ANALISIS PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH SURAKARTA

(1)

commit to user

i

ANALISIS PROSEDUR PEMBIAYAAN

MUDHARABAH

PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH

SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Di Bidang

Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta Oleh :

NOVI RIA RAHMAWATI NIM F 3608052

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(2)

commit to user


(3)

commit to user


(4)

commit to user

iv MOTTO

“Mimpi itu penting karena dengan mimpi kita akan termotivasi untuk mewujudkannya, gak akan ada kata gak bisa selama kita yakin kalo kita mampu”

(opi)

“The importence of success is the proces” (opi)

“Waktu mengubah semua hal kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita lah yang harus mengubah diri kita sendiri”

(Mario Teguh)

“Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk

berhasil” (Mario Teguh)

“Jangan ijinkan masa lalu menguasai masa kini anda, karena ia akan juga menguasai masa depan anda, janganlah meniru orang yang memilih menikmati penderitaan masa

lalu, dari pada menikmati keseharian yang ceria dan produktif. Jangan lagi ijinkan penyesalan masa lalu merampas kedamaian anda dari kehidupan yang sesungguhnya.

Hiduplah sepenuhnya hari ini, anda berhak untuk bahagia” (Mario Teguh)


(5)

commit to user

v PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada :

1. Allah SWT. Yang limpahan rahmat, karunia serta hidayahnya.

2. Ayah dan Ibu tercinta, atas semua do’a, pengorbanan, dan dukungannya.

3. Keluarga besarku, eyang putrid, dan saudara – saudaraku semua.

4. Sahabat – sahabat. Serta teman temanku yang senantiasa bersama dalam belajara, maupun main.

5. Pasangan hidup yang tuhan pilihkan buat saya.

6. Seluruh karyawan PT. BNI Syariah Surakarta.


(6)

commit to user


(7)

commit to user

vii KATA PENGANTAR

Asalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan hidayatnya yang telah memberikan kesehatan jasmani maupun rohani. Kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT.BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA”

Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Meskipun banyak hambatan yang di alami penulis namun berkat motivasi dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannyadengan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga tersusunnya Tugas Akhir ini, kepada :

1. Allah SWT. Yang telah memberikan limpahan rahmat, karunia serta

hidayahnya.

2. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua program DIII Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Dra.Nunung Sri Mulyani selaku pembimbing yang dengan arif dan kesabaran telah banyak memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat, bimbingan hingga tersusunnya Tugas Akhir ini.

5. Bapak Drs.Mugi Rahardjo,Dipl, MSi selaku pembimbing akademik yang selalu membant kelancaran aktivitas perkuliahan hingga tersusunnya Tugas Akhir ini.

6. Bapak Arif Mursidi selaku pimpinan PT. BNI Syariah Surakarta yang telah berkenan memberikan ijin dan bimbingan dalam magang kerja.

7. Ibu Fitri juariah yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam magang kerja.


(8)

commit to user

viii 8. Bapak Aswino Hadi P. Yang telah berkenan memberikan informasi serta

motivasi bagi penulis.

9. Ayah dan Ibu tersayang yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun materil.

10.Eyang putri yang senantiasa menemani dan merawat saya hingga sekarang ini. 11.Adik – adik ku yang tersayang, gilang, nawang, dan dian.

12.Om dan tante yang selalu membantu saya setiap saat.

13.Teman – teman gila saya, Febria Harviani, Novita Dewi S, Sri Endah Setya ningsih, Anies Asrinia dewanti, Inanawati, Estika paramita, Chatarina ayu trimurti, Arfilia yang senantiasa menemani, mewarnai, serta mendukung hari – hari saya

14.Teman – teman seatap yang selalu memberikan dukungan dan menemani saya

setiap hari Ani Wijayanti, Wiad Rosiana, Nunung S, Wening tyas, mbk desta, dan mbk rica.

15.Teman – teman Diploma III Keuangan Dan Perbankan yang senatiasa belajar bersama.

16.Semua pihak yang telah benyak membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan Laporan Kegiatan Magang ini.

Surakarta, 20 April 2011


(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRAK... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Metode Penelitian... 6 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


(10)

commit to user

x

A. Posedur... 9

1. Pengertian Prosedur... 9

2. Prosedur Penyaluran Dana... 10

B. Pembiayaan... 10

1. Pengertian Pembiayaan... 10

2. Fungsi Penyaluran Dana... 10

3. Prinsip kehati – hatian dalam Penyaluran dana... 11

4. Prinsip – Prinsip Dalam Perbankan... 12

5. Produk – Produk Penyaluran Dana... 15

6. Pembiayaan Modal Kerja Syariah... 19

7. Akad Mudharabah... 21

BAB 3. PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan... 25

B. Pembahasan... 52

1. Jenis – jenis pembiayaan pada bank syariah... 52

2. Jenis – jenis pembiayaan pada BNI Syariah Surakarta... 54

3. Pembiayaan personal... 54

4. Pembiyaan Komersil... 58


(11)

commit to user

xi

6. Ketentuan – ketentuan dalam pembiayaan mudharabah... 65

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 67 B. Saran... 71 DAFTAR PUSTAKA


(12)

commit to user

xii DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Bonus Dengan Bunga... 14


(13)

commit to user

xiii DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Struktur Organisasi... 28 Gambar 3.2 Alur Pembiayaan Mudharabah... 64


(14)

commit to user

xiv DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Magang Kerja

Lampiran 2 Surat pernyataan

Daftar Nilai Praktik Magang

Lampiran 3 Struktur Organisasi PT. BNI Syariah Surakarta

Lampiran 4 Formulir Permohonan Pembiayaan mudharabah

Lampiran 5 Formulir Surat Kuasa

Lampiran 6 Formulir Surat Pernyataan

Lampiran 7 Formulir Surat Keterangan

Lampiran 8 Formulir Surat Pernyataan Persetujuan Suami Istri


(15)

commit to user

xv ABSTRAK

ANALISIS PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH

PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH SURAKARTA Oleh :

Novi Ria Rahmawati F3608052

Sistem perbankan syari’ah telah dijadikan alternatif sistem perbankan di Indonesia. Dalam dunia perbankan syari’ah memiliki beberapa produk yang berbeda dengan dunia perbankan konvensional. Selain produk yang ditawarkan berbeda, sistem pembiayaannya pun berbeda, misalnya pembiayaan investasi, talangan haji, mudharabah, musyarakah, murabahah, dan gadai emas. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana

langkah atau prosedur pembiayaan Mudharabah pada PT. BANK BNI

Syariah Surakarta, apa saja langkah – langkah dan syarat dalam pembiayaan

mudharabah, serta keuntungan dalam menggunakan akad mudharabah.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif kualitatif, yaitu menggambarkan keadaan obyektif pada saat sekarang berdasarkan fakta – fakta yang tampak dan sebagaimana adanya pada PT. BANK BNI Syariah Surakarta. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui study kepustakaan serta buku – buku bacaan di PT. BANK BNI Syariah Surakarta. Sedangkan langkah pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dengan salah satu staff karyawan PT. BANK BNI Syariah Surakarta dan study kepustakaan.

Pembiayaan mudharabah merupakan bentuk kerjasama antara

sahibulmaal dengan mudharib, dimana sahibulmaal menyediakan dannya 100 % dan mudharib yang mengelolanya. Dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah disepakati.

Kesimpulan penelitian ini adalah jenis – jenis pembiayaan apa sajakah yang terdapat pada PT. BANK BNI Syariah Surakarta. Antara lain pembiayaan personal dan pembiayaan komersil serta langkah – langkah yang harus dilakukan dalam pembiayaan mudharabah pada PT. BANK BNI Syariah Surakarta mulai dari persyaratan umum sampai dengan pencairan dana.


(16)

commit to user

xvi BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya sistem perbankan sudah maju, sistem perbankan syari’ah

telah dijadikan alternatif sistem perbankan di indonesia. Dan juga memiliki daya tarik tersendiri bagi dunia perbankan, dalam perbankan syari’ah memiliki beberapa produk yang berbeda dengan perbankan konvensional, selain produk yang ditawarkan berbeda, sistem pembiayaannya pun berbeda. Misalnya pembiayaan investasi, talangan haji, mudharabah, musyarakah,

murabahah, gadai emas, dan lain sebagainya yang memang berbeda dengan

perbankan konvensional.

Selain produk, sistem dan pembiayaan, perhitungan bunganyapun berbeda dengan bank konvensional. Dalam perbankan syari’ah menetapkan bunga atau keuntungan dengan cara bagi hasil. Jadi besarnya bunga ditetapkan berdasarkan persetujuan kedua belah pihak. Perbankan syari’ah saat ini sedang banyak dilirik oleh perbankan Indonesia maupun dunia, hal ini dikarenakan perbankan syari’ah diprekdisikan tingkat bunganya tidak akan mengalami penurunan seperti perbankan konvensional, karena perhitungannya berdasarkan bagi hasil.

Prosedur dan analisa pembiayaan ditujukan dalam proses pemberian pembiayaan, apakah layak atau tidak dalam menerima pembiayaan tersebut. Serta prosedur atau langkah – langkah yang harus dijalankan dalam proses pembiayaan tersebut. Untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam pemberian pembiayaan (khususnya pemberian pembiayaan kepada nasabah syariah), BNI syariah menetapkan sistem manajemen pembiayaan yang diberlakukan khusus untuk nasabah kecil dengan memperhatikan dua aspek sekaligus. Yaitu


(17)

commit to user

xvii pemberian pelayanan yang baik dan penilaian batas resiko yang wajar bagi Bank. Manajemen pembiayaan tersebut meliputi analisa pembiayaan,

persetujuan pembiayaan, pemantauan nasabah, dan penyelamatan

pembiayaan.

Salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah keberhasilannya dalam mengelola “pembiayaan yang diberikan” mengingat penempatan dana Bank yang terbesar adalah dari pemberian pembiayaan. Aktivitas pemberian pembiayaan ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi Bank.

PT. BNI Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang

merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.

Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.

Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui

penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.


(18)

commit to user

xviii Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai

digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baru setelah itu PT. BNI mendirikan anak perusahaan yaitu PT. BNI Syariah. Yang resmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada 19 Juni 2010. Sebelumnya, selama 10 tahun BNI Syariah merupakan unit usaha Bank BNI yang menawarkan produk-produk perbankan syariah kepada nasabah.

BNI Syariah memiliki 58 kantor cabang di seluruh Indonesia yang didukung oleh jaringan dan teknologi Bank BNI. Nasabah BNI Syariah dapat memanfaatkan keunggulan tersebut dalam melakukan transaksi perbankan di lebih dari 750 kantor Bank BNI yang berfungsi sebagai Syariah Channeling Outlet.

Hingga saat ini BNI Syariah telah memiliki berbagai produk unggulan antara lain Tabungan Hasanah, Tabungan Bisnis Hasanah, Hasanah Card, Griya Hasanah, Wirausaha Hasanah serta Gadai Emas Hasanah. Komitmen BNI Syariah pun terbukti lewat penghargaan yang diterima belum lama ini dalam ajang ICSA (Indonesia Customer Satisfaction Award), untuk kategori Tabungan Syariah.

Pembiayaan dalam perbankan syariah, khususnya BNI Syariah merupakan salah satu program yang diberikan oleh BNI Syariah kepada masyarakat, untuk mempermudah kelancaran usaha atau kepemilikan rumah ataupun pembiayaan yang lain. BNI Syariah memiliki berbagai kemudahan bagi nasabahnya untuk memperoleh dana sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu BNI Syariah juga mempunyai program talangan haji yang bisa dinikmati oleh nasabah. Dengan berbagai program tersebut diharapkan BNI Syariah dapat membantu perekonomian masyarakat. Untuk itu BNI Syariah


(19)

commit to user

xix menyajikan rangkaian jenis pembiayaan yang dikelola secara syariah diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan personal.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengkaji tentang bagaimana prosedur pembiayaan pada PT. BNI Syariah untuk itu dalam

pembuatan Tugas Akhir ini, penulis memberikan judul “ANALISIS

PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA”.

B. Rumusan Masalah

1. Apa sajakah Jenis – jenis pembiayaan yang terdapat pada PT. BANK BNI Syariah cabang Surakarta?

2. Bagaimana prosedur pembiayaan mudharabah pada PT. BANK BNI

Syariah cabang Surakarta?


(20)

commit to user

xx Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Mengetahui jenis – jenis pembiayaan pada BNI syariah cabang surakarta

2. Mengetahui prosedur pembiayaan mudharabah pada PT. BANK BNI

syariah cabang surakarta.

D. Manfaat penelitian

Kegunaan penelitian dan penulisan Tugas Akhir ini antara lain sebagai berikut

1. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan – masukan untuk penyempurnaan mengenai pembiayaan – pembiayaan serta memberikan pengetahuan kepada

masyarakat tentang pembiayaan.

2. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi, informasi dan landasan penelitian selanjutnya dengan tema yang sejenis.

E. Metode Penelitian

Berbagai metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ruang Lingkup

Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan dengan program magang kerja mahasiswa pada BNI Syariah kantor cabang Surakarta untuk memperoleh data sesusai dengan materi yang ingin di tulis.

2. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan yaitu data tentang diskripsi umum BNI Syariah kantor cabang Surakarta dan menganalisis prosedur transaksi pembiayaan pada BNI Syariah kantor cabang Surakarta.


(21)

commit to user

xxi a. Data Primer :

Data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam pengumpulan data ini penulis mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung di tempat mengetahui prosedur transaksi pembiayaan pada BNI Syariah Surakarta. Data yang diperoleh penulis berupa beberapa prosedur transaksi pembiayaan pada BNI Syariah Surakarta yaitu:

1) Proses Pencarian Calon Nasabah

2) Proses pembiayaan kepada nasabah

3) Proses analisis pembiayaan

b. Data Sekunder:

Data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis. Data berasal dari tangan ke dua, ketiga dan seterusnya. Data itu berupa:

1) Sejarah singkat BNI Syariah Surakarta 2) Visi dan Misi

3) Produk Bank

4) Struktur Organisasi

5) Diskripsi Jabatan (Job Description), dll.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara, observasi partisipasi, serta dengan dokumen. a. Wawancara

Dilakukan dalam bentuk wawancara tanya jawab dengan obyek penelitian. Sebagai obyeknya yaitu karyawan pada BNI Syariah Surakarta.


(22)

commit to user

xxii Dilakukan dengan cara magang kerja secara langsung pada obyek observasi. Sebagai obyek penulisan Tugas Akhir yaitu nasabah pembiayaan dan karyawan pada BNI Syariah Surakarta.

c. Study pustaka

Dilakukan dalam bentuk pengumpulan data-data dari berbagai sumber literature dan buku yang berhubungan dengan topik pembahasan dalam penulisan ini untuk memperoleh dasar teoritis yang relevan.

4. Teknik Pembahasan

Model pembahasan penelitian ini penulis menggunakan teknik pembahasan deskriptif. Teknik pembahasan ini adalah untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat mengenai suatu obyek yang diteliti. Yaitu menggambarkan tentang prosedur pembiayaan pada PT. BNI Syariah Surakarta. Pembahasan dalam penelitian yang disusun oleh penulis ini adalah menjelaskan tentang langkah – langkah dan prosedur pembiayaan pada PT. BNI Syariah Surakarta

Teknik pembahasan deskriptif ini menggunakan beberapa gambar alur prosedur untuk memperjelas alur penelitian, yaitu sebagai berikut :

a. Struktur organisasi PT. BNI Syariah Surakarta b. Prosedur pembiayaan PT. BNI Syariah Surakarta


(23)

commit to user

xxiii Berdasarkan ini penulis ingin menguraikan bagaimanakah langkah - langkah yang harus dilakukan dalam pengajuan pembiayaan ataupun pemberian pembiayaan, sehingga penelitian akan lebih akurat dan sistematis dalam memberikan informasi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Prosedur

1. Pengertian prosedur

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departeman atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang. Kegiatan klerikal terdiri dari kegiatan menulis,

menggandakan, menghitung, member kode, mendaftar, memilih

(mensortasi), memindah, dan membandingkan. (kamus Manajement, 1984) Drs. Moekijat (1989) juga mengemukakan definisi prosedur adalah serangkaian tugas yang saling berhubungan, yang merupakan urutan menurut waktu dan cara tertentu untuk melaksanakan pekerjaan yang harus diselesaikan. Urutan menurut waktu dari tugas-tugas ini merupakan ciri daripada setiap prosedur. Biasanya suatu prosedur meliputi bagaimana, apa saja, bilamana dan oleh siapa masing-masing tugas harus dilakukan. Drs. Moekijat (1989) mengemukakan sifat (hakekat) daripada prosedur, yaitu :

a. Prosedur terdapat dalam tiap bagian perusahaan, prosedur merupakan salah satu macam rencana yang penting.

b. Prosedur biasanya dipandang sebagai penerapan pekerjaan yang sifatnya berulang.

c. Diberikan batas-batas waktu pada setiap langkah prosedur guna menjamin agar hasil akhir dicapai seperti yang diinginkan.


(24)

commit to user

xxiv B. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Moekijat, (1989) Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan pinjaman berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank Syariah dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai imbalan.

Menurut Muhammad (2008 : 94) Penyaluran dana atau pembiayaan adalah transaksi penyediaan dana dan atau barang serta fasilitas lainnya kepada nasabah yang tidak bertentangan dengan syariah islam dan standar akutansi perbankan syariah serta tidak termasuk jenis penyaluran dana yang dilarang menurut ketentuan Bank Indonesia.

2. Fungsi Penyaluran dana

Menurut Muhammad (2008), terdapat beberapa fungsi penyaluran dana dalam hubungannya dengan siklus perkonomian,dan perdagangan lalu lintas moneter, antara lain:

a. Meningkatkan daya guna, peredaran dan lalu lintas uang b. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang

c. Meningkatkan aktivitas investasi dan pemerataan pendapatan

d. Sebagai aset terbesar yang menjadi sumber pendapatan terbesar bank.

3. Prinsip kehati – hatian dalam penyaluran dana

Menurut Muhammad (2008) untuk dapat melaksanakan kegiatan

penyaluran dana atau pembiayaan, harus mengacu pada pedoman yang berlaku sebagai berikut :


(25)

commit to user

xxv Setiap pejabat bank yang berhubungan dengan penyaluran dana harus menempuh prosedur yang sehat dan benar, termasuk prosedur persetujuan penyaluran dana, dokumentasi dan administrasi serta prosedur pengawasan penyaluran dana.

Maksud dari prosedur penyaluran dana yang sehat adalah bahwa setiap calon nasabah harus melalui suatu proses penilaian yang dilakukan secara obyektif, yang memberikan keyakinan bahwa nasabah tersebut dapat mengembalikan kewajibannya kepada bank sesuai dengan perjanjian. Prinsip dasar dari penyaluran dana yang sehat adalah mengerti, memahami, menguasai, dan melaksanakan prinsip 5C + S (Character, capacity, capital, condition, collateral dan sesuai syariah)

b. Penyaluran dana yang mendapat perhatian khusus.

Adalah penyaluran dana kepada pihak – pihak yang menurut ketentuan Bank Indonesia termasuk pihak terkait dan 25 nasabah terbesar. .

Kebijakan pokok pemberian penyaluran dana kepada pihak – pihak terkait dengan bank dan nasabah besar ditetapkan sebagai berikut :

i. Dalam rangka pengamanan usaha bank dan penyebaran resiko maka bank wajib menetapkan batas maksimum pemberian kredit /

penyaluran dana (BMPK). Besarnya BMPK mengacu pada ketentuan yang berlaku.

ii. Bank tidak menganut perbedaan kebijakan penetapan persyaratan penyaluran dana kepada pihak – pihak tersebut di atas, dengan persyaratan penyaluran dana kepada nasabah – nasabah lainnya. iii. Kebijakan pemberian penyaluran dana kepada pihak – pihak tersebut di atas harus mematuhi ketentuan penyaluran dana termasuk ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit/ penyaluran dana (BMPK).


