Pemeliharaan Modul Aset TI Pada Aplikasi Office Automation Kementrian BUMN Di PT. Dirgantara Indonesia

(1)

1

1.1Latar Belakang Masalah

Office Automation merupakan sarana pendukung kinerja untuk pegawai di lingkungan Kementerian Negara BUMN. Terdapat menu-menu yang dapat diakses yang sudah disesuaikan dengan jabatan dan posisi dalam struktur Kementerian Negara BUMN. Sasaran dari Office Automation ini adalah tersedianya aplikasi pendukung aktifitas Kementerian Negara BUMN yang lengkap, dapat bekerja dengan baik dan terintegrasi sehingga dapat membantu dan memberikan kemudahan pada tugas pokok dari setiap fungsi di lingkungan Kemeterian Negara BUMN.

Namun, Office Automation yang digunakan saat ini masih memiliki kekurangan dari segi operasionalnya. Pihak pimpinan dan kalangan manajemen Kementerian Negara BUMN dalam memperoleh data dan informasi untuk melakukan fungsi pengawasan dan pembinaan BUMN serta mendukung proses pengambilan keputusan berjalan kurang maksimal karena pada modul Aset TI belum bisa dilakukan pencatatan, penelusuran, pengelolaan dan pendayagunaan berdasarkan nomor inventaris perlengkapan dengan baik. Stuktur dan tampilan pelaporan modul Aset TI pun masih dianggap belum rapi dan belum sesuai dengan struktur dan tampilan pelaporan yang seharusnya, serta masih ada beberapa bugs dan error


(2)

yang ada pada beberapa tombol yang mengakibatkan aplikasi tidak dapat berjalan dengan baik dan semestinya.

Engineering Services sebagai salah satu satuan usaha dari PT. Dirgantara Indonesia bertugas untuk melakukan pemeliharaan aplikasi Office Automation. Pengerjaan modul Aset TI dari aplikasi Office Automation ini yang diserahkan kepada peserta kerja praktek dengan dibimbing oleh pembimbing kerja praktek.

1.2Perumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang permasalahan yang dihadapi, maka dibuat suatu rumusan masalah, yaitu bagaimana melakukan pemeliharaan modul Aset TI dalam aplikasi Office Automation yaitu dengan menambahkan nomor inventaris perlengkapan dan memperbaiki bugs dan error yang ada.

1.3Maksud dan Tujuan 1.3.1Maksud

Maksud dari kerja praktek ini adalah melakukan pemeliharaan dengan menambahkan fitur nomor inventaris perlengkapan pada modul Aset TI dan submodulnya serta perbaikan bugs dan error sehingga aplikasi dapat dipergunakan dan efektif dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian BUMN.


(3)

1.3.2Tujuan

a. Aplikasi dapat berjalan, bebas error dan bugs, mudah digunakan dan menyediakan data atau informasi secara lengkap,cepat dan akurat.

b. Mampu melakukan otomasi proses pencatatan, pelacakan, pengelolaan dan pendayagunaan Aset TI berdasarkan nomor inventaris perlengkapan.

c. Kemudahan bagi pihak pimpinan dan kalangan manajemen Kementerian Negara BUMN dalam memperoleh data dan informasi untuk melakukan fungsi pengawasan dan pembinaan BUMN serta mendukung proses pengambilan keputusan, terutama dalam bidang aset TI.

1.4Batasan Masalah

Dari keseluruhan fungsi yang terdapat pada Office Automation Kementerian Negara BUMN, Terdapat beberapa batasan permasalahan yang perlu dirumuskan, antara lain:

1. Proses Kerja

a. Penugasan pemeliharaan modul Aset TI Office Automation BUMN

b. Pemeliharaan modul Aset TI Office Automation BUMN

c. Pelaporan perkembangan pemeliharaan modul Aset TI Office Automation BUMN

2. Software a. Sisi server


(4)

Menggunakan PostgreSQL sebagai Server Database Management System. Zend Framework sebagai rangka kerja untuk membangun aplikasi dengan PHP sebagai bahasa pemrograman, dan Apache sebagai layanan web.

b. Sisi client

Menggunakan Notepad++ sebagai source code editor dengan sistem operasi Microsoft Windows. WinSCP dan FileZilla sebagai aplikasi transfer file dari client ke server, serta web browser menggunakan Safari dan Mozilla Firefox.

3. Hardware a. Sisi Server

Sistem Server dengan sistem koneksi yang dapat digunakan untuk pengaksesan server dan transfer file dari client. Menggunakan sistem operasi Linux, serta sistem intranet (LAN dan WAN) untuk mengimplementasikan pemeliharaan di server.

b. Sisi Client

Sistem Komputer dengan web browser dan ethernet card yang sudah terpasang dan dapat digunakan dengan baik. Minimal komputer dengan prosesor Pentium IV

4. Brainware


(5)

b. Tidak asing dengan Web Application

c. Menguasai bahasa pemrograman web (PHP, JQuery, dan AJAX)

d. Menguasai Relational Database Management System (RDBMS) dan PostgreSQL.

5. Network

a. Server sebagai tempat penerapan pemeliharaan Office Automation b. Kecepatan koneksi intranet 100Mbps

1.5Metodologi Penelitian

1.5.1Metodologi Pengumpulan Data

Dalam kerja praktek ini, penulis melakukan pemeliharaan modul Aset TI pada aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN, sehingga dapat mendukung knerja di lingkungan Kementerian Negara BUMN. Dalam pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan metode-metode dibawah ini:

1. Metode Observasi

Pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung di lapangan cara kerja dan alat-alat yag dipakai

2. Metode partisipasi

Dengan turut mengambil bagian dalam situasi nyata, memelihara modul Aset TI pada Office Automation Kementerian Negara BUMN guna mendapatkan data yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.


(6)

3. Metode Dokumenter

Dengan melakukan pengumpulan data dan informasi yang sumbernya sejenis dokumen guna mendapatkan data yang diinginkan.

1.5.2Metodologi Pemeliharaan Sistem

Untuk pemeliharaan aplikasi , ada tiga tahapan pemeliharaan seperti yang diilustrasikan pada gambar dibawah ini

Gambar I.1 Ilustrasi Tahapan Pemeliharaan Aplikasi

a. Support - yaitu perbaikan aplikasi kaitannya dengan bug/error pada aplikasi, b. Maintenace - yaitu perubahan aplikasi dikarenakan permintaan pengguna.

