Analisis Perhitungan Atas Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat

(1)

PROVINSI JAWA BARAT

ANALYSIS CALCULATION OF NET INCOME (SHU)

AT EMPLOYEE COOPERATION DINAS KOPERASI

WEST JAVA PROVINCE

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Wulan Isma Yulianti 21309004

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

i

ABSTRACT

Calculation of the analysis of Business (SHU) On Cooperative Cooperatives of West Java Province

By: Isma Wulan Yulianti / 21309004 Advisor: Dewi Sri Anggadini, SE., MSI

Cooperatives as a business entity is a dynamic institution that needs to be further developed and expanded his business institution for cooperative societies can help the economy of small and medium enterprises in umumnnya. To enlarge the cooperative efforts require income or of net income (SHU) is reasonable, whether from internal cooperation and external derived from the cooperative. When SHU (profit) is not sufficient then the cooperative must seek capital from outside koperasi.Dalam this is part of net income with an important role in cooperative activities. On Cooperative Cooperatives in conducting its business still relies on the profits of the remaining net income (SHU), then co-operatives should take advantage of net income (SHU) that there is good for improving the development of cooperatives.

The purpose of this study to determine the development of net income, and SHU Calculation Factors that may influence the increase and decrease in SHU for business progress Cooperative Cooperatives.

In this study, the method used is descriptive method with approach ananlisis, descriptive methods are used to determine the development of the X variable of Business (SHU) from 2007 to 2011 dengant cope. Data collection techniques in doing library research, field study consisting of interviews and observations

The results showed that the development of the SHU from 2007 to 2011 have fluctuated, but tended to increase from year to him. The existence of several contributing factors that can increase pendapatn of net income (SHU) as factor cooperative internal and external factors. In order to continue to develop cooperative and survive to be one entity that developed the cooperative is expected to increase the factors that can trigger an increase of net income (SHU).


(4)

ii ABSTRAK

Analisis Perhitungan atas Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat

Oleh :Wulan Isma Yulianti / 21309004 Pembimbing : Sri Dewi Anggadini,SE.,MSI

Koperasi sebagai badan usaha adalah sebuah lembaga yang dinamis yang perlu terus dikembangkan lembaganya dan diperbesar usahanya karena Koperasi dapat membantu perekonomian masyarakat kecil dan menengah pada umumnnya. Untuk memperbesar usahanya tersebut koperasi memerlukan pendapatan atau sisa hasil usaha (SHU) yang wajar, baik yang berasal dari internal koperasi maupun yang berasal dari eksternal koperasi. Ketika SHU (profit) tidak mencukupi maka koperasi harus mencari modal dari luar koperasi.Dalam hal ini sisa hasil usaha merupakan bagian yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan koperasi. Pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi dalam melakukan usahanya masih mengandalkan pada keuntungan dari sisa hasil usaha (SHU), Maka koperasi harus memanfaatkan sisa hasil usaha (SHU) yang ada tersebut lebih baik guna meningkatkan perkembangan koperasi.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan sisa hasil usaha, Perhitungan SHU dan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan dan penurunan SHU terhadap kemajuan usaha Koperasi Pegawai Dinas Koperasi.

Dalam Penelitian ini, metode yang di gunakan adalah metode deskriptif dengan pendekat ananlisis, metode deskriptif digunakan untuk mengetahui perkembangan variable X yaitu Sisa Hasil Usaha (SHU) dari tahun 2007 sampai dengant ahun 2011. Teknik pengumpulan data yang di lakukan studi kepustakaan, studi lapangan yang terdiri dari wawancara dan observasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan SHU dari tahun 2007 sampai 2011 mengalami fluktuatif namun cenderung meningkat dari tahun ke tahunya. Adanya beberapa faktor pendukung yang dapat meningkatkan pendapatn sisa hasil usaha (SHU) seperti faktor internal dan faktor luar koperasi. Agar koperasi dapat terus berkembang dan bertahan menjadi salah satu badan usaha yang maju maka koperasi di harapkan dapat meningkatkan faktor yang dapat memicu peningkatan sisa hasil usaha ( SHU).


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, dimana penulis mengambil judul “Analisis Perhitungan atas Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK) Provinsi Jawa Barat”, Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh program Ahli Madya (D3) pada jurusan akuntansi fakultas ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Hal ini disebabkan terbatasnnya pengetahuan dan wawasan yang dimiliki penulis maka dari itu penulis mengharapkan dengan hati terbuka saran dan kritik yang bersifat membangun yang mana dapat memberikan manfaat dan kemajuan bagi peningkatan penulis dimasa yang akan datang.

Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonersia Bandung.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung

3. Sri Dewi Anggadini, SE. ,M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonersia Bandung dan sekaligus Dosen Pembimbing.


(6)

yang dengan kesabaran membimbing dan memberi masukan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Ony Widilestariningtyas,S.E.,M.Si selaku Dosen Wali Akuntansi 5 Universitas Komputer Indonesia Bandung.

5. Seluruh staf karyawan dan dosen fakultas ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak Adam Yaih, SE.MM selaku Ketua perusahaan pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat.

7. Bapak Ade Rukmana selaku pembimbing perusahaan pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat.

8. Seluruh staf karyawan dan Keluarga besar Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat.

9. Buat mamahku tercinta (alm) yang selalu menjadi pacuan hidupku semoga tenang di sana, Amin..Doakan anakmu yah mah. Papahku tersayang yang selalu mendoakan dan membantuku, you all the best.

10.Kakakku randi dan egi serta neneku tercinta terimakasih atas doa dan dukungannya.

11.Keluarga besarku dan Sodara-sodaraku yang selalu menyemangatiku.

12.Buat sahabat-sahabatku fitri dan serly terimakasih atas kebaikan kalian mau jadi temanku selama ini dan semoga sukses.


(7)

14.Buat seseorang yang ada di hatiku yang selalu mendukungku dalam keadaan apa pun, makasih untuks egalanya.

15.Serta rekan-rekan dan semua pihak yang membantu penulis menyelesaikan laporan tugas akhi rini.

Akhir kata semoga amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini mendapatkan balasan dari ALLAH SWT, penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat bermangfaat bagi kita semua,amin.

Bandung, Juli 2012 Penulis

WulanIsmaYulianti 21309004


(8)

iii DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN………..……….

