1. Identifikasi dan Analisis Sistem

61

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

III. 1. Identifikasi dan Analisis Sistem

Asosiasi adalah salah satu teknik yang terkenal dan banyak digunakan. Salah satu kegunaanya adalah mendeteksi item, himpunan item, dan hubungan antar item dalam basis data yang memiliki frekuesi kemunculan tinggi. Fokus dari asosiasi adalah menemukan item dan himpunan item yang sering kali muncul dalam transaksi yang terjadi dalam basis data dan nantinya bisa diolah menjadi data penting yang bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil kebijakan. Dalam aturan asosiasi fokus yang diberikan terhadap item langka sangat kecil, karena item ini terjadi hanya pada lingkup transaksi yang kecil dan terbatas, sehingga bagian ini jarang tereksplorasi dalam proses penambangan aturan asosiasi bahkan item ini dipangkas dari proses penambangan aturan asosiasi. Namun dalam beberapa aplikasi terapan dari aturan asosiasi mulai memperhatikan item langka, karena item yang berjumlah sedikit inilah yang merupakan item penting dan perlu mendapat perhatian khusus. Berdasar pada alasan inilah maka muncul proses penambangan aturan asosiasi langka rare association rule mining yang digunakan untuk mendeteksi item, himpunan item, dan hubungan antar item yang bersifat jarang atau langka. Dalam tugas akhir ini menjelaskan bagaimana proses mendeteksi aturan langka dan proses pembuatan alat bantu untuk membantu proses penambangan aturan asosiasi langka. Proses pendeteksian aturan langka dapat mencakup keanekaragaman bentuk data dan proses, hubungan antar atribut atau tingkat kesamaan dan karakteristik dari setiap atribut dalam media penyimpanan data yang berukuran besar dan kompleks. Transaksi atau kejadian pada sebuah media penyimpanan data merupakan obyek-obyek utama yang harus dapat dikenali dan dievaluasi pola dan aturannya. Pola dari transaksi atau kejadian dari transaksi satu dengan yang lainnya tentu berbeda-beda. Mengetahui pola atau aturan yang ada pada setiap transaksi secara keseluruhan yang memiliki kemiripan dan merupakan kejadian atau transaksi langka yang terjadi dalam media penyimpanan data adalah tujuan utama dari dibuatnya aplikasi ini. Dengan menggunakan pola tersebut, maka transaksi yang memiliki aturan langka akan dengan mudah ditemukan keberadaanya. Proses pendeteksian yang dilakukan tidak sembarangan, akan tetapi melalui beberapa tahap diantaranya proses pembacaan data, dilanjutkan dengan proses transaction clustering yang terdiri dari dua tahap yaitu penentuan itemset kunci centroid dan alokasi transaksi berdasar itemset tersebut. Tahap berikutnya adalah penggunaan algoritma apriori inverse kedalam setiap kluster yang terbentuk sehingga dihasilkan aturan atau pola dari masing masing kluster. Posisi atau persebaran setiap transaksi langka tidak teratur sehingga digunakanlah kluster untuk mengumpulkan masing-masing transaksi yang memiliki kemiripan. Dengan memperkecil peluang persebaran dari transaksi atau kejadian dan mengumpulkan transaksi yang memiliki kesamaan dalam sebuah kluster, maka proses penentuan pola dari transaksi dapat lebih cepat dilakukan. Mengetahui perbedaan pola transaksi yang bersifat langka dengan yang lainnya menjadi salah satu cara untuk menemukan transaksi langka dalam media penyimpanan data. Ukuran media penyimpanan data yang digunakan sebagai data adalah tidak terbatas bebas. Untuk jenis media penyimpanan data yang digunakan adalah file bertipe excel file excel 97-2003 workbook, dan basis data. Data yang terdapat dalam media penyimpanan ini adalah data yang memiliki format .xls dan data yang ada dalam tabel basis data yang sudah mengalami preproses terlebih dahulu sebelum diproses oleh sistem. III.1 .1. Use Case Dengan aplikasi ataupun sistem pasti terdapat pengguna user sebagai pelaku utama dalam sistem agar sistem bisa berjalan dengan lancar. Oleh karena itu dibutukan diagram use case untuk menggambarkan interaksi antara pengguna user dengan sistem. Pengguna pada sistem ini hanya satu. Fungsi yang dapat dijalankan oleh pengguna pada sistem adalah fungsi memilih dan memasukkan data yang akan dideteksi pola aturan asosiasi langkanya ke dalam sistem dengan pilihan format data excel file excel 97-2003 workbook atau data tabel dalam basis data dan fungsi pendeteksian yang akan dilakukan pada data. Pengguna juga dapat mengatur konfigurasi untuk proses pendeteksian pola atau aturan langka dengan mengatur MinSup, MaxSup, ambang batas threshold, MinConf, jumlah klaster. Proses konfigurasi ini langsung dilakukan dalam sistem dan pengguna bisa mengatur sendiri nilai masukannya. Selain memasukan data yang diperlukan ke dalam tabel dalam sistem, pengguna juga dapat melakukan hapus data yang sudah