Untuk perubahan aplikasi maka tahapan yang harus dilalui adalah :

1. Change Request - Review dan pencatatan atas permintaan perubahan, meliputi perubahan yang sudah ditentukan pada KAK maupun perubahan aplikasi / alur kerja pada saat pemeliharaan aplikasi berlangsung.


(7)

2. Change/Risk Assesment - Analisa akibat dari perubahan yang diusulkan, berapa banyak waktu dan resources yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan yang diinginkan.

3. Functional Enchancment - Analisa dari perbaikan atas fungsi yang diperbaiki.

4. Configuration Change - Pencatatan atas perubahan aplikas, pemberian kode versi /release pada aplikasi yang mengalami perubahan.

5. Development - Perbaikan koding sesuai dengan perubahan yang diinginkan.

c. Deployment – yaitu testing dan penangan release aplikasi ke area produksi. d. Inputan untuk perbaikan bisa datang dari pengguna, dari proses yang sedang

berjalan maupun dari informasi luar.

1.6Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan kerja prkatek ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Berisi pembahasan masalah umum yang berhubungan dengan penyusunan laporan Kerja Praktek, yang meliputi latar belakang masalah,perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penilitian, dan sistematika penulisan.


(8)

BAB II Tinjauan Pustaka

Berisi pembahasan mengenai tempat kerja praktek, yang meliputi sejarah instansi, logo instansi, badan hukum instansi, struktur organisasi, dan landasan teori.

BAB III Pembahasan

Berisi pembahasan tentang hal-hal yang dilakukan selama melaksanakan kerja praktek di PT. Dirgantara Indonesia.

BAB IV Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan berdasarkan uraian yang telah dibuat sebelumnya, serta saran untuk instansi terkait.


(9)

9

2.1Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1Sejarah Instansi

Pesawat terbang adalah tranportasi yang mempunyai peran penting dalam ekonomi maupun pertahanan suatu negara,apalagi mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kondisi geografis yang sulit ditembus dengan alat transportasi biasa. Berdasarkan kondisi tersebut, mucul pemikiran bahwa sebagai negara kepulauan, Indonesia harus mengembangkan industri maritim dan penerbangan. Kondisi inilah yang memicu lahirnya industri penerbangan di Indonesia.

Segera setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan tahun 1945, kesempatan Indonesia untuk mewujudkan impian membuat pesawat terbang mereka sendiri terbuka lebar. Sejak saat itu, Indonesia telah mulai sadar bahwa sebagai Negara kepulauan, Indonesia akan selalu membutuhkan transportasi udara untuk memperlancar usaha pemerintahah, pengembangan ekonomi dan pertahanan nasional.

Tahun 1946, biro perencanaan dan konstruksi dibangun di TRI-Udara atau TNI-AU. Disponsori oleh Wiweko Supono, Nurtanio Pringgadisurjo, dan Sumarsono , tempat perakitan dibangun di Magetan, dekat Madiun, Jawa Timur. Berasal dari


(10)

material sederhana,sebuah pesawat layang (NWG-1) berhasil dibuat. Pembuatan pesawat ini juga melibatkan Tossin, didukung oleh Ahmad, dkk. Dengan 6 pesawat, pesawat-pesawat tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan ketertarikan Indonesia dan pada saat yang sama memperkenalkan dunia penerbangan kepada calon pilot yang telah bersiap untuk mengikuti latihan penerbangan di India.

Sejalan dengan penghargaan yang telah diperoleh dan dalam rangka menyediakan pengembangan yang lebih cepat, dengan Surat Ketetapan Kepala Staff Angkatan Udara no.488 Agustus 1960, Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP) dibentuk. Diresmikan 16 Desember 1961, badan ini mempunyai fungsi untuk menyiapkan pembentukan industri penerbangan dengan kemampuan untuk menyokong aktivitas penerbangan nasional di Indonesia.

Dengan Peraturan Pemerintah No.12 5 April 1976, persiapan industri penerbangan telah dibuat. Melalui registrasi ini, semua aset, fasilitas, dan potensi yang tersedia diakumulasi meliputi aset Pertamina, Divisi ATTP yang telah bersiap untuk berdirinya sebuah industry penerbangan dengan asset-aset LIPNUR, Angkatan Udara Indonesia, sebagai modal dasar untuk industry penerbangan. Modal dasar ini diharapkan mampu menyumbangkan pertumbuhan industry penerbangan yang mampu menjawab semua tantangan.

Pada 26 april 1976, berdasarkan Akte Notaris no 15, di Jakarta, PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio secara resmi didirikan oleh Dr. BJ. Habibie sebagai


(11)

Presiden Direktur. Ketika fasilitas fisik industri ini lengkap, pada Agustus 1976 Presiden Suharto meresmikan industry penerbangan ini.

Pada 11 Oktober 1985, PT. Industri Pesawar Terbang Nurtanio dihapus dan diganti dengan PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara atau IPTN.

Selama 24 tahun melayani, IPTN dengan sukses mengembangkan teknologi penerbangan yang canggih dan mutakhir, terutama mengadopsi teknologi barat ke Indonesia. IPTN khususnya telah menguasai desain pesawat terbang, pengembangan, dan usaha manufaktur komuter daerah kecil dan menengah.

PT. IPTN sekarang melayani dengan kelebihannya dalam bidang teknik, dengan menawarkan desain untuk menguji aktifitas layanan, pembuatan komponen pesawat dan bukan pesawat, serta layanan purna jual.

Oleh karena itu, nama IPTN telah berubah menjadi PT. DIRGANTARA INDONESIA atau Indonesian Aerospace atau disingkat IAe dan secara sah telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid, di Bandung pada tanggal 24 Agustus 2009.


(12)

2.1.2Logo Instansi

Gambar 2. 1 Logo PT. Dirgantara Indonesia

1. Bentuk

Bentuk logo PT DIRGANTARA INDONESIA terdiri dari: a. Lingkaran

Menggambarkan lingkaran dunia, memberikan makna aktifitas usaha yang mencakup pasar global.

b. Sayap

Berjumlah 3 (tiga) buah dengan ukuran yang berbeda. Menggambarkan kekuatan usaha untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi:


(13)

2. Sayap Sedang, Menggambarkan Bisnis Plasma (Non – Core Business) 3. Sayap kecil, menggambarkan Korporasi (Corporate)

Ketiganya menjalin persatuan dan kesatuan menuju ke atas dalam sudut kecondongan / elavasi 45o yang berarti arah yang seimbang dan optimal dalam pencapaian target.

