasa-jasa

a) Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri atau nasabah berdasarkan prinsip syariah wakalah

b) Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga atau pihak ketiga berdasarkan prinsip wakalah.

c) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang berharga berdasarkan prinsip wadi’ah yad amanah.

d) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan kontrak dengan prinsip wakalah.

e) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lain.

f) Memberikan fasilitas L/C berdasarkan prinsip wakalah, murabahah, mudharabah, mudharabah, garansi bank berdasarkan prinsip kafalah.


(17)

14

g) Melakukan kegiatan usaha kartu debet .

h) Melakukan kegiatan wali amanat berdasakan prinsip wakalah. 4. Melakukan kegiatan lain seperti :

a) Melakukan kegiatan dalam valuta asing berdasarkan prinsip sharf. b) Melakukan kegiatan penyertaan modal berdasarkan prinsip

mudharabah, mudharabah.

c) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun berdasarkan prinsip syariah. d) Bank dapat bertindak sebagai baitul mal yaitu menerima dana berasal

dari ③akat, infaq, shadaqah, waqaf, hibah.

2.1.2 Pembiayaan dalam Konsep Bank Syariah 2.1.2.1 Pengertian Pembiayaan

Perbedaan pokok antara kredit pada perbankan konvensional dengan pembiayaan perbankan yang berasis syariah islam selanjutnya disebut “

pembiayaan syariah” adalah dilarangnya riba (bunga) pada pembiayaan syariah. Kredit atau pembiayaan konvensional dilakukan melalui pemberian pinjaman uang (lending) kepada nasabah sebagai peminjam dimana pemberi pinjaman memperoleh imbalan berupa bunga yang harus dibayar oleh peminjam. Untuk menghindari penerimaan dan pembayaran berupa bunga (riba) maka perbankan syariaah menempuh cara memberikan pembiayaan (financing) berdasarkan prinsip jual-beli (al bai’), prinsip sewa-beli (ijrah muntahia bi tamlik) atau berdasarkan prinsip kemitraan (parership) yaitu prinsip pnyertaan (musyarakah) atau prinsip bagi-hasil (mudharabah). (Zainul Arifin, 2007:234)


(18)

15

Definisi di atas merupakan perbedaan antara kredit dengan pembiayaan. Perbedaan terletak pada imbalan yang diperoleh, kredit (bank konvensional) memperoleh imbalan dari system bunga, sedangkan pembiayaan (bank syariah) memperoleh imbalannya dari system bagi hasil.

2.1.2.2 Jenis-jenis Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank syariah, yaitu memberikan fasilitas pembiayaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang membutuhkan dana. Menurut sifat penggunaannya yang dikemukakan oleh Muhammad Syafi’i Antonio (2001:160 -168) dalam bukunya Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal sebagai berikut:

1) Pembiayaan Produktif

Yaitu pembiayaan yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi.

a. Pembiayaan modal kerja

Yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan, diantaranya:

a) Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu eningkatan kualitas atau mutu hasil produksi.

b) Keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang.


(19)

16

Yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal

(capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu. 2) Pembiayaan Konsumtif

Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhhi kebutuhan.

2.1.3 Mudharabah

2.1.3.1 Pengertian Mudharabah

Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan.

Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.

Secara tekhnis, mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (sahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola, keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola maka harus bertanggung jawab atas kerugian tersbut (Syafi’I Antonio , 2001 : 95).

2.1.3.2 Manfaat Mudharabah

1. Bank akan menikmati pemingkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat.


(20)

17

2. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi desesuaikan dengan pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread.

3. Pengambalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow/arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.

4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang benar-benar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang konkret dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.

5. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah/musyarakah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap di mana bank akan menagih penerima pembiayaan (nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi. (Syafi’I Antonio, 2001 : 97 -98).

2.1.3.3 Risiko Mudharabah

Risiko yang terdapa dalam mudharabah, terutama pada penerapannya dalam pembiayaan , relatif tinggi. Di antaranya:

1. Side streaming; nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut dalam kontrak;

2. Lalai dan kesalahan yang disengaja;


(21)

18

Secara umum, aplikasi perbankan mudharabah dapat digambarkan dalam skema berikut ini.

