Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT. Remaja Jaya Foam Menggunakan Microsoft Visual Basic.Net 2008 dan MySQL

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. REMAJA JAYA FOAM MENGGUNAKAN MICROSOFT

VISUAL BASIC.NET 2008 DAN MYSQL

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Jenjang D III Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Oleh:

ISMI RANURI NH / 11011012

Dosen Pembimbing: Supriyati, S.E., M.Si., Ak.

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL BAHASA INDONESIA ... i

LEMBAR JUDUL BAHASA INGGRIS ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... iv

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

MOTO ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xxii

DAFTAR SIMBOL ... xxvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxxiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Kegunaan Penelitian ... 3

1.4.1 Maksud Penelitian ... 3

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Objek dan Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Unit Analisis ... 4

1.5.2 Populasi dan Sampel ... 4

1.5.3 Objek Penelitian ... 5

1.5.4 Desain Penelitian ... 5

1.5.4.1 Jenis Peneltian ... 6

1.5.4.2 Jenis Data ... 7


(3)

xii

Halaman

1.5.5 Metode Penelitian ... 9

1.5.6 Teknik Pengumpulan Data ... 10

1.6 Rekayasa Perangkat Lunak ... 12

1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem ... 12

1.6.2 Model Pengembangan Sistem ... 12

1.7 Kegunaan Penelitian ... 13

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13

1.8.1 Lokasi Penelitian ... 13

1.8.2 Waktu Penelitian ... 13

1.9 Sistematika Penulisan ... 15

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akutansi Penjualan ... 16

2.1.1 Perancangan ... 16

2.1.2 Sistem ... 16

2.1.3 Informasi ... 17

2.1.4 Sistem Informasi ... 18

2.1.5 Akutansi ... 18

2.1.5.1 Metodologi Pencatatan Akuntansi ... 19

2.1.5.2 Proses Akuntansi ... 20

2.1.5.3 Siklus Akuntansi ... 21

2.1.5.3.1 Jurnal Umum ... 24

2.1.5.3.2 Buku Besar Umum dan Pembantu ... 26

2.1.5.3.3 Jurnal Penyesuaian ... 28

2.1.5.3.4 Laporan Keuangan ... 28

2.1.5.3.5 Laporan Laba Rugi ... 29

2.1.5.3.6 Neraca ... 32

2.1.6 Sistem Akuntansi... 33

2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi ... 33

2.1.8 Penjualan ... 34


(4)

xiii

Halaman

2.1.8.2 Penjualan Kredit ... 35

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 36

2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 37

2.1.11 Fungsi Yang Terkait ... 38

2.1.12 Dokumen Yang Digunakan ... 40

2.1.13 Catatan Yang Digunakan ... 41

2.2 Bentuk, Jenis Dan Bidang Perusahaan ... 41

2.2.1 Bentuk Perusahaan ... 41

2.2.2 Jenis Perusahaan ... 42

2.2.3 Bidang Perusahaan ... 42

2.3 Rekayasa Perangkat Lunak ... 42

2.3.1 Metodologi Pengembangan Sistem ... 42

2.3.2 Model Pengembangan Sistem ... 43

2.3.3 Alat Pengembangan Sistem ... 43

2.3.3.1 Diagram Konteks ... 44

2.3.3.2 Diagram Arus Data ... 44

2.3.3.3 Kamus Data ... 45

2.3.3.4 Bagan Alir (Flowchart) ... 46

2.3.3.5 Normalisasi ... 46

2.3.3.6 Diagram Relasi Entitas (ERD) ... 47

2.3.3.7 Elemen-Elemen Diagram Hubungan Entitas ... 47

2.3.3.8 Derajat Relationship ... 48

2.3.3.9 Kardinalitas Relasi ... 50

2.4 Software ... 52

2.4.1 Software Operationg System ... 52

2.4.2 Software Interpreter ... 54

2.4.3 Software Compiler... 54

2.4.4 Software Aplikasi... 55

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN ... 57


(5)

xiv

Halaman

3.2 Visi Dan Misi Perusahaan ... 59

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 60

3.4 Deskripsi Jabatan Yang Berjalan ... 61

3.5 Kebijakan Perusahaan ... 62

3.6 Dokumen Yang Berjalan ... 63

3.7 Fungsi Yang Terkait ... 64

3.8 Catatan Yang Digunakan... 65

3.9 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Yang Berjalan ... 65

3.9.1 Diagram Konteks Yang Berjalan ... 65

3.9.1.1 Data Flow Diagram (DFD) Level 0 ... 67

3.9.1.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 1 ... 69

3.9.1.3 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 2 ... 69

3.9.1.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 3 ... 70

3.9.1.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 4 ... 71

3.9.1.6 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 5 ... 72

3.9.1.7 Kamus Data Yang Berjalan ... 73

3.9.1. 8 Bagan Alir Yang Berjalan ... 79

3.10 Kelemahan Sistem Yang Berjalan ... 87

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... 88

4.1 Sistem Informasi Yang Diusulkan ... 88

4.1.1 Kebijakan Yang Masih Digunakan dan Yang Diusulkan... 88

4.1.2 Struktur Organisasi Yang Diusulkan ... 90

4.1.3 Fungsi Yang Terkait dan Yang Diusulkan ... 91

4.1.4 Formulir / Dokumen dan Catatan Yang Diusulkan ... 92

4.1.5 Kode Akun dan Akun Yang Diusulkan ... 93

4.2 Perancangan Model Yang Diusulkan ... 93

4.2.1 Diagram Arus Data Yang Diusulkan ... 94

4.2.1.1 Diagram Konteks Yang Diusulkan ... 94


(6)

xv

Halaman 4.2.1.3 Diagram Arus Data Level 1 Proses 1

Yang Diusulkan ... 98

4.2.1.4 Diagram Arus Data Level 1 Proses 2 Yang Diusulkan ... 99

4.2.1.5 Diagram Arus Data Level 1 Proses 3 Yang Diusulkan ... 100

4.2.1.6 Diagram Arus Data Level 1 Proses 4 Yang Diusulkan ... 101

4.2.1.7 Diagram Arus Data Level 1 Proses 5 Yang Diusulkan ... 102

4.2.2 Kamus Data Berjalan Yang Diusulkan ... 103

4.2.3 Bagan Alir Yang Diusulkan ... 112

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 119

4.2.4.1 Kode Pada Kunci Utama ... 119

4.2.4.2 Normalisasi Yang Diusulkan ... 120

4.2.4.3 Perancangan Struktur Tabel ... 125

4.2.4.4 Diagram Relasi Entias Yang Diusulkan... 135

4.3 Perancangan Struktur Menu Program ... 136

4.3.1 Struktur Menu Pada Bagian Pemasaran Dan Penjualan ... 138

4.3.2 Struktur Menu Pada Bagian Gudang ... 138

4.3.3 Struktur Menu Pada Bagian Pengiriman ... 139

4.3.4 Struktur Menu Pada Bagian Akuntansi ... 139

4.3.5 Struktur Menu Pada Bagian Direktur ... 140

4.4 Perancangan Antarmuka dan Laporan ... 140

4.4.1 Peracangan Antar Muka ... 140

4.5 Perancangan Antarmuka dan Laporan ... 146

4.5.1 Tampilan Dan Kode Program ... 150

4.5.2 Tampilan Data Barang ... 150

4.5.3 Tampilan Data Konsumen ... 153

4.5.4 Tampilan Data Akun ... 154


(7)

xvi

Halaman

4.5.6 Tampilan Transaksi Penjualan Tunai ... 158

4.5.7 Tampilan Transaksi Penjualan Kredit ... 160

4.5.8 Transaksi Bukti Kas Masuk... 162

4.5.9 Tampilan Berita Acara Pengiriman ... 165

4.5.10 Tampilan Laporan Penjualan Tunai ... 167

4.5.11 Tampilan Laporan Penjualan Kredit ... 168

4.5.12 Tampilan Jurnal Umum ... 170

4.5.13 Tampilan Buku Besar Umum ... 172

4.5.14 Tampilan Neraca Saldo ... 177

4.5.15 Tampilan Laporan Laba Rugi ... 179

4.5.16 Tampilan Laporan Keuangan Neraca ... 180

4.6 Konvensi Komponen Sistem ... 181

4.6.1 Pengguna (Brainware)... 181

4.6.2 Perangkat Keras (Hardware) ... 181

4.6.3 Perancangan Lunak (Software) ... 182

4.6.3.1 Perancangan Lunak Pemograman ... 182

4.6.3.2 Perancangan Lunak Aplikasi ... 182

4.7 Kelebihan dan Kelemahan Program ... 182

4.7.1 Kelebihan Yang Diusulkan... 182

4.7.2 Kelemahan Yang Diusulkan ... 183

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 184

5.1 SIMPULAN ... 184

5.2 SARAN ... 185

DAFTR PUSTAKA ... 186

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 187


(8)

186

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2007. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Ardiyos. 2005. Kamus Istilah Akuntansi Jakarta: Citra Harta Prima

Azhar Susanto.2004. Sistem Informasi Manajemen:Konsep dan Pengembangan. Bandung:Lingga Jaya.