2. Warna

Warna Logo PT DIRGANTARA INDONESIA adalah Biru (cyan 100% dan magenta 100%) yang memiliki makna warna dirgantara, kemantapan dan kekuatan. Ini mencerminkan tekad untuk berusaha semaksimal mungkin sesuai kompetensi dan etika usaha.

3. Tulisan

a. Tulisan Logo PT DIRGANTARA INDONESIA adalah dalam huruf capital Arial Narrow Bold, berwarna Biru (cyan 100% dan magenta 100%).

b. Tulisan INDONESIA AEROSPACE (IAe) adalah dalam huruf capital Arial Narrow Bold, berwarna Biru (cyan 100% dan magenta 100%) merupakan nama dalam korespondensi internasional.


(14)

2.1.3Badan Hukum Instansi

Status PT. DI (Persero) tidak dapat dikategorikan sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang publik sebagaimana yang dimaksud oleh pasal 1 angka 4 UU BUMN. Karena dalam PT. DI (Persero) seluruh modalnya terbagi dalam saham.

Mengenai status hukum PT. DI (Persero) dapat dilihat dalam Berita Negara mengenai persetujuan akte perubahan anggaran dasar Perseroan Terbatas Tanggal 25 Oktober 2005 No. 85 oleh Depkum dan HAM RI. Sesuai dengan Keputusan Menkum dan HAM RI No.C-04670.HT.01.04 tahun 2005 dalam Pasal 1 angka 1 disebutkan Perseroan Terbatas ini bernama Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Dirgantara Indonesia disingkat PT. DI (Persero). Kemudian dalam Pasal 4 Ayat (2) dan Ayat (3) disebutkan pemegang saham dan PT. Dirgantara Indonesia (Persero) adalah Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara RI cq. Negara Republik Indonesia dan Menteri Keuangan RI cq. Negara Republik Indonesia.


(15)

2.1.4Struktur Organisasi dan Job Description Engineering Services (General Manager) Pemasaran dan Penjualan Teknologi Simulasi Teknologi Komunikasi dan Navigasi Teknologi Informasi

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi

Tugas dan fungsi dari struktur organisasi Engineering Services PT Dirgantara Indonesia.

a. General Manager

Bertugas untuk mengatur seluruh aktifitas satuan usaha engeneering services PT. Dirgantara Indonesia dan General Manager berfungsi sebagai pimpinan bagi manager-manager yang berada dibawah wewenangnya.

b. Pemasaran dan Penjualan, bertugas untuk memasarkan produk-produk yang telah diproduksi oleh Pusat Perancangan, Teknologi Komunikasi, Teknologi Informasi dan Teknologi Simulasi, dan bagian Pemasaran dan Penjualan berfungsi sebagai pimpinan dari pemasaran produk-produk tersebut.

c. Teknologi Komunikasi dan Navigasi, bertugas untuk memproduksi produk yang bersifat perangkat keras untuk menunjang teknologi komunikasi berdasarkan keinginan pasar, dan bagian Teknologi Komunikasi dan Navigasi berfungsi memimpin proses produksi produk-produk teknologi komunikasi. d. Teknologi Informasi, bertugas untuk memproduksi produk yang bersifat


(16)

dan lain sebagainya yang menyangkut hubungannya dengan teknologi informasi, dan bagian Teknologi Informasi berfungsi untuk memimpin proses produksi produk-produk teknologi informasi.

e. Teknologi Simulasi, bertugas untuk memproduksi realtime simulator, seperti simulator pesawat terbang, simulator terjun payung dan produk simulator lainnya, dan bagian Teknologi Simulasi berfungsi untuk memimpin proses produksi realtime simulator.


(17)

2.2Landasan Teori

Selama pelaksanaan kerja praktek di PT. Dirgantara Indonesia, peserta kerja praktek menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama masa perkuliahan sebagai landasan teori pengembangan aplikasi Office Automation. Pengetahuan dan teori yang digunakan antara lain:

2.2.1Konsep Metode pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Objek

Teori tentang metode pengembangan perangkat lunak berbasis objek diperoleh di mata kuliah Rekayasa perangkat Lunak.

2.2.2Konsep RDBMS (Relational Database Management System)

Teori dan konsep RDMS yang diperoleh di mata kuliah Basis Data dan Sistem Basis Data.

2.2.3Konsep Sistem Informasi

Teori tentang pembangunan sistem informasi yang baik diperoleh di mata kuliah Sistem Informasi.


(18)

2.2.4PHP

PHP: Hypertext Preprocessoradalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.

Sejarah PHP

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyakpemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.


(19)

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

2.2.5Konsep Zend Framework (ZF)

Zend Framework ini disusun pada awal tahun 2005 sementara kerangka kerja baru, seperti Ruby on Rails dan Spring Framework , telah mendapatkan popularitas dalam pengembangan komunitas web. ZF itu diumumkan pada Konferensi Zend pertama di bulan Oktober 2005.

Zend Framework adalah salah satu framework bahasa pemrograman PHP yang berbasis OOP (Object Oriented Programming), sederhana, dan open source.

Zend Framework difokuskan untuk membangun aplikasi Web 2.0 dan Web Service yang lebih aman, reliabel dan modern. Framework ini juga telah mendukung API untuk beberapa vendor seperti e Google, Amazon, Yahoo!, Flickr.


(20)

Beberapa fitur terbaru Zend Framework antara lain :

 Support AJAX melalui JSON

 Pencarian – Lucene

 Sindikasi

 Layanan web

 Kelas library berkualitas tinggi berorientasi objek untuk PHP 5

ZF adalah use-at-will framework. Tidak ada paradigma single development atau pola yang harus diikuti oleh pengguna Zend Framework, meskipun ZF menyediakan component untuk MVC, Table Data Gateway, dan pola desain Row Data Gateway. Zend framework menyediakan komponen individual untuk banyak penggunaan yang sering dibutuhkan dalam membangun aplikasi web.

Zend Framework membutuhkan PHP 5.2.4 keatas atau sejak versi 1.7.0. Versi

sebelumnya membutuhkan PHP 5.1.4 keatas, meskipun ZF Programmer’s

Reference Guide merekomendasikan PHP 5.2.3 keatas untuk peningkatan keamanan dan performa termasuk versi PHP saat ini. PHPUnit 3.0 keatas membutuhkan sebuah unit percobaan yang disisipkan di Zend Framework. Banyak komponen juga membutuhkan ekstensi PHP.

Fitur


(21)

 Semua komponen sepenuhnya PHP 5 berorientasi objek dan mengikuti protocol E_STRICT.