(26)

commit to user

xxvi Bank dilarang melakukan plafondering terhadap penyaluran dana dalam bentuk piutang jual – beli yang terindikasi bermasalah dengan cara menambahkan margin yang tertunggak dan pokok menjadi harga beli baru.

d. Prosedur penyelesaian penyaluran dana bermasalah

Pada prinsipnya penyelesaian penyaluran dana bermasalah harus di dasarkan kepada program tindak lanjut yang telah dibuat dan disetujui oleh komite penyaluran dana, dengan mengacu pada prinsip penyaluran dana yang sehat dan sesuai fatwa DSN.

e. Tata cara penyelesaian agunan diambil alih bank.

Pada prinsipnya agunan yang diambil alih pihak bank adalah untuk mengurangi resiko penyaluran dana yang bermasalah. Guna

mengurangi resiko tersebut pihak bank harus menetapkan tata cara pengambil alihan jaminan dan pelepasannnya agar tidak timbul permasalahan dikemudian hari.

4. Prinsip – prinsip dalam perbankan

Menurut Ktut Silvanita Mangani (2009) Selain prinsip kehati – hatian juga ada beberapa prinsip dalam perbankan syariah, antara lain :

1. Prinsip Bagi Hasil

Bagi hasil adalah suatu perkongsian antara dua pihak atau lebih dalam suatu kegiatan usaha / proyek dimana masing – masing pihak berhak atas segala keuntungan dan bertanggung jawab atas segala kerugian yang terjadi. Produknya adalah mudharabah, al muzaraah dan al

musaqat.

2. Prinsip Pengambilan Keuntungan

Pengambilan keuntungan dalam ketentuan agama islam dilakukan dengan jalan jual – beli / niaga, dimana terjadi proses pertukaran barang dengan uang. Didalam pertukaran barang menjadi uang, pihak yang memiliki hak atas barang dapat menentukan untuk menukarnya dengan uang ditambah keuntungan, atau bahkan ikhlas untuk rugi, dan pemilik barang tidak diwajibkan untuk memberitahukan harga pokok pembelian


(27)

commit to user

xxvii barang. Di lain pihak, pemilik uang berhak menentukan secara ikhlas dengan harga berapa menukar barang itu dengan uang miliknya

sehingga terjadi tawar – menawar / negosiasi dalam menentukan harga. Dalam hal ini, masing – masing pihak memenuhi syarat ikhlas, atas dasar saling sepakat dan tidak ada pihak yang dizalimi. Produknya adalah murabahah

3. Prinsip Sewa

Penyewa dan pihak yang menyewakan sepakat untuk menentukan harga sewa dan jangka waktu sewa. Dalam menerapkan prinsip sewa, bank syariah memberikan kredit kepemilikan asset, misalnya kredit kepemilikan rumah dengan menetapkan harga sewa setiap periode (misalnya tiap bulan) dan besarnya cicilan untuk mengangsur harga rumah tersebut. Nasabah membayar setiap bulan harga sewa ditambah cicilan harga rumah sehingga dalam jangka waktu tertentu rumah tersebut menjadi milik nasabah.

4. Prinsip Simpanan

Di dalam terminologi syariah, simpanan dikenal dengan al wadiah yang diartikan sebagai titipan murni dari suatu pihak kepada pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja atas kehendak penyimpan (nasabah). Didalam praktik perbankan syariah, bank penerima titipan dana memberikan insentif berupa bonus kepada penyimpan dana, akan tetapi besarnya tidak ditetapkan sebelumnya, penetapan ditentukan pihak bank. Bonus tidak sama dengan bunga (interest).


(28)

commit to user

xxviii Tabel 2.1

Perbedaan bonus dengan bunga

Deskripsi Bonus Bunga

Pembayaran Hanya diberikan

sesudah dana selesai dipergunakan Dapat diberikan sebelum dana dipergunakan dan dapat juga sesudahnya

Besarnya Ditentukan setelah

selesai penggunaan dana

Ditentukan di muka sebelum dana dipergunakan dengan presentase tertentu Pihak yang menentukan Pada dasarnya ketentuan besarnya bonus ditetapkan pihak pengguna dana Pada dasarnya penentuan besarnya bunga ditentukan pihak pemilik dana

Sumber : Sistem Dan Prosedur Bank Syariah, Muhammad (2008)

5. Prinsip Pengambilan Manfaat (fee)

Perbankan syariah mengenal produk pengambilan manfaat berupa fee

dari nasabah dan pihak ketiga, atas jasa yang diberikannya yang diwujudkan dalam bentuk produk al kafalah, yaitu produk penjaminan yang dalam bank konvensional dikenal dengan garansi bank, dan al

wakalah, dimana bank berperan sebagai pihak yang mewakili nasabah

untuk dan atas nama nasabah yang melakukan transaksi. 6. Prinsip Biaya Administrasi


(29)

commit to user

xxix Biaya administrasi adalah biaya yang dikenakan oleh bank syariah ketika memberikan bantuan kepada nasabah yang bergerak di bidang sosial (nirlaba) dalam bentuk pinjaman lunak, tanpa pembagian hasil melainkan hanya mengembalikan pokok pinjaman. Akan tetapi untuk tidak merugikan bank syariah dalam hal pengurusan, misalnya biaya materai, notaris, biaya peninjau proyek dan lain – lain, maka kepada nasabah nirlaba tersebut di pungut biaya administrasi.

Karena terdapat perbedaan dalam cara operasinya, maka pengaturan dan pengawasan terhadap bank syariah juga berbeda. Hal tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi Bank Indonesia sebagai pengawas system perbankan.

5. Produk – produk Penyaluran Dana

Menurut Muhammad (2008 : 103 – 150), produk – produk dalam penyaluran dana atau pembiayaan adalah sebagai berikut :

a. Piutang Murabahah

Murabahah adalah akad jual – beli atas barang tertentu, dimana penjual

menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan, termasuk harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atasnya laba / keuntungan dalam jumlah tertentu.

Teknis perbankan, Murabahah adalah akad jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang di sepakati.

b. Piutang Salam

Secara etimologi salam artinya salaf (pendahuluan). Secara

terminology (ta’ rif) muamalah salam adalah : “Penjualan suatu barang yang disebutkan sifat – sifatnya sebagai persyaratan jual beli dan barang tersebut masih dalam tanggungan penjual, dimana syarat –


(30)

commit to user

xxx syarat tersebut diantaranya adalah mendahulukan pembayaran pada waktu akad majlis (akad disepakati)”. Bank dapat bertindak sebagai pembeli dan atau penjual dalam suatu transaksi salam. Jika bank bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara salam maka hal ini disebut salam parallel. Dalam bab ini hanya membahas perlakuan akutansi bank sebagai penjual dibahas dalam bab hutang salam.

Teknis perbankan salam adalah akad jual beli barang (komiditi) di mana harganya dibayar dengan segera (pada saat akad disepakati) sedang barangnya akan diserahkan kemudian dalam jangka waktu yang disepakati.

c. Piutang istishna

Istishna berarti minta dibuatkan. Secara terminology muamalah (ta’rif)

berarti akad jual beli dimana shanni’ (produsen) ditugaskan untuk membuat suatu barang pesanan oleh mustashni’(pemesan). Teknis perbankan istishna’ adalah jual beli dalam bentuk pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pesanan (pembeli, mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’)


(31)

commit to user

xxxi

d. Mudharabah

Mudharabah atau disebut juga Muqaradhah berarti bepergian untuk urusan dagang. Secara muamalah berarti pemilik modal (shahibul maal) menyerahkan modalnya kepada pekerja / pedagang (mudharib) untuk diperdagangkan / diusahakan, sedangkan keuntungan dagang itu dibagi menurut kesepakatan bersama.

Teknis perbankan akad Mudharabah adalah akad kerjasama antara bank selaku pemilik dana (shahib al maal) dengan nasabah selaku mudharib yang mempunyai keahlian atau keterampilan untuk

mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama berdasarkan nisbah yang disepakati.

e. Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah muqayyadah adalah akad mudharabah dimana pemilik

dana (shahibul maal) memberikan batasan kepada pengelola dana (mudharib) mengenai tempat, cara, dan objek investasi. Bank bertindak sebagai agen penyalur dana investor (chanelling agent) kepada nasabah yang bertindak sebagai pengelola dana.

Aspek teknis, bank bertujuan sebagai agen penyalur dana investor kepada nasabah yang bertindak sebagai pengelola dana untuk kegiatan usaha yang ditentukan oleh investor.

f. Musyarakah

Musyrakah asal kata dari syirkah yang berarti percampuran. Menurut

fiqih, musyarakah berarti : “akad antara orang – orang yang berserikat dalam hal modal keuntungan. “ (sayyid sabiq, fiqh sunnah, jilid 13 hal 174,)

g. Al-ijarah

Al – ijarah disebut akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu

barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa di ikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.


(32)

commit to user

xxxii Maksud manfaat adalah berguna, yaitu barang yang mempunyai banyak

manfaat dan selama menggunakannya barang tersebut tidak mengalami perubahan atau musnah. Manfaat yang di ambil tidak berbentuk zatnya melainkan sifatnya yang dibayar sewa, misalnya, rumah yang di kontrakan/disewa mobil disewa untuk perjalanan.

h. Ijarah Muntahiyyah Bittamlik

Ijarah Muntahiyyah Bittamlik adalah ijarah yang di akhir masa sewa

nasabah mempunyai hak opsi untuk memiliki objek sewa. i. Al – Qard

Qardh atau iqradh secara etimologi berarti pinjaman. Secara

terminology muamalah (ta’rif) adalah “memiliki sesuatu yang harus dikembalikan dengan pengganti yang sama”

j. Qardhul Hasan

Qardhul hasan adalah kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pinjaman

kebajikan tanpa imblan dengan kewajiban pihak peminjam

mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau ciilan dalam jangka waktu tertentu.

