Fermentasi Teori Umum .1 Beras

12 3.Hidrolisis larutan basa Menggunakan larutan basa encer maupun pekat sebagai katalis. Basa yang digunakan pada umumnya adalah NaOH atau KOH. Selain berfungsi sebagai katalis, larutan basa pada proses hidrolisis berfungsi untuk mengikat asam sehingga kesetimbangan akan bergeser ke kanan Kirck Othmer, 1963. 4.Alkali fusion Hidrolisis ini dilakukan tanpa menggunakan air pada suhu tinggi, misalnya dengan menggunakan NaOH padat Groggins, 1958. 5.Hidrolisis dengan enzym Hidrolisis ini dilakukan dengan mengunakan enzym sebagai katalis. Enzym yang digunakan dihasilkan dari mikroba seperti enzym α-amylase yang dipakai untuk hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa Groggins, 1958.

II.1.8 Fermentasi

Arti kata fermentasi selama ini berubah-ubah. Kata fermentasi berasal dari bahasa latin “Fervere” yang berati merebus to boil. Arti kata dari bahasa latin tersebut dapat dikaitkan dengan kondisi cairan bergelembung atau mendidih. Keadaan ini disebabkan adanya aktivitas ragi pada ekstraksi buah-buahan atau biji-bijian. Gelembung-gelembung karbon dioksida dihasilkan dari katabolisme anaerobik terhadap kandungan gula. Fermentasi pada umumnya mempunyai pengertian suatu proses terjadinya perubahan kimia pada suatu substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroba, walaupun dalam beberapa hal dapat juga terjadi tanpa adanya sel-sel hidup mikroba Gumbira Sa’id, 1989. Substrat yang dapat difermentasikan menjadi alkohol : 1. Bahan bergula sugary materials : tebu dan sisa produknya molase, bagase, gula bit, tapioka, kentang manis, sorghum manis, dan sebagainya. Molasses tebu digunakan besar- besaran di beberapa negara untuk memproduksi alkohol. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 13 2. Bahan-bahan berpati starchy materials : tapioka, maizena, barley, gandum, padi, dan kentang. Jagung dan ubi kayu adalah dua kelompok substrat yang menarik perhatian. 3. Bahan-bahan lignoselulosa lignosellulosic material : sumber selulosa dan lignoselulosa berasal dari limbah pertanian dan kayu. Akan tetapi, hasil etanol dari lignoselulosa sedikit karena kekurangan teknologi untuk mengkonversi pentosa menjadi etanol. Krisno agus dan Budiyanto, 2002. Bahan-bahan yang mengandung sakarin dapat langsung di fermentasi, akan tetapi bahan yang mengandung pati dan selulosa harus dihidrolisis terlebih dahulu menjadi komponen yang sederhana. Meskipun pada dasarnya fermentasi dapat langsung menggunakan enzim tetapi saat ini industri fermentasi yang benar-benar masih memanfaatkan mikroorganisme karena cara ini jauh lebih mudah dan murah, mikroba yang banyak digunakan dalam proses fermentasi adalah khamir, kapang dan bakteri Krisno agus dan budiyanto, 2002. Ethanol merupakan bentuk alami yang dihasikan dari proses fermentasi yang banyak ditemukan dalam produk bir, anggur, spiritus dan masih banyak lagi. Minuman beralkohol dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu : 1. Produk hasil fermentasi yang dikonsumsi langsung. 2. Produk hasil fermentasi yang didistilasi lebih dahulu sebelum dikonsumsi. B. Kartika, 1992. Dalam pembentukan alkohol melalui fermentasi, peran mikrobiologi sangat besar dan biasanya mikrobiologi yang digunakan untuk fermentasi mempunyai beberapa syarat sebagai berikut : 1. Mempunyai kemampuan untuk memfermentasi karbohidrat yang cocok secara cepat. 2. Bersifat membentuk flakulasi dan sedimentasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 14 3. Mempunyai genetik yang stabil tidak mudah mengalami mutasi. 4. Toleran terhadap alkohol yang tinggi antara 14 – 15 . 5. Mempunyai sifat regenerasi yang cepat B. Kartika, 1992. Minuman beralkohol yang dihasilkan tanpa distilasi hasil fermentasi biasanya mempunyai kadar alkohol antara 3 – 18 . Untuk mempertinggi kadar alkohol dalam produk sering kali hasil fermentasi di distilasi dan kadar alkohol yang dihasilkan antara 29 – 50 . Prinsipnya reaksi proses pembentukan ethanol dengan fermentasi sebagai berikut : Pada hasil fermentasi biasanya terbentuk larutan alkohol yang encer, karena sel-sel khamir akan mati bila kadar ethanol melebihi 12 – 15 Gumbira Sa’id, 1989.

II.1.9 Saccharomyces Cereviceae