 Arsitektur Use-at-will dengan penggunaan komponen yang mudah dan minimal interpendesi.

 Implementasi MVC ekstensible mendukung layout dan template berbasis PHP secara default.

 Mendukung banyak sistem database dan vendor, termasuk MySQL, Oracle, IBM DB2, Microsoft SQL Server, PostgreSQL, SQLite, dan Informix Dynamic Server.

 Susunan email dan pengiriman, penerimaan melalui mbox, Maildir, POP3 dan IMAP4

 Penyimpanan sub system yang fleksibel dengan dukungan banyak backend, seperti memori atau system file.

Membangun dan menjalankan aplikasi Zend Framework

Teknologi Zend menyediakan PHP stack, Zend Server (atau Zend Server Community Edition), yang telah dioptimalisasi untuk menjalankan aplikasi Zend Framework. Zend Server berisi Zend Framework dalam OS masing-masing, installer yang terintegrasi, bersama dengan PHP dan semua ekstensi yang diperlukan. Zend Server menyediakan performa yang telah ditingkatkan untuk PHP dan khususnya aplikasi Zend Framework melalui percepatan opcode dan beberapa kemampuan caching. Dan menyertakan aplikasi monitoring dan fasilitas diagnose. Zend server tidak dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi Zend


(22)

Framework dan Zend Framework bisa di unduh dan dipasang secara terpisah dengan Zend Server.

Untuk pengembang yang memilih IDE untuk membuat kode dan pencarian kesalahan, Zend Studio, yang berintegrasi erat dengan Zend Framework, menyediakan jendela MVC, pembangun kode MVC, pemformat kode, pendampingan kode, dan sebagainya.

Zend Server mungkin tidak cocok dengan alat pencari kesalahan seperti Xdebug yang disertakan dengan PHP IDE gratis seperti Netbeans. Untuk alas an ini, para pengembang yang ingin menggunakan PHP stack dengan lengkap, termasuk ODE, harus mempertimbangkan alternatif lain seperti Zend Server.


(23)

2.2.6Konsep SSO (Single Sign On)

Single Sign-on (SSO) adalah properti kontrol akses dari berbagai macam sistem perangkat lunak dan terhubung. Dengan property dari satu login user akan memberikan akses ke semua sistem tanpa diingatkan untuk login lagi, Single Sign-off adalah kebalikannya, dimana dengan satu kali sign out akan menghentikan akses ke banyak sistem perangkat lunak.

Sebagaimana aplikasi dan sumber daya yang berbeda mendukung mekanisme autentikasi yang berbeda, single sign-on harus diterjemahkan secara internal untuk dan dari sistem pengenal yang digunakan untuk autentifikasinya.

Keuntungan

Keuntungan meliputi:

 Mengurangi phising, karena user tidak terlatih untuk memasukan password tanpa berpikir.

 Mengurangi kelelahan dari banyak kombinasi username dan password user.  Mengurangi waktu yang dihabisakan untuk memasukkan password lagi untuk

username yang sama.

 Dapat mendukung autentikasi konvensional seperti Windows Credentials  Mengurangi biaya IT atas rendahnya panggilan IT help desk tentang password.  Keamanan di semua level dari masuk / keluar / akses ke sistem tanpa perlu

mengingatkan user.  Laporan terpusat


(24)

SSO menggunakan server autentikasi terpusat dimana semua aplikasi dan sistem dimanfaatkan untuk tujuan autentikasi, dan dikombinasikan dengan teknik ini untuk menjamin user tidak memasukan pengenal mereka lagi lebih dari satu kali.

Kritis

Kata enterprise reduced sign-on digunakan oleh beberapa penulis yang yakin bahwa single sign-on tidak mungkin diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Sebagaimana single sign-on menyediakan akses ke banyak sumber begitu user telah di autentikasi, hal tersebut menimbulkan akibat negatif misalnya akun dipakai oleh orang lain dan disalahgunakan. Oleh karena itu, single sign-on membutuhkan perhatian lebih pada perlindungan akun user, dan harus dikombinasikan dengan metode autentikasi seperti smart cards dan token one-time password.

Single sign-on juga membuat sistem autentikasi sangat rawan, kegagalan atau ketidakmampuan untuk masuk bisa menghasilkan penolakan akses ke semua sistem yang disatukan oleh SSO. Hal ini bisa membuat SSO tidak dinginkan untuk sistem yang aksesnya telah terjamin sepanjang waktu, seperti keamanan atau plant-floor systems

Skema shared authentication yang bukan single sign-on

Single sign on membutuhkan user untuk sign in sekali untuk mempertahankan aksesnya. Sistem akan membutuhkan user untuk login berkali-kali dengan


(25)

identitas yang sama bukanlah single sign on. Contohnya, sebuah lingkungan dimana user dipersilahkan untuk log in ke desktop mereka, lalu log in ke email mereka menggunakan pengenal yang sama, itu bukan single sign on.

Gambar 2. 4 Konsep SSO pada Office Automatio Kementerian Negara BUMN

2.2.7Konsep JQuery

JQuery adalah sebuah library javascript lintas browser yang dibuat untuk menyederhanakan skrip HTML di sisi client. Dirilis di januari 2006 di BarCamp NYC oleh John Resig. Digunakan oleh 31% dari 10.000 situs web yang paling sering dikunjungi. jQuery adalah library javascript yang paling popular digunakan saat ini.

jQuery gratis, perangkat lunak open source, lisensi dibawah MIT License dan GNU General Public License, Version 2. Peinrtah jQuery dibuat agar mudah untuk menjelajahi dokumen, memilih elemen DOM, membuat animasi,


(26)

menangani event, dan mengembangkan aplikasi ajax. jQuery juga menyediakan kapabilitas untuk para pengembang untuk membuat plug-in untuk Javasript Library. Dengan fasilitas ini, pengembang mampu membuat abstraksi untuk interaksi dan animasi tingkat rendah, efek dan tema tingkat lanjut. Kontribusi ini semakin memajukan halaman web.

Microsoft dan nakia telah mengungumkan rencana untuk menyertakan jQuery di platform mereka. Microsoft mengadopsinya ke dalam Visual Studio untuk digunakan di ASP.NET AJAX framework kepunyaan Microsoft dan ASP.NET MVC frameworl sementara Nokia telah menggabungkannya dengan platofrm Run-Time Web mereka. JQuery telah digunakan di MEdiaWiki sejak versi 1.16.

