akses kepada client dan berhak memblok akses bagi client atau menghapus daftar ip address client yang tecatat pada server. Semua konfigurasi firewall
juga diatur oleh server. 3.2.
Perancangan Sistem
Pada sub-bab ini akan dijelaskan tentang perancangan pembangunan manajemen firewall berbasis web, dimulai dari awal
pembangunan sampai pada simulasi pembangunan sistem, dimana di dalamnya terdapat kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, work
flow diagram, dan deskripsi sistem.
3.2.1. Deskripsi Sistem
Untuk sistem manajemen firewall berbasis web, rancangan prosesnya adalah sebagai berikut : Server melakukan login terlebih dahulu,
setelah login benar maka server dapat masuk ke halaman utama yang merupakan halaman control panel. Di halaman control panel inilah
konfigurasi firewall dilakukan. Pada halaman ini terdapat 3 sub-menu pilihan yang merupakan tabel utama dari iptables. Diantaranya adalah
Packet filtering filter , Packet alteration mangle dan network address translation NAT .
Konsep yang dibangun dalam sistem ini adalah dengan memanfaatkan perintah-perintah dari iptables untuk membangun firewall.
Sama halnya dengan iptables, dalam ketiga tabel utama tersebut juga memiliki rantai firewall firewall chain atau biasa disebut chain saja.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Chain-chain tersebut antara lain INPUT, FORWARD dan OUTPUT. Untuk tabel NAT, chain yang sering digunakan adalah Prerouting dan Postrouting.
Dalam sistem ini, user dapat menambahkan suatu rule atau aturan untuk masing-masing chain. Dimana dengan rule yang dimasukkan
merupakan manajemen firewall yang dimaksud dalam sistem ini. Rule ini yang nantinya mengatur aliran paket dan data di dalam jaringan. Setelah
kita mengkonfigurasi firewall tersebut, user dapat menyimpannya sehingga setting dari firewall tersebut bersifat default. Atau kita juga mengembalikan
ke settingan awal atau mereset konfigurasi ke setting awal.
3.2.2. Skema Sistem
Setelah memahami cara kerja dari sistem manajemen firewall berbasis web diatas, maka dapat diimplementasikan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Skema Sistem Berdasarkan gambar diatas, server mengendalikan aliran paket atau
data kepada komputer client. Sedangkan client untuk mengakses data dari server harus melalui firewall terlebih dahulu. Dengan adanya firewall,
server dapat melakukan proses autentifikasi terhadap akses data kepada client atau dapat juga memblok akses data dari client
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.2.3. Design web-template sistem