Azhar Susanto.2007. Sistem Informasi Manajemen:Konsep dan Pengembangan. Bandung:Lingga Jaya.

Azhar Susanto. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya

Azhar Susanto.2009.Sistem Informasi Manajemen (Pendekatan Terstruktur Resiko Pengembangan). Bandung: Lingga Jaya.

Hari Rahardjo. 2009. Hukum Perusahaan. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

James A. Hall diterjemahkan oleh Thomson Learning, 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat,Edisi pertama

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offiset. Jogiyanto. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi .Yogyakarta: Andi Offiset.


(9)

187

Kendal. E,K.2010. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: PT.Indeks, Edisi 5

Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi.Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi.Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Kusrini dan Andri Kuniyo. 2007.Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi

Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Andi. M.Nazir. 2005 . Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat, Edisi Ke-3 Mulyadi. 2005. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat, Edisi Ke-3

Siegel Joe G and Jae K.Shim. 2005. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Elex Media Komplitudo

Supriyati. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi, Bandung: LABKAT PRESS

BANDUNG

Soemarso S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso S.R. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Tata Surtabri. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Tata Surtabri. 2005. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Warren, Carl S: Reeves, et al.2005. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Wegandt, Jery J, et al.2007. Accounting Principles.Jakarta: Salemba Empat Wegandt, Jery J, et al.2009. Accounting Principles.Jakarta: Salemba Empat


(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat penulis selesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari yang sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan di waktu yang akan datang. Penulis berharap dari tugas akhir ini dapat mendorong penulis agar lebih maju dalam penyusunan laporan berikutnya.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu berpartisipasi

dengan memberikan bantuan, memotivasi serta memberikan dorongan dan do’a

restu sehingga terselesainya laporan tugas akhir tersebut. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Indonesia.

3. Dr. Ony Widilestariningtyas, S.E., M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dony Waluya Firdaus, S.E., M.Si. selaku wali dosen 11KA-1 serta sebagai dosen penguji akutansi.


(11)

x

5. Supriyati, S.E., M.Si., Ak. sebagai dosen pembimbing Akuntansi yang telah banyak membantu dan meluangkan waktu serta menyumbangkan pikirannya dalam penyusunan Tugas Akhir.

6. Rio Yunanto, S.Kom., M.T. sebagai dosen penguji Sistem Informasi Akutansi yang telah banyak membantu dan meluangkan waktu serta menyumbangkan pikirannya dalam penyusunan Tugas Akhir.

7. Apriani Puti Purfini, S.Kom. selaku koordinator Seminar KA dan Tugas Akhir.

8. Bapak Aang Gunawan, Erwin dan seluruh Staff PT. Rermaja Jaya Foam yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis.

9. Bapak Herman selaku Personalia PT. Remaja Jaya Foam.

10.Kedua Orang Tua, yang telah senantiasa membiayai penulis dan selalu memberikan doa serta dukungan sehingga penulis bisa seperti ini.

11.Seluruh Staf Dosen Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Indonesia Bandung.

12.Teman-teman KA11, terima kasih atas dukungan dan motivasi yang diberikan. Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca.

Bandung, Agustus 2014 Penulis

Ismi Ranuri NH


(12)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kegiatan suatu perusahaan sangat dibutuhkan oleh sistem untuk mengatur suatu kegiatan. Sistem yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat mengelola data menjadi informasi. Proses pengelolaan data diperlukan juga sarana yang menunjang untuk membantu pengolahan data dengan cepat dan hasil laporan-laporan yang diperlukan suatu perusahaan memerlukan suatu sistem yang disebut sistem informasi akuntansi.

Sistem informasi akuntansi penjualan dapat digunakan di perusahaan untuk menghasilkan informasi dari pengolahan/pemrosesan data perusahaan yang sesuai dengan standar akuntansi. Perusahaan membutuhkan sistem informasi akuntansi karena ingin menghasilkan informasi penjualan pada bagian penjualan mengenai sistem informasi akuntansi penjualan secara cepat, tepat dan akurat.

Penulis melakukan penelitian pada PT. Remaja Jaya Foam pada bagian pemasaran karena dalam kegiatan pencatatan transaksi penjualan di perusahaan sudah menggunakan Delphi 7 dan databasenya menggunakan Microsoft Acces 2003 untuk mengolah data seperti laporan bulanan penjualan hanya saja laporan tersebut belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan atau SAK yang berlaku.

Pada Penelitian ini penulis menggunakan aplikasi Microsoft Visual Basic.Net 2008 dan Mysql sebagai databasenya maka akan menghasilkan suatu pengolahan data dengan waktu yang lebih cepat dan akurat. Penulis berharap dengan adanya


(13)

2 perancangan sistem ini dapat membantu PT. Remaja Jaya Foam Bandung dalam proses pencatatan sistem informasi penjualan dengan standar akuntansi.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat mengambil judul:

“Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Remaja Jaya Foam dengan menggunakan Microsoft Visual Basic.Net 2008 dan Mysql ”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, maka penulis mengindetifikasi masalah yang sehubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan sebagai berikut:

A. Bagaimana Sistem Informasi Penjualan yang berjalan di PT. Remaja Jaya Foam.

B. Bagaimana Merancang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang diusulkan pada PT. Remaja Jaya Foam, dengan menggunakan Microsoft Visual Basic .Net 2008 dan Mysql

1.3 Batasan Masalah

Selama melaksanakan penelitian pada PT. Remaja Jaya Foam, penulis melakukan batasan-batasan yang berkaitan dengan judul yang diambil sebagai berikut:

A. Adapun yang akan dikaji oleh penulis adalah mengenal Sistem Informasi Penjualan yang berjalan. Khususnya pembayaran dapat dilakukan secara tunai & kredit.


(14)

3 B. Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang diusulkan dengan

menggunakan Software Microsoft Visual Basic dengan Mysql sebagai databasenya.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Remaja Jaya Foam.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : A. Untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang berjalan

pada PT. Remaja Jaya Foam

B. Untuk Merancang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang diusulkan pada PT. Remaja Jaya Foam dengan menggunakan Misrosoft Visual Basic.Net 2008 dan Mysql.

2. Kerangka Teoritis

Perancangan

Definisi perancangan menurut Al-Bahra bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi, yaitu: “ Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatifesistem yang terbaik”


(15)

4 Definisi perancangan menurut Jogiyanto yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi yaitu: “perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari suatu

kesatuan yang utuh dan berfungsi” (2005:196).

Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu gambaran dan perencanaan untuk mendesain sistem baru yang dapat memecahkan masalah atau solusi yang baik.

1.5 Objek dan Metode Penelitian 1.5.1Unit Analisis

Definisi Unit analisis menurut Sarwono dalam bukunya yang berjudul Riset Bisnis menerangkan bahwa: ”unit analisis adalah objek yang perilakunya akan dianalisa atau disebut juga dengan variableindependen “(2008:79).

Definisi unit analisis menurut Uma Sekaran dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, adalah sebagai berikut: ”unit analisis adalah

tingkat pengumpulan data yang dikumpulkan selama analisis data” (2006:248) .

Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menarik simpulan bahwa unit analisis adalah tempat dimana penulis mengumpulkan data dan data tersebut dapat digunakan untuk penelitian. Penulis dapat menyimpulkan bahwa unit analisis pada penelitian ini pada PT. Remaja Jaya Foam yang beralamatkan di jalan Sekeloa nomor 21 A Bandung.


(16)

5

1.5.2 Populasi dan Sampel

Definisi dari Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: ”populasi adalah seluruh item yang ada ” (2005:631).

Definisi dari Moh. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian

menjelaskan bahwa: ”populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas

serta ciri-ciri yang telah ditetapkan” (2005:271). Berdasarkan populasi yang penulis teliti yaitu bagian laporan penjualan tahun 2007-2008.

Definisi sampel menurut Husein Umar dalam buku Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis menerangkan bahwa: ”sampel adalah pengambilan sebagian data populasi yang bertujuan dapat ditarik kesimpulan yang

merefleksikan” (2006:16).

Definisi sampel menurut Jogiyanto HM dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: “sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan

mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya” (2005:631).

Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang tujuanya adalah untuk mengkaji objek yang akan diteliti. Adapun yang menjadi sampel dari penelitian penulis adalah sampel laporan penjualan di PT. Remaja Jaya Foam pada sampel tahun 2013.


(17)

6

1.5.3 Objek Penelitian

Objek penelitian yang dilakukan oleh Penulis menguraikan penjelasan tentang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Remaja Jaya Foam dengan menggunakan Microsoft Visual Basic .Net 2008 dan database Mysql.

1.5.4 Desain Penelitian

Definisi dari Moh.Nazir dengan judul bukunya Metode Penelitian

mengatakan “desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian” (2005:84).

Desain yang penulis gunakan pada saat penelitian yang menggunakan Desain Penelitian yaitu dengan Desain Primer dan data sekunder . Definisi desain penelitian menurut Moh. Nazir dalam buku yang berjudul Metode Penelitian, menjelaskan bahwa:

“Desain penelitian data primer dan data sekunder adalah desain

pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknik serta karakteristik dari responden. Jika peneliti ingin menggunakan data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga si peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari data

tersebut ” (2005:88).

Berdasarkan penjelasan mengenai data primer di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa data primer adalah kumpulan datanya harus dan tidak mengalami perubahan. Data sekunder adalah harus melakukan evaluasi dan kondisi datanya lebih dulu dimodifikasi.


(18)

7

1.5.4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Akademik yaitu penelitian yang dilakukan mahasiswa yang merupakan saran edukatif, caranya harus benar dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

Sugiyono berpendapat dalam bukunya yang berjudul Metodologi Bisnis

sebagai berikut:

“Penelitian akademik merupakan penelitian yang akan dilakukan oleh

mahasiswa dan merupakan sarana edukatif sehingga lebih mementingkan edukasi internal (cara yang harus betul). Variable penelitian terbatas serta

kecanggihan analisis disesuaikan dengan bidang pendidikan “(2007:7).

Alasan penulis menggunakan jenis penelitian akademik ini karena dalam menyusun proposal harus dilakukan dengan cara yang benar dan harus disesuaikan dengan bidang pendidikan.

1.5.4.2Jenis Data

Jenis data yang penulis gunakan adalah data primer dan data sekunder, dimana Moh.Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian menjelaskan bahwa jenis data adalah:

“Data primer adalah peneliti harus menggunakan teknik dan alat untuk mengumpulkan data seperti observasi langsung (participant atau non


(19)

8 participant), menggunakan informasi, menggunakan quisioner, shecudule, atau interview guide dan sebagainya.

Definisi data sekunder menurut Moh.Nazir adalah sebagai berikut: “Data sekunder adalah peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya, dan juga peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari data


(20)

8 Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa data primer yang didapat dari pengamatan secara langsung, wawancara dan quisoner. data sekunder adalah data yang harus melakukan evaluasi serta kondisi datanya mengalami pemodifikasian atau perubahan.

1.5.4.3Jenis Desain Penelitian

Jenis desain penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian dengan data primer/sekunder. Menurut Moh. Nazir dalam buku yang berjudul Metodologi Penelitian, menjelaskan bahwa:

“Desain penelitian data primer dan data sekunder adalah desain

pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknik serta karakteristik dari responden. Jika peneliti ingin menggunakan data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga si peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari data

tersebut” (2005:26).

Berdasarkan definisi di atas penulis menggunakan penelitian data primer karena data yang didapat dari hasil wawancara langsung, sedangkan data sekunder karena data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada pada PT. Remaja Jaya Foam.


(21)

9

1.5.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif dan metode survey, definisi metode penelitian deskriptif menurut M.Nazir dalam buku yang berjudul Metode Penelitian menjelaskasn bahwa:

“Metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang” (2005:54).

Metode penelitian survei menurut M. Nazir dalam buku yang berjudul Metode Penelitian menjelaskan bahwa:

“Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh

fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah” (2005:56).

Berdasarkan penelitian di atas maka penulis mengambil simpulan bahwa metode penelitian deskritif dapat dilakukan dengan cara memilih dan memutuskan masalah yang akan diteliti. Dan metode survei adalah metode yang terjun langsung ke lapangan dan mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan judul penelitian.


(22)

10

1.5.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut: A. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan menurut M.Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian adalah: ”penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian” (2005:175). Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Penelitian Lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan teknik:

1. Wawancara (interview)

Definisi wawancara menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian menyatakan bahwa:

“Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat

yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). “(2005:193-194) .

Penulis melakukan tanya jawab langsung kepada pejabat yang berkaitan dengan judul Penulis, yaitu pada bagian Umum PT. Remaja Jaya Foam.


(23)

11 2. Pengamatan (Observation)

Definisi wawancara menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian menyatakan bahwa:

“Pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untukkeperluan tersebut”

(2005:175). Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap objek, yaitu kegiatan yang terkait dengan judul penulis.

C. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitiaan kepustakaan menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian, adalah sebagai berikut: “teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada

beberapa buku yang terkait dalam penelitian” (2005:175).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian kepustakaan adalah mengumpulkan data-data dan informasi dari buku sumber yang diperoleh dari perpustakaan dan datanya akan digunakan sebagai dasar pangetahuan dan perbandingan di dalam melaksanakan penulisan dan pembahasan.


(24)

12

1.6 Rekayasa Perangkat Lunak

1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem

Definisi Metodologi Pengembangan Sistem menurut Jogiyanto Hartono

dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi

menerangkaan bahwa: “metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode,

prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkansuatu sistem informasi” (2005:59).

Definisi Metodologi Pengembangan Sistem menurut Tata Sutabri dalam buku Analisis Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan dan aturan-aturan untuk mengembangkan suatu sistem informasi” (2004:68) .

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah metode, prosedur, konsep dan aturan–aturan untuk mengembangkan suatu sistem informasi

1.6.2 Model Pengembangan Sistem

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi mengatakan bahwa: “waterfall adalah struktur pengembangan sistem dimana setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum diteruskan ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya pengulangan

tahapan” (Sutabri, 2004:62-63).

Berdasarkan definisi di atas penulis memilih untuk menggunakan model waterfall karena tahapan dalam pengembangan sistem lebih mudah dipahami.


(25)

13

1.7 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dialakukan oleh penulis ini adalah sebagai berikut:

A. Bagi Penulis

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang berjalan pada PT. Remaja Jaya Foam.

B. Bagi PT. Remaja Jaya Foam

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan informasi C. Mengenai sistem informasi akuntansi penjualan dan kelemahan-kelemahan

yang terjadi.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.8.1 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bertempat di PT. Remaja Jaya Foam yang berlokasi di Jalan Sekeloa No.21 A Kopo Sayati Bandung.