6. Pembiayaan Modal kerja syariah

Pembiayaan modal kerja syariah menurut Adiwarman Karim (2004)

Secara umum yang di maksud dengan Pembiayaan Modal Kerja (PMK) Syariah adalah pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada perusahaaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya

berdasarkan prinsip – prinsip syariah. Jangka waktu pembiayaan modal kerja maksimum 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. Perpanjangan fasilitas PMK dilakukan atas dasar hasil analisis terhadap debitur dan fasilitas pembiayaan secara keseluruhan.

Fasilitas PMK dapat diberikan kepada seluruh sektor / subsektor ekonomi yang dinilai prospek, tidak bertentangan dengan syariat islam dan tidak dilarang oleh ketentuan perundang – undangan yang berlaku serta yang dinyatakan jenuh oleh Bank Indonesia. Pemberian fasilitas

pembiayaan modal kerja kepada debitur / calon debitur dengan tujuan untukmengeliminasi resiko dan mengoptimalkan keuntungan bank.


(33)

commit to user

xxxiii Hal – hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisa pemberian

pembiayaan antara lain :

a. Jenis usaha, kebutuhan modal kerja masing – masing jenis usaha berbeda – beda

b. Skala usaha, besarnya kebutuhan modal kerja suatu usaha sangat tergantung kepada skala usaha yang dijalankan. Semakin besar skala usaha yang dijalankan, kebutuhan modal kerja akan semakin besar. c. Tingkat kesulitan usaha yang dijalankan, beberapa pertanyaaan yang

harus dijawab dalam melakukan analisis pembiayaan antara lain :

1) Apakah proses produksi membutuhkan, tenaga ahli/terdidik/ terlatih dengan menggunakan peralatan yang canggih?

2) Apakah perusahaan memiliki tenaga ahli dan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang proses produksi?

3) Apakah perusahaan memiliki sumber pasokan bahan baku yang tetap yang dapat menjamin kesinambungan proses produksi? 4) Apakah perusahaan memiliki pelanggan tetap?

d. Karakter transaksi dalam sektor usaha yang akan dibiayai, dalam hal ini yang harus ditelaah adalah :

1) Bagaimana system pembayaran pembelian bahan baku?

2) Bagaimana system penjualan hasil produksi, tunai atau cicilan? Dalam hal pemberian Pembiayaan Modal Kerja, bank juga harus mempunyai daya analisis yang kuat tentang sumber pembayaran kembali, yakni sumber pendapatan (income) proyek yang akan dibiayai. Hal ini dapat di ketahui dengan cara mengklasifikasikan proyek menjadi :

1. Proyek dengan kontrak 2. Proyek tanpa kontrak

Berdasarkan akad yang digunakan dalam produk pembiayaan syariah, jenis Pembiayaan Modal Kerja (PMK) dapat dibagi menjadi 5 macam, yakni :


(34)

commit to user

xxxiv 2. PMK Istishna’

3. PMK Salam

4. PMK Murabahah

5. PMK Ijarah

Dalam melakukan penetepan akad pembiayaan Modal Kerja Syariah, proses analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1). Hal pertama dan utama yang harus dilihat bank adalah jenis proyek yang akan dibiayai tersebut apakah memiliki kontrak atau belum.

2). Jika proyek tersebut memiliki kontrak, faktor berikutnya yang harus dicermati adalah apakah proyek tersebut untuk pembiayaan kontruksi atau pengadaan barang, jika untuk pembiayaan kontruksi, pembiayaan yang layak diberikan adalah pembiayaan istishna’. Namun, jika bukan untuk pembiayaan kontruksi, melainkan pengadaan barang, maka pembiayaan yang patut diberikan adalah pembiayaan mudharabah. Jika proyek tersebut bukan untuk pembiayaan kontruksi ataupun pengadaan barang, maka bank tidak layak untuk memberikan pembiayaan.

3). Dalam hal proyek tersebut tidak memiliki kontrak, maka faktor

selanjutnya yang harus dilihat oleh bank adalah apakah proyek tersebut untuk penyewaan barang.

7. Akad Mudharabah

a. PengertianMudahrabah

Pengertian mudharabah menurut Adiwarman Karim (2004 :

192) mudharabah adalah bentuk kontrak antara dua pihak dimana satu pihak berperan sebagai pemilik modal dan mempercayakan sejumlah modalnya untuk dikelola oleh pihak kedua, yakni si pelaksana usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan untung.

b. Rukun Mudharabah

Faktor – faktor yang harus ada (rukun) dalam akad mudharabah adalah :

Pelaku. Jelaslah bahwa rukun dalam akad mudharabah sama


(35)

commit to user

xxxv yakni nisbah keuntungan. Faktor pertama (pelaku) kiranya sudah cukup jelas. Dalam akad mudharabah, harus ada minimal dua pelaku. Pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahib al-mal), sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (mudharib atau ‘amil). Tanpa pelaku ini, maka akad mudharabah tidak ada.

Objek. Faktor kedua (objek mudharabah) merupakan

konsekuensi logis dan tindakan yang dilakukan oleh para pelaku. Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya sebagai objek

mudharabah. Modal yang diserahkan bias berbentuk uang atau barang

yang dirinci berapa nilai uangnya. Sedangkan kerja yang diserahkan bisa berbentuk keahlian, keterampilan,selling skill, management skill, dan lain – lain. Tanpa dua objek ini, akad mudharabah pun tidak akan ada.

Persetujuan. Faktor ketiga, yakni persetujuan kedua belah

pihak, merupakan konsekuensi dari prinsip an – taraddin minkum (sama – sama rela). Disini kedua belah pihak harus secara rela bersepakat untuk mengikatkan diri dalam akad mudharabah. Si pemilik dana setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan dana, sementara si pelaksana usaha pun setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan kerja.

Nisbah keuntungan. Faktor yang keempat (yakni nisbah)

adalah rukun yang khas dalam akad mudharabah, yang tidak ada dalam akad jual beli. Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua pihak yang bermudharab. Mudharib mendapatkan imbalan atas kerjanya, sedangkan shahib al – mal mendapatkan imbalan atas penyertaan modalnya. Nisbah keuntungan inilah yang akan mencegah terjadinya perselisihan antara kedua belah pihak mengenai cara pembagian keuntungan.

c. Jenis – jenis Mudharabah

Secara umum mudharabah terbagi kepada dua jenis yaitu :


(36)

commit to user

xxxvi Adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dengan mudharib

yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis.


(37)

commit to user

xxxvii

2) Mudharabah Muqayyadah

Disebut juga dengan istilah restricted mudharabah/specified

mudharabah adalah kebalikan dari mudharabah muthalaqah, Si

Mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan

kecenderungan umum si shahibul maal dalam memasuki jenis dunia usaha.


(38)

commit to user

xxxviii BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. BNI Syariah Surakarta

1. Penjelasan umum.

Bank syariah atau bank yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil, sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia. Bank Syariah adalah bank umum yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Syariah sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992, yaitu dengan beroperasinya Bank Muamalat Indonesia. Namun, Bank Syariah diatur secara formal sejak di amandemennya UU No. 7 Tahun 1992 dengan UU No.10 Tahun 1998 dan UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Sejak saat tersebut mulai berkembanglah bank dengan prinsip bagi hasil di Indonesia.

Sesuai dengan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah (Bank Indonesia: 2000). Lima transaksi yang lazim dipraktekkan oleh perbankan syariah :

a. Transaksi yang tidak mengandung riba

b. Transaksi yang diajukan untuk memiliki barang dengan cara jual beli

(Murabahah)

c. Transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dengan cara sewa


(39)

commit to user

xxxix d. Transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan modal kerja dengan cara

bagi hasil (mudharabah)

e. Transaksi deposito, tabungan, giro yang imbalannya adalah bagi hasil

(mudharabah) dan transaksi titipan (wadiah)

Jumlah bank syariah telah berkembang sangat pesat sejak tahun 1998 dengan pertumbuhan 54% pertahun . Di awali dengan pembentukan Tim Bank Syariah di Tahun 1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan usaha untuk beroperasinya unit usaha syariah BNI. Setelah itu BNI Syariah menerapkan strategi pengembangan jaringan cabang syariah Tepatnya pada tanggal 29 April 2000 BNI Syariah membuka 5 kantor cabang syariah sekaligus di kota-kota potensial, yakni : Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin .Tahun 2001 BNI Syariah kembali membuka 5 kantor cabang syariah, yang difokuskan di kota-kota besar di Indonesia , yakni : Jakarta (dua cabang), Bandung , Makasar dan Padang. Seiring dengan perkembangan bisnis dan banyaknya permintaan masyarakat untuk layanan perbankan syariah. Tahun 2002 lalu BNI Syariah membuka dua kantor cabang syariah baru di medan dan palembang. Di awal tahun 2003, dengan pertimbangan load bisnis yang semakin meningkat sehingga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, BNI Syariah melakukan relokasi kantor cabang syariah di Jepara ke Semarang. Sedangkan untuk melayani masyarakat Kota Jepara, BNI Syariah membuka Kantor Cabang Pembantu Syariah Jepara. Pada bulan Agustus dan September 2004, BNI Syariah membuka layanan BNI Syariah Prima di Jakarta dan Surabaya . Layanan ini diperuntukan untuk individu yang membutuhkan layanan perbankan yang lebih personal dalam suasana yang nyaman.


(40)

commit to user

xl

Nama Perusahaan : PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang

Syariah persero

Website : www.bni.co.id

Berdiri : 29 april 2000

Jenis Usaha : Bank Umum

Status : Badan Usaha Milik Negara

Kantor Cabang Surakarta

Alamat : Jln. Brigj. Slamet Riyadi No.318 Surakarta

Telepon : (0271) 642023

Faximile : (0271) 662599

3. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

Menjadi Bank yang unggul dalam layanan dan kinerja sesuai dengan kaidah sehingga insyaAllah membawa berkah.

b. Misi Perusahaan

Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja dan layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat menjadi Bank Syariah kebanggaan anak negeri.