LEMBAR PENGESAHAN………

MOTTO………

ABSTRACT……….. i

ABSTRAK……… ii

KATA PENGANTAR………. iii

DAFTAR ISI……… iv

DAFTAR GAMBAR……… viii

DAFTAR GRAFIK………. ix

DAFTAR TABEL……… x

DAFTAR LAMPIRAN……… xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian………. 1

1.2.Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah……… 7

1.2.1 Identifikasi Masalah……… 7

1.2.2 Rumusan Masalah……… 7

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian………. 8

1.3.1 Maksud Penelitian……… 8


(9)

iv

1.4.Kegunaan Penelitian………. 8

1.4.1 Kegunaan Akademis………. 8

1.4.2 Kegunaan Praktis……….. 9

1.5.Lokasi dan Waktu Penelitian………. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1Kajian Pustaka……… 11

2.1.1 Koperasi………. 11

2.1.1.1 Pengertian Koperasi……….. 11

2.1.1.2 Jenis-jenis Koperasi……….. 12

2.1.1.3 Prinsip-prinsip Koperasi……… 13

2.1.1.4 Fungsi dan Peran Koperasi………... 16

2.1.1.5 Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi……….. 18

2.1.2 Perhitungan……… 19

2.1.3 Sisa Hasil Usaha (SHU)………. 19

2.1.3.1 Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU)………. 19

2.1.3.2 Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)... 22

2.1.3.3 Prinsip-prinsip Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)……... 25

2.1.3.4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi(SHU……… 27


(10)

v BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian………. 32

3.2Metode Penelitian……….. 32

3.2.1 Desain Penelitian……… 33

3.2.2 Operasionalisasi Variable……….. 36

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data………. 38

3.2.3.1 Sumber Data (Primer dan Sekunder)………... 38

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data………..……….. 40

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data……… 40

3.2.5 Rancangan Analisis……… 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian……….. 43

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan……… 43

4.1.2 Struktur Organisasi……… 44

4.1.3 Deskripsi Jabatan KPDK……….. 46

4.1.4 Aspek Kegiatan Perusahaan……….. 51

4.1.5 Hasil Analisis Deskriftif……… 52

4.1.5.1 Perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) KPDK………… 52

4.1.5.2 Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU) KPDK……… 54

4.1.5.3 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi SHU KPDK…. 55


(11)

vi

4.2.1 Perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) KPDK……….. 57

4.2.2 Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU) KPDK……… 60

4.2.3 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi SHU KPDK………. 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan……… 65

5.2Saran... 66

DAFTAR PUSTAKA……… 68

HASIL INTERVIEW / WAWANCARA……… 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN……… 70


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat sebagai pendorong tumbuhnya perekonomian nasional sekaligus sebagai soko guru dalam perekonomian di Negara Indonesia. Terutama dalam masa pembangunan ini, bukan hanya di bidang perekonomian saja, akan tetapi lebih dari itu kompetensi diharapkan bisa menjadi alat pemersatu bagi seluruh rakyart Indonesia. Namun ternyata sumbangan, dan peranannya di dalam perekonomian nasional tersebut masih sangat terbatas dan belum seberapa penting.

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian BAB I Pasal 1 koperasi adalah” Badan usaha yang beranggotakan orang - orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”.Di dalam koperasi tidak dikenal istilah “keuntungan”, karena kegiatan usaha koperasi tujuan utamanya bukan berorientasi mencari untung (non profit oriented) melainkan berorientasi pada manfaat (benefit oriented). Pada dasarnya koperasi dikelola dengan tujuan menyejahterakan anggotanya dan masyarakat pada umumnya, bukan mengejar keuntungan semata. Sekalipun koperasi tidak mengutamakan keuntungan, akan tetapi usaha-usaha yang dikelola oleh koperasi harus tetap memperoleh penghasilan yang layak


(13)

demi menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan kemampuan usaha, bukan untuk memupuk kekayaan. Sehingga pada setiap akhir periode usahanya diharapkan/ ditargetkan menghasilkan sisa Hasil Usaha.Keuntungan di dalam koperasi biasa disebut dengan istilah “Sisa Hasil Usaha (SHU)”.

Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mencapai tujuan koperasi seperti tersebut di atas, maka koperasi harus dikelola secara benar dan profesional. Pengelolaan koperasi yang profesional akan menjadi salah satu tolak ukur apakah koperasi termasuk ke dalam koperasi yang sehat atau tidak. Sebuah koperasi yang sehat akan melakukan pengelolaan secara profesional dalam semua bidang termasuk dalam bidang keuangan. Sebagai sebuah lembaga ekonomi maka masalah akuntansi koperasi merupakan salah satu masalah terpenting yang ada di koperasi. ( Muhammad Khafid :2009)

Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 45 ayat 1 “Sisa hasil usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan”. Sebagai badan usaha, pendapatan/ hasil usaha sangat menentukan besar kecilnya SHU yang diperoleh koperasi. Dalam setiap tahunya SHU yang diperoleh koperasi disisihkan dan dibagi untuk keperluan: Cadangan koperasi,Jasa anggota, Dana pengurus, Dana


(14)

Karyawan, Dana pendidikkan, Dana sosial dan Dana pembangunan daerah kerja. Adapun cara dan besarnya penyisihan SHU ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) masing-masing koperasi. Mengingat kegunaan dan fungsi dari penyisishan SHU yang begitu banyak,maka perolehan SHU bagi koperasi pada setiap tahunya menjadi sangat penting.Melalui SHU koperasi dapat memupuk modal sendiri yaitu dengan dana cadangan yang disisihkan setiap akhir periode tutup buku, sehingga akan memperkuat struktur modalnya. Selain itu dana-dana yang disisihkan dari SHU, apabila belum dicairkan/digunakan maka akan diperlakukan sebagai tambahan modal yaitu sebagai modal pinjaman tanpa dikenakan biaya modal. Oleh sebab itu apabila koperasi dapat meningkatkan perolehan SHU dalam setiap tahunya dengan sendirinya akan memperkuat struktur finansialnya.Besarnya SHU yang diperoleh koperasi di setiap tahunya juga sebagai pertanda bahwa koperasi telah dikelola secara profesional.

Pengelolaan yang profesional memerlukan sistem pertanggung jawaban yang baik serta informasi yang relevan dan dapat diandalkan. Hal itu dapat dicapai apabila koperasi sebagai badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi melaksanakan akuntansi dalam kegiatan usahanya seperti badan usaha lainnya. Semakin besar SHU yang diperoleh koperasi akan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat pada umumnya. Dan untuk meningkatkan perolehan SHU sangat tergantung dari besarnya modal yang berhasil dihimpun oleh koperasi untuk menjalankan usahanya. Dampak strategi pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan


(15)

adalah melihat atau menilai segala sesuatu berdasarkan pertumbuhan/ perkembangan, demikian juga penilaian terhadap koperasi yang baik atau berhasil adalah koperasi yang memiliki populasi ternak, anggota kelompok dan produksi yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, juga memiliki Sisa Hasil Usaha (SHU) dan unit usaha yang semakin berkembang, tidak berdasarkan penilaian terhadap sumber daya manusia (SDM). (Djoko Susanto & Pang S. Asngari :2008)

Dalam melakukan usahannya koperasi berlandaskan pada hukum ekonomi dan prinsip ekonomi. Salah satu cara agar koperasi dapat di pertahankan kualitas pelayanan atau produk yang di hasilkannya seoptimal mungkin. Kemajuan dapat dilihat dari berkembangnnya jaringan usaha dan semakin besar peluang yang di raihnnya. Peningkatan skala volume usah kerja pada koperasi akan menuntut penambahan modal atau dana untuk mengikuti perkembangan itu. Peningkatan sisa hasil usaha dari suatu koperasi sangat tergantung pada kegiatan yang di jalankan, sehingga aspek volume usaha yang di jalankan oleh koperasi akn sangat menentukan pendapatannya. Dari pertumbuhan sisa hasil usaha tersebut kita dapat melihat manfaat yang lebih diberikan koperasi untuk anggotannya. Koperasi diharapkan menjadi format kelembagaan perjuangan anggotanya dan wadah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat atas dasar gotongroyong. ekonomi kerakyatan lebih mampu menghadapi globalisasi karena menjamin ketangguhandan keandalan ekonomi nasional.( Johnny W. Situmorang :2011)


(16)

Tabel 1.1

Perkembangan Sisa Hasil Usaha

Pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK) Periode Tahun 2007 – 2011

Tahun Sisa Hasil Usaha

(Rp)

Keterangan Persentase

2009 64,080,829,00 Naik -

2010 28,830,817,75 Turun 35,2%

2011 82,296,737,00 Naik 53,4%

Sumber :Laporan Tahunan Keuangan Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK).