1.8.2 Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada bulan September 2013 sampai dengan September 2014. Untuk mempermudah kegiatan penelitian hingga pembuatan laporan tugas akhir penulis menyajikan time schedule pengerjaan sebagai berikut :


(26)

14

Tabel 1.1 Time Schedule Penelitian Tugas Akhir

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari tugas akhir pada PT. Remaja Jaya Foam adalah sebagai berikut:

A. Bagian awal terdiri dari lembar judul, lembar pengesahan, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar simbol dan daftar lampiran

B. Bagian isi terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian.


(27)

15

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas tentang sistem yang berjalan didalam perusahaan yang berkaitan dengan penjualan.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

Bab ini membahas mengenai perancangan sistem informasi yang diusulkan oleh peneliti.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran atas penelitian C. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.


(28)

16

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan 2.1.1 Perancangan

Definisi perancangan menurut Al-Bahra bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, yaitu: “ Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatifesistem yang terbaik” (2005:39).

Definisi perancangan menurut Jogiyanto yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi yaitu: “perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen

yang terpisah dari suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi” (2005:196).

Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu gambaran dan perencanaan untuk mendesain sistem baru yang dapat memecahkan masalah atau solusi yang baik.

2.1.2 Sistem

Definisi sistem menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi Adalah: “sistem adalah suatu jaringan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang


(29)

17 Definisi sistem menurut Al-Bahra bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi yaitu: “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama–sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu

sasaran tertentu” (2005:3).

Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa Sistem adalah kumpulan dari sub-sub yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.3 Informasi

Definisi informasi menurut Al-Bahra bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, informasi adalah:

“informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti

dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini

maupun yang akan datang”(2005:8).

Definisi informasi menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Komputer yaitu: ”informasi (information) adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti dari

suatu kejadian” (2010:3).

Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa Informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi penerimanya.


(30)

18

2.1.4 Sistem Informasi

Definisi sistem informasi menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain adalah sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan -laporan yang di

perlukan” (2005:11).

Definisi sistem menurut Al-Bahra dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk

mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi” (2005:13).

Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah suatu komponen-komponen yang menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.5 Akuntansi

Definisi akuntansi menurut Soemarso dalam buku yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar adalah: “akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi


(31)

19 Definisi akuntansi menurut Wegandt, dkk., dalam bukunya yang berjudul Accounting Principle pengertian akuntansi adalah: “Akuntansi adalah suatu sistem informasi mengidentifikasi mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi

kepada para pengguna yang berkepentingan“ (2007:4).

Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa Akuntansi adalah suatu proses yang terdiri dari indetifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi keuangan untuk mengambil suatu tindakan yang tepat bagi para pemakai informasi tersebut.

2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi

Definisi dasar kas menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E, Fees dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar Akuntansi, menjelaskanbahwa: “Dasar kas (cash basic) adalah dimana kas diterima atau dibayar. Dasar akrual (accrual basis), pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan“ (2005:22).

Definisi Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) metode pencatatan akuntansi akrual basis adalah sebagai berikut:

“Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan” (2009:5).


(32)

20 Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa Metode Pencatatan Akuntansi terdiri dari dua cara yaitu metode pencatatan cash basic adalah metode pencatatan transaksi yang mengakibatkan perubahan pada kas. Accrual basic adalah metode pencatatan akuntansi dimana peristiwa atau transaksi yang saling keterkaitan maupun tidak terkait dengan kas saat dicatat ke dalam laporan keuangan pada periode yang terjadi.

2.1.5.2 Proses Akuntansi

Definisi proses akuntansi menurut Supriyati dalam bukunya yang berjudul Belajar Dasar Akuntansi, menjelaskan bahwa: “proses Akuntansi adalah tahapan-tahapan didalam siklus akuntansi mulai dari pencatatan, klasifikasi, pengihtisaran sampai dengan pelaporan” (2011:4). Berikut ini adalah proses akuntansi :

Gambar 2.1 Proses Akuntansi ( 2011:3)

Definisi proses akuntansi yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar,

menurut Soemarso menjelaskan bahwa: “proses Akuntansi adalah

pengindentifikasian dan pengukuran data relavan untuk pengambilan keputusan. Pemrosesan data dan informasi kepada pemakai laporan” (2009:20).

Pencatatan


(33)

21 Berdasarkan di atas penulis menyimpulkan bahwa proses akuntansi adalah proses dalam akuntansi yang terdiri dari pencatatan, klasifikasi, mengindetifikasi, menghitisarkan, dan pelaporan akuntansi kepada pengguna informasi untuk mengambilan keputusan Proses akuntansi digambarkan Menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar seperti dibawah ini:

Gambar 2.2 Proses Akuntansi ( 2009:20)

2.1.5.3 Siklus Akuntansi

Definisi siklus akuntansi menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar adalah: “siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode

berikutnya” (2009:90).

Definisi siklus akuntansi menurut Indra Bastian dalam bukunya Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa:

Pengindetifikasian Pengkomunikasian informasi

dan Pengukuran data

Pemrosesan dan Pelaporan Tran

saksi

Pencata tan

Pengi hkhtis aran

Laporan Akuntansi

Menganalisis & Menginter-prestasikan

Pemakai Informasi Akun


(34)

22

”Siklus Akuntansi merupakan serangkaian prosedur kegiatan akuntansi

dalam suatu periode, mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai dengan penyusunan laporan keuangan dan penutupan pembukuan secara

keseluruhan, dan siap untuk pencatatan transaksi periode selanjutnya”

(2005:24).

Siklus Akuntansi menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar dapat digambarkan sebagai beikut:

Gambar 2.3 Siklus Akuntansi (2009:90)

Berdasarkan definisi dan gambar di atas penulis menyimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah urutan proses akuntansi yang mulai dari terjadinya transaksi sampai tercermin dalam laporan keuangan.


(35)

23

2.1.5.3.1 Jurnal Umum

Definisi jurnal umum menurut Soemarso dalam bukunya yang Akuntansi Suatu Pengantar adalah sebagai berikut:

“Jurnal adalah formulir khusus yang digunakan untuk mencatat secara kronologis transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan menurut nama akun dan jumlah yang harus di debit dan di kredit. Jurnal umum (General Journal) adalah bentuk jurnal yang terdiri dari dua kolom. Jurnal khusus (Special Journal) adalah buku harian (Jurnal) yang dirancang untuk mencatat suatu transaksi (atau beberapa transaksi)

tertentu” (2009:110).

Definisi menurut Weygant, dkk., dalam bukunya yang berjudul

Accounting Principles, menjelaskan bahwa: ”jurnal (journal) adalah catatan akuntansi dimana transaksi pada awalnya dicatat secara kronologis. Jurnal umum (general journal) adalah bentuk jurnal yang paling dasar” (2007:94).

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa jurnal umum adalah catatan transaksi akuntansi dimana pada awalnya dicatat secara kronologis dalam bentuk buku harian.

Tabel 2.1 Jurnal Umum

(Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar,2009:103)

PT XXX

JURNAL UMUM

PERIODE AT……….

Tanggal Nomor Bukti Keterangan Ref Debit Kredit


(36)

24 Tabel 2.2 Jurnal Umum

Ref Debit Kredit

xxx 111 xxx

-421 xxx

-411 - xxx

511 xxx

-113 - xxx

xxx 112 xxx

-411 xxx

-411 - xxx

511 xxx

-113 - xxx

xxx 111 xxx

-112 - xxx

xxx 524 xxx

-111 - xxx

xxx 524 xxx

-111 - xxx

-

-FPT-001

Tanggal Nomor Bukti Keterangan

xxx Kas

Kas Piutang dagang Potongan penjualan Penjualan HPP

Potongan penjualan

xxx FPK-002 Penjualan Persediaan barang HPP BAP-001 Persediaan barang Kas Piutang dagang Beban Angkut TOTAL PT XXX JURNAL UMUM PERIODE AT………. Kas

xxx BAP-002 Beban Angkut

xxx

xxx

BKM-001

2.1.5.3.2 Buku Besar Umum dan Pembantu

Definisi buku besar menurut Kieso, dkk dalam bukunya Accounting

Principles adalah: “keseluruhan kelompok akun yang dimiliki oleh sebuah

perusahaan” ( Kieso, dkk., 2009:95).