PERJANJIAN BAGI HASIL

KEAHLIAN MODAL

100%

Nisbah Nisbah X% Y%

Pengambilan Modal pokok

Gambar 2.1

Skema pembiayaan mudharabah

Sumber: (Antonio:2001;98). NASABAH

(Mudharabah) (Shahibul Maal) BANK

PROYEK / USAHA

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN


(22)

19

2.1.4 Profitabilitas

Menurut Bringham & Houston (2006: 107) Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan menurut Sadikin (2005:36) Profitabilitas adalah keuntungan dan besarnya profitabilitas tergantung dari komponen harga jual, biaya produk per unit, dan jumlah yang terjual. Dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan dari perusahaan yang dapat diartikan sebagai kemampuan dari perusahaan untuk menghasilkan laba atau profit. Profitabilitas dapat ditetapkan dengan mengitung berbagai tolak ukur yang relavan. Salah satu tolak ukur tersebut dengan menggunakan rasio keuangan, hasil operasi, dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan.

2.1.5 Pembiayaan Mudharabah dalam Meningkatkan Profitabilitas

Zainal Arifin (2009:257) menyebutkan bahwa pembiayaan merupakan kegiatan utama bank, sebagai usaha untuk memperoleh laba. Pendapatan (margin) atas pembiayaan mudharabah adalah suatu keuntungan atau pengembalian yang dihasilkan dari suatu perjanjian pembiayaan dimana bank membiayai dana yang diinvestasikan kepada nasabah dalam melakukan usahanya dengan system bagi hasil.

Dari pembiayaan mudharabah tersebut, bank akan memperoleh sejumlah keuntungan atas nisbah (pembagian hasil) yang telah disepakati sebelumnya


(23)

20

antara bank sebagai pihak pertama (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib), dimana keuntungan tersebut akan mempengaruhi pembentukan profitabilitas bank syariah. Kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan sumber daya ekonomi yang mungkin dikehendaki di masa yang akan datang. Hal ini bermanfaat untuk memperbaiki kapsitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber dana yang ada. Disamping itu informasi tersebut juaga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber dana.

Menurut Warren, Reeve, Fess (2005:630) “profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mengahasilkan laba”.

Porofitabilitas dapat ditetapkan dengan menghitung berbagai tolak ukur yang relavan. Warren, Reeve, Fess (2005:630)menyebutkan bahwa “profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan, hasil operasi, dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan”. Profitabilitas menunjukan tingkat keberhasilan suatu badan usaha dalam menghasilkan pengembalian (return)

kepada pemilik. Konsep profitabilitas memiliki pengertian yang lebih luas daripada istilah laba.

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan/asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut, tanpa mengingat darimana sumber modal tersebut.


(24)

21

2.2 Kerangka Pemikiran

Perkembangan lembaga-lembaga keuangan syariah tergolong cepat, salah satu alasannya ialah karena adanya keyakinan kuat di kalangan masyarakat muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung unsure riba yang dilarang oleh agama Islam. Rekomendasi hasil lokakarya ulama tentang bungan bank dan perbankan tersebut ditujukan kepada MUI. Kemudian kepada pemerintah diharapkan agar member keleluasaan dan peluang kepada berbagai pihak untuk mempersiapkan system dan produk perbankan bebas bunga dan penghimpunan dana wakaf, zakat, infaq dan sadaqah.

Dengan diundangkannya Undang-undang No.10 tahun 1998 yang merupakan penyempurnaan terhadap Undang-uundang No.7 tahun 1992 beserta peraturan-peraturan pendukungnya memberikan keterangan dan peluang yang cukup bersar bagi perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Undang-undang ini juga menjadi indikator legalisasi prisip syariah dalam bidang perbankan, disamping prinsip atau system konvensional yang telah lama diterapkan dalam bidang perbankan nasional.

Sesuai undang No.10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan, bank syariah didefinisikan sebagai berikut:

Bank syariah adalah bank umum atau Bank Perkreditan Rakyat yang melakukan kegiatan usaha semata-mata berdasarkan prinsip bagi hasil, termasuk kegiatan usaha jual beli yang sesuai dengan Quran dan Al-Hadist.