Berdasarkan tabel di atas , Penulis berasumsi bahwa perkembangan sisa hasil usaha pada koperasi pegawai dinas koperasi (KPDK) dari tahun 2007 sampai 2011 cenderung mengalami peningkatan disebabkan lebih banyaknnya pendapatan , terkecuali pada tahun 2010 mengalami penurunan, hal ini dapat diindikasikan oleh adanya penurunan jumlah anggota koperasi yang aktif dikarenakan pensiun atau meninggal dunia. Maka simpanan anggota yang ada di koperasi secara tidak langsung ikut berkurang yang mengakibatkan tidak lancarnya administrasi keuangan dan kegiatan koperasi dalam usahannya hal ini juga berdampak pada sisa hasil usaha yang ikut turun pada tahun 2010.

Fenomena naik turunnya sisa hasil usaha menurut data di atas disebabkan oleh faktor-faktor lain yang sangat berpengaruh terhadap maju mundurnya koperasi adalah jumlah anggota dan volume usaha. Menurut


(17)

Hadikusuma (2000:74), semakin banyak jumlah anggota dalam sebuah koperasi maka semakin kokoh kedudukan koperasi sebagai badan usaha, ditinjau dari segi organisasi maupun dari segi ekonomis. Pada koperasi, anggota merupakan suatu sumber daya manusia yang utama, karena anggota merupakan faktor yang berpengaruh terhadap maju mundurnya suatu usaha koperasi. Demikian juga halnya dengan volume usaha, semakin besar volume usaha yang diperoleh koperasi maka SHU yang diperoleh koperasi tersebut akan semakin besar pula.

Dengan memperhatikan uraian tersebut di atas,maka penulis ingin mengetahui sejauh mana perkembangan sisa hasil usaha (SHU), maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ ANALISIS

PERHITUNGAN ATAS SISA HASIL USAHA (SHU) PADA

KOPERASI PEGAWAI DINAS KOPERASI PROVINSI JAWA BARAT”.


(18)

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, makadalam identifikasi penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

Pada tahun 2010 sisa hasil usaha pada koperasi pegawai dinas koperasi (KPDK) mengalami penurunan hal ini berdampak pada pendapatan dan simpanan anggota yang ikut menurun, hal ini dapat menghambat kegiatan koperasi yang sedang dijalankan sehingga menurunkan berkembangnnya jaringan usaha dan peluang besar pasar yang akan diraihnya. Peningkatan skala dan volume usaha kerja pada koperasi akan menuntut pendapatan dan modal yang besar untuk mengikuti perkembangan itu, tentunnya hal ini dapat meningkatkan laba koperasi atau sisa hasil usahanya bertambah guna kesejanteraan anggotanya.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan masalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK).

2. Bagaimana perhitungan sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK).

3. Faktor –Faktor yang dapat mempengaruhi Kenaikan dan Penurunan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK).


(19)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1Maksud Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka penulis bermaksud melalukan penelitian untuk memperoleh data atau informasi yang di butuhkan yang berkaitan dengan judul penelitian ini yaitu mengetauhi perkembangan sisa hasil usaha pada koperasi karyawan pada dinas koperasi provinsi jawa barat. 1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK).

2. Bagaimana perhitungan sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK).

3. Faktor –Faktor yang dapat mempengaruhi Kenaikan dan Penurunan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK).

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Penulis

1. Untuk menambah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan Sisa Hasil Usaha (SHU).


(20)

2. Penulis juga memperoleh tambahan pengetahuan dalam bidang yangditeliti.

b. Bagi Program Studi Yang Bersangkutan

Diharapkan dapat memberikan satu topik baru yang dapat dijadikan sebagai salah satu instrument evaluasi terhadap relevansi kurikulum, dengan kegiatan nyata dalam dunia kerja yang berkaitan dengan sisa hasil usaha (SHU).

c. Bagi Pihak lain

Dapat menambah pengetahuan umum tentang sisa hasil usaha (SHU) koperasi karyawan. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadi masukan atau referensi dalam penelitian tentang sisa hasil usaha (SHU) pada koperasi selanjutnya.

1.4.2Kegunaan Praktis a. Bagi Koperasi

Dapat Digunakan sebagai tambahan informasi dan membantu dalam pengambilan keputusan serta bermangfaat bagi perkembangan perusahaan tersebut.

b. Bagi Pihak Lain

Dapat menjadi tambahan referensi dan tambahan informasi mengenai sisa hasil usaha (SHU).Dapat memberikan informasi yang berguna untuk penelitian selanjutnya mengenai sisa hasil usaha (SHU).


(21)

1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian a. Lokasi penelitian

Penulis melakukan penelitian pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK) dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta No.705 Bandung Telp (022) 7332055.

b. Jadwal Penelitian

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini pada bulan Maret s/d Mei 2012.

Tabel 1.2

Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Maret April Mei Juni Juli Agustus 2012 2012 2012 2012 2012 2012 1. Tahap Persiapan:

1. Sosialisasi tugas akhir 2. Menentukan tempat

penelitian

3. Melakukan pendaftaran tugas akhir

2. Tahap Pelaksanaan 1. Ujian komprehensif 2. Mengajukan outline dan

proposal tugas akhir

3. Meminta surat pengantar ke perusahaan

4. Penelitian di PT. pegadaian 5. Bimbingan tugas akhir 3. Tahap Pelaporan

1. Menyiapakan draft tugas akhir

2. sidang tugas akhir 3. penyempurnaan laporan

tugas akhir


(22)

(23)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Koperasi

Pada hakekatnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat diperlukan dan penting untuk dipertahankan, koperasi merupakan suatu alat bagi orang-orang yang ingin meningkatkan taraf hidupnya. Dasar kegiatan koperasi adalah kerjasama yang dianggap suatu cara untuk memecahkan berbagai masalah atau persoalan ang mereka hadapi masing-masing.

2.1.1.1 Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari kata co dan operation yang mengandung arti berkerjasma untuk mencapai tujuan.Dengan kata lain berarti segala pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama. Pengertian koperasi menurut pasal 1 Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian :

"Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan".

Sedangkan pengertian koperasi menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27 (Revisi1998) Tahun 2007:

“Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah-kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup


(24)

12

anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan soko guru perekonomian nasional”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan menjalankan suatu usaha, dengan tujuan mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya dan masyarakat pada umumnnya.

2.1.1.2 Jenis-jenis Koperasi

Menurut ketentuan Pasal 16 UU No.25 Tahun 1992 (2008:56) Koperasi secara umum dapat dikelompokan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokan berdasarkan sektor usahanya yaitu:

1. Koperasi Simpan Pinjam 2. Koperasi Konsumen 3. Koperasi Produsen 4. Koperasi Pemasaran 5. Koperasi Jasa

Dengan uraian penjelasan diatas sebagai berikut: 1. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.