(41)

commit to user

xli 4. Struktur organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BNI Syariah Surakarta

Sumber : BNI Syariah Surakarta 2011

Keterangan :

Pemimpin Cabang : Arief Mursidi

Pemimpin Bidang Operasional : Zulfahmi AR

Pemimpin Cabang

Quality Assurance Pemimpin Bidang

Operasional

Penyelia keuangan dan umum

Penyelia pemasaran

Penyelia Pelayanan Nasabah

Penyelia Operasional

Pengelola SCO

Assisten Assisten Assisten Assisten Assisten

Pegawai Outsourching


(42)

commit to user

xlii

Unit Pemasaran : Nur Sa’adah, Nanda Sita

P, Bachtiar Arifin, Aswino Hadi P, M. Hambali Edi W, Ayu Detia Yasmin

Unit Keuangan dan Umum : Fitri Juariah, Wirawan

Hadi W

Unit Pelayanan Nasabah : Sri Darini R, Diah

Kusuma, Titik Subiyanti, Jayanti, Diniyah Safitri.

Unit Operasional : M.Bondan Tawang A,

Dian Hernita, Yuan Faisal

Pengelola SCO : Arianto Wibisono,

Mariantiningsih, Yusnina Artanti

5. Deskripsi Jabatan


(43)

commit to user

xliii Berperan mengambil seluruh keputusan dalam BNI Syariah kantor cabang Surakarta. Serta memimpin semua jalannya kegiatan dalam bank.

2. Pemimpin Bidang Operasional

Memimpin dan memutuskan setiap jalannya usaha dalam bidang operasional bank.

3. Penyelia Keuangan dan Umum

Menyelia langsung dan berpatisipasi aktif dalam kegiatan : a. Mengelola sistem otomasi di cabang dan cabang pembantu b. Memeriksa kebenaran atau akurasi transaksi keuangan c. Mengelola output/ laporan harian dari sistem

d. Memantau/mengendalikan transaksi pembukuan rekening nasabah dan rekening keuangan cabang.

e. Menegelola data informasi tentang kondisi dan posisi keuangan cabang maupun rekening.

f. Mengendalikan likuiditas cabang. g. Mengelola laporan cabang

h. Menangani penyelasaian bunga/jasa dan biaya administrasi rekening nasabah.

i. Mengelola masalah kepegawaian

j. Menegelola masalah logistik

k. Menyelenggarakan administrasi umum


(44)

commit to user

xliv m.Menerima penyeliaan dari atasan

4. Asisten Administrasi Umum

Dibawah penyelia keuangan dan umum berperan aktif dalam kegiatan:

a. Mengelola masalah kepegawaian

b. Mengelola masalah logistik

c. Menyelenggarakn adminsitrasi umum

d. Melakukan perbaikan/ penyempurnaan hasil temuan audit. e. Menerima penyeliaan dari atasan.

5. Asisten administrasi keuangan

Dibawah penyelia keuangan dan umum berperan aktif dalam kegiatan: a. Mengelola sistem otomasi di cabang dan cabang pembantu

b. Memeriksa kebenaran atau akurasi transaksi keuangan c. Mengelola output/laporan harian dari sistem.

d. Memantau/mengendalikan transaksi pembukuan rekening nasabah dan rekening keuangan cabang.

e. Mengelola data informasi tentang kondisi dan posisi keuangan cabang maupun rekening.

f. Mengendalikan likuiditas cabang g. Mengelola laporan cabang.

h. Menangani penyelesaian bunga/ jasa dan biaya administrasi rekening nasabah.


(45)

commit to user

xlv i. Menegelola masalah kepegawaian

j. Mengelola masalah logistik

k. Menyelenggarakan administrasi umum

l. Melakukan perbaikan/penyempurnaan hasil temuan audit. m.Menerima penyeliaan dari atasan.

6. Asisten pemasaran

Dibawah penyelia pemasaran terdapat asisten pemasarn yang berperan aktif dalam

a. Memasarkan dan mengelola kartu standar (customer loan)

b. Membantu memasarkan produk dan jasa bank kepada nasabah

atu calon nasabah.

c. Membina hubungan dan memantau perkembangan aktifitas

nasabah wholesale dan middle

d. Melakukan penyempurnaan atau perbaikan temuan hasil audit. e. Menerima penyeliaan dari atasan.

7. Pengelola pemasaran

a. Memasarkan produk dan jasa bank kepada nasabah dan calon nasabah.

b. Mengelola permohonan kredit ritel, pemantauan nasabah dan kolektibitas kredit.


(46)

commit to user

xlvi

c. Melakukan penelitian potensi perekonomian daerah dan

menyusun peta nasabah.

d. Melakukan perbaikan atau penyempurnaan temuan hasil aiudit. e. Menerima penyeliaan dari atasan.

8. Penyelia pelayanan nasabah

Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan :

a. Melayani informasi mengenai produk jasa dalam dan luar negeri.

b. Mengelola kas besar dan kas ATM.

c. Melayani kegiatan eksternal : payment point, kantor kas, kas mobil dan capem.

d. Mengelola transaksi giro, tabungan, deposito dan DPLK. e. Melayani transaksi jasa dalam negeri (tunai, pemindahan, dan

kliring).

f. Melayani nasabah inti dan kustodian.

g. Mengelola kegiatan paying agent dan DPLK.

h. Melayani penerbitan card plus ( kartu ATM), kredit card dan lain-lain.

i. Membuat laporan ke Bank Indonesia dan KPKN

j. Melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan hasil temuan audit.


(47)

commit to user

xlvii 9. Assisten pelayanan pemegang rekening

Dibawah penyelia pelayanan nasabah berperan aktif dalam mengelola rekening dan melayani transaksi giro, tabungan, deposito, DPLK, ONH, dan penerbitan Credit Card, Card plus, phone plus dan lain-lain. Dengan tanggung jawab utama:

a. Melayani transaksi giro, tabungan, deposito, DPLK, dan ONH.

b. Melayani permintaan, menyerahkan, dan memantau

permasalahan credit card, card plus, phone plus, dan lain-lain. Serta melaporkan kartu yang hilang ke unit pengelolanya. c. Melayani permintaan pencairan bunga deposito, melakukan

verifikasi dan melakukan pembayaran.

d. Melaksanakan perbaikan atau penyempurnaan hasil temuan audit.

e. Menerima penyeliaan dari atasan. 10.Asisten Pelayanan uang tunai /teller

Dibawah penyelia layanan nasabah berperan aktif dalam melayani transaksi tunai/kas, pemindahan dan kliring serta pelayanan kegiatan eksternal (ayment point, kas mobil, kantor kas dan capem) dengan tanggung jawab utama :

a. Melayani semua jenis transaksi kas/tunai, pemindahan dan kliring.

b. Melayani kegiatan eksternal paymeny point, kas mobil, kantor kas dan capem.


(48)

commit to user

xlviii d. Menerima penyeliaan dari atasan.

e. Melalui sistem on the job tarining, yaitu dengan cara menempatkan karyawan bank di cabang-cabang yang termasuk dalam satu perusahaan.

11.Penyelia Operasional

Menyelia langsung dan berpartisipasi dalam kegiatan : a. Mengelola administrasi perkreditan

b. Mengelola portabel kredit

c. Memantau proses pemberian kredit. d. Mengelola penerbitan jaminan bank.

e. Melakukan verifikasi data/informasi mengenai debitur/calon debitur.

f. Melakukan analisis kredit.

g. Mengelola transaksi dan administrasi kliring (termasuk KU/kredit).

h. Melakukan entry transaksi keuangan kliring/ pemindahan kedalam sistem.

i. Mengelola administrasi back office (transaksi valas dan delegasi kredit)

j. Mengelola daftar hitam/ cek nasabah kosong.

k. Mengelola komunikasi cabang.

l. Mengelola daftar pos terbuka (DPT) transaksi rupiah dan valas. m. Mengelola transaksi jasa luar negeri (LC,OTR,ITR).


(49)

commit to user

xlix n. Melakukan perbaikan/penyempurnaan hasil temuan audit. o. Menerima penyeliaan dari atasan.

12.Asisten administrasi kredit

Dibawah penyelia operasional dan berperan aktif dalam kegiatan : a. Mengelola administarsi perkreditan.

b. Mengelola portabel kredit.

c. Memantau proses pemberian kredit d. Mengelola penerbitan jaminan bank.

e. Melakukan perbaikan/ penyempurnaan hasil temuan audit. f. Menerima penyeliaan dari atasan.

6. Produk-produk BNI Syariah

Produk-produk BNI Syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu : a. Produk Penghimpunan Dana

1) Tabungan iB Plus

Tabungan iB Plus adalah tabungan yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Mutlaqah. Dengan prinsip ini tabungan anda akan diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang halal sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari investasi akan dibagihasilkan antara Anda dan Bank sesuai dengan nisbah yang disepakati di awal pembukaan rekening tabungan.

Manfaat yang dapat diperoleh adalah : a) Bagi hasil yang kompetitif


(50)

commit to user

l c) Kemudahan setor dan tarik on-line real time diseluruh kantor

cabang BNI.

d) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan.

e) Mendapatkan BNI Syariah Card yang dapat dimanfaatkan sebagai : BNI Phone plus, merupakan layanan perbankan (informasi dan transaksi) melalui telepon selama 24 jam sehari 7 hari seminggu.

f) Kartu ATM yang dapat digunakan melaui jaringan BNI ATM,

ATM Bersama dan ATM Link di Seluruh Indonesia serta jaringan ATM Internasional Cirrus di seluruh dunia.

g) Mendapatkan fasilitas layanan : Kartu debit untuk berbelanja di merchant maestro/mastercard diseluruh dunia, SMS banking, yaitu layanan inquiry dan transaksi perbankan melalui SMS secara cepat dan mudah, BNI Internet Banking, berupa layanan informasi, transaksi transfer, pembayaran berbagai tagihan rutin seperti telepon, handphone, zakat, kartu kredit, listrik, maupun pembelian tiket dan pulsa, yang dapat dilakukan dengan media internet, fasilitas Autodebet untuk pembayaran telephone, handphone, setoran bulanan, THI, pembayaran angsuran pembiayaan, dll, kemudahan mengakses kantor yang dapat membuka rekening syariah karena pembukaan rekening syariah dilayani dilebih 600 kantor cabang BNI melalui Office Chanelling.

