44
Geografi SMAMA X
Galaksi Bimasakti disebut juga Milky Way Inggris dan De Melkweg Belanda, astronom yang pernah menyelidiki galaksi ini di antaranya
Kapteyn Seeliger, Charlier, dan Shapley. Galaksi Bimasakti dapat disimpul- kan sebagai berikut.
1 Inti Galaksi Bimasakti terletak di arah gugusan bintang sagitarius
± 35 juta tahun cahaya dari matahari. 2 Bimasakti berbentuk keping atau roda cakram, dan porosnya sebagai
inti sistem. 3 Corak atau struktur spiral dengan massa lebih kurang 100 miliar massa
matahari yang sebagian besar tidak terlihat dalam kabut gelap atau bintang yang hampir padam.
4 Garis tengah susunan perbintangan 80.000–10.000 tahun cahaya dan tebalnya 3.000 tahun cahaya sampai mencapai 15.000 tahun cahaya
di tengahnya. 5 Matahari berada pada jarak 30.000–35.000 tahun cahaya dari pusat
sistem galaksi. 6 Matahari dengan bintang-bintang lain sebagai sistem lokal dalam ruang
matahari berada. Kecepatan berputar 450 kmdetik dalam waktu 225 juta tahun kosmis untuk sekali berputar lengkap.
Benda angkasa lain yang berupa bintang-bintang juga bertaburan di langit. Bintang memancarkan cahaya dan panas sendiri karena suhu yang
tinggi. Salah satu contoh bintang adalah matahari. Beberapa teori tentang terjadinya jagad raya adalah sebagai berikut.
a. Teori Jagad Raya Mengembang
Teori ini dikemukakan oleh Hubble, yang menjelaskan bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi, yang berarti jagat raya
mengembang menjadi lebih luas.
b. Teori Ledakan Besar
Teori ini menjelaskan bahwa dahulu kala galaksi-galaksi pernah saling berdekatan dan berasal dari massa tunggal, kemudian dalam
keadaan massa tunggal jagad raya menyimpan suhu dan energi sangat besar. Besarnya energi dan tingginya suhu tersebut menimbulkan
ledakan besar yang menghancurkan massa tunggal sehingga terpisah menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagad raya. Salah satu
pendukung teori ini adalah Stephen Hawking, seorang ahli fisika teoritis.
c. Teori Keadaan Tetap
Teori ini menjelaskan bahwa materi baru yang berupa hidrogen telah mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagad raya.
Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle. Di dalam teori ini dijelaskan pula
Di unduh dari : Bukupaket.com
45
Geografi SMAMA X
bahwa jagad raya tetap keadaannya dan akan selalu tampak sama. Stephen Hawking mengatakan bahwa materi yang mengisi ruang dan
berupa materi baru bersifat memencar sehingga keadaan jagad raya selalu mengalami perubahan.
Berikut beberapa anggapan mengenai jagad raya.
a. Anggapan Antroposentris
Anggapan ini menyatakan bahwa manusia merupakan pusat segalanya. Anggapan ini muncul sejak manusia primitif.
Bangsa Ibrani pada masanya menganggap langit disangga oleh tiang-tiang raksasa, sedangkan matahari, bulan, dan bintang melekat
di langit serta hujan yang turun melalui jendela-jendela yang berada di langit. Anggapan ini bermula dari konsep alam semesta bangsa
Babylon.
b. Anggapan Geosentris
Anggapan ini menyatakan bahwa bumi merupakan pusat alam
semesta dan pusat segala kekuatan, benda langit lainnya bergerak
mengelilingi bumi. Anggapan ini muncul kira-kira pada abad ke-6
sebelum Masehi.
Keberadaan anggapan Geosentris juga didukung oleh beberapa ilmuan,
seperti: Plato, Socrates, Aristoteles, Anaximander, dan Pythagoras.
c. Anggapan Heliosentris