(25)

13 2. Koperasi Konsumen

Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli barang konsumsi.

3. Koperasi Produsen

Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para pengusaha kecil menengah (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.

4. Koperasi Pemasaran

Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya dan anggotanya.

5. Koperasi Jasa

Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya. Jadi kesimpulannya jenis-jenis koperasi dapat disimpulkan dari jenis usaha dan fungsinya seperti simpan pinjam, konsumsi, jasa, produksi dan pemasaran atau serba usaha.

2.1.1.3 Prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi pada dasarnya bersifat tetap dan berlaku dimana saja dan kapan saja. Di Indonesia prinsip-prinsip yang berlaku adalah yang tercantum dalam Undang-undang No.25 Tahun 1992 BAB III Pasal 5 tentang Perkoperasian (2008:16), yaitu:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.


(26)

14

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masung-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 5. Kemandirian.

6. Pendidikan perkoperasian. 7. Kerjasam antar koperasi.

Adapun penjelasan dari kutipan Undang-Undang No.25 Tahun 1992 diatas adalah :

1. Keanggotaan Sukarela dan Terbuka.

Koperasi adalah perkumpulan sukarela, terbuka bagi semua orang yang mampu menggunakan jasa-jasanya dan bersedia menerima tanggung jawab anggotanya tanpa membedakan jenis kelamin, sosial, ras, politik, atau agama. 2. Pengendalian oleh anggota secara demokratis.

Koperasi adalah organisasi demokratis yang diawasi oleh para anggota yang secara aktif menetapkan kebijakan dan mengambil keputusan.Pria dan wanita yang dipilih sebagai wakil anggota bertanggung jawab kepada rapat anggota. Dalam koperasi primer anggota mempunyai hak suara yang sama (satu anggota, satu suara) dan koperasi pada tingkatan lain juga diatur secara demokratis.


(27)

15 3. Partisipasi Ekonomi Anggota.

Para anggota memberikan kontribusi (modal) secara adil dan mengendalikannya secara demokratis (modal tersebut).Setidak-tidaknya sebagian dari modal itu adalah milik bersama koperasi.

4. Otonomi dan Kebebasan.

Koperasi adalah organisasi otonom, menolong diri sendiri serta diawasi oleh para anggotanya. Apabila koperasi mengadakan perjanjian dengan organisasi lain, termasuk pemerintah atau memupuk modal dari sumber-sumber luar, koperasi melakukannya berdasarkan persyaratan yang menjamin pengawasan demokratis oleh para anggotanya dan dipertahankannya otonomi mereka. 5. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi.

Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anggotanya.Wakil-wakil anggota yang dipilih oleh rapat anggota serta manager dan karyawan, agar mereka dapat melakukan tugasnya lebih efektif begi pengembangan koperasinya.Mereka memberi penerangan kepada masyarakat umum, khususnya pemuda dan para pembentuk opini di masyarakat tentang hakikat perkoperasian dan manfaat koperasi.

6. Kerjasama di antara Koperasi.

Koperasi melayani para anggota secara efektif dan memperkuat gerakan koperasi dengan cara kerjasama melalui organisasi gerakan koperasi local, nasional, regional, dan internasional.


(28)

16 7. Kepedulian terhadap komunitas.

Koperasi melakukan kegiatan untuk mengembangkan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan, melalui kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh rapat anggota.

Dari penjelasan diatas dapat saya simpulkan bahwa prinsip koperasi dibangun berdasarkan kesadaran yang secara adil sesuai dengan jasa yang dilakukan dan mendidik masyarakat agar mandiri serta dapat mengembangkan diri.

2.1.1.4 Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Undang-undang No.5 tahun 1992 tentang fungsi, peran dan prinsip koperasi, diatur dalam Bab III Pasal 4 (2008:5) dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.


(29)

17

Peran koperasi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Wadah peningkatan taraf hidup dan ketangguhan berdaya saing para anggota koperasi dan masyarakat di lingkungannya.

2. Bagian integral dari sistem ekonomi nasional. 3. Pelaku strategis dalam sistem ekonomi rakyat.

4. Wadah pencerdasan anggota dan masyarakat di lingkungannya.

Sedangkan menurut Subandi (2010:29) fungsi dan peran koperasi adalah : 1. Fungsi dalam bidang ekonomi

Dapat menumbuhkan motif usaha yang lebih berperikemanusiaan serta mengembangkan metode pembagian sisa hasil usaha yang lebih adil.

2. Peran dalam bidang social

Mendidik para anggotannya untuk semangat bekerja sama baik dalam menyelesaikan masalah, maupun dalam membangun tatanan social masyarakat yang lebih baik.Mendorong terwujudnya suatu tatanan social yang bersifat demokrafis, menjamin dan melindungi hak dan kewajiban setiap orang.

Jadi kesimpulannya, fungsi dan peran koperasi adalah mensejahterakan perekonomian angggotanya, mengembangkan potensi dan kemampuan anngotanya.Membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan diri dalam bidang ekonomi secara optimal serat berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian masyarakat.


(30)

18 2.1.1.5 Landasan,Asas dan Tujuan Koperasi

Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, dan berdasarkan asas kekeluargaan dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya.Sedangkan menurut Subandi(2010:21) landasan koperasi adalah :

“Landasan koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran serta kedudukan koperasi terhadap pelaku ekonomi di dalam system perekonomian Indonesia”

Pada pasal (2) Undang-undang No.25 tahun 1992 (2008:20) tentang asas perkoperasian disebutkan bahwa:

“Koperasi berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945 serta

berdasarkan asas kekeluargaan”.

Jadi asas yang digunakan dalam koperasi sesuai dengan Undang-undang No.25 tahun 1992 adalah kekeluargaan.

Sedangkan pasal (3) Undang-undang No.25 tahun 1992 (2008:35) tentang tujuan koperasi Indonesia adalah sebagai berikut:

“Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan ekonomi nasional dalam rangka memajukan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945”.

Berdasarkan pasal tersebut, tujuan koperasi pada garis besarnya adalah memajukan kesejahteraan anggotannya, memajukan kesejahteraan masyarakat dan ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional.


(31)

19 2.1.2 Perhitungan

Pengertian perhitungan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia perhitungan didefinisikan sebagi berikut:

“Perhitungan adalah penjumlahan/penentuan total pengeluaran atau pembayaran untuk sebuah jasa dan ongkos antaran “

Maka dari definisi diatas dapat diketahui perhitungan adalah suatu proses penjumlahan yang sistematis untuk menentukan jumlah suatu biaya.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27) menyebutkan bahwa, Perhitungan Hasil Usaha (SHU) adalah :

“Perhitungan Hasil usaha yang menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu dan menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha”.