2) BNI iB Giro

Giro Syariah merupakan produk yang memberikan segala kemudahan bertransaksi Giro yang menggunakan prinsip Wadiah Yadh Dhamanah. Giro Syariah mendukung usaha customer dengan


(51)

commit to user

li kemudahan on-line pada cabang-cabang BNI di seluruh Indonesia. Wadiah Yadh Dhamanah merupakan titipan dana yang dengan seizin dari pemilik dana dapat dioperasikan oleh Bank untuk mendukung sektor riil, dengan jaminan bahwa dana dapat ditarik sewaktu waktu oleh pemilik dana.

Keunggulan dari BNI iB Giro adalah :

a) Meningkatkan citra perusahaan maupun perorangan. b) Pembayaran dilaksanakan dengan cepat dan tepat.

c) Mendapat bonus yang besarnya ditentukan oleh bank dan tidak diperjanjikan dimuka.

d) Untuk giro perorangan dapat diberikan kartu ATM BNI Syariah Card Silver dan atau kartu ATM BNI Syariah card Gold untuk nasabah syariah prima dan penarikannya dapat dilakukan di ATM BNI, ATM Bersama serta ATM Cirrus. e) Rekening fasilitas phone Banking 24 jam : layanan informasi

dan mutasi rekening, layanan transaksi, layanan

pengaktifkan/perubahan PIN, Layanan Autodebet, bill

payment.

f) Fasilitas Giro On line. 3) BNI iB Deposito

BNI iB Deposito diperuntukkan bagi mereka yang ingin memiliki investasi berjangka yang menguntungkan dan menenangkan. Dengan menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah, BNI iB Deposito mengelola dana masyarakat dengan cara disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif maupun pembiayaan konsumtif yang halal dan bermanfaat untuk kemaslahatan umat.


(52)

commit to user

lii Keunggulan dari BNI iB Deposito :

a) Dapat diperpanjang secara otomatis. b) Bagi hasil yang kompetitif setiap bulannya.

c) Investasi disalurkan untuk pembiyaan disektor yang halal. d) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan.

4) BNI iB Haji

BNI Syariah memahami bahwa setiap muslim bercita-cita menunaikan ibadah setidaknya sekali seumur hidup. BNI iB Haji dari BNI Syariah merupakan produk tabungan yang dikhususkan untuk memenuhi Ongkos Naik Haji (ONH) yang dikelola secara aman dan bersih sesuai syariah. BNI iB Haji telah tergabung dalam layanan SISKOHAT (Sistem Koordinasi Haji Terpadu) yang memungkinkan jamaah haji memperoleh kepastian porsi dari Departemen Agama pada saat jumlah tabungan telah memenuhi persyaratan.

Manfaat yang dapat diperoleh : a) Bebas biaya administrasi

b) Calon haji ditutup asuransi kecelakaan diri dan kematian c) Dapat melakukan setoran diseluruh cabang BNI (on line) d) Setoran ringan.

e) On-Line dengan Siskohat

f) Memperoleh bagi hasil yang menarik. g) Fasiltas autodebet untuk setoran bulanan.


(53)

commit to user

liii h) Pembukaan rekening dapat dilakukan di lebih 600 kantor

cabang BNI (office chanelling).

5) BNI iB Tapenas

Merencanakan dan mempersiapkan dana pendidikan sedini mungkin untuk buah hati adalah sebuah tingkat bijaksana. BNI Syariah membantu masyarakat untuk menyiapkan pendidikan melalui BNI iB Tapenas. Dengan setoran sesuai kemampuan dan perlindungan asuransi, BNI iB tapenas dapat membantu masyarakat mewujudkan rencana masa depan keluarga yang baik. Keunggulan :

a) Bagi hasil kompetitif, lebih tinggi dibanding tabungan biasa. b) Jangka waktu tabungan 1 sampai dengan 18 tahun.

c) Manfaat asuransi hingga Rp.750.000.000 d) Asuransi bebas premi untuk program otomatis. e) Perlindungan asuransi jiwa plus asuransi kesehatan.

f) Jika terjadi risiko kematian atau cacat tetap dan/ atau total pada penabung, maka setoran bulanan akan dilanjutkan oleh perusahaan asuransi hingga jatuh tempo.

g) Setoran bulanan sesuai dengan kemampuan anda, mulai dari Rp.100.000,.(seratus ribu rupiah) sampai Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) per bulan.

h) Setoran bulanan dapat didebet langsung dari rekening tabungan iB Plus, Tabungan iB Prima, BNI iB Giro, BNI Taplus, BNI Taplus Utama atau BNI Giro anda.


(54)

commit to user

liv

6) BNI Syariah Money Changer

Produk ini merupakan layanan BNI Syariah untuk transaksi jual beli valas atau Money Changer, seperti USD, SGD, dan SAR. Transaksi jual beli valas ini menggunakan akad Al-Sharf, yakni jual beli mata uang dengan menggunakan kurs yang berlaku saat transaksi (kurs spot).

b. Produk Pembiyaan

1) Pembiayan Personal

Dalam kehidupan banyak hal-hal yang harus dipilih dan dipilah secara bijak. Kita harus membedakan antara “needs” dan ‘wants”.

Kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melengkapi hidup dan prasarana hidup. Keinginan adalah segala sesuatu yang dapat memuaskan selera, gaya dan level kepuasan tertentu. Untuk itu BNI Syariah menyajikan rangkaian jenis pembiayaan yang dikelola secara syariah diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan personal anda.

a) BNI iB Griya

Melalui pembiayaan BNI iB Griya nasabah dapat mewujudkan kebutuhan perumahan, kavling siap bangun ataupun renovasi rumah. Pembayaran dengan cara diangsur dalam periode waktu sampai dengan 15 tahun. Bentuk pembiayaan adalah jual beli ataupun ijarah.

Keunggulan:

1. Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.


(55)

commit to user

lv 2. Selama masa pembiayaan besarnya angsuran tetap dan

tidak berubah sampai lunas.

3. Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat.

4. Uang muka ringan, minimum 10% khusus untuk

pembelian rumah

5. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis dan dapat dilakukan di seluruh kantor cabang BNI.

6. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun

7. Maksimum pembiayaan sampai Rp 5 miliar.

8. Tarif bersaing.

b) BNI iB Oto

BNI iB Oto merupakan pembiayaan untuk pembelian

kendaraan dengan proses yang mudah dan cepat berdasarkan syariah. Uang muka relatif ringan dan pembayaran dapat dilakukan secara debet otomatis.

Keunggulan:

1. Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.

2. Selama masa pembiayaan besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas.

3. Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat.


(56)

commit to user

lvi 5. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis dan dapat dilakukan di seluruh kantor cabang BNI.

6. Khusus mobil buatan Jepang jangka waktu pembiayaan sampai dengan 8 tahun.

7. Maksimum pembiayaan sampai Rp 1 miliar.

c) BNI iB Gadai Emas

BNI iB Gadai Emas atau juga disebut Rahn merupakan pembiayaan dengan jaminan berupa emas (lantakan atau perhiasan) yang secara fisik dikuasai oleh Bank. Proses pembiayaan cepat dan sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan dana jangka pendek untuk kebutuhan yang mendesak.

Keunggulan dari produk ini adalah :

1. Cepat, karena seluruh proses hanya 30 menit.

2. Mudah, karena dengan prosedur yang sederhana dan diperuntukkan untuk segenap lapisan masyarakat.

3. Murah, karena tarif jasa penyimpanan dihitung secara harian.

4. Menenteramkan karena dikelola secara syariah. d) BNI iB Multijasa

BNI iB Multijasa adalah pembiayaan jasa konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk memperoleh manfaat suatu jasa misalnya pembiayaan untuk jasa pernikahan, jasa

pendidikan, jasa kesehatan, wisata umroh/haji, dan jasa lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah, dengan menggunakan akad ijarah. Akad ijarah adalah sewa menyewa untuk


(57)

commit to user

lvii Keunggulan :

a. Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.

b. Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat.

c. Uang muka ringan, minimum 20 % dari manfaat jasa yang

diinginkan.

d. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis, dan dapat dilakukan di seluruh kantor cabang BNI.

e. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 3 tahun.

f. Maksimum pembiayaan sampai Rp 500 juta.

g. Tarif bersaing.

2) Pembiayaan Komersil

Dalam perjalanan usaha terkadang pengusaha menghadapi tantangan yang membutuhkan kecepatan pengambilan keputusan, dimana keputusan tersebut membutuhkan dukungan modal. Untuk menangkap peluang emas tersebut BNI Syariah menyediakan pembiayaan yang dijalankan dengan prinsip syariah dengan target win-win solution.


(58)

commit to user

lviii BNI iB Wirausaha ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha anda, dengan besarnya pembiayaan dari Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta yang diproses lebih cepat dan fleksibel sesuai dengan prinsip syariah

Jenis akad yang digunakan adalah :

Murabahah adalah prinsip jual beli barang dengan menyatakan

harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati antara bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli.

Mudharabah adalah kerjasama antara pihak bank sebagai

penyedia dana 100 % sedangkan nasabah menjadi pengelola dana dengan keuntungan dibagi menurut kesepakatan nisbah bagi hasil.

Musyarakah adalah kerjasama dalam penyertaan modal antara

pihak bank dan nasabah dengan keuntungan dibagi menurut kesepakatan nisbah bagi hasil.

Keunggulan :

1. Proses lebih cepat dengan persyaratan mudah sesuai dengan prinsip syariah.

2. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 7 tahun.

