Enzim Lignolytic Enzim Hemiselulosa Xylanase

Pengaruh Enzim Xylanase Pada Perlakuan awal proses pemucatan pulp Kulit Buah Kakao 5 Laporan Penelitian Penelitian tentang kegunaan dari enzim – enzim dalam pembuatan pulp kertas telah berkembang sejak akhir 1980-an. Sejauh ini ada dua enzim yang digunakan untuk biobleaching yaitu enzim ligninolytic enzim hemiselulosa Bajpai,P.,and Bajpai,P.K.,1999.

II.2.1. Enzim Lignolytic

Enzim ini bekerja langsung mendegradasi lignin. Pendegradasian lignin secara langsung oleh enzim ligninolytic dapat dilakukan baik secara in vivo menggunakan sel hidup seperti pada delignifikasi oleh jamur phanerochaeta chyssosporium, maupun secara in vitro dengan menggunakan enzim pendegradasi lignin seperti lignin peroksida atau manganese . degradasi lignin secara in vivo memiliki kelemahan karena prosesnya sangat lama sehingga tidak aplikatif pada skala industri. Sedangkan degradasi ligin secara in vitro memiliki kelemahan yaitu enzim tidak dapat bekerja dengan baik diluar sel hidup, jadi diperlukan penambahan kofaktor yang harganya sangat mahal.

II.2.2. Enzim Hemiselulosa

Berbeda dengan lignolytic yang langsung menyerang lignin, enzim hemiselulosa ini bekerja mendegradasi hemiselulosa, dimana hemiselulosa adalah salah satu komponen kayu yang merekatkan antara lignin dan selulosa. Dengan terdegradasinya hemiselulosa, maka lignin akan mudah dihilangkan dengan penambahan sedikit bahan kimia bleaching, misalnya hidrogen peroksida. Enzim hemiselulosa yang berperan penting dalam proses bleaching pulp yaitu xylanase.

II.2.3. Xylanase

Enzim xylanase memiliki beberapa keunggulan dibanding enzim lignolytic antara lain aplikasinya tidak merubah proses yang sudah ada tapi hanya cukup ditambahkan ditengah – tengah proses sehingga tidak banyak memerlukan capital investment untuk operasi. Selain itu dengan adanya pembatasan klorin yang boleh diberikan, penggunaan enzim xylanase dapat membantu menaikkan kapasitas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengaruh Enzim Xylanase Pada Perlakuan awal proses pemucatan pulp Kulit Buah Kakao 6 Laporan Penelitian produksi karena klorin yang dibutuhkan sedikit, disamping itu produk yang didapat juga lebih berkualitas Putra,Arif P.,dan Winarto,2009. Dalam biobleaching, mekanisme xylanase berbeda dengan bleaching kimia, karena xylanase tidak bekerja untuk menaikkan derajat putih pulp atau menghilangkan sisa lignin yang ada. Tetapi xylanase mendegradasi hemiselulosa tanpa merusak selulosa sehingga pada proses bleaching kimia selanjutnya lignin akan mudah dipisahkan dan pemakaian bahan kimia akan semakin sedikit. Selain itu, manfaat dari xylanase adalah mampu memperbaiki ikatan antar serat, menghemat energi dan mereduksi pencemaran lingkungan pada industri pulp dan kertas Bajpai,P.,and Bajpai,P.K.,1999. Gambar mekanisme degradasi hemiselulosa oleh xylanase Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa, posisi hemiselulosa merupakan suatu perekat antara lignin dan selulosa dimana komponen utama penyusun hemiselulosa adalah xylan polymer dari xylose – xylose . Aksi enzim xylanase pada perlakuan awal proses pemucatan yaitu dengan memecahkan ikatan xylose – xylose dalam rantai xylan sehingga mengakibatkan pecahnya ikatan antra sisa lignin dengan selulosa. Terpecahnya rantai xylan akan membuat lignin lebih Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengaruh Enzim Xylanase Pada Perlakuan awal proses pemucatan pulp Kulit Buah Kakao 7 Laporan Penelitian mudah diserang dihilangkan oleh bahan kimia pemucat dengan kata lain proses pemucatan akan berjalan lebih mudah dan lebih cepat, secara otomatis juga pemakaian bahan kimia dalam proses pemucatan akan lebih hemat sedikit. Hasil optimal yang didapatkan dari perlakuan xylanase tidak hanya bergantung pada jenis pulp tetapi juga dipengaruhi oleh pemilihan cara bleaching kimia dalam rangkaian bleaching selanjutnya. Jadi, xylanase digunakan dengan tujuan untuk mengurangi pemakaian bahan kimia dalam prose bleaching dan proses biologis ini dilakukan sebelum bleaching dengan bahan kimia atau merupakan proses prebleaching Bajpai,P.,and Bajpai,P.K.,1999. Seorang peneliti, Arif Pramana P.2009, telah meneliti tentang aplikasi enzim xylanase pada proses biobleaching pulp dari proses kraft yang dilanjutkan dengan NAOCl dalam proses bleachingnya. Dari hasil penelitiannya yang terbaik diketahui, bahwa enzim xylanase mampu mendegadrasi hemiselulosa sebesar 4,75 dan mampu mengurangi penggunaan NaOCl sebesar 69,51 . Putra,Arif P.,dan Winarto,2009. Tjahjono,Judi.,dan Sudarmin.2008, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Xylanase pada perlakuan awal Pemutihan Terhadap Kualitas Pulp”, dengan menggunakan pulp dari acacia mangium dengan proses kraft dan beberapa tahap proses pemutihan D ED 1 D 2 menghasilkan data terbaik, sebagai berikut, bahwa xylanase dapat menurunkan bilangan kappa sebesar 10,33 – 11,45 yang didapat dengan penambahan xylanase 0,75 kgton serpih, juga meningkatkan angka kecerahan pulp dari 82,4 ISO menjadi 83,10 ISO. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengaruh Enzim Xylanase Pada Perlakuan awal proses pemucatan pulp Kulit Buah Kakao 8 Laporan Penelitian

II.3. Hydrogen Peroksida