Jadi perhitungan sisa hasil usaha adalah total pendapatan dikurangi total biaya dan beban-bedan dalam satu periode tahun buku

2.1.3 Sisa Hasil Usaha

2.1.3.1 Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU)

Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan (UU No.25 Tahun 1992 Pasal 1 & 2).Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27) menyebutkan bahwa, Perhitungan Hasil Usaha (SHU) adalah Perhitungan Hasil usaha yang menyajikan


(32)

20

informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu.Perhitungan Hasil Usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota.Istilah perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa hasil usaha atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota. Usaha koperasi yang utama diarahkan pada bidang usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraan anggotanya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pengelolaan usaha koperasi harus dilakukan dengan produktif, efektif, dan efisien. Dalam arti koperasi harus mempunyai kemampuan mewujudkan pelayanan usaha yangdapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya terhadapanggota dan masyarakat pada umumnya dengan tetap mempertimbangkan untuk memperoleh SHU yang wajar.

Menurut UU Koperasi No.25/1992 Bab. IX pasal 45 adalah :

1) SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

2) SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan kperasi, serta di gunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan Rapat Anggota.


(33)

21

Sebagai suatu badan usaha, koperasi di dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu saja menghendaki untuk mendapatkan keuntungan atau sisa hasil usaha yang cukup banyak maka Sisa Hasil Usaha tersebut dapat disisihkan sebagian untuk cadangan koperasi yang selanjutnya bisa dipergunakan untuk menambah modal koperasi. Apabila modal koperasi bertambah besar, maka dengan sendirinya lingkup usaha koperasi. Sisa Hasil Usaha mungkin tidak dapat dibagi habis, karena pembagian SHU dalam koperasi terbatas sesuai dengan tingkat bunga bank pemerintah atau mungkin juga terjadi, rapat anggota memutuskan Sisa Hasil Usaha tahun buku yang bersangkutan tetap tinggal dalam rekening simpanan masing-masinganggota. Sisa Hasil Usaha yang tidak dibagi ini digunakan untuk pemupukan modal.

Perolehan Sisa Hasil Usaha akan terlihat pada data laporan keuangan dalam laporan tahunan koperasi pada tutup buku akhir tahun. Sisa Hasil Usaha memperlihatkan hasil yang telah dicapai oleh koperasi selama periode tertentu dalam satu tahun buku. Sebuah koperasi dikatakan baik atau berkembang bukan hanya dilihat dari perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) saja, tetapi juga dilihat dari rencana kerja pelaksanaan yang telah ditentukan dalam rapat anggota tahunan apakah rencana kerja tersebut bisa dilaksanakan secara keseluruhan.

Hal ini dinyatakan dalam Pasal 45, UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Sisa Hasil Usaha (SHU) :

“koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan


(34)

22

pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari kopreasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota”.

Sedangkan pendapat lain Menurut Andjar Pachta W,dkk (2007:128,133) :

“SHU adalah merupakan laba atau keuntungan yang diperoleh dari menjalankan usaha sebagaimana layaknya sebuah perusahaan bukan koperasi. SHU tersebut merupakan hasil akhir dari komponen-komponen yang menghasilkan dikurangi dengan jumlah komponen-komponen biaya dan hasil yang diperoleh tidak menentu”

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah pelayanan terhadap anggota. Koperasi yang dapat melayani anggota dengan sebaik-baiknya dapat dikatakan berhasil. Namun sebagai badan usaha, koperasi juga dituntut untuk dapat sejajar dengan badan usaha lain termasuk dalam memperoleh SHU. Untuk itu pengurus harus bekerja keras dan mempunyai manajemen yang baik sehingga dapat menghasilkan pelayanan maupun Sisa Hasil Usaha yang wajar. Motivasi usaha koperasi adalah memberikan pelayanan kepada anggotadan berusaha pula untuk dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan tersebut meliputi berbagai fungsi ekonomi atas berbagai jenis usahayang dibutuhkan oleh para anggotanya.Salah satu sendi dasar koperasi yang mengatur keuntungan pada koperasi yaitu SHU. Sisa Hasil Usaha bila dibagikan kepada anggota dilakukan tidak berdasarkan modal tetapi berdasarkan perimbangan jasa usaha dan kegiatannya dalam penghidupan koperasi itu.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dana-dana yang berasaldari pembagian Sisa Hasil Usaha koperasi selama belum dimanfaatkan digolongkan sebagai kewajiban lancar koperasi. Sedangkan cadangan koperasi sebagai penyisihan dari Sisa Hasil Usaha tergolong kepada modal sendiri yang tidak dapat dibagikan


(35)

23

kepada anggota karena untuk tujuan pemupukan modaldan menutup kerugian koperasi.

2.1.3.2 Pembagian Sisa Hasil Usaha

Pada dasarnya SHU yang diperoleh koperasi disetiap tahunnya dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar/AnggaranRumah Tangga koperasi yang bersangkutan. Acuan dasar untuk membagi SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa, pembagianSHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

Menurut UU Koperasi No.25 Tahun 1992 pasal 34 menjelaskan bahwa pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi itulah yang boleh dibagikan kepada para anggota, sedang sisa hasil usaha yang berasal dari usaha koperasi yang diselenggarakan untuk bukan anggota, misalnya dari hasil pelayanan terhadap pihak ketiga tidak boleh dibagikan kepada anggota karena bagian ini bukan diperoleh dari jasa anggota, sisa hasil usaha ini digunakan untuk pembiayaan pembiayan tertentu lainnya.

Pembagian Sisa Hasil Usaha koperasi supaya diatur sebagai berikut :

a.Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota, dibagikan untuk :

1) Cadangan koperasi

2) Para Anggota, sebanding dengan jasa yang diberikan masing-masing 3) Dana Pengurus


(36)

24 5) Dana pendidikan koperasi 6) Dana Sosial

7) Dana Pembangunan Daerah kerja

b.Sisa Hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota, dibagikan untuk :

1) Cadangan koperasi 2) Dana Pengurus

3) Dana Pegawai/karyawan 4) Dana Pendidikan Koperasi 5) Dana Sosial

6) Dana Pembangunan Daerah Kerja

Cara penggunaan sisa hasil usaha diatas, kecuali cadangan diatur dalam Anggaran Dasar dengan mengutamakan kepentingan koperasi yang bersangkutan. Cadangan ini dimaksudkan untuk memupuk modal koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan, oleh karenanya cadangan tidak boleh dibagikan kepada anggota walaupun diwaktu pembubaran.

Penggunaan Dana Sosial diatur oleh Rapat Anggota dan dapat diberikan antara lain pada fakir miskin, yatim piatu atau usaha-usaha sosial lainnya. Perihal zakat dapat diatur oleh koperasi yang bersangkutan dalam Anggaran Dasar maupun ketentuan-ketentuan lain dari koperasi. Penggunaan Dana Pembangunan Daerah dilakukan setelah mengadakan konsultasi dengan pihak Pemerintah Daerah setempat. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27) menyebutkan bahwa, Pembagian Sisa Hasil Usaha harus dilakukan pada akhir periode pembukuan. Jumlah


(37)

25

yang dialokasikan selain untuk koperasi diakui sebagai kewajiban. Dalam hal pembagian tidak dapat dilakukan karena jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga, tetapi harus menunggu rapat anggota, maka sisa hasil usahatersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

Menurut Sitio dan Tamba (2005:89) secara umum SHU koperasi dibagi untuk:

a) Cadangan koperasi

Cadangan koperasi merupakan bagian dari penyisihan SHU yang tidak dibagidan dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri serta untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

b)Jasa Anggota

Anggota di dalam koperasi memiliki fungsi ganda yaitu sebagai pemilik (owner) dan sekaligus sebagai pelanggan (customer). Dengan demikian, SHU yang diberikan kepada anggotanya berdasar atas 2 (dua) kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu :

1. SHU atas jasa modal, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena jasa atas penanaman modalnya (simpanan) didalam koperasi

2. SHU atas jasa usaha, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena jasa atas transaksi yang dilakukan sebagai pelanggan di koperasi. c) Dana Pengurus

Dana pengurus adalah SHU yang disisihkan untuk pengurus atas balas jasanya dalam mengelola organisasi dan usaha koperasi.