(25)

22

Bank syariah sebagai lembaga intermediasi antara nasabah yang memiliki kelebihan dana dengan nasabah yang memerlukan dana. Bank syariah menghimpun dana kemudian memyalurkannya kepada nasabah yang memerlukannya, dalam bentuk pembiayaan. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan biasanya mendominasi sebagian bersar pengalokasian dana bank. Menurut Syafi’I Antonio (2001:160)

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyedian dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit. Menurut sifat penggunaanya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi.

2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Sifat usaha bank syariah dapat digolongkan menjadi 3 kegiatan : yaitu penghimpunan dana (funding), penggunaan dana (landing) dan pemberian jasa. Kegiatan penghimpunan dana merupakan kegiatan pokok yang dapat dilihat pada sisi passiva neraca bank dalam bentuk simpanan yang meliputi bagi hasil yaitu mudhrabah. Sedangkan kegiatan penyaluran dana merupakan aktivitas pokok yang dapat dilihat pada sisi aktiva neraca bank melalui transaksi jual beli berdasarkan prinsip murabahah dan jual beli lainnya. Aktivitas yang dilakukan bank dalam menghimpun dana tercermin dalam laporan keuangan bank.

Penyaluran dana dalam bank syariah dengan menggunakan prinsip bagi hasil ada beberapa jenis, dalam penelitian ini penulis menekankan pada


(26)

23

pembiayaan mudharabah. Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.

Pembiayaan dengan akad mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dengan nasabah sebagai pengusaha/pengelola dana (mudharib), untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan di muka.

Dalam aplikasi perbankan mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, mudharabah diterapkan pada:

a. Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimasukan untuk tujuan khusus, seperti tabungan haji, tabungan kurban, dan sebagainya; deposito biasa; b. Deposito special (special investment), dimana dana yang dititipkan nasabah

khusus untuk bisnis tertentu, misalnya murabahah saja atau ijrah saja. Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk: a. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa;

b. Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyadah, dimana sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal. (Muhammad Syafi’I Antonio 2001:97)

Pembiayaan mudharabah yang disalurkan bank akan berpengaruh dalam pembentukan profitabilitas. Profitabilitas ini timbul karena keuntungan yang telah disepakati diawal dalam perjanjian mudhrabah. Profitabilitas itu sendiri yaitu


(27)

24

kemampuan perusahaan untuk mengasilkan laba. Tinggi rendahnya tingkat profitabilitas menunjukan kinerja suatu bank dalam pengelolaan dana yang dipercayakan masyarakat padanya, dan ini akan mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap bank yang bersangkutan. Selain itu profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan sumberdaya ekonomi yang mungkin dikehendaki di masa yang akan datang hal ini bermanfaat untuk memperbaiki kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumberdana yang ada.

Profit atau dana selalu dijadikan tujuan dari perusahaan. Profitabilitas sering pula dikaitkan dengan efesiensi dan efektifitas unit organisasi dalam memanfaakan sumber daya perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba disebut juga dengan profitabilitas.

Profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan sumber daya ekonomi yang mungkin dikehendaki di masa yang akan datang. Menurut Warren, Reeve, Fess (2005:630) menyebutkan bahwa “Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba disebut profitabilitas”. Profitabilitas menunjukan tingkat keberhasilan suatu usaha dalam menghasilkan pengembalian (return) kepada perusahaan (bank).

Dari uraian di atas dalam penelitian ini penulis ingin menekankan pada pembiayaan mudharabah serta menganalisis pembiayaan mudharabah dan tingkat profitabilitas yang ada pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung. Dari itu akan diketahui seberapa besar peranan pembiayaan mudharabah dalam meningkatkan profitabilitas. Penulis memberikan gambaran kerangka pemikiran sebagai berikut.


(28)

25

PER

Gambar 2.2

Kerangka Analisis Pembiayaan Mudharabah PERBANKAN

SYARIAH

AQAD

- Penghimpunan Dana (Funding) - Penggunaan Dana (Landing) - Pemberian Jasa

PRODUK PEMBIAYAAN SYARIAH

AQAD

MUDHARABAH

Modal Kerja Perdagangan Barang dan

jasa

KEUNTUNGAN


(29)

✷✻

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penyusunan Unsur Penelitian ini adalah bagaimana upaya meningkatkan profitabilitas dalam melakukan pembiayaan mudharabah pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung.

Penulis melakukan pengamatan langsung ke Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung dan megadakan komunikasi langsung dengan karyawan di perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui analisis pembiayaan mudharabah dalam upaya meningkatkan profitabilitas.

