Pertumbuhan Mikroorganisme Pertumbuhan Mikroorganisme

19

II.2.2 Pertumbuhan Mikroorganisme Pertumbuhan Mikroorganisme

Pertumbuhan sel merupakan puncak aktivitas fisiologik yang saling mempengaruhi secara beraturan. Proses pertumbuhan ini sangat kompleks mencakup pemasukan nutrient dasar dari lingkungan ke dalam sel, konversi bahan-bahan nutrient menjadi energi dan berbagai konstituent sel yang vital serta perkembangbiakkan. Pertumbuhan mikroorganisme dapat ditandai dengan peningkatan jumlah dan masa sel, sedangkan kecepatan petumbuhan tergantung pada lingkungan fisik dan kimianya Krisno agus dan Budiyanto, 2002. Pertumbuhan mikroorganisme dapat digambarkan sebagai kurva berikut : Gambar II.1. kurva Pertumbuhan Kultur Jasad Renik Keterangan Gambar : a. Fase Adaptasi Fase ini adalah waktu penyesuaian suatu mikroorgnisme yang dipindahkan ke media lain yang berbeda dari media asalnya. Lamanya fase ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : Krisno agus dan Budiyanto, 2002. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 1. Medium dan lingkungan pertumbuhan Jika nutrient yang tersedia dan kondisi lingkungan yang baru sangat berbeda dengan sebelumnya, diperlukan waktu penyesuaian untuk mensintesa enzim – enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme Krisno agus dan Budiyanto, 2002. 2. Jumlah inokulum Jumlah awal sel yang semakin tinggi akan mempercepat fase adaptasi Krisno agus dan Budiyanto, 2002. b. Fase Pertumbuhan Awal Setelah mengalami fase adaptasi, sel mulai membelah dengan kecepatan yang masih rendah karena baru selesai tahap penyesuaian diri Krisno agus dan Budiyanto, 2002. c. Fase Pertumbuhan Logaritmik Sel jasad renik membelah dengan cepat dan konstan, dimana pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya, seperti pH, kandungan nutrient, suhu dan kelembabab udara. Pada fase ini sel membutuhkan energi lebih benyak dari fase lainnya dan juga paling sensitive terhadap keadan lingkungan Krisno agus dan Budiyanto, 2002. d. Fase Pertumbuhan lambat Pada fase ini pertumbuhan populasi jasad renik diperlambat dikarenakan beberapa sebab : 1.Zat nutrisi didalam medium sudah sangat berkurang. 2.adanya hasil – hasil metabolisme yang mungkin beracun atau dapat menghambat pertumbuhan jasad renik Krisno agus dan Budiyanto, 2002. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 21 e. Fase Pertumbuhan Statis tetap Pada fase ini, jumlah populasi sel tetap, karena jumlah sel yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Ukuran sel menjadi lebih kecil, karena sel terus membelah sementara nutrisi yang ada semakin berkurang. Pada fase ini sel memjadi lebih tahan terhadap keadaan akstrim seperti panas, dingin, radiasi, dan bahan kimia Krisno agus dan Budiyanto, 2002. f. Fase Menuju Kematian dan Fase Kematian Pada fase ini sebagian populasi jasad renik mulai mengalami kematian karena beberapa sebab, yaitu : 1. Nutrient didalam medium sudah habis 2. Energi cadangan didalam sel habis Jumlah sel yang mati akan semakin banyak, dan kecepatan kematian dipengaruhi oleh kondisi nutrient, lingkungan dan jenis jasad renik Krisno agus dan Budiyanto, 2002.

II.2.3 Fermentasi