(38)

26 d)Dana Pegawai

Dana Pegawai adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk membayar gaji pegawai yang bekerja dalam koperasi.

e) Dana Pendidikan

Dana pendidikan adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk membiayai pendidikan pengurus, pengelola, dan pegawai koperasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia dalam mengelola koperasi.

f) Dana Sosial

Dana sosial adalah penyisihan SHU yang dipergunakan untuk membantu anggota dan masyarakat sekitar yang tertimpa musibah.

g)Dana Pembangunan Daerah Kerja

Dana Pembangunan Daerah Kerja adalah penyisihan SHU yang dipergunakan untuk mengembangkan daerah kerjanya.

2.1.3.3 Prinsip-Prinsip Pembagian SHU

Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, tranparasi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut :

1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.

Pada hakikatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber dari anggota sendiri, sedangkan SHU yang bukan berasal dari anggota dijadikan sebagai cadangan koperasi. Oleh sebab itu Langkah pertama


(39)

27

dalam pembagian SHU adalah memilahkan antara SHU yang bersumber dari hasil transaksi anggota dan SHU yang bersumber dari nonanggota. 2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.

SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukannya dengan koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi SHU untuk jasamodal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota.

3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.

Proses perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU yang dibagikepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa partisipasinya kepadakoperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi dalam membangun suatu kebersamaan,kepemilikan terhadap suatu badan usaha, pendidikan dalam proses demokrasi.

4. SHU anggota dibayar secara tunai.

SHU per anggota harus diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.


(40)

28

2.1.3.4Faktor-faktor Yang Mempengaruhi SHU

Menurut Andjar Pachta W dkk (2005 : 56), Faktor-faktor yang mempengaruhi SHU terdiri dari 2 faktor yaitu Faktor Dalam dan Faktor Luar.

Faktor dari dalam yaitu : a. Partisipasi Anggota

Para anggota koperasi harus berpartisipasi dalam kegiatan koperasikarena tanpa adanya peran anggota maka koperasi tidak akan berjalan lancar. b. Jumlah Modal Sendiri

SHU anggota yang diperoleh sebagian dari modal sendiri yaitu darisimpanan wajib,simpanan pokok,dana cadangan dan hibah.

c. Kinerja Pengurus

Kinerja pengurus sangat diperlukan dalam semua kegiatan yangdilakukan oleh koperasi, dengan adanya kinerja yang baik dan sesuai persyaratandalam Anggaran Dasar serta UU perkoperasian maka hasil yang dicapaipunjuga akan baik.

d. Jumlah unit usaha yang dimiliki

Setiap koperasi pasti memiliki unit usaha hal ini juga menentukanseberapa besar volume usaha yang dijalankan dalam kegiatan usaha tersebut.

e. Kinerja Manajer

Kinerja manajer menentukan jalannya semua kegiatan yang dilakukanoleh koperasi dan memiliki wewenang atas semua hal-hal yang bersifat intern.


(41)

29 f. Kinerja Karyawan

Merupakan kemampuan seorang karyawan dalam menjadi anggotaKoperasi.

Faktor dari luar yaitu : a. Modal pinjaman dari luar

Modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerjadi dalam perusahaan dan bagi perusahaan merupakan utang yang pada saatnyaharus dibayar kembali agar tidak menderita kerugian.

b. Para konsumen dari luar selain anggota koperasi. c. Pemerintah

Kekayaan koperasi yang merupakan pemberian bantuan kepada pihakkoperasi secara sukarela baik berwujud uang maupun barang biasanya berasaldari pemerintah dan merupakan hibah.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Arifin Sitio dan Halomoan Tamba (2005 : 79):

“Semakin tinggi partisipasi anggota maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima anggota”.Partisipasi anggota adalah partisipasi modal berupa modal sendiri dan transaksi yang dilakukan anggota.Apabila semakin besar modal sendiri yang disetor, maka akan semakin besar pada keleluasaan para anggotanya dalam beroperasi untuk meningkatkan volume usahanya sehingga hal ini tentunya akan meningkatkan SHU yang dapat diperoleh pihak koperasi.”


(42)

30 2.2 Kerangka Pemikiran

Menurut hasil kongres International Cooperative Alliance (ICA) di Manchester,Inggris tanggal 23 September 1995 adalah sebagai berikut:

“Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki bersama dan diawasi secara demokratis ”.

Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh Pemerintah pada era globalisasi saat ini, kedudukan koperasi dianggap penting dalam demokrasi ekonomi, maka pertumbuhan dan perkembangannya perlu ditingkatkan. Dalam BAB II Pasal 3 UU RI No. 25 tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi bertujuan :

“Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945“.

Tujuan koperasi tersebut masih bersifat umum. Karena itu, setiap koperasi perlu manjabarkan kedalam bentuk tujuan yang lebih dapat dioperasikan akan memudahkan pihak manajemen dalam mengelola koperasi, tujuan yang ingin dicapai oleh koperasi bukan keuntungan yang maksimum, melainkan pelayanan yang baik bagi para anggotanya, serta dengan perkembangan koperasi diharapkan akan memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan koperasi menjadi penting untuk mempercepat lajunya pertumbuhan ekonomi yang serba meningkat atau serba modern maka dari itu pemerintah harus membuat langkah-langkah kebijakan deregulasi di berbagai bidang usaha, untuk itu pemerintah ikut campur tangan secara tidak langsung dalam mengatur dan mengendalikan perokonomian


(43)

31

melalui koperasi, salah satu pelaksanaan untuk membantu pertumbuhan ekonomi yang di harapkan dapat menjadi sokoguru perokonomian Indonesia.

Dalam melakukan usahannya koperasi berlandaskan pada hokum ekonomi dan prinsip ekonomi. Salah satu cara agar koperasi dapat di pertahankan kualitasnnya pelayanan atau produk yang dihasilkannya seoptimal mungkin. Kemajuan dapat dilihat dari berkembangnya jaringan usaha dan semakin besar peluang yang diraihnya. Peningkatan skala volume usaha kerja pada koperasi akan menuntut penambahan modal atau dana. Peningkatan sisa hasil usaha dari suatu koperasi sangat bergantung pada kegiatan yang dijalankan sehingga berpengaruh besar terhadap pendapatan atau laba. Hal ini dapat memberikan manfaat yang lebih di berikan koperasi untuk anggotanya.

