Sosiologi SMA dan MA Kelas X Semester II
34
Sumber: TEMPO 2 MARET 1991
Pertemuan Organisasi Pengacara
Interaksi sosial antara kelompok dengan kelompok merupakan suatu hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara sekelompok orang dengan kelompok lainnya
dalam rangka mencapai tujuan bersama. Pola interaksi sosial yang terjadi antara kelompok dengan kelompok ini biasanya lebih bersifat resmi, dalam arti lebih terikat oleh adanya
sistem nilai dan sistem norma yang dianut. Dua tim sepak bola akan bertanding berdasarkan peraturan yang berlaku, keluarga calon mempelai laki-laki yang berkunjung dan melamar
ke kediaman keluarga calon mempelai wanita berdasarkan tata cara tertentu, studi banding antara pengurus OSIS sekolah yang satu dengan pengurus OSIS sekolah yang lain akan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama, dan lain sebagainya.
Kegiatan
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari proses interaksi sosial. Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
1. Berikan argumentasi kalian, mengapa manusia selalu berinteraksi dengan sesamanya?
2. Berikan beberapa contoh dari: a.
Interaksi antarindividu.
b. Interaksi antara individu dengan kelompok. c.
Interaksi antarkelompok.
4. Latar Belakang Terjadinya Interaksi Sosial dalam Kehidupan Manusia
Interaksi sosial terjadi karena terpenuhinya beberapa syarat, yaitu: 1 adanya tujuan yang jelas, 2 adanya kebutuhan yang jelas, 3 adanya kesesuaian antara sistem nilai
dan sistem norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Terjadinya interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor, antara lain adalah imitasi, identifikasi, motivasi, sugesti,
simpati, empati, dan lain-lain.
a. Imitasi
Imitasi merupakan suatu proses sosial, yakni tindakan seseorang untuk meniru sikap, penampilan, gaya hidup, dan apa saja yang ada pada diri orang lain. Untuk pertama kalinya
Di unduh dari : Bukupaket.com
Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial
35
proses imitasi terjadi di lingkungan keluarga. Itulah sebabnya keluarga dianggap sebagai lembaga pendidikan yang pertama dan utama karena di lingkungan keluargalah seseorang
mulai melakukan proses peniruan atau imitasi. Berangkat dari lingkungan keluarga tersebut proses peniruan atau imitasi akan terus berkembang menuju lingkungan yang lebih luas.
Semakin tinggi intensitas interaksi seseorang, maka semakin tinggi pula proses imitasi yang berlangsung. Untuk mengurangi terjadinya kemungkinan-kemungkinan negatif, maka
orang tua perlu memberikan lingkungan yang kondusif danatau mengarahkan anak-anak kepada lingkungan yang positif, yakni lingkungan yang sesuai dengan sistem nilai dan
sistem norma yang berlaku.
b. Identifikasi
Identifikasi merupakan kecenderungan pada diri seseorang untuk menjadi sama identik dengan individu lain yang menjadi idolanya. Dibandingkan dengan imitasi, proses
identifikasi lebih mendalam karena di dalamnya bukan saja terjadi proses peniruan tetapi juga terjadi proses penjiwaan. Fenomena identifikasi dapat diperhatikan pada perilaku para
pemuda yang meniru-niru bintang idolanya.
c. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Dilihat dari sumbernya, motivasi digolongkan atas dua macam, yakni motivasi
yang bersumber dari dalam diri seseorang motivasi intern dan motivasi yang bersumber dari luar diri seseorang motivasi ekstern. Motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang
motivasi intern akan lebih tahan lama dibandingkan dengan motivasi yang bersumber dari luar diri seseorang motivasi ekstern.
d. Sugesti
Sugesti merupakan pengaruh-pengaruh yang diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok orang sedemikian rupa sehingga orang yang
diberi sugesti tersebut akan menuruti apa yang menjadi keinginan dari si pemberi sugesti tanpa pertimbangan-pertimbangan yang bersifat rasional. Sugesti dapat berbentuk beberapa
macam, seperti sikap, perilaku, pendapat, saran, anjuran, dan sebagainya yang disampaikan secara halus. Fenomena sugesti dapat diperhatikan pada interaksi antara dokter dengan
pasien, interaksi antara guru dengan para pelajar, iklan obat kuat yang diperagakan oleh aktor yang gagah perkasa, dan lains sebagainya. Biasanya sugesti akan mudah mengena
kepada seseorang atau sekelompok orang yang berada dalam posisi yang lemah, sakit, tertekan, atau frustrasi.
e. Simpati dan empati