2.2.8Konsep AJAX (Asynchronous JavaScript and XMLHTTP)

Asynchronous JavaScript and XMLHTTP, atau disingkat AJaX, adalah suatu teknik pemrograman berbasis web untuk menciptakan aplikasi web interaktif. Tujuannya adalah untuk memindahkan sebagian besar interaksi pada komputer web surfer, melakukan pertukaran data dengan server di belakang layar, sehingga halaman web tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap kali seorang pengguna melakukan perubahan. Hal ini akan meningkatkan interaktivitas, kecepatan, dan usability. Ajax merupakan kombinasi dari:

DOM yang diakses dengan client side scripting language, seperti VBScript dan implementasi ECMAScript seperti JavaScript dan JScript, untuk menampilkan secara dinamis dan berinteraksi dengan informasi yang ditampilkan


(27)

Objek XMLHTTP dari Microsoft atau XMLHttpRequest yang lebih umum di implementasikan pada beberapa browser. Objek ini berguna sebagai kendaraan pertukaran data asinkronus dengan web server. Pada beberapa framework AJAX, element HTML IFrame lebih dipilih daripada XMLHTTP atau XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data dengan web server.

XML umumnya digunakan sebagai dokumen transfer, walaupun format lain juga memungkinkan, seperti HTML, plain text. XML dianjurkan dalam pemakaian teknik AJaX karena kemudahan akses penanganannya dengan memakai DOM

JSON dapat menjadi pilihan alternatif sebagai dokumen transfer, mengingat JSON adalah JavaScript itu sendiri sehingga penanganannya lebih mudah

Seperti halnya DHTML, LAMP, atau SPA, Ajax bukanlah teknologi spesifik, melainkan merupakan gabungan dari teknologi yang dipakai bersamaan. Bahkan, teknologi turunan/komposit yang berdasarkan Ajax, seperti AFLAX sudah mulai bermunculan.

2.2.9APPLICATION FRAMEWORK

Arsitektur aplikasi Portal yang telah dibangun berbasis Web dengan penerapan teknologi Three Tier.


(28)

Gambar 2. 5 Penerapan teknologi Three Tier pada Poetal Kementerian BUMN

Pada arsitektur tree-tier ada tiga bagian penting yang paling mendasar, seperti terlihat pada Gambar diatas dan gambar dibawah ini, terdapat lapisan-lapisan yang menunjukkan bahwa arsitektur tersebut tree-tier, yaitu :

1 Client tier (presentation layer, user services).

2 Business tier (business logic layer, business services). 3 Data tier (data layer, data services).

Arsitektur tree-tier memiliki komponen terdepan yang bertanggung jawab dalam penyediaan antarmuka ke pengguna, dan komponen paling belakang adalah server basisdata itu sendiri. Komponen middle tier memperbolehkan pengguna untuk berbagi dan mengontrol business logic layer dengan mengisolasi komponen-komponen yang ada didalam middle tier tersebut dari aplikasi yang sesungguhnya


(29)

dihadapi pengguna. Dengan middle tier tersebut maka business logic dan rules dieksekusi dan dapat mencakup hingga banyak user, dengan menyediakan fungsi-fungsi untuk antrian, eksekusi aplikasi, maupun akses basisdata. Sistem pada client berinteraksi dengan middle tier melalui sebuah protokol yang sudah menjadi standar seperti misalnya HTTP, RPC, ataupun middleware seperti COM+, ASP.NET, CORBA, DCOM, atau JavaBean. Dan middle tier tersebut berinteraksi dengan database server melalui protokol database standar seperti ADO, SQL, ODBC, dan JDBC. Middle tier merupakan lapisan yang paling penting dan menentukan adanya komunikasi antara client dengan server. Pada middle tier ini segala fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk komunikasi antara client dan server muncul. Adanya istilah fat server maupun fat client merupakan pengertian bahwa fungsi-fungsi tersebut cenderung lebih banyak menempel pada client atau pada server.

Keuntungan dari arsitektur tree-tier yaitu :

1. Perubahan pada antarmuka pengguna atau application logic tidak saling mempengaruhi satu sama lain, membuat aplikasi tersebut mudah berevolusi untuk memenuhi kebutuhan baru.

2. Network bottleneck diminimalkan karena application layer tidak mentransmisikan data ekstra ke client, hanya data yang diperlukan untuk menangani suatu task.


(30)

4. Client terisolasi dari basisdata dan operasi jaringan. Client tersebut dapat mengakses data dengan mudah dan cepat tanpa harus mengetahui lokasi penyimpanan data atau jumlah server yang ada dalam sistem.

5. Organisasi memiliki basisdata yang independen, karena data layer ditulis menggunakan SQL standar yang memang bebas platform. Perusahaan tersebut tidak terikat pada vendor-specific stored procedures.

6. Application layer ditulis dalam bahasa generasi ketiga atau keempat standar, yang telah biasa digunakan para pemrogram.


(31)

31

3.1Jadwal Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Dirgantara Indonesia yang

beralamat di Jalan Pajajaran no. 154 Bandung. Adapun pelaksanaan kerja praktek dimulai pada tanggal 6 Juli 2010 sampai dengan tanggal 5 Agustus 2010.

3.2Cara / Teknik Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi ke dalam beberapa tahapan kegiatan, yang antara lain:

1. Pembuatan surat permohonan kerja praktek ditujukan untuk PT. Dirgantara Indonesia.

2. Pengajuan permohonan Kerja Praktek ke PT. Dirgantara Indonesia.

3. PT. Dirgantara Indonesia memberikan surat balasan permohonan kerja praktek.

4. Pelaksanaan kerja praktek.

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi ke dalam beberapa tahapan kegiatan untuk mengetahui permasalahan yang ada di dalam pemeliharaan aplikasi Office Automation Kementerian BUMN di PT. Dirgantara Indonesia yang layak untuk diangkat menjadi topik dalam kegiatan kerja praktek ini. Adapun tahapan yang dilakukan antara lain, yaitu:


(32)

a. Pengumpulan data yang dibagi ke dalam dua tahapan, yaitu: 1. Observasi

Dilakukan dengan mengamati secara langsung kegiatan di Divisi IT PT. Dirgantara Indonesia, setelah mendapat izin dari pembimbing Kerja Praktek.

2. Dokumen

Dilakukan dengan mengumpulkan data dari dokumen-dokumen SKPL maupun DPPL dari aplikasi Office Automation versi terdahulu serta mengumpulkan data melalui buku-buku, situs internet, dan catatan kuliah yang diperlukan dalam

pemeliharaan aplikasi Office Automation.

b. Pemeliharaan system yang dibagi ke dalam tiga tahapan, yaitu: 1. Support

Melakukan perbaikan bug maupun error yang terdapat pada aplikasi.