Definisi buku besar menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar adalah: “buku besar adalah kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan tersendiri” (2009:64).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat mengambil simpulan bahwa buku besar adalah seluruh kelompok akun yang dimiliki oleh perusaahaan, saling berkesinambungan dan merupakan suatu kesatuan tersendiri.


(37)

25 Tabel 2.3 Buku Besar Umum Kas

(Soermarso, Akuntansi Suatu Pengatar,2009:135)

Tabel 2.4 Buku Besar Umum Kas

Nama Akun: Kas

Debit Kredit

411 xxx - xxx

-524 - xxx xxx

-524 - xxx xxx

-112 xxx - xxx

-Piutang Dagang xxx

xxx

Saldo xxx Penjualan

xxx Beban Angkut Beban Angkut

PT XXX BUKU BESAR UMUM

PERIODE AT……….

No Akun: 111

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Tabel 2.5 Buku Besar Umum Piutang Dagang

Nama Akun: Piutang Dagang

Debit Kredit

411 xxx - xxx

-111 - xxx - xxx

Saldo

xxx Penjualan xxx Kas

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit PT XXX

BUKU BESAR UMUM

PERIODE AT……….

No Akun: 112

Tabel 2.6 Buku Besar Umum Persediaan

Nama Akun: Persediaan barang

Debit Kredit

511 - xxx - xxx

511 - xxx - xxx

PT XXX BUKU BESAR UMUM

PERIODE AT……….

No Akun: 113

Saldo

xxx HPP

xxx HPP

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Nama Akun:

Debit Kredit

Debit Kredit

Saldo PT XXX

BUKU BESAR UMUM

PERIODE AT……….

No Akun:


(38)

26 Tabel 2.7 Buku Besar Umum Penjualan

Nama Akun: Penjualan

Debit Kredit

111 - xxx - xxx

421 - xxx - xxx

421 - xxx - xxx

112 - xxx - xxx

Kas

xxx Potongan Penjualan xxx Piutang Dagang xxx Potongan Penjualan

PT XXX BUKU BESAR UMUM

PERIODE AT……….

No Akun: 411

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Saldo

xxx

Tabel 2.8 Buku Besar Umum Potongan Penjualan

Nama Akun: Potongan Penjualan

Debit Kredit

411 xxx - xxx

-411 xxx - xxx

Saldo

xxx Penjualan xxx Penjualan

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit PT XXX

BUKU BESAR UMUM

PERIODE AT……….

No Akun: 421

Tabel 2.9 Buku Besar Umum HPP

Nama Akun: HPP

Debit Kredit

113 xxx - xxx

-113 xxx - xxx

PT XXX

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit BUKU BESAR UMUM

PERIODE AT……….

No Akun: 511

Saldo

xxx Persediaan Barang xxx Persediaan Barang

Tabel 2.10 Buku Besar Umum Beban Angkut

PERIODE AT……….

Nama Akun: Beban Angkut No Akun: 524

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Debit Kredit

411 xxx - xxx

-411 xxx - xxx

PT XXX BUKU BESAR UMUM

Kas Kas

Saldo

xxx xxx


(39)

27

2.1.5.3.3 Jurnal Penyesuaian

Definisi jurnal penyesuaian menurut Soemarso yang dalam bukunya berjudul Akuntansi Suatu Pengantar adalah :

“Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang biasanya dibuat pada akhir suatu periode akuntansi untuk mengoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan

modal yang sebenarnya “ (2009:142).

Definisi dalam Kamus Besar Akunatnsi adalah sebagai berikut :

“jurnal penyesuaian ialah suatu ayat yang dibuat sebagai koreksi pada akhir

periode akuntansi untuk mencatat perubahan-perubahan yang belum diakui

atas aktiva, pasiva, pendapatan, dan beban”(Ardiyos, 2005:35).

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan juranl penyesuaian adalah jurnal yang disesuaikan untuk perubahan-perubahan yang terdiri dari aktiva, pasiva, pendapatan, dan beban yang belum di akui.


(40)

28 Tabel 2.11 Jurnal Penyesuaian (2009, 16)

PT XXX Jurnal Penyesuaian Desember 2008 Per 31

2.1.5.3.4 Laporan Keuangan

Definisi laporan keuangan menurut Supriyati dalam bukunya yang berjudul Belajar Dasar Akuntansi adalah sebagai berikut:

“Laporan keuangan (financial statement) laporan yang di rancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan disebut juga

output proses akuntansi”(2011:63).

Definisi laporan keuangan menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar adalah sebagai berikut: ”laporan

Tanggal Akun Ref Saldo

2008 Debit Kredit

Hpp

Persediaan Barang (untuk memindahkan persediaan barang awal ke HPP)

Persediaan Barang HPP

(untuk mencatat saldo persediaan barang akhir)

51 113

113 51

xxx -

xxx -

- xxx

- xxx


(41)

29 keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil

usaha perusahaan”(2009:34).

Berdasarakan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang merupakan hasil akhir dari semua transaksi.

2.1.5.3.5 Laporan Laba Rugi

Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam bukunya yang berjudul StandarAkuntansi Keuangan adalah sebagai berikut:

“Laporan keuangan yaitu memberikan informasi tentang posisi

keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka“ (2007:1.2).

Definisi laporan laba rugi adalah: “Laporan laba/rugi adalah ikhtisar

pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu. Laporan laba/rugi menunjukkan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka

waktu tertentu”(Soemarso, 2009:224).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang berisi tentang keadaan keuangan perusahaan.


(42)

30 Tabel 2.10 Laporan Laba Rugi

(Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2009:284)

PT. Remaja Jaya Foam Laporan Laba Rugi

Penjualan kotor xxx Retur penjualan xxx

Potongan penjualan xxx

Penjualan bersih xxx Harga pokok penjualan :

Persediaan barang dagang (awal) xxx Pembelian barang dagangan xxx Biaya angkut pembelian xxx

Potongan pembelian xxx

Pembelian bersih xxx

Barang siap dijual xxx Persediaan barang dagang (akhir) xxx

Harga pokok penjualan xxx

Laba kotor xxx Beban usaha :

Beban gaji karyawan xxx Beban angkut penjualan xxx Beban penjualan lain-lain xxx Jumlah Beban penjualan xxx Beban administrasi dan umum :

Beban listrik dan air xxx

Beban telepon xxx Beban penyusutan bagunan xxx

Beban penyusutan kendaraan xxx Beban penyuutan peralatan xxx Beban lain-lain xxx jumlah beban administrasi umum xxx

Laba bersih xxx


(43)

31

2.1.5.3.6 Neraca

Definisi neraca menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar adalah :

“Neraca ialah daftar aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Daftar ini juga menunjukkan tentang kekayaan yang dipunyai perusahaan serta sumber pembelanjaannya. Neraca menunjukan neraca perusahaan pada suatu saat tertentu “ (2009:55).

Definisi neraca menurut Siegel Joe G dan Jae K.Shim yang terdapat dalam Kamus Istilah Akuntansi adalah: “neraca ialah laporan yang menunjukkan neraca perusahaan pada akhir periode akuntansi” (2005:43).

Berdasarkan definisi di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa neraca adalah laporan keuangan yang menjelaskan posisi keuangan mulai dari aset, kewajiban dan modal pada tanggal tertentu.


(44)

32 Tabel 2.11 Laporan Keuangan Neraca (2009:53)

PT XXX NERACA Per 31 Desember 2008

Aktiva lancar : Kas

Piutang

Persediaan barang Dagang Perlengkapan xxx xxx xxx xxx xxx Hutang lancar:

Hutang dagang xxx

Jumlah aktiva

lancar

xxx Jumlah hutang lancer

xxx

Aktiva tetap :

Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan xxx xxx Hutang jangka panjang :

Hutang Bank xxx

Jumlah Hutang

Jangka Panjang xxx Modal Sendiri: Modal pemilik xxx xxx Jumlah Aktiva

Tetap

xxx Jumlah Modal Sendiri

xxx

Jumlah aktiva xxx Jumlah hutang

dan modal


(45)

33

2.1.6 Sistem Akuntansi

Definisi sistem akuntansi menurut Weygandt, dkk dalam bukunya yang berjudul Accounting Priciple adalah sebagai berikut: “sistem akuntansi adalah merupakan konsep-konsep dasar yang mendasari sistem

informasi akuntansi” (2007:396).

