Pengertian Sosialisasi Macam-macam Sosialisasi

Sosiologi SMA dan MA Kelas X Semester II 54

A. PENDAHULUAN

Sejak manusia dilahirkan hingga hari akhir dari kehidupannya di dunia sesungguhnya tidak pernah lepas dari proses belajar, yakni belajar untuk menjadi mausia seutuhnya. Agar menjadi manusia seutuhnya seseorang harus mempelajari dirinya sendiri yang memiliki potensi yang bisa dikembangkan dan memiliki sifat-sifat unik yang membedakan dengan orang lain, mempelajari kehidupan kemasyarakatan lengkap dengan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku, mempelajari lingkungan secara luas sehingga dapat berperan dan berperilaku secara tepat, dan mempelajari kaidah-kaidah agama yang membimbing hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Proses belajar untuk menjadi manusia seutuhnya tentu merupakan suatu proses yang tidak akan kunjung selesai. Dalam hubungannya dengan kehidupan masyarakat, seseorang harus memahami sistem kehidupan masyarakat di mana ia menetap yang meliputi sistem nilai, sistem norma, adat istiadat, dan kebiasaan yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat tersebut. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan yang boleh atau yang tidak boleh, yang baik atau yang tidak baik, yang tepat atau yang tidak tepat untuk dilakukan sehingga seseorang tersebut dapat menempatkan dirinya secara serasi, selaras, dan seimbang dalam kehidupan sosial. Berhasil atau tidaknya seseorang dalam menjalin kehidupan bermasyarakat bergantung kepada proses pembelajaran. Dalam dunia sosiologi proses pembelajaran dikenal dengan istilah sosialisasi.

B. PENGERTIAN SOSIALISASI

1. Pengertian Sosialisasi

Secara sosiologis sosialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses sosial yang mana seseorang belajar menghayati dan melaksanakan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat di mana ia berada. Biasanya proses sosialisasi tidak bisa dipisahkan dengan proses enkulturasi. Enkulturasi merupakan sebuah proses pembelajaran kebudayaan yang meliputi falsafah, bahasa, seni, adat-istiadat, dan kebiasaan yang ada di lingkungan masyarakat sehingga terbentuk sebuah kepribadian. Dengan demikian sosialisasi merupakan suatu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur kebudayaan, adat istiadat, bahasa, perilaku, kebiasaan, dan sebagainya yang terdapat dalam kehidupan masyarakat sehingga seseorang dapat berpikir, bersikap, dan berperilaku secara serasi, selaras, dan seimbang. Sumber: Ayahbunda 202006 Kasih sayang seorang ibu pada anaknya merupakan sosialisasi primer yang utama dan pertama bagi individu Di unduh dari : Bukupaket.com Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian 55

2. Macam-macam Sosialisasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sosialisasi berlangsung sepanjang hayat manusia. Secara garis besar sosialisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi skunder. a. Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang pertama dan utama yang terjadi pada seseorang, yakni sejak dilahirkan, berkenalan dan sekaligus belajar bermasyarakat sehingga dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan masyarakat tersebut. b. Sosialisasi skunder merupakan proses sosialisasi seseorang terhadap hal-hal baru yang bisa diterima dalam kehidupan masyarakat. Biasanya sosialisasi skunder terjadi pada seseorang yang berperilaku menyimpang. Karena perilaku menyimpang merupakan suatu bentuk desosialisasi, maka harus diikuti dengan proses resosialisasi. Desosialisasi merupakan suatu proses pencerabutan sistem nilai dan sistem norma dari dalam diri seseorang sehingga kehilangan identitas sosial. Seseorang yang mengalami proses desosialisasi kepribadiannya akan mengalami kekacauan sehingga terjadilah perilaku menyimpang tersebut. Untuk mengembalikan pada kehidupan normal harus dilakukan proses resosialisasi yakni suatu proses untuk menanamkan kembali sistem nilai dan sistem norma kepada seseorang agar dapat diterima secara layak dalam kehidupan bermasyarakat. Proses resosialisasi dapat kita perhatikan di pusat-pusat rehabilitasi terhadap anak-anak nakal, lembaga pemasyarakatan, rumah sakit jiwa, dan lain sebagainya.

C. SISTEM NILAI DAN SOSIALISASI