Bersadarkan UU No.25 Tahun 1992 Pasal 45 ayat 1 “ Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan”. Dalam setiap tahunnya SHU yang diperoleh koperasi disisihkan dan dibagi untuk keperluan : cadangan koperasi, jasa anggota, dana pengurus, dana karyawan, dana pendidikan, dana social dan dana sumbangan daerah kerja. Adapun cara dan besaran penyisihan SHU ditetapkan dalam rapat anggota tahunan (RAT) masing-masing koperasi. Mengingat kegunaan dan fungsi dari penyisihan SHU yang begitu banyak , maka perolehan SHU bagi koperasi pada tiap tahunnya menjadi sangat penting. Sehingga di perlukannya perhitungan dan pencatatan yang akurat disisihkan setiap akhir periode tutp buku sehingga akan memperkuat struktur modalnnya. Selain itu dana-dana yang disisihkan dari SHU


(44)

32

,apabila belum dicairkan/digunakan maka akan diperlakukan sebagai tambahan modal yaitu modal pinjam tampa dikenakan biaya modal.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat

SIsa Hasil Usaha (SHU) Modal sendiri dan

Donatur

Cadangan Koperasi

Simpanan Anggota dan Simpanan Wajib

Pendapatan dalam bidang usaha

Dana Karyawan

Dana Pembangunan Dana Sosial Dana Pendidikan

Jasa Anggota

Memperluas Usaha Dana Pengurus


(45)

65 5.1 Simpulan

Berdasarkan penjelasan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di lakukan olehpenulis maka dapat di simpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Sisa hasil usaha (SHU) yang terdapat pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat dari tahun 2007 sampai dengan 2011 selalu meningkat, tetapi perkembangan peningkatannya dari tahun ke tahun cenderung fluktuatif namun perkembangan sisa hasil usaha (SHU) cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya yang mengarah pada kondisi perusahaan yang semakin membaik.Pada tahun 2010 SHU merngalami penurunan hal ini berdampak pada perkembangan dan pendapatan SHU ikut menurun. Penurunan SHU pada tahun 2010 disebabakan oleh adanya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi jumlah pendapatan yang tidak menentu, dan juga jumlah modal yang setiap tahunnya tidak dapat diperkirakan karena banyaknnya jumlah anggota yang tidak tetap. Hal ini disebabkan oleh adannya anggota yang pasif dikarenakan berbagai alasan diantarannya yaitu : meninggal dunia, pensiun atau tidak di laksanakan tugas dengan baik sehingga dikeluarkan dalam keanggotan koperasi. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap penurunan sisa hasil usaha tahun 2010 meliputi : belum berkembangnnya koperasi, jenis usaha yang sedang dijalankan dan hasil produk atau jasa yang dihasilkan belum


(46)

beragam. Namun pada tahun 2011 koperasi dapat menstabilkan kembali keadaan keuangan koperasi sehingga pendapatan koperasi atau SHU ikut meningkat.

2. Perhitungan sisa hasil usaha (SHU) telah menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku yang selalu berpedoman buku-buku anjuran pejabat Dinas Koperasi Kota Bandung dan PSAK . Pada setiap akhir periode pembukuan disajikan dalam laporan keuangan yang berupa perhitungan neraca akhir dan perhitungan rugi/laba yang harus dilaporkan dalam rapat anggota.

3. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi tapi yang paling berpengaruh adalahfaktor dari dalam yaitu :Semakin besar modal sendiri maka perolehan pendapatan sisa hasil usaha (SHU) tidak serta merta mengalami peningkatan. Peningkatan modal sendiri bergantung pada banyaknnya jumlah anggota yang aktif dan anggota yang bergabung dalam koperasi sehingga simpanan anggota bertambah. Penambahan sumber dana di gunakan untuk mengembangkan usaha-usaha koperasi lainnya seperti unit usaha simpan pinjam, jasa waserda, jasa photocopy, dan jasa clening servis.


(47)

5.2 Saran

Selanjutnya dari kesimpulan yang diperoleh, maka saran-saran yangdiajukan adalah :

1. Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat dari tahun 2007 sampai dengan 2011 cenderung mengalami fluktuasi atau naik turun yang memungkinkan dapat mengganggu kesejahteraan anggotanya. Agar hal tersebut tidak terjadi maka di sarankan agar Koperasi melakukan pengurangan pengeluaran dan biaya-biaya serta meningkatkan kesadaran anggotanya agar lebih meningkatkan partisipasinya dalam bentuk transaksi atau kegiatan yang dapat memajukan koperasi sehingga tujuan dan kesejahteraan anggota pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat dapattercapai.

2. Memperbaiki metode perhitungan sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat agar lebih akurat dan transparaan. Hal ini agar tidak menimbulkan ketidakadilan dalam pembagian sisa hasil usaha pada setiap anggota, karena pembagian dana SHU 70 % diperuntukan bagi anggota koperasi dan koperasi di bentuk dengan asas keadilan, demokrasi, transparasi dan sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi. Walaupun perhitungan SHU di koperasi pegawai dinas koperasi telah sesuai dengan PSAK namun pengerjaannya tetap manual tidak menggunakan sistem komputerisasi perakuntansian yang canggih sehingga dapat melakukan kesalahan dalam perhitungan dan ketidaktransparanan. Hal ini akan


(48)

berdampak kepada ketidakpercayaan anggota atas pembangian hasil usaha (SHU).

3. Mengembangkan faktor- faktor yang dapat meningkatkan sisa hasil usaha yaitu dengan meningkatkan pertumbuhan anggota karena semakin banyak anggota maka akan semakin meningkat sisa hasil usaha ( SHU). Selain itu lebih mengembangkan usaha- usaha lainnya, menurunkan piutang macet dan meminimalisasikan pembelian perlengkapan kantor atau asset tetap.


(49)

68

DAFTAR PUSTAKA

Andjar Pachta W, dkk. 2005. Manajemen Koperasi :Teori dan Praktek. Yogyakarta :GrahaIlmu.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Jilid 1. Jakarta : SalembatUtama.

Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 2, No. 1, Maret 2010 Muhamad Khadafi dkk, Jurnal PenyuluhanVol 4, No.1 ,Maret 2008 Djoko Susanto dan Pang S. Asngari Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Vol6 ,September 2011 Johnny W. Situmorang Jonathan Sarwono. 2006. SPSS Teori dan LatihanEdisi II. Bandung :PT.DanaMaeta

Sejahtera Utama.

Jonathan Sarwonodan Ely Suhayati2010 .Riset Akuntansi Menggunakan SPSS EdisiI.Yogyakarta :GrahaIlmu.