Definisi menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, sistem akuntansi adalah sebagai berikut: ”sistem akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna

menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,

mengendalikan dan memproses bisnis”(2005:4).

Berdasrkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah catatan dan metode yang digunakan untuk memproses data transaksi yang menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk merencanakan, mengendalikan dan memproses bisnis.

2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi

Definisi sistem informasi akuntansi Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi manajemen, adalah: “kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi

informasi keuangan”(2009:124)

Definisi sistem informasi akuntansi Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut: “sistem Informasi Akuntansi ialah memproses data dan transaksi guna menghasilkan


(46)

34 informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan

mengoprasikan bisnis” (2005:4).

Berdasarkan dari definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen-komponen yang saling keterkaitan satu sama lain guna untuk menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk memproses data tersebut.

2.1.8 Penjualan

Definisi penjualan menurut Soemarso dalam buku yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar adalah sebagai berikut: “penjualan adalah penjualan barang dagang oleh perusahaan, penjualan dapat dilakukan secara

kredit dan tunai” (2009:164).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penjualan adalah penjualan barang dagang atau jasa yang bisa dilakukan secara tunai maupun secara kredit.

2.1.8.1 Penjualan Tunai

Definisi penjualan tunai Menurut Soemarso dalam bukunya Akuntansi Suatu Pengantar mendefinisikan penjualan tunai adalah: ” penjualan barang secara tunai dicatat sebagai debit pada akun kas dan kredit pada akun penjualan. Dalam praktik, biasanya penjualan secara tunai ini dicatat dalam

buku penerimaan kas ” (2009:164).

Definisi Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyebutan bahwa: ”penjualan yang terdiri dari penjualan barang


(47)

35

2.1.8.2 Penjualan Kredit

Definisi menurut Soemarso S.R, penjualan kredit adalah: “penjualan barang secara kredit dicatat sebagai debit pada akun piutang dagang dan

kredit pada akun penjualan. Transaksi ini dicatat dalam buku penjualan” (2009:164).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penjualan tunai adalah penjualan barang dagang atau jasa yang bisa dilakukan secara tunai. Penjualan kredit adalah penjualan barang atau jasa yang pembayaranya diangsur atau ditangguhkan.

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Definisi sistem informtansi menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, mendefinisikan sistem informasi akuntansi penjualan adalah sebagai berikut: ”sistem informasi akuntasi penjualan adalah sebuah sistem yang memproses data transaksi guna

menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,

mengendalikan dan memproses bisnis”(2005:4).

Definisi penjualan menurut Soemarso dalam bukunya berjudul Akuntansi Suatu Pengantar adalah sebagai berikut: ”penjualan adalah penjualan barang dagang oleh perusahaan, penjualan dapat dilakukan secara kredit maupun


(48)

36 Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa definisi sistem informasi akuntansi penjualan adalah sebuah sistem yang memproses data transaksi secara keseluruhan kegiatan usaha yang terdiri dari penjualan barang agar dapat mencapai suatu organisasi.

2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Definisi perancangan menurut Al-Bahra bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, yaitu:

“Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternative sistem yang

terbaik”(2005:39).

Definisi sistem informasi akuntansi Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi manajemen, adalah: “kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi

informasi keuangan”(2009:124).

Definisi penjualan tunai Menurut Soemarso dalam bukunya Akuntansi Suatu Pengantar mendefinisikan penjualan tunai adalah: ”penjualan barang secara tunai dicatat sebagai debit pada akun kas dan kredit pada akun penjualan. Dalam praktik, biasanya penjualan secara tunai ini dicatat dalam


(49)

37 Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa definisi perancangan sistem informasi akuntansi penjualan adalah perancangan suatu sistem yang menyangkut masalah-masalah pencatatan dan pelaporan yang dilakukan dengan proses transaksi oleh perusahaan tersebut.

2.1.11 Fungsi yang terkait

Penjualan kredit ataupun penjualan tunai terdapat fungsi yang terkait dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi menurut Mulyadi (2001:204), berikut ini penjelasan dari fungsi yang terkait :

A.Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada surat order tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman), meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang yang mana barang yang akan dikirim dan mengisi surat order pengiriman.

B.Fungsi Kredit

Fungsi ini berada di bagian bawah fungsi keuangan yang dalam transaksi penjualan kredit bertanggung jawab untuk meneliti, satatus kredit bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi kredit kepada pelanggan.


(50)

38 C.Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan.

D.Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan.

E. Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan serta menyediakan kopi faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan kredit oleh fungsi akuntansi F. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang timbul dari transaksi penjualan kredit dan memuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada pada debitur, serta membuat laporan penjualan.

2.1.12 Dokumen /Formulir yang digunakan

Sistem Informasi penjualan terdapat dokumen-dokumen yang digunakan terkait dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi menurut Mulyadi (2001:214) adalah sebagi berikut :

A.Surat Order Pengiriman dan Tembusannya

Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera dalam dokumen tersebut.


(51)

39 B.Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow-upCopy)

Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan oleh fungsi penjualan menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan. Jika fungsi penjualan telah menerima tembusan surat order pengiriman dari fungsi pengiriman yang merupakan bukti telah dilaksanakan pengiriman barang, arsip pengendalian pengiriman ini kemudian diambil dan dipindahkan ke arsip order pengiriman yang telah dipenuhi. Arsip pengendalian pengiriman ini merupakan sumber informasi untuk membuat laporan mengenai pesanan pelanggan yang belum dipenuhi.

C.Arsip Index Silang(Cross-index File Copy)

Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara alfabetik menurut nama pelanggan untuk memudahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan mengenai status pesanannya.

D.Faktur Penjualan dan Tembusannya

Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. Faktur penjualan merupakan lembar pertama yang dikirim oleh fungsi penagihan kepada pelanggan.

E. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu. Data yang dicantumkan dalam dokumen ini berasal dari kartu persediaan. Secara periodik harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu dihitung dalam


(52)

40 rekapitulasi harga pokok penjualan dan kemudian dibuatkan dokumen sumber berupa bukti memorial untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

F. Bukti Memorial

Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan kedalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

2.1.13 Catatan yang digunakan

Sistem Informasi penjualan terdapat catatan-catatan yang digunakan terkait dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi menurut Mulyadi (2001: 207) adalah sebagi berikut :

A. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan, catatan akuntansi digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baik penjualan tunai maupun kredit.

B. Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini mrupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.

C. Kartu Persediaan

Catatan akuntansi ini merupakan bku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.


(53)

41

D. Kartu Gudang

Catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk disimpan digudang

E. Jurnal Umum

Jurnal ini digunakan untuk mecatat harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu. Untuk penjualan tunai catatan yang digunakan adalah sebagai berikut :

A. Jurnal penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit.

B. Jurnal umum, catatan ini digunakan untuk mencatat Harga Pokok Produksi yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

C. Kartu gudang, catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk disimpan dalam gudang.

2.2 Bentuk, jenis, dan Bidang Perusahaan 2.2.1 Bentuk Perusahaan

Bentuk perusahaan dimana penulis melakukan penelitian adalah PT (Perseroan Terbatas). Definisi PT menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 menerangkan bahwa: “PT adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang modalnya terbagi atas saham-saham.


(54)

42

2.2.2 Jenis Perusahaan

Definisi perusahaan dagang yang terdapat dalam buku berjudul Hukum

Perusahaan adalah:

“Perusahaan dagang bukan merupakan bentuk badan hukum dan tidak termasuk dalam persekutuan ataupun perkumpulan, tetapi masuk dalam lingkungan dagang sebab perusahaan dagang itu dibentuk dalam suasana hukum perdata sehingga dari situ muncul perikatan-perikatan keperdataan”(Hari, 2009:27).

