Kerja sama Cooperation Akomodasi Accomodation

Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial 37 yang positif dapat diperhatikan pada beberapa contoh komunikasi, seperti: antara dokter dengan pasien di rumah sakit, antara mahasiswa dengan dosen di kampus, antara penceramah dengan para hadirin, antara ulama dengan para santri, dan lain sebagainya. Sedangkan kontaksosial yang menghasilkan komunikasi yang negatif dapat diperhatikan pada beberapa contoh komunikasi, seperti: antara sekawanan penodong dengan para penumpang bus, antara sekumpulan pemuda pecandu narkoba, antara sekumpulan perempuan yang menggunjingkan aib temannya, dan lain sebagainya.

2. Bentuk-Bentuk Interaksi yang Mendorong Terciptanya Keteraturan Sosial

Interaksi yang mendorong terciptanya keteraturan sosial adalah interaksi yang bersifat asosiasif, yakni interaksi yang mengarah pada bentuk-bentuk asosiasi, seperti kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.

a. Kerja sama Cooperation

Pada dasarnya, manusia melaksanakan interaksi sosial dalam rangka memenuhi kebutu-han hidupnya. Oleh karena itu, kerja sama bisa dianggap sebagai bentuk utama dari proses interaksi sosial. Kerja sama dapat diartikan sebagai bergabungnya beberapa individu untuk mencapai tujuan bersama. Salah satu contoh terdekat dari kerja sama adalah proses kehidupan keluarga. Di dalam keluarga selalu tercipta hubungan kerja sama, saling bantu, saling tolong, dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan oleh seluruh anggota keluarga tersebut. Melalui kerja sama tim yang mantap tim bola voli ini dapat bermain dengan baik Ditinjau dari pelaksanaannya, menurut James D. Thomson dan William J. Mc Ewen, kerjasama dapat dibedakan atas lima bentuk, yaitu: 1. Kerukunan yang meliputi gotong royong dan tolong menolong. 2. Bargaining, yaitu kerja sama yang dilaksanakan atas dasar perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. 3. Kooptasi, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. 4. Koalisi, yaitu kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. 5. Joint-Venture, yakni kerja sama saling berpatungan yang dilaksanakan karena adanya pengusahaan proyek-proyek tertentu. Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi SMA dan MA Kelas X Semester II 38 Kerja sama sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat tradisional Indonesia, yakni dalam bentuk gotong royong. Fenomena gotong royong dapat diperhatikan pada tradisi sambatan pada masyarakat Jawa, tradisi gugur gunung pada masyarakat Jawa, organisasi Subak pada masyarakat Bali, organisasi Mapalus pada masyarakat Minahasa, dan lain sebagainya.

b. Akomodasi Accomodation

Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian yang terjadi melalui proses interaksi, baik antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, maupun antara ke- lompok dengan kelompok untuk meredakan ketegangan. Akomodasi didahului oleh adanya dua pihak atau lebih yang saling bertikai, untuk kemudian pihak-pihak yang saling bertikai tersebut berusaha untuk mengadakan akomodasi agar pertikaian dapat mereda. Adapun tujuan dari akomodasi antara lain adalah: 1 mengurangi perbedaan paham, pertentangan, atau permusuhan, 2 mencegah terjadinya ledakan konflik yang mengarah pada benturan pola pikir atau bahkan benturan fisik, dan 3 mengupayakan terjadinya akomodasi di antara pihak-pihak yang saling bertikai.

c. Asimilasi Assimilation