2. Maintenance

Melakukan perubahan pada aplikasi sesuai dengan permintaan user.


(33)

3.3Data Hasil Kerja Praktek 3.3.1Analisis Masalah

Sesuai dengan hasil permintaan dari client, modul Aset TI dari aplikasi Office Automation masih memerlukan beberapa perbaikan dan penambahan fungsi, yaitu:

Tabel III-1 Tabel Perbaikan dan Penambahan Fungsi

No Modul Keadaan Awal Perubahan

1 Pencatatan Daftar PC dan

Peralatannya

- Tombol Tambah Data tidak berfungsi - Belum tersedia field

Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Memperbaiki fungsi tombol Tambah Data - Menambahkan field

Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan masukan untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.

2 Pencatatan Software

- Tombol Tambah Data tidak berfungsi - Belum tersedia field

Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Memperbaiki fungsi tombol Tambah Data - Menambahkan field

Nomor Inventaris Perlengkapan.


(34)

No Modul Keadaan Awal Perubahan

untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.

3 Pencatatan Toolkit - Tombol Tambah Data tidak berfungsi - Belum tersedia field

Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Memperbaiki fungsi tombol Tambah Data - Menambahkan field

Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan masukan untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.

4 Pengelolaan Distribusi Software

- Belum tersedia field Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan masukan untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.

5 Pengelolaan Aset TI

- Tombol Tambah Data tidak berfungsi - Belum tersedia field

Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Memperbaiki fungsi tombol Tambah Data - Menambahkan field

Nomor Inventaris Perlengkapan.


(35)

No Modul Keadaan Awal Perubahan

untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.

7 Server - Tombol Tambah

Data tidak berfungsi - Belum tersedia field

Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Memperbaiki fungsi tombol Tambah Data - Menambahkan field

Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan masukan untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.

8 Peralatan Jaringan - Tombol Tambah Data tidak berfungsi - Belum tersedia field

Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Memperbaiki fungsi tombol Tambah Data - Menambahkan field

Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan masukan untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.

9 Pelaporan Aset TI - Belum tersedia field Nomor Inventaris Perlengkapan. - Tampilan Laporan

- Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan.


(36)

No Modul Keadaan Awal Perubahan

belum rapi untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Memperbaiki tampilan Laporan

10 Pelaporan Software Habis Garansi

- Belum tersedia field Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan masukan untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.

11 Pelaporan Hardware Habis Garansi

- Belum tersedia field Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan masukan untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.

12 Penelusuran Daftar Aset TI

- Belum tersedia field Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan masukan untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.


(37)

No Modul Keadaan Awal Perubahan

13 Penelusuran Software

- Belum tersedia field Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan masukan untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.

14 Penelusuran Software yang terinstall

- Belum tersedia field Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan.

- Menambahkan masukan untuk Nomor Inventaris Perlengkapan.

3.3.2Analisis Sistem

3.3.2.1Analisis Perangkat Keras 1.Sisi Server

Sistem Server dengan sistem koneksi yang dapat digunakan untuk pengaksesan server dan transfer file dari client. Menggunakan sistem operasi Linux, serta sistem intranet (LAN dan WAN) untuk

mengimplementasikan pemeliharaan di server.


(38)

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk maintenance dan menjalankan Aplikasi Office Automation Kementerian Negara Bumn sebagai berikut :

1. Processor : Pentium IV 2 GHz 2. RAM : 512 MB

3. VGA : 64 Mb 4. Harddisk : 40 GB 5. CD-ROM : -

6. Monitor : Color 15” 7. Keyboard dan Mouse

3.3.2.2Analisis Perangkat Lunak

Analisis perangkat lunak pembangun sistem pada Aplikasi Office Automation Kementerian Negara Bumnini adalah Notepad++, PostgreSQL sebagai database, FileZilla sebagai aplikasi untuk upload file ke server, browser, PHP, HTML dan AJAX sebagai bahasa pemrogramannya.


(39)

3.3.3Pemeliharaan Aplikasi 3.3.3.1Support

Melakukan perbaikan minor terhadap beberapa bugs dan error yang masih terdapat dalam aplikasi. Bugs dan error tersebut diantaranya adalah:

1. Tombol tambah data yang tidak dapat diklik.

2. Memperbaiki beberapa tampilan laporan yang belum rapi sehingga menyerupai aslinya.

3.3.3.2Maintenance

1.Pemeliharaan modul Pencatatan Daftar PC dan Peralatannya

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field I_hw_investasi pada tabel e_ast_komputer_0_tr

di database DBOA1 dengan tipe data Varchar(20).

2. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Pencatatan Daftar PC dan Peralatannya.

3. Menambahkan teks input Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul


(40)

Gambar III.1 Screenshot modul Pencatatan Daftar PC dan Peralatannya


(41)

Gambar III.3 Screenshot modul Pencatatan Daftar PC dan Peralatannya

2.Pemeliharaan modul Pencatatan Software

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field I_hw_investasi pada tabel e_ast_software_0_tr di database DBOA1 dengan tipe data Varchar(20).

2. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Daftar Software.

3. Menambahkan teks input Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Entry Data Software.

4. Menambahkan teks input Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul


(42)

Gambar III.4 Screenshot modul Pencatatan Software


(43)

Gambar III.6 Screenshot modul Update Data Software

2.1Pemeliharaan modul Pencatatan Toolkit

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field I_hw_investasi pada tabel e_ast_toolkit__0_tr di database DBOA1 dengan tipe data Varchar(20).

2. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Daftar Toolkit.

3. Menambahkan teks input Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Entry Toolkit.

4. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul


(44)

Gambar III.7 Screenshot modul Pencatatan Toolkit


(45)

Gambar III.9 Screenshot modul Pencatatan Toolkit

3.Pemeliharaan modul Pengelolaan Distribusi Software

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Distribusi Software.

2. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Pengelolaan Aset TI.

3. Menambahkan teks input Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Entry Data Distribusi Software.

4. Menambahkan teks input Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul


(46)

Gambar III.10 Screenshot modul Pengelolaan Distribusi Software


(47)

Gambar III.12 Screenshot modul Entry Data Distribusi Software


(48)

3.1Pemeliharaan modul Pengelolaan Aset TI

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Pengelolaan Aset TI.