2.2.3 Bidang Perusahaan

Perusahaan yang penulis teliti adalah perusahaan yang bergerak dibidang dagang. Khusunya, perdagangan Springbed pada PT.Remaja Jaya Foam.

2.3 Rekayasa Perangkat Lunak

2.3.1 Metodologi Pengembangan Sistem

Definisi Metodologi Pengembangan Sistem menurut Jogiyanto Hartono dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi

menerangkaan bahwa: “metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem

informasi” (2005:59).

Definisi Metodologi Pengembangan Sistem menurut Tata Sutabri dalam


(55)

43 pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan dan aturan-aturan untuk mengembangkan suatu sistem

informasi” (2004:68) .

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah metode, prosedur, konsep dan aturan–aturan untuk mengembangkan suatu sistem informasi

2.3.2 Model Pengembangan Sistem

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi mengatakan bahwa: “waterfall adalah struktur pengembangan sistem dimana setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum diteruskan ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya

pengulangan tahapan” (Sutabri, 2004:62-63).

Berdasarkan definisi di atas penulis memilih untuk menggunakan model waterfall karena tahapan dalam pengembangan sistem lebih mudah dipahami.

2.3.3 Alat Pengembangan Sistem 2.3.3.1 Diagram Konteks

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisis Sistem Informasi adalah:

“Diagram Konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan

data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk mengembangkan sistem secara umum dan global dari


(56)

44 Definisi menurut Al-bahra dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi Mendefinisikan diagram konteks sebagai berikut:

“diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari satu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem”(2005:64).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa diagram konteks adalah diagram yang dibuat untuk menggambarkan ruang lingkup sistem.

2.3.3.2 Diagram Arus Data

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: ”diagram alir data adalah merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian

sistem ke modul yang lebih kecil” (2005:26).

Data flow diagram menurut Jogiyanto HM dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain, adalah sebagai berikut:

“Data flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram juga digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur” (2005:699).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa diagram arus data adalah diagram yang menggambarkan suatu sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.


(57)

45

2.3.3.3 Kamus Data

Menurut Kendall & Kendall dalam bukunya yang berjudul Analisis dan rancangan Sistem, menjelaskan bahwa: “kamus data adalah suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan tiap hari” (2010:333).

Definisi menurut Jogiyanto HM dalam bukunya Analisis dan Desain pengertian kamus data adalah sebagai berikut: “kamus data atau data dictiory atau disebut juga dengan istilah Sistem data dictiory adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem

informasi”. (2005:75)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kamus data adalah jabaran istilah yang menjelaskan kebutuhan-kebutuhan sistem informasi.

2.3.3.4 Bagan Alir (Flowchart)

Definisi bagan alir sistem menurut Jogiyanto yang terdapat dalam buku berjudul Analisis & Desain, mengatakan bahwa:” bagan alir (Flowchart) adalah bagan (Chart) yang menunjukan alir (Flow) di dalam

program atau prosedur sistem secara logika”(2005:795).

Definisi bagan alir menurut A. Hall James yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Armos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan Bahwa: “bagan alir (flowchart)


(58)

46 refresentasi grafikal dari sebuah sistem yang menjelaskan relasi fisik diantara entitas-entitas kuncinya”(2006:83).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bagan alir adalah bagan yang menunjukaan alir (flow) dalam program atau prosedur sistem secara logika.

2.3.3.5 Normalisasi

Definisi Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menerangkan bahwa:

“normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model dan

logika” (2005:169).

Definisi Menurut Jogiyanto dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi yaitu: “normalisasi merupakan proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan group elemen yang berulang-ulang.(2005:403)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa normalisasi adalah proses data baru dari data yang telah ada agar tidak terjadi penggunaan data yang berulang-ulang.


(59)

47

2.3.3.6 Diagram Relasi Entitas / ERD

Definisi Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi yaitu: “diagram relasi entitas adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak”(2013:142).

Definisi diagram relasi entitas menurut Fatansyah dalam bukunya yang berjudul Basis Data, menjelaskan bahwa: ”Entitity relationship diagram yaitu berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi

yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang

merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata ”(2004:79).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa diagram relasi entitas adalah model jaringan yang menggambarkan isi susunan database.

2.3.3.7 Elemen-elemen Diagram Hubungan Entitas

A. Entity

Definisi Entity menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah:

“Sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data.Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian ( terdapat unsur waktu di dalamnya)


(60)

48

B. Relationship

Definisi Relationship menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya

yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah:

“Hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya

penghubung (Relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinnya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang “ (2013:143).

2.3.3.8Derajat Relationship

Derajat Relationship yang sering dipakai di dalam ERD adalah sebagai berikut:

1. Unary Relationship

Definisi menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah: “Unary relationship adalah model relationship yang terjadi di antara entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai Recursive Relationship atau ReflectiveRelationship”(2013:145).

Contoh:

l

M

Gambar 2.4 Diagram Relationship Unary (Al-Bahra, 2013:145).


(61)

49

2. Binary Relationship

Definisi menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah: “Binary Relationship adalah model relationship antata instance-instance dua buah entity. dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama) “ (2013:145). Contoh:

M N

Gambar 2.5 Diagram Relationship Binary (Al-Bahra,2013:145)

3. Ternary Relationship

Definisi menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah: relationship antara instance-instance dari tiga tipe entitas secara sepihak” (2013:146).

Contoh:

Gambar 2.6 Diagram Relationship Tenary (Al-Bahra, 2013:146).

Mahasiswa Ambil Kuliah

Dosen

Ambil

Mahasiswa Mahasiswa


(62)

50

2.3.3.6.2 Kardinalitas Relasi

Definisi Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem informasi, menjelaskan bahwa:

“kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat

berelasi dengan entitas pada entitas yang lain” (2013:147). Adapun contoh kasus penggambaran kardinalitas relasi menurut al-bahra bin ladjamudin dengan ERD versi Chen Terdiri dari 3 macam relasi kardinalitas relasi, yaitu: A.Relasi satu ke satu (One- to -One)

Definisi menurut Al Bahra bin ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa:” Relasi satu ke satu merupakan Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya

” (2013:149). Contoh :

1 1

Gambar 2.7 Diagram kardinalitas One to One (Al-Bahra, 2013:149)

NID

Dosen Kepalai Jurusan


(63)

51 B. Relasi satu-ke-banyak ( One -to -Many)

Definisi menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “Relasi satu ke banyak merupakan sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama” (2013:147).

Contoh:

1 M

Gambar 2.8 Diagram kardinalitas One to Many (Al-Bahra, 2013:149)

C. Relasi banyak ke Bbnyak ( many- to –many )

Definisi menurut Al Bahra bin ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa:” Tingkat hubungan satu ke banyak merupakan sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama” ( 2013:151).

NID

Dosen Ajar Kuliah

NID


(64)

52 Contoh :

M N

Gambar 2.9 Diagram kardinalitas Many to one (Al-Bahra, 2013:151)

2.4 Software

Definisi Software menurut Azhar Susanto dalam buku Sistem Informasi manajemen, yaitu: software adalah kumpulan dari program yang

digunakanuntuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer”(2004:166).

Definisi Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, mengatakan bahwa: “software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada

komputer”( 2009:166.

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Software adalah kumpulan dari beberapa program yang digunakan untuk menjalankan suatu aplikasi tertentu pada komputer.

2.4.1 Software Operating System

Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem

InformasiManajemen, mengatakan bahwa: “operating system (sistem

operasi) berfungsi untuk mengendalikan antara komponen-komponen yang

NIm

Mahasiswa Ajar Kuliah

Kd_Mk NIM


(65)

53 terpasang dalam suatu sistem komputer”(2007:167). Contoh dari operating system, diantaranya adalah WINDOWS, Mac OS X, SCO UNIX, LINUX dan lain-lain.

Definisi menurut Al-bahra sistem operasi yang terdapat dalam bukunya berjudul Analisis dan Desain Informasi adalah gabungan program-program yang saling berkait yang bertindak sebagai sebuah buffer antara sebuah

program aplikasi dengan perangkat keras yang ada dalam komputer”

(2005:4).