3.2 Metode Penelitian

Metode adalah cara kerja untuk memahami obyek sasaran yang diteliti untuk digunakan dalam rangka memperoleh sesuatu data yang akurat dan relevan, untuk dapat dianalisa serta dapat disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan diadakan penelitian tersebut.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif yang bersifat kuantitatif yang hasil penelitian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Artinya penelitian diolah dengan menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka) sehingga diketahui hubungan yang signifikan pada variabel tersebut dan memperjelas objek yang diteliti dengan adanya penelitian.


(30)

27

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis untuk menuntun dalam proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telahditetapkan.

Dalam penelitian ini penulis menerapkan desain penelitian yang mencakup proses-proses sebagai berikut:

1. Penelitian dimulai dengan adanya masalah.

2. Menetapkan masalah-masalah yang akan dianalisis dalam suatu perusahaan. Dalam penelitian ini yang menjadi indentifikasi masalah adalah sebagai berikut:

a. Perkembangan pembiayaan mudhrabah. b. Perkembangan profitabilitas.

3. Menentukan judul penelitian

4. Memilih teknik pengumpulan data-data.

5. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interprestasikan data.

3.2.2 Operasional Variabel Penelitian

Dari penelitian penulis yang dituangkan dalam bentuk Unsur Penelitian ini berjudul “Analisis Pembiayaan Mudharabah dalam upaya meningkatkan profitabilitas pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung”. Penulis akan memaparkan mengenai analisis Pembiayaan Mudharabah dalam upaya meningkatkan profitabilitas.


(31)

28

Berdasarkan metode penyusunan tugas akhir yang digunakan oleh penulis serta dari pengertian penelitian di atas, maka penulis menerapkan variable penelitian sebagai berikut:

1. Variable Independen merupakan variable bebas/variable tidak terikat dimana dalam penelitian ini yang menjadi variable independen adalah Pembiayaan Mudhrabah.

2. Variabel Dependen adalah variable yang dipengaruhi oleh variable lainya. Dalam kaitanya dengan masalah yang diteliti, maka yang terjadi variable terikat adalah Profitabilitas.

Tabel 3.1 Operasional Varaibel

Variabel Konsep Variabel Indikator Sumbe

r

Skala Pembiayaan

Mudhrabah

Profitabilitas

Mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, apabila rugi di tanggung pemilik modal bila kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola (M.Syafi’i Antonio’ 2001 : 95) Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mengahasilkan laba (Warren, Reev, Fess,2005:630) 1. Pembiayaan Modal Kerja 2. Pembiayaan Perdagangan Barang dan Jasa 1. Tingkat profitabiliitas Bank Bank Rasio Rasio


(32)

29

3.2.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Sumber dalam penelitian ini dengan menggunakan : a. Data primer,

Adalah data yang langsung dari sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung darisumber aslinya dan tidak melalui media perantara dan melalui wawancara. Seperti kriteria pelaksanaan pembiayaan mudharabah.

b. Data sekunder,

Adalah data yang diperoleh dari olahan pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah pengumpulan data yang berasal dari kepustakaan seperti peraturan perundang-undangan, buku-buku, majalah, dokumen, serta makalah yang relevan dengan topik penelitian yang berkaitan dengan upaya meningkatkan profitabilitas.

3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan : a. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan membaca, mempelajari dan menganalisa buku-buku, peraturan-peraturan, surat kabar, majalah dan laporan penelitian, dokumen-dokumen perjanjian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.


(33)

30

Metode survey merupakan metode yang mengerjakan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan dimasa mendatang. Metode survei ada dua macam, yaitu:

1) Observasi,

Yaitu pengumpulan data secara langsung dari objek penelitian melalui pengamatan, dicatat dan direduksi kemudian disajikan secara sistematis untuk menggambarkan obyek yang diteliti. 2) Wawancara,

Yaitu pengumpulan data dengan melalui Tanya jawab secara lisan dengan sumber data yang bersangkutan secara langsung dan tanpa dengan daftar pertanyaan.

3.2.4 Rancangan Analisis

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, data-data informasi yang diperoleh akan dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif yang menekankan analisisnya pada data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Kajian deskriptif merupakan kajian non hipotesis, sehingga dalam langkah kajian tidak perlu merumuskan hipotesis.

Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis kualitatif adalah sebagai berikut :


(34)

31

a. Menganalisis perkembangan pembiayaan mudharabah pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung.

b. Menganalisis tingkat profitabilitas dalam pembiayaan mudharabah pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung.


(35)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang didasarkan pada data perkembangan pembiayaan mudharabah dan profitabilitas, penulis mencoba untuk menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan pembiayaan dan margin mudharabah pada bank BNI kantor cabang syariah bandung dari tahun 2006 sampai dengan 2010 cenderung memperoleh kenaikan. Hanya saja pada tahun 2009 pembiayaan dan margin mudharabah mengalami penurunan sebesar 14.76%. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya kontribusi pendapatan lain selain pendapatan yang berasal dari pembiayaan mudharabah lebih besar pengaruhnya terhadap profitabilitas.

2. Tingkat profitabilitas perusahaan bank BNI syariah dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 mengalami beberapa perubahan baik dalam memperoleh kenaikan ataupun penurunan. Fluktuasi tingkat profitabilitas ini cenderung menurun. Penurunan tersebut terjadi pada tahun 2008 sampai dengan 2009 yaitu sebesar 7.7 % dan 6.1 %, meskipun demikian perusahaan tidak mengalami defisit melainkan hanya pernurunan tingkat profitabilitas saja.

3. Analisis pembiayaan mudharabah dalam upaya meningkatkan profitabilitas bank BNI kantor cabang syariah bandung berpengaruh


(36)

54

terhadap tingkat profitabilitas bank. Tetapi kontribusi dari pembiayaan produk ini masih kecil. Hal ini disebabkan kurangnya minat nasabah dalam memilih produk ini, sehingga dana yang disalurkan oleh bankpun sedikit.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Melakukan sosialisasi produk-produk bank BNI syariah pada masyarakat khususnya pada pembiayaan mudharabah. Hal ini dikarenakan tingkat pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang mudharabah masih sangat rendah. Untuk itu bank perlu melakukan strategi prommosi dalam upaya meningkatkan profitabilitas, agar mampu menarik masyarakat untuk menggunakan produk ini. saja yang dapat diperoleh nasabah jika menggunakan produk mudharabah.

2. Harus lebih mengoptimalkan kembali produk-produk yang ada pada bank BNI syariah ini supaya tingkat profitabilitas bank semakin baik, karena profitabilitas diperoleh dari pendapata-pendapatan bank.

3. Untuk lebih meningkatkan profitabilitas, hendaknya bank melakukan spesialisasi pada produk mudharabah. misalkan dijadikan produk unggulan dari bank BNI syariah.


(37)

55

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, dan Joel F Houston. (2006). Fundamental of Financial Management

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Heri, Sudarsono. (2003). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:

Ekumsia.

Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 32/34/KEP/DIR.

Syafe’I Antonio, Muhammad. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta:

Gema Insani.

UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 29 Ayat 1.

Warren, Reeve, Fess. (2005). Pengantar Akuntansi, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Zainul, Arifin. (2002). Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: A✞kia


(38)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Sapto Wahyudin Pratomo

Tempat /Tgl. Lahir : Bandung, 29 Desember 1990

Umur : 21 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Bangsa : Indonesia

Alamat : Jl. Gagak Gg Pasir Huni I No.143 Bandung

II. Pendidikan Formal

1. SDN Langan Sari Bandung, Tahun 1996-2002.

2. SLTP KARTIKA III – I Bandung, Tahun 2002-2005.

3. SMA PGII 2 Bandung, Tahun 2005-2008.


(1)

Metode survey merupakan metode yang mengerjakan evaluasi serta

perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan

dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat

digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan

dimasa mendatang. Metode survei ada dua macam, yaitu:

1)

Observasi,

Yaitu pengumpulan data secara langsung dari objek penelitian

melalui pengamatan, dicatat dan direduksi kemudian disajikan

secara sistematis untuk menggambarkan obyek yang diteliti.

2)

Wawancara,

Yaitu pengumpulan data dengan melalui Tanya jawab secara lisan

dengan sumber data yang bersangkutan secara langsung dan tanpa

dengan daftar pertanyaan.