3. Mendapatkan perlindungan asuransi jiwa gratis.

4. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis dan dapat dilakukan di seluruhkantor cabang BNI b) BNI iB Usaha Kecil

BNI iB Usaha Kecil adalah pembiayaan modal kerja atau investasi kepada pengusaha kecil sampai dengan Rp 10 miliar berdasarkan prinsip murabahah, musyarakah, mudharabah dan

ijarah.


(59)

commit to user

lix 1. Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan

syariah terhindar dari transaksi ribawi.

2. Akad murabahah akan memudahkan anda mengelola

keuangan karena besar angsuran tetap selama masa pembiayaan.

3. Dengan akad mudharabah dan musyarakah akan

memberikan rasa keadilan.

4. Setoran angsuran dapat dilakukan di seluruh kantor cabang BNI.

5. Variasi produk keuangan syariah yang lengkap untuk mendukung kegiatan usaha Anda.

6. Pembiayaan dapat diberikan dalam mata uang Rupiah dan USD.

c) BNI iB Usaha Besar

Sesuai dengan falsafah dasar ekonomi syariah yaitu bertransaksi dengan penuh keberkahan dan saling

menguntungkan, maka produk-produk perbankan syariah didesain untuk melayani dunia usaha sehingga antara pemodal dan pengusaha dapat bertumbuh bersama-sama dalam prinsip keadilan.

Pembiayaan produktif dari BNI Syariah mendukung kemajuan usaha dengan cara mudah dan fleksibel berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Cara kerja pembiayaan syariah hampir sama dengan cara kerja perbankan pada umumnya, sehingga

masyarakat akan mendapati prosedur yang umum berlaku dan tidak rumit. Demikian pula dengan maksimum pembiayaan, BNI Syariah dapat membiayai korporasi yang memerlukan dana diatas Rp.10 milyar melalui pembiayaan besar syariah. BNI Pembiayaan Besar Syariah adalah pembiayaan modal kerja atau investasi kepada pengusaha menengah dan korporasi


(60)

commit to user

lx diatas Rp. 10 milyar berdasarkan prinsip Murabahah,

Mudharabah, dan Ijarah.

Produk pembiayaan BNI iB Usaha Besar adalah :

1. Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan modal kerja dengan akad

Mudharabah/Musyarakah aplofend dapat diberikan s/d 5

tahun atau dapat diperpanjang setiap tahun. 2. Pembiayaan Investasi

Pembiayaan Investasi memiliki jangka waktu maksimal 7 tahun dengan angsuran kewajiban tetap selama periode pembiayaan sehingga terbebas dari fluktuasi suku bunga pasar.

3. Pembiayaan Beragunan Tunai (Cash Collateral Financing)

Pembiayaan Beragunan Tunai merupakan jenis pembiayaan yang memungkinkan investor memperoleh pembiayaan dengan menjaminkan agunan dalam bentuk tunai yaitu deposito maupun giro.

4. Pembiayaan Pola Kerjasama

BNI Syariah merupakan pembiayaan melalui pola kerjasama dengan multifinance, sekuritas dan asuransi syariah.

5. BNI iB Trade Finance

BNI iB Trade Finance memiliki jaringan korespondensi yang luas sehingga memudahkan nasabah untuk

bertransaksi dengan mitra usaha diseluruh dunia. BNI

Trade Finance Syariah meliputi L/C, SKBDN dan Bank

Garansi. Dengan reputasi BNI yang telah dikenal baik didunia usaha, BNI Garansi Bank Syariah dapat


(61)

commit to user

lxi meningkatkan kepercayaan mitra usaha nasabah institusi. Bagi Perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi

umunya membutuhkan adanya Surat Keterangan Bank yang diperlukan sebagai syarat dalam tender BNI Syariah

menerbitkan Surat Keterangan Bank yang dapat

mendukung kredibilitas perusahaan karena BNI Syariah sebagai bank dengan mayoritas saham dimiliki oleh

pemerintah akan memberi kesan/image positif bagi pemilik proyek.

Keunggulan dari produk ini adalah :

1. Rasa tenteram dan tenang karena pembiayaan syariah terhindar dari transaksi ribawi. Bagi pengusaha yang

sangat memperhatikan aspek syariah dapat

menggunakan pembiayaan ini, karena setiap produk yang diluncurkan akan melalui prosedur persetujuan. Dewan pengawas syariah dan dalam aplikasinya akan secara periodik dipanatau nilai syar’inya.

2. Akad Murabahah akan memudahkan dalam mengelola keuangan karena jumlah yang diangsur tetap selama masa pembiayaan.

3. Dengan akad mudharabahah/musyarakah akan

memberikan rasa keadilan.

4. Variasi produk keuangan syariah yang lengkap untuk mendukung kegiatan usaha.

5. Pembiayaan dapat diberikan dalam mata uang Rupiah dan USD.

6. Mampu membiayai permohonan dengan nominal sama

dengan Bank koorporasi lainnya. Produk BNI Trade Finance adalah :


(62)

commit to user

lxii BNI Syariah menangani L/C yang diterbitkan oleh Bank

Koresponden untuk kepentingan nasabah seperti advising dan

negotiating L/C. Transaksi akan diproses melalui Trade Processing

Center. Dalam transaksi L/ C ekspor, BNI Syariah dapat bertindak.

a. Advising L/C

BNI Syariah dapat bertindak sebagai advising atas setiap L/C yang diterbitkan oleh bank koresponden yang dikirimkan melalui telex, surat atau SWIFT. L/C dapat dikirimkan langsung kepada cabang-cabang syariah dan akan diproses dengan cepat dan efisien, administrasi yang akurat.

b. Negotiating L/C

BNI Syariah selalu siap menegosiasi L/C yang diterbitkan oleh bank koresponden untuk kepentingan nasabah. BNI Syariah memiliki staf yang terlatif dan siap untuk menjawab kebutuhan nasabah dengan nyaman, cepat dan aman. Nasabah dapat mengkonversikan hasil ekspor ke dalam mata uang lain c. Confirming L/C

BNI Syariah siap untuk mengkonfirmasi L/C yang diterbitkan oleh bank koresponden untuk kepentingan nasabah.

Keuntungan transaksi ekspor melalui BNI Syariah :

1)BNI Syariah mmenggunakan SWIFT dalam transaksi L/C

ekspor sehingga proses menjadi tepat dan akurat.

2)BNI Syariah telah membina hubungan baik dengan bank koresponden ternama di dunia.


(63)

commit to user

lxiii BNI Syariah memberikan layanan transaksi impor termasuk penanganan L/C seperti pembukaan L/C dan pembayaran L/C. L/C yang diterbitkan oleh BNI Syariah, pembayaran tagihan kepada negotiating bank akan dilakukan melalui bank koresponden utama BNI Syariah.

Keuntungan impor melalui BNI Syariah :

a) BNI Syariah menggunakan SWIFT dalam transaksi L/C ekspor

sehingga proses menjadi tepat dan akurat.

b) BNI Syariah telah membina hubungan baik dengan bank

koresponden ternama diseluruh dunia.

3. Bank Guarantee

Untuk membantu nasabah dalam melakukan transaksi dengan mitra usaha didalam maupun diluar negeri, BNI Syariah dapat menerbitkan garansi untuk menjamin nasabah seperti : bid bonds,

perfomance bonds dan advance payment. BNI Syariah dapat

membuka bank garansi dengan jaminan L/C (Counter guarantee)

yang diterbitkan oleh bank koresponden.

4. SKBDN (Surat Kredit Berdokument Dalam Negeri)

Untuk mendukung bisnis nasabah dalam negeri, BNI Syariah dapat

menerbitkan maupun menerima SKBDN dari bank koresponden

di dalam negeri. Dengan reputasi BNI Syariah yang telah dikenal di dalam negeri, SKBDN BNI Syariah dapat diterima oleh seluruh bank di dalam negeri.

5. Transaksi Kiriman Uang (Remittance/Fund Transfer).

BNI Syariah memberikan layanan kiriman uang dari dan seluruh dunia melalui draft,SWIFT atau Smart Remittance. Kiriman uang ke luar negeri menggunakan mata uang yang tercatat di Bank Indonesia.


(64)

commit to user

lxiv Cepat dan aman mengirimkan uang keluar negeri dan menerima kiriman dari luar negeri.

Keunggulan :

a. Didukung oleh lebih dari 9000 cabang BNI Online dengan lebih 2500 ATM di seluruh Indonesia.

b. Didukung oleh tekhnologi yang tercepat sehingga kiriman uang dapat diterima tepat waktu.

c. Didukung oleh aplikasi berbasis internet yang dinamakan

“Smart Remittance

6. Clean Collection

Collection adalah pelayanan yang diberikan BNI Syariah untuk

mendapatkan pembayaran atas dokumen atau surat berharga dari pihak ketiga di luar negeri.

B. Pembahasan Masalah

1. Jenis – jenis pembiayaan pada BNI Syariah Surakarta a. Pembiayan Personal

Dalam kehidupan banyak hal-hal yang harus dipilih dan dipilah secara bijak. Kita harus membedakan antara “needs” dan ‘wants”. Kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melengkapi hidup dan prasarana hidup. Keinginan adalah segala sesuatu yang dapat memuaskan selera, gaya dan level kepuasan tertentu. Untuk itu BNI Syariah menyajikan rangkaian


(65)

commit to user

lxv jenis pembiayaan yang dikelola secara syariah diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan personal anda.

1) BNI iB Griya

Melalui pembiayaan BNI iB Griya nasabah dapat mewujudkan kebutuhan perumahan, kavling siap bangun ataupun renovasi rumah. Pembayaran dengan cara diangsur dalam periode waktu sampai dengan 15 tahun. Bentuk pembiayaan adalah jual beli ataupun ijarah.

Keunggulan:

a)Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.

b)Selama masa pembiayaan besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas.

c)Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat. d)Uang muka ringan, minimum 10 % khusus untuk pembelian

rumah

e)Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis dan dapat dilakukan di seluruh kantor cabang BNI.

f) Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun

g)Maksimum pembiayaan sampai Rp 5 miliar.

h)Tarif bersaing.