Ada berbagai jenis operating system, diantaranya adalah WINDOWS, Mac OS X, SCO UNIX, LINUX dan lain-lain.

Definisi Windows XP menurut Abdul Razaq dalam bukunya yang berjudul Penuntun Praktis Microsoft Office XP, menyebutkan bahwa:

“Microsoft Windows XP merupakan sistem operasi berbasis grafis (gambar) dengan berbagai fasilitas, khususnya dalam berintegrasi dengan internet serta

dengan kemudahan dalam pengoperasiannya” (2007:3).

Alasan penulis menggunakan software sistem operasi Windows XP, karena Windows XP mudah digunakan selain itu juga dapat dipahami dan dimengerti oleh pengguna.


(66)

54

2.4.2 Software Interpreter

Definisi dari software interpreter menurut Azhar Susanto dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai penterjemah bahasa yang

dimengerti oleh manusia kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer”

(2009:171).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa software Interpreter adalah sebuah software untuk menterjemahkan bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer.

2.4.3 Software Compiler

Definisi dari software compiler berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang dipahami oleh manusia kedalam bahasa yang dipahami oleh komputer secara langsung satu file”(Susanto, 2009: 173).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa software compiler adalah penterjemah bahasa yang mudah dipahami oleh manusia kedalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer.

Software compiler yang digunakan oleh penulis adalah VB.net 2008 karena dapat memudahkan dalam penyusunan program aplikasi yang berbasis desktop.


(1)

85 Bagan Alir Dokumen Berjalan Bagian 6 Direktur

BKM Direktur

Selesai 15

LPB

Gambar 3.14 Bagan Alir Dokumen Yang Berjalan SI Penjualan

Keterangan:

FPT : Faktur Penjualan Tunai FPK : Faktur Penualan Kredit LDB : List Data Barang NBP : Nama Barang Pesanan AK : Alamat Konsumen

SJ PB : Surat Jalan Pengiriman Barang KWOK : Kwintansi Ongkos Kirim


(2)

86 Adapun penjelasan dari bagan alir yang berjalan pada PT. Remaja Jaya Foam adalah sebagai berikut:

A.Bagian Pemasaran

Pemasaran membuat LDB (List Data Barang) menyerahkan kepada konsumen. B. Konsumen

Konsumen menerima LDB (List Data Barang), lalu membuat NBP ( Nama Barang Pesanan) & AK (Alamat Konsumen) dan diserahkan kebagian pemasaran.

C Bagian Pemasaaran

Bagian pemasaran menerima NBP (Nama Barang Pesanan) dan selanjutnya bagian pemasaran membuat SPB (Surat Permintaan Barang) kepada bagian gudang. Selanjutnya bagian gudang mengecek barang jika ada membuat SJPB (Surat Jalan Pengiriman Barang) sebagai bukti barang keluar, dan diserahkan kebagian pemasaran.

D.Bagian Adm Penjualan

Bagian Adm Penjualan meng acc dan mengecek alamat konsumen, kemudian membuat KWOK dan menyerahkan ke Bagian Pengiriman.

E. Bagian pengiriman menyerahkan FPT (Faktur Penjualan Tunai) 1,2,3,4, FPK (Faktur Penjualan Kredit)1,2,3,4, KWOK (Kwitansi Ongkos Kirim) 1,2, SJPB (Surat Jalan Pengiriman Barang) 1,2, dan barang lalu diserahkan kebagian konsumen.


(3)

87 F. Konsumen

Konsumen menerima barang, FPT, FPK, KWOK, SJPB, lalu mengecek barang selanjutnya menandatangani dan menyerahkan uang kebagian pengiriman.

G.Bagian Pengiriman membawa uang dan FPT, FPK, KWOK, SJPB, dan menyerahkan kebagian pemasaran. FPT 2, FPK 2, dan SJPB disimpan sebagai arsip.

H. Bagian pemasaran menerima , FPK 3, FPT 3, kemudian disimpan.

I. Bagian Adm Penjualan menerima uang ,FPT 4, FPK 4, dari bagian pengiriman kemudian membuat BKM (bukti kas masuk) dan LPB (laporan penjualan bulanan) untuk diserahkan ke direktur.

J. Direktur

Direktur menerima BKM (bukti kas masuk) dan LPB (laporan penjualan bulanan) dari dibagian Adm penjualan.

3.9 Kelemahan Sistem Yang Berjalan

Kelemahan dari sistem akuntansi penjualan yang telah berjalan pada PT. Remaja Jaya Foam adalah sebagai berikut:

A.Laporan penjualan bulanan belum sesuai dengan standar akuntansi keuangan atau SAK yang berlaku


(4)

184

BAB V

SIMPULAN & SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Remaja Jaya Foam tepatnya di bagian pemasaran, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :

A.PT.Remaja Jaya Foam merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan kasur dan pegas. Namun dalam laporan bulanan penjualan hanya saja laporan tersebut belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan atau SAK yang berlaku.

B. Perancangan yang dibuat ini terdapat beberapa sistemnya diantaranya terdiri dari: diagram konteks, data flow diagram, entity relationship diagram, dan

flowchart, yang berupa inputan data-data transaksi penjualan springbed

berhubungan dengan laporan keuangan laporan laba rugi dan dengan menggunakan Visual Basic 2008 dan Mysql sehingga memudahkan dalam proses pengolahan data laporan keuangan yang sesuai dengan standar akutansi keuangan dan proses yang dilakukan tidak banyak memakan waktu yang lama.


(5)

185

5.2 Saran

Hasil dari Tinjauan dan analisis penulis selama penelitian yaitu :

A. Diperlukan ketelitian pada saat pemasukan data agar data yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

B. Adapun yang menjadi saran penulis bagi perusahaan adalah dalam hal penentuan Penjualan hendaknya lebih terkomputerisasi, karena hal ini menyangkut penjualan.


(6)

Nama Lengkap : Ismi Ranuri Nurul Huda Nim : 11011012

Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 20 Januari 1993 Alamat Rumah : Kp.Sekeloa

Rt 01 / Rw 09a

Desa Margahayu Selatan Kecamatan Margahayu No.Hp : 089667553566

Alamat E-Mail : ranuriismi@yahoo.com Pembimbing : Supriyati, SE., M.Si. Ak

Penguji : Dony Waluya Firdaus, S.E., M.Si. & Rio Yunanto, S.Kom., M.T.

Judul TA (Dlm B.Indonesia) : Perancangan Sistem Informasi Akutansi Penjualan Pada PT.Remaja Jaya Foam Menggunakan Microsoft Visual Basic.Net 2008 dan MYSQL

Judul TA (Dlm B. Inggris) : Design System Information Accounting Sales In At PT. Remaja Jaya Foam With Microsoft Visual Basic.Net 2008 and MYSQL


Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Berbasis Web Pada SMA Negeri 2 Lawe Sigala-Gala Kabupaten Aceh Tenggara

0 45 75

Perancangan sistem informasi akuntansi penjualan pada CV.Dinar Jaya Kusuma dengan menggunakna Microsoft Visual Basic 2005 dan MySQL

0 14 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pada PT. Liana Swalayan Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 2008 Dan Database MYSQL

4 12 137

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Pada Yayasan Pembina Masjid Salman ITB Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 2008 Dan MYSQL Berbasis Client Server

5 42 360

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Realisasi Anggaran Pada Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Jawa Barat Menggunakan Microsoft Visual Basic 2008 Dan Database MYSQL Server

0 3 1

Perancangan sistem informasi akuntansi pendapatan jasa pada CV.Barokah dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2005 dan MySQL Client Server

5 42 153

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Arus Kas pada Koperasi Pegawai Wyata Guna Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 2008 dan MYSQL

4 43 168

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT. Kyala Pratama Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 2005 Dan SQL Server 2005 Berbasis Client Server

1 22 240

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Gadai Arrum Pada PT. Pegadaian (Persero) Bandung Menggunakan Microsoft Visual Basic 2008 Dan MYSQL

4 49 141

Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi pada Toko Zoom Pet Care dengan Menggunakan Visual Basic.Net 2008.

0 1 25