masuk ke dalam tabel di dalam sistem, jika data yang dibaca sistem merupakan data yang salah. Pengguna juga diberi fasilitas untuk melihat grafik awal data ketika dimasukan, grafik berupa diagram batang dan berisi grafik statistik data yang dimasukan dalam sistem. Diagram use case untuk sistem yang diberi nama Sistem Deteksi Aturan Asosiasi Langka SDAAL dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Pengguna input Sistem Memilih Data Bertipe excel file Memilih data dari basis data Mengatur Konfigurasi Proses penambangan data Mengatur konfigurasi basis data Memasukan Query Eksekusi Query Memilih atribut dataset yang akan dilihat dalam grafik Output Sistem Melihat detail data Per atribut Melihat grafik diagram Batang per atribut Melihat hasil pendeteksian Rare association Rules Melihat Hasil Pembacaan Data dalam sistem depends on depends on Proses Sistem Mendeteksi Aturan Asosiasi Langka rare association rules Menghapus data dalam tabel depends on depends on depends on depends on depends on depends on depends on depends on depends on depends on depends on depends on depends on Gambar 3.1. Use Case. III.1 .2. Narasi Use Case Berikut adalah narasi dari masing-masing use case yang menunjukan interaksi antara pengguna user dengan sistem: PENGEMBANGAN ALAT BANTU PENAMBANGAN ATURAN ASOSIASI LANGKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN APIC APRIORI INVERSE WITH CLUSTERING No. Use Case Keterangan 1 Memilih data bertipe excel file Use case ini menggambarkan pengguna memilih data bertipe excel file untuk diproses ke dalam sistem, sehingga bisa ditambang untuk menghasilkan aturan asosiasi langka. 2 Memilih data dari basis data. Use case ini menggambarkan pengguna memilih data dari dalam tabel yang tersimpan dalam basis data untuk diproses ke dalam sistem, sehingga menghasilkan aturan asosiasi langka. 3 Mengatur konfigurasi basis data. Use case ini menggambarkan pengguna mengatur koneksi kedalam basis data memasukan Port, Nama Basis Data, Username, dan Password agar bisa melakukan pengambilan data dalam tabel yang tersimpan pada basis data. 4 Memasukan query. Use case ini menggambarkan pengguna memasukan query ke dalam sistem untuk memilih data dari dalam tabel yang tersimpan dalam basis data agar bisa diproses ke dalam sistem, sehingga menghasilkan aturan asosiasi langka. 5 Eksekusi query. Use case ini menggambarkan pengguna memilih data dari dalam tabel yang tersimpan dalam basis data dengan menggunakan fasilitas Masukan Query yang disediakan oleh sistem untuk menghasilkan data yang dapat digunakan untuk proses penambangan data dalam sistem, sehingga menghasilkan aturan asosiasi langka. 6 Memilih atribut dataset yang akan dilihat dalam grafik. Use case ini menggambarkan pengguna memilih atribut dalam dataset untuk dilihat tampilan statistiknya dalam grafik. 7 Melihat detail data per atribut. Use case ini menggambarkan pengguna melakukan pengamatan statistik data dari setiap atribut yang dipilih dalam combo box yang terdapat dalam Halaman Lihat Grafik. 8 Melihat grafik diagram batang per atribut. Use case ini menggambarkan pengguna sudah memasukan data untuk diproses ke dalam sistem, dan ingin melihat data spesifik dari setiap atribut dalam bentuk grafik diagram batang. 9 Mengatur Konfigurasi Proses Penambangan data Use case ini menggambarkan pengguna melakukan konfigurasi untuk menjalankan proses pendeteksian aturan langka setelah data yang akan diproses sudah berhasil masuk ke dalam sistem. 10 Menghapus data dalam tabel Use case ini menggambarkan pengguna telah selesai memilih data baik dalam bentuk excel file maupun basis data untuk diproses ke dalam sistem, akan tetapi data yang diambil merupaka data yang salah sehingga tidak bisa digunakan untuk menghasilkan aturan asosiasi langka yang sesuai keinginan pengguna. Maka jalan satu-satunya adalah dengan menghapus data yang salah dari sistem dan mencari ulang data yang benar. 11 Mendeteksi aturan asosiasi langka rare association rules Use case ini menggambarkan pengguna menekan tombol Proses APIC untuk melakukan proses pendeteksian aturan asosiasi langka. 12 Melihat hasil pendeteksian aturan asosiasi langka rare association rules Use case ini menggambarkan pengguna dapat melihat aturan asosiasi langka rare association rule yang telah dihasilkan oleh sistem setelah proses pendeteksian aturan asosiasi langka selesai dilakukan oleh sistem. 13 Melihat Hasil Pembacaan Data Dalam Sistem. Use case ini menggambarkan pengguna melihat data hasil pembacaan dari sistem, sehingga bisa meyakinkan bahwa data tersebut sesuai dengan keinginan. Untuk detil narasi secarara keseluruhan dari setiap use case dapat dilihat pada lampiran dalam tugas akhir ini pada lampiran 1.

III. 2. Perancangan Sistem Secara Umum