Sugiyono. 2009. Metode Peneltian Statistik. Alfabeta : Bandung Sugiyono. 2011. Metode Peneltian Bisnis. Alfabeta : Bandung

Subandi,M.M .2010. Ekonomi Koperasi: Teori dan Praktek . Alfabeta : Bandung Undang-Undang Republik Indonesia No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Poerwadarminta, 2008 .Kamus Umun Bahasa Indonesia , Jakarta :Citra Harta Prima. http:\\www.wartawarga.gunadarma.ac.id

http:\\www.smecda.comKongresInternasional Cooperative Alliance (ICA) http:\\www.kamusbesar.com

http:\\www.djkn.depkeu.go.id http:\\perundangan.deptan.go.id http:\\www.cipsed.com


(50)

1. DATA PRIBADI:

Nama : WulanIsmaYulianti Tempat/TanggalLahir : Bandung, 18 Juli 1990 JenisKelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Gg.ReumaKidul II No.55 RT.04/RW.19 SadangSerang Bandung

Telephone : 085794250900

2. DATA PENDIDIKAN PendidikanFormal :

Tahun 1996 - 2002 : SD Neglasari 3

Tahun2002 - 2005 : SMP Negri 19 Bandung

Tahun 2005 -2008 : SMA KartikaCandraSiliwangi 3-1 Tahun 2009 -Sekarang : UniversitasKomputer Indonesia Tahun 2012 : Lulus UniversitasKomputer Indonesia


(1)

65 5.1 Simpulan

Berdasarkan penjelasan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di lakukan olehpenulis maka dapat di simpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Sisa hasil usaha (SHU) yang terdapat pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat dari tahun 2007 sampai dengan 2011 selalu meningkat, tetapi perkembangan peningkatannya dari tahun ke tahun cenderung fluktuatif namun perkembangan sisa hasil usaha (SHU) cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya yang mengarah pada kondisi perusahaan yang semakin membaik.Pada tahun 2010 SHU merngalami penurunan hal ini berdampak pada perkembangan dan pendapatan SHU ikut menurun. Penurunan SHU pada tahun 2010 disebabakan oleh adanya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi jumlah pendapatan yang tidak menentu, dan juga jumlah modal yang setiap tahunnya tidak dapat diperkirakan karena banyaknnya jumlah anggota yang tidak tetap. Hal ini disebabkan oleh adannya anggota yang pasif dikarenakan berbagai alasan diantarannya yaitu : meninggal dunia, pensiun atau tidak di laksanakan tugas dengan baik sehingga dikeluarkan dalam keanggotan koperasi. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap penurunan sisa hasil usaha tahun 2010 meliputi : belum berkembangnnya koperasi, jenis usaha yang sedang dijalankan dan hasil produk atau jasa yang dihasilkan belum


(2)

66

beragam. Namun pada tahun 2011 koperasi dapat menstabilkan kembali keadaan keuangan koperasi sehingga pendapatan koperasi atau SHU ikut meningkat.

2. Perhitungan sisa hasil usaha (SHU) telah menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku yang selalu berpedoman buku-buku anjuran pejabat Dinas Koperasi Kota Bandung dan PSAK . Pada setiap akhir periode pembukuan disajikan dalam laporan keuangan yang berupa perhitungan neraca akhir dan perhitungan rugi/laba yang harus dilaporkan dalam rapat anggota.

3. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi tapi yang paling berpengaruh adalahfaktor dari dalam yaitu :Semakin besar modal sendiri maka perolehan pendapatan sisa hasil usaha (SHU) tidak serta merta mengalami peningkatan. Peningkatan modal sendiri bergantung pada banyaknnya jumlah anggota yang aktif dan anggota yang bergabung dalam koperasi sehingga simpanan anggota bertambah. Penambahan sumber dana di gunakan untuk mengembangkan usaha-usaha koperasi lainnya seperti unit usaha simpan pinjam, jasa waserda, jasa photocopy, dan jasa clening servis.


(3)

5.2 Saran

Selanjutnya dari kesimpulan yang diperoleh, maka saran-saran yangdiajukan adalah :

1. Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat dari tahun 2007 sampai dengan 2011 cenderung mengalami fluktuasi atau naik turun yang memungkinkan dapat mengganggu kesejahteraan anggotanya. Agar hal tersebut tidak terjadi maka di sarankan agar Koperasi melakukan pengurangan pengeluaran dan biaya-biaya serta meningkatkan kesadaran anggotanya agar lebih meningkatkan partisipasinya dalam bentuk transaksi atau kegiatan yang dapat memajukan koperasi sehingga tujuan dan kesejahteraan anggota pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat dapattercapai.

2. Memperbaiki metode perhitungan sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Provinsi Jawa Barat agar lebih akurat dan transparaan. Hal ini agar tidak menimbulkan ketidakadilan dalam pembagian sisa hasil usaha pada setiap anggota, karena pembagian dana SHU 70 % diperuntukan bagi anggota koperasi dan koperasi di bentuk dengan asas keadilan, demokrasi, transparasi dan sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi. Walaupun perhitungan SHU di koperasi pegawai dinas koperasi telah sesuai dengan PSAK namun pengerjaannya tetap manual tidak menggunakan sistem komputerisasi perakuntansian yang canggih sehingga dapat melakukan kesalahan dalam perhitungan dan ketidaktransparanan. Hal ini akan


(4)

68

berdampak kepada ketidakpercayaan anggota atas pembangian hasil usaha (SHU).

3. Mengembangkan faktor- faktor yang dapat meningkatkan sisa hasil usaha yaitu dengan meningkatkan pertumbuhan anggota karena semakin banyak anggota maka akan semakin meningkat sisa hasil usaha ( SHU). Selain itu lebih mengembangkan usaha- usaha lainnya, menurunkan piutang macet dan meminimalisasikan pembelian perlengkapan kantor atau asset tetap.


(5)

68

Andjar Pachta W, dkk. 2005. Manajemen Koperasi :Teori dan Praktek. Yogyakarta :GrahaIlmu.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Jilid 1. Jakarta : SalembatUtama.

Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 2, No. 1, Maret 2010 Muhamad Khadafi dkk, Jurnal PenyuluhanVol 4, No.1 ,Maret 2008 Djoko Susanto dan Pang S. Asngari Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Vol6 ,September 2011 Johnny W. Situmorang Jonathan Sarwono. 2006. SPSS Teori dan LatihanEdisi II. Bandung :PT.DanaMaeta

Sejahtera Utama.

Jonathan Sarwonodan Ely Suhayati2010 .Riset Akuntansi Menggunakan SPSS EdisiI.Yogyakarta :GrahaIlmu.

Sugiyono. 2009. Metode Peneltian Statistik. Alfabeta : Bandung Sugiyono. 2011. Metode Peneltian Bisnis. Alfabeta : Bandung

Subandi,M.M .2010. Ekonomi Koperasi: Teori dan Praktek . Alfabeta : Bandung Undang-Undang Republik Indonesia No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Poerwadarminta, 2008 .Kamus Umun Bahasa Indonesia , Jakarta :Citra Harta Prima. http:\\www.wartawarga.gunadarma.ac.id

http:\\www.smecda.comKongresInternasional Cooperative Alliance (ICA) http:\\www.kamusbesar.com

http:\\www.djkn.depkeu.go.id http:\\perundangan.deptan.go.id


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. DATA PRIBADI:

Nama : WulanIsmaYulianti Tempat/TanggalLahir : Bandung, 18 Juli 1990 JenisKelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Gg.ReumaKidul II No.55 RT.04/RW.19 SadangSerang Bandung

Telephone : 085794250900

2. DATA PENDIDIKAN

PendidikanFormal :

Tahun 1996 - 2002 : SD Neglasari 3

Tahun2002 - 2005 : SMP Negri 19 Bandung

Tahun 2005 -2008 : SMA KartikaCandraSiliwangi 3-1 Tahun 2009 -Sekarang : UniversitasKomputer Indonesia Tahun 2012 : Lulus UniversitasKomputer Indonesia