3.2.4 Rancangan Analisis

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, data-data informasi yang diperoleh akan

dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif yang menekankan analisisnya pada

data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati. Kajian deskriptif merupakan kajian non hipotesis, sehingga dalam

langkah kajian tidak perlu merumuskan hipotesis.

Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis kualitatif adalah sebagai

berikut :


(2)

31

a.

Menganalisis perkembangan pembiayaan mudharabah pada Bank BNI

Kantor Cabang Syariah Bandung.

b.

Menganalisis tingkat profitabilitas dalam pembiayaan mudharabah pada

Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung.


(3)

53

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang didasarkan pada data perkembangan

pembiayaan mudharabah dan profitabilitas, penulis mencoba untuk menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1.

Perkembangan pembiayaan dan margin mudharabah pada bank BNI

kantor cabang syariah bandung dari tahun 2006 sampai dengan 2010

cenderung memperoleh kenaikan. Hanya saja pada tahun 2009

pembiayaan dan margin mudharabah mengalami penurunan sebesar

14.76%. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya kontribusi pendapatan lain

selain pendapatan yang berasal dari pembiayaan mudharabah lebih besar

pengaruhnya terhadap profitabilitas.

2.

Tingkat profitabilitas perusahaan bank BNI syariah dari tahun 2006

sampai dengan tahun 2010 mengalami beberapa perubahan baik dalam

memperoleh kenaikan ataupun penurunan. Fluktuasi tingkat profitabilitas

ini cenderung menurun. Penurunan tersebut terjadi pada tahun 2008

sampai dengan 2009 yaitu sebesar 7.7 % dan 6.1 %, meskipun demikian

perusahaan tidak mengalami defisit melainkan hanya pernurunan tingkat

profitabilitas saja.

3.

Analisis

pembiayaan

mudharabah

dalam

upaya

meningkatkan

profitabilitas bank BNI kantor cabang syariah bandung berpengaruh


(4)

54

terhadap tingkat profitabilitas bank. Tetapi kontribusi dari pembiayaan

produk ini masih kecil. Hal ini disebabkan kurangnya minat nasabah

dalam memilih produk ini, sehingga dana yang disalurkan oleh bankpun

sedikit.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka penulis memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1.

Melakukan sosialisasi produk-produk bank BNI syariah pada masyarakat

khususnya pada pembiayaan mudharabah. Hal ini dikarenakan tingkat

pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang mudharabah masih

sangat rendah. Untuk itu bank perlu melakukan strategi prommosi dalam

upaya meningkatkan profitabilitas, agar mampu menarik masyarakat untuk

menggunakan produk ini. saja yang dapat diperoleh nasabah jika

menggunakan produk mudharabah.

2.

Harus lebih mengoptimalkan kembali produk-produk yang ada pada bank

BNI syariah ini supaya tingkat profitabilitas bank semakin baik, karena

profitabilitas diperoleh dari pendapata-pendapatan bank.

3.

Untuk lebih meningkatkan profitabilitas, hendaknya bank melakukan

spesialisasi pada produk mudharabah. misalkan dijadikan produk unggulan

dari bank BNI syariah.


(5)

55

Brigham, dan Joel F Houston. (2006).

Fundamental of Financial Management

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

. Salemba Empat. Jakarta.

Heri, Sudarsono. (2003).

Bank dan Lembaga Keuangan Syariah

. Yogyakarta:

Ekumsia.

Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 32/34/KEP/DIR.

Syafe

I Antonio, Muhammad. (2001).

Bank Syariah dari Teori ke Praktek

. Jakarta:

Gema Insani.

UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 29 Ayat 1.

Warren, Reeve, Fess. (2005).

Pengantar Akuntansi, Buku 1.

Jakarta: Salemba Empat.

Zainul, Arifin. (2002).

Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah.

Jakarta: A

kia


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

Data Pribadi

Nama

: Sapto Wahyudin Pratomo

Tempat /Tgl. Lahir

: Bandung, 29 Desember 1990

Umur

: 21 Tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Bangsa

: Indonesia

Alamat

: Jl. Gagak Gg Pasir Huni I No.143 Bandung

II.

Pendidikan Formal

1.

SDN Langan Sari Bandung, Tahun 1996-2002.

2.

SLTP KARTIKA III

I Bandung, Tahun 2002-2005.

3. SMA PGII 2 Bandung, Tahun 2005-2008.