Gambar III.14Screenshot modul Pengelolaan Aset TI

4.Pemeliharaan modul Pengelolaan Pencatatan Server dan Peralatan Jaringan

4.1Server

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field I_hw_investasi pada tabel e_ast_hardware_0_tm


(49)

2. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

DaftarPencatatan Peralatan Server.

3. Menambahkan teks input Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Memasukan Data Server.

4. Menambahkan teks input Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Merubah Data Server.

5. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada Detail Data Toolkit.

6. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada

Memasukan Data Toolkit.


(50)

Gambar III.16 Screenshot modul Pengelolaan Pencatatan Server


(51)

Gambar III.18 Screenshot modul Merubah Data Server


(52)

4.2Peralatan Jaringan

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

DaftarPencatatan Peralatan Jaringan.

2. Menambahkan teks input Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Memasukan Data Peralatan Jaringan.

3. Menambahkan teks input Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul

Merubah Data Peralatan Jaringan.

4. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada Detail Data Toolkit.

5. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada


(53)

Gambar III.20 Screenshot modul Peralatan Jaringan


(54)

Gambar III.22 Screenshot modul Memasukan Data Peralatan Jaringan


(55)

Gambar III.24 Screenshot modul Memasukan Data Toolkit

5.Pemeliharaan modul Pelaporan Aset TI

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul Daftar Aset TI.


(56)

Gambar III.25 Screenshot modul Pelaporan Aset TI

6.Pemeliharaan modul Pelaporan Software Habis Garansi

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul


(57)

Gambar III.26 Screenshot modul Pelaporan Software Habis Garansi

7.Pemeliharaan modul Pelaporan Hardware Habis Garansi

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul


(58)

Gambar III.27 Screenshot modul Pelaporan Hardware Habis Garansi

8.Pemeliharaan modul Penelusuran Daftar Aset TI

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul penelusuran DaftarAsset TI.


(59)

Gambar III.28 Screenshot modul Penelusuran Daftar Aset TI


(60)

9.Pemeliharaan modul Penelusuran Software

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul penelusuran DaftarSoftware.

2. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul penelusuran DaftarToolkit.

3. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul penelusuran Distribusi Software.

4. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul penelusuran Pengelolaan Aset TI.


(61)

(62)

Gambar III.32 Screenshot modul Penelusuran Software


(63)

Gambar III.34 Screenshot modul Penelusuran Distribusi Software


(64)

10.Pemeliharaan modul Penelusuran Software yang terinstall

Pada modul ini, pemeliharaan dilakukan dengan :

1. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul penelusuran Software Yang Terinstall di Client.

2. Menambahkan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul detail penelusuran Software Yang Terinstall di Client.


(65)

(66)

(67)

67

4.1Kesimpulan

Setelah melalui proses Pemeliharaan Modul Aset TI pada Aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN di PT. Dirgantara Indonesia, kesimpulan yang didapat sebagai berikut:

1. Penambahan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada modul Aset TI Aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN dapat digunakan dengan optimal sehingga mendukung kegiatan operasional pengelolaan Portal dalam rangka mencapai visi dan misi Kementerian BUMN

2. Penambahan field Nomor Inventaris Perlengkapan pada Aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN dapat dipergunakan dan efektif dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian BUMN.

3. Aplikasi dapat berjalan, bebas bugs dan error, mudah digunakan dan menyediakan data atau informasi secara lengkap,cepat dan akurat.

4.2Saran

Berdasarkan hasil pengembangan Pemeliharaan Modul Aset TI pada Aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN di PT. Dirgantara Indonesia, saran yang diajukan adalah sebagai berikut:


(68)

1. Perlu adanya pemeliharaan lebih lanjut, mengingat masih banyaknya bugs dan error yang masih terdapat dalam Aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN.

2. Perlu adanya penambahan fitur-fitur baru agar Aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN dapat digunakan dengan optimal sehingga mendukung kegiatan operasional pengelolaan Portal dalam rangka mencapai visi dan misi Kementerian BUMN.


(69)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

ANDRY YOSUA

10107142

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(70)

69

INDONESIAN AVIATION INDUSTRY. From: http://www.indonesian-aerospace.com/history/ , 10 Oktober 2010

Rahayu Hartini (2010). Kepailitan BUMN Persero (Bagian XIII). From: https://gagasanhukum.wordpress.com/2010/09/page/26/, 10 Oktober 2010

(2010). PHP. From: http://id.wikipedia.org/wiki/PHP, 10 Oktober 2010

(2010). Zend Framework. From: http://en.wikipedia.org/wiki/Zend_Framework, 10 Oktober 2010

(2010). Single sign-on. From: http://en.wikipedia.org/wiki/Single_sign-on, 10 Oktober 2010

(2010). jQuery. From: http://en.wikipedia.org/wiki/JQuery, 10 Oktober 2010 (2010). AJAX. From: http://id.wikipedia.org/wiki/AJAX, 10 Oktober 2010


(71)

i

Laporan Kerja Praktek ini dengan judul “Pemeliharaan Modul Aset TI pada Aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN di PT. Dirgantara

Indonesia”.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi program perkuliahan Strata 1 pada jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari segala dukungan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan serta pelaksanaan kerja praktek, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga, atas segala bimbingan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

2. Bapak Sentot, selaku Manajer Engineering Service PT. Dirgantara Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek.

3. Bapak Maman, selaku kepala Divisi IT PT. Dirgantara Indonesia yang telah menerima penulis untuk melaksanakan kerja praktek di Divisi IT. 4. Ibu Teja M, selaku pembimbing kerja praktek atas pengarahan, bimbingan,


(72)

ii

Indonesia atas bimbingan dan kerjasamanya.

7. Ario Prabowo, atas kritik saran serta segala bantuannya selama kerja praktek.

8. Ibu Linda Salma A., S.Si, M.T. selaku dosen wali dan dosen pembimbing penulis di UNIKOM.

9. Seluruh dosen pengajar UNIKOM atas segala ilmu yang telah diberikan. 10. Ibu Mira Kania Sabariah, S.Si, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika UNIKOM.