2) BNI iB Oto

BNI iB Oto merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan dengan proses yang mudah dan cepat berdasarkan syariah. Uang muka relatif ringan dan pembayaran dapat dilakukan secara debet otomatis.


(66)

commit to user

lxvi Keunggulan:

a. Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.

b. Selama masa pembiayaan besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas.

c. Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat. d. Uang muka ringan, minimum 20 % dari harga kendaraan. e. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis

dan dapat dilakukan di seluruh kantor cabang BNI.

f. Khusus mobil buatan Jepang jangka waktu pembiayaan sampai dengan 8 tahun.

g. Maksimum pembiayaan sampai Rp 1 miliar.

3) BNI iB Gadai Emas

BNI iB Gadai Emas atau juga disebut Rahn merupakan pembiayaan dengan jaminan berupa emas (lantakan atau perhiasan) yang secara fisik dikuasai oleh Bank. Proses pembiayaan cepat dan sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan dana jangka pendek untuk kebutuhan yang mendesak.

Keunggulan dari produk ini adalah :

a. Cepat, karena seluruh proses hanya 30 menit.

b. Mudah, karena dengan prosedur yang sederhana dan

diperuntukkan untuk segenap lapisan masyarakat.

c. Murah, karena tarif jasa penyimpanan dihitung secara harian. d. Menenteramkan karena dikelola secara syariah.


(67)

commit to user

lxvii 4) BNI iB Multijasa

BNI iB Multijasa adalah pembiayaan jasa konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk memperoleh manfaat suatu jasa misalnya pembiayaan untuk jasa pernikahan, jasa

pendidikan, jasa kesehatan, wisata umroh/haji, dan jasa lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah, dengan menggunakan akad ijarah. Akad ijarah adalah sewa menyewa untuk

mendapatkan imbalan atas barang/jasa yang disewakan.

Keunggulan :

a. Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.

b. Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat. c. Uang muka ringan, minimum 20 % dari manfaat jasa yang

diinginkan.

d. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis, dan dapat dilakukan di seluruh kantor cabang BNI.

e. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 3 tahun. f. Maksimum pembiayaan sampai Rp 500 juta. g. Tarif bersaing.

b. Pembiayaan Komersil

Dalam perjalanan usaha terkadang pengusaha menghadapi tantangan yang membutuhkan kecepatan pengambilan keputusan, dimana keputusan tersebut membutuhkan dukungan modal. Untuk menangkap peluang emas tersebut BNI Syariah menyediakan pembiayaan yang dijalankan dengan prinsip syariah dengan target win-win solution.


(1)

commit to user

lxxvi

8)

Kriteria pengusaha, prosedur penyaluran dana, dan mekanisme

pembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan memperhatikan

fatwa DSN.

9)

Biaya operasional dibebankan kepada Mudharib.

10)

Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan kewajiban

atau melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan, mudharib

berhak mendapatkan ganti rugi atau biaya yang telah dikeluarkan.

c.

Contoh Prosedur pengajuan pembiayaan

Mudharabah

Pak Ahmad adalah seorang karyawan swata di salah satu

perusahaan. Status kepegawaiannya adalah karyawan tetap, pak

Ahmad sudah bekerja di perusahaan tersebut selama lima tahun.

Sekarang pak Ahmad ingin membuka usaha toko kelontong di

rumahnya sebagai tambahan penghasilannya yang akan di urus oleh

istrinya, namun pak Ahmad tidak mempunyai modal untuk melakukan

usahanya tersebut. Akhirnya dia mengajukan pembiayaan kepada

pihak BNI Syariah. Dengan akad Mudharabah yaitu dimana seluruh

modal ditanggung oleh pihak bank. Kemudian pak Ahmad beserta

istrinya datang ke BNI Syariah, dan pihak BNI Syariah memberikan

solusi untuk menggunakan salah satu produk pembiayaannya yaitu

BNI Wirausaha Syariah. Dengan menggunakan prinsip mudharabah

dimana modal 100 % dari pihak bank dan pak Ahmad besrta istrinya

menjadi pengelolanya, dengan nisbah bagi hasil menurut kesepakatan.

Akhirnya pak Ahmad menyetujuinya, dan mengajukan pembiayaan

sebesar 50 juta, setelah itu maka pak Ahmad mengisi formulir

pengajuan pembiayaan dan melengkapi syarat umum, yang berisi foto

copi KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah, NPWP, Slip gaji terakhir,

surat persetujuan suami/istri, bukti kepemilikan jaminan, disini pak

Ahmad menggunakan BPKB mobilnya. Setelah semua persyaratan

umum terpenuhi pak Ahmad dipersilahkan pulang, untuk selanjutnya

di berikan pemberitahukan melalui telepon. Setelah itu pihak BNI

Syariah melakukan survey di rumah pak Ahmad yang sekaligus akan

dijadikan tempat usaha. Kemudian pihak BNI Syariah memutuskan

untuk menghubungi pak Ahmad dan memberikan pembiayaan

Wirausaha kepada pak Ahmad, setelah itu pak Ahmad diminta datang

ke BNI Syariah dan melakukan akhad bersama pihak BNI Syariah dan


(2)

commit to user

lxxvii

menadatangani semuanya. Setelah itu maksimal seminggu dana yang

dibutuhkan pak Ahmad sudah bisa di ambil di kantor BNI Syariah.


(3)

commit to user

lxxviii

BAB IV

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, yaitu mengenai

pokok permasalahan dengan judul : ANALISIS PROSEDUR

PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT. BNI SYARIAH KANTOR

CABANG SURAKARTA. Maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut :

1.

Jenis – jenis pembiayaan pada PT. BNI Syariah Surakarta sudah sangat

beragam dan sangat membantu perekonomian masyarakat pada

umumnya, hampir semua kebutuhan pembiayaan bisa dipenuhi oleh BNI

Syariah Surakarta sendiri yang antara lain adalah sebagai berikut :

a.

Pembiayaan Personal

1) BNI iB Griya

2) BNI iB Oto

3) BNI iB Gadai Emas

4) BNI iB Multijasa

b. Pembiayaan komersil

1)

Pembiayaan iB Wirausaha

2)

BNI iB Usaha Kecil

3)

Pembiayaan Usaha Besar


(4)

commit to user

lxxix

4)

BNI iB Trade Finance

2.

Adapun prosedur dalam pembiayaan Syariah adalah sebagai berikut:

a)

Mudharib (Nasabah) datang ke PT. BNI Syariah Surakarta untuk

mengajukan pembiayaan.

b)

Pemohon minimal berusia 21 tahun, dan pada saat pembiayaan

lunas usia maksimum :

c)

55 tahun untuk pegawai (usia pension)

d)

60 untuk pengusaha, professional

c)

Karyawan /wiraswasta/professional dengan masa kerja minimal 2

tahun.

d)

Mempunyai penghasilan dan tetap dan mampu mengangsur

e)

Mempunyai persyaratan berdasarkan penilaian bank, dan

melengkapi syarat administratif:

1)

Foto kopi KTP dan Katu Keluarga

2)

Slip gaji terakhir dan bukti penghasilan

3)

Surat persetujuan suami / istri

4)

Foto kopi Surat Nikah (bagi sudah yang sudah menikah)

5)

NPWP

6)

Pembiayaan sampai dengan 150 juta dilengkapi dengan surat

keterangan kelurahan / kecamatan.

7)

Untuk pembiayaan diatas 150 juta dilengkapi dengan legalitas

usaha

8)

Bukti kepemilikan jaminan.

f)

Bank melalukan Penilaian dan survey langsung ke tempat

pemohon kerja maupun tinggal.

g)

Mudaharib dan shahibul Maal (Bank) sepakat untuk melakukan

kerja sama.


(5)

commit to user

lxxx

h)

Mudharib dan shahibul Maal sepakat untuk melakukuan perjanjian

bagi hasil.

i)

Shahibul Maal memberikan dana 100% kepada Mudharib (

pencairan dana)

j)

Mudharib menyediakan keahlian dan keterampilan untuk

mengelola usaha.

k)

Shahibul Maal dan Muharib bersama – sama menjalankan usaha

tersebut.

B.

Saran

Adapun saran – saran dari penulis berhubungan dengan penyusunan

tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.

Di harapkan PT. BNI Syariah Surakarta dapat memperbanyak kantor

cabang maupun kantor pembantunya, agar nasabah dapat dengan

mudah melakukan transaksi tanpa terganggu jarak lokasi kantor bank.

2.

Keseluruhan untuk pelayanan yang diberikan PT. BNI Syariah

Surakarta pada nasabah pembiayaan mudharabah sudah bagus, namun

tidak ada salahnya jika terus ditingkatkan dengan tujuan antara lain :

a.

Dapat lebih memahami akan kebutuhan nasabah.

b.

Mempermudah nasabah dalam bertransaksi.

c.

Memberikan kepuasan kepada nasabah atas pelayanan yang

diperolehnya.

d.

Menjaga agar nasabah tidak berpindah pada tempat lain.

e.

Meningkatkan loyalitas nasabah supaya terus menggunakan jasa PT.

BNI Syariah Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2000. Lima Transaksi yang Lazim dipraktekkan oleh perbankan

syariah.


(6)

commit to user

lxxxi

Karim Adiwarman. 2004. Bank Islam. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Ktut Silvanita. 2009. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Erlangga:

jakarta.

Moekijat. 1984. Kamus Management. Penerbit Alumni :Bandung.

Moekijat. 1989

.

Asas-asas Manajemen. Mandar Maju: Bandung

.

Muhammad. 2008

.

Sistem Dan Prosedur Bank Syariah Esisi kedua. UII Pres

Yogyakarta: Yogyakarta.

PT. Bank BNI Syariah Surakarta. Buku Pedoman prosedur pembiayaan.

PT. Bank Negara Indonesia. 2007. Tentang BNI. www. Bni.co.id

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1992. Tentang perbankan.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998. Tentang Bank

Indonesia.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999. Tentang Bank

Indonesia.