11. Rekan-rekan kelas IF-4 angkatan 2007 atas segala dukungannya.

Bandung, Januari 2011


(73)

DATA PRIBADI

PERSONAL DETAILS

Nama

Name Andry Yosua

Alamat Address

Jl. Tubagus Ismail Bawah No. 63, RT 005 RW. 001,

Kel. Lebak Gede, Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Nomor Telepon Phone +628996035606 Alamat Email Email Address andry_yosua@yahoo.com / andry.yosua@gmail.com Tanggal Lahir

Date of Birth June 04 th

, 1989 Tempat Lahir

Place of Birth Tangerang Warga Negara

Nationality Indonesia Jenis Kelamin

Gender

Laki – laki Male Status Marital Marital Status Belum Menikah Single Agama Religion Kristen Christian


(74)

2007 - Present

Computer University of Indonesia

Informatics Engineering Department, Faculty of Engineering and Computer Sciences

S1

2004 – 2007 11 Senior High School,

Tangerang Major in Science -

Pendidikan Non Formal / Training

Seminar

Informal Education

1. English Course at Practical English Center (PEC) (2002-2005)

2. Workshop Networking and Motivation Training (Bandung, 23 Mei 2008) 3. Seminar Gigabyte Intel & Microsoft Update (Bandung, 06 Desember 2008) 4. Seminar dan Talkshow Monetizing Blog(Bandung, 28 Maret 2009)

Kemampuan Komputer Yang Dikuasai

Computer Skills

1. Microsoft Office Application

2. Desktop Programming (Pascal, Delphi7, C, JAVA)

3. Web Programming (PHP ,PHP Framework, jQuery, jQuery UI, CSS) 4. Relational Database Management System (MySQL & Oracle) 5. Image Editor (CorelDrawX4, Photoshop CS3)

6. Networking 7. Hardware


(75)

2005 Lomba Ketangkasan Pramuka, as Koordinator Lapangan

2005 - 2007 Pramuka, as Koordinator Seksi Dana

Kecakapan Berbahasa

Language Proficiency

No Language Skill

Reading Writing Speaking Listening

1 Indonesian Good Good Good Good

2 English Good Good Good Good

Bandung, January 21st, 2011


(1)

69

DAFTAR PUSTAKA

Indonesian Aerospace (2002). EVOLUTION AND HISTORY OF THE INDONESIAN AVIATION INDUSTRY. From: http://www.indonesian-aerospace.com/history/ , 10 Oktober 2010

Rahayu Hartini (2010). Kepailitan BUMN Persero (Bagian XIII). From: https://gagasanhukum.wordpress.com/2010/09/page/26/, 10 Oktober 2010

(2010). PHP. From: http://id.wikipedia.org/wiki/PHP, 10 Oktober 2010

(2010). Zend Framework. From: http://en.wikipedia.org/wiki/Zend_Framework, 10 Oktober 2010

(2010). Single sign-on. From: http://en.wikipedia.org/wiki/Single_sign-on, 10 Oktober 2010

(2010). jQuery. From: http://en.wikipedia.org/wiki/JQuery, 10 Oktober 2010 (2010). AJAX. From: http://id.wikipedia.org/wiki/AJAX, 10 Oktober 2010


(2)

i

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur atas terselesaikannya penyusunan Laporan Kerja Praktek ini dengan judul “Pemeliharaan Modul Aset TI pada Aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN di PT. Dirgantara Indonesia”.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi program perkuliahan Strata 1 pada jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari segala dukungan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan serta pelaksanaan kerja praktek, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga, atas segala bimbingan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

2. Bapak Sentot, selaku Manajer Engineering Service PT. Dirgantara Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek.

3. Bapak Maman, selaku kepala Divisi IT PT. Dirgantara Indonesia yang telah menerima penulis untuk melaksanakan kerja praktek di Divisi IT. 4. Ibu Teja M, selaku pembimbing kerja praktek atas pengarahan, bimbingan,


(3)

ii

5. Ibu Rini, selaku pembimbing kedua penulis selama kerja praktek atas pengarahan, bimbingan, serta kerjasamanya.

6. Ibu Candra, Bapak Hendar, serta seluruh staff Divisi IT PT. Dirgantara Indonesia atas bimbingan dan kerjasamanya.

7. Ario Prabowo, atas kritik saran serta segala bantuannya selama kerja praktek.

8. Ibu Linda Salma A., S.Si, M.T. selaku dosen wali dan dosen pembimbing penulis di UNIKOM.

9. Seluruh dosen pengajar UNIKOM atas segala ilmu yang telah diberikan. 10.Ibu Mira Kania Sabariah, S.Si, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika UNIKOM.

11.Rekan-rekan kelas IF-4 angkatan 2007 atas segala dukungannya.

Bandung, Januari 2011


(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

DATA PRIBADI

PERSONAL DETAILS

Nama

Name Andry Yosua

Alamat Address

Jl. Tubagus Ismail Bawah No. 63, RT 005 RW. 001,

Kel. Lebak Gede, Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Nomor Telepon Phone +628996035606 Alamat Email Email Address andry_yosua@yahoo.com / andry.yosua@gmail.com Tanggal Lahir

Date of Birth June 04

th

, 1989 Tempat Lahir

Place of Birth Tangerang Warga Negara

Nationality Indonesia Jenis Kelamin

Gender

Laki – laki Male Status Marital Marital Status Belum Menikah Single Agama Religion Kristen Christian


(5)

Jenjang Pendidikan

Education Information

Periode School / Institution/

University Department Jenjang

2007 - Present

Computer University of Indonesia

Informatics Engineering Department, Faculty of Engineering and Computer Sciences

S1

2004 – 2007 11 Senior High School,

Tangerang Major in Science -

Pendidikan Non Formal / Training

Seminar

Informal Education

1. English Course at Practical English Center (PEC) (2002-2005)

2. Workshop Networking and Motivation Training (Bandung, 23 Mei 2008) 3. Seminar Gigabyte Intel & Microsoft Update (Bandung, 06 Desember 2008) 4. Seminar dan Talkshow Monetizing Blog(Bandung, 28 Maret 2009)

Kemampuan Komputer Yang Dikuasai

Computer Skills

1. Microsoft Office Application

2. Desktop Programming (Pascal, Delphi7, C, JAVA)

3. Web Programming (PHP ,PHP Framework, jQuery, jQuery UI, CSS) 4. Relational Database Management System (MySQL & Oracle) 5. Image Editor (CorelDrawX4, Photoshop CS3)

6. Networking 7. Hardware


(6)

Pengalaman Organisasi

Organization Activities

2005 – 2006 PPKr (Persekutuan Pelajar Kristen), as Ketua 2005 Lomba Ketangkasan Pramuka, as Koordinator

Lapangan

2005 - 2007 Pramuka, as Koordinator Seksi Dana

Kecakapan Berbahasa

Language Proficiency

No Language Skill

Reading Writing Speaking Listening

1 Indonesian Good Good Good Good

2 English Good Good Good Good

Bandung, January 21st, 2011